• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 ANALISA INDUSTRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 ANALISA INDUSTRI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

23 Universitas Indonesia Bargaining power of li Threat of substitute Threat of new entrants Bargaining power of BAB 5 ANALISA INDUSTRI

Dalam melakukan analisa industry, kami menggunakan model Porter’s Five Forces untuk memberikan informasi mengenai situasi industry yang ada. Berikut adalah gambar model Porter’s Five Forces:

Gambar 5.1 Porter’s 5 Forces

Model Porter’s 5 Forces menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu usaha, yaitu :

5.1. Rivalry among existing firms

Secara umum persaingan antara industry furniture cukup tinggi, hal ini dikarenakan banyaknya entity bisnis yang bergerak di bidang ini. Mulai dari perindutrian skala kecil/rumah tangga hingga skala besar seperti merek-merek Da Vinci, Olympic, Ligna, dll. Produk-produk tersebut telah memiliki brand image yang kuat di masyarakat karena telah lebih dulu memulai bisnisnya dibanding Bramante Furniture.

Da Vinci, sebagai produk furniture mewah berada pada segmen golongan masyarakat atas hingga atas-atas, dimana golongan tersebut tidak terlalu memikirkan harga dari suatu produk namun value yang didapatkan. Prestige dari sebuah produk Da Vinci telah melekat dalam benak masyarakat, sehingga hal ini menjadikan kesulitan atau ancaman bagi PT XYZ untuk memasarkan produknya.

Industry Competitor Rivalry among existing firms Potential Supplier Buyers Substitutes

(2)

Bramante Furniture, sebagai sebuah usaha bisnis yang menggunakan bahan baku alternatif selain kayu, plastik dan logam, akan membuka pasar baru mengenai industry furniture yang berbahan baku ramah lingkungan. Dengan demikian akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan disbanding usaha sejenis. Namun, disisi lain hal ini merupakan sebuah tantangan karena diperlukan edukasi lebih lanjut mengenai pentingnya pencarian dan penggunaan bahan baku alternatif dalam kehidupan sehari-hari.

Belum meluasnya informasi mengenai bambu laminasi dan perusahaan di Indonesia turut memberikan peluang bagi perkembangan bisnis ini dengan menempatkan perusahaan dalam kondisi pasar blue ocean yang masih minim akan pesaing dengan menggunakan bahan baku dari bambu laminasi.

5.2. Threat of New Entrants

Untuk membuat atau mendirikan industry furniture tantangan pertama yang harus dihadapi adalah pemodalan, mengingat faktor tersebut merupakan salah satu sumber daya yang terbatas.

Dalam kasus Bramante Furniture ini, yang mana memiliki target konsumen di golongan menengah atas. Maka diperlukan modal yang cukup besar, mengingat untuk mendapatkan pangsa pasar di golongan ini terbilang cukup eksklusif. Dimana pada umumnya orang yang tergolong menengah atas tersebut, hanya akan tertarik terhadap sebuah produk yang di jual pada tempat, cara, lokasi, dan fasilitas yang membutuhkan modal cukup besar.

5.3. Bargaining power of buyers

Konsumen memiliki bargaining power yang relative kecil. Hal ini dikarenakan, saat ini industry furniture yang menggunakan bahan baku dari bambu laminasi sangatlah jarang khususnya di Indonesia.

5.4. Bargaining power of suppliers

Dikarenakan Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dimana banyak memiliki sebaran populasi bamboo hamper di seluruh wilayah membuat daya tawar supplier menjadi rendah.

(3)

25

Universitas Indonesia 5.5. Threat of substitute products

Furniture saat ini dapat dibuat dari berbagai macam bahan, mulai dari kayu, rotan, logam, plastik, beton, dll. Saat ini merupakan sebuah ancaman yang cukup besar bagi Bramante Furniture, karena masyarakat Indonesia telah terbiasa menggunakan produk furniture yang berbahan baku seperti disebutkan sebelumnya.

Namun, bila dilihat untuk kebutuhan jangka panjang, maka ancaman akan produk substitusi tersebut menjadi moderate. Mengingat sumber daya furniturnya terutama kayu dan rotan sudah mulai menipis. Hal ini bias mengakibatkan jarangnya dan kesulitan mendapatkan bahan baku di masa akan dating. Sehingga harga yang mereka patok akan naik.

(4)

Analisis internal berguna dalam mengevaluasi faktor-faktor strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) yang terdapat dalam PT. XYZ, yang selanjutnya akan menggunakan Model Rantai Nilai (Value Chain Model).

6.1 Analisa SWOT 6.1.1 Strength

PT. XYZ memiliki keunggulan produk desain yang fleksibel sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga tidak diproduksi secara missal dan hanya dimiliki oleh pemesan saja, serta penggunaan bahan baku bambu laminasi yang ikut serta menjaga lingkungan. Finishing dan packaging yang sangat baik dan kekuatan setara dengan kayu jati kemudian dipadu dengan sistem pelayanan terbaik untuk setiap konsumen.

6.1.2 Weakness

Minimnya informasi dan pengetahuan mengenai bambu laminasi membuat PT XYZ harus melakukan pembuatan wacana mengenai apa dan bagaimana bambu laminasi.

6.1.3 Opportunity

Pangsa pasar yang masih cukup luas dan minimnya pesaing untuk produsen furnitur yang berbahan baku bambu laminasi sebagai produk alternatif bagi konsumen memberikan peluang cukup besar bagi PT. XYZ.

6.1.4 Threat

Produk-produk furniture mewah yang pada umumnya adalah produk impor dan furniture kayu jati menjadi ancaman bagi PT XYZ, mengingat mereka telah memiliki image di masyarakat.

(5)

27

Universitas Indonesia

6.2 Strategi Bisnis

Strategi bisnis yang dilaksanakan PT. XYZ adalah strategi diferensiasi dan fokus. Strategi diferensiasi dilaksanakan dengan pemberian alternatif furnitur pilihan bagi konsumen dengan bahan baku bambu laminasi selain dari bahan baku kayu, rotan, dan logam; merupakan customized product sehingga sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dan tidak banyak diproduksi dan tidak umum.

Oleh sebab itu, untuk mendukung strategi diferensiasi tersebut maka dalam perancangan strategi fokus dilaksanakan dengan membidik niche market yaitu target market dengan golongan menengah-atas hingga atas. Dengan memilih target market ini diharapkan margin yang didapat tinggi.

Pembahasan lebih mendalam mengenai pelayanan yang akan diberikan PT. XYZ kepada konsumen akan dibahas pada bab selajutnya di Business Plan ini.

6.3 Value Chain Model

Dalam menciptakan proses nilai ini dibagi aktivitas-aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas-aktivitas pendukung (supporting activities).

Aktivitas utama terdiri dari :

(1) aktivitas penelitian dan pengembangan (litbang atau R&D), (2) aktivitas produksi (production activitiy),

(3) aktivitas pemasaran dan penjualan (marketing and sales activities), (4) aktivitas layanan purna-jual (after-sales service activity).

Aktivitas-aktivitas pendukung terdiri dari:

(1) aktivitas pengelolaan material (material management activity), (2) aktivitas sumber daya manusia (human resource activity), (3) aktivitas keuangan (financial activity), dan

(4) infrastruktur perusahaan (company infrastructure).

a) Aktivitas-aktivitas Utama dalam Penciptaan Nilai

PT. XYZ merupakan perusahaan furnitur yang menggunakan bahan baku bambu laminasi. Produk furnitur memberikan nilai tambah bagi konsumen

(6)

yang peduli terhadap lingkungan akibat penebangan hutan kayu dan pilihan furnitur alternatif dimana kualitasnya setara dengan kayu jati.

Aktivitas utama dalam penciptaan nilai pada PT. XYZ diawali dengan aktivitas penelitian dan pengembangan (R&D) yang dimulai dengan mengetahui dan perancangan desain furnitur yang diminati oleh konsumen, dikarenakan produk yang dihasilkan PT. XYZ merupakan customized product, sehingga konsumen dapat terpenuhi keinginannya dan furnitur dengan desain tersebut hanya dimiliki oleh satu konsumen.

Aktivitas produksi di PT. XYZ berlangsung dari senin-sabtu sepanjang ada pemesanan dari konsumen, jadi sifat produksi PT. XYZ adalah make to order. Uraian yang lebih lengkap terdapat dalam bagian perencanaan produk dan operasional yang berada dalam business plan ini.

Aktivitas pemasaran dilaksanakan untuk memperoleh konsumen yang memesan furnitur. Aktivitas ini akan dijalankan dengan beberapa cara, seperti melalui katalog yang akan dibagikan kepada calon konsumen dimana menjelaskan mengenai prosedur pemesanan produk furnitur PT. XYZ, dan juga melalui website dimana terpampang informasi yang lebih komprehensif dan sebagai media interaksi komunikasi dengan konsumen. Uraian perencanaan pemasaran juga terdapat dalam business plan ini.

Aktivitas pelayanan purna-jual bermanfaat dalam memberikan benefit lebih bagi konsumen serta mempertahankan loyalitas konsumen dengan menjaga kepuasan mereka. Akitivitas ini memberikan jaminan garansi dan dapat tempat untuk konsultasi tambahan konsumen dengan desainer produk yang dihasilkan PT. XYZ melalui telepon, fax, dan e-mail.

b) Aktivitas-Aktivitas Pendukung

Aktivitas ini dilakukan untuk mendukung aktivitas-aktivitas utama agar tetap berjalan dengan baik. Hal ini dimulai dengan aktivitas pengelolaan material dengan mempersiapkan komputer dengan software pendukung, bahan baku, air minum, dan lain-lain. Kebutuhan pendukung tersebut didapat melalui supplier tertentu sesuai kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan secara reguler sesuai kebutuhan yang diperlukan sehingga tidak terbuang percuma sebagai inventory. Uraian lebih lengkap mengenai aktivitas pengelolaan

(7)

29

Universitas Indonesia material terdapat dalam perencanaan produksi dan operasional yang juga terdapat dalam business plan ini.

Aktivitas sumber daya meliputi pekerja produksi, desainer, dan karyawan lainnya yang terdapat dalam perusahaan. Dikarenakan produk yang dihasilkan merupakan customized product bukan mass production maka karyawan yang diperlukan pada awalnya tidak terlalu banyak. Uraian lebih lengkap terdapat dalam bagian perencanaan sumber daya manusia dalam business plan ini.

Aktivitas keuangan meliputi pendapatan dan biaya yang terjadi pada perusahaan. Pendapatan yang didapat berasal dari konsumen yang dimulai dari proses konsultasi dan pembayaran produk PT. XYZ setelah diterima oleh konsumen. Penetapan harga yang tinggi dikarenakan target market yang dituju adalah kelas menengah-atas hingga atas karena customized product yang dihasilkan tidak akan diproduksi banyak oleh PT. XYZ sehingga memberi kesan bahwa konsumen tersebut hanya memiliki produk yang terbatas. Biaya-biaya yang timbul seperti gaji karyawan, Biaya-biaya listrik, Biaya-biaya telepon, dan lain-lain. Uraian yang lebih terperinci terdapat dalam perencanaan keuangan dalam business plan ini.

Infrastuktur perusahaan meliputi struktur organisasi, sistem pengendalian, dan budaya organisasi. PT. XYZ akan membentuk sturktur organisasi yang sederhana, menerapkan sistem pengendalian dengan saran dan kritik dari karyawan internal dan pelanggan, serta dengan budaya organisasi yang positif dimana mendorong karyawan untuk selalu bersikap positif dan selalu menjalankan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan bersama.

(8)

Gambar 6.1 Value Chain Model Sumber: wikipedia.org

(9)

31

Universitas Indonesia

BAB 7

ANALISA PELUANG BISNIS

Kondisi lingkungan makro dan mikro yang fluktuatif cukup membawa ancaman dan peluang bagi PT. XYZ, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk memantau perubahan yang terjadi sehingga pada akhirnya dapat merencanakan strategi untuk mengatasinya. Kemampuan perusahaan dalam beradaptasi terhadap segala perubahan cukup penting untuk menjaga kelangsungan hidup usaha. Dalam business plan ini, PT. XYZ akan mencoba untuk mengetahui dampak lingkungan tersebut terhadap perusahaan.

7.1 Analisis Pasar

Pertumbuhan penduduk Indonesia disertai dengan pertumbuhan proyek pembangunan perumahan merupakan suatu pertanda bahwa perekonomian Indonesia sedang tumbuh dan permintaan akan tempat tinggal dengan beragam tipe dan ukuran menaik, sehingga keadaan ini dapat menunjang permintaan pelengkap rumah tangga (misal furniture, barang elektronik, dll) juga bertambah.

7.2 Analisis Pesaing

Dikarenakan furniture dari bambu laminasi merupakan hal yang cukup baru di Indonesia, maka pesaing yang ada berasal dari perusahaan furniture dengan bahan baku kayu, logam, plastik, rotan, dll. Jumlah pemain yang ada di industri furniture memang cukup banyak dengan beragam skala usaha, namun PT. XYZ dengan bahan baku dari bambu laminasi cukup mempunyai peluang dalam bersaing dengan beberapa keunggulan yang dimiliki seperti biaya yang lebih murah, fleksibilitas desain dan produksi, serta turut melindungi kelestarian hutan Indonesia.

Pesaing PT. XYZ dalam industri furniture mewah adalah Da Vinci dimana memiliki persamaan dalam target market yang dituju yaitu kelas ekonomi atas. Berikut analisa mengenai Da Vinci :

(10)

7.2.1 Latar Belakang Perusahaan

Da Vinci merupakan salah satu pemain dalam industri furniture mewah di Indonesia dengan slogan “The Great Way to Live”. Pertama kali masuk dalam pasar furniture Indonesia pada tahun 1995 dengan mendirikan butik pertama di Duta Merlin dan diikuti oleh pembukaan empat butik berikutnya di Tanah Abang, Fatmawati, Melawai, dan di Surabaya.

7.2.2 Layanan

Da Vinci menawarkan calon konsumen kelas atas beragam koleksi furniture dengan desain yang mewah dan antik. Sistem pelayanan yang berkesan personal menimbulkan kesan nyaman dan merasa diperhatikan bagi calon konsumen. Konsumen juga dapat melakukan konsultasi mengenai desain bentuk furniture dan rancangan interior.

7.2.3 Waktu Operasional

Jam operasional showroom Da Vinci seragam di setiap cabangnya yaitu waktu buka mulai jam 09.00 hingga waktu penutupan jam 17.00 dari hari senin hingga hari minggu. Dan memiliki waktu libur pada saat libur nasional dan hari besar agama.

7.2.4 Showroom

Pada masing-masing showroom Da Vinci di Jakarta dan Surabaya memiliki beragam koleksi furniture yang dapat langsung dilihat oleh konsumen.

7.2.5 Pemasaran

Da Vinci cukup aktif dalam melakukan kegiatan pemasaran. Walaupun tidak cukup banyak melakukan aktifitas promosi melalui media elektronik, Da Vinci memusatkan kegiatan promosinya di showroom-showroom yang dimiliki dengan ditunjang promosi melalui media cetak pada periode atau event tertentu.

(11)

33

Universitas Indonesia

7.2.6 Harga

Da Vinci memakai Premium Strategy. Penetapan harga yang sangat mahal didukung oleh kualitas produk dan pelayanan yang sangat baik merupakan faktor kunci kesuksesan Da Vinci dapat berkembang dalam industri furniture mewah. Namun pada periode tertentu, Da Vinci memberikan potongan harga untuk beberapa produknya untuk meningkatkan penjualan.

Perbandingan kompetitif mengenai Da Vinci sebagai kompetitor dari PT. XYZ dapat terlihat pada tabel di bawah ini yang akan membandingkan kegiatan-kegiatan yang diberikan dan juga akan diikuti oleh analisa SWOT untuk mengetahui tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi.

7.2.7 Perbandingan Kompetitif

Di bawah ini akan dibandingkan antara kegiatan operasional antara Da Vinci dan PT.XYZ.

Tabel 7.1 Tabel Perbandingan Kegiatan Operasional Da Vinci dan PT XYZ

Da Vinci XYZ

Layanan Personal Personal

Waktu Operasional 09.00 hingga 17.00 setiap hari dan libur pada libur nasional

Dari jam 09.00 hingga pukul 17.00 setiap hari dan libur pada libur nasional

Showroom Memiliki 5 showroom Hanya memiliki 2

showroom

Pemasaran Aktif Aktif

Harga Premium Strategy Premium Strategy namun

(12)

Sedangkan di bawah ini dibandingkan mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, terdiri dari :

Tabel 7.2 Analisa SWOT Untuk Da Vinci dan PT XYZ

Da Vinci XYZ

Kekuatan • Brand yang sudah dikenal masyarakat

• Pengalaman yang sudah cukup lama

• Showroom yang berdiri sudah cukup banyak

• Fleksibilitas desain sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen

• Proses perakitan langsung di tempat konsumen

• Membidik konsumen kelas menengah atas hingga atas • Produksi dilakukan oleh

sendiri untuk menjamin kualitas

Kelemahan • Furniture belum tentu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen • Hanya membidik segmen

atas dan atas-atas • Furniture belum tentu

diproduks i sendiri oleh perusahaan

• Pemain baru dalam industri furniture mewah

Peluang • Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas

• Resource bahan baku lain yang makin terbatas • Anjuran pemerintah dalam

penggunaan bahan baku alternatif

• Kebutuhan furniture makin tumbuh seiring dengan peningkatan rumah menengah atas Ancaman • Inflasi yang semakin tinggi

• Kemungkinan beralihnya konsumen ke XYZ

• Kemungkinan konsumen lebih memilih Da Vinci

(13)

35

Universitas Indonesia

BAB 8

PERENCANAAN PEMASARAN

8.1 Tujuan Strategi Pemasaran

Untuk menentukan langkah-langkah stratejik yang dapat dilakukan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang dalam menghadapi persaingan dalam industri furniture (Fajar Hudhiarto,2008), yaitu:

Membangun awareness konsumen terhadap furniture bambu laminasi • Meningkatkan pertumbuhan penjualan

Mendapat market share yang signifikan dan profit bagi perusahaan 8.2 Sasaran Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan PT. XYZ diharapkan mendapat timbal balik yang positif dari konsumen yang dapat dilihat pada tingkat penjualan dan market share yang didapat (Fajar Hudhiarto,2008).

8.3 Kunci Sukses Pemasaran

Beberapa faktor yang turut membantu dalam kelancaran kinerja pemasaran PT. XYZ dalam memasarkan furniture bambu laminasi adalah :

• Kualitas produk dan fleksibilitas desain

Kualitas yang harus selalu dijaga dimulai dari pemilihan bahan baku yang sesuai hingga pengiriman produk furniture bambu laminasi. Hal ini dilakukan untuk membantu kelancaran kegiatan pemasaran perusahaan ke konsumen agar lebih mudah dalam mendorong konsumen untuk membeli. Desain yang digunakan sesuai dengan keinginan konsumen yang didapat melalui proses interaksi pra-pemesanan atau desain dari rancangan konsumen sehingga tingkat fleksibilitas dalam hal desain furniture bambu laminasi dapat tetap terjaga dan desain tersebut hanya dimiliki oleh satu konsumen saja karena tidak diproduksi secara massal (mass production).

(14)

• Gaya komunikasi

PT. XYZ menggunakan gaya komunikasi dua arah antara pihak perusahaan dan konsumen. Pendekatan personal approach dilakukan karena segmen yang dituju merupakan niche market sehingga pelayanan yang ditawarkan antar individu juga berbeda disesuaikan dengan karakteristik konsumen. Kegiatan komunikasi dilakukan sejak masa pemesanan hingga pasca pembelian dimana konsumen tetap dapat berkonsultasi dengan pihak perusahaan terhadap produk furniture yang mereka dapat. Hal ini dapat dilakukan melalui media website perusahaan dan mailist (Fajar Hudhiarto,2008).

• Interaksi dengan konsumen

Pembentukan sebuah komunitas digunakan sebagai media interaksi perusahaan dengan konsumen dimana dapat digunakan sebagai media promosi dan sebagai saluran sharing ide dan trend desain yang sedang digemari di masyarakat. Hal ini berguna untuk member masukan bagi PT XYZ dalam melakukan perbaikan mutu produk.

8.4 Segmenting, Targeting, Positioning (STP)

Penentuan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi PT. XYZ turut menentukan dalam pengembangan perusahaan serta menjaga kelangsungan hidup. Penentuan ini akan dilakukan melalui pemilihan Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP).

8.4.1 Segmentasi

Segmen konsumen yang dibidik oleh PT. XYZ pada lima tahun kedepan masih berada di pulau Jawa dan Bali dikarenakan prospek yang cukup luas. Dari segi usia yang dipilih adalah pada tingkat usia 24-30 hingga 41-50 tahun dimana menurut Kasali (1999) berada masa pembentukan keluarga hingga masa kemapanan, PT. XYZ tidak membidik usia diatas 51 tahun dikarenakan kelompok tersebut sudah masuk masa persiapan pensiunan dimana mereka sangat hati-hati terhadap keuangan. Dari segi kelas sosial, PT. XYZ segmen

(15)

37

Universitas Indonesia yang sesuai adalah kelas menengah-atas (B+) hingga kelas atas (A-) karena kelompok ini dianggap tidak terlalu sensitif pada harga.

8.4.1 Targeting

PT. XYZ akan membagi pasar menjadi pasar sasaran jangka pendek-masa depan dan pasar sasaran primer-sekunder (Fajar Hudhiarto,2008). Dalam pasar sasaran jangka pendek, PT. XYZ akan fokus pada area DKI Jakarta pada tahun awal berdiri dikarenakan tingkat pertumbuhan pembangunan perumahan menengah atas dan apartemen cukup tinggi dan turut mempelajari potensi pasar dan kebutuhan masyarakat daerah lain.

Kemudian dalam pasar sasaran masa depan, PT. XYZ akan mencakup area pulau Jawa dan Bali dalam beberapa tahun kedepan. Dalam pasar sasaran primer, target konsumen yang dituju adalah para penyuka produk bambu dan konsumen yang tidak suka dengan furniture berbahan baku non-alam namun memiliki selera desain furniture yang tinggi. Kemudian pasar sasaran sekunder, target konsumen adalah pembeli furniture yang mencari alternatif selain kayu dan logam. Untuk mencapai target konsumen yang diinginkan, maka PT. XYZ akan mempromosikan melalui iklan di media cetak yang sesui dengan karakteristik konsumen yang dituju (misal dengan promosi iklan di The Jakarta Post dan majalah desain interior).

8.4.3 Positioning

Positioning yang dilakukan oleh PT. XYZ dengan produk dari bambu laminasi sebagai furniture yang memiliki desain mewah serta ramah lingkungan dan kualitas setara dengan kayu jati untuk menunjang status dan gaya hidup konsumen kelas menengah atas.

8.5 Marketing Mix

Untuk memasarkan furniture untuk kalangan menengah atas hingga atas, PT.XYZ akan melakukan beragam kegiatan pemasaran melalui proses marketing mix, terdiri dari :

(16)

8.5.1 Place

Untuk menjaga kualitas pelayanan dan brand image perusahaan di mata konsumen dan keseragaman pelayanan sehingga calon konsumen mendapat informasi yang tepat dan pelayana yang optimal, maka PT XYZ hanya menggunakan atribut lokasi saja karena tidak menggunakan distributor atau melalui retailer.

Letak showroom PT. XYZ yang berlokasi di Ciganjur (sekaligus sebagai kantor pusat) dan ITC Fatmawati pada awal operasional perusahaan dengan tenaga pemasar menjadi ujung tombak dalam memasarkan furniture bambu laminasi.

8.5.2 Product

Untuk produk dapat dijelaskan menjadi : • Quality

Karena dalam proses pembuatan bambu laminasi telah dilakukan penyortiran terlebih dahulu terhadap kualitas bambu yang akan dipakai, kemudian penjagaan kualitas hingga akhir produk menjadi bambu laminasi. Maka kualitas bahan baku furniture PT XYZ amatlah terjaga.

Style

Divisi yang menangani masalah desain furniture di PT XYZ disesuaikan kompetensi sumber daya manusianya dalam melakukan pengembangan produk agar sejalan dengan hasil riset pemasaran yang dilakukan sehingga dapat mengerti trend furniture yang akan terjadi. • Services

PT XYZ akan memberikan pelayanan yang terbaik mengingat persaingan industry furniture cukup tinggi dan dalam rangka menggaet konsumen baru untuk membeli produk unggulan PT XYZ. Untuk lebih lengkapnya akan dibahas dalam tesis, Fajar Hudhiarto,Business Plan “Bramante Furniture” Dilihat Dari Sisi Pemasaran,2008.

(17)

39

Universitas Indonesia • Guarantees

Jaminan garansi yang diberikan kepada konsumen adalah furniture yang dihasilkan dan waktu penyelesaian akan sesuai dengan pesanan yang telah dilakukan sebelumnya.

Apabila suatu ketika terjadi kerusakan akibat kesalahan produksi maka PT.XYZ akan langsung melakukan janji temu dengan konsumen untuk mengambil kembali furniture rusak tersebut untuk diganti dengan yang baru dan konsumen juga akan mendapat bonus aksesoris sebagai permintaan maaf dari perusahaan.

8.5.3 Promotion

Kegiatan promosi yang dilakukan untuk menunjang kegiatan pemasaran berbasis komunitas kalangan menengah atas dimana diharapkan dapat terjadinya word of mouth yang baik, kegiatan promosi dapat dilakukan dengan :

Sales Promotion

Pilihan-pilhan dalam menjalankan bisnis ini terutama mengenai promosi penjualan dapat dilihat sebagai berikut:

a) Penjualan di trading exhibition baik untuk event skala nasional dan internasional

b) Menjalin kerja sama dengan developer atau pengembang perumahan menengah atas atau apartemen untuk menjadi rekanan c) Pemberian insentif bagi arsitek dan desainer interior apabila

memesan furniture bambu laminasi dari PT.XYZ untuk klien mereka.

Advertising

Iklan digunakan sebagai media pesan penjualan furniture bambu laminasi yang ditujukan kepada calon konsumen menengah atas. Dapat dilakukan dengan mencetak katalog produk-produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ untuk mempermudah tenaga penjualan menawarkan kepada calon konsumen. Dan juga melakukan penempatan spot iklan

(18)

pada majalah desain interior dan koran yang memiliki target market yang sama yaitu kelas menengah atas (misal The Jakarta Post).

Personal Selling

Beberapa arsitek dan desainer interior yang memiliki jalinan kerja sama dengan PT. XYZ dalam hal penciptaan desain furniture bambu laminasi juga menjadi sales representation perusahaan dalam mendapat konsumen.

• Publicity

Dengan mengkomunikasikan mengenai keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh bambu laminasi (misal harga lebih murah, fleksibilitas desain produk, daya tahan setara dengan kayu jati, dll) kepada konsumen diharapkan terbangun brand awareness terlebih dahulu. Point-of-purchase

Interaksi komunikasi dan pelayanan yang sangat baik dan personal yang dilakukan staff pemasaran terhadap calon konsumen yang datang di showroom diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli furniture bambu laminasi. Hal ini dilakukan dengan perilaku dan gaya bahasa staff pemasaran yang sopan, ramah, dan informatif kepada calon konsumen.

Interactive Marketing

Merancang sebuah website untuk mempermudah konsumen dan perusahaan saling berinteraksi dan konsumen juga mudah mendapat informasi dan pemesanan mengenai furniture bambu laminasi yang diinginkan.

8.5.4 Price

Kegiatan pemasaran dalam hal penetapan harga dilakukan dengan : • List Price

Harga yang ditetapkan oleh PT.XYZ akan mendekati harga Da Vinci yang dianggap sebagai pesaing dalam industri furniture mewah untuk kalangan menengah atas. Namun dengan penetapan harga yang lebih rendah dari Da Vinci, pelayanan yang diberikan kepada konsumen

(19)

41

Universitas Indonesia menyamai yang diberikan oleh Da Vinci. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih furniture bambu laminasi PT.XYZ.

Discount

PT XYZ tidak memberikan potongan harga ataupun diskon karena kami yakin akan value yang kami berikan kepada pelanggan sesuai dengan harga yang dibayarkan, kecuali untuk periode tertentu diskon dapat diberikan, yaitu pada hari lingkungan hidup, hari kemerdekaan Indonesia, hari besar agama yang dkomunikasikan kepada masyarakat melalui media cetak dan website.

Payment Period

Pilihan tersebut meliputi :

 Pembayaran lunas pada saat kepastian pembelian

 Pembayaran DP 20% dimuka pada saat kepastian pembelian dan sisanya dibayar lunas pada furniture telah selesai dirakit di tempat konsumen dan diserahterimakan

8.6 Proyeksi dan Target per tahun

Kantor pusat dan showroom PT.XYZ direncanakan dimulai operasionalnya pada awal tahun 2009. Di bawah ini terdapat tabel mengenai proyeksi dan target penjualan furniture selama 5 tahun dari awal beroperasinya perusahaan berdasarkan skenario most likely.

Tabel8.2 Proyeksi Most-likely Penjualan per unit PT.XYZ

2009 2010 2011 2012 2013

Showroom 48 53 59 65 72

Trading Exhibition 96 106 118 130 144

Total Penjualan Furniture 96 159 177 195 216

Total Penjualan Aksesoris 192 318 354 390 432

Dalam proyeksi diatas dikehendaki bahwa dalam setiap tahun ada peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya baik penjualan dalam showroom dan pada saat trading exhibition. Pada tahun 2009, penjualan pada showroom

(20)

Ciganjur dan showroom ITC Fatmawati diestimasikan 4 unit per bulan sedangkan penjualan pada trading exhibition baik event nasional dan internasional untuk meningkatkan awareness serta menjaring calon konsumen.

(21)

43

Universitas Indonesia

BAB 9

PERENCANAAN PERSIAPAN OPERASIONAL

PT.XYZ merupakan perusahaan penyedia furniture mewah untuk kalangan konsumen mengah atas hingga atas. Oleh karena itu, PT.XYZ perlu mempersiapkan serangkaian aktifitas perencanaan operasional untuk menunjang pelayananan yang diperlukan untuk memberikan profuk furniture yang memiliki kualitas baik untuk konsumen dimana kegiatan ini meliputi persiapan fisik dan persiapan non fisik.

9.1 Persiapan Fisik

Lokasi kantor pusat sekaligus sebagai showroom PT. XYZ bertempat di Ciganjur direncanakan akan mulai dibangun pada bulan November 2008 dan menurut hasil wawancara dengan pihak kontraktor yang menjadi mitra dalam pembangunan kantor tersebut diperkirakan akan memerlukan waktu hingga tahap mulainya kegiatan operasional perusahaan akan dimulai pada bulan Januari 2009.

Sedangkan pada showroom di ITC Fatmawati akan menyewa sebuah ruko dengan terlebih dahulu melakukan renovasi interior dan eksterior untuk menghasilkan tampilan yang berkesan eksklusif dan sesuai dengan image PT.XYZ dimana kegiatan operasionalnya dimulai bersamaan dengan kegiatan operasional di kantor pusat yaitu bulan Januari 2009.

Dalam perencanaan fisik juga akan melakukan serangkaian kegiatan persiapan, yaitu :

• Pengecatan bangunan dan Lahan Parkir

Bangunan baik di Ciganjur dan ITC Fatmawati akan dicat dengan desain yang minimalis namun menimbulkan kesan eksklusif. Dengan melakukan pengecatan bangunan diharapkan gedung terlihat bersih, nyaman, dan menarik perhatian konsumen menengah atas.

Persiapan lahan parkir khusus tamu PT.XYZ di ITC Fatmawati perlu dilakukan untuk memberikan kenyamanan calon konsumen untuk datang ke showroom. Sedangkan di Ciganjur akan dibedakan antara parkir khusus tamu dengan karyawan, dimana lahan parkir khusus tamu akan diletakkan

(22)

di depan lobby kantor dengan dilindungi oleh pepohonan yang rindang, sedangkan parkir karyawan akan diletakkan di samping gedung.

• Pemasangan Listrik, Air, Telepon, dan Sistem Jaringan

Pemasangan listrik untuk kegunaan kegiatan operasional kantor dengan membuat tempat sambungan sebagai sumber listrik untuk mesin dan peralatan kantor lainnya.

Pada kantor pusat Ciganjur akan dibangun fasilitas tempat penyimpanan air dan akan dialirkan melalui saluran-saluran ke fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan karyawan sehari-hari. Sedangkan di ITC Fatmawati akan memanfaatkan saluran air dari pihak pengelola gedung dengan melakukan perubahan tata letak yang diperlukan agar sesuai dengan desain.

Fasilitas telepon di kantor pusat dan showroom ITC Fatmawati akan menyediakan 3 saluran telepon yang terbagi untuk faksimili, showroom dan manajemen dimana semuanya tersambung dulu ke bagian resepsionis. Untuk sistem jaringan akan dibangun untuk menunjang kelancaran komunikasi antara kantor pusat dengan showroom ITC Fatmawati.

• Pemasangan Mesin Produksi

Pemasangan mesin akan dilakukan oleh supplier dan juga menyediakan pelatihan bagi karyawan tentang penggunaan dan perawatan mesin produksi tersebut.

• Pembangunan Counter

Desain counter yang akan dibangun harus menyeleraskan dengan image perusahaan yang eksklusif dan mewah. Fasilitas yang akan dibangun untuk counter showroom di Ciganjur dan ITC Fatmawati menyediakan meja dan sofa untuk konsumen berkonsultasi dan memesan furniture, layout display produk furniture juga akan disesuaikan dengan keterbatasan lahan yang tersedia dimana semuanya akan menggunakan furniture bambu laminasi. • Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Di kantor pusat Ciganjur dan showroom ITC Fatmawati akan disediakan kursi dan meja, komputer, UPS untuk back up daya listrik apabila terjadi pemadaman mendadak, alat pendingin ruangan (AC), papan tulis untuk

(23)

45

Universitas Indonesia rapat dan presentasi, peralatan alat tulis kantor (ATK) dan genset untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik.

• Pemasangan Logo

Logo PT.XYZ sebagai produsen furniture bambu laminasi akan dipasang di depan bangunan, baik di kantor pusat Ciganjur dan di ITC Fatmawati.

• Kendaraan Operasional

PT. XYZ akan memiliki kendaraan operasional dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

Sebagai media iklan yang bergerak (mobile advertising)

 Alat transportasi bagi staff pemasaran untuk datang ke tempat konsumen yang membutuhkan konsultasi langsung

Sebagai transportasi untuk delivery services

Jenis kendaraan yang digunakan adalah kendaraan minibus yang digunakan untuk staff pemasaran, sedangkan untuk pengantaran furniture akan menggunakan jenis mobil box. Kendaraan minibus yang dipilih adalah Kijang Innova dan mobil box akan mempergunakan Daihatsu Gran Max. Mobil box sebagai media iklan yang bergerak akan diberikan logo perusahaan dan website yang dapat dikunjungi.

Persiapan Non Fisik

• Pengurusan Izin dan Badan Hukum

Untuk pengurusan izin dan badan hukum, meliputi pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mendukung legalitas beroperasinya PT. XYZ kedepan. Dokumen serta perizinan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan akte pendirian badan usaha dihadapan notaris

b. Didaftarkan kepada kepaniteraan pengadilan negeri untuk kemudian diumumkan dalam tambahan BNRI

c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) d. Surat Keterangan Domisili

(24)

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) f. Izin Undang-Undang Gangguan (HO) g. Izin menggunakan billboard untuk nama

h. Izin iklan bergerak untuk kendaraan Delivery Services • Riset Pasar

Riset pasar dilakukan untuk mengetahui potensi pasar dan juga untuk merencanakan strategi pemasaran PT. XYZ. Data-data yang dikumpulkan didalam riset pasar meliputi data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari diskusi dan in-depth interview dengan arsitek dan desain interior, para pengembang atau developer dan dengan konsumen. Sedangkan data sekunder didapatkan dari berbagai sumber seperti instansi-instansi pemerintah.

• Software Akuntansi

Sistim akuntansi keuangan PT. XYZ akan didukung dengan software akuntansi MYOB. Ini diharapkan sistem administrasi keuangan PT. XYZ dapat dikelola dengan tertib dengan adanya dukungan software akuntansi ini.

Software MYOB juga dirancang untuk mengelola database pelanggan. Setiap transaksi pelanggan akan direcord dengan menggunakan software ini. Database pelanggan tersebut digunakan untuk berbagai aktivitas komunikasi pemasaran dan penjualan serta untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

Suplier software akuntansi MYOB diharapkan memberikan pelatihan pada para karyawan mengenai tata cara penggunaan software tersebut.

• Persiapan Sumber Daya Manusia

Persiapan Sumber Daya Manusia PT. XYZ lebih lengkapnya akan dijelaskan di Bab 9 dari rencana bisnis ini. Yang secara garis besar terdiri dari :

a. Rekrutmen b. Seleksi

(25)

47

Universitas Indonesia c. Orientasi

d. Training • Soft Opening

Ketika soft opening dan beroperasinya PT. XYZ, akan dilakukan beberapa kegiatan promosi seperti pembagian brosur serta katalog ke sekitar perumahan yang menjadi target market PT. XYZ. Serta akan mengadakan open house yang akan mengundang pembicara seperti Rhenald Kasali, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Lingkungan Hidup untuk berbicara tentang bambu sebagai alternatif pengganti kayu yang sejalan dengan PT. XYZ.

• Desain Logo

Desain logo yang akan menjadi logo PT. XYZ dan produk furniturenya akan ditunjuk pihak ketiga untuk membuatnya. ini dilakukan untuk menjaga image perusahaan sebagai perusahaan yang menghasilkan furniture mewah dan berukualitas.

(26)

10.1 Tujuan dan Sasaran Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam perusahaan dan sebagai penentu keberhasilan serta perkembangan menuju tujuan yang telah ditentukan. Sehingga kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal dan terampil mutlak diperlukan didalam perusahaan dan didekung dengan system pengimbalan yang seimbang dan menjanjikan bagi karyawan.

Agar PT. XYZ mendapatkan, mengembangkan serta mempertahankan sumber daya manusia yang diinginkan maka dibutuhkan perencanaan yang matang dalam sumber daya manusia PT. XYZ yang tepat (Ferry Dianda,2008).

10.1.1 Tujuan Sumber Daya Manusia

Departemen Sumber Daya Manusia di PT.XYZ menurut Noe dan Hollenbeck (2003) bertujuan untuk melakukan Analysis and Design of work, HR Planning, Recruiting, Selection, Training and Development, Compensation, Performance Management dan Employee Relations untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

10.1.2 Sasaran Sumber Daya Manusia

Sasaran dari Departemen Sumber Daya Manusia menurut Welther dan Davis (2003) yaitu untuk menyeimbangkan tantangan dari organisasi, fungsi Sumber Daya Manusia, lingkungan social dan orang-orang yang berkaitan.

1. Sasaran Organisasi

Yaitu membantu manajer setiap departemen untuk mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan Sumber Daya Manusia yang diperlukan. 2. Sasaran Fungsional

Yaitu merencanakan dan menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari setiap departemen, untuk mendukung tercapainya sasaran organisasi.

(27)

49

Universitas Indonesia 3. Sasaran Sosial

Yaitu melakukan kegiatan-kegiatan sumber daya manusia dengan memperhatikan lingkungan sosial masyarakat.

4. Sasaran Personal

Yaitu menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap karyawan untuk terus mengembangkan kompetensinya yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan perilaku, dengan tingkat turnover tidak melebihi 5%. Secara umum, sasaran yang dituju manajemen SDM yaitu untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan membangun budaya organisasi demi menunjang keuanggulan bersaing perusahaan (Ferry Dianda,2008).

10.2 Budaya Organisasi

Menurut Becker (1982) Budaya organisasi perusahaan mengacu pada suatu sistem nilai bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi-organisasi lainnya. Terbentuknya suatu budaya dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh pendirinya maupun pemimpin dalam organisasi tersebut. Budaya organisasi merupakan hal yang penting karena budaya organisasi bisa merefleksikan suatu standar atau perilaku karyawan dalam organisasi dan sebagai sarana pendukung tercapainya visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan budaya perusahaan, kita harus memperhatikan juga strategi perusahaan kita.

PT.XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi furniture dari bambu laminasi, dan budaya perusahaan yang dianut oleh PT.XYZ yaitu :

1. Inovation

2. Commit to Excellence 3. Integrity

4. Clean and Healthiness 5. Process and result oriented

Agar budaya perusahaan yang sudah ada dapat terpelihara maka PT.XYZ harus melakukan beberapa hal, diantaranya:

(28)

2. Memberikan contoh perilaku sehari-hari yang sesuai dengan budaya perusahaan PT. XYZ melalui manajer maupun karyawan perusahaan, bisa dengan cara mempelakukan karyawan sebagai keluarga serta memberikan penghargaan bagi karyawannya.

3. Mensosialisasikan nilai-nilai yang ada di PT. XYZ kepada karyawan melalui program orientasi di minggu -minggu awal pertama masuk kerja. Dari budaya yang ada sekarang, perusahaan berharap para karyawan PT. XYZ bisa cepat menyesesuaikan diri pada nilai-nilai yang terkandung dalam budaya perusahaan sehingga bisa diminimalkan tingkat turn over yang ada sekaligus bisa meningkatkan kinerja para karyawan PT. XYZ.

10.3 Pemimpin

Kepempinan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu (Ferry Dianda,2008).

Seorang pemimpin didalam setiap bagian PT. XYZ merupakan suatu figur yang harus menjadi teladan bagi bawahannya. Seorang figur pemimpin didalam PT. XYZ akan disesuaikan dengan pekerjaannya serta bidangnya tersendiri.

10.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang akan digunakan oleh PT.XYZ yaitu struktur organisasi fungsional (Ferry Dianda,2008). Dimana departemen-departemen dalam struktur organisasi ini akan dibagi berdasarkan fungsinya dan sifat pengambilan keputusan yang cenderung sentralisasi. Menurut Robbins (2001), suatu struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai cara mendistribusikan tugas-tugas yang ada secara formal, yang dikelompokkan serta dikoordisasikan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi secara formal dapat menciptakan suatu aturan yang jelas dalam bekerja sama mencapai tujuan perusahaan.

(29)

51

Universitas Indonesia Gambar 10.1. Struktur Organisasi PT. XYZ

Sumber: Dianda, Ferry.Business Plan Bramante Furniture Dilihat Dari Sisi SDM.2008

PT. XYZ adalah perusahaan yang menghasilkan furniture yang berkualitas, oleh karena itu sangat penting dalam setiap pengerjaan produk-produknya menggunakan standarisasi yang ketat yang ditetapkan perusahaan.

10.5 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Dalam merencanakan, PT XYZ melakukan sebuah proses berkesinambungan serta terus menerus yang bertujuan untuk agar perusahaan selalu mendapatkan SDM yang berkualitas serta yang bisa menunjang kegiatan operasional serta meminimalkan tingkat turn over karyawan. Perencanaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan berdasarkan deskripsi pekerjaan untuk setiap pekerjaan dengan melihat kualifikasi tenaga atau orang yang dibutuhkan sesuai dengan posisi maupun tanggung jawab pekerjaan masing-masing karyawan.

Berikut adalah table kebutuhan SDM untuk PT XYZ selama lima tahun kedepan berdasarkan skenario most-likely:

DIREKTUR MANAJER PEMASARAN MANAJER KEUANGAN MANAJER OPERASIONAL MANAJER SUMBER DAYA MANUSIA STAFF STAFF STAFF STAFF

(30)

Tabel 10.2 Kebutuhan Tenaga Kerja PT. XYZ untuk 5 Tahun kedepan

Posisi Perencanaan SDM PT XYZ

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Direktur 1 1 1 1 1 Manajer Pemasaran 1 1 1 1 1 Manajer Operasi 1 1 1 1 1 Manajer Keuangan 1 1 1 1 1 Manajer SDM 1 1 1 1 1 Karyawan Riset&Desain 1 2 2 2 2 Karyawan Marketing&Showroom 6 7 8 9 10 Karyawan Finance 2 2 2 2 2

Karyawan Produksi & Finishing 6 8 10 12 14

Security 3 3 3 3 3

Sopir 1 2 2 2 2

Cleaning Service 3 3 3 3 3

Office Boy 2 3 3 3 3

Total 29 35 38 41 44

Sumber: Dianda, Ferry.Business Plan Bramante Furniture Dilihat Dari Sisi SDM.2008

Untuk bisa didapatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas maka PT. XYZ akan melakukan sendiri aktivitas rekrutmen dan seleksi bagi calon karyawannya.

10.6 Kompetensi

Istilah kompetensi digunakan Spenser dan Spencer (1993) untuk menggambarkan karakteristik dasar seorang pekerja. Karakteristik dasar ini merupakan bagian paling dalam dari kepribadiannya dan biasanya bersifat permanen, sehingga akan dapat mempengaruhi semua perilakunya. Untuk konteks

(31)

53

Universitas Indonesia ini, akhirnya berpengaruh pada kemampuan untuk menghasilkan prestasi kerjanya.

PT XYZ dalam menglola sumber daya manusia yang dimiliki sebagai asset, menggunakan prinsip berbasis kompetensi. Hal ini digunakan oleh manajemen agar terjadi alignment antara tujuan perusahaan dengan kondisi yang dimiliki perusahaan.

10.7 Performance Appraisal

Setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan akan dinilai oleh atasannya. Setiap karyawan PT. XYZ memiliki target individu yang menjadi tolak ukur untuk penilaian karyawan. Target individu ini disusun berdasarkan dengan target departemennya. Lalu target dari setiap departemen yang mengacu kepada target korporat. Ini dilakukan agar karyawan tahu kekurangan serta kelebihan yang dimilikinya, jadi bisa dilihat timbal balik dari atasan kebawahan atas kinerja karyawan tersebut. Menurut (Dessler, 2000) Performance appraisal ini dilakukan sebagai penilaian atas kinerja karyawannya yang merupakan suatu proses evaluasi pencapaian suatu standar kinerja karyawan yang telah ditetapkan sebelumnya (Feey Dianda,2008).

10.8 Sistem Kompensasi

Sistem kompensasi diadakan untuk menurunkan tingkat turn over karyawan pada perusahaan dan juga untuk meningkatkan loyalitas serta motivasi karyawan dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya (Ferry Dianda,2008). Kompensasi diberikan kepada karyawan sebagai timbal balik atas kontribusinya bagi perusahaan. Imbalan yang akan diberikan oleh perusahaan bisa berupa financial yang terdiri atas gaji, tunjangan, bonus, dan lain-lain maupun non financial yang berupa fasilitas dalam perusahaan PT. XYZ.

10.9 Perencanaan dan Pengembangan Karir

PT. XYZ merupakan perusahaan baru dan memiliki karyawan yang terbatas, maka jenjang karirpun akan terbatas sehingga nantinya jika ada kekosongan posisi dalam PT. XYZ maka yang akan diutamakan ditawarkan kepada karyawan

(32)

internal perusahaan PT. XYZ (Ferry Dianda,2008). Tidak semua posisi yang ada di dalam PT. XYZ yang mempunyai jenjang karir. Misalnya untuk bagian sopir, dan tenaga keamanan tidak ada jenjang karir. Begitu juga dengan bagian riset&desain tidak ada jenjang karir, tetapi untuk bagian marketing, financing dan beberapa posisi lainnya mempunyai jenjang karir.

Promosi yang ada di PT. XYZ dilakukan secara vertikal maupun horizontal. Maksudnya adalah vertikal berarti karyawan tersebut diangkat keposisi yang lebih tinggi dalam perusahaan sedangkan untuk horizontal yaitu memindahkan karyawan keposisi lain dalam level yang sama maupun kedepartemen lainnya. Ini dilakukan agar terjadi penyegaran dan peningkatan keahlian karyawan dibidang lain.

10.10 Pemutusan Hubungan Kerja

Ada masanya ketika perusahaan harus melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya. Ini disebabkan karena bermacam-macam alasan, diantaranya yang umum terjadi yaitu karyawan tidak mentaati peraturan yang berlaku yang telah disepakati didalam PT. XYZ, atau mungkin karyawan itu tidak bisa lagi mengerjakan tugas serta tanggung jawab yang telah diberikan oleh karyawan.

Seperti yang dilakukan oleh perusahaan lain yaitu PT. XYZ akan melakukan terlebih dahulu pembinaan dan motivasi serta konseling melalui bagian SDM terhadap karyawan yang bermasalah tersebut untuk mengintrospeksi diri dan memperbaiki diri. Tetapi jika karyawan tersebut telah diberikan pembinaan, motivasi maupun konseling dari bagian SDM dan PT. XYZ juga telah memberikan surat teguran atau surat peringatan sebanyak tiga kali namun tidak adaperubahan maka perusahaan akan merumahkan karyawan tersebut alias di PHK. PT. XYZ akan memberikan kompensasi kepada karyawan yang di PHK tersebut berupa pesangon yang sesuai peraturan pemerintah Jakarta atau Depnaker yang berlaku saat itu (Ferry Dianda,2008).

Gambar

Gambar 5.1 Porter’s 5 Forces
Gambar 6.1 Value Chain Model
Tabel 7.1 Tabel Perbandingan Kegiatan Operasional Da Vinci dan PT  XYZ
Tabel 7.2 Analisa SWOT Untuk Da Vinci dan PT XYZ
+3

Referensi

Dokumen terkait

19 Abū Ḥasan al-Nadwi, Islam Membangun Peradaban Dunia, h.. Fase perjalanan hubungan Islam dengan barat yang diawali dengan invasi sebagaimana apa yang dilakukan oleh

Sedangkan untuk hubungan kedua variabel yaitu complain dengan Flushing toilet rusak /air terus mengalir , Beberapa lampu tidak menyala , Akses internet seharusnya gratis ,

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan tes untuk mengetahui pengaruh media karikatur terhadap kemampuan menulis naskah drama oleh siswa SMP Swasta HASANUDDIN Medan

tanaman sawi (Brassica juncea L.) pada panen kedua menunjukkan bahwa kombinasi residu mulsa jerami, pupuk kandang dan NPK dapat memberikan respon yang baik terhadap

Menurut al-Khathtath ( Suara Islam , 2007), kisah persengketaan perdata antara Khalfah Ali dengan orang Yahudi itu akan membuka mata orang-orang yang belum memahami Islam secara

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengumumkan bahwa telah menemukan adanya penyalahgunaan dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat senilai Rp 4,281 triliun dari

Terdapatnya suatu arah kebijakan hukum untuk menangani korupsi dengan mengkaitkan ketentuan anti pencucian uang nampak juga dalam Konvensi PBB Anti Korupsi tahun 2003 seperti

Polisi Pamong Praja adalah aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum,