• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia dan kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Tahunan 2016 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta. Laporan ini kami susun berdasarkan data, kondisi, dan keadaan sebenarnya dalam pelaksanaan kegiatan selama tahun anggaran 2016.

Penyusunan Laporan Tahunan merupakan salah satu

bentuk pertanggungjawaban BPFK Jakarta dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tata kerja serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2016. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program Tupoksi di BPFK Jakarta dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance). Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan BPFK Jakarta ini masih belum sempurna karena dengan berbagai macam keterbatasan baik data maupun kemampuan SDM, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya masukan dan saran dari berbagai pihak agar penyusunannya di masa mendatang dapat lebih disempurnakan lagi.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Tahunan BPFK Jakarta baik waktu, pemikiran maupun tenaga sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT memberikan ridho, karunia dan rahmat-Nya, sehingga senantiasa BPFK Jakarta akan berkembang menuju kearah yang lebih baik, Amin.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 RINGKASAN EKSEKUTIF 3 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 4

2. Maksud dan Tujuan 5

3. Ruang Lingkup Laporan 6

BAB II ANALISI SITUASI AWAL TAHUN

1. Hambatan Tahun Lalu 7

2. Kelembagaan 8

3. Sumber Daya 9

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

1. Dasar Hukum 14

2. Tujuan, Sasaran dan Indikator 15

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN

1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran 22 2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi 23

3. Upaya Tindak Lanjut 24

BAB V HASIL KERJA

1. Pencapaian Target Kinerja 25

2. Realisasi Anggaran 57

3. Upaya Untuk Meraih WTP dan Zona Integritas 59

BAB VI PENUTUP 60

LAMPIRAN

1. Penetapan Kinerja 62

2. Rincian Indikator Kinerja 64

3. Neraca SAI 66

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

BPFK Jakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang bertugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta.

Penyusunan Laporan Tahunan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban BPFK Jakarta dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tata kerja serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2016. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program Tupoksi di BPFK Jakarta dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government). Selain itu Laporan Tahunan ini juga sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan

Pelayanan pengujian dan kalibrasi yang telah dilakukan di wilayah kerja BPFK Jakarta (9 propinsi terdapat 80 Faskes) pada tahun 2016 meliputi :

1. Pengujian/kalibrasi alat kesehatan sebanyak 13604 alat kesehatan 2. Pengujian/kalibrasi sarana prasarana pada 82 instalasi

3. Pemantauan dosis radiasi personal pada 3267 orang di 467 instalasi radiasi medik

4. Pengukuran paparan radiasi dan uji kesesuaian pesawat sinar x pada sebanyak 970 alat

Secara umum pencapaian diatas terjadi peningkatan pelayanan di bandingkan dengan Tahun 2015, sehubungan adanya perjanjian kerjasama pelayanan dengan faskes dan peralihan pemantauan dosis personal yang semula menggunakan film badge beralih menggunakan TLD.

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya penggunaan alat kesehatan antara lain X–Ray yang mengakibatkan bahaya radiasi bagi petugas (tenaga radiologi), maka pada tahun 1974 dilakukan monitoring radiasi perorangan diseluruh wilayah Indonesia bertempat di bagian radiologi RSUP Cipto Mangukusumo yang dibiayai oleh WHO. Dari hasil perkembangan monitoring radiasi perorangan dilanjutkan dengan pengukuran paparan radiasi dan kinerja alat x-ray diagnostik.

Melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54/Menkes/Per/IV/2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan Kesehatan, menyatakan bahwa alat kesehatan wajib diuji dan/ atau kalibrasi secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 (satu) tahun. Bagi alat yang laik pakai diberikan tanda laik pakai dan sertifikat.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2351/Menkes/Per/2011 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

530/Menkes/Per/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPFK;

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 16, ayat (1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.

Ayat (2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh BPFK dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.

Kementerian Kesehatan harus mampu sebagai penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, untuk membuat rakyat sehat, baik

(6)

fisik, sosial, maupun mental/jiwanya. Untuk mewujudkan keadaan tersebut investasi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan telah banyak dilakukan, dengan berbagai persyaratan diantaranya persyaratan mutu, keselamatan dan kemanfaatan.

BPFK Jakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal

Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang bertugas

melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta.

Terselenggaranya Good Governance merupakan pra syarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan sah, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara efektif, efisien, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor PR.03.02/I/1466/12 tentang Laporan Berkala Satuan Kerja (Laporan Semester I dan Laporan Tahunan) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang menyampaikan bahwa setiap pimpinan suatu organisasi wajib menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Salah satu laporan berkala yaitu Laporan Tahunan.

BPFK Jakarta sebagai institusi pemerintah berkewajiban menyusun Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggung jawaban keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi dengan dukungan DIPA tahun anggaran 2016. Dengan disusunnya laporan tersebut dapat memberi manfaat pada BPFK Jakarta untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam pelaksanaan kegiatan organisasi kedepannya.

(7)

2. Maksud Dan Tujuan Laporan

Maksud penyusunan Laporan Tahunan BPFK Jakarta adalah merupakan rangkuman pertanggung jawaban secara tertulis dalam melakukan proses evaluasi kinerja, dimana laporan ini memuat tentang keberhasilan maupun kegagalan organiasi dalam pencapaian kinerja selama melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi organisasi dan pengelolaan sumber daya yang ada selama tahun anggaran 2016.

Adapun tujuan penyusunan Laporan Tahunan ini adalah :

1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran,

pelaporan dan evaluasi kinerja BPFK Jakarta selama tahun 2016; 2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja BPFK Jakarta pada tahun

2016 untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan dalam rangka memperbaiki kinerja BPFK Jakarta kedepannya;

3. Ruang Lingkup Laporan

Dari analisis atas capaian kinerja diharapkan dapat diidentifikasi berbagai informasi untuk perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. Dengan demikian Sistematika penyajian Laporan Tahunan BPFK Jakarta Tahun 2016 disusun sebagai berikut :

BAB I .

Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, dan ruang lingkup laporan.

BAB II.

Analisis Situasi Awal Tahun, menjelaskan tentang hambatan yang dihadapi pada tahun yang lalu dan uraian tentang kelembagaan serta sumber daya BPFK Jakarta.

BAB III.

Tujuan dan Sasaran Kerja, berisi mengenai dasar hukum dan tujuan, sasaran serta indikator.

(8)

Strategi Pelaksanaan, mengurai strategi pencapaian tujuan dan sasaran, hambatan dalam pelaksanaan strategi, dan terobosan yang dilakukan termasuk kerjasama dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) BAB V

Hasil Kerja, mengurai tentang pencapaian target kinerja, realisasi anggaran dan upaya untuk meraih WTP dan Zona Integritas.

BAB VI

Penutup, mengurai simpulan dan tindak lanjut atas Laporan Tahunan BPFK Jakarta Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2016.

(9)

BAB II

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

1. Hambatan Tahun Lalu

Pencapaian Kinerja dan Keuangan

Berdasarkan pencapaian kinerja dan keuangan BPFK Jakarta Tahun 2015 terdapat beberapa hambatan dalam pencapaian pemenuhan target sebagai berikut :

a. Jumlah dan jenis kebutuhan alat pengujian dan kalibrasi belum seluruhnya sesuai dengan yang diharapkan;

b. Keterbatasan standar acuan dalam mendukung pelayanan

pengujian/ kalibrasi alat kesehatan dan inspeksi sarana prasarana; c. Sistem Informasi Manajemen terpadu belum terlaksana secara

optimal;

d. Masih kurangnya sosialisasi terhadap sarana pelayanan kesehatan di wilayah binaan terhadap mutu dan keamanan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan;

e. Kurangnya jumlah SDM sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan untuk mendukung pelayanan pengujian/ kalibrasi alat kesehatan dan inspeksi sarana prasarana kesehatan;

f. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan belum terselenggara dengan baik;

g. Belum optimalnya kebijakan untuk membuka pelayanan baru sebagai terobosan peningkatan pelayanan;

h. Belum optimalnya koordinasi, sinergi dan sinkronisasi yang baik antara fungsional dengan manajemen dalam pelaksanaan

(10)

i. Realisasi belanja belum sesuai dengan perencanaan karena revisi DIPA terjadi berulang-ulang, adanya efisiensi/pemotongan anggaran, pengadaan barang/jasa melalui tender yang berulang.

2. Kelembagaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

2351/Menkes/Per/2011 tentang perubahan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.530/Menkes/Per/IV/2007 tanggal, 27 April 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Tugas pokok Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta adalah melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta menyelenggarakan fungsi : a. Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan;

b. Pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan; c. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi;

d. Pelayanan monitoring dosis radiasi personal; e. Pengukuran luaran radiasi terapi;

f. Pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan

fasilitas kesehatan;

g. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi, sarana dan prasarana kesehatan

h. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan;

i. Pelaksanaan bimbingan teknis dibidang pengamanan fasilitas

kesehatan;

j. Pelaksanaan ketatausahaan.

Susunan organisasai BPFK Jakarta berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2351/Menkes/Per/2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan No.530/Menkes/Per/IV/2007 tanggal, 27

(11)

April 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan sebagai berikut :

a. BPFK Jakarta Tipe A;

b. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, serta perencanaan;

c. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi perencanaan, pelaksanaan pelayanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan, pengamanan dan pengukuran paparan radiasi, pelayanan monitoring dosis radiasi personal dan pengukuran luaran radiasi; d. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyiapan

koordinasi perencanaan, pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan, monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi, sarana dan prasarana kesehatan;

e. Seksi Kemitraan dan Bimbingan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi perencanaan, jejaring kerja dan kemitraan serta bimbingan teknis di bidang pengamanan fasilitas kesehatan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(12)

Adapun struktur organisasi BPFK Jakarta adalah sebagai berikut :

3. Sumber Daya

a. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia di BPFK Jakarta Ditjen PelayananBina Upaya Kesehatan sampai 31 Desember 2016 dengan komposisi sebagai berikut :

a.1. Menurut Jabatan (1) Struktural

Eselon I : -- Orang

Eselon II : -- Orang

Eselon III : 1 Orang

Eselon IV : 4 Orang

(2) Fungsional ATEM : 27 Orang

(3) Fungsional Radiografer : 4 Orang

(4) Fungsional Fisika Medik : 11 Orang

(5) Staff : 42 Orang

(4) Non PNS : 33 Orang

(13)

a.2. Menurut Golongan

- Golongan IV : 3 Orang

- Golongan III : 60 Orang

- Golongan II : 24 Orang

- Golongan I : 2 Orang

Jumlah : 89 Orang

a.3. Menurut Tingkat Pendidikan

- S3 : - Orang - S2 : 3 Orang - S1 : 51 Orang - D4 : 1 Orang - D3 : 23 Orang - SLTA : 7 Orang - SLTP : 2 Orang - SD : 2 Orang Jumlah : 89 Orang

a.4. Pegawai yang pensiun = 3 Orang a.5. Mutasi tambah pegawai = 1 Orang

a. Sarana dan Prasarana

Pada tanggal 31 Desember 2016 nilai BMN adalah sebesar Rp61.462.512.143,- , yang terdiri dari nilai BMN Intrakomtabel

sebesar Rp61.436.861.743,- dan ekstrakomtabel sebesar

Rp25.650.400,- .

Mutasi BMN posisi 31 Desember 2016 ( Semester II) adalah sebagai berikut :

(14)

INTRAKOMTABLE

Posisi awal (1 Januari 2016) : 55.997.495.500

Penambahan : 5.520.987.343

Pengurangan : 81.621.100

Posisi akhir (31 Desember 2016) : 61.436.861.743

EKTRAKOMTABLE

Posisi awal (1 Januari 2016) : 25.650.400

Penambahan : 0

Pengurangan : 0

Posisi akhir (31 Desember 2016) : 25.650.400

GABUNGAN INTRAKOMTABLE DAN EKTRAKOMTABLE

Posisi awal (1 Januari 2016) : 56.023.145.900

Penambahan : 5.520.987.343

Pengurangan : 81.621.100

Posisi akhir (30 Desember 2016) : 61.462.512.143

ASET TAK BERWUJUD

Posisi awal (1 Januari 2016) : 196.350.400

Penambahan : 0

Pengurangan : 0

Posisi akhir (31 Desember 2016) : 196.350.400

PENYUSUTAN

Nilai Penyusutan terhadap BMN BPFK Jakarta per 31 Desember 2016 sebagai berikut :

BMN Intrakomptabel : Rp32.584.328.024 dan BMN Ekstrakomptabel : Rp25.589.500 sehingga total penyusutan Rp32.609.917.524

(15)

PENGHAPUSAN :

Kegiatan Penghapusan BMN BPFK Jakarta Tahun Anggaran 2016 yang terdiri dari 2 (dua) unit kendaraan dinas roda 4 dan 41 (empat puluh satu) unit peralatan dan mesin senilai Rp196.946.000, sudah dilakukan Pelelangan sesuai dengan Risalah Lelang No.316/2016

tanggal 28 Nopember 2016 dan saat ini dalam proses permohonan

SK Penghapusan oleh Kemenkes RI.

b. Dana

BPFK Jakarta dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh anggaran DIPA tahun anggaran 2016 dengan rincian :

PROGRAM /KEGIATAN ANGGARAN NO RM PNBP TOTAL Program Pembinaan Upaya Kesehatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan

Kesehatan

(16)

1. 2. 3. 4. Dukungan Sarana dan Prasarana Kantor Alat Kedokteraan, Kesehatan dan KB Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor dan Perjalanan dinas

Layanan Perkantoran 422.834.000,- 5.809.557.000,- 1.327.194.000,- 13.514.780.000,- - 7.416.585.000,- - 422.834.000,- 5.809.557.000,- 8.743.779.000,- 13.514.780.000,-

(17)

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN KERJA

1. Dasar Hukum

Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator untuk melaksanakan kegiatan pelayanannya BPFK Jakarta mengacu pada regulasi/peraturan yang berlaku meliputi:

a. Undang-Undang No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran b. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan c. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

d. Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014

e. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 2351/Menkes/PER/2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 530/MENKES/PER/IV/2007 tentang struktur dan organisasi BPFK Jakarta

f. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

g. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011

tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;

h. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1099/Menkes/SK/VI/2011

tentang Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana

telah diubah dan ditambah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah Pusat

(18)

j. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 476/Menkes/SK/XII/2013 tentang Pedoman Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan RI.

k. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.

l. Perjanjian Kerja BPFK Jakarta

m. Rencana Strategis Bisnis (RSB) BPFK Jakarta Tahun 2015-2019

2. Tujuan, Sasaran dan Indikator

a. Tujuan

Tujuan adalah target yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi BPFK Jakarta serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. dimana tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun yang merupakan hasil dari penyelesaian misi untuk memfokuskan arah semua program dan aktifitas instansi dalam melaksanakan misi instansi. Maka dalam rangka pencapaian visi dan misi BPFK Jakarta, ditetapkan tujuan sebagai berikut :

a.1. Meningkatkan pengamanan fasilitas kesehatan melalui mutu dan pengembangan teknologi;

a.2. Meningkatkan mutu pelayanan; a.3. Meningkatkan cakupan pelayanan;

a.4. Meningkatkan SDM yang profesional dan kompeten;

a.5. Meningkatkan bimbingan teknis pengamanan fasilitas kesehatan;

(19)

b. Sasaran, Indikator Kinerja dan Target

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh unit kerja BPFK Jakarta dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran

diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu

tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapakn dalam rencana aksi.

Indikator adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun laporan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana target masing-masing. Indikator dan target unit kerja mengacu pada dokumen :

b.1. Key Performance Indicators (KPI)

No. KPI PIC Bobot Target

2016 KPI1 Prosentase institusi penguji yg merujuk ke BPFK

Jakarta Kepala 6 80%

KPI2

Indeks kepuasan pelanggan

a. Internal Kasi TAOP 4 79% b. Eksternal Kasi TAOP 5 78% KPI3 Prosentase RS rujukan nasional dan regional yg

dilayani Kasi YANTEK 5 70%

KPI4 Jumlah Akreditasi Kasi TAOP 4 1

KPI5 Terakreditasi ISO 17025 Kasi Taop 4 30% KPI6 Prosentase peserta (institusi penguji) uji profisiensi Kasi BIMTEK 5 80% KPI7 Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai Jadwal Kasi Yantek 6 75% KPI8 Penerbitan sertifikat/LHU Kasi Yantek 5 84% KPI9 Prosentase respon terhadap keluhan pelanggan yang

ditindak lanjuti Kasi TAOP 5 93%

(20)

KPI11 Jumlah alat yang diuji dan dikalibrasi Kasi yantek 5 7700 KPI12 Kesesuaian perencanaan dengan realisasi E-Planing Kasubag TU 4 100% KPI13 Jumlah program pemantauan mutu eksternal Kasi TAOP 4 2 KPI14 Prosentase temuan audit yang ditindaklanjuti Kasi TAOP 4 100%

KPI15 Jumlah SOP yang diperbaiki Kasi TAOP 2 5 KPI16 Jumlah MOU kerjasama yang terlaksana Kasi BIMTEK 2 8 KPI17 Jumlah institusi penguji yang mendapat pembinaan Kasi BIMTEK 5 18

KPI18 Tingkat SKP Kasubag TU 3 100%

KPI19 Ketepatan kalibrasi alat ukur sesuai jadwal Kasi TAOP 4 84% KPI20 Tingkat keandalan alat kalibrator Kasi TAOP 4 98% KPI21 Level integrasi ICT Kasubag TU 4 80% KPI22 Prosentasi peningkatan kompetensi staff Kasi

BIMTEK 4 70% KPI23 Pemenuhan LAKIP Kasubag TU 5 97

KPI24 Pendapatan PNBP Kasubag TU 2 8. 6M

b.2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) BPFK Jakarta

Pencapaian dari SPM Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta adalah :

(21)

1. Indikator Keuangan No Jenis

Pelayanan Indikator Target

1. Kinerja

Keuangan 1. CRR (Cost Recovery Ratio) ( Gaji + Investasi ) 2. CRR (Non Gaji + Non Investasi 3. Collection Periods (CP)

4. Perputaran Persediaan 5. Rasio Total Modal Sendiri

Terhadap Aset 6. Perputaran Aset 25% 47% 52 Hari 63 Hari 53% 18% 2 .Fokus Pelanggan

No Jenis Pelayanan Indikator target

Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan Meliputi :

- Pelayanan Tata Usaha dan Perlengkapan

Waktu mulai pelayanan 08.00-16.00

- Pelayanan Keuangan Waktu tunggu pelayanan < 30 Menit - Pelayanan Program

dan Evaluasi Pelaporan

Proses surat menyurat ≤ 3 Hari Kerja

- Pelayanan Pengaduan Pelanggan

Waktu tunggu proses administrasi permintaan holder

< 3 Hari Kerja

- Waktu Tunggu Penerbitan Surat Penawaran Harga (SPH) ( ≤ 15 SPPH : 1 Hari

Kerja, > 100 SPPH : 7 Hari Kerja)

1,7 Hari Kerja

- Waktu tunggu pembayaran

tunai < 15 Menit

- Waktu tunggu pembayaran

non tunai < 3 Hari Kerja - Waktu respon pengaduan < 1x24 Jam

- Waktu penanganan

pengaduan (kasus ringan=3

hari kerja, sedang=5 hari

(22)

kerja, berat=12 hari kerja)

-

- Pelayanan Pengujian dan / kalibrasi Alat Kesehatan

- Kemampuan melayani jenis

alat kesehatan 70%

- Ketersediaan pelaksana di dalam Lab setiap hari kerja

6 orang

- Waktu tunggu pemeriksaan alat datang untuk dilakukan pengujian dan kalibrasi

≤ 45 Menit

- Waktu pelaksanaan

pengujian dan kalibrasi per alat

Jam alat

(terlampir)

- Waktu tunggu penerbitan laporan dan sertifikat Pengujian dan kalibrasi (≤ 10

alat =14 hari kerja, 11-50 alat=20 hari kerja, 51-100 alat=25 hari kerja, > 100 alat=30 hari kerja)

(14,20,25,30) Hari Kerja - Pelayanan Pengujian dan / inspeksi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit - Kemampuan Pelayanan

Instalasi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

70%

- Waktu pelaksanaan

pengujian dan inspeksi sarana dan prasarana rumah sakit

6 Hari Kerja

- Akurasi pengambilan data pengujian dan inspeksi sarana dan prasarana rumah sakit

100%

- Waktu tunggu penerbitan laporan dan sertifikat pengujian dan inspeksi sarana dan prasarana rumah sakit

(23)

- Pelayanan Pengujian Pesawat Sinar-X, Proteksi Radiasi dan Imejing

- Kemampuan Pelayanan Tiap

Jenis Alat Kesehatan 70%

- Waktu pelaksanaan uji

kesesuaian pesawat sinar x < 6 Jam - Akurasi pengambilan data uji

kesesuaian pesawat sinar x 100% - Waktu tunggu penerbitan

laporan dan sertifikat hasil uji kesesuaian pesawat sinar x < 7 Hari Kerja - - Pelayanan Pemantauan Dosis Personal

- Waktu tunggu pendaftaran Pelanggan Baru Film Badge / TLD Badge

< 3 Hari Kerja

- Waktu tunggu penyerahan

laporan hasil uji 14 Hari Kerja

- Waktu tunggu proses

administrasi perubahan data personil / identitas IRM

≤ 3 Hari Kerja

- Waktu Tunggu Uji

Keberterimaan TLD Card ≤ 5 Hari Kerja - Pelayanan Jejaring

Kerja Dan

Kemitraan serta Bimbingan Teknik

- Waktu tunggu permintaan

pelatihan < 2 Minggu - Ketepatan pengiriman brosur

dan pelaksanaan sesuai jadwal pelatihan

100%

- Waktu tunggu penyerahan

sertifikat pelatihan ≤ 1 Hari Kerja - Waktu tunggu penyerahan

hasil evaluasi pelatihan

(24)

c. Penetapan Kinerja

SATUAN KERJA : BPFK JAKARTA TAHUN ANGGARAN : 2016

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Terwujudnya kepuasan stake holder 1.1

Indeks kepuasan pelanggan

- Internal 79 %

- Eksternal 78 %

1.2

Prosenstase respon terhadap keluhan pelanggan yang

ditindak lanjuti 93 % 2

Terwujudnya rujukan nasional dalam pengamanan fasilitas kesehatan

2.1 Prosentase institusi penguji

yang merujuk ke BPFK Jakarta 80 % 2.2

Prosentase peserta (institusi

penguji) uji profisiensi 80 %

3 Terwujudnya pelayanan prima

3.1

Pelaksanaan pengujian

kalibrasi sesuai jadwal 75 % 3.2 Jumlah akreditasi 1 3.3 Terakreditasi ISO 17025 30 %

4 Terwujudnya peningkatan cakupan pelayanan

4.1

Prosenstase RS rujukan nasional dan regional yang dilayani

70 % 4.2 Jenis pelayanan kalibrasi 117 4.3

Jumlah alat yang diuji dan

dikalibrasi 7700

5 Terwujudnya perbaikan sistem perencanaan dan penjaminan mutu

5.1 Penerbitan sertifikat/LHU 84 % 5.2

Kesesuaian perencanaan

dengan realisasi e-planning 100 % 5.3

Jumlah program pemantauan

mutu eksternal 2 5.4

Prosentase temuan audit yang

ditindak lanjuti 100 % 6 Terwujudnya perbaikan alur dan

SOP pelayanan dan manajemen 6.1 Jumlah SOP yang diperbaiki 5 7 Terwujudnya kemitraan strategis

dalam transfer teknologi

7.1

Jumlah MOU kerjasama yang

terlaksana 8

7.2

Jumlah institusi penguji yang

mendapat pembinaan 18 8 Terwujudnya budaya kinerja 8.1 Tingkat SKP 100 % 9

Terwujudnya peningkatan

keandalan sarana dan prasarana BPFK Jakarta

9.1

Ketepatan kalibrasi alat ukur

sesuai jadwal 84 %

9.2

Tingkat keandalan alat

(25)

10 Terwujudnya sistem ICT terintegrasi 10.1 Level integrasi ICT 80 % 11 Terwujudnya peningkatan

kompetensi jumlah SDM 11.1

Prosentase peningkatan

kompetensi staf 70 % 12 Terwujudnya akuntabilitas anggaran 12.1 Pemenuhan LAKIP 97

(26)

BAB IV

STRATEGI PELAKSANAAN

Strategi pelaksanaan berisi strategi pencapaian tujuan dan sasaran, hambatan dalam pelaksanaan strategi, dan terobosan yang dilakukan termasuk kerjasama dengan para pemangku kepentingan (stakeholders).

1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Menjabarkan dan menjelaskan startegi pencapaian tujuan dan sasaran. Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan penjabaran operasional kebijakan dan program sebagai upaya pencapaian target (sasaran kerja) unit kerja. Strategi dapat juga berupa kegiatan langsung maupun tidak langsung (pendukung) dalam upaya pencapaian target. Secara Umum kebijakan yang diambil untuk strategi adalah : a. Memberikan Pelayanan prima dan meningkatan mutu pelayanan b. Meningkatkan profesionalisme dan kompeten SDM

c. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan; d. Memenuhi fasilitas sarana dan prasarana;

e. Mengikuti standar acuan yang berlaku sesuai standar nasional maupun internasional.

f. Melakukan koordinasi, kerjasama dan memberikan pelayanan kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik Swasta).

g. Melakukan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dengan BAPETEN, KAN/BSN, BATAN,ESDM, KIM LIPI dan Institusi Pendidikan.

h. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara terbuka melalui unit layanan pengadaan dengan Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

(27)

i. Memberikan pembinaan proaktif ke seluruh stake holder di wilayah binaan.

j. Meningkatkan peran jejaring dan transfer teknologi laboratorium. k. Menambah jenis layanan dan mengembangkan metode kerja.

l. Meningkatkan tata kelola pelayanan berbasis Teknologi Informasi yang terkini.

m. Meningkatkan kemandirian dan akuntabilitas dalam melaksanakan operasional pelayanan.

n. Mengumpulkan data dan informasi yang terkait dengan tupoksi BPFK sebagai bahan bagi kementerian kesehatan dalam menentukan kebijakan tentang pengamanan fasilitas kesehatan. o. Memberikan bimbingan teknis melalui pelatihan, seminar, lokakarya,

magang bagi tenaga kesehatan dan institusi pendidikan.

p. Melaksanakan sosialisasi tugas pokok BPFK kepada fasilitas pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan dan institusi penguji swasta. q. Melakukan pemantauan mutu eksternal (PME) ke institusi penguji

swasta.

r. Menyelenggarakan uji profisiensi antar institusi penguji.

2. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi.

Menjelaskan masalah dan hambatan dalam pelaksanaan strategi yang telah ditentukan/direncanakan pada awal tahun. Masalah dan hambatan bisa terjadi karena factor dalam (internal), factor luar (eksternal), factor langsung maupun tidak langsung. Dalam pelaksanaan strategi yang telah direncanakan pada awal tahun 2016 BPFK Jakarta menghadapi hambatan – hambatan sebagi berikut :

a. Terbatasnya jumlah dan jenis alat pengujian dan kalibrasi;

b. Kurangnya jumlah SDM sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan pengujian/ kalibrasi alat kesehatan dan inspeksi sarana prasarana kesehatan;

(28)

c. Terbatasnya standar acuan dalam mendukung pelayanan pengujian/ kalibrasi alat kesehatan dan inspeksi sarana prasarana; d. Belum terintegrasinya semua bagian dalam sistem informasi

manajemen terpadu;

e. Kurangnya sosialisasi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah binaan;

f. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan; g. Belum optimalnya upaya advokasi untuk menjadi lembaga/institusi

rujukan nasional;

h. Terbatasnya alokasi anggaran untuk sebagian besar kegiatan di BPFK Jakarta;

3. Upaya Tindak Lanjut

Dalam rangka upaya tindak lanjut dalam mengatasi hambatan dilakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Memenuhi jumlah dan jenis alat pengujian dan kalibrasi sesuai kebutuhan

b. Penambahan jumlah SDM sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan pengujian/ kalibrasi alat kesehatan dan inspeksi sarana prasarana kesehatan;

c. Memenuhi standar acuan dalam mendukung pelayanan pengujian/ kalibrasi alat kesehatan dan inspeksi sarana prasarana;

d. Melengkapi sistem informasi manajemen terpadu yang

mengintegrasi semua bagian;

e. Menyelenggarakan sosialisasi terhadap sarana pelayanan kesehatan di wilayah binaan;

f. Melaksanakan Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan;

g. Mengoptimalkan upaya advokasi untuk menjadi lembaga/institusi rujukan nasional;

(29)

h. Mengusulkan alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan di BPFK Jakarta;

(30)

BAB V

HASIL KERJA

1. Pencapaian Target Kinerja

a. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan

Pencapaian target kegiatan adalah target kegiatan per unit yang direncanakan dan target pendapatan PNBP yang direncanakan :

No. KPI PIC Target

2015 2016 2017 2018 2019 KPI1 Prosentase institusi penguji yg

merujuk ke BPFK Jakarta Kepala 70% 80% 82% 84% 100%

KPI2

Indeks kepuasan pelanggan a. Internal Kasi

TAOP 75% 79% 81% 85% 87% b. Eksternal Kasi

TAOP 74% 78% 80% 82% 85% KPI3 Prosentase RS rujukan nasional

dan regional yg dilayani

Kasi

YANTEK 65% 70% 75% 80% 85%

KPI4 Jumlah Akreditasi Kasi

TAOP 1 1 1 1 1

KPI5 Terakreditasi ISO 17025 Kasi

Taop 28% 30% 31% 33% 34% KPI6 Prosentase peserta (institusi

penguji) uji profisiensi

Kasi

BIMTEK 70% 80% 82% 84% 100% KPI7 Pelaksanaan Pengujian

Kalibrasi sesuai Jadwal

Kasi

Yantek 70% 75% 80% 85% 90% KPI8 Penerbitan sertifikat/LHU Kasi

Yantek 82% 84% 86% 88% 90%

KPI9

Prosentase respon terhadap keluhan pelanggan yang ditindak lanjuti

Kasi

(31)

KPI10 Jenis pelayanan kalibrasi Kasi

TAOP 114 117 120 123 125

KPI11 Jumlah alat yang diuji dan dikalibrasi

Kasi

yantek 7600 7700 7800 7900 8000

KPI12 Kesesuaian perencanaan dengan realisasi E-Planing

Kasubag

TU 95% 100% 100% 100% 100%

KPI13 Jumlah program pemantauan mutu eksternal

Kasi

TAOP 2 2 2 2 2

KPI14 Prosentase temuan audit yaang ditindaklanjuti

Kasi

TAOP 100% 100% 100% 100% 100%

KPI15 Jumlah SOP yang diperbaiki Kasi

TAOP 5 5 5 5 5

KPI16 Jumlah MOU kerjasama yang terlaksana

Kasi

BIMTEK 6 8 10 12 12

KPI17 Jumlah institusi penguji yang mendapat pembinaan

Kasi

BIMTEK 18 18 18 18 18 KPI18 Tingkat SKP Kasubag

TU 100% 100% 100% 100% 100% KPI19 Ketepatan kalibrasi alat ukur

sesuai jadwal

Kasi

TAOP 82% 84% 86% 88% 90% KPI20 Tingkat keandalan alat

kalibrator

Kasi

TAOP 97% 98% 98% 98% 100% KPI21 Level integrasi ICT Kasubag

TU 60% 80% 100% 100% 100% KPI22 Prosentasi peningkatan

kompetensi staff

Kasi

BIMTEK 60% 70% 75% 80% 100% KPI23 Pemenuhan LAKIP Kasubag

TU 97 97 97 97,5 97,5 KPI24 Pendapatan PNBP Kasubag

(32)

b. Standar Pelayanan Minimal (SPM) BPFK Jakarta

Pencapaian dari SPM Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta

b.1. Indikator Keuangan

No Jenis

Pelayanan Indikator Standart Capaian

1. Kinerja

Keuangan 7. CRR (Cost Recovery Ratio) ( Gaji + Investasi ) 8. CRR (Non Gaji + Non

Investasi

9. Collection Periods (CP) 10. Perputaran

Persediaan

11. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Aset 12. Perputaran Aset 25% 47% 52 Hari 63 Hari 53% 18% 25% 47% 52 Hari 63 Hari 53% 18% b.2 Fokus Pelanggan

No Jenis Pelayanan Indikator Standart Capaian Pelayanan Administrasi

Umum dan Keuangan Meliputi : - Pelayanan Tata Usaha dan Perlengkapan Waktu mulai pelayanan 08.00-16.00 08.00-16.00

- Pelayanan Keuangan Waktu tunggu

pelayanan < 30 Menit < 30 Menit - Pelayanan Program

dan Evaluasi Pelaporan

Proses surat

menyurat ≤ 3 Hari Kerja ≤ 3 Hari Kerja

- Pelayanan Pengaduan Pelanggan

Waktu tunggu proses administrasi

permintaan holder

< 3 Hari

Kerja < 3 Hari Kerja

- Waktu Tunggu Penerbitan Surat Penawaran Harga (SPH) ( ≤ 15 SPPH : 1 Hari Kerja, > 100 SPPH : 7 Hari Kerja)

1,7 Hari Kerja 1,7 Hari Kerja

(33)

pembayaran tunai

- Waktu tunggu

pembayaran non tunai

< 3 Hari

Kerja < 3 Hari Kerja

- Waktu respon

pengaduan < 1x24 Jam < 1x24 Jam

- Waktu penanganan

pengaduan (kasus ringan=3 hari kerja, sedang=5 hari kerja, berat=12 hari kerja)

(3,5,12) Hari

Kerja (3,5,12) Hari Kerja

-

- Pelayanan Pengujian dan / kalibrasi Alat Kesehatan

- Kemampuan

melayani jenis alat kesehatan

70% 70%

- Ketersediaan

pelaksana di dalam Lab setiap hari kerja

6 orang 6 orang - Waktu tunggu pemeriksaan alat datang untuk dilakukan pengujian dan kalibrasi ≤ 45 Menit ≤ 45 Menit - Waktu pelaksanaan pengujian dan kalibrasi per alat

Jam alat

(terlampir) (terlampir) Jam alat

- Waktu tunggu penerbitan laporan dan sertifikat Pengujian dan kalibrasi (≤ 10 alat =14 hari kerja, 11-50 alat=20 hari kerja, 51-100 alat=25 hari kerja, > 100 alat=30 hari kerja)

(14,20,25,30)

Hari Kerja (14,20,25,30) Hari Kerja

- Pelayanan Pengujian dan / inspeksi Sarana dan Prasarana Rumah

(34)

Sakit - Kemampuan Pelayanan Instalasi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit 70% 70% - Waktu pelaksanaan pengujian dan inspeksi sarana dan prasarana rumah sakit

6 Hari Kerja 6 Hari Kerja

- Akurasi

pengambilan data pengujian dan inspeksi sarana dan prasarana rumah sakit 100% 100% - Waktu tunggu penerbitan laporan dan sertifikat pengujian dan inspeksi sarana dan prasarana rumah sakit

< 7 Hari

Kerja < 7 Hari Kerja

- Pelayanan Pengujian Pesawat Sinar-X, Proteksi Radiasi dan Imejing

- Kemampuan

Pelayanan Tiap Jenis Alat Kesehatan 70% 70% - Waktu pelaksanaan uji kesesuaian pesawat sinar x < 6 Jam < 6 Jam - Akurasi pengambilan data uji kesesuaian pesawat sinar x

100% 100%

- Waktu tunggu

penerbitan laporan dan sertifikat hasil uji kesesuaian pesawat sinar x

< 7 Hari

Kerja < 7 Hari Kerja

-

(35)

Pemantauan Dosis Personal

- Waktu tunggu

pendaftaran

Pelanggan Baru Film Badge / TLD Badge

< 3 Hari

Kerja < 3 Hari Kerja

- Waktu tunggu

penyerahan laporan hasil uji

14 Hari Kerja 14 Hari Kerja

- Waktu tunggu proses administrasi

perubahan data personil / identitas IRM

≤ 3 Hari

Kerja ≤ 3 Hari Kerja

- Waktu Tunggu Uji

Keberterimaan TLD Card

≤ 5 Hari

Kerja ≤ 5 Hari Kerja

- Pelayanan Jejaring

Kerja Dan

Kemitraan serta Bimbingan Teknik

- Waktu tunggu

permintaan pelatihan < 2 Minggu < 2 Minggu

- Ketepatan pengiriman brosur dan pelaksanaan sesuai jadwal pelatihan 100% 100% - Waktu tunggu penyerahan sertifikat pelatihan ≤ 1 Hari

Kerja ≤ 1 Hari Kerja

- Waktu tunggu

penyerahan hasil evaluasi pelatihan

(36)

c. KPI (Key Performance Indicator)

No. KPI PIC Target Capaian

2016 KPI1 Prosentase institusi penguji

yg merujuk ke BPFK Jakarta Kepala 80%

Capaian 100% dari 25 jumlah lab kalibrasi (Institusi Penguji)

KPI2

Indeks kepuasan pelanggan a. Internal Kasi

TAOP 79%

Capaian hasil dari 31 responden (79,69%)

b. Eksternal Kasi

TAOP 78%

Capain 76,73% diukur dengan 16 responden dengan hasil indeks

kepuasan 14 unsur yang di nilai dengan kriteria Baik

KPI3

Prosentase RS rujukan nasional dan regional yg dilayani

Kasi

YANTEK 70%

61% (RS Rujukan Nasional dan Regional yang dilayani sebanyak 25 Fasyankes

KPI4 Jumlah Akreditasi Kasi

TAOP 1

1 Capaian yaitu persiapan akreditasi akreditasi SNI ISO:IEC 17043 untuk lembaga uji profisiensi

KPI5 Terakreditasi ISO 17025 Kasi

Taop 30%

30% capaian yaitu (35/125) dari 33 jenis pelayanan persiapan MRI dan Paparan radiasi

KPI6 Prosentase peserta (institusi penguji) uji profisiensi

Kasi

BIMTEK 80%

97% Capaian dari 29 yang diundang yang hadir hanya 24 instalasi penguji swasta

KPI7 Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai Jadwal

Kasi

Yantek 75%

53% (Jumlah pelayanan Pengujian Kalibrasi alat kesehatan yang sesuai jadwal

(37)

KPI8 Penerbitan sertifikat/LHU Kasi

Yantek 84%

67% (Jumlah penyelesaian sertifikat yang terbit sebanyak 16.087, sesuai SPM 10.885 sertifikat)

KPI9

Prosentase respon terhadap keluhan pelanggan yang ditindak lanjuti

Kasi

TAOP 93%

100% (Terdapat 18 pengaduan dari 480 IRM, lab kalibrasi terdapat 5 pengaduan dari 75 fasyankes , lab Uji kesesuaian x-ray terdapat 31 pengaduan dari 374 fasyankes, jadi 54 pengaduan 100% sudah ditindaklanjuti)

KPI10 Jenis pelayanan kalibrasi Kasi

TAOP 117

121 jenis pelayanan kalibrasi (6 metode kerja baru yaitu : metode kerja MRI, BSC, paparan radiasi, Oxygen concentrator, centrifuge refrigerator dan ENT treatment

KPI11 Jumlah alat yang diuji dan dikalibrasi

Kasi

yantek 7700

14656 Jumlah alat yang diuji dan dikalibrasi (kalibrasi 13.604 alkes, sarana prasarana 82 instalasi, uji kesesuaian 970 pesawat sinar x

KPI12 Kesesuaian perencanaan dengan realisasi E-Planing

Kasubag

TU 100%

82% ( Realisasi sampai bulan Desember 2016 sebesar Rp23.121.842.984,- dari pagu sebesar Rp28.490.950.000,-

KPI13 Jumlah program

pemantauan mutu eksternal Kasi

TAOP 2

2 yaitu kegiatan kunjungan ke 24 lab swasta dan penyajian hasil pemantapan mutu external (PME)

KPI14 Prosentase temuan audit yang ditindaklanjuti

Kasi

TAOP 100%

100% (audit internal 47 temuan 100% ditindak lanjuti termasuk risalah audit upfpfk Palembang dan survailant ISO 17020 lembaga inspeksi 11 temuan)

KPI15 Jumlah SOP yang diperbaiki Kasi

TAOP 5

7 capaian ( 7 metode kerja yang diperbaiki : Electrocardiograph, Sphygmomanometer, EST,

Oven,Centrifuge, USG 3D dan centrifuge refrigerator)

KPI16 Jumlah MOU kerjasama yang terlaksana

Kasi

BIMTEK 8

10 MoU (RS.Hasan Sadikin Bandung,RSAB.Harapan Kita, RSUP.Fatmawati, RS.Husien

Palembang,RSCM,RS.Jantung Harapan kita,RS.Abdul

Moleok,RS.Persahabatan,PT.Thomasong dan PT.Ariss Dwi mandiri

(38)

KPI17 Jumlah institusi penguji yang mendapat pembinaan

Kasi

BIMTEK 18

24 jumlah institusi penguji yang mendapat pembinaan dari 29 institusi yang ada

KPI18 Tingkat SKP Kasubag

TU 100%

proses pengumpulan capaian SKP semester II

KPI19 Ketepatan kalibrasi alat ukur sesuai jadwal

Kasi

TAOP 84%

Capaian 50% dari 90 pegawai karena masih sedang dalam proses input sampai akhir Januari 2017

KPI20 Tingkat keandalan alat kalibrator

Kasi

TAOP 98%

98% (lab.Sarana Prasarana =99.9% dari 19 unit alat, lab uji kesesuaian = 99.9% dari 12 unit alat, lab pemantauan dosis personal = 99.9% dari 13 unit alat, lab kalibrasi = 87.9% dari 135 alat, dan lab AUR = 95.9% dari 2 unit alat

KPI21 Level integrasi ICT Kasubag

TU 80%

92,25% (aplikasi SIM = 88.53%, aplikasi fingerprint dan kepegawaian = 96.47%, aplikasi BMN dan arsip = 91.76%) KPI22 Prosentasi peningkatan

kompetensi staff

Kasi

BIMTEK 70%

73% (peserta dari bagian Manajemen 41% dan teknis 25% atau sebanyak 66 pegawai dari jumlah 90 pegawai yang ada dengan 17 kegiatan).

KPI23 Pemenuhan LAKIP Kasubag

TU 97

Capaian LAKIP 2015 95.31% dari target 97%, untuk LAKIP 2016 belum dilakukan penilaian oleh Tim Irjen.

KPI24 Pendapatan PNBP Kasubag

TU 6 M

87.85% (Pendapatan PNBP sebesar Rp7.589.850.000,- dari target sebesar Rp8.640.010.000,-

b. Promotif Prefentif (Bimbingan Teknis balai UPT vertical terhadap propinsi binaan)

Seksi kemitraan dan Bimbingan teknis telah melakukan upaya pembinaan pengembangan SDM Teknis maupun manajemen dilingkungan BPFK Jakarta maupun terhadap jejaring kerja, upaya tersebut dilakukan sebagai upaya prefentif untuk menyesuaikan dengan tantangan organisasi yang semakin lama semakin komplek, oleh karena itu perlu disiapkan SDM yang berkualitas guna menghadapi tantangan tersebut.

Adapun upaya promotif yang telah dilakukan antara lain mengikuti kegiatan Pameran baik yang diselenggarakan oleh Kementerian

(39)

Kesehatan maupun badan lain, dalam rangka sosialiasi tupoksi BPFK Jakarta guna memberikan kesadaran atau “public awareness” terhadap alat kesehatan yang berkualitas dan bermutu lewat pengujian dan kalibrasi.

Berikut kegiatan-kegiatan kemitraan maupun bimbingan teknis yang sudah dilakukan pada tahun 2016 :

d.1. Kegiatan Sosialisasi Pengujian Kalibrasi dan Persiapan Membangun Lab.Pengujian Kalibrasi Di Dinas Kesehatan Provinsi

(40)

Kegiatan Sosialisasi Pengujian Kalibrasi dan Persiapan Membangun Lab. Pengujian Kalibrasi di Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus – 01 September 2016 di Ruang Aula A Dinas Kesehatan Provinsi D.I.Yogyakarta.

d.2. Pemantapan Mutu Laboratorium Penguji Kalibrasi ''Paparan Hasil Evaluasi Pemantauan Mutu Eksternal Lab.Kalibrasi Swasta „‟ Tahun 2016.

Kegiatan Pemantapan Mutu Laboratorium Penguji Kalibrasi ''Paparan Hasil Evaluasi Pemantauan Mutu Eksternal Lab.Kalibrasi Swasta „‟ Tahun 2016 diadakan di Hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat tanggal

(41)

25-26 Mei 2016, dihadiri oleh 23 Institusi pengujian dan Kalibrasi swasta, 3 orang dari BPFK Makasar,1 orang dari Surabaya,I orang dari LPFK Surakarta dan 1 orang dari IPSRS RSCM.

d.3. Seminar Nasional BPFK Menjadi Institusi Rujukan Nasional

BPFK Jakarta mengadakan Seminar Nasional dengan tema “BPFK Menjadi Institusi Rujukan Nasional” pada tanggal 20 Desember 2016 di HARRIS Hotel Tebet - Jakarta. Kegiatan ini diadakan dalam rangka mendukung terlaksananya Visi BPFK Jakarta untuk menjadi institusi Penguji Fasilitas Kesehatan Rujukan Nasional dengan pelayanan Prima serta dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan pengujian kalibrasi alat kesehatan

(42)

d.4. Pameran

Bagi BPFK Jakarta Kegiatan pameran merupakan salah satu cara

untuk mensosialisasikan Tupoksi BPFK Jakarta bagi Praktisi Kesehatan, Akademisi dan masyarakat umum, dan dalam rangka membangun kesadaran pentingnya pengujian kalibrasi di Rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka tersedianya pelayanan alat kesehatan yang sesuai standar pelayanan, persyaratan mutu, manfaat keamanan, keselamatan serta laik pakai di fasilitas Pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan PERMENKES No. 54 Tahun 2015 Pasal 2C. Tahun 2016 BPFK Jakarta berpartisipasi pada kegiatan pameran berikut ini :

- Pameran Medan Hospital Expo VI 2016

Kegiatan Pameran Medan Hospital Expo VI dilaksanakan tanggal 24-26 February 2016, di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan

(43)

- Pameran BSN “Indonesia Quality Expo (IQE)” 2016

Kegiatan Pameran “Indonesia Quality Expo (IQE) 2016” dilaksanakan tanggal 8 - 11 November 2016 di Plasa Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta.

(44)

- Pameran Hari Kesehatan Nasional Ke 52 Dan Produksi Alat-Alat

Kesehatan Dalam Negeri Tahun 2016

Kegiatan Pameran Hari Kesehatan Nasional Ke 52 Dan Produksi Alat-Alat Kesehatan Dalam Negeri Tahun 2016 diselenggarakan mulai 18 - 20 November 2016 di Hall C3 JI Expo Kemayoran.

(45)

d.5. Peningkatan Kapasitas Personil BPFK Jakarta melalui pelatihan praktek secara langsung

Dalam rangka upaya peningkatan sumber daya manusia khususnya kompetensi personel secara berkesinambungan, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta mengadakan kegiatan Pelatihan Aplikasi QA MRI yang pada nantinya pelatihan ini juga berdampak pada peningkatan kualitas layanan Uji Kesesuaian yang dilakukan BPFK Jakarta. Diharapkan pelatihan ini menghasilkan personel yang mempunyai kompetensi yang baik, handal dan profesional sebagai Petugas Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X khususnya dalam melakukan pengujian kalibrasi Alat Magnetic Resonance Imaging (MRI). Kegiatan Pelatihan Aplikasi QA MRI dilakukan di Instalasi Radiologi RS Pusat

(46)

Otak Nasional (RS PON) Cawang, Jakarta – Timur, pada hari sabtu tanggal 26 November 2016.

d.6. Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM BPFK Jakarta

Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM dilaksanakan pada hari/ tanggal : Kamis – Sabtu, 28 – 30 April 2016 di Jayakarta Hotel Lombok Jl. Raya Senggigi Km.4,Mataram,NTB. Dengan jumlah peserta sebanyak 105 Orang pegawai BPFK Jakarta.

(47)

e.3. Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Eksternal

Kegiatan Peningkatkan Kompetensi Personil melalui Pelatihan sesuai kompetensi dan bidangnya (bersertifikat). Pelaksanaan kegiatan Pelatihan eksternal kompetensi staff yang memiliki sertifikat sesuai dengan bidangnya.

Berikut daftar pelatihan dan peserta pelatihan :

No NAMA PELATIHAN PESERTA JLH KET

1 Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) Medik Tingkat 2 dan Tingkat 3 dan Uji Lisensi 1 Orang Sesuai 2 Positif Mental Building 2 Orang Sesuai 3 Positif Mental Building 2 Orang Sesuai 4 Diklat Bendahara Pengeluaran 1 Orang Sesuai 5 Pelatihan Mikrotik MTCA 1 Orang Sesuai 6 Pelatihan Teknik Pengambilan Contoh /Sampling Control For Testing 6 Orang Sesuai 7 Pelatihan Evaluasi Pelatihan 2 Orang Sesuai 8 Pelatihan Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat 3 Orang Sesuai 9 Pelatihan Mic. Office Profesional 3 Orang Sesuai 10 Diklat Teknis Audit Energi Pada Bangunan Gedung TA. 2016 3 Orang Sesuai 11 Pelatihan Penyegaran Petugas Proteksi Radiasi (PPR) 2 Orang Sesuai 12 Pelatihan Pemahaman Tata Kelola Uji Profisiensi

Laboratorium SNI ISO/IEC 17043 : 2010 3 Orang Sesuai 13 Pelatihan Bimtek Manajemen Kearsipan dan Pengelolaan Pusat Arsip 2 Orang Sesuai 14 Diklat Pengangkatan Pertama bagi PNS yang akan menduduki jenjang fungsional inspektur

ketenagalistrikan jenjang pertama 1 Orang Sesuai 15 Pelatihan Effective Leadership 5 Orang Sesuai 16 Pelatihan Linux Fundamental Administrasi 1 Orang Sesuai

(48)

17 Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM BPFK Jakarta 105 Orang Sesuai 18 Pelatihan PHP Codeigniter Framework 2 Orang Sesuai 19 Pelatihan Biomedical Enginering Competency Training ''3-Days Asean Workshop on Medical

Devices Testing'' 6 Orang Sesuai

20 Workshop Desain Gedung Radiodiagnostik dan Radiotheraphy 2 Orang Sesuai 21 Pelatihan Penyusunan SOP 3 Orang Sesuai 22 Pelatihan Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 8 Orang Sesuai 23 Diklat Perencanaan Keuangan 2 Orang Sesuai 24 Pelatihan Sistem Manajemen Lab.Pengujian Kalibrasi Berbasis SNI ISO/IEC 17025:2008 6 Orang Sesuai 25 Pelatihan Cloud Computing 1 Orang Sesuai 26 Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X Untuk Penguji Berkualifikasi 2 Orang Sesuai 27 Hasil Pertemuan Interkomparasi Dosis Ekuivalen HP(10) 2 Orang Sesuai 28 Bimtek Korespondensi dan Tata Naskah Dinas 4 Orang Sesuai 29 Pelatihan Desain Grafis 4 Orang Sesuai 30 Bimtek Sistem Administrasi Kepegawaian 3 Orang Sesuai 31 Bimtek Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara 1 Orang Sesuai 32 Bimtek Sistem Administrasi Kepegawaian 2 Orang Sesuai 33 Pelatihan Sistem Manajemen Mutu Lab.Pengujian Kalibrasi SNI ISO 17025 : 2008 3 Orang Sesuai 34 Pelatihan Sistem Manajemen Mutu Lab.Pengujian Kalibrasi SNI ISO 17025 : 2008 2 Orang Sesuai 35 Pelatihan Audit Internal Lab.Pengujian Kalibrasi Berbasis SNI ISO/IEC 17025:2008 3 Orang Sesuai 36 Pelatihan Proxy Eksternal dan Firewall Server 1 Orang Sesuai 37 Pelatihan Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2 Orang Sesuai 38 Pelatihan Pemahaman Tata Kelola Uji Profisiensi Lab.SNI ISO/IEC 17043 : 2010 1 Orang Sesuai 39 Pelatihan & Sertifikasi K3 Teknisi Lift 5 Orang Sesuai

(49)

Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Internal

Kegiatan Peningkatkan Kompetensi Personil melalui Pelatihan sesuai kompetensi dan bidangnya bersertifikat internal. Pelaksanaan kegiatan Pelatihan internal kompetensi staff yang memiliki sertifikat sesuai dengan bidangnya.Kegiatan Pelatihan Internal ini dilaksanakan di BPFK Jakarta dengan mengundang narasumber ahli dan berkompeten dibidangnya untuk memberikan materi pelatihan maupun pendampingan praktek atau aplikasi.

Berikut daftar pelatihan dan peserta pelatihan internal:

No NAMA KEGIATAN JLH

PESERTA

KET

1 Pelatihan QA Mammography 14 Orang Sesuai

2 Pelatihan Image Quality CT Scan 13 Orang Sesuai

3 Pelatihan Kalibrasi Suhu Lab.Pengujian Kalibrasi 19 Orang Sesuai

4 Pelatihan Kalibrasi Massa/Volume Lab.Pengujian

Kalibrasi 22 Orang

Sesuai

5 Pelatihan Kalibrasi Tekanan Lab.Pengujian Kalibrasi 22 Orang Sesuai

6 Pelatihan Kalibrasi Kelistrikan Lab.Pengujian

Kalibrasi 22 Orang

Sesuai

7 Pelatihan Aplikasi QA MRI 8 Orang Sesuai

(50)

Persentasi Peningkatan Kompetemsi Staff SDM Teknis dan SDM Manajemen

Formula : Jumlah SDM Teknis atau Manajemen yang mengikuti

pelatihan dibagi jumlah seluruh SDM dikali 100% (66 Org / 90 org x 100%)

SDM Teknis : 41 Orang

SDM Manajemen : 25 Orang

e.4. Pelayanan Pengujian/Kalibrasi di Daerah Terpencil Perbatasan

Kepulauan (DTPK)

Jumlah pelayanan P/K dan P/R di Daerah TPK dan bermasalah kesehatan

Pengujian dan Kalibrasi alat kesehatan dilakukan pada Fasilitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) serta bermasalah kesehatan

- Pelayanan Pengujian Kalibrasi

sebanyak 27 Puskesmas dengan jumlah 242 alat terdiri atas 199 alat laik pakai dan 43 alat tidak laik pakai

- Pelayanan Sarana Prasarana

sebanyak 9 RSUD dengan total pelayanan sebanyak 20 instalasi yang terdiri dari :

Instalasi listrik medis sebanyak 13 instalasi Instalasi Gas medis sebanyak 7 instalasi

41, 62%

25; 38%

SDM Teknis SDM Manajemen

(51)

Hasil keseluruhan inspeksi belum ada yang memenuhi persyaratan/standar yang berlaku.

- Pelayanan terhadap daerah terdampak bencana :

RSUD. Dr. Slamet Garut dengan total pelayanan sebanyak 35 unit alat kesehatan.

(52)
(53)

e.5. Jumlah alat kesehatan yang diuji/dikalibrasi

Target alat kesehatan yang diuji/kalibrasi pada tahun 2016 sebanyak 7700 alat, tercapai sejumlah 14656 unit alat : terdiri dari

- Pengujian/kalibrasi alat kesehatan sejumlah 13604, laik pakai 13215 unit dan tidak laik pakai sejumlah 389 unit, pelayanan tersebut meliputi 119 Faskes.

Foto terbaru dari Lab pengujian kalibrasi

(54)

e.6. Jumlah Faskes yang dilayani (P/K sarana prasarana)

Pengujian sarana dan prasarana RS telah dilakukan di 24 Faskes (82 Instalasi).

Hasil pemenuhan terhadap target yang di rencanakan sebesar 149% a. Penambahan layanan P/K sarana prasarana

Laboratorium P/K sarana prasarana BPFK Jakarta telah menambah 1 jenis layanan pada tahun 2016 yaitu pelayanan inspeksi instalasi Bio Safety Cabinet

Pemenuhan terhadap target yang di rencanakan sebesar 100%; b. Jumlah instalasi yang dilayani inspeksi (P/K sarana prasarana)

Jumlah pelayanan inspeksi Gas Medis sebanyak 15 Faskes dengan jumlah pelayanan sebanyak 15 pelayanan terdiri dari :

- 8 pelayanan memenuhi persyaratan dan ;

- 7 pelayanan belum memenuhi persyaratan/standar yang berlaku.

Jumlah pelayanan inspeksi listrik medis sebanyak 19 Faskes dengan jumlah pelayanan sebanyak 39 pelayanan yang terdiri dari ruang OK 27 pelayanan dan Ruangan ICU/ICCU/NICU 12 ruangan. Hasil inspeksi sebagai berikut :

- 17 pelayanan memenuhi persyaratan ;

- 22 pelayanan belum memenuhi persyaratan/standar yang berlaku.

Jumlah pelayanan inspeksi HVAC (sistem tata udara) sebanyak 4 Faskes dengan jumlah pelayanan sebanyak 25 pelayanan, hasil inspeksi yang memenuhi persyaratan 1 ruangan dan yang belum memenuhi persyaratan standar yang berlaku sebanyak 24.

Untuk pelayanan inspeksi pembangkit diesel belum ada permintaan.

(55)

No Nama Rumah Sakit Jumla

h Hasil inspeksi

1 RSUD DEPOK 1 Memenuhi standar

2 RS AWAL BROS BATAM 1 Belum memenuhi standar

3 RSUD BENGKAYANG 1 Belum memenuhi standar

4 RSUD SANGGAU 1 Memenuhi standar

5 RSUD SAMBAS 1 Belum memenuhi standar

6 RSUD WONOSARI GUNUNG

KIDUL 1 Memenuhi standar

7 RS SIDAWANGI 1 Memenuhi standar

8 RS PUTUSSIBAU 1 Belum memenuhi standar

9 RSUD Dr. RUBINI MEMPAWAH 1 Belum memenuhi standar

101 RS BRAWIJAYA JAKARTA 1 Memenuhi standar 11 RSUD CIAMIS 1 Memenuhi standar

12 RSUD DEMANG SEPULAU 1 Belum memenuhi standar

13 RSUD HM RYACUDU 1 Belum memenuhi standar

14 RSUP PERSAHABATAN 1 Memenuhi standar 15 SILOAM HOSPITAL KRWCHI 1 Memenuhi standar

Jumlah Instalasi yang dinspeksi

1 5

(56)

Rekapitulasi inspeksi HVAC di 4

Fasyankes, 25 Instalasi

No Nama Rumah Sakit

RUANGAN YANG DIINSPEKSI Hasil inspeksi OK ICU/NICU Isolasi Laborato rium 1. RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta 6 Semua belum Memenuhi standar

2. RS MMC Kuningan 1 Memenuhi standar 3. RS Brawijaya Jakarta 2 Semua belum Memenuhi standar 4. RSUP Persahabatan 12 4 - -Semua belum Memenuhi standar

Jumlah Instalasi yang

(57)

Pemenuhan Terhadap Standar

Listrik Medis Gas Medis HVAC 0 7 1 17 7 8 Memenuhi Standar Tidak Memenuhi Standar

(58)
(59)

DOKUMENTASI KEGIATAN INSPEKSI LAB SARANA

PRASARANA TAHUN 2016

PELAYANAN INSPEKSI KE KALIMANTAN BARAT

Pelayanan ke RSUD Sanggau Pelayanan ke RSUD Bengkayang

Pelayanan ke RSU Pemangkat Pelayanan ke RSUD Mempawah

(60)

Survellence ISO 17020 : 2012 Oleh Komite Akreditasi Nasional Tgl. 24 Nopember 2016 e.7. 6 Pelayanan pemantauan dosis perseorangan

Jumlah pekerja radiasi yang dilakukan pemantauan dosis radiasi Tahun 2016

Jumlah pekerja radiasi dengan layanan film badge = 613

Jumlah pekerja radiasi dengan layanan TLD badge = 2.208

Total = 2.821

Penambahan pelayanan dengan TLD

Pelayanan dengan TLD tahun 2015 = 3.439

Pelayanan dengan TLD tahun 2016 = 3.267

Penambahan = 6.706

2015

2016 3439 3267

(61)

e.8. Pelayanan uji kesesuaian

1. Bertambahnya layanan uji kesesuaian

Target layanan lab. Uji Kesesuaian pada tahun 2016 bertambah 1 jenis layanan yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI), perkembangan ruang lingkup layanan uji kesesuaian dari tahun 2010 sampai tahun 2016 digambarkan sebagaimana dalam tabel berikut :

RUANG LINGKUP DAN KEMAMPUAN LABORATORIUM DARI TAHUN 2010 - 2016

No. Nama Jenis Uji 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 General Purpose √ √ √ √ √ √ √ 2 Mobil X-ray √ √ √ √ √ √ √ 3 Fluoroskopi √ √ √ √ √ √ 4 Dental X-ray √ √ √ √ √ √ √ 5 Panoramik √ √ √ √ √ √ √ 6 Mammografi √ √ √ √ √ √ 7 C-ARM √ √ √ √ √ √ 8 Angiografi √ √ √ √ √ √ 9 CT SCAN √ √ √ √ √ √ 10 X-Ray Simulator √ √ √ √ 11 Paparan Radiasi √ √ √ 12 MRI √ √

(62)

2. Jumlah pesawat sinar x-ray yang diuji kesesuaian

Capaian lab. Uji Kesesuaian pada tahun 2016 sebesar 100%, dari target yang direncanakan dengan rincian sebagaimana dalam tabel berikut :

No. Bulan Jenis Alat Yang di Uji

GP M F D P Mm A CA CT PPR 1 Januari 24 17 2 13 6 4 2 6 11 1 2 Februari 13 11 3 7 4 2 1 3 6 2 3 Maret 30 24 4 11 12 2 10 7 10 5 4 April 30 20 3 6 5 2 2 4 5 0 5 Mei 30 14 1 3 4 2 3 7 8 0 6 Juni 25 23 6 17 13 3 4 8 10 0 7 Juli 20 8 1 13 5 3 2 4 6 1 8 Agustus 25 15 4 9 5 3 2 9 7 0 9 September 21 10 2 9 3 3 0 2 3 5 10 Oktober 15 12 5 9 12 4 2 8 9 2 11 November 30 24 6 17 12 4 10 9 11 5 12 Desember 35 25 7 18 13 5 11 10 12 6 Jumlah Total 298 203 44 132 94 37 49 77 98 27

(63)

1. Realisasi Anggaran

Menjelaskan realisasi SAI berdasarkan belanja, sumber dana, dan program serta menjelaskan masalah dan hambatan dalam realisasi. Realisasi Anggaran BPFK Jakarta pada Januari s/d Desember 2016 berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut :

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016

Belanja Pegawai 6,420,609,000 5,836,451,992 90.90 Belanja Barang 15,837,950,000 11,764,403,649 74.28 Belanja Modal 6,232,391,000 5,520,987,343 88.59 Jumlah 28,490,950,000 23,121,842,984 81.16 Uraian 2016

Anggaran Realisasi % Real Angg.

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik :

0 2,000,000,000 4,000,000,000 6,000,000,000 8,000,000,000 10,000,000,000 12,000,000,000 14,000,000,000 16,000,000,000 18,000,000,000

BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL

REALISASI PER 31 DESEMBER 2016

(64)

a. Belanja Pegawai BPFK Jakarta tahun 2016 sebesar Rp6.420.609.000,- dan realisasi sebesar Rp5.836.451.992,- (90,90%)

b. Belanja Barang BPFK Jakarta tahun 2016 sebesar

Rp15.837.950.000,- dan realisasi sebesar Rp11.764.403.649,- (74,28%)

c. Belanja Modal BPFK Jakarta tahun 2016 sebesar Rp6.232.391.000,- dan realisasi sebesar Rp5.520.987.343,- (88,59%)

Realisasi anggaran BPFK Jakarta tahun 2016 sesuai dengan sumber pendanaannya adalah :

1. Rupiah Murni sebesar Rp21.074.365.000,- realisasi sebesar Rp18.022.612.677,- atau (86,97%).

2. PNBP sebesar Rp7.416.585.000,- realisasi sebesar

Rp5.099.230.307,- atau (68,83%).

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya - 37,000,000 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi,

Pelatihan dan Teknologi sesuai dengan Tugas dan Fungsi masing-masing Kementerian

Negara/Lembaga

8,640,010,000

7,589,290,000 87.84

Pendapatan RS dan Instansi Kesehatan Lainnya - 560,000 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah 36,513,400 -Jumlah 8,640,010,000 7,663,363,400 88.70 Uraian 2016

Anggaran Realisasi % Real

(65)

Hambatan dalam realisasi anggaran 2016 diantaranya adalah :

1. Pendapatan PNBP tidak tercapai mengakibatkan realisasi anggaran yang bersumber dari PNBP tidak dapat dilaksanakan seluruhnya. 2. Adanya kebijakan pemotongan/efisiensi anggaran.

3. Kegiatan pengadaan barang dan jasa melalui tender/lelang terkendala alat tidak bisa diadakan tepat pada waktunya sesuai kontrak.

4. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan Rencana Penarikan Dana (RPD).

(66)

c. Upaya untuk meraih WTP dan zona Integritas 1. Pembentukan Tim Unit Pengendali Gratifikasi;

2. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Admnistrasi Pemerintah (SOP-AP) ;

3. Menyusun Perencanaan dan Penganggaran berdasarkan rencana strategi bisnis yang telah ditetapkan;

4. Menyusun Kerangka Acuan Pelaksanaan Kegiatan;

5. Mengikuti Pertemuan Penelaahan/Review RKAKL dan Penggunaan Bagan Akun Standar sesuai dengan kaidahnya;

6. Mengikuti Sosialisasi Aplikasi SAK dan SIMAK-BMN;

7. Menyampaikan Laporan Realisasi Serapan Anggaran tepat waktu;

8. Melakukan penyusunan jurnal piutang dan tindaklanjut sesuai peraturan; 9. Melakukan Penerimaan, Pembukuan dan Penyetoran PNBP sesuai aturan; 10. Mengikuti Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa serta Ujian Sertifikasi;

11. Melakukan konsultasi dengan Itjen dan LKPP atas masalah-masalah yang dihadapi;

12. Melakukan inventarisasi BMN dan Melakukan Rekonsiliasi ke SAK (Internal) setiap bulan;

13. Melakukan Rekonsiliasi Eksternal ke KPKNL dan Koordinator Wilayah per semester;

14. Mengikuti Pertemuan Penelaahan/Review Laporan Keuangan;

15. Mengikuti Pelatihan/Pertemuan tentang Pengelolaan Keuangan bagi Pejabat Keuangan dan Pelaksana SAIBA dan SIMAK BMN;

16. Mengikuti Rapat Kerja dengan seluruh Satker Ditjen Pelayanan Kesehatan dalam rangka Meningkatkan Kinerja Pelayanan Kesehatan;

17. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan Anggaran oleh KPA;

18. Melakukan pertemuan rutin dengan seluruh manajemen dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan Anggaran;

Gambar

Foto terbaru dari Lab pengujian kalibrasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Persoalan riil yang diamati pada studi ini adalah adanya pembangunan perumahan dan permukiman di Kelurahan Cipageran yang tidak sesuai dengan arahan rencana tata ruang, seperti

Kedua, berdasarkan temuan-temuan penelitian tentang penerapan teknik dan prosedur penerjemahan ini, dibahaslah temuan-temuan penelitian yang bertemali dengan

Dalam perusahaan ini konsep konfidensialitas diterapkan dengan pengklasifikasian informasi, penyimpanan dokumen dalam lemari besi, pemberian hak akses pada direktori file server

Paket pelatihan konseling pranikah dalam melestarikan keluarga sakinah merupakan media layanan bimbingan dan konseling yang ditujukan kepada pasangan calon pengantin yang

(4) Permohonan penetapan izin pembukaan Kantor Cabang dan/atau Kantor Cabang UUS (jika ada) sebagaimana dimaksud pada ayat (3), harus disampaikan oleh Direksi

Penyusunan skripsi ini, difokuskan kepada proses perancangan dan analisis terhadap sistem basis data sumber daya manusia (Human Resources Development) terutama pada penilaian

Sedangkan Luaran yang diharapkan adalah melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, mencuci pakaian,mengepel dan sebagainya merupakan aktivitas fisik, lebih

Sistem otomatisasi pengelolaan kuliah praktikum pemrograman berbasis web yang diberi nama d2hwebmaster ini membantu mempermudah baik mahasiswa maupun dosen dengan