• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE JIGSAW PADA MATERI SUHU DI KELAS VII-6 SMP NEGERI 1 TEBING TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE JIGSAW PADA MATERI SUHU DI KELAS VII-6 SMP NEGERI 1 TEBING TINGGI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Saria Sinaga

Surel : brsinagasaria@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upaya Meningkatkan Hasil Belajar siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Intruction (PBI) Pada Pokok Bahasan Gaya di kelas VII-6 SMP Negeri 1 Tebing Tinggi. Dari hasil test awal (Pre-test) diperoleh skor rata-rata untuk kelompok eksperimen adalah 2,03 dengan standart deviasi 1,59 dab skor rata-rata kelompok kontrol adalah 2,16 dengan standar deviasi 1,69. Hasil uji hipotesis kelompok eksperimen adalah 5,17 dengan standar deviasi 1,599 dan skor rata-rata kelompok kontrol adalah 4,37 dengan standar deviasi 1,35. Dari hasil uji normalitas dan homogenitas diperoleh data berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji hipotesis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh t-hitung = 2,170<tabel = 1,679 pada tarif signifikan. Kata Kunci : Hasil Belajar, Model pembelajaran, Kooperatif tipe Jigsaw.

PENDAHULUAN

Dalam proses belajar mengajar di sekolah setiap guru senantiasa mengharapkan agar siswanya mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Namun kenyataannya siswa masih memperoleh nilai yang sangat rendah khusunya dalam mata pelajaran fisika sebagai salah satu mata pelajaran IPA.

Berdasarkan daftar kumpulan nilai (DKN) untuk mata pelajaran fisika tahun 2009/2010 semester ganjil yang diperoleh penulus dari guru mata pelajaran fisika (E. Purba) dengan rata-rataa nilai siswa di SMP Negeri 1 adalah 55 dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 70. Sedangkan yang diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar 80. Dari data yang diperoleh tersebut belum memenuhi nilai.

Rumusan masalah : “apakah ada peningkatan hasil yang signifikan

terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII Semester I pada pokok materi suhu SMP Negeri 1 Tebing Tinggi.

Tujuan penelitian adalah : “untuk mengetahui peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe jigsaw dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII Semester I pada pokok materi suhu di SMP N 1 Tebing Tinggi.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi. Berdasarkan jenisnya, penelitian ini adalah eksperimen. Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

(2)

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes akhir

Eksperimen T1 X1 T2

Kontrol T1 X1 T2

Keterangan :

X1 : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu berupa pembelajaran pendekatan kontekstual

X2 : Perlakuan yang diberikan pada kelas control yaitu berupa pembelajaran tanpa pengajaran pendekatan kontekstual

T1 : Pemberian Tes Awal T2 : Pemberian Tes Akhir

Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes objektif, yaitu dalam bentuk pilihan ganda. jurnal option yang ada pada tiap soal disediakan empat butir.

Tabel Kisi- Kisi Tes Hasil Belajar

No Materi/sub materi Kategori dan Nomor Jumlah

C1 C2 C3 C4 1 Pengertian Suhu 1 9 - - 2 2 Membuat skala thermometer 2,3 - - 13 3 3 Membandingkan skala Thermometer Farenheit dengan skala thermometer lain 4,6,8 10,11 14,15 7 4 Bermacam-macamm

thermometer sehari hari

5,7 12 - - 3

Jumlah 8 4 2 1 15

Persentase 53,3% 26,6% 13,3% 6,67% 100%

Data dalam penelitian ini dapat dikumpulkan setelah tes diberikan kepada siswa kemudian dilakukan pembijian (skor) yang selanjutnya ditetapkan menjadi nilai.

Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah

a. Menstabilkan data yang berhubungan dengan tes hasil belajar siswa dari kedua kelompok.

b. Mencari nilai rata-rata dari standart deviasi

(3)

d. Menguji homoginitas varians e. menguji hipotesis penelitian

Instrumen penelitian harus diucapkan terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakannya. Sebelum dilakukan penelitian, instrument tersebut harus diteliti bagaimana kevalidannya, reabilitasnya, taraf kesukarannya dan daya pembedanya.

Uji validitas dilakukan untuk menentukan tes yang yang digunakan benar-benar mengukur apa yang harus diukur. Untuk itu pengujian dilakukan dengan menggunakan validitas tes.

Untuk menentukan reabilitas suatu tes dapat dicari dengan menggunakan rumus yang ditemukan oleh Kurder dan Richarson (Kr-21): Dimana :

r11 = reabilitas test n = banyaknya item

M = mean skor siswa ata Rerata skor total

S2 = Varians total

Selanjutnya harga r11 , dikontribusikan dengan tabel produk momen sesuai dengan kriteria :

a. Terima tes jika rhitung > rtabel b. Tolak tes reabilitas jika syarat di

atas tidak terpenuhi. c. Taraf kesukaran d. Daya Pembeda Batas.

Adapun langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Tahap pertama : melaksanakan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa kepada kelas sampel.

b. Tahap kedua : melaksanakan pembelajaran pada kelas sampel yang telah ditetapkan sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

c. Tahap ketiga : melaksanakan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kepada kelas sampel.

Setelah data diperoleh kemudian diolah dengan tehnik analisa data sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata skor masing masing kelompok (sudjana, 2002).

b. Menghitung standar deviasi atau simpangan baku (sudjana, 2002). c. Menguji normalitas data dengan

menggunakan uji liliefors. dengan langkah langkah sebagai berikut : 1) pengamatan X1, X2, X3 , ….. , Xn dijadikan angka baku Z1, Z2, Z3, …., Zn, 2) Menghitung peluang F ( Z1 ) + P ( Z ≤ Z1 ) dengan menggunakan daftar normal baku, 3) menghitung proporsi Z1, Z2, Z3, …., Zn, yang dinyatakan dengan S (Z1), 4) Menghitung selisih F (Z1) – S (Z1), kemudian mengambil harga mutlak, 5) Menentukan harga terbesar dari selisih harga mutlak |F (Z1 – S ( Z1 ))| sebagai L0 untuk meneriam atau menolak L0 dengan nilai keritis L yang diambil dari daftar tabel dari Liliefors dengan taraf nyata 0,05

Kriteria pengujian :

Jika L0 < maka sampel berdistribusi normal

(4)

jika L0 > maka sampel tidak bersitribusi normal

d. Menguji homogenitas untuk menentukan data homogeny atau tidak, diuji homosenitas (uji kesamaa dua varians) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

F =

jika Fhitung < Ftabel maka kedua tabel sampel mempunyai varians yang sama

jika Fhitung > Ftabel maka kedua tabel sampel tidak mempunyai varians yang sama

e. Pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis digunakan uji satu pihak, dengan rumus (Sudjana, 1992) sebagai berikut:

t : S2 keterangan : t = harga thitung

X1 = nilai rata kelas ekperimen X2 = nilai rata-rata kelas control n1 = jumlah sampel kelompok

eksperimen

n2 = jumlah sampel kelompok

kontrol

S2 = varians gabungan

Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika –t1 - ἀ < t < +t1 - ἀ dimana t didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan peluang (1 - ἀ), untuk harga-harga lain Ho ditolak.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Skor Pre-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Penelitian ini di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi. Tujuan utama diadakannya penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengearuh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu kelas VII semester 1. Perbandingan skor pre-test kedua kelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Perbandingan skor Pre-tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas Eksperimen Kelas Ko/ntrol

Skor Pre-test Skor Pre-tes

1 0 7 2,03 1,59 0 7 2,16 1,69 2 1 5 2,03 1,59 1 5 2,16 1,69 3 2 6 2,03 1,59 2 5 2,16 1,69 4 3 6 2,03 1,59 3 5 2,16 1,69 5 4 4 2,03 1,59 4 5 2,16 1,69 6 5 2 2,03 1,59 5 3 2,16 1,69 Jumlah 30 30

Skor Pos-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Perbandingan data post – test kedua

kelas secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(5)

Tabel Perbandingan Skor Pos – Test Kelas Eksperimen dan kelas control

No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Skor Pre-tes Skor Pre-tes

1 2 - 5,17 1,599 2 3 4,37 1,35 2 3 4 5,17 1,599 3 6 4,37 1,35 3 4 6 5,17 1,599 4 6 4,37 1,35 4 5 7 5,17 1,599 5 8 4,37 1,35 5 6 8 5,17 1,599 6 6 4,37 1,35 6 7 4 5,17 1,599 7 1 4,37 1,35 7 8 1 5,17 1,599 8 - 4,37 1,35 Jumlah 30 5,17 1,599 30 - -

Untuk menguji normalitas data kemampuan siswa digunakan Liliefors sedangkan untuk menguji homogenitasnya digunakan varians. Setelah diketahhui bahwa sampel menyebar normal dan homogeny dilakukan uji hiporesis dua pihak dengan menggunakan uji statistik t.

Dengan diadakannya pre- test kita dapat mengetahui kemampuan awal siswa apakah sama atau tidak jauh berbeda. Jika kemampuan awal sama atau tidak jauh berbeda maka tindak lanjutnya dapat diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas yang di pilih secara acak (dapat di lihat pada lampiran 22. Pada kelas eksperimen yang akan diterapkan model pembelajaran kooperatif model Jigsaw diperoleh harga Lhutung : 0,1422 dan ἀ : 0,05 dan N : 30 diperoleh dari daftar nilai kritis untuk Liliefors harga Ltabel : 0,1610 Ternyataa Lhitung< Ltabel. Hal ini berarti data berasal dari sampel yang berdistribusi normal sedangkan untuk kelas control yang belum diterapkan pembelajaran dengan

pendekatan konvensional diperoleh harga Lhitung : 0,1549 dengan ἀ : 0,05 dan N : 30 diperoleh daftar kritis untuk Liliefors harga Ltabel = 0,1610 ternyata Lhitung< Ltabel. Hal ini berarti data berasal sampel yang berdistribusi normal, Karena sampel kedua kelas menyebar normal maka satu syarat melakukan uji t dapat dipenuhi.

Setelah diberikan perlakuna yang berbeda pada kedua kelas, diadakan post- test untuk melihat apakah berikut suatu syarat yaitu pengujian normalitas ada peningkatan hasil yang diperoleh kedua kelas tesebt. berikut suatu syarat yaitu pengujian normalitas data untuk post- test berdasarkan perhitungan (pada lampiran 22). Pada kelas eksperimen diperoleh harga post- test dengan Lhitung = 0,1610 ternyata Lhitung =< Ltabel. Hal ini berarti data berasal dari sampel yang berditribusi normal sedangkan untuk kelas control diperoleh Lhitung : 0,1438 dengan

(6)

menggunakan ἀ = 0,05 dan N = 30 diperoleh dari daftar nilai kritis untuk Liliefors harga Ltabel = 0,1610 ternyata Lhitung < Ltabel. Hal ini berarti data berasal dari sampel yang

berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 16 uji homogenitas varians kelas eksperimen dan kelas control dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Uji Homogenitas Varians

No Data Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan

1 Pre- Test

Eksperimen

2,52 1,130 1,895 Sampel berasal dari populasi yang homogen 2 Pre- Test Kontrol 2,85

3 Pos- Test

Eksperimen

2,56 1,339 1,895 Sampel berasal dari populasi yang homogen 4 Pos- Test Kontrol 1,83

Dari data yang terlihat dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian telah memenuhi syarat untuk dilakukan pengujian hipotesis.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H0 : μ1 = μ2 : Tidak ada peningkatan secara signifikan hassil belajar siswa dengan model pembelajaran tipe Jigsaw pada materi suhu kelas VII semester I SMP Negeri 1 Tebing Tinggi.

H0 :μ1 > μ2 : Ada peningkatan secara signifikan hassil belajar siswa dengan model pembelajaran tipe Jigsaw pada materi suhu kelas VII semester I SMP Negeri 1 Tebing Tinggi. Pengujian Hipotesis menggunakan uji beda ( uji t). hasil pemberiaan pre- test kelas eksperimen dan kelas control diperoleh skor rata-rata pre- test kelas eksperimen adalah 2,03 sedangkan kelas control adalah 2,16

dan uji perbedaan skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas control thitung = 0,330 < ttabel = 2,018 maka disimpulkan tidak ada peningkatan tingkat pencapaian materi skor pre-test kedua kelas. Ini berarti terdapat kesamaan kemampuan belajar siswa sebelumdi berikan perlakuan .

Kemudian diberi perlakuan, hasil pemberian post- test pada kelas eksperimen adalah 5,17 sedangkan kelas control adalah 4,37 dan perhitungan uji perbedaan skor rata-rata post- test kelas eksperimen dan kelas control diperoleh thitung = 2,170 > ttabel = 1,679.

Maka disimpulkan ada perbedaan tingkat pencapaian materi skor pos-test kedua kelas, dimana skor pos- test eksperimen yang diterapkan model pembelajaran tipe Jigsaw lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Ini berarti ada peningkatan hasil belajar dengan

(7)

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan persentase peningkatan adalah 15,5%.

SIMPULAN

Setelah dilakuan penelitian, perhitungan data, pengujian,dan wawancara, peneliti memperoleh beberapa kesimpulan, antara lain : a. Dari data pre-test diperoleh skor

rata-rata kelas eksperimen 2.03 dengan simpangan baku 1,59 dan skor rata-rata kelas kontrol 2,16 dengan simpangan baku 1,69 dan perhitungan uji t diperoleh thitung = 0,330 < ttabel = 2,018.

b. Dari data post-test diperoleh skor rata-rata nilai kelas eksperimen 5,170 dengan simpangan baku 1,599 dan skor rata-rata nilai kelas kontrol 4,37 dengan simpangan baku 1,35 dan perhitungan uji t diperoleh thitung = 1,679 > ttabel = 2,018 yang berarti H0 ditolak. c. dari data di atas dapat dilihat

bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapt meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Suhu di kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Tebing Tinggi sebesar 15,5%.

d. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran tipe Jigsaw terhadap hasil belajar fisika siswa pada pokok materi Suhu.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto. 2003. Dasar-dasar

Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Djaramah, S. 2002. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Lie, A. 2002.Cooperative Laerning, Jakarta: Grasindo.

Mulyati. 2009. Upaya meningkatkan

hasil Belajar Siswa Dengan

Model Pembelajaran

Kooperatife Tipe Jigsaw

Pada Pokok Bahasan

Pengukuran kelas VII

Semester ganjil. Medan:

FKIP UNIMED.

Slameto. 2003. Belajar dan

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhinya. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metode Statistik Edisi

Ke-6. Bandung: Tarsito.

Virginia, Sari. 2009. Upaya Meningkatkan Hasil belajar

Siswa Dengan Model

Pembelajaran Kooperatife

Tipe Jigsaw Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas VII Semester Ganjing. Medan :

Gambar

Tabel Kisi- Kisi Tes Hasil Belajar
Tabel Perbandingan skor Pre-tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel Perbandingan Skor Pos – Test Kelas Eksperimen dan kelas control
Tabel Uji Homogenitas Varians

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini disarankan kepada Bank Mandiri di Surabaya agar nantinya Bank Mandiri memberikan edukasi kepada nasabah dengan mem- berikan layanan yang berkelanjutan

Kita sebagai manusia yang memiliki akal dan berpegang teguh dalam ajaran islam, kita. harus meluruskan niat kita dalm mencari ilmu dan mengamalkannya nanti agar

snowball throwing adalah siswa kelas IV-A baik pada SDN Ende 5 maupun SDI Ende 10 yang berjumlah 48 siswa, sedangkan kelompok kontrol di mana pembelajarannya

2 Dokumentasi PT. Bank Riau Syariah.. mayoritas penduduk di kedua provinsi tersebut beragama Islam. Ketiga, aspek syariah, masih banyak kalangan umat Islam yang enggan

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara fungsi kognitif terhadap kepatuhan minum obat anti hipertensi pada pasien lanjut usia di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah

Pembuktian Kualifikasi terhadap peserta Calon Daftar Pendek Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III RSUD Drb. Koesma Kabupaten Tuban yang

Sampel daun puring kelompok warna hijau-kuning dan hijau-merah ( bicolor ) memiliki nilai Na diatas rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa pada penelitian ini

BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SAMOSIR. PROVINSI