• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Persepsi - SRI UTAMI BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Persepsi - SRI UTAMI BAB II"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual

1. Persepsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2010 persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Menurut Philip Kotler dalam Riadi, 2012 Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan memasuk-masukkan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Menurut Robbin dalam NA Kerinci 2015 persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka.

Dari beberapa pendapat di atas maka persepsi adalah suatu proses memberikan tanggapan dengan menerima, menyeleksi, mengatur, mengolah, mengelola, dan menafsirkan dalam rangka pemberian makna.

2. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013

(2)

dikatakan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. (Muh.Faisal Kajian Bahasa Indonesia Unit 3: 7).

Dalam Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta tahun 1988 diperkenalkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memuat 62.100 butir masukan termasuk ungkapan dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang disusun di bawah koordinasi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kedudukan Bahasa Indonesia kini semakin mantap sebagai wahana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Dalam hal ini UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dalam kurikulum 2013 sangat berperan penting. Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai mata pelajaran yang harus diajarkan, akan tetapi juga sebagai penghela dan penghubung antar mata pelajaran, serta penghubung antar tema yang terpadu.

Model pembelajaran terpadu menurut Fogarty (1991) dalam Trianto (2010: 110) terdapat sepuluh model pembelajaran yaitu 1) the fragmented model (model tergambarkan), 2) the connected model (model terhubung, 3)

the nested (model tersarang), 4) the squenced model (model terurut), 5) the

shared model (model terbagi), 6) the webbed model (model terjaring), 7) the

threaded model (model tertali), 8) the integrated model (model terpadu), 9)

(3)

Dari sepuluh model pembelajaran terpadu di atas Fogarty 1991 dalam Trianto (2010: 117), yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah the integrated model (model terpadu). Pembelajaran terpadu tipe integrated

(keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi.

Keunggulan tipe integrated (keterpaduan) menurut Trianto (2010: 118) adalah: 1) adanya kemungkinan pemahaman bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berfikir, keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa pembelajar menjadi semakin diperkaya dan berkembang; 2) memotifasi siswa dalam belajar; dan 3) tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam suatu saaat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk kerja dengan guru lain. Dalam tipe ini guru tidak perlu mengulang kembali materi yang umpang-tindih, sehingga tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

(4)

dari masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

Pembelajaran tematik menurut Trianto (2015: 147) dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu. Istilah model pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Pembelajaran tematik menurut Hosnan ( 2014: 364) adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep-konsep lain yang telah dipahaminya. Karena itu, pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antarmata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa , karena sesuai dengan tahap perkembangannya, siswa melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.

Dengan pendekatan tema menurut Hosnan (2014: 365) diharapkan akan memberikan banyak keuntungan. Keuntungan pendekatan tematik diantaranya sebagai berikut.

a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema yang sudah dipelajari.

b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran dalam tema serupa.

(5)

d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.

e. Siswa lebih mampu merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

f. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lainnya.

g. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remidial, pemantapan, atau pengayaan.

Kelebihan pembelajaran tematik menurut Hosnan (2014: 365) adalah sebagai berikut.

a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.

b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.

c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, membantu mengembangkan keterampilan berfikir siswa.

d. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.

e. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Manfaat pembelajaran tematik menurut Hosnan (201: 365) adalah : a. dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi

mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi, bahkan dihilangkan.

b. siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir.

c. pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

(6)

Karakteristik pembelajaran tematik menurut Hosnan (201: 366) adalah sebagai berikut.

a. Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered) hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

b. Memberikan pengalaman langsung. Pembelajara tematik bisa memberikan

pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata kongkret sebagai dasar memahai hal-hal yang lebih absrak.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajara tematik pemisahan antarmata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa sesuai dengan kurikulum.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajara tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bersifat fleksibel. Pembelajara tematik bersifat luwes dimana guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengkaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Pembelajaran di keas tidak hanya diarahkan pada prinsip belajar konvensional, lebih banyak menggunakan teknik mengajar ceramah, tetapi guru ebih utama menggunakan teknik bermain yang membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

(7)

3. Materi Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013

Kompetensi Bahasa Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 dikelompokkan menjadi 3 yaitu: 1) kompetensi untuk kelas I dan II, 2) kompetensi untuk kelas III dan IV, dan 3) kompetensi untuk kelas V dan VI. Kompetensi itu dirinci sebagaimana dalam Permendikbud Nomor 64 (2013: 49) adalah: a. Kompetensi untuk kelas I dan II meliputi :

1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa Indonesia;

2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks;

3) mengenal bentuk dan ciri teks deskriptif serta teks laporan sederhana; dan

4) menyajikan secara lisan dan tulis berbagai teks sederhana b. Kompetensi untuk kelas III dan IV meliputi :

1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa Indonesia;

2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks;

(8)

5) menyajikan berbagai teks sederhana secara lisan; dan 6) menyusun berbagai teks sederhana secara tulis c. Kompetensi untuk kelas V dan VI meliputi :

1) memiliki kepedulian, rasa percaya diri, perilaku santun, sikap kasih

sayang, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pemanfaatan Bahasa Indonesia; dan

2) mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur paralinguistik dalam penyajian teks.

Kompetensi yang telah diuraikan di atas, dituangkan dalam ruang lingkup materi Bahasa Indonesia dalam Permendikbud Nomor 64 (2013: 49) sebagai berikut :

b. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas I dan kelas II

1) Bentuk dan ciri teks faktual (deskriptif, petunjuk/arahan, laporan sederhana), teks tanggapan (ucapan terima kasih, permintaan maaf, diagram/tabel), teks cerita (narasi sederhana, puisi) teks cerita non-naratif (cerita diri/personal, buku harian)

2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks

3) Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik) 4) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana dua kata pola SP c. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas III dan kelas IV

(9)

pribadi), genre cerita (cerita petualangan, genre tanggapan, teks dongeng, teks permainan/dolanan daerah (teks wawancara, ulasan buku)

2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi

lahirnya jenis teks.

3) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana pola SPO dan SPOK, kata, dan kelompok kata Penanda kebahasaan dalam teks.

d. Materi Bahasa Indonesia untuk kelas V dan kelas VI

1) Bentuk dan ciri teks genre faktual (teks laporan buku, laporan investigasi, teks penjelasan tentang proses, teks paparan iklan), genre cerita (teks narasi sejarah, teks pantun dan syair), dan genre tanggapan (pidato persuasif, ulasan buku, teks paparan, teks penjelasan)

2) Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks

3) Satuan bahasa pembentuk teks: kalimat sederhana pola SPPel, SPOPel, SPOPelK, kata, frasa, pilihan kata/diksi

4) Penanda kebahasaan dalam teks

5) Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)

4. Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang tematik terpadu

(10)

Implementasi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2005: 441)

adalah implementasi/impleméntasi/ E pelaksanaan: pertemuan kedua ini

bermaksud mencari bentuk – dari apa yang telah disepakati dulu.

Jadi implementasi pembelajaran tematik adalah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai pengikat antar mata pelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran tematik, menurut Hosnan (2014: 366) perlu dilakukan kegiatan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

a. Menentukan tema

1) Mempelajari standar kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.

2) Menetapkan lebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan. Untuk menentukan tema tersebut, guru bekerja sama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

b. Prinsip penentuan tema

1) Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa 2) Dari yang termudah menuju yang sulit

(11)

5) Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berfikir pada diri siswa.

6) Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.

c. Menetapkan jejaring tema

Buatlah jejaring tema yang menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antartema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema. Untuk jejaring tema pada kurikulum 2013 sudah dibuatkan jejaring oleh tim penyusun buku kurikulum 2013.

d. Tahap kegiatan

Pelaksanaan pebelajaran tematik setiap hari dapat dilakukan dengan menggunakan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran (1 X 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 X 35 menit), dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 X 35 menit).

(12)

Tujuan Pembelajaran Kelas I sesuai dengan buku Tema 1 Diriku Sub Tema 1 Aku dan Teman Baru Pembelajaran 1 Kemendikbud RI (2014: 5-6) adalah:

Tabel 2.1 Pembelajaran tematik kelas I

KEGIA selamat datang kepada siswa.

b) Guru menyapa beberapa siswa dan menanyakan namanya. c) Guru lalu menanyakan, “Apakah kalian sudah berpamitan

kepada orang tua masing-masing saat hendak ke sekolah?” (lihat buku siswa halaman 2) “Bagaimana cara kalian berpamitan kepada orang tua?”

d) Guru menerima jawaban siswa yang beragam. Ada yang mengucapkan salam saja, ada yang mengucapkan salam sambil mencium tangan, dan ada juga yang tidak berpamitan kepada orang tua.

e) Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya berpamitan kepada orang tua. Guru meminta siswa agar besok berpamitan kepada orang tua saat hendak berangkat ke sekolah.

Kegiata n inti

a) Guru mengajak siswa untuk saling berkenalan.

b) Guru menunjukkan cara berkenalan. (guru mencontohkan seperti yang dilakukan Edo dan Beni di buku siswa halaman

c) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok

d) Siswa diajak untuk saling berkenalan melalui permainan lempar bola dan guru menjelaskan aturan bermainnya. (siswa diminta membentuk posisi berbaris, boleh duduk atau berdiri, lalu guru mencontohkan cara melempar dan menangkap bola dengan tepat).

e) Permainan dimulai dari guru dengan memperkenalkan diri, “Selamat pagi, nama saya Ibu...biasa dipanggil Ibu... kemudian, melempar bola pada salah satu siswa (melempar bola dengan pelan, hindari dengan keras)

f) Siswa yang menangkap lemparan bola harus menyebutkan nama lengkap dan panggilannya. Kemudian dia melempar bola kepada teman yang lain. Teman yang menangkap lemparan bola, juga menyebutkan nama lengkap dan panggilannya. Demikian seterusnya hingga seluruh siswa memperkenalkan diri.

(13)

h) Siswa tetap berada pada posisi lingkaran. Guru mencontohkan cara menyanyi lagu “Siapa Namamu?” sambil menepuk bahu salah satu siswa, lalu siswa itu menyebutkan namanya. Siswa tersebut kemudian menyanyikan kembali lagu “Siapa Namamu?” sambil menepuk bahu teman di sebelah kanannya, lalu teman tersebut menyebutkan namanya sambil mengikuti irama lagu. Begitu seterusnya.

i) Selain menigngat nama teman, saat bernyanyi, minta siswa juga untuk mengingat suara teman masing-masing.

j) Kegiatan dilanjutkan dengan meminta siswa mengamati buku siswa halaman 3–6. Guru lalu bertanya pada siswa, apakah mereka sudah berkenalan seperti yang dilakukan Edo dan teman-teman.

k) Kegiatan berkenalan dengan berbagai cara memudahkan siswa untuk mengingat nama teman-teman di kelas.

Penutu p

a) Kegiatan ditutup dengan diskusi pentingnya saling mengenal. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Upayakan guru memberikan penguatan tentang pentingnya saling mengenal. b) Setelah diskusi tentang pentingnya saling mengenal, guru

menutup kegiatan di hari itu dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Siapa namamu?” sekali lagi. Guru dan siswa sama-sama menyanyikan bait “Siapa namamu? Namaku…” setelah itu guru dan siswa secara bergiliran menyebutkan nama masing-masing hingga selesai.

c) Guru memberi salam penutup. Siswa boleh pulang.

d) Guru meminta siswa untuk berpamitan dan memberi salam kepada guru saat pulang.

Tabel 2.2. Pembelajaran Kelas II

Tema : 1 (Hidup Rukun)

Sub Tema : 1 (Hidup Rukun di Rumah) Pembelajaran : 1 (Satu)

KEGIA

TAN DESKRIPSI KEGIATAN

Pendah uluan

 Guru memberikan salam dan mengajak berdoa  Mengecek kehadiran siswa

(14)

peserta didik terkait tema Hidup Rukun dan sub tema Hidup Rukun di Rumah

 Apersepsi:

Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini

 Menuliskan pertanyaan beserta jawaban berdasarkan gambar pada buku siswa.

 Guru memperkenalkan alat musik ritmis kepada siswa (mengamati).

 Siswa menyanyikan lagu “Ruri Abangku” secara bersamasama

dengan percaya diri (mencoba).

 Siswa memperhatikan guru menyanyikan lagu “Ruri Abangku”

sesuai ketukan dengan menggunakan alat musik ritmis (mengamati).

 Siswa dibimbing memainkan alat musik ritmis (mengamati).

 Siswa menyanyikan lagu “Ruri Abangku” dengan memainkan alat

musik ritimis (mencoba).

 Siswa diajak menyanyikan lagu lain yang mempunyai birama 2/4 (mencoba)

 Siswa mengidentifikasi pola irama pada lagu yang dinyanyikan tersebut menggunakan alat musik ritmis (menalar).

 Siswa memainkan pola irama pada lagu berbirama 2/4 menggunakan alat musik ritmis (mencoba).

 Siswa membedakan pola irama pada lagu “Ruri Abangku” dengan

lagu lain berbirama 2/4 yang telah dinyanyikan tersebut (menalar).  Siswa membaca nyaring syair lagu (mengamati).

 Siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku siswa (menalar).  Siswa dan guru melakukan tanya jawab sebutan kakak laki-laki

dan perempuan di daerah setempat (menanya).

 Siswa menyebutkan sebutan kakak laki-laki dan perempuan yang ada dalam keluarganya (mengomunikasikan).

 Siswa membaca teks buku harian Udin (mengamati).

 Siswa menjawab pertanyaan dari teks buku harian Udin (menalar).  Siswa mengidentifikasi contoh sikap hidup rukun dan tidak rukun

dalam kemajemukan keluarga (menalar).

 Siswa membaca contoh ucapan permohonan maaf yang ada pada buku siswa (mengamati).

 Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang ucapan permohonan maaf yang santun (menanya).

 Guru menjelaskan kalimat permohonan maaf yang santun kepada siswa, kemudian siswa dibimbing memperagakan ucapan permohonan maaf (mengamati).

 Siswa memperagakan ucapan permohonan maaf di depan kelas (mencoba).

 Siswa diajak mengamati rak buku yang ada di dalam kelas atau perpustakaan sekolah (mengamati).

(15)

 Siswa mengamati gambar susunan buku yang ada pada buku siswa (mengamati).

 Siswa mengamati gambar cara menghitung jumlah buku dengan menggunakan sistem blok dienes (mengamati).

 Siswa bertanya tentang gambar yang telah diamati(menanya).  Siswa menyebutkan banyak benda berdasarkan pengamatan

(mengomunikasikan).

 Siswa membilang banyak benda berdasarkan gambar kubus satuan pada buku siswa (menalar).

 Dari kegiatan membilang yang telah dilakukan, siswa menyebutkan banyak benda berdasarkan gambar yang diamati (mengomunikasikan).

 Siswa membuat kalimat dengan menggunakan salah satu lambang bilangan dari lima bilangan pada kegiatan membilang yang telah dilakukan sebelumnya (menalar).

 Siswa menyalin kalimat yang telah dibuat dalam huruf tegak bersambung (mencoba).

 Siswa mengamati gambar tumpukan buku pada beberapa rak (mengamati).

 Siswa membandingkan banyak buku yang ada pada masingmasing rak (menalar).

 Siswa mengamati sebuah barisan bilangan yang ada pada buku siswa (mengamati).

 Siswa menyebutkan pola bilangan pada barisan bilangan yang diamati (mengomunikasikan).

 Siswa melengkapi barisan bilangan berpola +1 (menalar).

 Siswa menulis teks buku harian tentang kegiatan bersama anggota keluarga dengan menggunakan EYD yang tepat (mencoba).  Siswa menyebutkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan

jenis kelamin pada teks buku harian yang ditulis (mencoba).  Siswa menceritakan kebersamaan dengan anggota keluarga yang

berbeda jenis kelamin pada teks buku harian yang ditulis (mengomunikasikan)

Penutu p

 Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran

 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang diikuti  Guru melakukan penilaian

Pengayaan

 Siswa menyanyikan kembali lagu Ruri Abangku sesuai ketukan dengan menggunakan alat musik ritmis.

 Guru menugaskan siswa menulis contoh kalimat permohonan maaf.

 Siswa diminta menceritakan kembali keberagaman anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin.

(16)

Remedial

 Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam memainkan alat musik ritmis diberikan bimbingan, bimbingan dapat diberikan di luar jam pelajaran.

 Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis kalimat permohonan maaf diberikan bimbingan berupa latihan dan contoh-contoh kalimat permohonan maaf yang lebih beragam.  Bagi siswa yang kesulitan dalam menulis teks buku harian tentang

kebersamaan dengan anggota keluarga diberikan bimbingan secara berkala.

 Bagi siswa yang kesulitan dalam membilang dengan menggunakan kubus satuan diberikan latihan tambahan.

 Salam dan doa penutup

Tabel 2.3 Pembelajaran Kelas III

Tema : 1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar Subtema : 1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar Pembelajaran : 1 (satu)

KEGIAT

AN DESKRIPSI KEGIATAN

Pendahu-luan

 Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgama dan keyakinan

masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)  Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

 Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak

 Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu, mengapa saling mengucap salam. Dan apa bedanya di kalau pagi

 Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket yang telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang hubungan antara kebersihan kelas dengan kenyamanan kegiatan pembelajaran.

 Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan . Inti PPKn

 Disajikan tayangan dalam bentuk gambar mengenai contoh sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan sesuai dengan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari di rumah

 Secara berkelompok menanggapi tayangan yang telah disajikan  Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan dan diskusi

BHS. Indonesia

 Mendengarkan pembacaan doa dengan sikap tertib (menjaga keheningan), seperti doa akan belajar, makan, melakukan suatu pekerjaan, dan lain-lain

(17)

 Membaca teks doa dengan jelas dan intonasi yang sesuai

 Mengucapkan doa (tanpa teks) dengan jelas dan intonasi yang sesuai

 Memberikan saran perbaikan terhadap pengucapan doa yang dilakukan teman

 Mencari informasi tentang hewan dan tumbuhan dari berbagai sumber informasi melalui membaca di perpustakaan, mendengarkankan radio, atau menonton televisi

 Menulis pokok-pokok berbagai informasi yang dibaca, didengar, atau dilihat/ditonton

 Mendiskusikan pokok-pokok informasi yang ditulis

 Membuat ringkasan berbagai informasi yang dibaca, didengar atau dilihat/ditonton

 Menyajikan ringkasan yang dibuat

Matematika

 Melakukan kegiatan eksplorasi dalam kelompok melalui pengamatan pola penjumlahan menggunakan benda-benda konkrit untuk menemukan sifat komutatif penjumlahan

 Mengkomunikasikan sifat komutatif penjumlahan yang ditemukan menggunakan kata-kata sederhana sesuai dengan sebagai sifat komutatif penjumlahan

 Melakukan kegiatan eksplorasi dalam kelompok melalui pengamatan pola perkalian menggunakan benda-benda konkrit untuk menemukan sifat komutatif perkalian

 Mengkomunikasikan sifat komutatif perkalian yang ditemukan menggunakan kata-kata sederhana sesuai dengan pemahaman siswa dan mendefinisikannya sebagai sifat komutatif perkalian

Penjasorkes

 Menyebutkan bentuk permainan kombinasi gerak dasar lokomotor, non lokomotor, kombinasi pola gerak dasar lokomotor dan manipulatif.

 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar jalan, lari dan lompat dalam permainan sederhana, ( misal: berjalan zigzag, berlari melewati lintasan, kemudian melompati rintangan).  Bermain secara berpasangan dan beregu, mengkombinasikan

gerak mengayun, membungkuk dan menekuk dengan berbagai variasi (misal: saling menggendong berpasangan, meliukkan badan berpasangan menggunakan alat simpai, tali, ban bekas, kain, dll)

 Mempraktikkan permainan yang dimodifikasi dengan gerak dasar melempar, menangkap, memukul bola (Bermain kasti, slag ball, boy/melempar tumpukan lempengan dengan bola yang dilakukan secara beregu, masing-masing regu terdiri atas 5 orang peserta

Seni Budaya dan Prakarya

(18)

media lain yang ada di sekolah  Mengamati berbagai karya seni  Membandingkan ciri khas karya seni  Menjelaskan perbedaan ciri khas karya seni

 Membuat karya seni dan karya kreatif serta merawatnya  Mempresentasikan hasil karya sendiri di depan kelas

Penilaian proses:

 Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam mengerjakan tugas.

 Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)

 Menilai dengan lembar pengamatan perilaku. Gambar-gambar untuk Example non Example  Kelompok gambar kebersihan kelas

• Gambar kegiatan menyapu kelas • Gambar kegiatan membersihkan debu • Gambar kegiatan menata buku

• Membersihkan jendela kelas

 Kelompok gambar kebersihan rumah • Gambar kegiatan menyapu rumah • Gambar kegiatan mengepel lantai • Gambar kegiatan menata tempat tidur

• Gambar kegiatan membersihkan/menyapu kebun

 Kelompok gambar kebersihan lingkungan/kerja bakti kampung • Gambar kegiatan membersihkan selokan

• Gambar kegiatan membersihkan sampah di jalanan • Gambar kegiatan membuang sampah

• Gambar kegiatan merawat tanaman peneduh

 Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan kebersihan lingkungan, ruang, kelas, rumah, sekolah akan berdampak pada kesehatan. Kegiatan membersihkan lingkungan merupakan cerminan dari kerukunan dan saling membantu, dan bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir berpasangan) akan berdampak pada kerjasama yang baik, dan hasilnya merupakan cerminan dari sikap bertanggung jawab.  Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis

gambar dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari.

 Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya (mengkomunikasikan dan konfirmasi),  Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan

memberikan pendapatnya

 Mengajak semua siswa berdiri dan menyanyikan lagu ” Oh Ibu

dan Ayah ” untuk mencairkan suasana dan kepenatan setelah belajar beberapa jam:

(19)

 Menilai siswa dalam menyanyikan lagu: (lafal syair lagunya, cara menyanyi, sikap menyanyi, semangatnya dsb)

 Menggunakan format pengamatan

 Guru mengajak bertanya jawab tentang makna lagu. Bahwa salah satu dampak dari rumah yang tidak sehat, adalah banyak nyamuk, rumah kotor, tidak sehat, mendatangkan penyakit. Dsb  Menugaskan siswa untuk bercerita (berdasarkan gambar)

(mengkomunikasikan)

 Guru Mengamati cara siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)

 Guru dan siswa bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang rumah yang bersih dan sehat

 Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel di papan pajangan  Dilanjutkan dengan menasehati siswa agar membiasakan hidup

sehat

Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

 Melakukan penilaian hasil belajar

 Mengajak semua siswa berdo’a menurutAgama dan keyakinan

masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

 Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb)

 Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih disempurnakan

Tabel 2.4 Pembelajaran Kelas IV

Tema : 1. Indahnya Kebersamaan

Subtema : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku Pembelajaran : 1 (satu)

KEGIAT

AN DESKRIPSI KEGIATAN

Pendahul uan

 Guru memberikan salam dan mengajak berdoa  Mengecek kehadiran siswa

 Mengkondisikan peserta didik untuk belajar dan memotivasi peserta didik terkait tema Indahnya Kebersamaan dan sub tema Keragaman Budaya Bangsa : menyanyikan lagu Indonesia Raya  Apersepsi: bernyanyi lagu Indonesia Raya

 Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini

(20)

 Guru berkeliling untuk mengetahui apakah siswa memiliki kesulitan dalam menyelesaikan tugas

 Siswa mendiskusikan jawaban secara berkelompok (satu kelompok terdiri atas 5 siswa). (Penilaian no. 3)

 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

 Siswa membaca teks “Mengenal Suku Minang”.

 Siswa mengambil informasi penting dari teks yang dibacanya dan menuliskannya dalam bentuk peta pikiran. (Penilaian no. 1, lihat di bagian penilaian)

 Siswa berpasangan mendiskusikan jawaban dengan temannya. Guru dan siswa mendiskusikan hasil jawaban tersebut di depan kelas.

 Setelah membuat peta pikiran dan mendiskusikannya, siswa secara individu menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.  Untuk menggiring siswa pada pelajaran selanjutnya, guru secara

klasikal dapat mengajukan pertanyaan berikut. -Dari manakah asal daerah kalian?

-Apakah ciri khas daerah asalmu?

 Siswa mencari asal-usul daerah teman-temannya di kelas melalui kegiatan bertanya-jawab tentang suku, agama, dan ciri khas daerah masing-masing. Ciri khas daerah dapat dilihat dari berbagai sisi (bangunan, pakaian, rumah adat, bahasa, upacara adat, dan lain-lain).

 Siswa membuat kesimpulan dari tabel hasil wawancara.

 Guru membantu siswa dengan mengajukan pertanyaan yang ada pada buku siswa.

 Siswa menjawab pertanyaan yang ada pada buku siswa.  Siswa mengisi tabel tentang sikap yang berkaitan

dengan keberagaman. (Penilaian no. 2)

 Guru menunjukkan cara menyanyikan lagu tersebut sesuai dengan notasi lagu dan tinggi rendah nada.

 Siswa bernyanyi bersama. (Penilaian no. 4)

 Guru memberikan perhatian kepada mereka yang belum bisa menyanyikan lagu sesuai notasi yang benar.

 Siswa mendiskusikan isi dan makna lagu “Aku Anak Indonesia”

dalam kelompoknya.

 Setiap kelompok berpresentasi di depan kelas.

 Siswa diberi penguatan tentang pentingnya memiliki kebanggaan menjadi anak Indonesia.

 Semua siswa menceritakan alasan mengapa harus bangga menjadi anak Indonesia.

 Siswa juga menuliskan perilaku yang menunjukkan rasa bangga menjadi anak Indonesia.

 Siswa menunjukkan tulisannya kepada seorang teman.

(21)

 Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150.

Penutup  Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran

 Guru Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang diikuti  Guru melakukan penilaian

Pengayaan siswa dapat mencari tambahan informasi tentang keberagaman di Indonesia melalui internet, koran, narasumber, atau majalah.

Remedial kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang masih memiliki kesulitan dalam memahami peta pikiran. Kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok atau individu selama 30 menit. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.

Beri siswa peta pikiran kosong.

Mintalah siswa menuliskan topik yang akan dibahas di lingkaran tengah.

Bimbing siswa untuk membahas subtopik di setiap lingkaran dengan mengajukan pertanyaan pengarah

 Salam dan doa penutup

Tabel 2.5 Pembelajaran Kelas V

Tema : 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitar Subtema : 1. Wujud Benda dan Cirinya

Pembelajaran : 1 KEGIAT

AN DESKRIPSI KEGIATAN

Pendahul uan

 Guru memberikan salam dan mengajak berdoa  Mengecek kehadiran siswa

 Mengkondisikan peserta didik untuk belajar dan memotivasi peserta didik terkait tema Benda-benda di Lingkungan Sekitar  Apersepsi:

 Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini Inti  Siswa dibagi dalam lima kelompok.

 Siswa diajak untuk menonton video mengenai pencemaran lingkungan.

 Setelah mengamati tayangan video, guru memberi kesempetan kepada siswa untuk mengemukakan apa yang sudah di lihat dalam tayangan video tersebut.

 Selanjutnya siswa diminta untuk mengamati gambar yang ada pada buku siswa halaman 34. (mengamati)

 Siswa menyimak hal-hal yang terdapat pada gambar dan menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku siswa halaman 34-35.

(22)

siswa diberi kesempatan untuk saling mengoreksi jawaban temannya dalam satu kelompok. (mengasosiasi).

 Selanjutnya guru bercerita tentang dampak rusaknya lingkungan akibat pencemaran bagi kehidupan, diantaranya yang diakibatkan oleh pestisida.

 Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan teks yang berjudul Dampak Negatif Penggunaan Pestisida dan meminta siswa lain untuk menyimak.

 Selesai membaca, siswa diminta untuk menggali informasi dari bacaan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa.  Siswa diminta untuk mengerjakan secara mandiri.

 Guru berkeliling dan memandu siswa yang mengalami kesulitan.  Guru memberikan narasi sebagai penghubung antar kompetensi . Dalam hal ini yang menjadi kalimat kuncinya adalah keseimbangan alam yang terganggu yang pada akhirnya juga mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia.

 Selanjutnya siswa berdiskusi dan guru bertindak sebagai moderator. Jawaban dan pendapat siswa ditulis di papan tulis.  Guru memberikan narasi sebagai penghubung antarkompetensi

atau untuk melanjutkan materi berikutnya. Dalam hal ini yang menjadi kalimat kuncinya adalah Perilaku dan sikap saling memenuhi kebutuhan dalam hidup bertetangga dapat dimulai dengan melakukan hal-hal kecil. Seperti saling bersilaturahmi, bertukar makanan, membantu tetangga yang sedang kesulitan membantu tetangga yang sedang menyelenggarakan hajatan. Dalam sebuah hajatan, biasanya disajikan makanan yang berupa jenang atau dodol. Perlu diketahui, dalam membuat adanan jenang merah diperlukan perbandingan bahan-bahan adaonan yang sesuai. Hal ini dilakukan agar menghasilkan jenang yang enak dan awet (tidak mudah berjamur).

 Guru memberikan penjelasan cara melakukan operasi perkalian berbagai bentuk pecahan.

 Siswa diminta mengerjakan soal latihan perkalian dalam bentuk pecahan secara mandiri.

 Guru berkeliling dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

 Guru mengkonfirmasi dan mengapresiai setiap jawaban siswa. Penutup  Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran

 Guru Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang diikutiGuru memberikan tugas untuk

 Guru melakukan penilaian

 Pengayaan mengisi pada lembar pengayaan.  Remedial

(23)

mengerjakan 50% benar dari semua soal.  Salam dan doa penutup

Tabel 2.6 Pembelajaran Kelas VI

KEGIAT

 Siswa dan guru menyanyikan lagu “Menanam Jagung”

 Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran  Guru memberikan orientasi pembelajaran :

Perhatikan lingkungan di sekitarmu. Berbagai jenis tumbuhan ada di sekitarmu. Apa manfaat tumbuhan bagi kehidupan? Yuk, kita cari tahu!

Inti  Siswa diminta mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa.

 Siswa membuat 2 pertanyaan mengenai tanaman sebagai sumberkehidupan berdasarkan gambar yang telah mereka amati.

 Secara berpasangan, siswa meminta temannya untuk saling menjawab.

 Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, kemudian menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku.

Jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut.

1) Hewan dan manusia memperoleh manfaat dari tumbuhan. 2) Manfaat tumbuhan bagi manusia, antara lain sebagai

berikut.

• Sumber energi bagi manusia.

• Sumber vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh. • Sumber oksigen untuk bernapas.

• Pengikat air tanah.

• Peneduh dan memperidah kehidupan di bumi.

3) Manfaat tumbuhan bagi hewan, yaitu sebagai sumber energi bagi hewanuntuk tumbuh berkembang menjadi besar.

4) Ya, tumbuhan merupakan sumber bagi kehidupan manusia dan hewan, karena tumbuhan adalah produsen penghasil cadangan makanan dan sumber oksigen untuk bernapas dan melindungi bumi dari sengatansinar matahari.

5) Beberapa hal yang akan terjadi jika tidak ada tumbuhan adalah manusia dan hewan tidak memiliki sumber makanan dan bumi akan gersang,sehingga kehidupan akan berakhir.

(24)

 Siswa membaca teks singkat tentang kisah si Udin yang melakukan investigasi tentang perkembangbiakan tanaman jagung, yaitu mewawancaraipamannya, mengamati tanaman jagung, serta melakukanstudi pustaka dengan mencari beragam gambar tentang tanaman jagung.

 Siswa membaca teks laporan investigasi yang dibuat Udin berdasarkanhasil investigasi yang dilakukan tentang perkembangbiakan tanaman jagung.

 Siswa menjawab pertanyaan terkait teks laporan investigasi yang telah dibaca.

Jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut.

1) Udin mencari informasi tentang perkembangbiakan tanaman jagung dengan melakukan wawancara, mengamati, dan mencari gambar saat liburan sekolah. 2) Pak Umar adalah paman Udin, ia seorang petani jagung. 3) Udin ingin mempelajari tentang perkembangbiakan

tanaman jagung dari Pak Umar.

4) Untuk mengumpulkan informasi, yang akan Udin tulis dalam bentukteks laporan.

5) Udin melakukan investigasi untuk membuat tugas laporannya.

 Siswa mendiskusikan hasil jawabannya dengan teman.

 Guru memberikan pemahaman pada siswa bahwa laporan yang Udin hasilkan mengenai perkembangbiakan jagung merupakan laporan investigasi. Isi dari laporan investigasi berupa fakta, bukan rekaan. Untuk menghasilkan laporan ini, Udin harus melakukan pengamatan di lokasi, melakukan wawancara, serta melengkapi informasi dari berbagai sumber agar diperoleh data yang lengkap.

 Guru menunjukkan contoh tebel laporan investigasi sebagai berikut :

 Secara berpasangan, siswa mencari informasi umum, fakta-fakta, dan kesimpulan dari teks investigasi yang dibaca.

 Siswa menyajikan hasil diskusi di depan kelas.

 Siswa mengamati gambar bagian-bagian reproduksi pada bunga dan membaca proses perkembangbiakan generatif.  Siswa mengamati proses perkembangbiakan generatif dan

manfaat dari perkembangbiakan generatif.

(25)

 Siswa mencari informasi dari berbagai sumber mengenai proses perkembangbiakan generatif tumbuhan.

 Siswa mendiskusikan hasilnya dengan kelompoknya.

 Siswa mencari bunga di lingkungan sekolah dan mengamati bagian-bagiannya, kemudian menggambar bagian-bagian bunga tersebut.

 Siswa membandingkan hasil gambarnya dengan gambar teman yang lain untuk mencari persamaan dan perbedaannya.

 Siswa mengamati gambar proses penyerbukan.

 Siswa memperhatikan gambar yang ditunjukkan guru untuk mencari informasi mengenai jenis penyerbukan.

 Siswa menuliskan informasi mengenai penyerbukan tersebut pada tabel yang telah disediakan.

 Siswa mengamati lingkungan di sekitarnya untuk menemukan satu jenis tanaman dan cara penyerbukannya. Kemudian siswa menuliskan hasilnya pada kolom yang tersedia.

 Siswa mengerjakan soal cerita berdasarkan bacaan (tentang persen, decimal dan campuran)

 Guru memastikan semua siswa mengerjakan dengan teliti dan mandiri serta tidak ada siswa yang melihat hasil hitungan teman yang lain.

 Guru melakukan penilaian sikap saat siswa mengerjakan latihan dengan kriteria yang ditentukan, seperti tekun, teliti, jujur, dan mandiri.

 Guru membahas jawaban bersama siswa dan siswa saling mengoreksi jawaban teman lainnya.

 Siswa mengisi daftar periksa untuk mengetahui tanggung jawab mereka terhadap tugas-tugas sekolah selama satu hari ini. Ingatkan kepada siswa untuk menjawab dengan jujur.  Siswa diminta menuliskan kesimpulan sikap mereka

berdasarkan daftar periksa, dan menuliskan rencana selanjutnya untuk memiliki sikap jujur dan bertanggung jawab dengan lebih baik lagi.

(26)

Amati jenis tumbuhan yang ada di rumah dan tuliskan sebanyak mungkin manfaat tumbuhan tersebut bagi kehidupan.  Melaksanakan evaluasi

 Siswa memimpin do’a di akhir pembelajaran

B. Penelitian yang relevan

Hasil penelitian Khanifah menyatakan bahwa 1) Penerapan model pembelajaran tematik dapat meningkatkan motifasi belajar siswa, hal ini terlihat dari hasil pernyataan ekpresi siswa yang ada di setiap bagian LKS dimana jumlah siswa yang memilih ekpresi senang belajar tematik meningkat. Berdasarkan hasil wawancara siswa menyatakan senang belajar tematik karena guru menggunakan guru menggunakan berbagai metode yang bervariatif sehingga siswa tidak merasa bosan atau jenuh dan seluruh pembelajaran berkaitan dengan tema. 2) Pembelajaran tematik meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa karena prinsip pembelajaran ini adalah sebuah pembelajaran yang memiliki karakteristik perberdayaan peserta didik, aktivitas, pemodelan, demontrasi, bernyanyi, menghasilkan karya, dan terintegrasi dengan kehidupan nyata peserta didik. Jadi setiap pembelajaran yang lebih berperan aktif adalah siswa. Peningkatan aktivitas belajar matematika ini dapat terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa rata-rata presentasi aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 58,44% dan meningkat pada siklus II menjadi 76,47%, 3) Seiring dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran tematik maka hasil belajar juga mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil ter akhir siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat, meskipun hanya 3,29 yaitu dari yang sebelumnya 86,71 menjadi 90.

(27)

Penelitian Sungkono menyatakan bahwa pembelajaran tematik dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Pembelajaran tematik ini memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Pembelajaran tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan dengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan, dan evaluasi.

C. Kerangka pikir

Berdasarkan uraian di atas, kerangka berfikir penulis sebagai berikut: Tabel 2.7 Kerangka Berfikir

Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Persepsi

Guru

Kedudukan Bahasa

Indonesia Implementasi

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Hubungan Persepsi Guru dengan Implementasi Pembelajaran Bahasa

Gambar

Tabel 2.2. Pembelajaran Kelas II
Tabel 2.3 Pembelajaran Kelas III
Gambar-gambar untuk Example non Example
Tabel 2.4 Pembelajaran Kelas IV
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dikonfirmasikan bahwa selama tahun pertama sejak awal terjadi semburan Lusi, daerah tersebut telah mengalami subsidence tipe ambles (sag-like subsidence) di pusat semburan dan di

[r]

Hasil penelitian pelaksanaan fungsi BPD Desa Linsowu dalam pemerintahan yakni BPD bersama-sama dengan Kepala Desa membentuk peraturan Desa, fungsi lain ialah pembentukan

Proses reduksi dengan menghilangkan fuzzy term ini menyatakan bahwa jika dalam suatu kelompok rule yang semua konklusi- nya sama dan ada premis yang berbeda, dan premis yang berbeda

[r]

Kelompok Kerja ULP Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas Tahun Anggaran 2017 mengundang Penyedia Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Kualifikasi dan Klasifikasi untuk

Demikian Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ini dibuat dan merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dari Berkas Pelelangan (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) untuk dapat