• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisa swot

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "analisa swot"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

(RUANG ISOLASI INFEKSI KHUSUS KEMUNING) (RUANG ISOLASI INFEKSI KHUSUS KEMUNING)

RSUP

RSUP DR DR HASAN HASAN SADIKIN SADIKIN BANDUNGBANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Keperawatan Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Di Susun Oleh: Di Susun Oleh:

Kelompok I Kls A Ekstensi Keperawatan Kelompok I Kls A Ekstensi Keperawatan

A.Dik Dik Ridwanuloh A.Dik Dik Ridwanuloh Dede Tia Septianingsih Dede Tia Septianingsih

Eka Eka Lalah Sadiah Lalah Sadiah M.Agung Gusnandar M.Agung Gusnandar Rini Ratnasari Rini Ratnasari Risti Risti Yohana Soumilena Yohana Soumilena

PRODI EKSTENSI KEPERAWATAN

PRODI EKSTENSI KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA

STIKES DHARMA HUSADA

BANDUNG

BANDUNG

2018

2018

(2)
(3)

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN

Laporan

Laporan

FF iie

eld St

ld Stud

udy 

 di R.RIIKK RSUP DR  di R.RIIKK RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNGHASAN SADIKIN BANDUNG Tentang Analisa SWOT dalam Management Linen

Tentang Analisa SWOT dalam Management Linen

Disajikan sebagai salah satu tugas Disajikan sebagai salah satu tugas Untuk melengkapi nilai

Untuk melengkapi nilai Mata Kuliah Manajemen KeperawatanMata Kuliah Manajemen Keperawatan

Mengetahui, Mengetahui,

Bandung,... Bandung,... Ketua

Ketua Organisasi Organisasi ... ... Pembimbing Pembimbing / / Tutor,Tutor,

(...) (...) (...) (...)

NIP. NIK.

(4)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkanSWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan rahmat dan karunia-Nya pada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan

Laporan Field  Field StudyStudy tentang tentang Analisa SWOT dalam ManagAnalisa SWOT dalam Management Linen di Rement Linen di R.RIIKK.RIIKK RSUP Dr.Hasan sadikin Bandung ini dengan baik dan lancar, untuk melengkapi RSUP Dr.Hasan sadikin Bandung ini dengan baik dan lancar, untuk melengkapi nilai Mata Kuliah Manajemen Keperawatan, dan mengembangkan kemampuan nilai Mata Kuliah Manajemen Keperawatan, dan mengembangkan kemampuan menulis kami.

menulis kami.

Penulis menyadari meskipun segala upaya telah penulis lakukan dalam Penulis menyadari meskipun segala upaya telah penulis lakukan dalam  penyusunan

 penyusunan laporan laporan ini, ini, namun namun pastilah pastilah ada ada kekurangan kekurangan dan dan jauh jauh daridari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami

kesempurnaan. Oleh karena itu, kami berharap kepada semua pihak yang sekiranyaberharap kepada semua pihak yang sekiranya membaca laporan ini dapat memberikan saran agar di kemudian hari kami dapat membaca laporan ini dapat memberikan saran agar di kemudian hari kami dapat menyempurnakan laporan ini.

menyempurnakan laporan ini.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebanyak

Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebanyak  –  –   banyaknya kepada yang  banyaknya kepada yang terhormat:

terhormat: 1.

1. Dr. Suryani Soepardan, Dra. MM. selaku Ketua STIKes Dharma HusadaDr. Suryani Soepardan, Dra. MM. selaku Ketua STIKes Dharma Husada Bandung

Bandung 2.

2. Irma Nur Amalia, S.Kep., Ners., M.Kep., selaku Ketua Prodi S-1Irma Nur Amalia, S.Kep., Ners., M.Kep., selaku Ketua Prodi S-1 Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung

Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung 3.

3. Richa Noprianty, S.Kep., Ners., MPH selaku Koordinator mata kuliahRicha Noprianty, S.Kep., Ners., MPH selaku Koordinator mata kuliah  Nursing

 Nursing Management Management and and Healt Healt PolicyPolicy yang telah membimbing dalamyang telah membimbing dalam  penulisan

 penulisan LaporanLaporan  Field  Field StudyStudy, yang telah banyak memberikan masukan, yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan selama ini.

dan bimbingan selama ini. 4.

4. Teman teman kelompok I tercinta yang telah bekerjasama dengan baikTeman teman kelompok I tercinta yang telah bekerjasama dengan baik selama menyusun Laporan

selama menyusun Laporan Field Study Field Study ini. ini. 5.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporanpenyusunan Laporan Field Study Field Study ini. Semoga segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada kami, ini. Semoga segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada kami, mendapat imbalan ya

mendapat imbalan yang berlipat dari Allah Subhanahu Wata’ala, amin.ng berlipat dari Allah Subhanahu Wata’ala, amin. Bandung, Juli 2018 Bandung, Juli 2018 Penulis Penulis DAFTAR ISI DAFTAR ISI

(5)

HALAMAN JUDUL………1 LEMBAR PENGESAHAN………..2 KATA PENGANTAR ………...3 DAFTAR ISI………..……4 DAFTAR LAMPIRAN……….……5 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ……….6

2. Tujuan………..7

3. Waktu Pelaksanaan………..……7

BAB II LANDASAN TEORI 1. Dasar Teori ………..8

2. Perumusan dan Pembatasan Masalah……….14

BAB III DESKRIPSI LOKASI FIELD STUDY………...15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….16

1. HASIL a. Profil / deskripsi tempat yang ditelaah……….16

 b. Hasil observasi studi lapangan……….…17

c. Plan of Action………..18

d. Analisa SWOT berserta Matriks nya………...21

2. PEMBAHASAN………....23

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan………....25

2. Saran……….….25

DAFTAR PUSTAKA ………..26

LAMPIRAN (berupa foto kegiatan saat observasi) ………..27

BIODATA KELOMPOK ………....31

(6)

Foto Kegiatan Saat Observasi………. Biodata Kelompok………

(7)

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan industri pada modal dan padat karya (padat sumber daya) serta padat teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen utama  proses pelayanan dalam rumah sakit. Jenis produk atau jasa rumah sakit dapat  berupa private goods (pelayanan dokter, keperawatan farmasi, gizi), public  goods (layanan parkir, front office, cleaning service, house keeping , laundry)

dan externality (imunisasi).

Seiring dengan kemajuan teknologi pembangunan disegala bidang di informasi dalam era globalisasi ini telah dapat membentuk opini masyarakat terhadap pelayanan kepada masyarakat. Tuntutan terhadap mutu pelayanan rumah sakit semakin lama semakin meningkat sejalan dengan semakin tingginya  pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Upaya yang terus dilakukan rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan pendekatan sistem yaitu dengan memanfaatkan semua sumberdaya yang ada yang meliputi  pengoptimalan input, pelaksanaan proses yang tepat dan baik, output yang  berkualias dan bermanfaat.

Logistik merupakan bagian yang penting dalam menunjang kegiatan operasional rumah sakit.Penyelenggaraan logistik memberikan kegunaan waktu dan tempat (time and place utility).Dalam prestasi logistik penyediaan (availability) adalah kesanggupan suatu sistem untuk menyediakan produk atau material atau  basis yang dapat diramalkan, kemampuan (capability) adalah kesanggupan  pengantaran barang dengan kecepatan dan konsistensi yang telah ditentukan, mutu (quality) dari prestasi ini menunjukan bagaimana efektivitas dari pelaksanaan tugas logistik tersebut.Dalam pelaksanaan kegiatan perlu diketahui keterbatasan-keterbatasan (limitation) kemampuan logistic, salah satunya dalam keterbatasan-keterbatasan anggaran.

Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat pihak rumah sakit sudah mempunyai beberapan unit pelayanan, yang meliputi yaitu salah satunya di Pelayanan Rawat Inap di ruang RIIKK (Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning) .

(8)

Instalasi Laundry harus bisa mendukung rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pasien dengan menyediakan linen rumah sakit.Linen merupakan salah satu barang logistik rumah sakit, yang mana keberadaanya membawa peranan yang cukup penting dalam pelaksananaan pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dengan pengelolaan bahan-bahan linen secara baik akan dapat memberikan manfaat bagi rumah sakit dengan menciptakan ketersediaan bahan linen untuk mendukung pelayanan yang diberikan kepada pasien. Salah satu manfaat lainnya adalah mencegah terjadinya infeksi silang/infeksi nosokomial bagi pasien dan  petugas rumah sakit. Penyediaan linen untuk menunjang pelayanan yang diberikan kepada pasien rawat inap akan dapat berjalan secara baik apabila ketersediaan linen yang diperlukan ruangan dapat terpenuhi, baik dari segi jumlah dan kesiapan saat akan digunakan.

2. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan laporan analisa ini adalah :

 Untuk melihat proses management linen di r.infeksi RIIK RSHS  Untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan management linen di

r.infeksi RIIKK RSHS

3. WAKTU PELAKSANAAN

Penilaian analisa SWOT dilaksanakan pada: Tanggal : 4- 7 Juni 2018

(9)

LANDASAN TEORI

1. Landasan Teori

a. Pengertian SWOT

Analisis SWOT adalah metode  perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan ( strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu  proyek atau suatu spekulasi bisnis.Keempat faktor itulah yang membentuk

akronim SWOT ( strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

b. Tujuan Analisis SWOT

 Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan,

 peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi dalam corporate planning 

 Untuk mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal

 perusahaan. Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan  peluang perusahaan dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang kuat untuk design strategi yang sukses.

c. Unsur dalam Analisis SWOT

Analisis SWOT terdiri dari 4 unsur, yaitu:

 Strenghts (kekuatan)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

(10)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

 Opportunities (peluang)

Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi  bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi

lingkungan sekitar

 Threats (ancaman)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat menggangu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

d. Pendekatan dalam Analisis SWOT

 Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling ata s adalah faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan).Empat kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.

(11)

1) Sel A : Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.

2) Sel B : Mobilization

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan.Disini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

3) Sel C : Divestment/Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur.Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi)

4) Sel D : Damage Control

Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah  Damage Control  (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

a. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui  perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998)

agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T

2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik

(12)

 pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;

3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran.

Keterangan :

ü

Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

ü

Kuadran I I (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

ü

Kuadran I I I (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat  berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya

(13)

organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya.Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

ü

Kuadran I V (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

e. Teknik dalam Analisis SWOT

Teknik analisis SWOT dapat dibedakan atas tiga tahap. Teknik yang dimaksud adalah:

1) Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi

Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai

Unsur-unsur yang akan dinilai tersebut biasanya dibedakan atas dua macam. Pertama, unsur perangkat organisasi (tool of administration), yang terdiri dari tenaga (men), dana (money), sarana (material) serta metoda (method). Kedua, unsur fungsi organisasi (function of administration) yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) serta  pengawasan (controlling).

 b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai

 Nilai yang diberikan untuk setiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan atas dua macam :

üNilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk üNilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak  penting

a. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan  b. Menarik kesimpulan hasil penilaian

(14)

2) Melakukan analisis kesempatan organisasi

Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai

Biasanya unsur-unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal-hal yang baru  bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan peerintah, perubahan tingkat sosial-ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebagainya.

 b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai

 Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam sebagai  berikut :

üNilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi dan rendah üNilai kemungkinan keberhasilan (succces probability) yang dinyatakan dengan tinggi dan rendah.

c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

3) Melakukan analisis hambatan organisasi

Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang dihadapi oleh organisasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai

Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang akan dinilai merupakan hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan  pemerintah, perubahan keadaan sosial ekonomi penduduk, perubahan keadaan

sosial budaya

 penduduk dan lain sebgaainya.

 b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yag akan dinilai

 Nilai yanng diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam sebagai  berikut:

(15)

üNilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of occurance) yang dinyatakan dengan sering dan jarang

üNilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan serius dan tidak

c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan d. Menarik kesipulan haisl penilaian

2. Perumusan dan Pembatasan Masalah a. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana management linen yang dijalankan di ruangan RIKK.

2) Bagaimana cara mengatasi kekurangan yang terjadi dalam penanganan linen di ruangan RIIKK.

b. Pembatasan masalah

Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah Luas lingkupnya hanya meliputi pengelolaan linen di ruangan RIIKK.

.

BAB III

(16)

Analisa SWOT dikerjakan di rumah sakit DR. Hasan Sadikin Bandung di Ruang RIIKK. RIIKK adalah Ruangan Infeksi Isolasi Khusus Kemuning, RIIKK terletak di lantai I gedung Kemuning bersebelahan dengan Ruang Kemuning I Isolasi dan HCU Kemuning. Posisi RIIKK berada dipinggir berdekatan dengan akses masuk dari jalan Rumah Sakit. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses  bagi pasien Infeksi Menular dengan virulensi tinggi yang menular secara airborne

sehingga mengurangi kontaminasi di daerah lain. Denah RIIKK terlampir dibagian akhir laporan ini.

Ruang RIIKK yang pada mulanya dibentuk untuk merawat pasien-pasien dengan kasus Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (PINERE), sejak tahun 2012 dipergunakan juga untuk merawat pasien-pasien tuberkulosis saat sedang tidak terjadi KLB mengingat kasus PINERE tidak selalu ada sedangkan  jumlah penderita Tuberkulosis Paru yang memerlukan perawatan di ruang isolasi  bertekanan negatif jumlahnya cukup banyak dan tidak tertampung di ruang isolasi Kemuning I. Sebelumnya Ruang Flamboyan sebelum berubah menjadi RRIIKK merawat pasien Tb paru dengan kondisi stabil maupun kritis, namun saat ini Ruang RIIKK didesain seperti layaknya ruang intensif bertekanan negatif diperuntukkan  bagi pasien Tuberkulosis paru yang memerlukan perawatan intensif dengan kapasitas sebanyak 5 bed yang terdiri dari 4 bed untuk dewasa dan 1 bed untuk anak.

Ruang RIIKK dilengkapi dengan 1 ruangan nurse stasion, 2 buah kamar mandi, 1 ruangan khusus untuk linen, 1 ruang kosultasi dan 1 buah mushola, spoolhock. Ruangan linen terletak diantara ruang spoolhock dan kamar pasien.

(17)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL

a. Profil Ruang RIIKK

Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK) yang sebelumnya bernama ruang Flamboyan menjalankan program kerja tahun 2017 yang mengacu kepada Visi dan Misi Rumah sakit. Visi RSHS yaitu menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat. Dan misinya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima, yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian,menyelenggarakan sistem rujukan  pelayanan kesehatan berjenjang yang bermutu,melakukan transformasi dalam

mewujudkan status kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Ruang RIIKK yang awalnya dibentuk untuk merawat pasien-pasien dengan kasus Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (PINERE), sejak tahun 2012 dipergunakan juga untuk merawat pasien-pasien tuberkulosis saat sedang tidak terjadi KLB mengingat kasus PINERE tidak selalu ada sedangkan jumlah  penderita Tuberkulosis Paru yang memerlukan perawatan di ruang isolasi  bertekanan negatif jumlahnya cukup banyak dan tidak tertampung di ruang isolas i Kemuning I. Sebelumnya Ruang Flamboyan merawat pasien Tb paru dengan kondisi stabil maupun kritis, namun saat ini Ruang IIKK didesain seperti layaknya ruang intensif bertekanan negatif diperuntukkan bagi pasien Tuberkulosis paru yang memerlukan perawatan intensif dengan kapasitas sebanyak 5 bed yang terdiri dari 4 bed untuk dewasa dan 1 bed untuk anak.

(18)

 b. Hasil observasi studi lapangan

Hasil studi di lapangan berdasarkan hasil pengamatan dari tanggal 4 - 7 juni 2018 didapatkan data sebagai berikut:

 Terdapat SOP pengelolaan linen infeksius dan non infeksius

 Perawat/ pekarya mengetahui dan memahami mengenai SOP pengelolaan

linen infeksius dan non infeksius

 Terdapat troli linen kotor, plastic khusus linen infeksius dan non infeksius

di RIIKK

 Perawat/Pekarya tidak selalu melakukan pemisahan linen infeksius

maupun non-infeksius meskipun sudah memahami tentang SOP  pengelolaan linen infeksius dan non-infeksius

 Tidak semua perawat patuh terhadap pencatatan pemakaian linen kotor di

ruangan.

 Terdapat sebanyak 5 perawat di dinas pagi ,2-3 sore, dan 2-3 malam yang

dapat memaksimalkan pelaksanaan pemilahan linen kotor bekas pakai  pasien

 RSHS melakukan pelatihan Pengendalian Pencegahan Infeksi Rumah Sakit

(PPIRS) 2x atau lebih tiap tahunnya sesuai kebutuhan rumah sakit

 Terdapat dokter residen yang kurang memahami mengenai manajemen

linen.

 Jumlah pekarya hanya satu orang pada pagi hari sehingga untuk

(19)

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TEMPAT WAKTU PJ HASIL YANG DIHARAPKAN 1 2 3 Mengamati dan mengobservasi cara  perawat melakukan  pemakaian linen Mengobsevasi  prakarya dalam melakukan  pemisahan sebelum  pencucian linen Menganalisa hasil temuan Untuk mengetahui  bagaimana cara  perawat RIIKK melakukan  pemakaian linen Untuk mengetahui  prakarya sudah melakukan management linen sesuai SOP atau  belum Agar dapat ditentukan Perawat Prakarya Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning RSUP DR Hasan Sadikin Bandung Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning RSUP DR Hasan Sadikin Bandung Ruang Isolasi Infeksi Khusus 04 Juni 2018 05 Juni 2018 06 Juni 2018 Rini R Rini R Kelompok Mengetahui bagaimana  perawat memakai linen

untuk pasien di r.RIIKK

Dapat diketahui apakah SOP management linen di laksanakan atau tidak

(20)

4 Mensosialisasikan metode pemilihan linen kotor bekas  pakai pasien  perbaikan hasil temuan Pengelolaan linen kotor dapat  berjalan dengan  baik dan juga tidak

terjadi HAIS kepada pasien,  perawat maupun PPDS yang ada di RIIKK  prakarya, PPDS Perawat Prakarya PPDS RSUP DR Hasan Sadikin Bandung Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning RSUP DR Hasan Sadikin Bandung 07 Juni 2018 Rini R dapatkan disusun rencana untuk saran  perbaikan kekurangan

dalam management linen di r.RIIKK Agar PPDS yang baru memulai stase dapat megelola pemilihan linen dengan baik sehingga mencegah untukterjadinya HAIS.

2 Memasukan sosialisasi  pengelolaan linen

kotor ini kedalam  panduan PPDS Dijadikan  penunjang  pelaksanaan  pengelolaan linen kotor baik infeksius maupun Perawat dan PPDS Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning RSUP DR Hasan Sadikin Bandung 07 juni 2018

Rini R Dengan adanya  panduan pengelolaaan

linen dapat mengurangi resiko infeksius dan HAIS.

(21)

sesuai SPO RIIKK 3 Mengajukan  penambahan  prakarya kesehatan di RIIKK Agar prakarya tersdia setiap shif dan kegiatan rumah tangga dilakukan engan baik . SDM Rumah Tangga RSUP DR Hasan Sadikin Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning RSUP DR Hasan Sadikin Bandung

07 jui 2018 Dengan adanya  penambahan prakarya

dapat memenuhi SDM yang ada d ruang RIIKK.

(22)

D. ANALISA SWOT BESERTA MATRIKS

Analisis SWOT

Metode Pemilahan Linen Kotor di RIIKK (Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning)

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Matriks IFE

Cr iticaLSuccessFactors Bobot Peringkat Skor Ket.

A. Kekuatan( Stren th)

1. SOP pengelolaan linen infeksius dan non-infeksius sudah tersedia di RIIKK

0.3 4 1.2 2.25

2. Perawat/Pekarya mengetahui dan memahami mengenai SOP pengelolaan linen infeksius dan non-infeksius

0.25 3 0.75

3. Sudah terdapat troli linen kotor, plastic khusus linen infeksius dan non infeksius di RIIKK

0,1 3 0.3

B. Kelemahan(Weakness)

1. Perawat/Pekarya tidak selalu melakukan  pemisahan linen infeksius maupun non-infeksius meskipun sudah memahami tentang SOP  pengelolaan linen infeksius dan non-infeksius

0.2 4 0.8 1.25

2. Tidak semua perawat patuh terhadap pencatatan  pemakaian linen kotor di ruangan.

0.15 3 0.45

Total  1.00

Matriks EFE

Cr iticaL Success F actors Bobot Peringkat Skor Ket. C. Peluang (Opportunity )

1. Terdapat sebanyak 5 perawat di dinas pagi ,2-3 sore, dan 2-3 malam yang dapat memaksimalkan  pelaksanaan pemilahan linen kotor bekas pakai  pasien

0.25 4 1 1.75

2. RSHS melakukan pelatihan Pengendalian Pencegahan Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) 2x atau lebih tiap tahunnya sesuai kebutuhan rumah sakit

(23)

D. Ancaman (Threat )

1. Terdapat dokter residen yang kurang memahami mengenai manajemen linen.

0.3 4 1.2 1.8

2. Jumlah pekarya hanya satu orang pada pagi hari sehingga untuk sore,malam,dan hari libur tidak ada.

0.2 3 0.6

Total  1.00

Rekapitulasi Perhitungan Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman dari Beberapa Faktor dan Sub Faktor

No Uraian Total I Internal Kekuatan (S) 2.25 Kelemahan (W) 1.25 I.Fas = S –  W 1 II Eksternal Peluang (O) 1.75 Ancaman (T) 1.8 E.Fas = O – T -0,05

(24)

Diagram Kartesius

2.PEMBAHASAN

Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa strategi yang dapat dilakukan oleh RIIKK dalam 1-5 tahun kedepan untuk pencapaian salah satu misi yaitu metode pemilahan linen kotor di RIIKK adalah dengan menggunakan Strategi Diversifikasi, yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka  panjang dengan cara berusaha untuk membagi kekuatan untuk menghadapi ancaman-ancaman yang ada. Salah satu strategi stabilitas yang bisa dilakukan yaitu: 1. Mensosialisasikan metode pemilahan linen kotor bekas pakai pasien kepada PPDS praktikan baru maupun yang memulai stase sehingga pengelolaan linen kotor dapat berjalan dengan baik.

2. Memasukkan sosialisasi pengelolaan linen kotor ini ke dalam panduan PPDS praktikan baru untuk menunjang pelaksanaan pengelolaan linen kotor  baik infeksius maupun non-infeksius sesuai SPO RIIKK yang ada di RSHS.

(25)

3. Mengajukan penambahan prakarya kesehatan untuk RIIKK agar selalu tersedia disaat shift pagi,sore,malam, dan hari libur.

BAB V

(26)

1. Kesimpulan

Analisis Swot adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang  bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan

kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.

Analisis Swot sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu sebuah diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan suatu Instansi, lebih lanjut setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan  program kerja yang lebih konkrit.Seperti hal nya management linen di ruangan RIIKK RSHS Bandung, yang setelah dilakukan analisa masih ada yang harus di  programkan dalam upaya melakukan pengelolaan linen dengan SOP yang sudah

diberlakukan. 2. Saran

Melihat manfaat yang besar dari kegiatan analisis SWOT ini diharapkan  pihak management Instansi bisa melakukan analisis SWOT di semua ruangan dan semua aspek untuk perbaikan mutu pelayanan dan kemajuan dari Instansi itu sendiri.

(27)

Akdon.2007. Strategic Management For Educational Management  (Manajem en Strategik untuk Manajemen Pendidikan). Bandung : Alfabeta.

Education. To Look Good, We’ve got to Be Good. Vocationnal Education  Glass, N.M., (1991), Pro – active Manajement : How to Improve Your Management Performance. East Brunswick, NJ: Nichols Publishing.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179835-analisa-swot-dalam- pengembangan-lembaga/#ixzz1mmn52qu6

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 31 maret 2010.

 Andesit. http://id.wikipedia.org/wiki/andesit. (diakses tanggal 12 Januari 203 pukul 18.42 WIB).

Arafah dan Sismanto. 2013. Permaslahan perusahaan dalam analisis swot, menganalisis kekuatan,kelemahan,kesempatan daan ancaman. kalianda : Proceedings Himpunan ana.

Anonym, 2009. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis,http://id.shvoong.com/writers/papapfarras/, 20-10-2009.

anonym, 2008. Analisis SWOT, http://one.indoskripsi.com/, 20-10-2009.

LAMPIRAN

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

BIODATA KELOMPOK

1.  Nama : Rini Ratnasari

Alamat : Jl. Gatot Subroto No.58 A Bandung TTL : Bandung, 5 Maret 1988

Status : Menikah Riwayat Pekerjaan :

 RS.Santosa Bandung 2009  RS Al Islam Bandung 2009

 RS Hasan Sadikin Bandung 2010-sekarang

Riwayat Pendidikan :

 Tk Tjut Nyak Dien Tanjungsari Sumedang  SDN II Tanjungsari Sumedang

 SLTPN I Tanjungsari Sumedang  SMAN I Tanjungsari Sumedang  AKPER Kebonjati Bandung

2.  Nama : Dede Tia Septianingsih

Alamat : Kp. Ciseuti Rt 18 Rw 03 Desa Jalancagak Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang

Ttl : Subang, 16 September 1994 Status : Pelajar / Belum Menikah Riwayat pekerjaan

1. Perawat Orchid Home Care 2018 sampai sekarang 2. Perawat Home Care THC

Riwayat pendidikan

1. SDN Jambelaer 2001-2006

(33)

3. SMAN 2 Subang 2009-2012

4. D3 Keperawatan Poltekes TNI AU Ciumbuleuit Bandung 2017 (Fresh Graduation)

3.  Nama : A. Dikdik Ridwanuloh

Alamat : Komplek GBA 2 Blok i-3 no. 10 cipagalo Buahbatu Bandung Ttl : Bandung 24-03-1979

Status : Menikah Riwayat pekerjaan

1. CV. Salma 2001-2002.

2. RSHS Ruangan Rawat inap khusus Paviliun Parahyangan Lantai 2 2003 s.d Sekarang

Riwayat pendidikan

1. RA Al- Mukhtariyah mande 1985.

2. MTS Al- Mukhtariyah mande 1991-1994 3. MA AL- Mukhtariyah mande 1994-1997. 4. Akper Bidara Mukti 1997- 2000.

4.  Nama : Yohana Soumilena

Alamat : Jl. Banjarsari 8 No 22 - Antapani Ttl : Depapre, 7 November 1993

Status : Belum Menikah Riwayat pekerjaan

Belum Bekerja Riwayat pendidikan

1. TK Kasih Bunda Jogja (1998-1999) 2. SD Negeri Inpres 2 Demta (1999-2015) 3. SMP Negeri 1 Depapre (2005-2008)

(34)

4. SMA Negeri 1 Sentani (2008-2011) 5. Akper Jayapura (2011-2014)

5.  Nama : Risti Agusti

Alamat : kp.pakacangan rt/rw 03/06 desa sindangsari kecamatan paseh kabupaten bandung

Ttl : Bandung, 10 Agustus 1996 Status : Belum Menikah

Riwayat pekerjaan Belum Bekerja Riwayat pendidikan

1. Sd negri talun 1 (2002-2008) 2. Smp negri 1 ibun (2008-2011)

3. Sma Pasundan Majalaya (2011-2013)

4. Stikes Dharma Husada Bandung (2014-2017)

6.  Nama : Muhamad Agung Gusnandar

Alamat : Bojong ciakar Rt 03 Rw 10 kelurahan situ kec sumedang utara kab sumedang

Ttl : sumedang, 06 Agustus 1996 Status : Belum Menikah

Riwayat pekerjaan Belum Bekerja Riwayat pendidikan 1. Sd negeri cilengkrang (2002-2008) 2. Smp negeri 2 sumedang (2008-2011) 3. Smk negeri 1 sumedang (2011-2014) 4. Akper Pemkab Sumedang (2014-2017)

Gambar

Diagram Kartesius

Referensi

Dokumen terkait