• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pendapat Imam Syafi’i tentang khulu’ suami memiliki hak ruju’ terhadap istri safihah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis pendapat Imam Syafi’i tentang khulu’ suami memiliki hak ruju’ terhadap istri safihah"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Artinya: “Yang asal pada perintah untuk wajib”. Demikian Imam Syafi’i begitu juga dengan ulama-ulama lain, menghendaki tidak sah nikah tanpa adanya saksi. Imam Syafi’i

Jumhur ulama menyatakan bahwa perceraian yang dihasilkan dari li‟an adalah termasuk fasakh bukan talak, karena dengan adanya li‟an keduanya suami istri menjadi

Imam Syafi'i hidup dianggap sebagai perbuatan tercela. Berdasarkan hal itu apabila ada sengketa suami isteri tentang nafkah, sudah menjadi kebiasaan bahwa suami sering kali

Berkaitan dengan pendapat tersebut, Abu al-Fadil (n.d) dari kalangan mazhab Hanafi menjelaskan, jika seorang istri sudah menyerahkan diri kepada suaminya maka

Dalam hal ini, ulama fiqih sepakat untuk menyatakan bahwa kalau hakam (juru damai dari pihak.. suami atau istri) berbeda pendapat maka putusan mereka tidak dapat

Hakim juga mengatakan kepada si istri maka istri berucap: saya bersaksi dengan nama Allah bahwa sesungguhnya dia(suami) adalah termasuk orang yang dusta dalam

Setelah perceraian diputuskan oleh hakim karena proses mula>’anah, maka suami dan istri tidak dapat disatukan kembali menurut semua mazhab hukum islam, kecuali Mazhab

Mazhab Syafi’i juga berpendapat sesungguhnya Jika suami berdusta atau dia akui dirinya berdusta ketika menuduh istrinya berzina , maka hal ini tidak membuatnya dapat