• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA. Ambassade d Indonésie 47 Rue Cortambert Paris, France Tél. (33-1) /93 Fax (33-1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA. Ambassade d Indonésie 47 Rue Cortambert Paris, France Tél. (33-1) /93 Fax (33-1)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA

Ambassade d’Indonésie

47 Rue Cortambert 75116 Paris, France

Tél. (33-1) 45 03 80 58/93 – Fax (33-1) 45 04 50 32

MARKET BRIEF

DESEMBER 2015

HS 0306: KRUSTASEA

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, ”Market Brief: HS 0306 Krustasea” telah selesai disusun dengan sedemikian rupa. Market brief kali ini membahas tentang perdagangan Komoditas Krustasea yang mencakup Udang, Kepiting dan Lobster di Prancis serta nilai perdagangannya selama beberapa tahun terakhir. Pemilihan produk Krustasea dengan kode HS 0306 atas dasar komoditas ini masuk kedalam daftar 10 produk prospektif Indonesia terhadap impor Prancis. Negara Prancis juga merupakan salah satu pasar yang menjanjikan karena Prancis merupakan salah satu dari 5 negara konsumen hasil laut dunia dimana didalamnya terdapat Udang, Kepiting dan Lobster.

Telah terjadi juga peningkatan ekspor Komunitas Krustasea Indonesia sebesar 18,2% ke dunia dalam setahun terakhir yakni 1.481.284.000 miliar USD pada tahun 2013 menjadi 1.815.230.000 miliar USD pada tahun 2014. Peningkatan expor tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan Krustasea Dunia yaitu 21,36% dari total transaksi pada tahun 2013 21.040.939.000 miliar USD menjadi 26.755.750.000 miliar USD pada tahun 2014.

Ekspor Krustasea dari Indonesia ke Prancis dengan kode HS 0306 mengalami penurunan sejak tahun 2011. Pada tahun 2011, ekspor Krustasea Indonesia ke Prancis mencapai 26.451.000 juta USD, kemudian mengalami penurunan sebesar -86,8% pada tahun 2014 menjadi 15.074.000 juta USD. Namun hal patut kita cermati adalah peningkatan ekspor Indonesia ke dunia yang meningkat sebesar 18,3% dari tahun 2013 sebesar 1.481.284.000 Miliar USD menjadi 1.815.230.000 miliar USD pada tahun 2014 menjadikan Indonesia eksportir Krustasea ke-6 di dunia. Pertumbuhan ekspor tersebut masih lebih baik Negara exportir Instrument Musik lainnya ke Prancis seperti Exportir Udang lainnya seperti Kanada +10%, Vietnam +7,6% dan China +14,2%.

Negara Indonesia memiliki keuntungan dengan melimpahnya Tambak, Perairan hingga tenaga kerja yang relative lebih murah jika dibandingkan dengan Negara lain, diharapkan mampu memberikan harga yang kompetitif dan produk Krustasea yang berkualitas dan bervariasi. Dalam tulisan ini disajikan peraturan terkait dengan perdagangan

(3)

udang berikut rekomendasi yang ditujukan untuk memperbaiki komoditas udang sehingga mampu meningkatkan perdagangan udang Indonesia ke dunia pada umumnya dan ke Prancis pada khususnya

Sebagaimana pepatah yang mengatakan bahwa kesempurnaan hanya milik-NYA semata maka kami menyadari tulisan ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kelemahan untuk itu dan dengan tangan terbuka kami menerima kritik yang membangun guna perbaikannya kedepan.

Terimakasih atas perhatiannya dan selamat membaca… bonne lecture

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….……… 2 DAFTAR ISI ……….. 4 DAFTAR TABEL ………. 6 DAFTAR GAMBAR ………... 7 PETA PRANCIS ………... 8 I. PENDAHULUAN ……… 9 1.1 Pemilihan Negara ………. 9 1.2 Pemilihan Produk ………... 12 1.3 Profil Prancis ……….….………….. 14

II. POTENSI PERDAGANGAN KRUSTASEA DI PRANCIS ………... 17

2.1 Expor Krustasea dari Prancis ke Dunia ……….…………..……… 17

2.2 Impor Krustasea ke Prancis dari Dunia …………....……….…... 19

2.3 Regulasi Komoditas Krustasea di Prancis ……….……….……….. 22

2.4 Aturan Umum Perdagangan Krustasea di Prancis ……….. 23

2.4 Saluran Distribusi Krustasea Musik di Prancis ……….………. 24

(5)

III. PELUANG DAN STRATEGI PERDAGANGAN KRUSTASEA DI PRANCIS ………….……….……….… 25

3.1 Peluang Bisnis Krustasea di Prancis...………..……….………..…….……….. 25

3.2 Stategi Bagi Indonesia.….……….………... 25

3.3 Contoh Gambar Krustasea.……….……….……….. 26

IV. INFORMASI PENTING ……… 27

4.1 Informasi Perwakilan Prancis di Indonesia……….….……… 27

4.2 Informasi Perwakilan Indonesia di Prancis……….. 28

4.3 Daftar Pameran Komoditas Krustasea di Prancis.……….………..… 29

4.4 Assosiasi, Perusahaan Export-Import Krustasea di Prancis.……….…… 30

4.5 Daftar Importir Krustasea ke Prancis………..……….………..………... 31

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Lobster…..………... 26 Gambar 2: Udang……….………... 26 Gambar 3: Kepiting…….………... 26

(8)

PETA PERANCIS

Gambar 1 Peta Perancis Sumber : www.cartesfrance.fr

 Ibu kota : Paris

 Luas wilayah Prancis adalah 674.843 km2

 Jumlah Penduduk : 66,3 juta dengan kepadatan 111/km2

Perancis berbatasan dengan dengan Belgia, Luxembourg, Jerman, Swiss, Italia, Monaco, Andorra, dan Spanyol

(9)

I.

Pendahuluan

I.1 Pemilihan Negara

Negara Prancis merupakan anggota Uni Eropa yang menduduki posisi kedua setelah Jerman dalam sektor ekonomi, oleh karena itu Prancis memegang peran penting sebagai tulang punggung dalam perekonomian dan pengambilan keputusan baik itu ekonomi maupun politik dikawasan Uni Eropa, khususnya di Eropa Barat. Negara Prancis mendapatkan kehormatan pada tanggal 1 hingga 10 Desember 2015 sebagai tuan rumah even Internasional COP 21 (United Nation Conference on Climate Change) yang merupakan konferensi yang membahas perubahan iklim bersama 150

kepala negara dari seluruh dunia.

Ditingkat dunia, Prancis merupakan anggota grup G-8 dan termasuk kedalam negara dengan PDB terbesar ke-enam dunia yakni mencapai 2.423 milyar $ atau 44.401 $ per penduduk.1 Pada semester kedua pada tahun 2015 tingkat pertumbuhan Prancis

stabil pada angka 0,0% setelah mengalami peningkatan sebesar 0,7% pada semester pertama tahun 2015. Nilai Perekonomian tersebut menjadikan Prancis sebagai tujuan ekspor yang cukup berpotensi dan menjajanjikan.

Negara Prancis merupakan negara ideal untuk berinvestasi dikarenakan Prancis telah bekerja sama dengan 20.000 perusahaan asing yang telah mempekerjakan kurang lebih 2 juta orang. Tenaga kerja di Prancis terkenal berkualitas dan berpendidikan, kemudian biaya implementasi (tenaga kerja, transportasi, pajak, perumahaan, merupakan salah satu yang terendah di Eropa).

(10)

Pada tahun 2014 Indonesia berada pada urutan ke-47 sebagai negara Exportir ke Prancis. Perdagangan antara Indonesia dan Prancis semakin menunjukkan perkembangan yang positif, pada tahun 2010 impor Prancis dari Indonesia Mencapai 2.010.040.000 Miliar USD dan kemudian meningkat sebesar +22,6% pada tahun 2011 menjadi 2.465.601.000 Miliar USD. Impor Prancis dari Indonesia kemudian mengalami penurunan -10% pada tahun 2012 menjadi hanya 2.234.997.000 Miliar USD. Pada tahun 2013 Ekspor Indonesia ke Prancis mencapai 2.076.600.000 Miliar USD dan kemudian pada akhirnya kembali menurun -2% pada tahun 2014 dengan nilai transaksi 2.031.308.000 Miliar USD. Barang yang menjadi komoditas ekspor utama Indonesia diantaranya adalah Electrical Equipment dengan kode HS 85 dan dengan nilai transaksi yang mencapai 537.182.000 juta USD pada tahun 2014.

Sedangkan sebagai Negara tujuan Ekspor dari Prancis, Indonesia berada pada urutan 41. Terjadi peningkatan secara signifikan sejak tahun 2010 hingga 2014 untuk ekspor barang ke Indonesia dari Prancis. Pada tahun 2010 Expor Prancis ke Indonesia mencapai 1.182.852.000 Miliar USD , kemudian meningkat +22,4% pada tahun 2011 senilai 1.448.631.000 Miliar USD. Pada tahun 2013, total ekspor Prancis senilai 1.718.032.000 Miliar dan kembali meningkat +24,15% pada tahun 2013 menjadi 2.133.936.000 Miliar USD. Kemudian pada tahun 2014 meningkat +4.35% menjadi 2.205.676.000 Miliar USD. Barang yang menjadi komoditas Impor utama Prancis adalah Aircraft / pesawat terbang dengan kode HS 88 dan dengan nilai transaksi yang mencapai 1.274.531.000 Miliar USD. Oleh karena itu dapat kami simpulkan jika selama 5 tahun terakhir, total perdagangan antara Indonesia dengan Perancis menunjukkan surplus untuk Negara Prancis.

(11)

10 produk utama yang diimpor Prancis dari Indonesia adalah:

1. HS Codes of Heading 1511: Minyak Sawit:

2. HS Codes of Heading 6210: Pakaian

3. HS Codes of Heading 8501: Mesin dan Peralatan Listrik

4. HS Codes of Heading 4011: Karet

5. HS Codes of Heading 9403: Furniture

6. HS Codes of Heading 2922: Produk Kimia

7. HS Codes of Heading 7318: Produk Logam

8. HS Codes of Heading 8401: Mesin

9. HS Codes of Heading 2106: Makanan Olahan

10. HS Codes of Heading 8714: Spare Part Mobil

10 Produk Potensial yang diimpor Prancis dari Indonesia

1. HS Codes of Heading 6404 : Alas Kaki

2. HS Codes of Heading 7117 : Perhiasan

3. HS Codes of Heading 3923 : Produk Plastik

4. HS Codes of Heading 0306 : Udang

5. HS Codes of Heading 0304 : Ikan

6. HS Codes of Heading 0901 : Kopi

7. HS Codes of Heading 1804 : Kakao

8. HS Codes of Heading NA : Kerajinan Tangan

9. HS Codes of Heading 0904 : Rempah-Rempah

(12)

I.2 Pemilihan produk

Kelompok produk komoditas Krustasea memiliki kode HS 0306 yang mencakup Udang, Lobster dan Kepiting. Kelompok produk ini dipilih sebagai tema karena menjadi salah satu dari salah satu produk potensial untuk di ekspor dari Indonesia ke Prancis. Pada kuartal pertama pada tahun 2015, Expor Krustasea dari Indonesia mengalami peningkatan sebesar +5,17% dengan rincian jika pada kuartal pertama pada tahun 2014 expor Indonesia ke Prancis senilai 1.617.849 juta USD kemudian meningkat menjadi 1.701.505 juta USD pada kuartal pertama tahun 2015.

Hal yang perlu kita garis bawahi adalah peningkatan expor kompditas Krustasea Indonesia sebesar +18,4% ke dunia dalam setahun terakhir dengan rincian 1.481.284.000 miliar USD pada tahun 2013 menjadi 1.815.230.000 miliar USD pada tahun 2014. Peningkatan expor tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan Krustasea Dunia yaitu +21,36% dari total transaksi pada tahun 2013 21.040.939.000 miliar USD menjadi 26.755.750.000 miliar USD pada tahun 2014.

Dalam kurun waktu 5 tahun yakni dari tahun 2010 nilai ekspor Indonesia ke Prancis mengalami masa pasang surut. Dimana pada tahun 2010 Indonesia berhasil melakukan expor sebesar 26.451.000 juta USD kemudian meningkat sebesar 6% pada tahun 2011 menjadi 28.169.000 juta USD. Selanjutnya pada tahun 2012 terjadi penurunan drastic sebesar sebesar -37%, nilai export Krustasea Indonesia kemudian berada pada nilai transaksi 17.326.000 juta USD. Pada tahun 2013 dan 2014, export

(13)

Udang Indonesia ke Prancis kembali mengalami penurunan, masing-masing nilai transaksi adalah 17.088.000 juta USD untuk tahun 2013 dan 15.074.000 juta USD.

Ekspor Krustasea Prancis ke dunia mengalami pertumbuhan sejak tahun 2012. Jika pada tahun 2012, Transaksi Ekspor Prancis ke dunia ada pada nilai 157.401.000 juta USD kemudian meningkat 12,1% menjadi 179.203.000 juta USD pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Ekspor Krustasea Prancis mengalami peningkatan sebesar 3,5% menjadi 185.810.000 juta USD. Tujuan utama ekspor Krustasea dari Prancis adalah Spanyol dengan total transaksi pada tahun 2014 sebesar 31.432.000 juta USD atau 16,9% dari total ekspor Prancis ke dunia. Posisi kedua dan ketiga di tempati oleh Jerman dengan total transaksi 27.710.000 juta USD dan Inggris Raya dengan nilai transaksi 23.221.000 juta USD. Sedangkan untuk Ekspor Krustasea dari Prancis menuju Indonesia tidak ditemukan adanya transaksi.

Indonesia sebagai negara kepualauan terbesar di dunia yang dilengkapi dengan garis pantai yang panjang memiliki potensi untuk menempatkan sektor laut sebagai penopang ekonominya. Kaya dengan ekosisitem serta melimpahnya hasil laut, bukan tidak mungkin suatu saat nanti Indonesia akan menjadi eksportir utama hasil laut ke seluruh dunia. Sekarang hal yang harus diperhatikan adalah, bagaimana merawat ekosistem tersebut, melindunginya dari nelayan liar baik dari luar maupun dalam negeri, serta kemudian menjualnya keluar negeri.

(14)

I.3

Profil Prancis

Profil Geografi Prancis merupakan negara terbesar di Eropa Barat yang terdiri dari

daerah metropolitan dengan luas 543 965 km² dan wilayah di seberang lautan (Les territoires français d’outre-mer) sehingga luas totalnya 675 417 km². Dari luas wilayah

tersebut, Prancis metropolitan meliputi 96 departement dan memiliki garis pantai sepanjang 5.500 km yang terletak di tepian samudera Atlantik, laut Mediterania, dan Selat Inggris.2 Dengan bergabungnya Mayotte menjadi departement ke 101 Perancis

pada tanggal 31 Maret 2011, Wilayah di seberang lautan terdiri dari 5 departement (departement d’outre-mer/ DOM) yaitu La Réunion, la Guadeloupe, la Martinique, la Guyane dan Mayotte. Secara astronomis, Prancis metropolitan terletak pada 42 LU – 51 LU dan 5 BB – 8 BT.

Pemerintahan. Republik Prancis merupakan negara kesatuan dengan sistem

pemerintahan semi presidensial. Presiden diajukan oleh Partai dan dipilih secara langsung oleh Rakyat. Pemilihan Presiden terakhir laksanakana pada tanggal 22 April 2012 untuk putaran 1 yang diikuti oleh 10 orang kandidat dan putaran ke dua dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2012 yang dimenangkan oleh François Hollande dari Partai Sosialis dan mengalahkan candidat incumbent Nicolas Sarkozy dari partai UMP. Dalam menjalankan pemerintahan Presiden dibantu oleh para Menteri yang kabinetnya dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Kinerja Presiden beserta kabinetnya diawasi oleh Parlemen yang pemilihannya dilakukan setelah pemilihan Presiden. Pemilihan Legeslatif terakhir diselenggarakan pada tanggal 10 dan 17 Juni 2012 untuk memilih 577 anggota Dewan Nasional (Assemblée Nationale). Deputi

(15)

yang terpilih rata-rata berasal dari Partai Mayoritas : UMP, NC, PR dan DVD. Assemblée Nationale berkantor pusat di Ibu Kota Negara Prancis. Disamping Paris,

kota-kota penting Prancis lainnya adalah Bordeaux, Lille, Lyon, Marseille, Nice dan Nantes.

Demografi. Profil demografi Prancis menunjukkan fluktuasi, hal ini dipengaruhi oleh

angka kelahiran dan kedatangan imigran ke Prancis. Jumlah kepemilikan anak di Prancis merupakan nomor dua tertinggi di Eropa berdasarkan sensus tahun 2014 yakni sebesar 2,01 per keluarga. Jumlah total populasi Prancis pada bulan Januari 2015 mencapai 67.087.181 jiwa dengan populasi Pria berjumlah 32.126.316 juta jiwa dan 34.191.678 juta jiwa. Komposisi penduduk yang berusia dibawah 20 tahun mencapai 16.317.546 jiwa yang terdiri dari 8.200.942 penduduk pria dan 7.834.325 penduduk wanita, komposisi penduduk usia 20-64 tahun sebanyak 37.760.355 jiwa dengan komposisi pria sebanyak 18.764.072 jiwa dan wanita sebanyak 19.344.487 jiwa. Komposisi penduduk berusia diatas 65 tahun 4.671.654 pria dan 6.534.701 wanita dengan total populasi berusia diatas 65 tahun sebanyak 12.185.093 jiwa. 3

Infrastruktur. Perancis memfokuskan pembangunan infrastruktur pada transportasi

yang ditargetkan akan membangun lebih dari 410 km jalur kereta api baru pada tahun 2020 dalam proyek The Grand Projet Ferroviaire du Sud-Ouest. Pemerintah juga menginvestasikan dana sebesar 29 trilyun euro untuk membangun jalur cepat yang menghubungkan LGV Selatan Eropa Atlantik, Contournement Nimes-Montpellier (CNM) dan Wilayah Bretagne-Pays de La Loire. Pemerintah juga

3 INSEE. Population by sex and age on 1st January 2015, France.

http://www.insee.fr/en/themes/detail.asp?reg_id=0&ref_id=bilan-demo&page=donnees-detaillees/bilan-demo/pop_age2b.htm

(16)

mencanangkan peningkatan insfrasktur transport sebesar 79,7% total insfrastruktur industri pada tahun 2012, meningkat 83,2% pada tahun 2016 dan 88,1% pada tahun 2021. 4

Ekonomi. Prancis merupakan negara yang dinamis dengan industri yang maju pesat

sehingga ekonomi Prancis menempati negara Napoleon ini sebagai negara dengan PDB terbesar ke-enam dunia yakni mencapai 2.423 milyar US $ atau 44.401 $ per penduduk.5 Walaupun pada semeseter kedua pada tahun 2015, angka pertumbuhan

ekonomi Prancis mengalami stagnasi atau mengalami peningkatan sebesar 0%, negara Prancis masih menjadi negara dengan perekonomian paling stabil di Eropa bahkan di Dunia. Perekonomian Prancis ditopang oleh sektor produktif jasa, pertanian dan industri. Prancis merupakan negara yang dikunjungi lebih dari 75 juta wisatawan asing pertahunnya. Sektor Pariwisata merupakan sumber pendapatan pendapatan terbesar Prancis serta menempatkan Prancis dalam 3 negara di dunia dengan sumber pendapatan terbesar dari sektor pariwisata. Sektor jasa mampu menyerap tenaga kerja sebesar 70% dari penduduk usia. Sektor pertanian menempatkan Prancis sebagai negara produsen anggur dan spiritus terbesar dunia hingga menempatkan Prancis sebagai Negara no.1 di Eropa untuk sektor pertanian dan peternakan.

4 Business Monitor International . France Infrastructure Report Q3 2012. Diterbitkan 18 Januari 2012, http://www.sbwire.com/press-releases/market-report-france-infrastructure-report-q3-2012-published-156171.htm

(17)

II.

Potensi Pasar Krustasea di Prancis

2.1 Ekspor Krustasea Dari Prancis Ke Dunia

Negara Prancis merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di Eropa bagian barat dengan total panjang yang mencapai 3.430 Km. Oleh karena itu krustasea (Udang, Lobster dan Kepeting) yang memiliki kode HS 0603 memiliki peluang untuk menjadi salah satu produsen produk komoditas dari sector perikanan dan kelautan. Pada umumnya, makanan laut atau yang biasa disebut dengan fruit de mer di Prancis ini mencakup Ikan, Krustasea (Udang, Kepiting, Lobster), Moluska (Cumi-Cumi) dan Kerang (Oyster).

Nilai ekspor krustasea Prancis ke dunia mengalami pertumbuhan sejak tahun 2012. Jika pada tahun 2012, Transaksi Ekspor Prancis ke dunia ada pada nilai 157.401.000 juta USD kemudian meningkat 12,1% menjadi 179.203.000 juta USD pada tahun 2013. Pada tahun 2014 Ekspor Krustasea Prancis mengalami peningkatan sebesar 3,5% menjadi 185.810.000 juta USD.

Komoditas ekspor kelompok komoditas HS 0306 Krustasea meliputi 16 kelompok turunan yaitu:

1. HS Code 030611 Rock lobster and other sea crawfish 2. HS Code 030612 Lobster, frozen or not, including boiled 3. HS Code 030613 Shrimps and Prawns

4. HS Code 030414 Crabs, frozen or not, including boiled 5. HS Code 030615 Frozen Norway Lobster

(18)

7. HS Code 030617 Other Shrimps and Prawns 8. HS Code 030619 Crustaceans nes

9. HS Code 030621 Rock Lobster 10. HS Code 030622 Lobster nes

11. HS Code 030623 Shrimps and Prawns 12. HS Code 030624 Crabs not Frozen

13. HS Code 030625 Norway Lobster not Frozen

14. HS Code 030626 Cold-water Shrimps and Prawns not Frozen 15. HS Code 030627 Other Shrimps and Prawns not Frozen 16. HS Code 030629 Crustaceans nes, not frozen

Dalam turunan Krustasea, HS 030617 Other Shrimps and Prawns, memberikan kontribusi terbesar dalam eksportasi HS 0306 Prancis ke Dunia dengan nilai transaksi senilai 81.243.000 juta USD atau 43,72% dari total ekspor krustasea Prancis pada tahun 2014 sebesar 185.810.000 juta USD. Turunan HS 0306 kedua Prancis yang laku di pasaran dunia adalah HS 030612 Lobster, frozen or not, including boiled dengan nilai ekspor pada tahun 2014 senilai 24.015.000 juta USD. Kontribusi terbesar ketiga adalah kode HS 030624 Crabs not Frozen dengan nilai transaksi pada tahun 2014 senilai 14.305.000 juta USD. Kemudian pada posisi ke 4 dan ke 5 adalah HS kode 030614 Crabs, frozen or not, including boiled dengan nilai transaksi yang mencapai 13.279.000 juta USD dan HS kode 030627 Other Shrimps and Prawns not Frozen dengan nilai transaksi senilai 11.654.000 juta USD.

(19)

Tujuan utama ekspor Krustasea dari Prancis ditujukan ke negara-negara Eropa dan yang menjadi tujuan utama adalah Spanyol, hal tersebut dibuktikan dengan total transaksi pada tahun 2014 sebesar 31.432.000 juta USD atau 16,9% dari total ekspor krustasea Prancis ke dunia. Posisi kedua di tempati oleh Jerman dengan total transaksi 27.710.000 juta USD atau 12,4% dari total ekspor krustasea Prancis. Pada posisi ketiga adalah Inggris Raya dengan nilai transaksi 23.221.000 juta USD. Sedangkan untuk Ekspor Krustasea dari Prancis menuju Indonesia tidak ditemukan adanya transaksi.

2.2. Impor Krustasea ke Prancis dari Dunia

Dengan produksi 3500 kg udang per tambak setiap tahunnya dan tingginya angka konsumsi Krustasea Masyarakat Prancis, maka untuk menutupi kebutuhan tersebut maka Pemerintah Prancis melakukan importasi dari berbagai Negara di dunia. Pada tahun 2014 sendiri pemerintah Prancis mengimpor sejumlah 119.645 ribu Ton Crustasea dari berbagai penjuru dunia. Tingginya angka konsumsi tersebut pun akhirnya dipenuhi melalui impor kelompok HS 0306:

1. HS Code 030611 Rock lobster and other sea crawfish 2. HS Code 030612 Lobster, frozen or not, including boiled 3. HS Code 030613 Shrimps and Prawns

4. HS Code 030414 Crabs, frozen or not, including boiled 5. HS Code 030615 Frozen Norway Lobster

(20)

6. HS Code 030616 Frozen cold Water Shrimps and Prawn 7. HS Code 030617 Other Shrimps and Prawns

8. HS Code 030619 Crustaceans nes 9. HS Code 030621 Rock Lobster 10. HS Code 030622 Lobster nes

11. HS Code 030623 Shrimps and Prawns 12. HS Code 030624 Crabs not Frozen

13. HS Code 030625 Norway Lobster not Frozen

14. HS Code 030626 Cold-water Shrimps and Prawns not Frozen 15. HS Code 030627 Other Shrimps and Prawns not Frozen 16. HS Code 030629 Crustaceans nes, not frozen

Komoditas Krustasea yang diimpor oleh Prancis meliputi Udang, Kepiting dan Lobster dimana pada tahun 2012 mencapai 1.070.000.000 Miliar USD kemudian meningkat sebesar 7,4% pada tahun 2013 hingga mencapai total transaksi 1.156.628.000 Miliar USD. Peningkatan kembali terjadi pada tahun 2014, dimana nilai transaksi Impor Krustasea Prancis meningkat 7,7% menjadi 1.253.613.000 Miliar USD. Pada tahun 2014 nilai Impor Krustasea Prancis memberikan share 0,18% dari total Impor Prancis pada tahun yang sama. Kelompok komoditas Krustasea yang paling banyak di impor oleh Prancis adalah Crustasea dengan turunan kode HS 060317 Other Frozen Shrimps and Prawns dengan nilai transaksi pada tahun 2014 yang mencapai 824.106.000 juta USD atau mewakili 65,76% dari total impor Krustasea Prancis.

(21)

Negara Exportir utama komoditas krustasea adalah Negara Ekuador dengan total transaksi yang mencapai 255.928.000 juta USD pada tahun 2014 yang meningkat 10,9% jika dibandingkan tahun sebelumnya, atau mimiliki share sebesar 20,3% dari total Impor Krustasea Prancis dari dunia. Pada tempat kedua adalah Negara India dengan total nilai transaksi pada tahun 2014 yang mencapai 140.704.000 juta USD atau mewakili 11,1% dari total impor Krustasea Prancis.

Indonesia berada pada urutan ke-19, sebagai Eksportir krustasea dengan kode HS

0603 ke Prancis dimana Ekspor Krustasea Indonesia terus menurun sejak tahun 2011. Pada tahun 2011, Indonesia berhasil mengekspor Krustasea dengan nilai transaksi yang mencapai 28.169.000 juta USD, dan nilai transaksi ini merupakan yang terbesar yang pernah diraih Prancis sejak 5 tahun terakhir. Pada tahun 2012 terjadi penurunan sebesar -37,4%, hingga nilai transaksi jatuh pada nilai 17.326.000 juta USD. Pada tahun 2013 nilai transaksi kembali turun, namun kali ini lebih kecil dari pada penurunan tahun sebelumnya yaitu -1,7% menjadi 17.088.000 juta USD. Pada tahun 2014 ekspor Krustasea mengalami penurunan sebesar 11,7 jika dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 15.074.000 juta USD atau memiliki share pasar Impor Krustasea ke Prancis sebesar 1,1%. Dengan ini Kami dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi surplus perdagangan Komoditas Krustasea antara Indonesia dan Prancis untuk Indonesia.

Negara ASEAN yang berhasil menjadi exportir ke Prancis adalah Negara Thailand

dan Vietnam. Thailand berhasil menempati posisi 18 (masih lebih baik dari pada Indonesia yang menempati posisi 19) dengan total ekspor yang mencapai

(22)

15.400.000 juta USD. Vietnam menempati posisi jauh lebih baik dengan posisi ke 5 dan dengan total ekspor yang mencapai 70.329.000 juta USD atau 5,5% dari total impor Krustasea Prancis dari dunia.

2.3 Regulasi komoditas Krustasea di Prancis

Aturan Pemancingan. Udang, Kepiting dan Lobster yang akan diperjualbelikan harus

dilakukan oleh Pemancing yang mimiliki sertifikat sebagai Pemancing Komersial yang tergabung dalam Perusahaan sebagaimana diatur dalam Undang-undang tanggal 9 Januari 1852 dengan perubahan pada sector perikanan (le décret du 9 Janvier 1852 modifié sur l’exercice de la peche maritime)

- Pemancingan atau pengambilan udang dan kepiting hanya dapat zona yang telah ditentukan oleh Pemerintah termasuk ukuran organisme minimal yang boleh diambil dan jumlah maksimal yang diizinkan untuk dilakukan diatur dalam Peraturan No. 6 dan 12 Undang-undang Nomor 90-95 tanggal 25 Januari 1990 (Art. 6 et 12 Décret n° 90-95 du 25 Janvier 1990). Seperti: zona 12 Milles laut yang juga diatur dalam UU no 71-1060 tahun 1971 (Loi n°71-1060 de 1971).

- Pemancingan yang bersifat rekreasi atau hobbi dan olah raga hanya dapat dilakukan oleh individu yang telah berusia lebih dari 16 tahun dan memiliki surat izin untuk memancing, hasil pemancingan tidak dapat diperjual belikan, apabila dilakukan pelanggaran maka akan dikenakan denda sebesar 22.860 € sebagaimana diatur didalam Peraturan Tanggal 17 Mei 2011 (Arrête du 17 mai 2011).

(23)

2.4 Aturan Umum Perdagangan Krustasea di Prancis

- Untuk membuka kedaai yang menjual komoditas Krustasea, seorang pedagang harus memiliki pengetahuan dan pendidikan dibidang perikanan sebagaimana diatur dalam Peraturan D338-9 sampai D338-20 Undang-undang Pendidikan tanggal 22 Desember 2009.

- Memperhatikan tingkat keselamatan, harus memperhatikan system ventilasi, sirkulasi udara, pendinginan dan penyimpanan serta memperhatikan tingkat kebisingan yang akan timbul dalam hal polusi suara terhadap para tetangga kios sebagaimana diatur dalam Peraturan n°95-408 tanggal 18 April 1995.

- Memperhatikan Tingkat kesehatan dan kebersihan, sebagaimana tercantum dalam peraturan tanggal 21 Desember 2009 yang mengatur secara detail tentang transportasi komoditas berbahan dasar hewan termasuk udang dalam hal pengawetannya, yag harus dilengkapi dengan dokumen legal. Pengawetan Udang dan Kepiting dalam kondisi hidup dapat dilakukan dalam suhu 0° hingga 2°C dan untuk Udang, Kepiting dan Lobster beku dilakukan dalam suhu -12° dan diatas suhu 63°C untuk yang dijual sebagai makanan panas (UU no.583 tahun 2004)

- Pengemasan harus mencantumkan (1) Asal pengambilan/pemancingan Krustasea. (2) Perusahaan yang melakukan pemancingan. (3) Perusahaan yang melakukan pengolahan. (4) Tanggal, Bulan, Tahun dan Jam kadaluarsa (5) Indormasi tentang tata cara pengolahan dan larangan yang akan membahayakan kesehatan. (6) Alergi terkait produk Krustasea tersebut. (7) Bagi barang impor harus mencantumkan perusahaan importer dan terjemahan dalam bahasa Prancis. (Pasal R-119 Alenia 5).

(24)

2.5 Saluran Distribusi Krustasea Di Perancis

Komoditi Krustasea di jual dalam bentuk udang, kepiting dan lobster segar, beku, kalengan serta dalam kemasaan siap saji seperti koktail seafood dan salad seafood. Perdagangan seafood banyak dilakukan oleh supermarket, kios penjualan hasil laut, restaurant dan perusahaan catering. Hasil penelitian laut yang dilakukan oleh Franceagrimer menyebutkan bahwa hasil laut dijual oleh supermarket sebanyak 71%, kios penjual produk ikan mencapai 4%, pedagang keliling 6% dan lain-lainnya sebanyak 19%. Supermarket yang paling banyak mendristribusikan perdagangan Krustasea diantaranya adalah: Auchan, Carrefour, Casino, Intermarché, Leclerc, Picard hingga Monprix.

2.5 Hambatan Perdangan Krustasea di Perancis

Tantanan utama dalam perdagangan komoditas Krustasea dari Indonesia di Prancis adalah bidang transportasi yakni membawa udang, kepiting atau lobster kondisi hidup dari tempat produsen ke konsumen, karena komoditas udang yang masih hidup lebih banyak diminati. Kesegaran produk menjadi kunci utama perdagangan komoditas krustasea di Prancis.

Perdagangan Udang dan Kepiting akan menghadapi isu lingkungan yang akan mempengaruhi perdagangan komoditi ini. Isu lingkungan yang akan diangkat adalah: 1. Isu kerusakan lingkungan hutang mangrove. Krustasea yang berasal dari Asia

dinyatakan 50-60% merupakan hasil dari tambak yang berada di tepi laut. Kemudian untuk membuka tambak ini akan enyebabkan kerusakan hutan bakau karena untuk menghasilkan 1kg udang dibutuhkan 13,4m2 hutan mangrove/hutan

(25)

III.

Peluang dan Strategi Perdagangan Krustasea di Perancis

3.1 Peluang Perdagangan Komoditas Krustasea di Perancis

Komoditas Krustasea yang diimpor oleh Prancis meliputi Udang, Kepiting dan Lobster terus mengalami peningkatan sejak tahun 2012 hingga 2014 yaitu 14,6%. Hingga saat ini nilai transaksi Impor Krustasea Prancis dari dunia telah mencapai 1.253.613.000 Miliar USD.

Peluang bisnis Krustasea juga didukung oleh meningkatnya restora Asia di Prancis yang menyajikan santapan makanan laut dari Asia. Keunggulan lain yang dimiliki oleh Indonesia adalah diantaranya ketersediaan garis pantai dan tambak yang luas untuk melakukan budidaya Krustasea.

3.2 Strategi bagi Indonesia

Para pengusaha Krustasea khususnya Udang, Kepiting dan Lobster agar mencari metode baru khususnya dalam hal transportasi dan pengemasan agar Krustasea yang dikirim dari Indonesia ke Prancis masih dalam kondisi segar.

Terkait dengan isu lingkungan dan propaganda negative tentang produk udang Tropis, Pemerintah Indonesia diharapkan dapat bekerja sama dengan produsen krustasea lainnya seperti Thailand dan Philipina untuk melakukan advokasi serta pembela produk komuditas krustasea khususnya yang berasal dari Indonesia.

(26)

Gambar 1 : Contoh Lobster dari Indonesia

Gambar 2 : Contoh Udang dari Indonesia

(27)

IV. INFORMASI PENTING

4.1 Informasi Perwakilan Prancis di Indonesia

KEDUTAAN BESAR PERANCIS UNTUK INDONESIA DAN TIMOR TIMUR /

FRENCH EMBASSY

Menara BCA – 40th floor

Jl. M. H. Thamrin n°1

Jakarta Pusat 10310

Tel. : (62-21) 23 55 76 00

Faks : (62-21) 23 55 76 02

Surel : contact@ambafrance-id.org

ambassade@ambafrance-id.org

Web. : http://www.ambafrance-id.org/

KONSULAT JENDERAL DENPASAR (BALI DAN LOMBOK)

Jl. Mertasari Gg. II No. 08, Sanur

Tel. : +62 361 285 485

Faks : +62 361 286 406

Surel : consul@dps.centrin.net.id

BAGIAN EKONOMI

World Trade Center, Lt. 11

Jalan Jend Sudirman, n° 31

JAKARTA 12 920

Tel

: (021) 570 16 68

Faks : (021) 570 04 78

Surel : jakarta@dree.org

(28)

KAMAR DAGANG PRANCIS-INDONESIA (IFCCI)

Chase Plaza, Lt. 14

Jalan Jenderal Sudirman, n°21

JAKARTA 12910

Tel

: (62 21) 520 82 61

Faks : (62 21) 520 82 71

Surel : news@ifcci.com

Web :

www.ifcci.com

4.2

Informasi Perwakilan Indonesia di Prancis

KBRI UNTUK PRANCIS DAN KEPANGERANAN ANDORA

47-49 rue Cortambert 75116 Paris, France

Tel : +33 (1) 4503-0760

Faks : +33 (1) 4504-5032, 4072-7063

Surel : komparis@online.fr

Web : http://paris.kemlu.go.id atau

www.amb-indonesie.fr

KONSULAT JENDERAL / KJRI MARSEILLE

25 Bd Carmagnole 13008, Marseille, France

Tel. : + 33 491 230 160

Faks : +33 491 714 032

Surel : info@cons-indonesie.fr

Web : www.deplu.go.id/marseille atau www.cons-indonesie.fr

INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER (ITPC)

19 Boulevard Eugene Deruelle 69003 Lyon, France

Tel : +33 4 78 60 62 78

Faks : +33 4 78 60 63 14

Surel : itpc.lyon@gmail.com

Web : www.itpclyon.fr

(29)

4.3 Daftar Pameran Krustasea Prancis

1. Foire de Paris (Pameran Bebagai Produk)

Tempat

: Paris Expo Porte de Versailles France

Waktu

: 29 April- 10 Mei 2016

Kategori

: Pameran berbagai macam produk di Paris.

Kontak

:

www.foire

deparis.fr

2. SIAL Salon International de l’Alimentation (SIAL), Pameran Makanan

Tempat : Parc des Expositions de Paris Nord Villepinte, 93200 Villepinte, France Waktu : 16 – 20 Oktober 2016

Kategori : Agri-Food Industry, Food Retail, Commercial Chatering Kontak : www.sialparis.com

(30)

4.4

Assosiasi Importir Komoditas Alat Musik ke Prancis

Kementrian Perkebunan, Pangan dan kehutanan

www.agriculture.gouv.fr

International Seafood Marketing Expert

19 Rue Martel 75010 Paris France – Tel +33(0)1 5603 5454

www.marketing-seafood.com

Association Des Entreprises de Produits Alimentaires Elabores (ADEPALE)

44 Rue d’Alésia 75682 Paris Cedex – Tel +33(0)1 5391 4444

Asosiasi Pengusaha produk makanan olahan

www.adepale.org

FranceAgriMer – Lembaga Kelautan, Perikanan serta Pertanian Prancis

www.franceagrimer.fr

INSTITUT français de recherche pour l’exploitation de la mer (IFREMER)

Badan Penelitian dan Eksplorasi hasil laut di Prancis

www.ifremer.fr/institut

Syndicat National du Commerce Extérieur des Produits Congelés et

Surgelés (SNCE)

(31)

4.4

Daftar Importir Krustasea di Prancis

1. Fresh Pack (Spesialisasi seafood beku dari seluruh dunia)

Résidence La Roselière – 52, rue Apolonie 62280 St Martin Lès Boulogne

Tél. +33 (0)3 21 99 04 99 - Fax +33 (0)3 21 99 71 11

E-Mail :

contact@freshpack.fr

2.

Crustamar

www.crustamar.fr

Le Cube, Porte de l’Estuaire – 20 Rue de la Fontaine Salée 44100 Nantes

Tél. +33 240 205 502 – Fax +33 240 205 509

E-Mail :

info@crustamar.com

3.

Transcausse S.A.S.

ZAC Saumaty Séon – 22 Rue Gaston Castel – 13016 Marseille

Tél +33 4 91 13 15 15

E-Mail :

a.drapaniotis@transcausse.com

4. Gel Pêche

www.gelpeche.fr

8 Rue René Fonck Nantes Atlantique 44860 Saint Aignan de Grand Lieu

Tél. +33 (0)2 51 70 63 63 – Fax. +33 (0)2 51 70 63 53

E-Mail :

marketing@gelpeche.fr

5. Markagel

www.markagel.com

Avenue Chutiqueta 64210 Bidart

(32)

6. Unima Distributions SAS

www.unima.com

11 Bis, Rue Balzac 75008 Paris

Tél. +33 (0) 177 490 870 – Fax. +33 (0) 145 637 590

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Situs resmi Pemerintah Perancis

http://www.france.fr

diakses 17 Desember

2015

Source of Data: DNSCE, 2015 (Lemabaga Regulasi Makanan di Prancis)

www.agriculture.gouv.fr

www.lafranceagricole.fr

www.Insee.fr

Gambar

Gambar  1 Peta Perancis  Sumber : www.cartesfrance.fr
Gambar 1 : Contoh Lobster dari Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Melihat permasalahan yang dihadapi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, sangat memerlukan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan kerja yang optimal, untuk itu perlu dilakukan

• Jaringan yang letaknya paling luar pada organ-organ primer akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. • Jaringan ini melindungi bagian

Selain itu, hal yang terpenting dari pilkada ini adalah sebuah sarana demokratisasi di tingkat lokal yang dapat menegakkan kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan

Berdasarkan kutipan novel di atas, kira-kira nilai apa yang terkandung di dalamnya? Nilai yang terkandung dari kutipan novel tersebut adalah nilai moral dan Pendidikan, dimana

keuangan perusahaan yang dapat dinilai dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan,

Meski demikian masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru dan orang tua dalam melakukan kerjasama dalam pembelajaran baca Al-Quran di SDIT Nurul Ishlah Banda Aceh,

Tradisi upacara manganan mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional itu sudah menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang

Artinya tidak ada hubungan munculnya bercak-bercak gelap (dark specks) pada latar belakang material nekrotik granular eosinofilik dengan kadar CD4 pada penderita