• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan tutorial 1 blok 16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan tutorial 1 blok 16"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. PENGERTIAN

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan dan menyekresi zat kimia yang disebut hormon. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel.

Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.

2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh 3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh 4. Merangsang pertumbuhan jaringan

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus 6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air. B. Kelenjar Endokrin dan Hormon Yang Dihasilkan

a. Kelenjar hipofisis ( lobus anterior ) : - hormon pertumbuhan ( somatotropin ) - thyroid-stimulatin hormon ( TSH ) - adrenokortikotropin ( ACTH ) - follicle-stimulating hormon ( FSH ) - luteinizing hormon ( LH )

- prolaktin

b Kelenjar hipofisis ( lobus posterior ): - antidiuretik ( vasopresin )

- oksitosin

c. Kelenjar tiroid : - tiroksin

- kalsitonin

d. kelenjar paratiroid : - parathormon

e. kelenjar adrenal :

- korteks : mineralokortikoid, glukokortikoid, dan hormon seks - medula : epinefrin, dan norepinefrin

f. kelenjar pankreas : - insulin

- glukagon - somatostatin g. ovarium : - estrogen - pogesteron h. testis : - testoteron

C. Kelenjar Hipofisis

(2)

1. Fungsi hipofisis anterior ( adenohipofise )

menghasilkan sjumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organendokrin yang lain.

· Hormon pertumbuhan (somatotropin ) : mengendalikan pertumbuhan tubuh (tulang, otot, dan organ-organ lain).

· Hormon TSH : mengendalikan pertumbuhan dan aktivitas sekretorik kelejar tiroid.

· Hormon ACTH : mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari kortex suprarenal.

· Hormon FSH : pada ovarium berguna untuk merangsang perkembangan folikel dan sekresi esterogen. Pada testis, homon ini berguna untuk merangasang pertumbhan tubulus seminiferus, dan spermatogenesis.

· Hormon LH : pada ovarium, untuk ovulasi, pembentukan korpus luteum, menebalkan dinding rahim dan sekresi progesteron. Dan pada testis, untuk sekresi testoteron

· Hormon Prolaktin : untuk sekresi mamae dan mempertahankan korpus luteum selama hamil. 2. Fungsi hipofisis posterior

· Anti-diuretik hormon (ADH): mengatur jumlah air yang melalui ginjal, reabsorbsi air, dan mengendalikan tekanan darah pada arteriole

· Hormon oksitosin : mengatur kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air sususewaktu menyusui.

D. Kelenjar Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.

Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara 1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein 2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.

Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis lobus anterior, kelenjar tiroid dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat metabolisme tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

Fungsi kelenjar tiroid sendiri adlah sebagai berikut : · Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi

· Mengatur penggunaan oksidasi · Mengatur pengeluara karbon dioksida

· Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan · Pada anak mempengaruhi fisik dan mental

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon-hormon sbb :

·Tri-iodo-tironin(T3) dan Tiroksin (T4), berguna untuk merangsang metabolisme zat, katabolisme protein, dan lemak. Juga meningkatkan produksi panas merangsang sekresi hormon pertumbuhan, dan mempengaruhi perkembangan sel-sel saraf dan mental pada balita dan janin. Kedua hormon ini biasa disebut dangan satu nama,yaitu hormon tiroid.

· Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium plasma, denagn meningkatkan jumlah penumpukan kalsium pada tulang.

(3)

Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya.

PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan memobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat plasma, PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin. Efek fosfaturik ini disebabkan oleh penurunan reabsorpsi fosfat di tubulus proksimal. PTH juga meningkatkan reabsorpsi Ca2+ di tubulus distal, walaupun ekskresi Ca2+ biasanya meningkat pada hiperparatiroidisme karena terjadi peningkatan jumlah yang difiltrasi yang melebihi efek reabsorpsi. PTH juga meningkatkan pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol, metabolit vitamin D yang secara fisiologis aktif. Hormon ini meningkatkan absorpsi Ca2+ dari usus, tetapi efek ini tampaknya disebabkan hanya akibat stimulasi pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol.

Fungsi kelenjar paratiroid :

· Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma · Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal

· Mempercepat absorbsi kalsium di intestin

· Kalsium berkurang, hormon para tiroid menstimulasi reabsorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah

· Menstmulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui mmbran sel

Kelenjar ini menghasilkan hormon yang sring disebut parathormon, yang berfungsi meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium, dan menurunkan kadar kalsium darah.

F. Kelenjar Adrenal ( anak ginjal )

Terdapat 2 buah kelenjar adrenal pada manusia, dan masing-masing kelenjar terletak diatas ginjal. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian medula adrenal ( bagian tengah kelenjar adrenal ) dan korteks adrenal ( bagian luar kelenjar ).

Korteks adrenal memproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu glukokortikoid dengan prototipe hidrokortison, mineralokortikoid khususnya aldosteron, dan hormon-hormon seks khususnya androgen.

Glukokortikoid berfungsi untuk mempengeruhi metabolisme glukosa, peningkatan sekresi hidrokortison akan menaikan kadar glukossa darah.

Mineralikortikoid bekerja meningkatkan absorbsi ion natrium dalam prose pertukaran untuk mengekresikan ion kalium atau hidrogen.

Hormon seks adrenal ( androgen ) memberikan efek yang serupa dengan efek hormon seks pria. Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari saraf otonom. Selain itu juga menghasilkan adrenalin da noradrenalin. Nor adrenalin menikan tekanan darah denga jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, dan adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.

Fungsi kelenjar adrenal korteks :

· Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam

· Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein · Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid

Fungsi kelenjar adrenal medula : · Vasokontriksi pembuuh darah perifer · Relaksasi bronkus

(4)

Kelenjar ini terdapat di belakang lambung didepan vertebra lumbalis I dan II. Sebagai kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan ke dalam lumen duodenum. Sedangkan Sebagai endokrin terdiri dari pulau-pulau Langerhans, menghasilkan hormon. Pulau langerhans berbntuk oval dan tersebar diseluruh pankreas. Fungsi pulau langerhans sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida. Pada manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu :

- sel A (atau α) : menghasilkan glukagon - sel B (atau β) : menghasilkan insulin - sel D (atau γ) : menghasilkan somatostatin

- sel F (sgt kecil) : menghasilkan polipeptida pankreas

hormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan dan menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikan glukosa darah dengan jalan glikolisis. Sedangkan somatostatin berguna menurunkan glukosa darah dengan melepaskan hormon pertumbuhan dan glukagon.

H. Kelenjar Kelamin

Dibagi menjadi 2, yaitu kelamin pria ( testis ) dan kelamin wanita ( ovarium ). Testis terletak di skrotum dan menghasilkan hormon testosteron. Hormon ini berfungsi dalam mengatur perkembangan ciri seks sekunder, dan merangsang pertumbuhan organ kelamin pria.

Sedangkan ovarium terdapat pada samping kiri dan kanan uterus, yang menghasilkan esterogen dan progesteron. Fungsi estrogen adalah pematangan dan fungsi siklus haid yang normal. Sedangkan fungsi hormon progesteron adalah pemliharaan kehamilan.

Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Bila

sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

(5)

KLASIFIKASI HORMON • Hormon perkembangan / Growth hormone – hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad. • Hormon metabolisme – proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacammacam

hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.

• Hormon tropik – dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan

proses spermatogenesis (LH).

• Hormon pengatur metabolisme air dan mineral – kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.

Organ dari sistem endokrin :

- Hipotalamus

- Kelenjar Hipofisis

- Kelenjar Timus

- Kelenjar Tiroid

- Kelenjar Paratiroid

1. Hipotalamus

Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon-hormon yang merangsang hipofisa. Beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Hipotalamus terletak di batang otak, tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel ot ketiga (ventrikulus tertius) yang berfungsi sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf.

Hormon-hormon hipotalamus antara lain:

a. ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon

b. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon

c. TRH : Tyroid Releasing Hormon

d. TIH : Tyroid Inhibiting Hormon

e. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon

f. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon

g. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon

h. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon

i. PRH : Prolaktin Releasing Hormon

j. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon

k. GRH : Growth Releasing Hormon.

l. GIH : Growth Inhibiting Hormon

m. MRH : Melanosit Releasing Hormon

n. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon 2. Hipofisis / Hipofise (Pituitary)

(6)

posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.

Hipofise menghasilkan hormon tropik dan hormon nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung

pada organ sasaran.

Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki “master of glands”.3. Kelenjar Timus (Thymus) Thymus terletak di dalam mediastinum di belakang os stemum. Hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Setelah itu kelenjar ini mengecil dan tidak ditemukan lagi. Kelenjar ini berwarna kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Beratnya sekitar 10 gram pada bayi yang baru lahir, namun bertambah seriring masa remaja, yaitu sekitar 30-40 gram, kemudian berkerut lagi setelah dewasa. Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah putih yang disebut T-lymphocyte.

Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh dan mempunyai memory atau ingatan terhadap benda asing yang pemah masuk tubuh dan sel tubuh yang abnormal (termasuk sel kanker). Jika zat yang sama masuk tubuh maka sel ini akan memperbanyak dan menetralkan efek zat itu terhadap tubuh. Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh atausistem imun (cell mediated immune system) yang bersifat seluler.

4. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan sangat vascular. Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5 sampai vertebra thorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan pretracheal dari fascia cervicalis. Beratnya kira-kira 18-25 gr tetapi bervariasi pada tiap individu. Kelenjar tiroid sedikit lebih berat pada wanita

terutama saat menstruasi dan hamil.

Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. Ujung apikalnya menyimpang ke lateral ke garis oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggi cartilago trachea 4-5. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.

5. Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)Kelenjar paratiroid berukuran kecil, kuning kecoklatan oval, biasanya terletak antara garis lobus posterior dari kelenjar tiroid dan kapsulnya. Ukurannya

kira2 6x3x2 mm. Beratnya 50 mg.

(7)

lebih tinggi. Bagian inferior sangat bervariasi pada beberapa situasi (tergantung perkembangan embriologisnya) dan bias tanpa selubung fascia tiroid, di bawah arteri tiroid, atau pada kelenjar

tiroid dekat kutub inferior.

Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C. 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed. 8. Vol. 2. Jakarta : EGC

Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Ed. 3. Jakarta : EGC

Deskripsi

Sistem endokrin terlibat dalam semua aspek integratif kehidupan, termasuk pertumbuhan, diferensiasi seks, metabolisme, dan adaptasi terhadap lingkungan yang selalu berubah. Sistem endokrin bersama sistem saraf melaksanakan sebuah mekanisme regulasi neuroendokrin yang mengatur berbagai aktivitas tubuh.

Hubungan Sistem Saraf dan Sistem endokrin

(8)

kelenjar buntu karena tidak punya saluran dan langsung mengsekresikan hormon ke sistem sirkulasi. Mekanisme kerja sistem endokrin adalah sebagai berikut :

Mekanisme Kerja Sistem Endokrin Sistem endokrin meliputi:

1. Reseptor yg berperan untuk mendeteksi proses regulasi dalam tubuh 2. Integrator (dapat berupa neuron, kelenjar endokrin)

3. Organ efektor yang selanjutnya menyampaikan pesan di dalam sel 4. Hormon yang bertugas menyampaikan pesan di dalam sel

(9)

Susunan Kelenjar Endokrin

Konsep Utama Hormon

1. Hormon berfungsi sebagai pembawa pesan kimia, bergerak melalui darah ke daerah target yang jauh dari tindakan, atau bertindak lebih lokal sebagai utusan parakrin atau autokrin yang memicu efek lebih lokal.

(10)

3. Hormon bereaksi dengan berinteraksi dengan reseptor afinitas tinggi, yang pada gilirannya dihubungkan dengan satu atau lebih sistem efektor dalam sel. Beberapa reseptor hormon yang terletak pada permukaan sel dan bertindak melalui mekanisme pembawa pesan kedua, dan lain-lain berada dalam sel, di mana mereka demodulasi sintesis enzim, transpor protein, atau struktural protein.

Klasifikasi Hormon 1. Peptida/ Protein

Merupakan kelompok terbesar dan diarahkan oleh mRNA pada retikulum endoplasma, sebagian besar dibentuk sebagi pro hormon peptide yang berasal dari pre pro hormon menghasilkan pro hormon, kemudian pepetida itu selanjutnya di pecahkan di apparatus golgi membentuk hormon. Contoh : peptida, polipeptida, glikoprotein, dan protein, dapat sekecil thyrotropin releasing hormon (TRH), yang mengandung tiga asam amino, sebagian besar dan kompleks sebagai hormon pertumbuhan (GH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) , yang memiliki sekitar 200 asam amino. Glikoprotein adalah hormon peptida besar yang terkait dengan karbohidrat (misalnya, FSH).

2. Amina

Derivet asam amino tirosin, yang di sekresikan oleh kelenjar tiroid dan medulla kelenjar adrenal (catecholamines). Contoh : norepinefrin dan epinefrin, yang berasal dari asam amino tunggal (yaitu, tirosin), dan hormon tiroid, yang berasal dari dua iodinasi residu asam amino tirosin.

3. Steroid

Terdiri dari hormon steroid, yang merupakan turunan dari kolesterol, tererdifusi melewati membran sel, reseptor dalam sel

4. Turunan Asam Lemak

(11)

Kelas Hormon Berdasarkan Struktur

Amina dan

Asam Amino Peptida, polipeptida, dan Protein Steroid

Senyawa Asam Lemak Dopamin Epinefrin Norepinefrin Hormon Tiroid Corticotropin-releasing hormone (CRH) Growth hormone–releasing hormone (GHRH) Thyrotropin-releasing hormone (TRH) Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Follicle-stimulating hormone (FSH)

Luteinizing hormone (LH) Thyroid-stimulating hormone (TSH)

Growth hormone (GH) Antidiuretic hormone (ADH) Oxytocin Insulin Glucagon Somatostatin Calcitonin Parathyroid hormone Aldosterone Glucocorticoids Estrogens Testosterone Progesterone Androstenedione 1,25-Dihydroxyvitamin D Dihydrotestosterone (DHT) Dehydroepiandrosterone (DHEA) Eicosanoid s Retinoid

Hampir semua peptida dan katekolamin bersifat hidrofilik sedangkan semua steroid dan hormon tiroid bersifat hidropfobik.

Siklus Kerja Hormon

1. Hidrofilik, bereaksi dengan reseptor pada membran dan mengaktifkan pesan kedua ( Second messenger ), karena tidak dapat menembus dua lapisan lemak yang memebentuk membran sel. (Gbr. 1, A hidrofolik)

(12)

sebagai faktor transkripsi dan mempengaruhi ekspresi gen. (Gbr. 1, A hidrofobik)

Kerja Hormon

Pengaturan Sekresi Hormon

1. Umpan Balik Negatif

(13)

Mekanisme Umpan Balik Negatif

2. Umpan Balik Positif

Up-regulation: peningkatan jumlah reseptor hormon yang menyebabkan sel lebih sensitif terhadap hormon tertentu, Sangat jarang terjadi.

Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan :

 Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual.

(14)

dikembangkan. Tes darah yang dilakukan oleh Wada pada Olimpiade 2004 di Athena, Yunani terutama ditargetkan hGH.

Gen hormon pertumbuhan manusia, yang dikenal sebagai hormon pertumbuhan 1 (somatotropin) dan hormon pertumbuhan 2, dilokalisasi di wilayah q22-24 kromosom 17 dan berkaitan erat dengan somatomammotropin chorionic manusia (juga dikenal sebagai laktogen plasenta ) gen. GH, somatomammotropin chorionic manusia, dan prolaktin (PRL) adalah kelompok homolog dengan hormon pertumbuhan-mempromosikan dan aktivitas lactogenic.

Human Growth Hormon (HGH) atau Hormon Pertumbuhan Manusia adalah hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. HGH mempengaruhi hampir semua sel dalam tubuh kita, meremajakan kulit dan tulang, regenerasi jantung, hati, paru-paru dan ginjal serta membawa fungsi organ dan jaringan tubuh kembali ke tingkat muda. Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH adalah kelenjar Pituitary. Hormon pertumbuhan (GH) adalah berbasis poli-protein- hormon peptida . Ini merangsang pertumbuhan, sel reproduksi dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Ini adalah asam amino-191, satu rantai polipeptida hormon yang disintesis, disimpan, dan dikeluarkan oleh somatotroph sel dalam sayap lateral hipofisis anterior kelenjar. Somatotropin mengacu pada hormon pertumbuhan diproduksi native dan alami pada hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan , dan disingkat “rhGH” pada manusia.

1. A. Anatomi dan Fisiologi Hormon Pertumbuhan

Somatotropin adalah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary yang terletak dibagian bawah otak manusia. Somatotropin adalah hormone polipeptida yang berasal dari protein berupa 191 rantai asam amino yang disintesis, disimpan dan disekresi oleh sel

somatotroph. Somatotropin disingkat GH untuk hewan dan rhGH untuk manusia karena factor

DNA dan RNA rekombinan. Somatotropin bertanggung jawab atas pertumbuhan otot, tulang serta mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresi hormon somatomedin (sebuah hormon perkembangan yang memberikan stimulasi lebih lanjut terhadap sel untuk berkembangbiak). Somatotropin bukan saja dapat melambatkan atau menghentikan bahkan Somatotropin mampu menterbalikan proses penuaan.

(15)

Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia. Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai. Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan raja dari seluruh kelenjar yang memproduksi hormon di tubuh manusia. Produksi dari Somatotropin sangat mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di dalam tubuh.

Mekanisme kerja HGH

HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia. IGF 1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara. Tidak heran mengapa seseorang pada usia muda yang dimana produksi HGH-nya masih banyak, mereka lebih tahan terhadap serangan penyakit dan hampir tidak dijumpai adanya penyakit-penyakit yang biasa ditemukan pada orang yang sudah berumur cukup tua.

The isoform utama dari hormon pertumbuhan manusia adalah protein dari 191 asam amino dan berat molekul 22.124 daltons . Struktur mencakup empat heliks diperlukan untuk interaksi fungsional dengan reseptor GH. Tampaknya, dalam struktur, GH evolusioner homolog dengan prolaktin dan somatomammotropin chorionic. Meskipun kesamaan struktural ditandai antara hormon pertumbuhan dari berbagai spesies , hanya manusia dan primata hormon pertumbuhan ada efek yang signifikan pada manusia.

Sebuah persentase pertumbuhan hormon dalam sirkulasi terikat ke protein (protein mengikat hormon pertumbuhan, GHBP) yang merupakan bagian dipotong dari reseptor hormon pertumbuhan, dan asam subunit labil (ALS).

Peptida dirilis oleh inti neurosecretory dari hipotalamus (Pertumbuhan hormon-releasing

hormone / somatocrinin dan menghambat hormon-hormon pertumbuhan / somatostatin) ke portal darah vena sekitar hipofisis adalah pengendali utama dari sekresi GH oleh somatotropes. Namun, meskipun keseimbangan ini merangsang dan peptida menghambat pelepasan GH menentukan, keseimbangan ini dipengaruhi oleh banyak stimulator fisiologis (misalnya, latihan, nutrisi, tidur) dan menghambat sekresi GH (misalnya, asam lemak bebas).

Stimulator sekresi GH meliputi : • hormon peptida

o Pertumbuhan hormon releasing hormon (GHRH) melalui mengikat ke reseptor hormon releasing hormon pertumbuhan (GHRHR)

o ghrelin melalui secretagogue mengikat reseptor hormon pertumbuhan (GHSR) • hormon seks

o meningkat androgen sekresi selama pubertas (pada laki-laki dari testis dan pada perempuan dari korteks adrenal)

o estrogen

• clonidine dan L-levodopa dengan merangsang pelepasan GHRH

(16)

• puasa • giat latihan

Penghambat sekresi GH meliputi : • somatostatin dari inti periventricular

• beredar konsentrasi GH dan IGF-1 (umpan balik negatif pada hipofisis dan hipotalamus) • hiperglikemia

• glucocorticoids • dihidrotestosteron

Selain kontrol dan proses stimulus endogen, sejumlah senyawa asing (xenobiotics seperti obat-obatan dan disruptors endokrin) dikenal untuk mempengaruhi sekresi GH dan fungsi.

HGH disintesis dan disekresi oleh hipofisis anterior kelenjar secara berdenyut sepanjang hari; lonjakan sekresi terjadi pada 3 – interval jam ke-5. Konsentrasi plasma puncak GH selama ini bisa berkisar dari 5 bahkan 45 ng / mL. terbesar dan paling dapat diprediksi puncak ini GH terjadi sekitar satu jam setelah onset tidur. Jika tidak ada variasi yang besar antara hari dan individu. Hampir lima puluh persen dari sekresi HGH terjadi selama tidur REM dan keempat tahap ketiga. Antara puncak, basal GH tingkat rendah, biasanya kurang dari 5 ng / mL untuk sebagian besar hari dan malam. Analisis Tambahan profil berdenyut GH dijelaskan dalam semua kasus kurang dari 1 ng / ml untuk tingkat basal sementara puncak maksimum terletak sekitar 10-20 ng / mL.

Sejumlah faktor yang diketahui mempengaruhi sekresi HGH, seperti usia, jenis kelamin, diet, olahraga, stres, dan hormon lainnya. Young HGH mengeluarkan remaja dengan tarif sekitar 700 ug / hari, sedangkan mengeluarkan HGH dewasa yang sehat di tingkat sekitar 400 ug / hari.

Jalur utama dalam peraturan endokrin pertumbuhan

Pengaruh hormon pertumbuhan pada jaringan tubuh secara umum dapat digambarkan sebagai anabolik (membangun). Seperti kebanyakan hormon protein lain, GH bertindak dengan berinteraksi dengan spesifik reseptor pada permukaan sel.

Peningkatan tinggi selama masa kanak-kanak adalah efek yang paling banyak dikenal GH. Tinggi tampaknya dirangsang oleh setidaknya dua mekanisme :

1. Karena polipeptida hormon yang tidak gemuk- larut , mereka tidak dapat menembus sarcolemma. Dengan demikian, exerts GH beberapa efek dengan mengikat reseptor pada sel target, di mana mengaktifkan MAPK / jalur ERK. Melalui mekanisme ini secara langsung merangsang GH pembagian dan perkalian chondrocytes dari tulang rawan. 2. GH juga merangsang, melalui signaling STAT JAK-jalur, produksi seperti pertumbuhan

(17)

merupakan situs utama IGF-1 produksi. IGF-1 memiliki efek merangsang pertumbuhan pada berbagai jaringan. Tambahan IGF-1 yang dihasilkan dalam jaringan target, sehingga apa yang muncul untuk menjadi sebuah endokrin dan autokrin / parakrin hormon. IGF-1 juga memiliki efek stimulasi pada aktivitas osteoblas dan kondrosit untuk

mempromosikan pertumbuhan tulang.

Di samping meningkatkan tinggi pada anak-anak dan remaja, hormon pertumbuhan memiliki efek lainnya pada tubuh :

• Meningkatkan kalsium retensi, dan memperkuat dan meningkatkan mineralisasi tulang • Meningkatkan otot massa melalui sarcomere hiperplasia

• Meningkatkan lipolisis

• Meningkatkan sintesis protein

• Merangsang pertumbuhan semua organ termasuk otak • Memainkan peran dalam bahan bakar homeostasis • Mengurangi hati pengambilan glukosa

• Mempromosikan glukoneogenesis di hati

• Memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan dan fungsi pulau pankreas • Merangsang sistem kekebalan tubuh

1. A. Kelebihan hormon pertumbuhan

Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan luar biasa yang disebut gigantisme menyebabkan akromegali (membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga). Akromegali terjadi akibat pelepasan hormone pertumbuhan setelah penutupan lempeng epifise dan berhentinta pertumbuhan tulang panjang.

GAMBARAN KLINIS

 Pada gigantisme, tunuh tinggi

 Pada akromegali, jari, rahang, dahi, tangan, dan kaki menebal.

(18)

Dengan demikian, gejala kelebihan GH sering mencakup gejal yang berkaitan dengan defisiensi hormone lain. Misalnya, apabila tumor yang tumbuh menggeser sel penyekresi gonadotropin di hipofisis anterior, penurunan fungsi reproduksi dapat terjadi. Apabila tumor mempengaruhi sel penghasil hormone lainnya, gambaran tertentu untuk hormone tersebut akan terjadi. Peningkatan tekanan intracranial juga dapat terjadi pada pada tumor yang tumbuh. Gejalanya meliputi sakit kepala, muntah, dan papiledemia (pembekakan ditempat syaraf optikus masuk ke rongga mata).

1. A. Kekurangan Hormon Pertumbuhan

Kekurangan hormon pertumbuhan disebabkan adanya kerusakan pada kelenjar hipofisis pada bagian otak hipotalamus. Kejadiannya bisa sebelum atau selama kelahiran atau karena

kecelakaan atau trauma tertentu. Adanya tumor di dekat kelenjar hipofisis, seperti

craniopharyngioma juga dapat merusak kelenjar hipotalamus dan pituitari yang mempengaruhi hormon pertumbuhan. Jika kelenjar hipofisis ini tidak berfungsi normal, efeknya tubuh akan mengalami defisiensi hormon pertumbuhan. Jika itu terjadi maka hormon yang ada tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan badan yang normal yang membuat pertumbuhan badan melambat atau berhenti. Sehingga jika seseorang yang kekurangan hormon ini akan mengalami kekerdilan. Hormon ini dikeluarkan oleh hipofisis.

Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah manusia sudah

bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.

Efek dari kekurangan hormon pertumbuhan bervariasi tergantung pada usia di mana mereka terjadi. Pada anak-anak, kegagalan pertumbuhan dan bertubuh pendek adalah manifestasi utama dari defisiensi GH, dengan penyebab umum termasuk kondisi genetik dan malformasi

kongenital. Hal ini juga dapat menyebabkan tertunda kematangan seksual. Pada orang dewasa, kekurangan jarang terjadi, dengan penyebab paling umum adenoma hipofisis, dan lain-lain termasuk kelanjutan dari masalah masa kanak-kanak, lesi struktural lainnya atau trauma, dan sangat jarang GHD idiopatik.

Orang dewasa dengan hadir GHD dengan masalah non-spesifik termasuk obesitas truncal dengan penurunan massa otot relatif dalam dan, dalam banyak kasus, penurunan energi dan kualitas hidup.

Diagnosis defisiensi GH melibatkan beberapa langkah proses diagnostik, biasanya memuncak pada tes stimulasi GH untuk melihat apakah kelenjar pituitari pasien akan merilis pulsa GH ketika dipicu oleh berbagai rangsangan.

(19)

menyelesaikan tahap pertumbuhan) atau onset dewasa (biasanya sebagai akibat dari tumor pituitari diperoleh). Pada pasien ini, manfaat memiliki variabel termasuk mengurangi massa lemak, meningkatkan massa lemak, meningkatkan kepadatan tulang, profil lipid meningkat, mengurangi faktor risiko kardiovaskular, dan ditingkatkan kesejahteraan psikososial.

D.Penggunaan Terapi

GH dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang menghasilkan bertubuh pendek namun tidak berkaitan dengan kekurangan dalam GH. Namun, hasilnya tidak seperti yang dramatis bila dibandingkan dengan bertubuh pendek yang semata-mata karena defisiensi GH. Contoh

penyebab lain sesak sering diperlakukan dengan GH adalah sindrom Turner, gagal ginjal kronis, Prader-Willi syndrome, retardasi pertumbuhan intrauterin, dan berat bertubuh pendek idiopatik. Lebih tinggi (“farmakologis”) dosis diperlukan untuk menghasilkan percepatan pertumbuhan yang signifikan dalam kondisi, memproduksi kadar jauh di atas normal (“fisiologis”). Meskipun dosis yang lebih tinggi, efek samping jarang terjadi selama pengobatan, dan sedikit bervariasi sesuai dengan kondisi yang sedang dirawat.

Pengobatan GH meningkatkan kekuatan otot dan sedikit mengurangi lemak dalam tubuh sindrom Prader-Willi, yang merupakan keprihatinan yang signifikan di luar kebutuhan untuk menambah tinggi badan. GH juga bermanfaat dalam mempertahankan massa otot di buang karena AIDS . GH juga dapat digunakan pada pasien dengan sindrom usus pendek untuk mengurangi kebutuhan untuk infus nutrisi parenteral total.

GH juga dapat digunakan untuk kondisi yang tidak menyebabkan pendek. Biasanya,

pertumbuhan hormon perawatan untuk kondisi yang tidak terkait dengan tingginya kontroversial dan eksperimental. GH telah digunakan untuk pengampunan multiple sclerosis, untuk

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian ini dengan menggambarkan anak-anak yang merasakan kepuasan dalam hatinya tetapi tidak menurunkan semangat mereka untuk mencari dan menemui hal yang

Kesimpulan penelitian ini antara lain: (1) Tujuan penelitian adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel fundamental (profitabilitas, ukuran perusahaan, firm

Maka masalah yang dihadapi adalah bagaimana menganalisis data mahasiswa periode 2014/2015 di Universitas Siliwangi untuk menentukan pengelompokan UKT dengan menggunakan

Berdasarkan kebutuhan perolehan nilai Average Energy (AE) dalam sistem temu kembali informasi dari sebuah musik maka pada penelitian ini akan membahas bagaimana Fourier Transform

Interpretant juga merujuk pada argument yaitu ketika Captain America bertarung dengan Winter Soldier yang berarti bahwa Captain America dengan segala keberanian dan

Metode penelitian berupa metode survei. Data yang digunakan berupa data primer tentang manajemen pola pemeliharaan yang diambil dengan menggunakan kuesioner dan hasil

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film,