PENGARUH MODAL LUAR, PARTISIPASI ANGGOTA, DAN
PENGALAMAN PENGURUS TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU)
PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KECAMATAN BULELENG
1I Putu Agus Surya Permana,
1I Gede Adi Yuniarta,
2I Made Arie Wahyuni
Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:
{
1suryapermana866@yahoo.co.id,
1gdadi_ak@yahoo.co.id
2wahyuni_arie@yahoo.com}@undiksha.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil pengujian dari pengaruh (1) modal luar terhadap sisa hasil usaha ( SHU ),(2) partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) , (3) pengalaman pengurus terhadap sisa hasil usaha ( SHU ), dan (4) modal luar , partisipasi anggota, dan pengalaman pengurus secara bersama sama terhadap sisa hasil usaha ( SHU ). Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah koperasi simpan pinjam di kecamatan buleleng yang terdaftar di Dinas Koperasi Dan UKM Kabupaten Buleleng dan objek dari penelitian ini adalah modal luar, partisipasi anggota,dan pengalaman pengurus. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer yaitu kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) modal luar berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Buleleng, (2) partisipasi anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Buleleng, (3) pengalaman pengurus berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Buleleng, dan (4) modal luar , partisipasi anggota, dan pengalaman pengurus berpengaruh secara bersama sama secara bersama sama terhadap sisa hasil usaha pada koperasi simpan pinjam di Kecamatan Buleleng.
Kata Kunci : modal luar, partisipasi anggota, pengalaman pengurus, sisa hasil usaha (SHU).
ABSTRACT
This study was aimed at obtaining the result of the testing of the effect of (1) third party’s capital on divident, (2) member’s participation on dividend, (3) management’s experience on divident, and (4) third party’s capital, member’s participation, and management’s experience simultaneously on dividend. This study used causal quantitative design. The subjects were saving and loaning cooperatives in Buleleng district registered in the Office of Cooperatives and Micro and Medium Businesses in Buleleng regency and the objects of the study were third party’s capital, member’s participation, and management’s experience. The data in this study were primary data, i.e., data from a questionnaire, which were analyzed by multiple linear regression analysiswith the help of SPSS version 16.0 for windows.
The results showed that (1) third party’s capital has a positive and effect on dividend in saving and loaning cooperatives in Buleleng district, (2) member’s participation has a positive and significant effect on dividend on saving and loaning cooperatives in Buleleng district, (3) management’s experience has a positive and and significant effect on dividend in saving and loaning cooperatives in Buleleng district, and (4) third party’s capital, member’s participation, and management’s experience simultaneously have a positive and significant effect on dividend in saving and loaning cooperatives in Buleleng district..
Keywords: third party’s capital, member’s participation, management’s experience, dividend.
PENDAHULUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal luar terhadap sisa hasil usaha, pengaruh partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha, pengaruh pengalaman pengurus terhadap sisa hasil usaha dan pengaruh modal luar, partisipasi anggota dan pengalaman pengurus secara bersama sama terhadap sisa hasil usaha.
Di Indonesia terdapat tiga sektor kekuatan ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan perekonomian, diantaranya sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta dan koperasi. Untuk mencapai kedudukan ekonomi yang kuat dan mencapai masyarakat adil dan makmur, maka ketiga sektor kekuatan ekonomi tersebut harus saling berhubungan dan bekerjasama secara baik. Dari ketiga sektor perekonomian tersebut, koperasi dianggap yang paling cocok dikembangkan di Indonesia karena sifatnya yang secara kekeluargaan demi kepentingan anggota pada khususnya dan masyarakat padaumumnya.Undang-undang
Perkoperasian No. 25 tahun 1992 menyebutkan bahwa
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Mengingat koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya, maka dalam usahanya koperasi harus tetap memperoleh hasil yang layak. Salah satu bentuk keberhasilan dapat dilihat dari perolehan SHU nya. Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 1 dan 2 Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang di peroleh dalam waktu satu tahun buku di kurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan. Sebagai suatu badan usaha, koperasi didalam menjalankan kegiatan usahanya tentu saja menghendaki untuk mendapatkan keuntungan atau sisa hasil usaha yang cukup banyak. Dari banyaknya jumlah koperasi, masih banyak koperasi yang dikategorikan kurang sehat. Dengan kata lain masih lemahnya sumber daya manusia (SDM) pengelola koperasi, yang harus ditangani secara serius dan mendapatkan pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM . Hal ini berhubungan dengan situasi kompetitif yang ketat dengan lembaga keuangan lainnya, dengan demikian dalam pengelolaan manajemen koperasi di butuhkan SDM yang berkulitas sesuai tuntutan pasar (Maulana dkk, 2012).
Banyak faktor yang menyebabkan Sisa Hasil Usaha ( SHU) mengalami penurunan maupun peningkatan. Menurut Andjar Pachta W,dkk (2005) faktornya terdiri dari 2 faktor yaitu: faktor dalam seperti partisipasi anggota, jumlah modal sendiri, kinerja pengurus, jumlah unit usaha yang di miliki, kinerja manajer, serta kinerja karyawan. Faktor luar yaitu : seperti modal pinjaman dari luar, perilaku konsumen luar selain anggota dan pemerintah.
Sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perolehan SHU suatu koperasi adalah permodalan koperasi itu sendiri. Modal koperasi terdiri dari modal simpanan dan modal pinjaman.Dalam UU No.25 Tahun 1992 Pasal 41 Ayat 1 dan 2, “modal simpanan dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan modal pinjaman (luar) dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah )”. Perolehan besarnya Sisa Hasil Usaha bagi koperasi menjadi sangat penting, karena dengan meningkatnya Sisa Hasil Usaha, maka akan meningkat pula kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya.Masalah yang utama dalam
koperasi untuk meningkatkan Sisa Hasil Usaha selama ini adalah dalam hal permodalan, tanpa adanya modal yang cukup koperasi tidak mungkin dapat meningkatkan perolehan Sisa Hasil Usaha. Dalam hal ini modal yang dimiliki koperasi baik modal simpanan maupun modal pinjaman yang digunakan untuk menjalankan usaha akan sangat menentukan perolehan Sisa Hasil Usaha. Semakin banyak modal yang dimiliki koperasi akan memperlancar usaha koperasi dan menambah volume usahanya. Sehingga dengan bertambahnya volume usaha, pendapatan koperasi juga akan meningkat. Dalam penelitian yang di lakukan oleh Setiyono (2009) “ pengaruh modal sendiri, modal asing dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha pada koperai unit desa (KUD) Kabupaten Kebumen” menyatakan bahwa modal luar berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Windarti (2010) menyatakan bahwa modal pinjaman berpengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha dan penelitian yang dilakukan oleh Jabbar (2014) “ Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman, dan Volume Usaha Terhadap Sisa Hasil Usaha ( studi kasus pada koperasi di kabupaten sukoharjo tahun 2012 ) yang menyatakan bahwa modal pinjaman berpengaruh positif signifikan terhadap sisa hasil usaha. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah
H1: Modal Luar (X1) berpengaruh
terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) (Y).
Aspek lain yang mempengaruhi perkembangan suatu koperasi dan mempengaruhi dalam perolehan SHU, ( Mutis, 2001 : 93) menyatakan bahwa keberhasilan organisasi koperasi sangat ditentukan oleh kesiapan dan kemampuan anggota koperasi atau keberhasilan organisasi koperasi tergantung pada kualitas para anggotanya. Peran anggota koperasi adalah rasa memiliki (since of
belonging) dan rasa tanggung jawab untuk
mengembangkan koperasi, salah satu
wujud dari peran serta anggota adalah partisipasi anggota. Dengan demikian partisipasi anggota koperasi menjadi basis utama bagi perkembangan dan kelanjutan hidup usaha koperasi. Partisipasi anggota adalah sikap (keadaan) mental dan emosi yang meliputi seseorang dalam suatu kelompok dimana yang bersangkutan memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan bersama serta ikut bertanggung jawab dalam kelompok dimana ia berada (Ahyari, 2001).Partisipasi anggota dapat menimbulkan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban mereka sebagai anggota maupun sebagai pemilik koperasi. Partisipasi anggota harus terwujud dalam tindakan nyata sehari-hari, misalnya berbelanja atau bertransaksi dengan koperasi dan memasyarakatkan koperasi pada lingkungan. Selain itu, partisipasi aktif anggota juga diperlukan dalam kegiatan organisasi koperasi seperti mengahadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT), ikut mengesahkan anggaran dasar dan mengawasi tugas pengurus dan pengelola (Chasanah,2010). Dalam penelitiannya Suputri (2011) “Pengaruh Partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Riau” menyatakan bahwa partisipasi anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU).Sebanding dengan teori Arifin Sitio dan Halomoan Tamba (2001:79 dan 88) yang menyatakan partisipasi anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU) dan di dukung dengan penelitian yang di lakukan oleh susanti (2011). Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah
H2: Partisipasi Anggota (X2)
berpengaruh terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) (Y).
Selain partisipasi anggota dan permodalan khusus nya modal luar, kelancaran usaha koperasi untuk meningkatkan SHU juga dipengaruhi oleh sumber daya manusianya. Dalam mengelola usahanya, koperasi memerlukan perangkat organisasi yang mampu
mengelola koperasi dan memperjuangkan kepentingan dari anggota yaitu pengurus. Dalam mengelola usahanya koperasi memerlukan pengurus koperasi yang berkualitas. Pengurus harus mempunyai kemampuan manajerial, teknis dan berjiwa koperasi. Hal tersebut dapat terwujud dalam kemampuan menghasilkan ide, kemampuan bidang administrasi, dan kemampuan melaksanakan tugas-tugas. Untuk menciptakan pengurus yang berkualitas maka diperlukan pengurus yang berpengalaman. Pengalaman kerja menurut Manulang (1984) dikatakan sebagai proses pembentukan pengetahuan dan keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Lebih jauh dikatakan oleh Sudarsono (2005) bahwa pengalaman-pengalaman tertentu yang sesuai sangat berguna dalam praktik mengurus koperasi. Jadi pengalaman pengurus indikatornya dilihat dari pengalaman mengelola organisasi dan usaha koperasi, lama waktu/masa kerja, tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk keberhasilan usaha koperasi.Faktor internal diantaranya adalah rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh koperasi, terutama pengalaman yang dimiliki oleh pengelola koperasi (pengurus dan manajer) masih sangat terbatas, selain faktor pendidikan perkoperasian anggota (Rinawati, 2011).Berhasil tidaknya suatu koperasi tergantung pada kinerja pengurus koperasi, kinerja mempunyai hubungan yang erat dengan masalah produktifitas. Dalam penelitian Yuniarti (2014) yang menemukan bahwa pengatahuan akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan koperasi pada KPRI Husada dan Wijayakesema Lampung Selatan. Dalam penelitian yang di lakukan oleh Nursyamsi, Herawati, Rifa ( 2011) “Pengaruh Sistem Pegendalian Internal, Pengalaman pengurus, dan Pengetahuan Akuntansi Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Kabupaten Agam” menyatakan bahwa pengalaman pengurus berpengaruh terhadap keberhasilan usaha koperasi di Kabupten Agam. Penelitian diatas
sebanding dengan penelitian yang di lakukan oleh Rinawati (2007) yang menyatakan bahwa pengalaman pengurus berpengaruh terhadap keberhasilan usaha koperasi.Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah
H3: Pengalaman Pengurus (X3)
berpengaruh terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) (Y).
Menurut Andjar Pachta W,dkk (2005) faktornya terdiri dari 2 faktor yaitu: faktor dalam seperti partisipasi anggota, jumlah modal sendiri, kinerja pengurus, jumlah unit usaha yang di miliki, kinerja manajer, serta kinerja karyawan. Faktor luar yaitu : seperti modal pinjaman dari luar, perilaku konsumen luar selain anggota dan pemerintah. Modal luar meruapakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi sisa hasil usaha. Dengan adanya modal luar atau modal pinjaman akan mampu meningkatkan sisa hasil usaha koperasi. modal luar/ modal pinjaman dalam penelitian terdahulunya yang di lakukan oleh Windarti (2010) menyatakan bahwa modal pinjaman berpengaruh positif terhadap Sisa Hasil Usaha. Selain modal pinjaman atau modal luar partisipasi anggota koperasi juga mampu meningkatkan sisa hasil usaha karena peran aktif anggota mampu memberikan suatu dorongan untuk koperasi tetap berkembang. partisipasi anggota dalam penelitian Suputri (2011) “Pengaruh Partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Riau” menyatakan bahwa partisipasi anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU).selain modal luar dan partisipasi anggota faktor lain yang dapat meningkatkan sisa hasil usaha adalah adanya sumber daya manusia yang berkompeten dalam mengurus koperasi itu sendiri dengan kata lain pengalaman pengurus yang di miliki oleh pengurus mampu meningkatkan sisa hasil usaha koperasi. Hal ini didukung dengan penelitian yang di lakukan oleh Rinawati
(2007) yang menyatakan bahwa pengalaman pengurus berpengaruh terhadap keberhasilan usaha koperasi
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah
H4: Modal Luar (X1), Partisipasi
Anggota (X2) dan Pengalaman
Pengurus (X3) berpengaruh
secara bersama sama terhadap sisa hasil usaha ( SHU ) (Y). METODE
Penelitian ini di lakukan pada koperasi simpan pinjam yang ada di Kecamatan Buleleng. Terdapat 29 kopersi simpan pinjam di Kecamatan Buleleng. Peneliti memilih Kecamatan Buleleng karena melihat sisa hasil usaha (SHU) pada koperasi simpan pinjam mengalami penurunan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan angka dari hasil observasi dengan maksud untuk menjelaskan fenomena dari observasi (Firdaus, 2012).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMKM terdapat 29 koperasi yang tersebar di Kecamatan Buleleng.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono,2012:68). Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM. 2. Masih tergolong koperasi yang aktif.
Memiliki jumlah anggota lebih dari 30 orang
3. Melaksanakan RAT selama periode penelitian.
4. Peneliti memperoleh data yang diperlukan.
5. Peneliti memperoleh data yang diperlukan.
Berdasarkan kriteria tersebut maka adapun hasil seleksi sampel dari penelitian ini yang ditentukan menggunakan purposive
sampling sebagai berikut maka peneliti
memperoleh sampel 14 Koperasi Simpan Pinjam yang memenuhi kreteria dengan masing masing koperasi terdiri dari 3 reponden sehingga total responden dalam peneltian ini adalah 42 responden.
Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang kemudian diolah dengan menggunakan beberapa uji statistik, yaitu (1) Uji statistik deskriptif, (2) Uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, (3) Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikoliniaritas, dan uji heteroskedastisitas, (4) Uji hipotesis yang terdiri dari uji t, uji F, dan koefisien determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation Y 86 33 48 40.63 3,545 X1 86 13 20 16.38 1,770 X2 86 13 20 16.52 1,607 X3 86 11 20 15.22 2,293
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa variabel modal luar (X1) memiliki nilai
minimum sebesar 18, nilai maksimum sebesar 30, mean sebesar 25,12, dan standar deviasi sebesar 3,366. Hal ini berarti bahwa dari 6 item pernyataan mengenai modal luar (X1) untuk 42
responden, rata-rata memilih skor 3 sampai dengan 5. Kemudian, variabel partisipasi (X2) anggota memiliki nilai minimum
sebesar 23, nilai maksimum sebesar 34, mean sebesar 28,21, dan standar deviasi sebesar 3,317. Hal ini berarti bahwa dari 7 item pernyataan mengenai partisipasi anggota (X2) untuk 42 responden, rata-rata
memilih skor 3 sampai dengan 4. Selanjutnya, variabel pengalaman pengurus (X3) memiliki nilai minimum sebesar 21, nilai
maksimum sebesar 34, mean sebesar 27,02, dan standar deviasi sebesar 3,331. Hal ini berarti bahwa dari 7 item pernyataan untuk pengalaman pengurus (X3) untuk 42
responden, rata-rata memilih skor 3 sampai dengan 4. Variabel dependen Sisa Hasil Usaha (SHU) memiliki nilai minimum sebesar 25, nilai maksimum sebesar 35, mean sebesar 31,29, dan standar deviasi sebesar 3,039. Ini berarti bahwa dari 7 item pernyataan untuk SHU (Y) untuk 42 responden, rata-rata memilih skor 3 sampai dengan 5.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach's
Alpha Keterangan
1 Modal Luar (X1) 0,752 Reliabel
2 Partisipasi Anggota
(X2) 0,625 Reliabel
3 Pengalaman
Pengurus (X3) 0,690 Reliabel
4 Sisa Hasil Usaha
(Y) 0,624 Reliabel
Sumber : data diolah, 2018
Uji reliabilitas pada variabel modal luar (X1) memiliki nilai Alpha Conbrach (α)
sebesar 0,752, partisipasi anggota (X2)
sebesar 0,625, pengalaman pengurus (X3)
sebesar 0,690, dan SHU (Y) sebesar 0,624. Ini berarti bahwa variabel X1, X2, X3, dan Y
dalam penelitian ini adalah reliabel.
Setelah uji kualitas data terpenuhi dilanjutkan dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang pertama adalah uji
normalitas. Uji normalitas . Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test dengan taraf signifikansi 5%. Variabel penelitian dikatakan berdistribusi normal jika nilai analisis Kolmogorov-Smirnov memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas pada penelitian ini disajikan dalam tabel 3 berikut.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
N 42
Kolmogrov-Smirnov Z 0,667
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,765
Sumber : data diolah, 2018 Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) variabel residual sebesar 0,746 lebih besar dari 0,05, sehingga berdasarkan uji Kolmogrov
Smirnov, Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.
Uji asumsi klasik yang kedua yaitu uji multikolinearitas. Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas. Jika nilai
Variance Inflation Faktor (VIF) lebih kecil
dari 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multilkoliniaritas dan dapat digunakan dalam penelitian. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada table 4 berikut.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
No Variabel Tolerance VIF
1 Modal Luar (X1) 0,709 1,411
2 Partisipasi Anggota (X2) 0,649 1,541
3 Pengalaman Pengurus (X3) 0,817 1,224
Sumber : data diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4 diatas terlihat bahwa nilai Tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas pada variabel independen.
Selanjutnya dilakukan uji heteroskedastisitas. Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2012). Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser. Apabila nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute
residual lebih besar dari 0,05 maka tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini disajikan dalam tabel 5 berikut.
Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,635 1,899 2,968 0,004 Modal Luar -0,120 0,131 -0,132 -0,913 0,364 Partisipasi -0,052 0,155 -0,051 -0,333 0,740 Pengalaman -0,062 0,087 -0,089 -0,715 0,477 Sumber : data diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa variabel modal luar (X1)
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,388, partisipasi anggota (X2) sebesar 0,444, dan
pengalaman pengurus (X3) sebesar 0,642.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas.
Setelah uji asumsi klasik terpenuhi selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan
menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas antara lain Modal Luar (X1), Partisipasi
Anggota (X2), dan Pengalaman Pengurus
(X3), sedangkan yang menjadi variabel
terikatnya adalah Sisa Hasil Usaha ( SHU ) (Y). Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis regresi berganda dapat disajikan pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,373 2,562 2,097 0,043 X1 0,196 0,087 0,217 2,248 0,030 X2 0,572 0,093 0,625 6,180 0,000 X3 0,179 0,082 0,196 2,177 0,036
Sumber : data diolah, 2018
Berdasarkan tabel 6 diatas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 5,373 + 0,196 (X1) + 0,572 (X2) + 0,179
(X3) + 0,05
Dari persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Apabila modal luar (X1) mengalami
peningkatan 1 tingkat, sisa hasil usaha (Y) akan meningkat sebesar 19,6 tingkatan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan. b. Apabila partisipasi anggota (X2)
mengalami peningkatan 1 tingkat,
maka sisa hasil usaha (Y) akan meningkat sebesar 57,2 tingkatan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.
c. Apabila pengalaman pengurus (X3)
mengalami peningkatan 1 tingkat, maka sisa hasil usaha (Y) akan meningkat sebesar 17,9 tingkatan dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.
d. Konstanta sebesar 5,373 berarti bahwa apabila modal luar (X1),
partisipasi anggota (X2), dan
konstan, maka rata-rata sisa hasil usaha sebesar 2,539.
Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat antara lain Modal luar sebesar 0,196, Pengalaman Pengurus sebesar 0,572, dan tingkat kepercayaan pada pemerintah dan hukum sebesar 0,179. Oleh sebab itu, dapat
disimpulkan bahwa modal luar, partisipasi anggota dan pengalaman pengurus berpengaruh positif terhadap Sisa hasil usaha (SHU). Sehingga apabila modal luar, partisipasi anggota dan pengalaman pengurus meningkat, maka akan diikuti peningkatan Sisa Hasil Usaha ( SHU ).
Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Hasil Uji t
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,373 2,562 2,097 0,043 X1 0,196 0,087 0,217 2,248 0,030 X2 0,572 0,093 0,625 6,180 0,000 X3 0,179 0,082 0,196 2,177 0,036
Sumber : data diolah, 2018
Tabel 7 diatas menunjukkan hasil pengujian secara individu dari variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel modal luar (X1) memiliki nilai t
hitung sebesar 2,248 dan nilai signifikansi sebesar 0,030. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,248 lebih besar dari t tabel sebesar 2,024. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel modal luar (X1)
berpengaruh posistif sebesar 22,48 % terhadap sisa hasil usaha (Y). Nilai signifikansi sebesar 0,030 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan dan positif dari modal luar (X1)
terhadap sisa hasil usaha (Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa modal luar berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha ( SHU ).
Hasil pengujian secara individu dari variabel partisipasi anggota (X2)
menghasilkan nilai t hitung sebesar 6,180 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 6,180 lebih besar dari t tabel sebesar 2,024. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel partisipasi anggota (X2) berpengaruh positif
sebesar 61,8 % terhadap sisa hasil usaha (Y). Nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan dan positif dari partisipasi anggota (X2) terhadap sisa hasil
usaha (Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Partisipasi Anggota berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha ( SHU ).
Hasil pengujian secara individu terhadap variabel pengalaman pengurus (X3) menghasilkan nilai t hitung sebesar
2,177 dan nilai signifikansi sebesar 0,036. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,177 lebih besar dari t tabel
sebesar 2,024. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel pengalaman pengurus (X3)
berpengaruh positif sebesar 21,77 % terhadap Sisa Hasil Usaha (Y). Nilai signifikansi sebesar 0,036 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan dan positif dari pengalaman
pengurus (X3) terhadap sisa hasil usaha
(Y). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Pengalaman Pengurus berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha ( SHU ).
Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Hasil Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 283,192 3 94,397 37,609 .000a Residual 95,379 38 2,510 Total 378,571 41
Sumber : data diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 37,609 lebih besar dari F tabel sebesar 2,85 dengan probabilitas sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara bersama-sama dari variabel modal luar (X1), partisipasi anggota
(X2), dan pengalaman pengurus (X3)
terhadap sisa hasil usaha (Y).
Koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai yang dipergunakan dalam melihat koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah nilai pada kolom Adjusted R Square. Hal tersebut dikarenakan nilai Adjusted R
Square tidak akan bertambah besar
sepanjang variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel independen. Koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 9. Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .865a .748 .728 1.584
Tabel 4.11 diatas menunjukkan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,728 berarti
bahwa SHU (Y) dapat dijelaskan oleh variabel modal luar (X1), partisipasi anggota
(X2), dan pengalaman pengurus (X3)
sebesar 72,8%. Sedangkan sisanya sebesar 27,2 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara individu terhadap variabel modal luar (X1), maka H1
dalam penelitian ini diterima. Modal luar (X1) berpengaruh positif
signifikan terhadap SHU (Y) sebesar 22,48%. Modal luar koperasi memiliki peranan dalam meningkatkan SHU. Pernyataan ini sejalan dengan Setiyono (2009) dimana modal luar berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Hal ini juga didukung oleh Windiarti (2010) dimana modal pinjaman berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Selain itu, Jabbar (2014) juga menyatakan bahwa modal pinjaman berpengaruh positif signifikan terhadap sisa hasil usaha. 2. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis secara individu terhadap variabel partisipasi anggota (X2),
maka H2 dalam penelitian ini
diterima. Partisipasi anggota (X2)
berpengaruh positif signifikan terhadap SHU (Y) sebesar 61,80%. Partisipasi anggota koperasi memiliki peranan dalam meningkatkan SHU. Pernyataan ini didukung oleh Susanti (2011) dimana partisipasi anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU).
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara individu terhadap
variabel pengalaman pengurus (X3),
maka H3 dalam penelitian ini
diterima. Pengalaman pengurus (X3)
berpengaruh positif signifikan terhadap SHU (Y) sebesar 21,77%. Pengalaman pengurus koperasi memiliki peranan dalam meningkatkan SHU. Pernyataan ini didukung oleh Rinawati (2007) dimana pengalaman pengurus berpengaruh terhadap keberhasilan usaha koperasi. Selain itu Nursyamsi,dkk (2011) juga menyatakan bahwa pengalaman pengurus berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU).
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara bersama-sama terhadap variabel modal luar (X1),
partisipasi anggota (X2), dan
pengalaman pengurus (X3), maka H4
dalam penelitian ini diterima. Oleh sebab itu modal luar (X1), partisipasi
anggota (X2), dan pengalaman
pengurus (X3) memiliki peranan
dalam meningkatkan SHU. SARAN
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) perlu adanya peningkatan modal luar agar aktivitas operasional suatu koperasi dapat ditingkatkan. Dengan meningkatnya SHU pada koperasi, maka akan dapat meningkatkan keberlangsungan usaha koperasi. 2. Partisipasi anggota merupakan
salah satu wujud peran serta anggota dalam koperasi sehingga partisipasi anggota koperasi perlu ditingkatkan untuk meningkatkan jumlah SHU di koperasi.
3. Pengalaman kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena dengan mempunyai pengalaman kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja koperasi. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan
kinerja koperasi yang tercermin dari SHU, maka diperlukan adanya pengalaman kerja yang baik.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel lain yang belum digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat diketahui faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap SHU.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga dan widyanti. 2011. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta dan Bina Aksara.
Bayu pariasa, Komang. 2014. pengaruh modal,volume dan anggota terhadap sisa hasil usaha pada koperasi serba usaha kecamatan buleleng”. jurnal
Fakultas Ekonomi universitas Pendidikan Ganesha.vol.4, no.1.2014
Fajarwati, Firda. 2002 “ faktor-faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi KUD turen Malang “ tersedia pada http//:repository.usu.ac.id/ (diaskses pada tanggal 29 september 2017). Kartasapoetra, dkk. 1985. Koperasi
Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jakarta:
Rineka Cipta. Semarang: UNDIP Kementrian Koperasi dan UKM. 1992 UU
No. 25 tentang perkoperasian
mengenai pasal-pasal dalam pembentukan koperasi di Indonesia. Jakarta.
Munir, Misbachul dan Indarti, lin. 2012 “ Analisis Tingkat kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Cendrawasih Kecamatan Gubug Tahun Buku 2011” Jurnal Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala.Vol.1,No.1.2012
Novi S, Lubuk 2007. Pengaruh modal
sendiri terhadap sisa hgasil usaha (SHU). Skripsi Fakultas Ekonomi,
universitas Negaeri Semarang, Semarang. 69 hal.
Nurmawati, Yuni. 2015. Pengaruh Jumlah
Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah Pinjaman Dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Yang Bernaung Di Bawah Dinas Koperasi Dan Umkm Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2014.
Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta Pachta, Wadjar, dkk. 2005. Hukum
Koperasi Indonesia . Jakarta: Kencana Prenada Group.
Partomo S.T san Abdul RahmanS.,2002.
Ekonomi skala kecil/menengah & Koperasi. Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Partomo S.T. dan Abdul Rahman S., 2002.
Ekonomi Skala Kecil/Menengah & Koperasi. Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta
Partomo, S.T. 2009. “Ekonomi Koperasi”. Bogor; Ghalia Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi
Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang
Koperasi No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Jakarta.
Sari Rusiana Agustin, Susanti Beny. 2011. Pengaruh Modal Sendiri, Modal Luar, dan Volume Usaha Pada Sisa Hasil Usaha Koperasi di Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Fakultas
Ekonomi Universitas Gunadarma. Undang –undang No. 25 Tahun 1992
tentang Perkoprasian, 1992, Jakarta
Undang undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang perkoperasian. Jakarta
Wayuning, titi. 2013. “Beberapa Faktor
Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) Di KPRI Bina Karya Balongpanggang- Gresik” . skripsi
fakultas ekonomi, Unesa, Kampus Ketitang Surabaya.
Windarti, si. 2010. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha ( SHU) Pada KPRI Di Kabupaten Wonogiri tahun 2009
Zulfadil, 2006. Pengaruh penerapan
Manajemen Strategik Terhadap Intensitas Intrapreneurship Serta Terhadap Dampaknya terhadap Kinerja Koperasi. Disertasi (Belum
Dipublikasikan) Pada Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran Bandung. Bandung.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS.