• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah seluruh subjek yang menjadi anggota populasi, oleh karena itu metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif. 

4.1 Profil Responden

Responden pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Binus University yang sedang mengambil mata kuliah skripsi pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Seluruh responden merupakan mahasiswa semester 7. Berdasarkan syarat untuk mengambil mata kuliah skripsi di Binus University, berarti seluruh responden merupakan mahasiswa yang memiliki IPK di atas 2.00, telah mengambil >146 SKS, dan tidak memiliki masalah dalam bidang akademis.

Pada bagian ini, akan dijabarkan mengenai jenis kelamin responden, usia responden, indeks prestasi komulatif responden, status hubungan (relationship status) responden, orang yang paling berperan dalam memotivasi responden, tempat tinggal responden serta. Berikut adalah hasilnya :

Tabel 4.1

Profil Responden

No Gambaran Responden Jumlah

(orang) Persentase 1 Jenis Kelamin • Laki-laki 7 28% • Perempuan 18 72% Total 25 100% 2 Usia

• 18-21 tahun (remaja akhir) 21 84%

• 22-24 tahun (dewasa muda) 4 16%

(2)

3 IPK • <2.50 0 0% • 2.50 – 2.99 6 24% • 3.00 – 3.49 13 52% • >3.50 6 24% Total 25 100% 4 Relationship Status • Lajang 11 44% • Berpacaran 14 56% Total 25 100%

5 Orang yang berperan dalam memotivasi

• Diri sendiri 13 52% • Orang tua 7 28% • Pacar 3 12% • Teman 1 4% • Lainnya 1 4% Total 25 100 6 Tempat tinggal

• Rumah orang tua 14 56%

• Kontrakan 2 8% • Kos-kosan 8 32% • lainnya 1 4% Total 25 100% 7 Suku Budaya • Batak 2 8% • Jawa 4 16% • Manado 1 4% • Minahasa 1 4% • Minangkabau 3 12% • Nias 1 4% • Sunda 2 8% • Thionghoa 10 40% • Toraja 1 4% Total 25 100%

Dari tabel 4.1 di atas diketahui, bahwa responden dalam penelitian ini terdiri dari 7 laki-laki (28%) dan 18 perempuan (72%) dari total responden 25 orang. Dilihat dari faktor usia, berdasarkan pada Monks dkk mayoritas responden berada dalam tahapan perkembangan remaja akhir yaitu sebanyak 21 orang (84%) dan sisanya 4 orang (16%) berada dalam tahap perkembangan dewasa muda.

(3)

Dari 25 responden, mayoritas berusia 21 tahun yaitu sebanyak 18 orang (72%), diketahui ada 3 orang (12%) berusia 20 tahun, 3 orang (12%) berusia 22 tahun, dan 1 orang (4%) berusia 24 tahun. Dilihat dari faktor IPK (Indeks Prestasi Komulatif), mayoritas responden memiliki IPK 3.0 sampai dengan 3.5 yaitu sebanyak 52%, 24% memiliki IPK 2.5 sampai 2.99 dan 24% lainnya memiliki IPK di atas 3.5. Berdasarkan status relationship, 44% dari total responden masih berstatus lajang dan 56 % berstatus pacaran. Sedangkan jika dilihat dari faktor orang yang berperan dalam memotivasi responden, diketahui bahwa 52% dari responden menjawab orang yang berperan dalam memotivasi adalah diri sendiri, 28 % responden menjawab orang yang berperan dalam memotivasi adalah orang tua, 12% menjawab pacar, 4% menjawab teman dan 4% lainnya menjawab lainnya.

Ditinjau dari faktor tempat tinggal diketahui bahwa, 56% responden tinggal dirumah orang tuanya, 8% responden tinggal di kontrakan, 32% responden tinggal di kos-kosan dan 4% lainnya menjawab lainnya. Berdasarkan suku budayanya mayoritas responden bersuku thionghoa.

4.2 Hasil Deskriptif Statistik Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini akan dipaparkan berdasarkan rumusan permasalahan penelitian yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti menggunakan kategorisasi untuk pengolahan dan analisis data. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab 3, penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu stres dan dukungan sosial. Variabel stres dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah; dan variabel dukungan sosial dikategorikan pula ke dalam tiga kategori, yaitu lebih dari cukup, cukup, dan kurang cukup. Kategori tersebut tidak mengindikasikan tingkat stres dan dukungan sosial bedasarkan skala rasio atau

(4)

diukur dengan nilai 0 (tidak stres sama sekali), tetapi merupakan pengelompokkan dari reaksi stres yang dimunculkan oleh responden agar mudah dipahami.

Berdasarkan skor yang diperoleh, diketahui terdapat gambaran umum variabel stres dan dukungan sosial dalam menyelesaikan skripsi. Gambaran umum dari masing-masing variabel dapat dilihat pada penjelasan berikut.

4.2.1 Gambaran Umum Stres Mahasiswa yang Sedang Menyelesaikan

Skripsi

Berikut akan dipaparkan gambaran umum stres pada mahasiswa yang diperoleh dari penelitian. Mulai dari gambaran stres secara keseluruhan sampai gambaran umum stres yang ditinjau perdimensi.

Tabel 4.2

Deskriptif Statistik Stres

N Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation

Stres 25 74 169 2955 118.20 23.470

Valid N

(listwise) 25

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada hasil pengukuran stres dalam menyelesaikan skripsi, skor stres terendah adalah 74, skor tertinggi 169 dan rata-rata mahasiswa Jurusan Psikologi Binus University memiliki skor 118.20.

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang diperoleh, maka dibuat kategorisasi agar dapat menempatkan stres yang dimunculkan responden ke dalam kategori-kategori yang terpisah dan bertingkat sesuai dengan skor yang diperoleh agar mudah dipahami. Hasil hasil kategorisasi dari stres dapat dilihat gambaran umum dan seberapa banyak jumlah mahasiswa yang memiliki

(5)

stres yang tinggi, sedang dan rendah akibat menyelesaikan skripsi pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Kategorisasi Stres

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)

Tinggi X > 141.67 9 36%

Sedang 94.73 ≤ X≤ 141.67 14 56%

Rendah X< 94.73 2 8%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai stres pada mahasiswa yang sedang menyelesai skripsi di atas, diketahui bahwa 36% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi mengalami stres yang tinggi, 56% mengalami stres sedang , dan 8% lainnya mengalami stres rendah.

Jika dilihat lebih rinci berdasarkan gambaran umum stres mahasiswa yang sedang skripsi berdasarkan masing-masing dimensi stres, diperoleh deskriptif statistik seperti yang dijelaskan dibawah ini :

4.2.1.1 Gambaran Umum Dimensi Kecemasan (Anxiety)

Tabel 4.4

Deskriptif Statistik Dimensi Kecemasan 

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

kecemasan 25 1 5 86 3.44 .821

Valid N

(listwise) 25

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang terdapat pada tabel 4.4, maka dibuat kategorisasi mengenai kecemasan yang terbagi menjadi

(6)

tiga kategori, diperoleh gambaran umum mengenai kecemasan mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti yang terdapat pada tabel 4.5 dibawah ini :

Tabel 4.5

Hasil Kategorisasi Dimensi Kecemasan

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)

Tinggi X > 4.261 8 32%

Sedang 2.619 ≤ X≤ 4.261 16 64%

Rendah X< 2.619 1 4%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai kecemasan di atas, diketahui bahwa 32% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi mengalami kecemasan yang tinggi, 64% mengalami kecemasan sedang, dan 4% lainnya mengalami kecemasan rendah. Namun secara keseluruhan rata-rata kecemasan mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi adalah sedang yaitu sebesar 3.44.

4.2.1.2 Gambaran Umum Dimensi Kemarahan dan Agresi (Anger and

Aggression)

Tabel 4.6

Deskriptif Statistik Dimensi Kemarahan dan Agresi 

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Kemarahan dan

Agresi 25 1 4 65 2.60 .866

(7)

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang terdapat pada tabel 4.6, maka dibuat kategorisasi mengenai kemarahan dan agresi yang terbagi menjadi tiga kategori, diperoleh gambaran umum mengenai reaksi kemarahan dan agresi mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti yang terdapat pada tabel 4.7 dibawah ini :

Tabel 4.7

Hasil Kategorisasi Dimensi Kemarahan dan Agresi

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)

Tinggi X > 3.466 6 24%

Sedang 1.734 ≤ X≤ 3.466 17 68%

Rendah X< 1.734 2 8%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai kemarahan dan agresi di atas, diketahui bahwa 24% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi mengalami kemarahan dan agresi yang tinggi, 68% mengalami kemarahan dan agresi sedang, dan 8% lainnya mengalami kemarahan dan agresi rendah. Namun secara keseluruhan rata-rata reaksi kemarahan dan agresi mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi adalah sedang yaitu sebesar 2.60.

4.2.1.3 Gambaran Umum Dimensi Apati dan Depresi (Apathy and

Depression)

Tabel 4.8

Deskriptif Statistik Dimensi Apati dan Depresi 

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Apati dan Depresi 25 1 5 61 2.44 .961

(8)

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang terdapat pada tabel 4.8, maka dibuat kategorisasi mengenai apati dan depresi yang terbagi menjadi tiga kategori, diperoleh gambaran umum mengenai apati dan depresi pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti yang terdapat pada tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.9

Hasil Kategorisasi Dimensi Apati dan Depresi

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)

Tinggi X > 3.561 18 72%

Sedang 1.639 ≤ X≤ 3.561 5 20%

Rendah X< 1.639 2 8%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai dimensi apati dan depresi di atas, diketahui bahwa 72% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi mengalami apati dan depresi yang tinggi, 20% mengalami apati dan depresi sedang, dan 8% lainnya mengalami apati dan depresi rendah. Namun secara keseluruhan rata-rata apati dan depresi mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi adalah sedang yaitu sebesar 2.44.

(9)

4.2.1.4 Gambaran Umum Dimensi Penurunan Fungsi Kognitif (Cognitive

Impairment)

Tabel 4.10

Deskriptif Statistik Dimensi Penurunan Fungsi Kognitif 

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Penurunan

Fungsi Kognitif 25 2 5 3.32 .852

Valid N (listwise) 25

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang terdapat pada tabel 4.10, maka dibuat kategorisasi mengenai penurunan fungsi kognitif yang terbagi menjadi tiga kategori, diperoleh gambaran umum mengenai penurunan fungsi kognitif pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti yang terdapat pada tabel 4.11 dibawah ini :

Tabel 4.11

Hasil Kategorisasi Penurunan Fungsi Kognitif

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)

Tinggi X > 4.172 5 20%

Sedang 2.468 ≤ X≤ 4.172 20 80%

Rendah X< 2.468 0 0%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai dimensi penurunan fungsi kognitif di atas, diketahui bahwa 20% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi mengalami penurunan fungsi kognitif yang tinggi, 80% mengalami penurunan fungsi kognitif sedang, dan tidak ada mahasiswa yang penurunan fungsi kognitifnya rendah. Namun secara keseluruhan rata-rata penurunan fungsi

(10)

kognitif mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi adalah sedang yaitu sebesar 3.32.

4.2.2 Gambaran Umum Dukungan Sosial yang Diperoleh Mahasiswa yang

Sedang Menyelesaikan Skripsi

Tabel 4.12

Deskriptif Statistik Dukungan Sosial

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Dukungan Sosial 25 82 152 2992 119.68 14.097

Valid N (listwise) 25

Tabel di atas menjelaskan pada alat ukur dukungan sosial, skor terendah yang diperoleh adalah 82, skor tertinggi adalah 152 dan skor rata-rata yang diperoleh oleh mahasiswa Jurusan Psikologi yang sedang menyelesaikan skripsi adalah 119.68. Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang didapat maka dibuat kategorisasi mengenai dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu lebih dari cukup, cukup, dan kurang cukup. Dari hasil pengklasifikasian dapat dilihat gambaran umum dan seberapa banyak jumlah mahasiswa yang menerima dukungan sosial yang lebih dari cukup, cukup, dan kurang dari cukup selama menyelesaikan skripsi pada tabel 4.13 di bawah ini:

(11)

Tabel 4.13

Hasil Kategorisasi Dukungan Sosial

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%) Lebih dari cukup X > 133.777 3 12%

Cukup 105.583 ≤ X≤ 133.777 20 80%

Kurang dari cukup X< 105.583 2 8%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi di atas, diketahui bahwa 12% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan sosial yang lebih dari cukup, 80% memperoleh dukungan sosial yang cukup , dan 8% lainnya memperoleh dukungan sosial yang masih kurang dari cukup.

4.2.2.1 Gambaran Umum Dimensi Dukungan Emosional (Emotional

Support)

Tabel 4.14

Deskriptif Statistik Dukungan Emosional 

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Dukungan

Emosional 25 2 5 108 4.32 .748

Valid N

(listwise) 25

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang terdapat pada tabel 4.14, maka dibuat kategorisasi mengenai dukungan emosional yang terbagi menjadi tiga kategori, diperoleh gambaran umum mengenai dukungan

(12)

emosional yang diperoleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti yang terdapat pada tabel 4.15 dibawah ini :

Tabel 4.15

Hasil Kategorisasi Dukungan Emosional

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%) Lebih dari cukup X > 5.068 4 16%

Cukup 3.572 ≤ X≤ 5.068 20 80%

Kurang dari cukup X< 3.572 1 4%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai dukungan emosional di atas, diketahui bahwa 16% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan emosional yang lebih dari cukup, 80% memperoleh dukungan emosional yang cukup, dan 4% lainnya memperoleh dukungan emosional yang masih kurang dari cukup. Namun secara keseluruhan, rata-rata mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan emosional yang cukup yaitu sebesar 4.32.

4.2.2.2 Gambaran Umum Dimensi Dukungan Instrumental (Tangible

Support)

Tabel 4.16

Deskriptif Statistik Dukungan Instrumental (Tangible) 

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Dukungan

Instrumental

(tangible) 25 2 5 90 3.60 .816

(13)

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang terdapat pada tabel 4.16, maka dibuat kategorisasi mengenai dukungan instrumental (tangible) berupa uang atau barang yang terbagi menjadi tiga kategori, diperoleh gambaran umum mengenai dukungan instrumental (tangible) yang diperoleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti yang terdapat pada tabel 4.17 dibawah ini :

Tabel 4.17

Hasil Kategorisasi Dukungan Instrumental (Tangible)

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%) Lebih dari cukup X > 4.416 6 24%

Cukup 2.784 ≤ X≤ 4.416 18 72%

Kurang dari cukup X< 2.784 1 4%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai dukungan instrumental (tangible) di atas, diketahui bahwa 24% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan instrumental (tangible) yang lebih dari cukup, 72% memperoleh dukungan instrumental (tangible) yang cukup, dan 4% lainnya memperoleh dukungan instrumental (tangible) yang masih kurang dari cukup. Namun secara keseluruhan, rata-rata mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan instrumental (tangible) yang cukup yaitu sebesar 3.60.

(14)

4.2.2.3 Gambaran Umum Dimensi Dukungan Informasi (Informational

Support)

Tabel 4.18

Deskriptif Statistik Dukungan Informasi 

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Dukungan

Informasi 25 3 6 109 4.35 .674

Valid N (listwise) 25

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang terdapat pada tabel 4.18, maka dibuat kategorisasi mengenai dukungan informasi yang terbagi menjadi tiga kategori, diperoleh gambaran umum mengenai dukungan informational yang diperoleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti yang terdapat pada tabel 4.19 dibawah ini :

Tabel 4.19

Hasil Kategorisasi Dukungan Informasi

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%) Lebih dari cukup X > 5.024 2 8%

Cukup 3.676 ≤ X≤ 5.024 19 76%

Kurang dari cukup X< 3.676 4 16%

Jumlah 25 100%

Dari hasil kategorisasi mengenai dukungan informasi di atas, diketahui bahwa 8% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan informasi yang lebih dari cukup, 76% memperoleh dukungan informasi yang cukup, dan 16% lainnya memperoleh dukungan informasi yang masih kurang dari cukup. Namun Secara keseluruhan, rata-rata mahasiswa yang

(15)

sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan informasi yang cukup yaitu sebesar 4.35.

4.2.2.4 Gambaran Umum Dimensi Dukungan Pertemanan (Companionship

Support)

Tabel 4.20

Deskriptif Statistik Dukungan Pertemanan 

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Dukungan

Pertemanan 25 4 6 116 4.66 .550

Valid N

(listwise) 25

Berdasarkan standar deviasi dan rata-rata (mean) yang terdapat pada tabel 4.20, maka dibuat kategorisasi mengenai dukungan pertemanan (companionship support) yang terbagi menjadi tiga kategori, diperoleh gambaran umum mengenai dukungan pertemanan (companionship support) yang diperoleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi seperti yang terdapat pada tabel 4.21 dibawah ini :

Tabel 4.21

Hasil Kategorisasi Dukungan Pertemanan (Companionship Support)

Klasifikasi Kategorisasi Frekuensi Persentase (%) Lebih dari cukup X > 5.21 3 12%

Cukup 4.11 ≤ X≤ 5.21 19 76%

Kurang dari cukup X< 4.11 3 12%

(16)

Dari hasil kategorisasi mengenai dukungan pertemanan (companionship support) di atas, diketahui bahwa 12% mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan pertemanan (companionship support) yang lebih dari cukup, 76% memperoleh dukungan pertemanan (companionship support) yang cukup, dan 12% lainnya memperoleh dukungan pertemanan (companionship support) yang masih kurang dari cukup. Namun secara keseluruhan, rata-rata mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan pertemanan yang cukup yaitu sebesar 4.66.

4.3 Hasil Analisis Data

4.3.1 Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Stres Dalam

Menyelesaikan Skripsi

Hasil uji korelasi dengan menggunakan analisis korelasi Spearman dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut :

Tabel 4.22

Hasil Analisis Korelasi Spearman

Stres Dukungan Sosial

Spearman's rho

Stres Correlation Coefficient 1.000 -.266

N 25 25 Dukungan Sosial Correlation Coefficient -.266 1.000 N 25 25

Berdasarkan hasil analisis korelasi diatas, diketahui koefisien korelasi (r) antara dukungan sosial dengan stres dalam menyelesaikan skripsi bernilai -0.266. Nilai korelasi antara dukungan sosial dan stres yang mendekati 0 dan bernilai negatif, menunjukan ada hubungan terbalik atau hubungan negatif

(17)

antara dukungan sosial dengan stres dalam menyelesaikan skripsi. Artinya, semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah stres dalam menyelesaikan skripsi, atau sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka semakin tinggi stres dalam menyelesaikan skripsi. Tingkat hubungannya adalah rendah karena koefisien korelasi hanya bernilai 0.266.

4.3.2 Uji Hipotesis

Hasil uji korelasi telah menunjukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan stres dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Jurusan Psikologi Binus University. Artinya Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima.

4.4 Analisa Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara dukungan sosial terhadap penurunan stres dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Jurusan Psikologi Binus University. Hasil penelitian ini, sesuai dengan pernyataan Fleming dalam (Sarafino, 2006) yang mengatakan bahwa dukungan sosial berhubungan dengan penurunan stres yang disebabkan oleh berbagai stresor. Sekaligus membuktikan pernyataan Sarafino (2006) yang mengatakan bahwa dukungan sosial dapat mengurangi stres yang dialami oleh seseorang.

Stres selama menyelesaikan skripsi merupakan stres yang muncul akibat tekanan (pressure), yang mana menurut Lahey (2007) tekanan (pressure) merupakan stres yang biasanya muncul pada mahasiswa akibat dituntut untuk memiliki performance yang baik dan jika tidak, mereka akan dianggap gagal. Neo-Piaget (dalam Papalia dkk,2007) juga mengatakan bahwa, secara kognitif mahasiswa dituntut untuk berpikir abstrak, menalar, atau berpikir reflektif karena

(18)

mahasiswa dianggap telah memiliki pemikiran postformal yang dapat menggabungkan logika, emosi dan pengalaman praktis dalam memecahkan suatu masalah. Jika bertolak dari penyataan neo-Piaget tersebut, semestinya skripsi tidak menimbulkan stres dan skripsi seharusnya dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, karena mahasiswa telah dianggap bisa menggabungkan logika, emosi dan pengalaman praktisnya dalam menyelesaikan masalah-masalah kompleks yang ada selama menyelesaikan skripsi.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa masih mengalami stres dalam menyelesaikan skripsi. Stres mahasiswa Jurusan Psikologi selama menyelesaikan skripsi berada dalam kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa skripsi menyebabkan munculnya stres pada mahasiswa namun stres yang timbul selama menyelesaikan skripsi tidak begitu besar. Reaksi psikologis yang agak sesuai untuk menggambarkan stres mahasiswa Jurusan Psikologi Binus University selama menyelesaikan skripsi adalah reaksi stres dalam bentuk kecemasan dan penurunan fungsi kognitif. Sedangkan reaksi psikologis berupa kemarahan dan agresi serta apati dan depresi tidak terlalu sesuai. Hal ini diketahui dari angka rata-rata yang diperoleh dari setiap dimensi, yang mana untuk dimensi kecemasan sebesar 3.44, untuk dimensi penurunan fungsi kognitif sebesar 3.32, untuk dimensi kemarahan dan agresi sebesar 2.60 dan untuk dimensi apati dan depresi sebesar 2.44.

Atkinson dkk (1993) mengatakan reaksi psikologis berupa kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan munculnya kekhawatiran, perasaan tertekan, ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi.

(19)

Reaksi psikologis berupa penurunan fungsi kognitif (cognitive impairment) ditandai dengan sulitnya berkonsentrasi, sulit berpikir logis, dan pemikiran yang mudah teralihkan atau terganggu akibat tugas-tugas yang kompleks. Dalam penelitian ditemukan bahwa reaksi stres yang terlihat dari mahasiswa Jurusan Psikologi Binus University yang sedang menyelesaikan skripsi adalah berupa kekhawatiran mengenai kelengkapan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi, sulitnya berkonsentrasi dan mengumpulkan motivasi, prokrastinasi akibat gangguan eksternal seperti jejaring sosial dan pesan instan (instan message), perasaan tertekan dan ketakutan-ketakutan seperti takut dianggap melakukan plagiat, takut hasil penelitian dibantah oleh dosen penguji, serta kebingungan dalam penulisan skripsi karena tidak ada pedoman yang jelas.

Reaksi psikologis akibat stres berbeda-beda pada setiap mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi, karena 36% mahasiswa mengalami stres dalam kategori tinggi, 56% mengalami stres dalam kategori sedang, dan 8% mengalami stres dalam kategori rendah. Hal ini menunjukan bahwa bagi 36% dari total responden menganggap bahwa skripsi memberikan tekanan yang kuat. Bagi 56% dari total responden menganggap skripsi memberikan tekanan tetapi tidak terlalu kuat, sedangkan bagi 8% responden lainnya skripsi dianggap tidak memberikan tekanan yang berarti. Menurut Lazarus dan Folkman (dalam Sarafino, 2006) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penilaian seseorang terhadap stres ada dua. Pertama, faktor yang berhubungan dengan individu yaitu meliputi intelektual, motivasi dan karakter individu. Kedua, faktor yang berhubungan dengan situasi yaitu besar kecilnya sebuah tuntutan. Lahey

(20)

(2007) juga mengatakan bahwa faktor-faktor seperti pengalaman terhadap situasi yang dianggap stres, tahap perkembangan, predictability and control, dan dukungan sosial mempengaruhi penilaian individu terhadap stres.

Ditinjau dari faktor dukungan sosial, secara umum dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa Jurusan Psikologi Binus University berada dalam kategori cukup. Bentuk dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa meliputi dukungan pertemanan dengan skor rata-rata 4.66, dukungan informasi dengan skor rata-rata 4.35 dan dukungan emosional dengan skor 4.32. Sedangkan dukungan intrumental (tangible support) lebih sedikit dari pada bentuk dukungan sosial yang lain karena skor rata-rata dari dukungan instrumental ini hanya sebesar 3.6. Berdasarkan pendapat beberapa peneliti seperti Cutrona & Russel; Schaefer, Coyne & Lazarus; dan Wills (dalam Sarafino,2006), dukungan sosial tersebut meliputi kesediaan teman untuk menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman yang memiliki minat dan hobi yang sama (dukungan pertemanan), perhatian, kepedulian, empati dan penilaian yang positif (dukungan emosional), dan nasehat, pengarahan, umpan balik, atau masukan mengenai skripsi yang sedang diselesaikan (dukungan informasi).

Penelitian menunjukan bahwa dukungan pertemanan (companionship support) merupakan dukungan sosial tertinggi yang diperoleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Dilihat dari faktor usia, diketahui 84% dari total Mahasiswa Jurusan Psikologi yang sedang menyelesaikan skripsi, masih berusia antara 20-21 tahun, sedangkan 16% lainnya berusia 22 dan 24 tahun yang mana menurut Monks (dalam Fibrianti, 2009) mahasiswa berada dalam tahap perkembangan remaja akhir (18-21 tahun) dan dewasa muda (22-24

(21)

tahun). Pada tahun-tahun awal masa dewasa adalah saat ketika individu biasanya membangun hubungan dengan individu yang lain. Jadi tingginya dukungan pertemanan yang diperoleh juga dipengaruhi oleh faktor usia mahasiswa. Dilihat dari pernyataan-pernyataan yang dirancang dalam instrumen penelitian, diketahui dukungan pertemanan yang diperoleh mahasiswa berupa kesediaan teman-teman yang sedang menyelesaikan skripsi berbagi cerita dan pengalaman sehingga mahasiswa merasa memiliki teman senasib, kesediaan teman-teman untuk diajak mengobrol dan kesediaan teman-teman di Perguruan Tinggi untuk memotivasi dalam menyelesaikan skripsi.

Hasil penelitian Schunk & Pajares (2001) menyebutkan bahwa teman dapat meningkatkan motivasi melalui model similarity atau dengan melihat kesamaan, model similarity ini sangat berpengaruh bagi individu dalam tahap perkembangan anak dan remaja karena berdasarkan tahap perkembangannya mereka tidak terbiasa dengan tugas yang banyak. Hasil penelitian Eggens (2007) juga menyebutkan bahwa dukungan sosial yang diterima mahasiswa melalui belajar bersama akan berdampak pada meningkatnya motivasi, dukungan pertemanan berfungsi sebagai ‘buffer’ yang membantu mahasiswa dalam mengatasi stres dan kesulitan selama masa belajar.

Dukungan informasi yang diperoleh oleh mahasiswa Jurusan Psikologi selama menyelesaikan skripsi tidak berbeda jauh besarnya dari dukungan pertemanan. Dukungan informasi yang diperoleh berupa masukan, saran, arahan serta feedback yang cukup dari dosen pembimbing maupun dari teman. Begitu juga dengan dukungan emosional, secara emosional mahasiswa

(22)

menerima cukup perhatian, empati, kepedulian dan semangat dari orang tua, teman dan dosen pembimbing.

4.5 Analisa Tambahan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa Jurusan Psikologi yang sedang menyelesaikan skripsi memperoleh dukungan sosial yang cukup, melihat pengaruh yang diberikan dukungan sosial terhadap penurunan stres mahasiswa sangat kecil bahkan tidak signifikan. Ada kemungkinan bahwa stres dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Jurusan Psikologi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti faktor yang berhubungan dengan individu yaitu meliputi intelektual, motivasi dan karakter individu, dan faktor yang berhubungan dengan situasi yaitu besar kecilnya sebuah tuntutan (Lazarus dan Folkman dalam Sarafino,2006) atau faktor-faktor seperti pengalaman individu terhadap situasi yang dianggap stres, tahap perkembangan, predictability and control, dan dukungan sosial (Lahey, 2007).

4.5.1 Faktor Situasi, Pengalaman dan Predictability and Control

Ditinjau dari faktor situasi, pengalaman dan predictability and control, seluruh mahasiswa berada dalam situasi yang sama yaitu diberi tuntutan yang sama yaitu menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu 6 bulan. Mahasiswa Jurusan Psikologi yang mengambil mata kuliah skripsi seluruhnya merupakan mahasiswa semester 7 dan belum pernah mengambil mata kuliah skripsi. Sedangkan dilihat dari faktor predictability dan control, pengerjaan skripsi seharusnya dapat diprediksi dan dikontrol oleh mahasiswa karena sebelum mengambil mata kuliah skripsi, semua mahasiswa telah diberikan penjelasan mengenai tanggal pengumpulan skripsi, petunjuk mengenai penulisan skripsi

(23)

dan konsekuensi apa yang akan diterima jika skripsi tidak sesuai dan tidak selesai tepat waktu. Hal ini mengindikasikan dari faktor situasi, pengalaman dan predictability dan control terhadap stres, dianggap sama bagi seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi yang sedang menyelesaikan skripsi.

4.5.2 Faktor Intelektual

Ditinjau dari faktor intelektual, faktor intelektual pada penelitian ini hanya dapat dinilai berdasarkan IPK dan jurusan perkuliahan. IPK rata-rata mahasiswa Jurusan Psikologi yang telah mengambil mata kuliah skripsi adalah di atas 3.00 dan mereka telah mengikuti perkuliahan mengenai stres dan strategi coping stres. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa Jurusan Psikologi yang telah mengambil skripsi memiliki intelektual yang baik, memiliki self-efficacy yang bagus karena telah memutuskan untuk mengambil skripsi di semester 7 dan mereka telah mengetahui bagaimana strategi coping stres.

4.5.3 Faktor Motivasi dan Tahap Perkembangan

Untuk faktor motivasi, besar kecilnya motivasi tidak dapat dijelaskan, karena tidak diukur dalam penelitian ini, namun melihat dari orang yang berperan dalam memotivasi mahasiswa selama menyelesaikan skripsi diketahui bahwa, sebagian besar mahasiswa Jurusan Psikologi atau sebanyak 52% dari total mahasiswa yang telah mengambil skripsi mengatakan orang yang berperan dalam memotivasi diri adalah diri sendiri, 28% mahasiswa lainnya mengatakan bahwa orang yang berperan dalam memotivasi diri adalah orang tua. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa Jurusan Psikologi yang telah mengambil mata kuliah skripsi memiliki kemandirian yang tinggi. Melihat pada faktor tahap perkembangan, kemandirian yang tinggi pada mahasiswa Jurusan Psikologi

(24)

yang sedang menyelesaikan skripsi bisa dipengaruhi oleh tahap perkembangannya yang mahasiswa berada pada tahap remaja akhir dan baru memasuki dewasa muda, yaitu berusia 18-21 tahun dan 22-24 tahun (Monks, dalam Fibrianti, 2009). Kemandirian merupakan wujud pemikiran mereka yang berkembang dari pemikiran yang kaku (rigidity) ke pemikiran yang lebih fleksibel dan akhirnya merasa secara bebas dapat memilih dan tidak bergantung lagi terhadap orang lain (William Pery dalam Papalia dkk, 2007).

Dalam masa transisi ini hubungan individu dengan orang tua mulai merenggang dan hubungan dengan teman semakin dekat karena menurut Jackie Robinson (dalam Papalia, 2007) pada masa transisi ini seorang remaja mengganggap dukungan emosional yang diberikan oleh teman sangat penting daripada dukungan yang diberikan orang tua. Hal ini juga yang membuat dukungan pertemanan (companionship support) lebih besar diterima oleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi, meskipun sebagian besar mahasiswa tinggal bersama orang tuanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial terutama dukungan pertemanan, dukungan informasi dan dukungan emosional berkontribusi dalam menurunkan stres mahasiswa Jurusan Psikologi yang sedang menyelesaikan skripsi, namun kontribusi yang diberikan sangat rendah bahkan tidak signifikan. Oleh karena itu, tidak tertutup kemungkinan ada faktor-faktor lain seperti motivasi, karakter individu, intelektual, tahap perkembangan dan situasi yang juga dapat berpengaruh dalam menurunkan stres mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan di Jogja, saya tidak paham bahasa Jawa jadi sering bingung jika mereka mengajakku berbicara, intinya saya tidak tahu bahasa Jawa yang dipakai

Pada pewarnaan histokimia dengan pewarnaan van gieson akan memulas warna merah pada bagian kolagen jaringan organ ginjal Mus musculus pada kelompok merkuri

Empat jenis ternak yang umumnya dimiliki oleh keluarga petani pekarangan yaitu ternak ayam buras, kambing, sapi dan babi. Ternak yang dintegrasikan dalam usaha tani

3) Menganalisis dan menyajikan hasil tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya. 4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman

Enjo Kōsai adalah kegiatan atau praktek yang dilakukan oleh remaja putri yang dibayar oleh laki-laki tengah umur dengan menemani mereka berkencan ataupun sampai berhubungan

dilakukan melalui pengolahan data menggunakan alat analisis SPSS versi 16,0 diperoleh (sig 0,000 &lt; α = 0,05) sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel independen (umur,

bandeng, kakap putih dan kerapu macan, juga telah berhasil dipijahkan dan diproduksi benihnya antara lain berbagai jenis kerapu kerapu lumpur (E. corallicola),

Belum mampu mengidentifikasi karakteristik dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai serta sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan tepat.. Peyajian informasi tentang