• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN METODE KANGURU UNTUK MENGURANGI HIPOTERMI PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN METODE KANGURU UNTUK MENGURANGI HIPOTERMI PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

i

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN METODE KANGURU UNTUK MENGURANGI HIPOTERMI PADA BAYI

BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD Dr.SOEDIRMAN

KEBUMEN

Karya Tulis Ilmiah

disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir Diploma III Keperawatan

NAMA : DWI WAHYUNI

A01401882

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul ”ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

PENERAPAN METODE KANGURU UNTUK MENGURANGI HIPOTERMI PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD Dr.SOEDIRMAN

KEBUMEN” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir Program Studi DIII Keperawatan. Dengan suksesnya hasil laporan ini berkat bimbingan dari semua pihak yang senantiasa membantu kami dalam proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kami karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

2. Kedua orang tua kami, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

3. Ibu Hj.Herniyatun M.Kep.Sp.Mat selaku ketua Stikes Muhammadiyah Gombong.

4. Ibu Nurlaila S.kep.Ns.M.Kep selaku ketua prodi DIII Keperawatan.

5. Ibu Diah Astutiningrum, M.Kep selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini

6. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Penyusun menyadari, bahwa dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saranyang bersifat membangun. Semoga kedepannya lebih baik lagi.

Semoga bimbingan dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami akan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik institusi, masyarakat maupun lembaga terkait dan pembaca.

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

A. Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ... 4

B. Faktor penyebab Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)... 4

C. Klasifikasi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ... 5

D. Patofiologi ... 6

E. Komplikasi BBLR tergantung pada klasifikasi BBLR ... 6

F. Tanda dan gejala BBLR ... 7

G. Permasalahan fungsi fisiologi yang terjadi pada BBLR ... 7

H. Penanganan BBLR ... 9

2. Hipotermi ... 9

3. Perawatan Metode Kanguru ... 12

A. Pengertian Perawatan Metode Kanguru ... 12

B. Keuntungan Pelaksanaan Metode Kanguru ... 13

C. Standar Operation Prosedur (SOP) Metode Kanguru ... 14

D. Jenis Perawatan Metode Kanguru ... 14

4. Asuhan Keperawatan Pada BBLR ... 15

A. Pengkajian ... 15

B. Diagnosa Keperawatan ... 16

(7)

vii

D. Implementasi Keperawatan ... 18

E. Evaluasi Keperawatan ... 19

BAB III METODE STUDI KASUS ... A. Jenis/Desan/Rancangan Studi Kasus Karya Ilmiah ... 20

B. Subyek Studi Kasus ... 20

C. Fokus Studi Kasus ... 20

D. Definisi Operasisonal ... 21

E. Instrumen Studi Kasus ... 21

F. Metode Pengumpulan Data ... 21

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ... 21

H. Analisis Data dan Penyajian Data ... 22

I. Etika Studi Kasus ... 22

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Studi Kasus ... 23

1.Gambaran Umum Lingkungan Studi Kasus ... 23

2.Pemaparan Data dan Hasil Studi Kasus ... 23

B. Pembahasan ... 25

1.Asuhan keperawatan pada BBLR ... 25

2.Penerapan metode kanguru ... 28

C. Keterbatasan Studi Kasus ... 30

BAB V PENUTUP ... A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 31

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kumpulan jurnal

2. SOP perawatan metode kanguru 3. Leaflet perawatan metode kanguru 4. Lembar balik perawatan metode kanguru

5. Satuan Acara Pembelajaran (SAP) perawatan metode kanguru

6. Hasil observasi monitoring suhu dan reflek hisap pada bayi berat lahir rendah 7. Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah

(9)

ix Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2017

Dwi wahyuni¹,Diah Astutiningrum, M.Kep²

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN METODE KANGURU UNTUK MENGURANGI HIPOTERMI PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD

Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar belakang: Menurut depkes RI tahun 2009 angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup, salah satu penyebab utama kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah sebanyak 29%. Kondisi ini akan membuat bayi mengalami ketidakstabilan suhu tubuh atau hipotermi. bayi berat lahir rendah akan mengalami ketidakstabilan suhu tubuh yaitu hipotermi. Strategi untuk mengurangi resiko terjadinya hipotermi dapat dilakukan dengan cara perawatan metode kanguru.

Tujuan :Mengetahui pengaruh penerapan metode kanguru untuk mengurangi hipotermi pada bayi berat lahir rendah di RSUD Dr.Soedirman Kebumen.

Metode :Studi kasus menggunakan metode deskriptif. Penulis menggambarkan fakta-fakta dari pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil :Setelah dilakukan metode kanguru, suhu tubuh bayi berat lahir rendah menjadi normal 36,5ºC sampai 37,5ºC.

Kesimpulan :Penerapan metode kanguru mampu meningkatkan suhu tubuh pada bayi berat lahir rendah yang mengalami hipotermi.

Kata kunci :Bayi Berat Lahir Rendah, Hipotermi, Metode Kanguru

¹. Mahasiswa

(10)

x

DIII Study Program of Nursing departement

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Scientific Paper, July, 2017

Dwi wahyuni¹, Diah Astutingrum M.Kep²

ABSTRACT

NURSING CARE WITH IMPLEMENTATION OF KANGURU METHOD TO REDUCE HYPOTHERMY IN LOW BABY BABY (BBLR) IN RSUD Dr.SOEDIRMAN KEBUMEN

Background: According to the Indonesian Ministry of Health in 2009 the infant mortality rate in

Indonesia is relatively high at 35 per 1000 live births, one of the main causes of infant mortality is low birth weight babies as much as 29%. The condition of low birth weight babies will experience body temperature instability that is hypothermia. Strategies to reduce the risk of hypothermia can be done by way of treatment of kangaroo methods.

Objective: To know the effect of kangaroo method for reducing hypothermia in low birth weight infants at RSUD Dr.Soedirman Kebumen.

Method: Case study using descriptive method is a method that describes a particular situation that exists at the moment, data collection by interviewing and observation techniques.

Results: After the kangaroo method on the low birth weight babies showed no difference before and after the technique given kangaroo method, the baby's body temperature to be normal 36,5ºC to 37,5ºC.

Conclution: Application of kangaroo method can increase body temperature in low birth weight babies who have hypothermia.

Keywords: Low Birth Weight, Hypothermia, kangaroo methode ¹ Student

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara. Menurut SDKI 2002-2003, angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab utama kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah 29%. Oleh karena itu perlu dilakukan intervensi terhadap masalah-masalah penyebab kematian bayi untuk mendukung upaya percepatan penurunan angka kematian bayi di Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, target rencana pembangunan angka Menengah Nasional (RPJMN) Depkes 2004-2009 salah satunya adalah menurunkan angka kematian bayi menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI,2009).

Menurut data dari WHO, Indonesia merupakan Negara dengan jumlah kematian neonatal terbesar diseluruh dunia. Angka kematian bayi di Indonesia 35 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2003. Prevalensi BBLR di Indonesia antara 2-17,2% (Endyarni,et al.2009).

Kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah adalah penyebab terbesar angka kematian bayi diikuti kejadian infeksi. Hasil studi kasus menyebutkan bahwa bayi prematur mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan ekstra uterin akibat ketidakmatangan system organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung, ginjal, hati, dan system pencernaannya.

Bayi premature/bayi berat lahir rendah secara umum belum mempunyai kematangan dalam sistem pertahanan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Bayi prematur yang mempunyai berat lahir rendah cenderung mengalami hipotermi. Hal ini disebabkan karena tipisnya lemak subkutan pada bayi sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan.

Salah satu cara perawatan pada bayi untuk meningkatkan berat badan pada bayi dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan prematur yaitu dengan cara

(12)

2

metode kanguru, dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasannya lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik. Selain itu cara ini mencegah bayi kedinginan. Bayi lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan berat badannya menjadi lebih cepat (Fandizal, 2007) Metode kanguru adalah metode perawatan dini dengan sentuhan kulit kekulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru. Dengan metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir prematur dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu. Sehingga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar. Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada bayi. Perawatan kulit ke kulit mendorong bayi untuk mencari putting dan menghisapnya, hal ini mempererat ikatan antar ibu dan bayi serta membantu keberhasilan pemberian ASI (Henderson,2006). Disamping efek sentuhan kulit, metode tersebut akan membuat bayi lebih tahan sakit daripada dengan digendong memakai jarit. Berat badannya pun akan cepat naik (Azzam,2009).

Data dinas Kesehatan kabupaten Kebumen untuk tahun 2007, Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 140 dengan penyebab kematian bayi berat lahir rendah (BBLR) 43 kasus (30,71 persen), asfiksia 15 kasus (10,72 persen), penyebab tidak diketahui 82 kasus (58,57 persen). Ditahun 2008 Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 142 kasus dari 19.900 Kelahiran Hidup,dengan penyebab kematian bayi berat lahir rendah (BBLR) 51 kasus (35,92 persen).asfiksia 8 kasus (5,63 persen), diare 3 kasus (2,12 persen), ISPA 2 kasus (1,41 persen), penyebab tidak diketahui 78 kasus (54,92 persen).

Berdasarkan fenomena yang telah dibahas diatas penulis bermaksud untuk melakukan penerapan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD Dr. Soedirman.

B.Rumusan Masalah

(13)

3

C.Tujuan studi kasus. 1. Tujuan Umum

Menggambarkan Asuhan Keperawatan dengan penerapan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah (BBLR) untuk mengurangi hipotermi di RSUD Dr.Soedirman.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi Asuhan Keperawatan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

b. Mengidentifikasi pelaksanaan metode kanguru pada BBLR. c. Mengevaluasi pelaksanaan Metode Kanguru.

D.Manfaat Studi Kasus

Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi: 1) Bagi Masyarakat

Sebagai sumber informasi bagi masyarakat dalam merawat bayi dengan berat badan lahir rendah dengan menggunakan penerapan metode kanguru untuk mengurangi hipotermi.

2) Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi dan bidang keperawatan dalam penerapan metode kanguru untuk mengurangi hipotermi pada bayi berat lahir rendah (BBLR).

3) Penulis

(14)

1

Daftar Pustaka

Arif. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan. Nuha Medika.Yogyakarta.

Atikah Preverawati & Cahyo Iamawati. 2010. Berat Badan Lahir Rendah. Nuha Medika. Yogyakarta.

Deslidel, Hajjah. 2011. Asuhan neonatus, bayi, dan balita. Jakarta:EGC.

Pantiawati ika. 2010. Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).Nuha Medika. Yogyakarta.

Sudarti & Afroh .F. 2013. Asuhan Keperawatan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.Yogyakarta.Nuha Medika.

Rahmawati. 2011. Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Pada Ibu Yang Memiliki BBLR Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat.Jakarta.

Debora oda. 2013. Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Salemba Medika. Jakarta.

Philip Jevon & Beverley ewens. 2008. Pemantauan Pasien Krisis. Erlangga. Jakarta.

Sujono Riyadi & Suharsono. 2010. Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit.

Gosyen Publishing. Yogyakarta.

Depkes, RI. 2009. Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Dengan Perawatan Metode Kanguru di Rumah Sakit dan Jejaringnya. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Derwita, Besral, Yuni Rustina. 2011. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Respons Fisiologis Bayi Prematur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Volume 5, Nomor 5, April 2011.

Dyah Puji A, Siti Mutoharoh,Rina Priyanti. 2015. Pengaruh Penetapan Metode Kanguru Dengan Peningkatan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gombong. Jurnal Involusi Bidan. Vol 5, No. 9, Januari 2015.

Elisabeth, Siwi W. 2015. Konsep Dan Asuhan Kebidanan Maternitas Dan Neonatal. Pustaka Baru Pres. Yogyakarta.

(15)

2

Proverawati, Ismawati. 2010. BBLR.Yogyakarta: Nuha Medika.

Dewi Lia Nanny Vivian. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba Medika.Jakarta

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PERAWATAN METODE KANGURU (PMK)

OLEH :

DWI WAHYUNI

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(30)

A. Bentuk Kegiatan

Kegiatan ini diberi judul “Penerapan Metode Kanguru”. Pembelajaran ini merupakan salah satu kegiatan yang diberikan kepada orang tua.

Pembelajaran ini terdiri dari kegiatan ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi.

B. Tujuan

Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam menangani bayi BBLR yang mengalami ketidakstabilan suhu tubuh sehingga orang tua tidak perlu cemas lagi ketika bayi mengalami

hipotermi.

C. Tempat Pelaksanaan

Pemberian metode kanguru akan dilaksanakan diruang Perinatologi, RSUD Dr.Soedirman Kebumen.

D. Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pemberian metode kanguru selama satu jam. E. Pelaksanaan

Pemberian metode kanguru akan dilaksanakan oleh mahasiswa dan dibantu oleh beberapa perawat yang sudah mengetahui tentang PMK. F. Sasaran

Sasaran pemberian metode kanguru ini adalah orang tua yang mempuyai bayi BBLR.

G. Teknik Pelaksanaan

Pembelajaran ini terdiri dari kegiatan ceramah, demonstrasidan evaluasi. Kegiatan ceramah akan dilaksanakan selama 60 menit dengan cara studi kasus mendemonstrasikan PMK kemudian diikuti dengan redemonstrasi oleh orang tua dan perawat. Kegiatan evaluasi praktek selam 60 menit. H. Materi Pelatihan

(31)

3. Syarat-syarat Pemberian Metode Kanguru

4. Langkah-langkah melakukan Perawatan Metode Kanguru I. Pelaksanaan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Studi kasus Responden

1 Pendahuluan 5 menit Memberikan salam dan memperkenalkan

2 Isi 50 menit Menjelaskan materi PMK yang telah hal yang kurang jelas atau tidak dimengerti

3 Penutup 5 menit Sebelum mengakhiri kegiatan,menanyakan kembali kepada peserta dan memberi salam

(32)

3. Baju Besar atau longgar untuk orang tua 4. Popok,topi bayi

K. Evaluasi

1. Evaluasi pengetahuan : memberikan pertanyaan secra lisan yang harus dijawab oleh orang tua dengan benar.

(33)

Perawatan

Pengertian perawatan metode kanguru

Perawatan metode kanguru (kangaroo mother care) atau disebut juga asuhan kontak kulit kekulit (skin to skin contact) merupakan metode khusus asuhan bagi bayi berat lahir rendah atau bayi prematur

Manfaat perawatan metode kanguru

b. Memberi kehangatan pada bayi

c. Meningkatkan durasi tidur d. Mengurangi tangisan bayi e. Mempercepat peningkatan

berat badan

2. Bagi Ibu

a. PMK mempermudah pemberian

ASI

b. Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi

(34)

Langkah-langkah melakukan perawatan metode kanguru

a. Cuci tangan

b. Menyiapkan baju kanguru c. Menyiapkan bayi dengan

pemakaian tutup kepala (topi bayi) dan kaos kaki

d. Memasukan bayi ke dalam kantung kanguru dengan hati-hati

e. Membantu melepas baju dan BH ibu

f. Membersihkan daerah dada dan perut ibu dengan air hangat g. Memakaikan baju kanguru pada ibu dari lengan kanan kemudian lengan kiri lalu baju disilangkan dan dikancing. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju (ikatan simpul mati).

h. Memposisikan bayi dengan tegak,

j. Mengancingkan/mengikat baju luar ibu.

k. Menganjurkan ibu tetap menyusui setiap 1-2 jam sekali

Syarat-syarat perawatan metode kanguru

1. Bayi dengan berat badan < 2500 gram

2. Keadaan umum bayi stabil dapat bernafas spontan tanpa bantuan oksigen dan infus

3. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai dan tidak memakai ventilator

4. Perkembangan selama di incubator baik

(35)

Perawatan bayi BBLR

menggunakan metode kanguru

Disusun oleh :

Dwi wahyuni (A01401882)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(36)

Apakah pengertian Perawatan

(37)

PENGERTIAN PERAWATAN METODE KANGURU

(38)

APA MANFAAT PERAWATAN METODE

(39)

Manfaat perawatan metode

kanguru

1.

Bagi bayi

a.

Mentsabilkan denyut jantung pola pernapasan, dan stabilisasi denyut jantung

b.

Memberi kehangatan pada bayi

c.

Meningkatkan durasi tidur

d.

Mengurangi tangisan bayi

e.

Mempercepat peningkatan berat badan

2. Bagi Ibu

a.

PMK mempermudah pemberian ASI

b.

Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi

(40)

Syarat-syarat perawatan

(41)

SYARAT-SYARAT PERAWATAN METODE KANGURU

1.

Bayi dengan berat badan < 2500 gram

2.

Keadaan umum bayi stabil dapat bernafas spontan tanpa bantuan

oksigen dan infus

3.

Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai dan tidak memakai

ventilator

4.

Perkembangan selama di incubator baik

5.

Minat, kesiapan dan keikutsertaan orang tua sangat mendukung

(42)

APA SAJA JENIS-JENIS PERAWATAN

(43)

Jenis-jenis perawatan metode

kanguru

1.

PMK Intermiten

PMK Intermiten adalah dengan jangka waktu yang pendek (pelekatan lebih dari

satu jam perhari) dilakukan saat ibu berkunjung.

2.

PMK Kontinu

(44)

Bagaimana langkah-langkah melakukan

(45)

Langkah-langkah melakukan perawatan metode kanguru

a.

Cuci tangan

b.

Menyiapkan baju kanguru

c.

Menyiapkan bayi dengan pemakaian tutup kepala (topi bayi) dan kaos kaki

d.

Memasukan bayi ke dalam kantung kanguru dengan hati-hati

e.

Membantu melepas baju dan BH ibu

f.

Membersihkan daerah dada dan perut ibu dengan air hangat g. Memakaikan baju

kanguru pada ibu dari lengan kanan kemudian lengan kiri lalu baju disilangkan dan

dikancing. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju (ikatan simpul mati).

g.

Memposisikan bayi dengan tegak, ditengah payudara

h.

memposisikan kaki bayi seperti posisi katak

i.

Memakaikan baju luar ibu (belum dikancing/diikat).

j.

Mengancingkan/mengikat baju luar ibu.

(46)

TABEL HASIL OBSERVASI PENILAIAN MONITORING SUHU TUBUH DAN REFLEK HISAP PADA BAYI NY.D

Hari/tanggal Item observasi Pre PMK Post PMK

(47)
(48)
(49)
(50)

Gambar

TABEL HASIL OBSERVASI PENILAIAN MONITORING SUHU TUBUH DAN REFLEK HISAP PADA BAYI NY.D

Referensi

Dokumen terkait

(2010) menggunakan gliserol pada media perbanyakan, dan menunjukkan bahwa biofungisida dengan bahan pembawa talk dapat disimpan sampai 12 bulan.. Hasil penelitian lain

Adanya sinergitas antara Presiden, DPR, serta Jaksa Agung sejatinya merupakan satu-satunya solusi utama penegakkan keadilan terkait kasus pelanggaran HAM, terlebih

The classroom action research in this study is an effort to improve students ’ motivation in learning English through the implementation of ice

Tabel 4.11 Intensitas berkunjung setelah tertarik dengan terpaan marketing public relations menggunakan indikator publikasi melalui instagram 67 Tabel 4.12 Intensitas

Penelitian ini didapatkan anak yang termasuk dalam kategori status gizi baik dengan perkembangan motorik kasar normal sebanyak 29 anak, dan anak yang termasuk

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada bulan April 2018, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember sudah menggunakan Sistem Informasi HIV/AIDS

Rute perusahaan Tidak diketahui dengan pasti Rp. tersebut terlihat bahwa rute usulan dengan menggunakan metode 2- OPT, 3-OPT menghasilkan biaya pengiriman yang lebih rendah

Karakteristik fisik dan fisikokimia beras konsumsi di Indramayu, Cianjur, dan Ciamis, Jawa Barat, identik dengan karakter dari unit penggilingan padi dan