• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK 2010/11/VII/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK 2010/11/VII/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN NOMOR HK 2010/11/VII/MP.11

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN TUBRUKAN (SENGGOLAN)

KM. MATARAM EXPRESS DENGAN TB. PEC 249 MENGGANDENG TK. CB 128 DI PERAIRAN SUNGAI BARITO, REDE TRISAKTI, BANJARMASIN

Pada tanggal 14 November 2010, KM. Mataram Express bertolak dari Jakarta menuju Banjarmasin, kapal tiba pada tanggal 16 November 2010, dan berlabuh jangkar, pada tanggal 19 November 2010, TB. PEC 249 menggandeng TK. CB 128 bertolak dari Pelabuhan Kelanis dengan tujuan Pelabuhan Taboneo.

Pada tanggal 20 November 2010, Pukul 12.50 WITA, pada posisi 03° 21’ 39” S / 114° 31’ 87” T terjadi kecelakaan kapal tubrukan (senggolan) KM. Mataram Express dengan TB. PEC 249 yang menggandeng TK. CB 128 di Sungai Barito, Rede Trisakti - Banjarmasin.

Dalam peristiwa tubrukan tersebut tidak terdapat korban jiwa manusia, kedua kapal mengalami kerusakan dan tidak ada pencemaran.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor GM.761/1/15/DN-11, tanggal 24 Pebruari 2011, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, berupa : KM. Mataram Express.

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) Nomor GM 761/3/10/AD.Bjm-10, tanggal 20 November 2010, dibuat Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

2. Berita Acara Pendapat/Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, tanggal 15 Desember 2010, dibuat oleh Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

(2)

3. Berita Acara Kejadian, tanggal 20 November 2010, dibuat oleh Nakhoda, di Banjarmasin;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Banjarmasin pada tanggal 29 - 30 November 2010, terhadap :

a. Nakhoda Andi Faizal Baharuddin; b. Mualim II Christian Oktavianus; c. KKM Rasmin Mansyur;

d. Masinis II David Marthin Andries; e. Juru Mudi Jaga Zainal Irham.

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 1755/Ka, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 22 Agustus 2003, oleh Kepala Bidang Kelaikan Kapal Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya;

b. Surat Laut Nomor Urut 553 didaftarkan dalam Register Surat Laut di Kantor Direktorat Perkapalan dan Kepelabuhan, di keluarkan di Jakarta, tanggal 19 Desember 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla; c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor

PK.650/3329/KTK-PM/DK-10, di terbitkan di Jakarta, tanggal 04 Oktober 2010, berlaku sampai dengan tanggal 17 April 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.650/3330/PLK-PM/DK-10, di terbitkan di Jakarta, tanggal 04 Oktober 2010, berlaku sampai dengan tanggal 17 April 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.651/965/GMDSS-PM/DK-10, di terbitkan di Jakarta, tanggal 04 Oktober 2010, berlaku sampai dengan tanggal 17 April 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

f. Sertifikat Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/1121/SMC/DK-09, di terbitkan di Jakarta, tanggal 13 Maret 2009, berlaku sampai dengan tanggal 21 Oktober 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla; g. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor

PK.690/474/DOC/CDK-10, di terbitkan di Jakarta, tanggal 19 Februari 2010, berlaku sampai dengan tanggal 25 Juli 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

h. Sertifikat Pengawakan Nomor PY. 680/522/III/ADP.SBA-2006, di terbitkan Surabaya, tanggal 13 Maret 2006, berlaku sepanjang jumlah dan awak kapal tersebut tidak berubah, oleh Kepala Bidang Keselamatan Kelautan Pelabuhan Kantor Adpel Tanjung Perak;

(3)

3

i. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, Nomor 691/539/IOPP/DK-10, diberikan di Jakarta, tanggal 10 Mei 2010, berlaku sampai dengan tanggal 20 April 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Hubla;

j. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 08444, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 03 Maret 2009, berlaku sampai dengan 14 Januari 2014, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

k. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor Register 08444, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 03 Maret 2009, berlaku sampai dengan 14 Januari 2014, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

l. Sertifikat Garis Muat Internasional, Nomor 007999, diberikan di Jakarta, tanggal 03 Maret 2009, berlaku sampai dengan 14 Januari 2014, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

m. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 2749/L/POSTEL/2010, berlaku sampai 01 Mei 2011, oleh Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio, Ditjen Postel;

n. Surat Keterangan Perwira Nomor PK. 683/136/9/AD.BJM-2010, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 02 November 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Adpel Banjarmasin;

o. Daftar Awak Kapal, tanggal 16 November 2010, ditanda tangani Nakhoda; p. Surat Persetujuan Berlayar Nomor J.1/AP.U/598/XI/2010, dikeluarkan di

Tanjung Priok, tanggal 14 November 2010, oleh Syahbandar Kantor Adpel Tanjung Priok.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-II, Nomor 6200521190N20408, tanggal 14 Agustus 2008, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Andi Faizal Baharuddin;

b. ANT-II, Nomor 6200201990N20210, tanggal 6 September 2010, di keluarkan di Jakarta, atas nama Christian Oktavianus;

c. ATT-II, Nomor 6200030387T20310, tanggal 10 Juni 2010, atas nama Rasmin Mansyur, dikeluarkan di Jakarta;

d. ATT-III, Nomor 6200146863T30307, tanggal 26 Januari 2007, atas nama David Marthin Andries, dikeluarkan di Jakarta.

TB. PEC 249.

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor GM 761/3/2/KD.Bjn-10, tanggal 20 November 2010, dibuat oleh Nakhoda TB. PEC 249 dan diketahui oleh Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan, Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

(4)

2. Berita Acara Kejadian, tanggal 21 November 2010, dibuat oleh Nakhoda, di Banjarmasin;

3. Berita Acara Pendapat/Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Tanggal 15 Desember 2010, dibuat oleh Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan, Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin pada tanggal 29 – 30 November 2010, dan 1 Desember 2010, terhadap :

a. Nakhoda, Permenas Nanere; b. Mualim II, Djumali Kapantow; c. KKM, Eko Supriyanto;

d. Masinis III, Muhammad Ishaq; e. Juru Mudi Muhlis Kasim Makatutu. 5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 3041/IIa, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 9 September 2008, oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

b. Surat Laut, Nomor PK.674/1464/SL-PM/DK-08, di keluarkan di Jakarta, tanggal 7 November 2008 oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal, Nomor PK.690/1503/SNAP/DK-08, berlaku sampai dengan tanggal 3 September 2011, diberikan di Jakarta, tanggal 21 November 2008, oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.650/1246/AD.BJM-2010, di terbitkan di Banjarmasin, tanggal 26 Juni 2010, berlaku sampai dengan tanggal 25 Juni 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

f. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.650/1247/AD. BJM-2010, di terbitkan di Banjarmasin, tanggal 26 Juni 2010, berlaku sampai dengan tanggal 25 Juni 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

g. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK. 651/636/AD.BJM-2011, di terbitkan di Banjarmasin, tanggal 21 April 651/636/AD.BJM-2011, berlaku sampai dengan tanggal 20 Juli 2011, oleh Kepala Seksi Keselamatan Administrator Pelabuhan Makasar;

h. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal, Nomor PK. 690/1503/SNPP/DK-08, diberikan di Jakarta, tanggal 21 November 2008, berlaku sampai dengan tanggal 03 September 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

(5)

i. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/356/DOC/DK-08, diterbitkan di Jakarta, tanggal 26 Februari 2006, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

j. Sertifikat Garis Muat Internasional, Nomor 007947, diberikan di Jakarta, tanggal 17 Februari 2009, berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2012, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

k. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Registrasi 11385, Nomor IMO. 9161376, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 17 Februari 2009, berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2012, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

l. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 11385, Nomor IMO. 9161376 dikeluarkan di Jakarta, tanggal 17 Februari 2009, berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2012, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

m. Certificate of Classification, Nomor 9735007, dikeluarkan di Jakarta, tanggal

11 November 2008, berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2012, oleh

American Bureau of Shipping;

n. International Load Line Certificate, Nomor 9735007-1846219-001,

dikeluarkan di Surabaya, tanggal 15 Juni 2010, berlaku sampai dengan 31 Mei 2012, oleh American Bureau of Shipping;

o. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 3994/L/POSTEL/2010, berlaku sampai 31 Maret 2011, oleh Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio;

p. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AT.570/92/19/207/10, Perihal Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 01 Oktober 2010, berlaku sampai dengan tanggal 09 Januari 2011, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjenhubla; q. Surat keterangan Perwira, Nomor PK. 683/ / /AD.BJM-2010, tentang

susunan perwira Deck dan Mesin TB. PEC - 249, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 14 Oktober 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

r. Daftar Awak Kapal (crew list), November 2010. 6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-III, Nomor 6200028875N30108, tanggal 14 Maret 2008, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Permenas Nanere;

b. ANT-V, Nomor 6200428488N50305, tanggal 12 September 2005, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Djumali Kapantow;

c. ATT-III, Nomor 6200420766T30409, tanggal 16 April 2009, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Muhammad Ishaq;

(6)

d. ATT-III, Nomor 6200063964T30102, tanggal 8 Agustus 2001, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Eko Supriyanto.

TK. CB 128.

Surat - Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 2901/IIa, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 13 November 2006, oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

b. Certificate of Classification, Nomor 05152468, dikeluarkan di Jakarta, tanggal

12 Juli 2010, berlaku sampai dengan tanggal 23 Mei 2015, oleh American

Bureau of Shipping;

c. International Load Line Certificate, Nomor 2901/Iia, dikeluarkan di Cilegon,

tanggal 12 Juli 2010, berlaku sampai dengan 23 Mei 2015, oleh American

Bureau of Shipping Persetujuan Bongkar / Muat Nomor

AT.541/06/12/AD.BJM-2010, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 19 November AT.541/06/12/AD.BJM-2010, berlaku sampai dengan 29 November 2010, oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 09 Agustus 2010, berlaku sampai dengan 23 Mei 2015, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Lanjutan di hadapan sidang Mahkamah Pelayaran di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin pada tanggal 26 dan 27 April 2011, dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal

a. KM. Mataram Express.

Nama : Mataram Express Eks Sasabanda Express Jenis/Type : Kapal Barang

Bendera : Indonesia

Pembuatan/Konstruksi : Tahun 1984 Jepang/Baja

Isi kotor : GT. 3790

Isi bersih : NT. 1966

Tanda Pendaftaran : 2003 Ka No.3155/L.

Tanda Selar : GT. 1075 No.1755/Ka.

Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah Mesin Diesel (Akasaka), A 41, 4 Tak, kerja tunggal berdaya 2900 HP pada putaran 220 Rpm

Klass : BKI dengan tanda lambung A100  “ General

Cargo Ship, Equipped For Carriage of Container”

(7)

Ukuran Pokok

Panjang : 90,21 meter

Lebar : 17,40 meter

Dalam : 7,85 meter

Pemilik : PT. Meratus Line Banjarmasin b. TB. PEC 249.

Nama : PEC - 249

Jenis/Type : Kapal Tunda

Bendera : Indonesia

Pembuatan/Konstruksi : Tahun 1996 Singapura/Baja Isi kotor : GT. 258

Isi bersih : NT. 78

Tanda Pendaftaran : 2008 IIa No. 2755/L. Tanda Selar : GT. 258 No. 3041/IIa.

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah Mesin diesel YANMAR, M220-EN, 4 Tak Kerja Tunggal 2x1200 HP

Klass : BKI dengan tanda lambung A 100  “Tug Boat”

Ukuran pokok

Panjang : 27,64 meter

Lebar : 8,70 meter

Dalam : 4,10 meter

Pemilik : PT. Batuah Abadi Lines

c. TK. CB 128.

Nama Kapal : CB 128

Jenis / Konstruksi : Tongkang / Baja Bendera : Indonesia Isi kotor/bersih : 5225 GT/1568 NT Pembuatan : Tahun 2008 Ukuran pokok Panjang : 109,44 m Lebar : 27,50 m Dalam : 6,50 m

Pemilik/alamat : PT. Batuah Abadi Lines 2. Jalannya Peristiwa

a. Pada tanggal 14 November 2010, KM. Mataram Express bertolak dari Jakarta menuju Banjarmasin dengan muatan kontainer sebanyak 1300 MT, kapal diawaki 18 ABK termasuk Nakhoda, pada tanggal 15 Nopember pukul 23.15 Pandu naik dikapal KM. Mataram Express dan langsung membawa kapal untuk berlabuh;

b. Pada tanggal 16 November 2010 pukul 02.00 kapal berlabuh jangkar dibelakang KM. Multi Alfa yang telah lebih dulu berlabuh jangkar;

(8)

c. Pada tanggal 19 November 2010 pukul 20.15, TB. PEC 249 menggandeng TK. CB 128 bertolak dari Pelabuhan Kelanis dengan tujuan muara Pelabuhan Taboneo, dengan muatan batubara 11.337 MT, kapal diawaki 10 ABK termasuk Nakhoda, kecepatan kapal 5.5 knots;

d. Dalam pelayarannya, saat kapal melewati pos Polisi Mantuil, TK. CB 128 hanyut dikarenakan arus kuat dari belakang yang saat itu air mulai surut, hingga menambah derasnya arus;

e. Setelah TB. PEC 249 mengolah gerak melewati KM. Multi Alfa, kapal TB. PEC 249 berusaha menahan laju tongkang gandengannya yang hanyut, namun usaha tersebut tidak berhasil karena derasnya arus dan beban muatan tongkang yang diangkut batu bara 11.337 Ton; Nakhoda berusaha menahan dan menarik tongkangnya ke arah Utara melewati KM. Mataram Express yang sedang berlabuh;

f. Karena kuatnya beban gandengan (tarikan) tongkang yang hanyut dan jarak yang sangat dekat antar keduanya (TB. PEC 249 dan KM. Mataram Express), TB. PEC 249 terseret tongkang yang digandengannya dan tersangkut (senggolan)di haluan KM. Mataram Express;

g. Pada tanggal 20 November 2010, Pukul 12.50 WITA, terjadi tubrukan (senggolan) KM. Mataram Express dengan TB. PEC 249 yang menggandeng TK. CB 128 di Sungai Barito, Rede Trisakti - Banjarmasin pada posisi 03° 21’ 39” S / 114° 31’ 87” T;

h. Akibat kejadian tersebut, kedua kapal mengalami kerusakan. Keadaan saat itu cuaca cerah berawan, angin 2-3 knots, arus ke arah Selatan dengan kecepatan 5-6 knots, jarak pandang normal.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. KM. Mataram Express.

Tersangkut : Nakhoda, Andi Faizal Baharuddin Saksi-saksi : 1) Mualim II, Christian Oktavianus

2) Juru Mudi, Zainal Irham

b. TB. PEC 249.

Tersangkut : Nakhoda, Permenas Nanere Saksi-saksi : 1) KKM, Eko Supriyanto

2) Mualim II, Djumali Kapantow

3) Juru Mudi, Muhlis Kasim Makatutu

(9)

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan tubrukan antara KM. Mataram Express dengan TB. PEC 249 menggandeng TK. CB 128, pada tanggal 20 November 2010, di Sungai Barito, Rede Trisakti, Banjarmasin, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut terhadap para Tersangkut dan Saksi-Saksi untuk menghadiri Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal dengan Surat Panggilan Pertama untuk KM. Mataram Express Nomor MP.101/46/04/MP-11, tanggal 11 Januari 2011, dan untuk TB. PEC 249 Nomor MP.101/47/04/MP-11, tanggal 11 Januari 2011, yang dilaksanakan pada tanggal 26 dan 27 April 2011, di Kantor Administrator Kelas I Pelabuhan Banjarmasin. Berdasarkan Surat Panggilan Pertama, pihak perusahaan dengan surat Nomor Saf/BAL/XII/2010/028, menyatakan tidak dapat menghadirkan Saksi dari TB. PEC 249 yaitu Mualim II dan Juru Mudi .

Keterangan yang diberikan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Kelas I Pelabuhan Banjarmasin, pada tanggal 26 dan 27 April 2011, adalah sebagai berkut :

KM. Mataram Express.

1. Tersangkut Nakhoda Andi Faizal Baharuddin, dalam keadaan sehat dan tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Soppeng Tanggal : 18 Desember 1954 Agama : Islam

Alamat : Jl. BTN Hartaco Indah Blok. IB/1 RT 007 RW 006, Balang Baru, Tanalate, Makassar Sulawesi Selatan

Pendidikan

Umum : SMA lulus Tahun 1976 di Makassar Pelaut : ANT II Tahun 2008 di Makassar Pengalaman Berlayar :

1) Nakhoda, KM. Manise, Tahun 1990;

2) Nakhoda, KM. Appolo Fredom , Tahun 2001; 3) Nakhoda, KM. Melia Express, Tahun 2003; 4) Nakhoda, KM. Martapura River, Tahun 2004; 5) Nakhoda, KM. CJN - 17, Tahun 2007;

6) Nakhoda, KM. Mataram Express, Tahun 2010 sd kejadian.

b. Tanggal 14 November 2010, KM. Mataram Express dengan muatan kontainer penuh (+ 1300 MT), bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, tanggal 15 November kapal berlayar dengan aman dengan semua alat bantu navigasi berfungsi baik; Pada pukul 23.15 Pandu tiba dikapal yang langsung membawa kapal masuk untuk berlabuh jangkar.

c. Pada Tanggal 16 November 2010, pukul 02.24 WITA, KM. Mataram Express berlabuh jangkar pada posisi koordinat 03º 21’ 4’’ S/ 114º 31’ 6’’ T, dibelakang kapal KM. Multi Alfa yang sudah berlabuh jangkar lebih dulu;

(10)

d. Setelah kapal berlabuh selama (4 hari) di Rede Pelabuhan Trisakti – Banjarmasin, tanggal 20 November 2010, pukul 12.50 WITA, KM. Mataram Express tubrukan (disenggol) oleh TB. PEC 249 yang sedang mengolah gerak menggandeng TK. CB 128, saat kejadian Tersangkut Nakhoda KM. Mataram Express sedang berada di anjungan bersama dengan Saksi Mualim II selaku Mualim Jaga;

e. Setelah terjadi tubrukan (senggolan), Tersangkut Nakhoda memerintahkan semua awak kapal berkumpul di Muster Station dan menginstruksikan untuk memeriksa kerusakan dan melakukan sounding tangki depan (forepeak), yang ternyata air di tangki depan (forepeak) bertambah;

f. Setelah mendapat laporan, Tersangkut Nakhoda menganggap ada indikasi kebocoran, yang kemudian memerintahkan KKM untuk stand by mesin dan menjalankan 4 (empat) pompa untuk mengantisipasi bertambahnya air di tangki depan (forepeak);

g. Melihat kondisi tersebut, Tersangkut Nakhoda meminta kapalnya untuk segera disandarkan dan dilakukan pembongkaran muatan kontainer pada plan (B1 dan B3), pukul 23.00 WITA, KM. Mataram Express ditambatkan di pelabuhan Trisakti;

h. Akibat kejadian tersebut, KM. Mataram Express mengalami kerusakan pada haluan (bullbows) bagian atas sobek sepanjang (25 cm x 3 cm) disertai deformasi (75 cm x 20 cm), dan haluan bagian atas kiri mengalami lekuk dan goresan sepanjang 1 meter;

i. Saat kejadian cuaca cerah berawan, angin dari Utara dengan kecepatan + 5 - 6 knot/jam, arus ke Selatan dengan kecepatan + 2 – 3 knot/jam.

2. Saksi Mualim II, Christian Oktavianus, dalam keadaan sehat di bawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Medan

Tanggal : 02 Oktober 1982 Agama : Islam

Alamat : Jl. Mawar Luar No. 12 RT 009 / RW 012, Lagoa, Koja, Jakarta

Pendidikan

Umum : DIII lulus Tahun 2004 di Aman Jaya Pelaut : ANT – II BP3IP Tahun 2010 di Jakarta

Pengalaman Berlayar :

1) Kadet, KM.Martha I, Tahun 2004;

2) Mualim III, KM. Multi Sarana, Tahun 2007; 3) Mualim III, KM. Mataram Express, Tahun 2008; 4) Mualim III, KM. Marina Star II, Tahun 2008; 5) Mualim III, WV. Tiger Power, Tahun 2009;

6) Mualim II, KM. Mataram Express, Oktober 2010 - kejadian.

(11)

b. Tanggal 16 November 2010, pukul 02.24 WITA, KM. Mataram Express tiba di Pelabuhan Trisakti dan berlabuh jangkar. Jarak KM. Mataram Express dengan kapal KM. Multi Alfa yang berlabuh didepannya yaitu + 0,11 Nmil (+ 200 meter);

c. Tanggal 20 November 2010, keadaan cuaca cerah berawan, Saksi Mualim II melihat TB. PEC 249/TK. CB 128 dari arah Utara atau arah haluan KM. Mataram Express dalam jarak (50 meter), Saksi melakukan komunikasi dengan Nakhoda TB. PEC 249, tetapi tidak ada jawaban;

d. Saksi Mualim II melihat dari anjungan TB. PEC 249 yang sedang menggandeng TK. CB 128 mengolah gerak ke arah kiri bagian haluan kapalnya untuk menarik tongkangnya yang hanyut diarah kanan dari haluan kapal KM. Mataram Express, Saksi melalui HT memerintahkan Jurumudi untuk menyiapkan daprah;

e. Tanggal 20 November 2010, pukul 12.50 WITA, kapal TB. PEC 249 yang berada di haluan tadi tubrukan (menyenggol) bagian haluan (bulbous bow) KM. Mataram Express yang mengakibatkan kebocoran;

f. Setelah kejadian tindakan Saksi adalah melaporkan kejadian kepada Tersangkut Nakhoda, kemudian Tersangkut Nakhoda membunyikan alarm dan menginstruksikan untuk memeriksa kerusakan, melakukan sounding

tangki, dilanjutkan memompa air dari forepeaktank akibat kebocoran; g. Akibat tubrukan tersebut, KM. Mataram Express mengalami kerusakan

yaitu haluan bagian atas kiri mengalami lekuk dan goresan sepanjang 1 meter, bullbows bagian atas sobek (25 cm x 3 cm) disertai deformasi (75 cm x 20 cm);

3. Saksi Juru Mudi, Zainal Irham, dalam keadaan sehat di bawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Rembang

Tanggal : 07 Juni 1985 Agama : Islam

Alamat : Ds. Sale RT 01 / RW 06, Sale, Rembang, Jawa Tengah

Pendidikan

Umum : MAN lulus Tahun 2004 di Lamongan Pelaut : ANTD Tahun 2010 di Semarang

Pengalaman Berlayar :

1) Kelasi, KM. Tanto Citra, Tahun 20 Juni 2006; 2) Juru Mudi, KM. Tanto Citra, 14 September 2006; 3) Juru Mudi, KM. Mandiri Makmur, 4 Maret 2009; 4) Juru Mudi, KM. Oriental Pasifik, 15 September 2009; 5) Juru Mudi, KM. Sejahtera Mandiri, 15 Maret 2010;

6) Juru Mudi, KM. Mataram Express, 3 Maret 2010 – sampai kejadian. b. Pada …

(12)

b. Pada hari Sabtu, tanggal 20 November 2010, pukul 12. 15 WITA, keadaan cuaca cerah berawan, angin dari Utara dan arus surut keluar, Saksi melihat TB. PEC 249 dengan gandengan TK. CB 128 dan melaporkan kepada Perwira Jaga, Perwira Jaga memerintahkan Jurumudi menyiapkan daprah untuk ditaruh di haluan kapal, jarak antara KM. Mataram Express dengan TB. PEC 249 saat itu + 50 meter;

c. Pukul 12. 50 WITA, TB. PEC 249 tubrukan (menyenggol) KM. Mataram Express, saat kejadian Juru Mudi berada di main deck sebelah kiri depan haluan, sesaat sebelum kejadian Saksi sempat menyiapkan alat pengaman berupa daprah;

d. Setelah kejadian, Tersangkut Nakhoda membunyikan alarm untuk berkumpul di Muster Station dan menginstruksikan untuk memeriksa kerusakan dan sounding tangki (forepeak) di haluan kapal;

e. Saksi menyatakan akibat dari kejadian tersebut haluan bagian atas mengalami penyok dan bullbows bagian atas sobek.

TB. PEC 249

1. Tersangkut Nakhoda, Permenas Nanere, dalam keadaan sehat dan tidak didampingi oleh Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Ternate

Tanggal : 12 Oktober 1960 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Purnasakti Sakti JR 10 Perumahan Surya Sakti Blok C/3 Banjarmasin

Pendidikan

Umum : SPM lulus Tahun 1979 di Makassar

Pelaut : ANT III STIP Jakarta Tahun 2008 di Jakarta Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, MT. Perwira Tangker, Tahun 1981 - 1985; 2) Mualim I, KM. Kalteng Cargo, Tahun 1985 - 1987;

3) Nakhoda, MT. Ocean Supply Tankers, Tahun 1991- 1994; 4) Nakhoda, TB. Beloro, Tahun 2002 - 2003;

5) Nakhoda, TB. PEC 248, Tahun 2003 - 2005; 6) Nakhoda, TB. Synergri, Tahun 2005 – 2006; 7) Nakhoda, TB. PEC 2410, Tahun 2006 – 2007; 8) Nakhoda, TB. Bamara 10, Tahun 2008 – 2009; 9) Nakhoda, TB. PEC 249, Tahun 2009 sd kejadian.

b. Hari Sabtu, tanggal 20 November 2010, pukul 12.00 WITA, TB. PEC 249 melewati Rede Trisakti, kecepatan kapal + 5,5 knot mengikuti arus surut, kapal bertolak dari Pelabuhan Kelanis tujuan Pelabuhan Taboneo dengan muatan batu bara 11.337 MT;

(13)

c. Pukul 14.00 WITA, kapal direncanakan memunggah Pandu di Rede Banjarmasin, diluar dugaan kapal tiba di Rede lebih awal (pukul 12.00 WITA), saat itu arus keluar hingga menambah laju dan kecepatan kapal, yang berakibat tongkang gandengan (TK. CB 128) tidak dapat dikendalikan; d. Tersangkut Nakhoda pertama kali melihat KM. Mataram Express pada jarak kira – kira 2 Mil, tidak ada komunikasi, kecepatan kapal 5,5 knot, tidak ada Pandu di kapal karena Pandu di booking jam 14.00 WITA;

e. Tindakan Tersangkut Nakhoda sebelum kejadian adalah mengambil alih kemudi dan mengurangi kecepatan, akan tetapi mengingat arus kuat dan beban tongkang dengan muatannya, TB. PEC 249 tidak mampu menahan hanyutnya tongkang, sehingga tugboat terseret tongkang;

f. Pukul 12.30 WITA, terjadi tubrukan ( sengolan) antara TB. PEC 249 dengan KM. Mataram Express di Rede Trisakti pada koordinat GPS 03º 21’ 39” S / 114º 31’ 87” T, saat kejadian Nakhoda berada di anjungan bersama dengan Jurumudi Jaga dan Perwira Jaga, kondisi cuaca cerah berawan, angin sekitar 2-3 knots, arus ke selatan kecepatan 5 – 6 knot, jarak pandang normal;

g. Setelah kejadian tubrukan (senggolan), Tersangkut Nakhoda TB. PEC 249 berkomunikasi dengan kapal KM. Mataram Express, mengirimkan asisten untuk memeriksa kerusakan dan melaporkan kejadian tersebut ke Agen agar dilaporkan ke Syahbandar;

h. Akibat kejadian tersebut, TB. PEC 249 mengalami kerusakan pada rilling

anjungan sebelah kiri (+ 5 meter).

2. Saksi KKM, Eko Supriyanto, dalam keadaan sehat dibawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Solo

Tanggal : 01 Januari 1967 Agama : Islam

Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 126, Solo Pendidikan

Umum : SMA lulus Tahun 1985 di Solo Pelaut : ATT III Tahun 1991 di Semarang Pengalaman Berlayar :

1) KKM, TB. Barito T1, Tahun Meni 2008 – Mei2009 2) KKM, TB. PEC 248, bulan Mei 2009- Mei 2010 3) KKM, TB. Bamara 6, bulan Mei – Juni 2010; 4) KKM, TB. TJA 288, bulan Juli- Agustus 2010;

5) KKM, TB. PEC 249, Tahun September 2010 – kejadian.

b. Saksi bertugas sebagai KKM, bersiaga jaga bila diperlukan pada saat kapal berlayar di alur sempit dan lalu lintas padat, sebagai pemimpin regu pemadam kebakaran, pemimpin Life Raft di sebelah kiri, dalam abandon

(14)

ship, menanda tangani laporan bulanan dari para Masinis sebelum dikirim ke kantor;

c. Pada tanggal 20 November 2010, pukul 12.00 WITA, Saksi berada di kamar mesin dan mendengar General Alarm berdering, lalu Saksi dari kamar mesin naik ke atas (di koridor) melihat kapalnya akan menubruk kapal lain. Saksi berpegangan ke pintu untuk menahan dari benturan supaya tidak terlempar. Putaran mesin induk kiri dan kanan variabel antara 550-600 Rpm, dan merasakan goncangan;

d. Atas perintah Tersangkut Nakhoda, Saksi memeriksa kerusakan akibat senggolan pada rilling dan mencari ada tidaknya kebocoran di bawah mesin, ternyata rilling anjungan sebelah kiri lekuk dan rumah lampu navigasi sebelah kiri rusak;

e. Saat kejadian yang bertugas jaga di kamar mesin adalah Masinis III, Saksi KKM jaga 08.00 – 12.00 / 20.00 – 24.00;

f. Mesin induk Yanmar type 220 EN 1200 Hp 2 (dua) unit dan mesin bantu Cummin type 6 CTA 241 Hp 2 (dua) unit, berfungsi baik.

3. Saksi Mualim II, Djumali Kapantow, tanpa hadir dalam persidangan dan keterangan yang diberikan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Manado Tanggal : 27 Maret 1970 Agama : Islam

Alamat : Jl. Airmadidi Atas Pendidikan

Umum : SMU lulus Tahun 1988

Pelaut : MPT Tahun 1999 di Semarang Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, TB. Osam Cheetah, Tahun 1996 – 1998; 2) Juru Mudi, TB. Ever Shine, Tahun 1999 – 2001; 3) Mualim III, MV. Sumber Sakti, Tahun 2002 – 2005; 4) Juru Mudi, TB. PEC 2410, Tahun 2007 – 2009; 5) Mualim II, TB. PEC 249, Tahun 2010 sd kejadian.

b. Jumat, 19 November 2010, pukul 20.15 WITA, TB. PEC 249 menggandeng TK. CB 128 berangkat dari Pelabuhan Kelanis dengan tujuan Pelabuhan Taboneo;

c. Sabtu, tanggal 20 November 2010, pukul 12.00 WITA, kapal melintang Rede Trisakti, Tersangkut Nakhoda memegang kendali kapal untuk olah gerak beberapa saat sebelum kejadian, Saksi berada di anjungan membantu Tersangkut Nakhoda mengamati pergerakan kapal dan tongkang, saat itu arus surut kuat dan angin kencang dari arah Barat, jarak pandang cukup baik;

(15)

d. Sebelum kejadian, haluan kapal 330º, kapal melintang Rede Trisakti dengan kecepatan 5,5 knot bersamaan dengan arus surut, TB. PEC 249 dan TK. CB 128 terseret kekanan mengarah ke KM. Multi Alfa, Saksi melihat Tersangkut Nakhoda mencikar kapal untuk menghindari tubrukan dengan KM. Multi Alfa, selanjutnya Tersangkut Nakhoda menahan haluan TK. CB 128 dengan mencikar kembali agar TK. CB 128 tidak menubruk rumah – rumah yang ada di pinggir sungai;

e. Setelah berhasil menahan haluan TK. CB 128, TB. PEC 249 berada di sisi sebelah kiri KM. Mataram Express, dan Tersangut Nakhoda menyuruh semua awak kapal naik ke anjungan;

f. Pukul 12.30 WITA, TB. PEC 249 yang menggandeng TK. CB 128 menyenggol KM. Mataram Express, kejadian tersebut jaraknya tidak terlalu jauh dengan KM. Multi Alfa, saat itu tidak ada pergerakan kapal disekitarnya, TK. CB 128 menyeret TB. PEC 249 sehingga lepas dari KM. Mataram Express;

g. Setelah terlepas, Tersangkut Nakhoda menyuruh Mualim I untuk memeriksa kerusakan di haluan kapal KM. Mataram Express, dan melihat TB. PEC 249 tetap melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Taboneo;

h. Akibat dari tubrukan tersebut TB. PEC 249 rilling sebelah kiri haluan rusak,

blower sebelah kiri patah, kaca anjungan sebelah kiri pecah dan tidak ada

korban jiwa.

4. Saksi Juru Mudi, Mukhlis Kasim Makatutu, tanpa hadir dalam persidangan dan keterangan yang diberikan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Poso

Tanggal : 27 April 1976 Agama : Islam

Alamat : Jl. Sutoyo. S RT 007 / RW 002 Komplek Wildan No. 82 Kelurahan Telaga Biru, Banjarmasin Barat, kota Banjarmasin

Pendidikan

Umum : SMP lulus Tahun 1992 Pelaut : ANTD III di Semarang Pengalaman Berlayar :

Juru Mudi, TB. PEC 249, Agustus 2010 - kejadian

b. Sebelum kejadian, keadaan cuaca terang, arus kuat menuju keluar, angin kuat dari Timur, Saksi melihat di depan TB. PEC 249 ada KM. Multi Alfa yang sedang berlabuh dan di belakangnya ada KM. Mataram Express yang berlabuhnya terlalu ke tengah, Saksi berada di anjungan bersama dengan Mualim Jaga dan Tersangkut Nakhoda, kendali kapal sebelum dan saat kejadian dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda;

(16)

c. Tindakan Tersangkut Nakhoda ketika melihat hal tersebut, menghubungi KM. Multi Alfa di channel 12, tapi KM. Multi Alfa tidak merespon, kemudian Tersangkut Nakhoda membawa haluan ke kiri sekitar 15º untuk menghindari KM. Multi Alfa;

d. TB. PEC 249 berhasil melewati KM. Multi Alfa, tetapi kesulitan melewati KM. Mataram Express karena arus kuat dan jarak terlalu dekat;

e. Sabtu, tanggal 20 November 2010, pukul 12.30 WITA, di Rede Trisakti terjadi tubrukan antara TB. PEC 249 dengan KM. Mataram Express, sedangkan TK. CB 128 tidak membentur karena terdorong arus;

f. Setelah kejadian tersebut, Tersangkut Nakhoda melakukan komunikasi dengan KM. Mataram Express, dan bersama Saksi melakukan pemeriksaan kerusakan akibat tubrukan tersebut di rilling sebelah kiri.

C. Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan - keterangan dari Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, pada tanggal 26 dan 27 April 2011, sehubungan dengan tubrukan KM. Mataram Express dengan TB. PEC 249 menggandeng TK. CB 128 di Sungai Barito, Rede Trisakti, Banjarmasin, pada tanggal 20 November 2010, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. a. Kapal.

KM. Mataram Express.

KM. Mataram Express adalah jenis kapal barang, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan isi kotor (GT) 3790, kapal dibangun tahun 1984 di Jepang, berbaling – baling tunggal , mesin Induk diesel merk Akasaka type A 41, 4 tak kerja tunggal dengan daya dorong 1x2900 HP pada 220 Rpm. Kapal dilengkapi 2 (dua) unit mesin bantu, diesel merk Yanmar, tipe S 165 L – HT daya 2x 360 HP. Kapal diklasifikasi pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan Nomor Register 08444 tanda klas A100 “General Cargo Ship, Equipped for Carriage of Containers”. Kapal melakukan Docking terakhir pada tanggal 05 – 18 April 2010, di Surabaya, pemeriksaan mesin dilakukan pada tanggal 02 Juli 2008 - 15 Januari 2009, di Surabaya.

(17)

TB. PEC 249.

TB. PEC 249 adalah kapal tunda konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan isi kotor (GT) 258, kapal dibangun tahun 1997 di Singapura, berbaling – baling ganda, digerakkan mesin induk berupa 2 (dua) x motor diesel merk Yanmar, tipe M220-EN, 4 tak kerja tunggal dengan daya 2 x 1200 HP pada 800 Rpm. Kapal dilengkapi 2 (dua) unit motor bantu diesel merk Cummins, tipe 6 CTA8.3G, dengan daya 2 x 241 HP. Kapal diklassifikasikan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan Nomor Register 11385, tanda klass lambung adalah A 100  “Tug Boat” dan tanda klas mesin adalah SM. Kapal Docking terakhir pada tanggal 22 – 26 Juni 2010, di Banjarmasin, pemeriksaan nautis teknis dilakukan pada tanggal 26 Juni 2010, di Banjarmasin.

TK. CB 128.

TK. CB 128 adalah jenis tongkang, konstruksi baja dan berbendera Indonesia dengan isi kotor (GT) 5225, tongkang dibangun tahun 2005, di China, tongkang di diklasifikasikan pada American Bureau of Shipping

(ABS), Nomor 05152468 tanggal 12 Juli 2010. b. Surat Kapal.

KM. Mataram Express.

KM. Mataram Express memiliki Surat Laut, Surat Ukur serta Sertifikat dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

TB. PEC 249.

TB. PEC 249 memiliki Surat Laut, Surat Ukur serta Sertifikat dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

TK. CB 128.

TK. CB 128 antara lain memiliki Surat Ukur Internasional dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

c. Awak kapal.

KM. Mataram Express.

Kapal diawaki ABK 18 orang termasuk Nakhoda, dengan susunan perwira sesuai dengan Surat Keterangan Perwira nomor PK.683/136/9/AD.BJM-2010 tanggal 02 November 2010, dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin adalah sebagai berikut :

(18)

Bagian Dek :

Nakhoda : Andi Faizal Baharuddin, ANT II, Tahun 2008, di Jakarta. Mualim I : Sugianto B., ANT II, Tahun 2009, di Jakarta.

Mualim II : Christian Oktavianus, ANT II, Tahun 2010, di Jakarta. Mualim III : Ronald Haryono Manikome, ANT III, Tahun 2010, di

Jakarta. Bagian Mesin :

KKM : Rasmin Mansyur, ATT III, Tahun 2002, di Jakarta. Masinis II : Siswiyanto, ATT III, Tahun 2003, di Jakarta.

Masinis III : David Marthin Andries, ATT III, Tahun 2007, di Jakarta. Masinis IV : Suwito, ATT IV, Tahun 2005, di Jakarta.

TB. PEC 249.

Kapal diawaki ABK 10 orang termasuk Nakhoda, dengan susunan perwira sesuai dengan Surat Keterangan Perwira nomor PK.683/ / /AD.BJM-2010 tanggal 14 Oktober 2010 dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin adalah sebagai berikut:

Bagian Dek :

Nakhoda : Permenas Nanere , ANT III, Tahun 2008, di Jakarta. Mualim I : Rusdy, ANT III, Tahun 2009, di Jakarta.

Mualim II : Djumali Kapantow, ANT V, Tahun 2005, di Jakarta.

Bagian Mesin :

KKM : Eko Supriyanto, ATT III, Tahun 2001, di Jakarta. Masinis II : La Onde M. Slamin, ATT III, Tahun 2007, di Jakarta. Masinis III : Muhammad Ishaq, ATT III, Tahun 2009, di Jakarta. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

1. KM. Mataram Express pada saat berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dalam kondisi baik, perlengkapan cukup, dokumen sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan jumlah awak kapal yang cukup memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

2. TB. PEC 249 saat menggandeng TK. CB 128, kondisi baik, perlengkapan cukup, dokumen sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan jumlah awak kapal yang cukup memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 3. TK. CB 128 saat digandeng TB. PEC 249, kondisi tongkang baik,

perlengkapan cukup, dokumen sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(19)

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 20 Maret 2011, perihal análisis cuaca, angin, arus, gelombang, dan jarak penglihatan di wilayah Perairan Sungai Barito, Rede Trisakti, Pelabuhan Banjarmasin pada tanggal 20 November 2010, pukul 23.57 WITA adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan – berawan banyak

Arah dan Kecepatan Angin : Timur-Tenggara 2-5 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat-Barat Laut 2,4 cm/detik Tinggi Gelombang : Tenggara 0,3 m – 0,5 m.

b. Menurut Kepanduan Bahari Indonesia Jilid II Tahun 2009, Bab 6 halaman 398 disebutkan bahwa pasut tegak lurus disini bersifat campuran condong ke Harian Tunggal. Pada persimpangan dari Pulau Petak waktu – waktu Air Tinggi dan Air Rendah terjadi 4 – 5 jam lebih lambat dari pada di ambang Barito. Pada musim hujan Air Tinggi yang istimewa (Desember – Mei) hal ini dibarengi dengan terjadinya banjir. Arus terutama Harian Tunggal. Perubahan arus surut ke arus pasang ternyata dimana – mana jatuh bersamaan dengan waktu – waktu Air Rendah dari komponen tunggal harian dari gerakan pasut tegak;

c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun dihadapan Majelis bahwa pada saat kejadian tubrukan, cuaca saat itu cerah.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi-saksi dari kedua belah pihak tentang keadaan cuaca pada saat kejadiandapatditerima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. KM. Mataram Express.

a. Berdasarkan penjelasan Nakhoda dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), KM. Mataram Express pada tanggal 16 November 2010, pukul 02. 24 WITA, dengan muatan + 1300 Ton berlabuh jangkar di Rede Trisakti dengan draft FP 5,55 m dan AP 5,75 m, serta draft rata – rata kapal 5,65 m;

b. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 1755/Ka, ukuran pokok sebagai berikut : panjang 90,21 m, lebar 17,40 m, dalam 7,85 m dan minimum lambung timbul tropik menurut sertifikat garis muat adalah LT = 1.994 mm, dengan memperkirakan tebal plat dek lambung timbul –› t = 10 mm, maka sarat maximum dapat dihitung sebagai berikut:

(20)

H = 7,85 m T = 0,100 m +

7,950 m

Lt = 1,994 m – Sarat Max = 5,956 m

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Mataram Expess dengan muatan kontainer sebanyak + 1300 Ton pada saat tubrukan (disenggol) oleh TB. PEC 249 yang menggandeng TK.CB 128, tidak melebihi dari batas muatan maksimal yang diijinkan dan stabilitas kapal dalam keadaan baik.

TK. CB 128.

a. Berdasarkan penjelasan Nakhoda TB. PEC 249 dalam Laporan Kecelakaan Kapal pada tanggal 20 November 2010 pukul 12.00 WITA, pada saat terjadi senggolan atau benturan dengan KM. Mataram Express yang sedang berlabuh jangkar, TK. CB 128 digandeng TB. PEC 249 bermuatan batu bara (+ 11. 337 MT);

b. Berdasarkan Surat Ukur Internasional (1969), ukuran pokok kapal adalah sebagai berikut : panjang 109,44 m, lebar 27,50 m, dalam 6,50 m, sedangkan besarnya lambung tropik menurut sertifikat garis muat adalah LT = 908 mm.

Dengan memperkirakan tebal Plat Dock lambung timbul (t) = 12 cm, maka besarnya sarat maksimal dapat dihitung :

H = 6,50 m T = 0,12 m + 6,512 m LT = 0,908 m - Sarat Max = 7,03 m

Dengan memperkirakan Block Coefficient Cь= 0,82 maka Displacement kapal :

D = L x B x T x Cь x 1,025

= 109,44 x 27,50 x 5,604 x 0,82 x 1,025 = 14175,70 Ton

Berat Kapal Kosong W = 0,30 D

= 0,3 x 14175,70 = 4252,71 Ton Kapasitas Angkut DWT = D – W = (14175,70 – 4252,71) T = 9922,99 Ton Dengan …

(21)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat, bahwa TK. CB 128 yang digandeng oleh TB. PEC 249 dengan muatan batu bara sebanyak + 11.337 Ton pada saat tubrukan (senggolan) melebihi kapasitas angkutnya.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. TB. PEC 249 yang menggandeng TK. CB 128, berangkat dari Dermaga Kelanis tujuan muara Taboneo dengan muatan 11.337 Ton, Draft Muka : 5.20 meter, Belakang : 5.50 meter, kecepatan kapal 5.5 knots;

b. Dalam pelayarannya, saat kapal melewati pos Polisi Mantuil TK. CB 128 hanyut ke kiri di karenakan arus dari belakang yang kuat dan saat itu air mulai surut hingga menambah derasnya arus;

c. Saat itu didepan TB. PEC 249 yang sedang mengolah gerak, ada kapal KM. Multi Alfa yang sedang berlabuh dan dibelakangnya ada KM. Mataram Express yang juga sedang berlabuh;

d. Setelah TB. PEC 249 melewati KM. Multi Alfa, dalam kondisi tongkang gandengannya hanyut, kapal TB. PEC 249 berusaha menahan lajunya tongkang yang hanyut tersebut, namun usaha tersebut tidak berhasil karena derasnya arus dan beban tongkang dan muatannya;

e. Saat TB. PEC 249 sudah tidak mampu lagi untuk mengendalikan TK. CB 128 yang hanyut, Nakhoda berusaha menahan dengan mengolah gerak dan menariknya ke arah Utara KM. Mataram Express yang sedang berlabuh; f. Karena kuatnya tarikan tongkang bermuatan yang hanyut dan jarak yang

sangat dekat antar keduanya, TB. PEC 249 terseret dan menubruk (menyenggol) dan menyangkut dihaluan KM. Mataram Express;

g. Tanggal 20 Nopember 2010 pukul 12.50 WITA, TB. PEC 249 tubrukan (senggolan) dengan KM. Mataram Express, di posisi GPS. 03.21.39 S,114-31.87 T, atau saat TB. PEC 249 melintang Gunung Meranti, di area Rede Trisakti.

Dengan demikian Majelis Mahkamah Pelayaran berpendapat cara bernavigasi dan olah gerak oleh Tersangkut TB. PEC 249 yang menggandeng TK. CB 128 tidak dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya Peristiwa.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar dan mendengar keterangan para Tersangkut dan Saksi - Saksi dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan, Majelis berpendapat bahwa kecelakaan kapal tubrukan (senggolan) TB. PEC 249 dengan KM. Mataram Express disebabkan :

1) Kurangnya Tersangkut Nakhoda TB. PEC 249 dalam cara bernavigasi dan memperhitungkan kondisi arus surut yang sedang keluar sehingga menambah kecepatan gerakan kapal yang berakibat menyulitkan olah gerak untuk mengendalikan tongkangnya;

(22)

2) Kurangnya kemampuan teknis Tersangkut Nakhoda TB. PEC 249 dalam sistem penggandengan (technical towing design) hingga menyulitkan tugboat dalam mengendalikan tongkangnya;

3) Kurangnya kemampuan teknis Tersangkut Nakhoda TB. PEC 249 dalam sistem penggandengan tongkang bermuatan (technical fault with

propulsion systems), dalam hal memperhitungkan beban tongkang yang

digandengnya, hingga kesulitan tugboat dalam menggolah gerak dan mengendalikan kapal dan tongkangnya.

6. Tentang Upaya Penyelamatan. KM. Mataram Express.

a. Pada tanggal 19 November 2010, pukul 02. 24 WITA, KM. Mataram Express labuh jangkar dengan draft F : 5,55 m, A: 5,75 m, call sign YHNC, IMO Nomor 8419518 GT 3790T;

b. Pada tanggal 20 November pukul 12.50 WITA, terjadi insiden tubrukan (senggolan) TB. PEC 249 yang sedang ber olah-gerak menggandeng TK. CB 128 yang bermuatan batu bara, Tersangkut berada di anjungan bersama Mualim II yang sedang dinas jaga, lalu membunyikan alarm, dan melakukan komunikasi dengan TB. PEC 249, namun tidak ada jawaban;

c. Setelah semua ABK berkumpul di Muster Station dan menginstruksikan untuk memeriksa kerusakan, melakukan sounding di forepeak tank haluan

dan stand by mesin serta menjalankan pompa ballast.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. Mataram Express dapat diterima.

TB. PEC 249.

a. Pada tanggal 20 November 2010, pukul 12.00 WITA, TB. PEC 249 passing

di Rede Trisakti, pada pukul 12.15 WITA, terjadi senggolan dengan KM. Mataram Express yang sedang labuh jangkar, sebelum kejadian Tersangkut ambil alih kemudi dan mengurangi kecepatan karena arus kencang sehingga TK. CB 128 sulit dikendalikan;

b. Pada waktu melewati Pelabuhan Trisakti, kecepatan kapal 5.5 knot, kapal berjarak 2 mil dari pos Polisi Air Mantuil, TK. CB 128 hanyut ke kiri, hingga terlempar ke kanan, karena jarak dengan KM. Mataram Express terlalu dekat, tubrukan tidak dapat dihindari;

c. Untuk menghindari terdorong TK. CB 128, Tersangkut Nakhoda cikar kanan sehingga TB. PEC 249 berada pada posisi kiri KM. Mataram Express sementara tongkang terus melaju dan menyeret TB. PEC 249, kemudian mesin dimatikan dan Nakhoda membunyikan alarm panjang berulang – ulang;

d. Tersangkut Nakhoda memerintahkan ABK untuk berkumpul di muster

station dengan mengenakan life jacket;

e. Selanjutnya … …

(23)

e. Selanjutnya, Tersangkut Nakhoda melakukan komunikasi dengan KM. Mataram Express dan mengirim asisten untuk memeriksa kerusakan serta melaporkan kejadian kepada Agen yang diteruskan ke Syahbandar.

Dengan demikian, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda TB. PEC 249 tidak dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Setelah meneliti seluruh berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), menganalisa fakta – fakta dasar dan keterangan para Tersangkut dan para Saksi pada Sidang Pemeriksaan Lanjutan, tanggal 26-27 April 2011, di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, dapat dikemukakan hal - hal sebagai berikut:

KM. Mataram Express

Pada saat terjadinya tubrukan, KM. Mataram Express sedang labuh jangkar, pada posisi 03º 21’ 4’’ S/ 114º 31’ 6’’ T atas perintah Pandu, dan tidak mengalami perubahan posisi karena kapal selalu diperiksa posisinya melalui GPS.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Mataram Express telah bertindak sesuai dengan Pasal 342 KUHD. TB. PEC 249

a. Nakhoda TB. PEC 249 kurang memperhitungkan kondisi arus surut yang sedang keluar, hingga menambah kecepatan gerakan laju kapal dan menyulitkan untuk berolah gerak;

b. Kurangnya pengawasan teknis dalam pelaksanaan pengawasan prosedur rutin penggandengan tugboat dan tongkang (Safety routines control &

towing design) ;

c. Kurangnya pengawasan dalam perencanaan pemuatan, hingga tongkang dimuati melebihi kapasitas daya muatnya dan menyulitkan olah gerak tugboat yang menggandengnya (UU Nomor 17 Tahun 2008, Pasal 148); d. Kapal tidak menggunakan Pandu, didaerah yang ditetapkan daerah wajib

Pandu (UU Nomor 17 Tahun 2008, Pasal 198 (2)).

Dengan demikian, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda TB. PEC 249 dapat dipersalahkan karena bertindak tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 342 dan 343 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), dan Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Pasal 148 dan Pasal 198 (2)

(24)

D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Tubrukan (senggolan) Kapal KM. Mataram Express dengan TB. PEC 249 yang menggandeng TK. CB 128, tanggal 20 November 2010, di Perairan Sungai Barito, Rede Trisakti - Banjarmasin, pukul 12.50 WITA, disebabkan karena faktor manusia dan faktor teknis.

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Mataram Express sebagai penanggung jawab umum di atas kapal telah menjalankan tugasnya dalam melaksanakan kecakapan pelaut yang baik.

III. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda TB. PEC 249 sebagai penanggung jawab umum di atas kapal tidak menjalankan tugasnya dalam hal mengolah gerak kapal dan teknis penggandengan yang baik.

IV. Menghukum :

1. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KM. Mataram Express, bernama Andi Faizal Baharuddin, tanggal lahir 18 Desember 1954, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT - II, Nomor 6200521190N20408 Tahun 2008, karena bukan kesalahannya.

2. Tersangkut Nakhoda TB. PEC 249, bernama Permenas Nanere, lahir tanggal 12 Oktober 1960, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT - III, Nomor 6200028875N30108, Tahun 2008, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(25)

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 07 Juli 2011, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, dengan dihadiri oleh Terhukum Nakhoda KM. Mataram Express dan tidak dihadiri oleh Terhukum Nakhoda TB. PEC 249.

Ketua : TTD Capt. Hari Suharsono

Anggota : TTD Capt. Syafruddin

Anggota : TTD Ir. Dwi Poerwijanto

Anggota : TTD Didi A., M.Eng

Anggota : TTD Tamzil Saleh, SH

Referensi

Dokumen terkait

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk

mengkomunikasikan kompetensi perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan untuk pengalaman berbelanja target pasar. Tipografi yang dibutuhkan oleh CV. Jasindo Elektronik adalah

Saran Dalam Tugas Akhir ini, saya ingin menyarankan agar di kemudian hari kelak, saya dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan topik pemilihan desain

Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi berikutnya dan mengurangi bahan yang menunggu serta storage yang tidak diperlukan maka waktu yang diperlukan dari

Bungkus kertas jajanan dari Sumber Hidangan pada layout poster dimaksudkan untuk menerangkan bahwa toko Sumber Hidangan adalah tempat menjual aneka macam jajan, oleh

Pada sekretariat bisnis fashion Asean diperlukan museum fashion dan pusat pemasaran bisnis fashion Asean (pada satu kompleks) dan sekaligus tempat wisata fashion, yang

Jika terdapat departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki lebih banyak nilai A (tingkat hubungan pada

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu