• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PEDOMAN JASA KONSULTANSI (JK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PEDOMAN JASA KONSULTANSI (JK)"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PEDOMAN JASA KONSULTANSI (JK)

Lampiran

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 31/PRT/M/2015 tentang

Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi

(2)

DAFTAR ISI

BAB I KETENTUAN UMUM ... 2

A. PENGERTIANISTILAH ... 2

B. TUJUAN ... 4

C. RUANGLINGKUP ... 4

BAB II PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN ... 6

A. IDENTIFIKASIDANPEMILIHANMETODEPENGADAAN ... 6

B. PEMAKETANPEKERJAAN ... 8

C. PENYUSUNANHARGAPERKIRAANSENDIRI(HPS) ... 8

D. PENYUSUNANDOKUMENTAHUNJAMAK ... 9

E. PERHITUNGANPENYESUAIANHARGA ... 11

F. PENGADAANSECARAELEKTRONIK ... 12

G. PENGADAANSECARAELEKTRONIKDILINGKUNGANKEMENTERIANPEKERJAAN UMUM ... 14

BAB III EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN KUALIFIKASI ... 15

A. UMUM ... 15

B. PERSIAPAN ... 15

C. PELAKSANAAN ... 16

BAB IV TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ... 25

A. TATACARAPENGADAANDANEVALUASIPENAWARAN ... 25

B. UNDANGAN/PENGUMUMANSELEKSI ... 27

C. PENDAFTARANDANPENGAMBILANDOKUMENSELEKSI ... 28

D. PEMBERIANPENJELASANDOKUMENPEMILIHAN ... 28

E. PENYAMPULANDANPENANDAANDOKUMENPENAWARAN ... 30

F. CARAPENYAMPAIANDOKUMENPENAWARAN ... 31

G. PEMBUKAANDOKUMENPENAWARAN ... 31

H. EVALUASI DOKUMENPENAWARAN,PENETAPANDANPENGUMUMANPERINGKAT TEKNIS ... 36

1. KETENTUAN UMUM EVALUASI ... 36

2. METODE EVALUASI KUALITAS ... 37

3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA ... 47

4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN ... 56

5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH ... 63

I. PENETAPANPEMENANGSELEKSI ... 69

J. PENGUMUMANPEMENANGSELEKSI... 73

K. SANGGAHAN ... 73

BAB V KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS ... 75

A. UNDANGANKLARIFIKASIDANNEGOSIASITEKNISDANBIAYA ... 75

B. KLARIFIKASIDANNEGOSIASITEKNISDANBIAYA ... 75

C. PEMBUATANBERITAACARAHASILSELEKSI(BAHS) ... 77

BAB VI SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ... 79

A. SELEKSIGAGAL ... 79

B. TINDAKLANJUTSELEKSIGAGAL ... 80

BAB VII LAIN-LAIN ... 84

A. LARANGANMEMBERIKANGANTIRUGI ... 84

B. KEWAJIBANMENYIMPANDANMEMELIHARADOKUMENPEMILIHAN ... 84

C. SELEKSIMENDAHULUIPERSETUJUANDIPATAHUNANGGARAN ... 84

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

A. PENGERTIAN ISTILAH

Dalam pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi, yang dimaksud dengan :

1. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan professional yang membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).

2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD.

3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

4. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. 5. Kelompok Kerja ULP yang selanjutnya disebut Pokja ULP adalah Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia jasa.

6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi.

7. Penyedia Jasa adalah badan usaha atau orang Perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan/melaksanakan layanan jasa konsultansi.

8. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Jasa Konsultansi.

9. Peserta seleksi adalah penyedia jasa yang mengikuti seleksi penyedia jasa yang telah lulus prakualifikasi dan masuk dalam daftar pendek konsultan (untuk prakualifikasi) atau mendaftar dan mengambil dokumen seleksi (untuk pascakualifikasi).

10.Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

11.Dokumen seleksi adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pokja ULP yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan jasa konsultansi.

12.Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah hasil perhitungan seluruh volume pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan keuntungan.

13.Dokumen penawaran adalah surat penawaran dan seluruh dokumen lampirannya termasuk dokumen kualifikasi (untuk pascakualifikasi). 14.Substansi penawaran adalah hal-hal pokok dalam penawaran yang

menentukan sah atau tidaknya penawaran yang dinyatakan dalam dokumen seleksi.

(4)

15.Kontrak Jasa Konsultansi yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat-Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.

16.Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan jasa konsultansi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berbasis input, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

17.Kontrak Lump Sum adalah kontrak pengadaan Jasa Konsultansi

didasarkan atas produk/keluaran (Output based) yang harus dihasilkan

konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR untuk menyelesaikan

seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa, sedangkan pembayaran berbasis output.

18.Jangka waktu pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (100%).

19.Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

20.Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.

21.Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

22.Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

23.Hari adalah hari kalender untuk proses seleksi secara elektronik dan batas akhir setiap tahapan adalah hari kerja.

24.Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan atas substansi penawaran yang kurang jelas dalam rangka evaluasi dokumen penawaran.

25.Konfirmasi adalah kegiatan meminta penegasan terhadap hal-hal yang diperlukan.

26.Negosiasi adalah kegiatan untuk mencapai kesepakatan teknis maupun harga untuk melaksanakan pekerjaan.

27.Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia dalam periode pelaksanaan kontrak.

28.Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi

(5)

teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

29.Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam Pengadaan Barang/Jasa.

30.Prakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran.

31.Pascakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran.

32.Formulir Isian Kualifikasi adalah isian dari peserta pengadaan barang/jasa dalam proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya.

33.Daftar Isian Kualifikasi adalah dokumen yang disampaikan oleh peserta berisi pakta integritas dan formulir isian kualifikasi.

34.Daftar Hitam adalah daftar yang memuat identitas Penyedia Barang/Jasa dan/atau Penerbit Jaminan yang dikenakan sanksi oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berupa larangan ikut serta dalam proses pengadaan barang/jasa diseluruh Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi lainnya.

B. TUJUAN

Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi ini disusun dengan tujuan :

1. Sebagai pedoman Kelompok Kerja (Pokja) ULP dalam melaksanakan evaluasi dokumen penawaran pengadaan pekerjaan jasa konsultansi; 2. Untuk mendapatkan penyedia jasa yang diyakini mampu melaksanakan

pekerjaan dengan baik, dengan harga penawaran yang paling menguntungkan negara;

3. Agar pelaksanaan pengadaan dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

C. RUANG LINGKUP

1. Pedoman Penyusunan Dokumen Pengadaan dan Evaluasi Penawaran ini digunakan untuk pelaksanaan seleksi mencakup:

a. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang seluruh pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah (pusat/daerah).

b. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang sebagian pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah (pusat/daerah) dan sebagian bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri.

2. Pedoman ini digunakan untuk mempermudah/menuntun Pokja ULP dalam pelaksanaan seleksi sesuai dengan yang tercantum dalam standar dokumen pengadaan meliputi:

a. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas.

b. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas dan Biaya.

c. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas dan Biaya.

(6)

d. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi Sistem Pagu Anggaran.

e. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi Sistem Pagu Anggaran.

f. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Biaya Terendah.

g. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Biaya Terendah.

h. Seleksi Umum/Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas (Perseorangan)

(7)

BAB II

PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN

Proses Perumusan Persiapan pengadaan jasa konsultansi dimulai dari identifikasi kebutuhan jasa konsultansi sampai dengan pengumuman rencana pengadaan tersebut. Pengumuman dilakukan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional.

Dokumen yang diperlukan antara lain:

- Daftar kegiatan meliputi nama kegiatan, sub kegiatan dan paket pekerjaan; - Kerangka Acuan Kerja yang didalamnya termasuk spesifikasi teknis

pekerjaan konstruksi;

- Rencana Anggaran Biaya (RAB);

- Organisasi Pengadaan berikut tugas pokok dan kewenangan masing-masing; - Jadwal kegiatan pengadaan pekerjaan konstruksi.

A. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN

PA/KPA dalam menyusun rencana pengadaan, perlu melakukan identifikasi kebutuhan pekerjaan jasa konsultansi dan menetapkan metode pengadaan, serta wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pekerjaan jasa konsultansi yang dibutuhkan atau yang akan diadakan adalah untuk kegiatan yang ada di dalam Rencana Kerja K/L/D/I yang telah diuraikan dalam Rencana Strategis oleh unit kerja di bawahnya. 2. Dilakukan pemaketan untuk Pekerjaan jasa konsultansi sesuai

kebutuhan teknis dengan memberikan kesempatan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem konstruksi, kualitas dan kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

3. Jadwal kegiatan harus memperhatikan waktu pemilihan penyedia, pelaksanaan pekerjaan tersebut dan batas waktu penyelesaian pekerjaan sehingga dapat difungsikan sesuai rencana.

4. Memperhatikan pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi seperti perencanaan/desain yang diperlukan, kajian, survey, persetujuan kontrak tahun jamak (untuk kontrak tahun jamak) serta dana/biaya yang harus sudah tersedia sebelum dilakukan proses pengadaannya.

5. Pemilihan metode pengadaan dapat dilakukan mengikuti ketentuan di dalam pedoman ini namun tidak terbatas untuk memilih metode pengadaan yang lain sesuai dengan tatacara pengadaan yang berlaku. Pemilihan metode pengadaan dilakukan dengan mempertimbangkan sifat dan kompleksitas pekerjaan antara lain:

a. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Dua Sampul: 1). Evaluasi kualitas dengan prakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi yang mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhan dan/atau lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK.

Sebagai contoh: desain pembuatan pembangkit tenaga nuklir, perencanaan terowongan di bawah laut, dan desain pembangunan bandara internasional.

(8)

2). Evaluasi kualitas dan biaya dengan prakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat.

Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-gedung.

3). Evaluasi kualitas dan biaya dengan pascakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat.

Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-gedung.

b. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Satu Sampul 1). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Prakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya tidak melampaui pagu tertentu.

Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang serupa.

2). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Pascakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya tidak melampaui pagu tertentu.

Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang serupa.

3). Evaluasi Biaya Terendah dengan Prakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan standar.

Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana dan pengukuran skala kecil.

4). Evaluasi Biaya Terendah dengan Pascakualifikasi.

Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan standar.

Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana dan pengukuran skala kecil.

5). Evaluasi Kualitas dengan Pascakualifikasi (Perseorangan)

Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan teknologi sederhana dan/atau resiko kecil, kecuali ditentukan lain.

(9)

B. PEMAKETAN PEKERJAAN

PA/KPA dalam melakukan pemaketan pekerjaan jasa konsultansi wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

1. Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

2. Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp. 750.000.000,- diperuntukkan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil kecuali untuk pekerjaan jasa konsultansi yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

3. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pekerjaan jasa konsultansi untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, kualitas dan kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

4. PA/KPA dilarang memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket kecil dengan maksud untuk menghindari seleksi.

5. PA/KPA dilarang menyatukan dan memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-masing.

6. PA/KPA dilarang menyatukan/menggabungkan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya dapat dipisahkan dan/atau besaran nilainya yang seharusnya dilakukan oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.

7. PA/KPA dilarang menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak objektif.

C. PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

1. PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Barang/Jasa, kecuali untuk Kontes/Sayembara.

2. ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS berdasarkan HPS yang ditetapkan oleh PPK.

3. Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia.

4. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum batas akhir pemasukan penawaran pada pemililihan dengan pascakualifikasi;

5. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum batas akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya proses prakualifikasi pada pemilihan dengan prakualifikasi;

6. HPS dapat digunakan sebagai acuan untuk negosiasi biaya terkait biaya langsung non personil.

7. Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:

a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS);

b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;

(10)

c. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal;

d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya;

e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;

f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain;

g. norma indeks; dan/atau

h. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan. i. dalam menyusun HPS telah memperhitungkan:

1). Pajak Pertambahan Nilai (PPN); dan

2). keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar bagi penyedia maksimal 15% (lima belas perseratus) dari total biaya tidak termasuk PPN.

8. HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain dan Pajak Penghasilan (PPh) penyedia.

9. Riwayat HPS harus didokumentasikan secara baik.

D. PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK

1. Pokja ULP wajib melakukan penyusunan Dokumen Pengadaan (Tahun Jamak) sebelum melaksanakan proses pengadaan. Dokumen tersebut harus disusun berdasarkan Peraturan Menteri mengenai Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.

2. Pekerjaan Jasa Konsultansi yang dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak (Multi Years Contract) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. pengadaannya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dan sumber dana yang diperlukan untuk pengadaan yang berasal dari rupiah murni (APBN/APBD).

b. secara teknis pekerjaan tidak dapat dipecah-pecah dan/atau penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dan/atau dalam rangka mengefektifkan pencapaian program sesuai target yang telah ditetapkan.

c. sebelum pemilihan Pekerjaan Jasa Konsultansi dimulai, paket Pekerjaan Jasa Konsultansi tersebut sudah mendapatkan persetujuan pelaksanaan kontrak tahun jamak dari Menteri Keuangan (APBN) atau Kepala Daerah (APBD).

d. Dalam melaksanakan seleksi kontrak tahun jamak dilakukan sekaligus meliputi keseluruhan biaya pelaksanaan paket pekerjaan sampai dengan selesai, tidak berdasarkan anggaran yang tersedia di tahun pertama (bertahap).

3. Dokumen Pengadaan disusun sesuai jenis kontrak sebagai berikut: a. Kontrak Harga Satuan

Dokumen acuan/referensi yang digunakan adalah: 1) Buku JK 04 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum)

(11)

2) Buku JK 05 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha), Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum).

3) Buku JK 06 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum).

4) Buku JK 07 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum).

5) Buku JK 08 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Sederhana).

6) Buku JK 09 HS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Perseorangan) Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum/Seleksi Sederhana).

b. Kontrak Lump Sum

Dokumen Acuan/Referensi yang digunakan adalah: 1) Buku JK 04 LS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum)

2) Buku JK 05 LS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha), Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum).

3) Buku JK 06 LS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum).

4) Buku JK 07 LS

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum).

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1). Undangan/Pengumuman

Harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dan Jangka waktu pelaksanaan.

2). Dalam kontrak lump sum tidak dibolehkan adanya Penyesuaian Harga (Price Adjustment).

(12)

E. PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA

1.Penyesuaian harga (Price Adjustment) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak berbentuk Kontrak Harga Satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan;

b) tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen Pengadaan;

c) penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis pekerjaan yang bersifat borongan misalnya pekerjaan Lump Sum.

2.Undangan/Pengumuman

Pada undangan/pengumuman harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut termasuk perkiraan kebutuhan dana untuk Penyesuaian Harga dan jangka waktu pelaksanaan.

3.Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK)

Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga (Price Adjustment) pada SSUK sebagai berikut:

“Penyesuaian Harga:

a) Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya

penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang

masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.

c) Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata

pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya operasional, "at cost", dan jenis pekerjaan Lump Sum.

d) Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal

pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak. Agar diperhatikan pengambilan indeks penyesuaian harga:

1) pada saat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal

pelaksanaan pekerjaan;

2) pada saat pekerjaan lebih cepat dari jadwal pelaksanaan

pekerjaan menggunakan indeks harga pada saat realisasi pelaksanaan pekerjaan; atau

3) Pada saat pekerjaan terlambat karena kesalahan Penyedia

penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada kontrak awal. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan Pengguna diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga sesuai jadwal realisasi pekerjaan.

e) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal tersebut.

f) Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani.

(13)

g) Penyesuaian Harga Satuan mempertimbangkan/memperhitungkan biaya langsung personil dan biaya langsung non personil.

h) Penetapan koefisien Kontrak pekerjaan dilakukan oleh Pejabat Eselon

I Satminkal terkait dan dicantumkan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak.

i) Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS yang merupakan indeks komponen terbesar dari pekerjaan.

j) Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,

digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.

k) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila

penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data;

l) Penyedia dapat mengajukan penyesuaian harga secara berkala

selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.” 4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)

Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga yaitu penetapan koefisien komponen bahan, tenaga kerja, alat kerja, dan bahan bakar pada SSKK sebagai berikut:

“Penyesuaian harga

a) Untuk Penyesuaian Harga digunakan adalah indeks dari komponen

pekerjaan yang terbesar yang dikeluarkan oleh ... [diisi BPS atau Instansi Teknis Lainnya (jika indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS)].

b) Koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan sebagai berikut: ... [koefisien komponen adalah perbandingan antara nilai bahan, tenaga kerja dan alat kerja terhadap Harga Satuan dari pembobotan HPS, dapat dilakukan sesuai pengelompokan jenis pekerjaan dari HPS].

F. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

1. Dalam penyusunan Dokumen Pengadaan secara elektronik perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Seluruh Satuan Kerja/SNVT di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum wajib menayangkan Rencana Umum Pengadaan sesuai dengan alokasi DIPA pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) segera setelah rencana kerja dan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat disetujui oleh DPR;

b. Rencana Umum Pengadaan berisi seluruh informasi paket kegiatan administrasi umum, swakelola, dan kontraktual.

c. Dalam penerapan secara elektronik :

1. Pokja ULP wajib mengunggah (upload) dokumen pengadaan dalam sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) dan penyedia wajib mengunduh (download) untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa; 2. Pada prinsipnya data kualifikasi dan data penawaran dari peserta

disampaikan secara elektronik dan penyerahan dokumen asli (hardcopy) hanya dilakukan terhadap penawaran yang akan diusulkan sebagai calon pemenang (calon pemenang lelang, calon pemenang cadangan 1, dan calon pemenang cadangan 2 apabila ada);

(14)

3. Substansi yang akan dievaluasi (administrasi, teknis, harga, dan kualifikasi) yang disampaikan secara elektronik wajib ditetapkan oleh Pokja ULP dalam dokumen Pengadaan;

4. Isian data kualifikasi yang disampaikan secara elektronik akan dilakukan pembuktian berdasarkan dokumen asli atau copy yang telah dilegalisir oleh yang berwenang;

5. Jaminan penawaran asli dari penyedia yang mengikuti pengadaan secara elektronik wajib disampaikan dan diterima oleh Pokja ULP sebelum batas akhir memasukkan penawaran;

6. Pembukaan dokumen penawaran disaksikan oleh wakil peserta yang hadir dan berita acara ditandatangani oleh Pokja ULP dan dua orang saksi sesuai dengan dokumen pengadaan;

7. Data yang digunakan oleh Pokja dalam evaluasi dokumen penawaran dan penyedia jasa adalah data yang diunggah (upload) pada sistem pengadaan secara elekronik sesuai dengan yang tertulis dalam dokumen pengadaan;

8. Jika suatu paket seleksi setelah seluruh proses ekstraksi berhasil dan terdapat lebih dari satu dokumen elektronik yang tidak rusak, berbeda isinya, dan tidak saling melengkapi serta tidak ada keterangan penggantian dokumen maka dokumen yang digunakan untuk evaluasi adalah dokumen yang diunggah (upload) paling akhir. Tetapi jika waktu diunggahnya (upload) sama maka yang digunakan adalah dokumen yang waktu modifikasinya paling akhir. Dokumen elektronik yang dimaksud adalah dokumen administrasi, teknis, harga, dan dokumen kualifikasi sesuai yang ditentukan dalam dokumen pengadaan;

9. Dokumen elektronik yang rusak (sesudah mendapat klarifikasi dari LSPE (Kemen PU-PR)) akibat kesalahan pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat;

10. Usahakan Dokumen Pengadaan diunggah secara utuh (lengkap) serta tidak boleh terputus (tidak terjadi jeda) agar tidak menimbulkan salah pengertian bagi penyedia;

11. Setelah dapat dipastikan dokumen telah diunggah seluruhnya secara utuh, Pokja ULP mencantumkan keterangan bahwa dokumen telah diunggah (upload) secara lengkap dengan diberi “tanda khusus dan waktu” misalnya “selesai/lengkap tanggal .... hari .... pukul ...”;

12. Apabila terdapat hambatan teknis yang terkait dengan sistem pengadaan secara elektronik sehingga Pokja ULP tidak dapat mengunggah (upload) dokumen pengadaan secara utuh atau mengunduh (download) pada saat pembukaan penawaran maka segera memberitahukan/menghubungi pihak terkait, dalam hal ini pengelola sistem LPSE, untuk diadakan perubahan/penyesuaian jadwal dengan memperhatikan alokasi waktu yang cukup;

13. Dalam penyusunan dokumen pengadaan agar Pokja ULP menyesuaikan ketentuan yang masih mengatur proses seleksi secara manual (hard copy) menjadi dokumen pengadaan secara elektronik;

14. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas dimungkinkan terjadi penyesuaian mengikuti perkembangan teknologi informasi dan diatur dalam ketentuan/peraturan lebih lanjut

(15)

G. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Dalam hal pengadaan secara elektronik di Kementerian/Lembaga/ Daerah/Instansi lain (di luar Kementerian Pekerjaan Umum) dapat menggunakan ketentuan pengadaan secara elektronik di Kementerian/ Lembaga/ Daerah/Instansi bersangkutan

(16)

BAB III

EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN

KUALIFIKASI

A. UMUM

1. Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa.

2. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran.

3. Dalam proses prakualifikasi, Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima.

4. Dalam proses Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang dapat dilengkapi paling lambat sebelum batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi.

5. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima.

6. Persyaratan prakualifikasi yang ditetapkan harus merupakan persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan agar terwujud persaingan yang sehat secara luas

7. Pokja ULP dilarang menambah persyaratan kualifikasi yang bertujuan diskriminatif serta diluar yang telah ditetapkan dalam ketentuan Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang berlaku.

8. Pokja ULP wajib menyederhanakan proses kualifikasi dengan ketentuan: a. meminta Penyedia Barang/Jasa mengisi formulir kualifikasi; dan b. tidak meminta melampirkan seluruh dokumen yang disyaratkan

kecuali pada tahap pembuktian kualifikasi.

9. Penilaian Dokumen Kualifikasi hanya berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang terdiri dari:

a. evaluasi Persyaratan Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem Gugur; dan

b. evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem Nilai untuk menghasilkan Calon Daftar Pendek.

10.Proses prakualifikasi menghasilkan Calon daftar pendek Penyedia Jasa Konsultansi.

11.Dalam hal terdapat perusahaan Badan Usaha baru kurang dari 3 (tiga) tahun maka urutan daftar pendek berdasarkan paling baru berdirinya badan usaha.

12.Dalam hal terdapat Perusahaan Badan Usaha Baru kurang dari 3 (tiga) tahun dan perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun, maka urutan daftar pendek dimulai dari Perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun yang memenuhi syarat kemudian disusul oleh Perusahaan Badan Usaha baru.

13.Dalam hal seleksi umum, Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek (short list) paling kurang 3 (tiga) dan paling banyak 5 (lima) peserta dari daftar peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan terbaik.

B. PERSIAPAN

(17)

1. Isi Dokumen Kualifikasi meliputi :

a. petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi; b. formulir isian kualifikasi;

c. instruksi kepada peserta, termasuk tata cara penyampaian Dokumen Kualifikasi;

d. lembar data kualifikasi; e. pakta integritas; dan

f. tata cara evaluasi kualifikasi.

2. Pokja ULP memeriksa/meneliti persyaratan dan data Formulir Isian Kualifikasi dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal:

a. kelengkapan Formulir Isian Kualifikasi; dan b. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

3. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta diminta untuk membubuhi materai senilai Rp.12.000,00 (dua belas ribu rupiah).

4. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP meminta klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.

5. Diupayakan agar dialokasikan untuk diadaksn penjelasan dokumen prakualifikasi.

6. Di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran dari APBN dari persyaratan kualifikasi dengan nilaia dapat didiskusikan ke Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum.

C. PELAKSANAAN

1. Pengumuman Prakualifikasi

a. Pokja ULP dalam mengumumkan proses prakualifikasi untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan pemilihannya sesuai dengan ketentuan y a n g berkaitan dengan metode pemilihan jasa konsultansi.

b. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana Prakualifikasi melalui website LPSE yang bersangkutan dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik untuk Seleksi Umum paling kurang 7 (tujuh) hari kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja. Dan untuk Seleksi Sederhana paling kurang 4 (empat) hari kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja.

c. Pengumuman Seleksi Umum Prakualifikasi paling sedikit memuat: 1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi; 2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; 3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);

4). syarat-syarat peserta seleksi;

5). tempat, hari, tanggal, dan waktu untuk mengambil Dokumen Kualifikasi.

d. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan:

1). penyedia harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi seleksi;

(18)

a) direktur utama/pimpinan perusahaan;

b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya;

c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau

d) pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

3). persyaratan lain yang sifatnya diskriminatif;

4). persyaratan di luar yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah kecuali diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

e. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri yang mampu mengerjakan, maka pengumuman prakualifikasi dilakukan di website komunitas internasional (seperti

www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain), serta

diberitahukan kepada penyedia yang diyakini mampu mengerjakan. f. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, maka

kepada:

1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau

pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau

2). penyedia yang terlibat dimasukkan ke dalam daftar hitam

dan/atau dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi

a. Pengambilan Dokumen Kualifikasi untuk prakualifikasi pada hari, tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang ditentukan dalam pengumuman.

b. Semua penyedia wajib melakukan pendaftaran sebelum mengambil Dokumen Kualifikasi.

c. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat mengunggah (upload) Dokumen Kualifikasi melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh (download) oleh penyedia jasa.

d. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada penyedia jasa. 3. Pemberian penjelasan Dokumen Kualifikasi (apabila diperlukan)

a. Untuk memperjelas Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat mengadakan pemberian penjelasan (aanwijzing) apabila diperlukan. b. Apabila dilakukan pemberian penjelasan (aanwijzing) Dokumen

Kualifikasi maka disusun Berita Acara Pemberian Penjelasan (aanwijzing) Dokumen Kualifikasi.

c. Adendum Dokumen Kualifikasi

1). Sebelum batas akhir waktu penyampaian Dokumen Kualifikasi

oleh peserta, Pokja ULP dapat mengubah Dokumen Kualifikasi dengan menetapkan Adendum. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Kualifikasi dan disampaikan kepada semua peserta.

(19)

2). Pokja ULP dapat mengundurkan batas akhir waktu

penyampaian Dokumen Kualifikasi apabila ada Adendum Dokumen Kualifikasi.

4. Pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi

a. Peserta mengisi Formulir Isian Kualifikasi dan melengkapi Pakta Integritas dalam Dokumen Kualifikasi.

b. Pemasukan dokumen kualifikasi untuk prakualifikasi dilakukan terpisah dengan pemasukan dokumen penawaran.

c. Metode pemasukan dan tata cara pembukaan Dokumen Kualfikasi harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Kualifikasi.

d. Peserta menyampaikan langsung Dokumen Kualifikasi kepada Pokja ULP sesuai jadwal yang ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi. e. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah

batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima. f. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir

pemasukan Dokumen Kualifikasi kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan Dokumen Kualifikasi maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Adendum Dokumen Kualifikasi dan disampaikan kepada seluruh peserta.

g. Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi dimulai paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima.

5. Penilaian Dokumen Kualifikasi

Penilaian Dokumen Kualifikasi berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang terdiri dari:

a. Evaluasi Persyaratan Kualifikasi

Evaluasi Persyaratan Kualifikasi dilakukandengan Sistem Gugur, peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Kualifikasi apabila:

1). formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh: a) direktur utama/pimpinan perusahaan;

b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);

c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau

d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

2). memiliki surat izin usaha jasa konsultansi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3). menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;

4). salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha tidak masuk dalam Daftar Hitam;

5). memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan);

(20)

6). memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali perusahaan yang berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.

7). memiliki kemampuan pada sub klasifikasi/klasifikasi pekerjaan yang sesuai;

8). menandatangani Pakta Integritas;

9). memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

10).dalam hal peserta akan melakukan kemitraan :

a) wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; dan

b) penilaian kualifikasi pada angka 1) sampai dengan angka 8) dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi/kemitraan.

c) Penilaian angka 9 (Sembilan) dapat digabungkan

11).untuk pekerjaan kompleks dapat memiliki sertifikat manajemen mutu ISO atau persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu.

12).Terhadap peserta yang dinyatakan memenuhi Persyaratan administrasi Kualifikasi dilanjutkan dengan evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi.

b. Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi

1). Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dilakukan dengan Sistem Nilai, peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Teknis Kualifikasi, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 40-55%; b) Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah

diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan dengan bobot 35-45%;

c) Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan bobot 5-15%;

d) Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5%;

e) jumlah a), b), c), dan d) sama dengan 100 %. Dalam hal perusahaan baru, maka perusahaan yang

bersangkutan mendapat bobot 5% dari 100% dan urutan short list dimulai dari perusahaan yang berdirinya terbaru.

2). Apabila ada dua perusahaan baru atau lebih, maka penentuan peringkat berdasarkan waktu berdirinya perusahaan terbaru. 3). Peserta yang memenuhi Persyaratan Kualifikasi dan evaluasi

Persyaratan Teknis Kualifikasi dimasukkan dalam Calon Daftar Pendek untuk kemudian dilakukan pembuktian kualifikasi. 4). Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas dan/atau data yang

kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis dan ditandatangani oleh Pokja ULP dan peserta, namun tidak boleh mengubah persyaratan kualifikasi.

(21)

5). Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang masih dapat diminta untuk dilengkapi paling lambat sebelum batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi.

6). Apabila tidak ada yang lulus kualifikasi, maka prakualifikasi dinyatakan gagal.

7). Detail Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi sebagai berikut: a.Pengalaman pada pekerjaan sejenis

Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Lembar Data Kualifikasi (LDK) Jumlah paket pengalaman perusahaan yang paling banyak dijadikan penyebut untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang ditentukan dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut:

Unsur Sub Bobot tertinggi JPP X JPP X NP  100 Keterangan:

X = Nama perusahaan peserta kualifikasi NP = Nilai Pengalaman

JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan Contoh: Nama Perusahaan Jumlah Paket Pengalaman Sejenis Bobot (40-55%) Nilai Pengalaman 1 2 3 4 PT.A 20 40% 20 % 40 100 40 20 PT.B 10 40% 10 % 40 100 40 10 PT.C 40 (tertinggi) 40% 40 % 40 100 40 40   

b. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi. Nilai kontrak kontrak tertinggi yang sama degan atau lebih besar dari HPS diberi nilai maksimal dan tetap (dapat dikonversi berdasarkan nilai pada saat pekerjaan dilaksanakan). Nilai kontrak yang kurang dari HPS, diberi nilai dengan cara membandingkan nilai kontrak tersebut dengan nilai HPS paket pekerjaan. Rumusan perhitungan sebagai berikut:

1)Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS

100

Bobot NKPS

1) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS

Bobot HPS Tertinggi Kontrak Nilai NKPS  100 Keterangan:

(22)

NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis

Untuk penyedia yang bermitra/KSO, penilaian pengalaman pada pekerjaan sejenis dinilai dari lead firmnya.

Contoh: HPS = Rp. 500.000.000,- Nama Perusahaan NPT (Rp) Bobot (35-45%) NKPS 1 2 3 4 PT.A 1.000.000.000 45% 45 PT.B 550.000.000 45% 45 PT.C 400.000.000 45% 36

c. Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota

Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai pada tingkat Kabupaten/Kota. Jumlah paket pengalaman perusahaan yang paling banyak pada tingkat Kabupaten/Kota tersebut, dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang ditentukan dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut: Unsur Sub Bobot Tertinggi JPPL X JPPL X NPL  100 Keterangan: X = Nama perusahaan

NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi

JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi Contoh:

1) Lokasi Pekerjaan di Kabupaten X, yang berada di Provinsi Y Nama Perusahaan Jumlah Paket Pengalaman Sejenis pada Kabupaten/Kota Bobot (5-15%) Nilai Pengalaman Sejenis pada Kabupaten/Kota (NPL) 1 2 3 4 PT.A 10 (tertinggi) 10% 10 % 10 100 10 10 PT.B 6 10% 6 % 10 100 10 6 PT.C 8 10% 8 % 10 100 10 8

2) Lokasi pekerjaan di wilayah Provinsi DKI Jakarta

Untuk jumlah paket pengalaman sejenis di wilayah Provinsi DKI

(23)

Jakarta, tidak dibedakan wilayah administrasi di bawahnyanya. Nama Perusahaan Jumlah Paket Pengalaman Sejenis pada Kabupaten/Kota Bobot (5-15%) Nilai Pengalaman Sejenis pada Kabupaten/Kota (NPL) 1 2 3 4 PT.A 10 (tertinggi) 10% 10 % 10 100 10 10    PT.B 6 10% 6 % 10 100 10 6    PT.C 8 10% 8 % 10 100 10 8   

d. Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecualiProvinsi DKI Jakarta).

Contoh:

1) Lokasi pekerjaan di Kabupaten X, Provinsi Y Nama Perusahaan Domisili Perusahaan Induk Bobot (5%) Nilai Domisili (Bobotx100) 1 2 3 4 PT.A Provinsi Y 5% 5 PT.B Kabupaten X 5% 5 PT.C Provinsi DKI 5% 0

2) Lokasi pekerjaan di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta Nama Perusahaan NPT (Rp) Bobot (35-45%) NKPS 1 2 3 4 PT.A Provinsi Y 5% 0 PT.B Kabupaten X 5% 0 PT.C Provinsi DKI 5% 0

e. Jumlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100% Contoh:

Nama Perusahaan

Nilai

Pengalaman NKPS Pengalaman Nilai

Nilai

(24)

Sejenis pada Kabupaten/Kota

Bobot 40% Bobot 45% Bobot 10% Bobot 5% 100%

1 2 3 4 5 6

PT.A 20 45 10 5 80

PT.B 10 45 6 5 66

PT.C 40 36 8 0 84

*) lihat contoh pada angka 4) huruf a) 6. Pembuktian kualifikasi

a. Pembuktian kualifikasi dimulai lebih dulu dari nilai terbaik peserta yang masuk dalam Calon Daftar Pendek sampai diperoleh 3 – 5 daftar pendek untuk Seleksi Umum.

b. Pembuktian kualifikasi pada proses prakualifikasi dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan dilakukan setelah evaluasi kualifikasi sebelum hasil evaluasi diumumkan.

c. Pembuktian/verifikasi kualifikasi dilakukan dengan cara memeriksa/meneliti keaslian dokumen dan meminta salinannya. d. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau konfirmasi kepada penerbit

dokumen, apabila diperlukan.

e. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta digugurkan, badan usaha dan pengurus yang memalsukan, dimasukkan dalam Daftar Hitam.

7. Penetapan Daftar Pendek (short list) hasil kualifikasi

a. Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek ( 3 – 5 daftar pendek untuk Seleksi Umum) dari daftar peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan terbaik.

b. Apabila peserta yang lulus pembuktian kualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk seleksi umum, maka seleksi dinyatakan gagal.

8. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi

Pokja ULP memberitahukan/menyampaikan kepada seluruh peserta kualifikasi dan mengumumkan hasil kualifikasi di website LPSE dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang memuat paling sedikit:

a. nama dan nilai paket pekerjaan;

b. nama dan alamat peserta baik yang lulus maupun tidak lulus kualifikasi beserta alasannya; dan

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

9. Undangan kepada peserta yang masuk Daftar Pendek (short list)

a. Pokja ULP mengundang semua peserta yang masuk dalam Daftar Pendek (short list) untuk mengambil Dokumen Pemilihan.

b. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu pengambilan Dokumen Pemilihan.

(25)
(26)

BAB IV

TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

A. TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

1. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN

PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS (BADAN USAHA)

a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek b. Pengambilan Dokumen Seleksi

c. Pemberian Penjelasan

d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan (apabila ada adendum/perubahan)

e. Pemasukan Dokumen Penawaran

f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I

g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I

1). Evaluasi Administrasi 2). Evaluasi Teknis

i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I j. Penetapan Peringkat Teknis

k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis l. Sanggahan

m.Undangan pembukaan dokumen sampul II; n. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II;

o. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II; p. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga

Catatan: untuk evaluasi pagu anggaran, peringkat teknis diatas HPS/pagu dana/anggaran dinyatakan gugur

q. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

r. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; s. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya

t. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

2. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN

PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek b. Pengambilan Dokumen Seleksi

c. Pemberian Penjelasan

d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan (apabila ada adendum/perubahan)

e. Pemasukan Dokumen Penawaran

f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I

g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I

(27)

2). Evaluasi Teknis

i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I j. Penetapan Peringkat Teknis

k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis l. Undangan pembukaan dokumen sampul II; m.Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II;

n. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II; o. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga (termasuk

kombinasi teknis dan harga/biaya);

p. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul II; q. Penetapan Pemenang;

r. Pengumuman Pemenang; s. Sanggahan;

t. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; u. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

v. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; w. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

3. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN

PENAWARAN SATU SAMPUL, EVALUASI PAGU ANGGARAN, BIAYA TERENDAH, DAN KUALITAS (PERSEORANGAN)

a. Undangan/pengumuman:

- dalam hal pascakualifikasi, diawali dengan Pengumuman

- dalam hal prakualifikasi, diawali dengan Undangan kepada peserta yang masuk

dalam daftar pendek

b. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan/Seleksi:

- dalam hal pascakualifikasi, melakukan Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen

Pengadaan

- dalam hal prakualifikasi, melakukan Pengambilan Dokumen Seleksi bagi peserta

yang lulus kualifikasi

c. Pemberian Penjelasan

d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan (apabila ada adendum/perubahan)

e. Pemasukan Dokumen Penawaran f. Pembukaan Dokumen Penawaran

g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran h. Evaluasi Dokumen Penawaran

1). Koreksi Aritmatik 2). Evaluasi Administrasi 3). Evaluasi Teknis

i. Evaluasi Harga

j. Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi

- dalam hal pascakualifikasi, terdapat tahapan evaluasi kualifikasi dan pembuktian.

- dalam hal prakualifikasi sudah dilakukan pada tahapan prakualifikasi.

(28)

l. Penetapan Pemenang;

- Dalam hal evaluasi pagu anggaran, ditetapkan sebagai pemenang adalah

peringkat teknis terbaik di bawah pagu dana/anggaran.

- Dalam hal evaluasi biaya terendah, ditetapkan sebagai pemenang adalah peserta

yang lulus ambang batas dengan harga terendah

- Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), ditetapkan sebagai pemenang adalah

peringkat teknis terbaik

m.Pengumuman Pemenang; n. Sanggahan;

o. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; p. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;

- Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), pemenang dengan penawaran diatas

HPS atau pagu anggaran dilakukan negosiasi teknis dan biaya

q. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; r. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi

B. UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI

1. Dalam hal prakualifikasi:

a. Pokja ULP mengundang peserta yang lulus kualifikasi dan tercantum dalam penetapan daftar pendek (short list) untuk mengambil Dokumen Pemilihan.

b. Undangan mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat pengambilan Dokumen Pemilihan.

c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.

2. Dalam hal pascakualifikasi (Seleksi Umum (Perseorangan)/Seleksi Sederhana):

a. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi melalui website LPSE dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik dengan ketentuan :

 Paling kurang 7 (tujuh) hari kalender pada Seleksi Umum (Perseorangan).

 Paling kurang 4 (empat) hari kalender pada Seleksi Sederhana. b. Pengumuman Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan

Pascakualifikasi paling sedikit memuat :

1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi; 2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; 3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);

4). syarat-syarat peserta seleksi; dan

5). tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil Dokumen Pengadaan;

c. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan :

1). peserta harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi seleksi;

2). pendaftaran harus membawa asli dan/atau rekaman/fotocopy/ legalisir ijazah, sertifikat keahlian, surat referensi kerja milik Penyedia jasa, dan/atau dokumen lain yang sejenis;

(29)

3). persyaratan lainnya yang sifatnya diskriminatif; dan persyaratan selain yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya kecuali diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

d. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri yang mampu mengerjakan, maka Seleksi Umum/Seleksi Sederhana diumumkan di website komunitas internasional (seperti www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain) serta diberitahukan kepada undangan penyedia yang diyakini mampu mengerjakan.

e. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, kepada: 1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau

pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau

2). peserta yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam dan/atau dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI

1. Penyedia melakukan pendaftaran.

2. Penyedia yang sudah mendaftar dapat mengambil Dokumen Pengadaan sesuai tempat, hari, tanggal, dan waktu pengambilan yang ditentukan dalam undangan/pengumuman.

3. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP :

a. Meneliti data peserta yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi;

b. memberikan Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi dalam bentuk file (softcopy) dan/atau cetakan (hardcopy) kepada peserta yang diundang; dan

c. dapat mengunggah (upload) Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh (download) oleh peserta.

4. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada peserta.

5. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam pengambilan Dokumen Pengadaan/Pemilihan.

D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN

1. Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para peserta yang terdaftar/diundang.

2. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.

3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP

4. Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta mengenai: a. Kerangka Acuan Kerja;

b. Metode pemilihan;

c. Cara penyampaian Dokumen Penawaran; d. Metode pembukaan Dokumen Penawaran;

(30)

f. Jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran; g. Metode dan tata cara evaluasi;

h. Hal-hal yang menggugurkan penawaran; i. Jenis kontrak yang akan digunakan; j. Ketentuan tentang penyesuaian harga;

k. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil;

l. Perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila diperlukan).

m.Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K), dan tingkat risiko pekerjaan (tinggi/sedang/kecil), apabila ada; dan

n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan;

5. Pokja ULP harus menjelaskan bahwa dalam menyiapkan penawaran dan isian kualifikasi harus dengan data yang benar. Kebenaran isian kualifikasi akan diminta dan dilakukan pembuktian kualifikasi, apabila memberikan data/keterangan tidak benar maka akan dikenakan sanksi daftar hitam.

6. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan.

7. Pemberian penjelasan isi Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lain dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.

8. Apabila tidak ada satu pun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir.

9. Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 7 terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.

10.Perubahan rancangan kontrak dan/atau ruang lingkup kegiatan dan/atau kualifikasi tenaga ahli dan/atau total nilai HPS, harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi.

11.Apabila PPK tidak sependapat dengan usulan perubahan sebagaimana dimaksud pada angka 10 di atas, maka Pokja ULP menyampaikan keberatan PPK kepada PA/KPA untuk diputuskan, dan :

a Jika PA/KPA sependapat dengan PPK, tidak dilakukan perubahan; b Jika PA/KPA sependapat dengan Pokja ULP, PA/KPA memutuskan

perubahan dan bersifat final, serta memerintahkan Pokja ULP untuk membuat dan mengesahkan Adendum Dokumen Pemilihan.

12.Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi awal.

13.Dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP dapat memberikan tambahan waktu pemasukan Dokumen Penawaran.

(31)

14.Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta untuk mengambil salinan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.

15.Pokja ULP diwajibkan untuk menyediakan salinan BAPP dan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi (apabila ada) dan dapat mengunggah dokumen tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.

E. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN

1. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL

a. Dokumen Penawaran terdiri atas: 1). Penawaran Administrasi 2). Penawaran Teknis

3). Penawaran Biaya

b. Metode pemasukan dokumen penawaran dengan menggunakan metode 2 (dua) sampul.

c. Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari 2 (dua) sampul yang memuat Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I) dan Penawaran Biaya (Sampul II).

d. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis), meliputi : 1). Surat penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku

penawaran dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tetapi tidak mencantumkan penawaran biaya;

2). Surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra); 4). Dokumen penawaran teknis;

5). RK3K; dan

6). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam dokumen seleksi. e. Sampul II (biaya) yang terdiri atas :

1). Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum sesuai dengan surat penawaran Sampul I);

2). Rekapitulasi penawaran biaya;

3). Rincian biaya langsung personil (remuneration);

4). Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost); 5). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan

(apabila ada).

f. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis dimasukkan dalam Sampul I dan ditulis “Penawaran Sampul I” sedangkan Dokumen Penawaran Biaya dimasukkan dalam Sampul II dan ditulis

“Penawaran Sampul II”.

2. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN SATU SAMPUL

a. Dokumen Penawaran yang dimasukkan dalam 1 (satu) sampul terdiri atas:

Referensi

Dokumen terkait

Didalam kolam air tawar ditemukan hewan invrtebrata dengan cirri-ciri tubuh berbentuk bilateral simetris, bersegmen, tidak bersepta dan pada ujung anterior dan posterior

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah terhadap Pengumuman Pemenang Seleksi Umum Nomor : 602.1/14/RIPPDI/POKJA-BAPPEDA/STG/VIII/2015, tanggal 28 Agustus

kolaborasi diantara Kerajaan Franka dengan Kekhalifahan Abbasiyah dalam. upaya menghadapi Kekaisaran Byzantium dan Kekhalifahan Umayyah II,

Mengetahui fungsi kognitif sebelum pelatihan senam lansia MENPORA pada kelompok lansia Kemuning, Banyumanik, Semarang1. Mengetahui fungsi kognitif sesudah pelatihan senam

[r]

[r]

[r]

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai