• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I V Lilis docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bab I V Lilis docx"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II PASAL 3 TENTANG Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dinyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam ranka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Selain itu sebagai aplikasi dalam tujuan negara yang terdapat dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa: Sistem pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berakar dalam nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan zaman.

(2)

meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

(3)

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Yang kita kenal dengan “Trilogi Pendidikan”. Hal ini berarti guna mencapai tujuan pendidikan nasional yang maksimal diperlukan kerjasama yang baik dan saling mendukung antara pihak sekolah, orang, dan lingkungan masyarakat. Pendidikan bagi setiap bersifat kontinu sejak dalam kandungan sampai akhir hayat (long life education).

Lingkungan pendidikan bagi anak tidak hanya di sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal, tetapi juga di rumah dan di masyarakat. Di sekolah perkembangan pendidikan anak mutlak menjadi tanggungjawab guru dan lembaga sekolah. Di masyarakat menjadi tanggungjawab lingkungan masyarakat. Dan di rumah mutlak menjadi tanggungjawab orang tua dalam membimbing dan membina anak. Ketiga lingkungan pendidikan anak ini atau “Trilogi Pendidikan” harus saling mendukung satu dengan lainnya, terutama di lingkungan sekolah dan di lingkungan rumah sebagai lingkungan yang sehari-hari dihadapi anak dalam proses pendidikannya.

(4)

Prestasi belajar anak bukanlah suatu hal yang dengan mudah dapat dicapai. Prestasi belajar anak akan tercapai jika didukung oleh semua aspek-aspek yang memiliki peran langsung dalam memberikan motivasi, sarana dan prasarana belajar bagi anak.

Mutu dan kualitas pendidikan anak tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas guru yang membimbing anak, akan tetapi juga dipengaruhi oleh orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah. Jika guru dan orang tua saling mendukung, saling membantu dan memberikan motivasi belajar pada anak, maka prestasi belajar anak akan lebih mudah diraih. Dengan demikian keharmonisan hubungan antara pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dan pihak orang tua sebagai lingkungan pendidikan non formal mutlak diperlukan.

Pada umumnya orang tua yang peduli dengan pendidikan anak adalah orang tua yang memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap arti pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya.

(5)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibuat, maka dalam penulisan ini, penulis, mangidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi?

2. Bagaimana perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi?

3. Apakah perhatian orang tua berpengaruh dengan prestrasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi?

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak meluasnya permasalahan, maka dalam penulisan ini permasalahan dibatasi sebagai berikut :

“Studi Korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.”

D. Perumusan Masalah

(6)

Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi”, dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perhatian orang tua siswa atau responden? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa atau responden?

3. Adakah korelasi yang signifikan antara perhatian orang tua orang dengan prestasi belajar siswa atau responden?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan utama

a. Untuk mengetahui korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di SDN Bojong rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi

b. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa pada di SDN Bojong rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi

2. Tujuan sekunder

(7)

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDN Bojong rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, maka hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi peneliti

Sebagai bekal dalam mengamalkan dan menerapkan antara teori di bangku kuliah dengan aplikasi pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian ini juga merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah.

2. Pimpinan sekolah

Untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan prestasi dan nama baik SDN Bojong rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

3. Guru

(8)

4. Siswa

Diharapkan dapat termotivasi dalam meningkatkan dan mengembangkan prestasi belajarnya.

5. Orang tua / masyarakat

Sebagai masukan (input) keberhasilan prestasi anak-anaknya akan tercapai apabila orang tua ikut berperan aktif membantu dan membimbing putra-putri belajar di rumah.

G. Definisi Operasional.

Untuk memudahkan pemahaman maka perlu diambil beberapa definisi yaitu:

1. Perhatian orang adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan orang tua dalam membimbing membina dan mengarahkan anak agar melakukan kegiatan belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.

(9)

Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diambil berdasarkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa.

(10)

BAB II

KERANGKA TEORITIS,

ANGGAPAN DASAR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Perhatian Orang tua

Perhatian orang tua merupakan salah satu bentuk tindakan yang dilakukan orang tua dalam membimbing, membina dan mengarah anak agar menjadi anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi perhatian orang tua terhadap anaknya. Misalnya latar belakang pendidikan, pengamalan (empiris) dari orang tua, jenis pekerjaan, lingkungan keluarga.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 butir 1disebutkan bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”

(11)

Pendidikan formal adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik pada lembaga-lembaga pendidikan formal baik lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan yang dikelola oleh lembaga pendidikan swasta atau masyarakat, dalam jenjang atau tingkatan tertentu dengan tujuan tertentu yang mengacu kepada tujuan pendidikan nasional. Dalam lembaga pendidikan formal terdiri atas beberapa komponen pendukung diataranya: Tujuan Lembaga, Kurikulum, pendidik atau guru, peserta didik atau siswa, sarana dan prasarana belajar dan komponen lainnya.

Sementara itu dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 butir 8 disebutkan bahwa:

“Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan”

(12)

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Untuk lebih jelasnya akan jenis – jenis pendidikan terdiri atas: 1) Pendidikan formal;

Yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2) Pendidikan nonformal;

Yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

3) Pendidikan informal;

Yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

4) Pendidikan anak usia dini

(13)

5) Pendidikan jarak jauh

Yaitu pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.

6) Pendidikan berbasis masyarakat;

Yaitu penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Orang tua siswa merupakan anggota masyarakat yang berhak untuk mendapatkan pendidikan baik formal maupun non formal dan dijamin dalam Undang-undang. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh orang siswa pun beraneka ragam.

Pada umumnya perhatian orangtua dapat diketahui melalui cara orang tua memberikan fasilitas belajar anak, memilih dan menentukan jenjang pendidikan formal yang pernah sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

(14)

memimpin suatu divisi atau departemen memiliki perhatian terhadap pendidikan anak-anaknya

Dengan demikian baik secara lansung mapun tidak langsung perhatian orang tua mempengaruhi kondisi belajar anak. Orang tua siswa dengan perhatian yang cukup pada umumnya mampu memberikan motivasi dan bimbingan belajar kepada anak-anak agar meraih prestasi belajar yang baik.

2. Prestasi belajar siswa. a. Pengertian Belajar

Belajar pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kepribadian manusia, perubahan tersebut nampak dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan daya pikir dan lain-lain.

Gagne (1972:87), menyatakan dalam teori belajarnya menyatakan bahwa:

„Belajar adalah proses yang memungkinkan manusia memodifikasi tingkah lakunya secara permanen, sedemikian sehingga modifikasi yang sama tidak akan terjadi lagi pada situasi yang baru“

(15)

Perubahan itu bersipat dinamis. Jika seseorang belajar maka penglaman baru yang diperoleh berguna untuk belajar pada bagian lainnya.

Belajar dapat dikatakan bermakna apabila siswa berusaha menguasai informasi baru dengan jalan menghubungkannya dengan apa yang diketahuinya. Oemar Hamalik (1988:198), dalam bukunya „Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem“, menegaskan bahwa:

„Pelajaran itu sendiri akan dirasakan bermakna bagi diri siswa apabila pelajaran itu dapat dilaksanakan atau digunakan pada kehidupannya sehari-hari di luar kelas pada masa yang akan datang“

Selain itu James O. Wittaker mengemukakan bahwa : „ Belajar belajar didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pelajaran“ . Sedangkan mengajar menurut Nana Sudjana (1975:3), adalah mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar.

(16)

Dengan mengacu pada pendapat dan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengertian belajar adalah proses perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan dan sikap, bahkan meliputi seluruh aspek kehidupan atau pribadi setelah melakukan kegiatan belajar dengan ditandai dengan adanya perubahan yang positif.

b. Pengertian Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa dapat diukur melalui evaluasi, pengertian evaluasi pendidikan menurut Undang-undang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) adalah:

"kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan“

(17)

Menurut S. Nasution (1982:25), mendefinisikan hasil belajar adalah sebagai berikut:

„Hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, penguasaan diri dalam diri individu yang belajar“

Hasil belajar menurut teori Bloom mencakup tiga aspek yaitu Kognitif, afektif dan Psikomotor.

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif yaitu ranah yang berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdri dari enam aspek, yaitu :

a) pengetahuan atau ingatan b) pemahaman,

(18)

2. Ranah Afektif.

Ranah afektif yaitu ranah yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu :

a) Penerimaan,

b) Jawaban atau reakasi, c) Penilaian,

d) Organisasi, e) Interaksi,

3. Ranah Psikomotor.

Ranah psikomotor yaitu ranah yang berkenaan dengan kemampuan bertindak dan ketrampilan yang terdiri atas enam aspek, yaitu :

a) gerak refleks,

b) ketrrampilan gerak dasar, c) kemampuan,

d) keharmonisan

(19)

Definisi lain dikemukan oleh Suharsimi Arikunto, hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur. Hasil belajar tersebut dapat diketahui dari hasil tes atau evaluasi yang diadakan diakhir pembelajaran.

Perlunya penilaian ini agar dapat diketahui apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan belajar seperti yang diharapakan. Dengan pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. Tercapainya hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh bagaimana aktivitas siswa dalam belajar

Menurut S. Udin Winataputra dan Tita Rosita, menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pengajaran agar guru mengetahui keberhasilan kegiartan belajara mengajar, maka harus menyelenggarakan penilaian hasil belajar tersebut.

(20)

mencapai tujuan belajar yang dapat diketahu dalam bentuk hasil belajar siswa.

Hasil belajar, dalam proses pembelajaran diperlukan suatu teknik atau cara yang disebut dengan penilaian atau evaluasi. Penilaian (evaluation) berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dengan penilaian hasil belajar dapat diketahui dan biasanya menggunakan suatu alat dan bentuk-bentuk penilaian

Menurut T. Hani Handoko (1989: 135) didalam bukunya Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, mengenai pengertian penilaian prestasi dari hasil belajar siswa adalah penilaian prestasi belajar adalah proses melalui mana guru (tenaga pendidik) mengevaluasi atau menilai prestasi kerja siswa, kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan guru dan memberikan umpan balik kepada siswa tentang pelaksanaan belajar siswa.

(21)

B. Anggapan Dasar (Asumsi)

Asumsi adalah suatu pernyataan pokok yang dibuat dalam suatu penelitian dan secara umum dapat diterima kebenarannya walaupun tanpa pembuktian. Asumsi pada penelitian ini adalah:

1. Perhatian orang tua siswa berpengaruh dengan prestasi belajar siswa di sekolah.

2. Memberikan motivasi belajar, membimbing anak dalam belajar di rumah, menyediakan sarana dan waktu belajar bagi anak merupakan bagian dari perhatian orang tua siswa.

C. Kerangka Berfikir

(22)

Berdasarkan kerangka berfikir ini penulis merasa tertarik untuk meneliti studi korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawa Lumbu Kota Bekasi.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha : Terdapat korelasi yang signifikan antara perhatian

orang tua dengan prestasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

Ho : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara perhatian

(23)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Juli sampai Agustus 2007. Penelitian ini dilakukan di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

Adapun rincian kegiatan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1

Tabel Kegiatan Penelitian

N

O Kegiatan

Bulan

Mei Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Proposal X

2 Seminar proposal X

3 Pengumpulan data x x

4 Analisa data x

Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya

(24)

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan orang tua siswa di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, yang terdiri dari 6 kelas yaitu kelas I sampai dengan kelas VI yang seluruhnya berjumlah 198 siswa-siswi dan orang tua dari siswa tersebut, sebanyak 198 orangtua siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili populasi. Menurut Pabundutika (1997 : 33) sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti sebagai objek penelitian. Berdasarkan definisi tersebut di atas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan orang tua siswa berjumlah 50 orang siswa dan orang tua siswa yang diambil dari populasi sebesar 198 orang ( 25 % dari populasi).

(25)

Metode penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif.

2. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah a. Observasi

Adalah cara dan tekhnik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistimatis terhadap gejala-gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian

b. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistimatis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

c. Angket

Adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup.

(26)

Untuk mendapatkan data maupun informasi yang lengkap dengan mempelajari teori-teori dan pendapat serta anggapan para ahli dari buku-buku, majalah, surat kabar yang ada hubungannya dengan masalah penelitian.

D. Teknik Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

Penulis dalam mengolah data dengan melakukan editing data, mengklarifikasikan jawaban dari responden menurut macamnya (coding) dan kemudian ditabulasikan.

2. Analisa Data

Analisis yang digunakan oleh penulis analisis data secara deskriptif, diperlukan untuk menjelaskan fenomena yang ada pada SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

(27)
(28)

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variable bebas dan variable terikat yaitu:

Tabel 3

INTSRUMEN PENELITIAN

NO Variabel Indikator itemNo

1 Perhatian Orang tua

Jenjang Pendidikan 1

Pekerjaan 2

Motivasi Belajar 3

Cara Membimbing 4

Penyediaan Sarana 5

Bantuan belajar 6

(29)

K

A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Letak luas dan batas wilayah

Lokasi penelitian pada SDN Bojong Rawalumbu VII di wilayah Kelurahan Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi dengan luas sekolah 1225 m2 terdiri dari 6 (enam) kelas, 1 ruang guru dan kepala

sekolah serta 1 ruang tata usaha. 2. Struktur Organisasi.

Struktur organisasi di SDN Bojong Rawalumbu VII, di pimpin oleh kepala sekolah , Ketua komite sekolah sebagai mitra kerja sekolah dengan masyarakat, guru kelas, guru mata pelajaran. Penjaga sekolah dan siswa.

Lebih lengkapnya dapat dilihat pada bagan berikut ini:

(30)

3. Tingkat pendidikan kepala keluarga siswa SDN Bojong Rawalumbu VII Tingkat pendidikan kepala keluarga secara tidak langsung didalam proses belajar di rumah sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1

Pendidikan Kepala Keluarga dari siswa sebagai responden

No Tingkat Pendidikan Jumlah Ket

F %

1 SD 5 10

2 SMP 20 40

3 SMU/SMK 12 24

4 D3 5 10

5 Strata 1 3 6

Σ (Jumlah) 50 100

Sumber : Monografi SDN Bojong Rawalumbu VII: 2007

(31)

4. Jenis kelamin siswa SDN Bojong Rawalumbu VII

Jumlah siswa SDN Bojong Rawalumbu VII sebanyak 198 siswa memiliki 6 ruang kelas terdiri dari laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2

Jenis kelamin siswa SDN Bojong Rawalumbu VII

NO Jenis kelamin Jumlah Ket

F %

1 Laki-laki 95 48

2 Perempuan 103 52

Σ (Jumlah) 198 100

Sumber : Monografi SDN Bojong Rawalumbu VII : Penelitian 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 198 siswa SDN Bojong Rawalumbu VII Rawa Lumbu laki-laki mencapai (48%) sedangkan perempuan (52%) berarti jumlah perempuan lebih besar dibandingkan jumlah siswa laki-laki.

(32)

Perhatian orang tua siswa dapat diukur diketahui melalui jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh, jenis pekerjaan yang digeluti sebagai sumber mata pencaharian, cara memberikan motivasi belajar pada anaknya, cara membimbing anak dalam belajar di rumah, melengkapi kebutuhan belajar sarana belajar anak baik di rumah maupun di sekolah, cara memberikan bantuan belajar pada jika mendapat tugas dari sekolah.

Berikut ini merupakan hasil dari penyebaran angket yang diberikan kepada responden guna mendapat data tentang latar belakang pendidikan orang tua siswa di rumah sekolah terutama para orang tua siswa yang menjadi sampel di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

1. Jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh

Jenjang pendidikan formal yang ditempuh orang tua siswa merupakan bukti fisik latar belakang tingkat pendidikan orang tua siswa.

Adapun Jenjang pendidikan formal yang ditempuh orang tua siswa SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi adalah sebagai berikut:

(33)

Jenjang pendidikan formal yang ditempuh orang tua siswa SDN Bojong Rawalumbu VII

No Tingkat Pendidikan Jumlah Ket

F %

1 SD 5 10

2 SMP 20 40

3 SMU/SMK 12 24

4 D3 5 10

5 Strata 1 3 6

Σ (Jumlah) 50 100

Sumber : Monografi SDN Bojong Rawalumbu VII: 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa sebagai kepala keluarga sangat bervariatif SD (10%), SMP (40%), tamat SMU/SMK (24%), D3(Diploma) (5%) dan Strata 1 (S1) mencapai (6%)

2. Jenis Pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Orang Tua

(34)

memerlukan ketrampilan khusus. Orang tua siswa sebagai anggota masyarakatpun memiliki berbagai macam jenis pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian guna memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dengan menyebarkan angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4

Jenis Pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Orang tua siswa SDN Bojong Rawa Lumbu VII

Sumber : Hasil Penelitian SDN Bojong Rawa Lumbu VII: 2007

Dari 50 responden yang diberikan angket ternyata orang tua memiliki mata pencaharian sebagai Buruh/Karyawan sebanyak (26%), PNS/TNI/POLRI (22%), Wiraswata (14%), Tani/Pedagang (10%), dan tidak bekerja (2%).

3. Cara Orang Tua memberikan motivasi belajar pada anaknya

No Jenis Mata

Pencaharian

Jumlah

Keterangan F %

1 Tidak bekerja 1 2

2 Tani/Pedagang 5 10

3 Wiraswasta 7 14

4 Buruh/Karyawan 26 52

5 PNS/TNI/POLRI 11 22

(35)

Motivasi belajar merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi prestasi belajar anak. Dengan memberikan motivasi belajar yang baik, anak cenderung untuk melakukan kegiatan belajarnya dengan giat, dan sebaliknya apabila orang tua atau guru kurang memberikan motivasi belajar tidak menutup kemungkinan anak atau siswa akan malas belajar, sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.

Cara orang tua memberikan motivasi belajar pada anaknya memang bermacam-macam tergantung bagaimana cara orang tua dalam memberikan motivasi belajar yang baik. Orang tua yang memahami akan arti pentingya pendidikan bagi anak akan memberikan motivasi belajar sesuai dengan keinginan dan tingkat perkembangan anak baik secara fisik maupun mental.

Berdasarkan angket yang disebagarkan kepada responden motivasi belajar yang diberikan orang tua adalah sebagai berikut:

(36)

Cara orang tua memberikan motivasi belajar pada siswa SDN Bojong Rawalumbu VII

Sumber : Hasil penelitian SDN Bojong Rawalumbu VII : 2007

Dari 50 responden ternyata dapat diketahui bahwa (60 %) responden sangat suka, (30%) suka, (10%) biasa saja, (0%) tidak suka dan sangat tidak suka (0%)

4. Cara orang tua membimbing anak dalam belajar di rumah

Bimbingan belajar tidak hanya dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan pembimbing belajar siswa di sekolah, tetapi juga merupakan kewajiban bagi orang tua siswa di rumah. Sikap dan cara orang tua dalam membimbing anak juga mencerminkan latar belakang pendidikan orang tua. Apabila orang tua berasal dari latar belakang pendidikan yang baik, maka dengan senang hati dan menjadi keharusan untuk membimbing putra-putrinya belajar di rumah.

No Cara Memberikan Motivasi

Jumlah

keterangan

F %

1 Sangat suka 30 60

2 Suka 15 30

3 Biasa saja 5 10

4 Tidak suka 0 0

5 Sangat tidak suka 0 0

(37)

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden volume bimbingan yang diberikan orang tua adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Bimbingan dalam Belajar dari Orang tua siswa SDN Bojong Rawalumbu VII

Sumber : Hasil penelitian SDN Bojong Rawalumbu VII: 2007

Berdasarlan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa bimbingan belajar orang tua kepada putra-putrinya 70 % responden menjawab sangat sering, 20% menjawab sering, 6% menjawab biasa saja dan 2 % responden menjawab tidak sering dan sangat tidak sering.

5. Melengkapi kebutuhan belajar sarana belajar anak

No Bimbingar Belajar FJumlah% Ket

1 Sangat sering 35 70

2 Sering 10 20

3 Biasa saja 3 6

4 Tidak sering 1 2

5 Sangat tidak sering 1 2

(38)

Perbedaan antara tugas dan kewajiban orang tua dan guru dalam hal membimbing dan membina anak dalam belajar terletak pada pemenuhan kebutuhan sarana belajar bagi anak. Kalau orang tua siswa kebutuhan sarana belajar apalagi yang bersifat materiel merupakan kewajiban yang harus dipenuhi orang tua, sedangkan guru hanya terbatas pada kebutuhan belajar anak yang bersifat bukan materieal tetapi materi pelajaran.

Bagi orang tua dengan latar belakang pendidikan yang tinggi diimbangi dengan tingkat penghasilan yang besar karena ditunjang oleh sumber mata pencaharian atau pekerjaan yang memberikan penghasilan besar. Kebutuhan akan sarana belajar yang tidak disediakan disekolah atau pemerintah merupakan tanggungjawab orang tua di rumah untuk memenuhinya., misalnya kebutuhan akan seragam sekolah, buku pelajaran dan fasilitas lain yang menunjang keberhasilan atau prestasi belajar pada anak.

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden diperoleh data sebagai berikut:

(39)

Pemenuhan Kebutuhan Sarana Belajar Siswa SDN Bojong Rawalumbu VII

Sumber : Hasil penelitian SDN SDN Bojong Rawalumbu VII

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa responden yang menjawab sangat cukup memberikan pemenuhan kebutuhan sarana belajar 40%, yang menjawab cukup 50%, yang menjawab biasa 10 % dan yang menjawab tidak cukup dan sangat tidak cukup 0%.

6. Cara memberikan bantuan belajar pada jika mendapat tugas/PR dari sekolah.

Dalam kegiatan belajar mengajar ada yang dinamakan kegiatan yang harus dilakukan di rumah, seringkali disebut dengan pekerjaan rumah (PR). Kegiatan belajar ini diperlukan perhatian orang tua di rumah. Seberapa besar perhatian yang diberikan orang tua tergantung dari latar belakang

1 Sangat cukup 20 40

2 Cukup 25 50

3 Biasa 5 10

4 Tidak cukup 0 0

5 Sangat tidak cukup 0 0

(40)

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden peran orang tua dalam memberikan bantuan belajar di rumah adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Cara Memberikan Bantuan Belajar di rumah dalam bentuk Tugas/PR Siswa SDN Bojong Rawalumbu VII

Sumber : Hasil penelitian SDN Bojong Rawalumbu VII : 2007

Dari tabel di atas dapat diketahui 60 % orangtua siswa sangat sering memberikan bantuan belajar di rumah apabila mendapat tugas atau pekerjaan rumah, 20 % menjawab sering, 12% menjawab biasa saja, 6 % menjawab tidak sering, 2 % menjawab sangat tidak sering.

Dengan mengacu pada hasil penelitian tentang korelasi hubungan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, maka diperoleh data dari

masing-No Memberikan Bantuan

Belajar di rumah

Jumlah Ket

F %

1 Sangat sering 30 60

2 Sering 10 20

3 Biasa saja 6 12

4 Tidak sering 3 6

5 Sangat tidak sering 1 2

(41)

masing responden, data perhatian orang tua siswa di SDN Bojong Rawalumbu VII (Variabel X) adalah sebagai berikut:

(42)

28 28 2 4 3 3 3 2 4 4 25 7.14

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai untuk variabel X

(43)

C. Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)

Prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui evaluasi dan nilai raport. Dalam penelitian ini untuk mengukur prestasi yang telah dicapai siswa adalah dengan melihat nilai rata-rata hasil belajar siswa pada semester Ganjil Tahun 2006/2007.

Berdasarkan hasil pengamatan dari data nilai siswa diperoleh data prestasi belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 11 Data nilai variabel Y

No Urt No Responden Nilai Variabel Y

(44)
(45)

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai untuk variabel Y

adalah 374,2 dengan nilai rata-rata (

x

) 7,48, nilai tertinggi 9,50 sedangkan nilai terendah 6,00

D. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis melakukan uji hipotesis dengan menggunakan korelasi product moment, guna memperoleh data dan nilai yang menunjukkan Korelasi Hubungan antara perhatian orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa di SD Negeri Bojong Rawalumbu VII Kecamatran Rawalumbu Kota Bekasi.

Dari perhitungan statistik dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 17

Tabel Data variabel x dan variabel y No

Responden X Y X.Y. X2 Y2

1 9.14 9.50 86.86 83.59 90.25

2 8.57 9.00 77.14 73.47 81.00

3 8.29 8.50 70.43 68.65 72.25

4 7.71 8.00 61.71 59.51 64.00

5 7.43 8.00 59.43 55.18 64.00

6 7.43 8.50 63.14 55.18 72.25

7 6.86 7.00 48.00 47.02 49.00

8 6.86 7.50 51.43 47.02 56.25

9 6.86 7.50 51.43 47.02 56.25

10 6.86 7.00 48.00 47.02 49.00

11 6.86 7.00 48.00 47.02 49.00

12 6.86 7.50 51.43 47.02 56.25

13 7.71 8.00 61.71 59.51 64.00

14 7.71 8.00 61.71 59.51 64.00

15 7.43 8.00 59.43 55.18 64.00

(46)

17 7.71 8.00 61.71 59.51 64.00

18 8.29 8.50 70.43 68.65 72.25

19 8.29 8.50 70.43 68.65 72.25

20 8.29 8.50 70.43 68.65 72.25

21 8.29 8.50 70.43 68.65 72.25

22 8.00 8.00 64.00 64.00 64.00

23 8.57 8.00 68.57 73.47 64.00

24 8.57 8.00 68.57 73.47 64.00

25 7.43 8.00 59.43 55.18 64.00

26 7.43 8.00 59.43 55.18 64.00

27 7.14 7.50 53.57 51.02 56.25

28 7.14 7.70 55.00 51.02 59.29

29 7.14 7.50 53.57 51.02 56.25

30 7.14 7.50 53.57 51.02 56.25

31 6.86 7.00 48.00 47.02 49.00

32 6.00 6.50 39.00 36.00 42.25

33 6.00 6.50 39.00 36.00 42.25

34 6.86 7.00 48.00 47.02 49.00

35 6.29 6.50 40.86 39.51 42.25

36 6.00 6.50 39.00 36.00 42.25

37 6.00 6.50 39.00 36.00 42.25

38 6.00 6.00 36.00 36.00 36.00

39 6.00 6.00 36.00 36.00 36.00

40 6.00 6.00 36.00 36.00 36.00

41 5.71 6.00 34.29 32.65 36.00

42 6.57 7.00 46.00 43.18 49.00

43 6.57 7.00 46.00 43.18 49.00

44 6.29 7.00 44.00 39.51 49.00

45 6.29 7.00 44.00 39.51 49.00

46 6.57 7.00 46.00 43.18 49.00

47 6.57 7.00 46.00 43.18 49.00

48 6.57 7.50 49.29 43.18 56.25

49 6.57 7.50 49.29 43.18 56.25

50 6.57 7.00 46.00 43.18 49.00

(47)

∑X = 356,00 ∑Y2 = 2833,54

∑Y = 374,20

X

= 7,12

∑XY = 2696,29

Y

= 7,48

Analisis perhitungan statistik dari Korelasi antara perhatian Orang tua siswa (X) terhadap prestasi belajar siswa (Y), adalah dengan menghitung koefisien korelasi (r) antara variabel X dan variabel Y adalah sebagai berikut:

x)2

(48)

Bekasi yang “korelasi tinggi”. Untuk perkiraan interpretasi nilai r dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 18 Interpretasi Nilai r

0,80 – 1,00 Korelasi tinggi

0,60 – 0,80 Korelasi cukup

0,40 – 0,60 Korelasi agak rendah

0,20 – 0, 40 Korelasi rendah

0,00 – 0, 20 Korelasi sangat rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto, 1998

Dengan menggunakan uji statistik product moment diperoleh hasil hitung sebesar 0,879 pada n = 50. Setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai r pada taraf signifikan 5 % ketahui rtab sebesar 0,279 dan pada taraf signifikan 1% sebesar

0,361. Hal ini menunjukkan bahwa rhit > rtab dengan taraf signifikan 5 % r hit =

0,879 > 0,279, sedangkan dengan taraf signifikan 1 % r hit = 0,879 < 0,361. Harga

(49)
(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dengan menggunakan uji statistik product moment diperoleh hasil hitung sebesar 0,879 pada n = 50. Setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai r pada taraf signifikan 5 % ketahui rtab sebesar 0,279 dan pada taraf signifikan 1% sebesar

0,361. Hal ini menunjukkan bahwa rhit > rtab dengan taraf signifikan 5 % r hit =

0,879 > 0,279, sedangkan dengan taraf signifikan 1 % r hit = 0,879 > 0,361 (Harga

kritik dari r tab product moment dapat dilihat pada lampiran) yaitu perhatian orang

(51)

B. Saran

Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Bagi orang tua agar berusaha untuk memberikan perhatian, mendidik dan menjaga anak-anaknya tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan memanfaatkan waktu secara efektif ketika anaknya berada di rumah sebab waktu di rumah lebih banyak di banding waktu belajar disekolah.

2. Bagi guru berusaha untuk meningkatkan kerja sama dengan orang tua siswa dengan tujuan berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

3. Bagi pemerintah diharapkan dapat membantu sarana dan pra sarana dalam menunjang peningkatan profesionalinme guru dan prestasi belajar siswa 4. Bagi siswa diharapkan terdorong untuk meningkatkan prestasi belajarnya

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, J.J. Drs. 1986. Prestasi belajar mengajar, Remaja karya, Bandung, Muslich Masnur, 2007. KTSP,. Bumi Aksara, Jakarta

Pabundu Tika.Moh. Drs.MM. 2005. Metode Penelitian Geografi, Bumi Aksara, Jakarta

Petter, Yeny Salim, 1991. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta,

Purwanto. M. Ngalim, Drs. 2007. Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sutrisno Bambang, 1999. Pengantar Ekonomi, Yudhistira,

Suharsimi Arikuonto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Metode Ilmiah, Dasar dan Teknik Research,

Bandung : Tarsito

Supeno Hadi, 1995. Potret Guru,Remaja Rosda karya, Jakarta,

(53)

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1

Gambar 1 Peta Denah Sekolah

(54)

Lampiran 2

PENENTUAN RENTANGAN, BANYAK KELAS, PANJANG KELAS DAN UJUNG BAWAH INTERVAL PERTAMA UNTUK

VARIABEL X (PERHATIAN ORANG TUA)

1. Rentangan (R)

R = Data tertinggi – Data terendah = 9,50 – 6,00

= 3,50 ¿ 3

2. Banyak Kelas = 1 + (3,3) log n = 1 + (3,3) log 50 = 1 + (3,3) 1,69 = 1 + 5,577

= 6,577  6

3. Panjang kelas (P)

P =

Re

n

tan

g

Banyakkelas

=

3 6

(55)

Lampiran 3

PERHITUNGAN UNTUK MENCARI MEAN, MEDIAN, MODUS DAN VARIANS UNTUK VARIABEL X

- 8.69 1 8.19 67.0761 8.19 67.0761 Jumlah 9 21.54 156.6974 60.58 412.0778

(56)
(57)

= 5,67

3. Modus = Mo

Mo = b + p ( b1 )

b1 + b2

= 7,17 + 1 ( 0 ) 0 + (-5) = 7,17 + 0

(58)

Lampiran 9

PENENTUAN RENTANGAN, BANYAK KELAS, PANJANG KELAS DAN UJUNG BAWAH INTERVAL PERTAMA UNTUK VARIABEL Y

(PRESTASI BELAJAR SISWA)

1. Rentangan (R)

R = Data tertinggi – Data terendah = 8,50 – 7,00

= 1,50

2. Banyak Kelas = 1 + (3,3) log n = 1 + (3,3) log 9

= 1 + (3,3) 0,942 = 1 + 1,623

= 2,623  3

3. Panjang kelas (P)

P = Rentang . Banyak Kelas

=

2 3

(59)

Lampiran 10

PERHITUNGAN UNTUK MENCARI MEAN, MEDIAN, MODUS DAN VARIANS UNTUK VARIABEL Y

(PRESTASI BELAJAR SISWA)

Tabel 6

Distribusi Frekuensi (Variabel Y)

Kelas f y 1 y1² fy1 fy1²

6,00

- 7,00 3 6.5 42.25 19.5 126.75 7.01

- 8.01 6 7.6 57.76 45.6 346.56 8.02

- 9.02 0 8.7 75.69 0 0 Jumlah 9 22.8 175.7 65.1 473.31

1. Mean = X

X =  fy1

(60)

S = SD =  n.  fy12 - ( fy1 ) 2

n ( n – 1 )

=  9. 473,31 - ( 65,1 )2

9 ( 9 – 1 )

=  4259,79 - 4238,01 9 ( 8 )

=  21,78 72

=  0,3025

= 0,55 S2 = 0,30 2

S2 = 0,30

2. Median = Me

Me = b + p ( ½ n – F) f

= 7,00 + 6 ( ½ 9 – 3) 3 = 7.00 + 6 ( 4.5 – 3)

3 = 7.00 + 6 (1,5)

(61)

= 10,00

3. Modus = Mo

Mo = 7.00 + p ( b1 )

b1 + b2

= 7.00 + 6 ( 7 ) 8.01+ ( 7 ) = 7.00 + 42

(62)

Gambar

Tabel Kegiatan Penelitian
Tabel 9 Data nilai variabel X
Tabel 11 Data nilai variabel Y
Tabel Data variabel x dan variabel y
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

SINTESIS DAN MODIFIKASI PERMUKAAN NANOPARTIKEL FOTOKATALIS TiO 2 /KARBON DENGAN METODE ARC-DISCHARGE1. DALAM MEDIA CAIR ETANOL/CH

Pada sel terdapat organel-organel yang Pada sel terdapat organel-organel yang menjalankan fungsi tertentu dalam sel menjalankan fungsi tertentu dalam sel spt respirasi,

Berdasarkan hasil analisis pola migrasi penduduk di Kabupaten Aceh Tengah dapat disimpulkan: (1) pola migrasi penduduk yang terjadi di Kabupaten Aceh Tengah tergolong

Ciri Khas Rumah Adat Tanah Luwu Langkonae Di Kota Palopo Rumah adat Luwu juga hampir sama dengan rumah adat Makassar di mana status sosialnya bisa kita lihat dengan

Laporan keuangan perusahaan yang ditutup per tanggal 31 Desember tidak dapat selesai pada tanggal 1tu Juga, Perusahaan mas1h memeriukan waktu untuk menyelesaikan

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas dan untuk memperjelas arah penelitian, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada

informasi rekomendasi penjurusan siswa baru yang akan dibuat di SMK Negeri 1 Bondowoso, yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh calon. Use