BIOLOGI X
Keanekaragaman Hayati
1.
Menjelaskan keanekaragaman hayati tingkat gen
Keanekaragaman individu dalam species yang sama.
Misal : mawar merah, mawar putih – kelapa kopyor, kelapa hijau, kelapa gading Note : lihat nama latinnya, kalau nama latin sama tetapi ada variasi, berarti keanekaragaman gen.
2.
Menjelaskan keanekaragaman hayati tingkat spesies
Keanekaragaman individu dalam genus yang sama namun berbeda spesies Misal : sukun, cempedak, nangka – jeruk nipis, jeruk lemon, jeruk pontianak Note : lihat nama latinnya, kalau nama latin (kata kedua = species) berbeda, berarti keanekaragaman species
3.
Mengusulkan contoh pelestarian SDAH
Pelestarian tanah (reboisasi, sengkedan)
Pelestarian air (pengolahan limbah cair, tidak membuang sampah di sungai, membuat biopori)
Pelestarian udara (penanaman pohon, pengurangan emisi (gas sisa), menghindari penggunaan CFC)
Pelestarian hutan (reboisasi, tebang pilih, tebang tanam)
Pelestarian pantai (menanam bakau, menjaga terumbu karang, melarang penggunaan peledak untuk mencari ikan, melarang penggunaan pukat harimau)
Pelestarian flora fauna (mendirikan tempat perlindungan, melarang perburuan liar, menggalakkan penghijauan)
4.
Menjelaskan cara melestarikanSDAH
Baca no 3
Plantae
1.
Mendeskripsikan ciri- ciri umum bryophyta (lumut)
Tidak memiliki jaringan penunjang dan pengangkut
Merupakan peralihan dari tumbuhan talus ke tumbuhan kormus Memiliki rizoid, batang semu dan daun semu
Produksi spora berada di ujung tangkai tunas Spora tumbuh menjadi protonema
Daun muda tidak menggulung
Daunnya kecil dan memiliki lapisan lilin Autotrof (memiliki klorofil)
Hanya mengalami pertumbuhan primer
Mengalami metagenesis (fase gametofit/ tumbuhan lumut yang biasa dilihat lebih dominan daripada fase sporofit)
Habitatnya di rawa, tempat teduh, lembap, dan basah
2.
Menjelaskan siklus hidup tumbuhan lumut
3.
Mendiskripsikan Pteridophyta (paku)
Merupakan tumbuhan kormus (memiliki akar, batang, dan daun sejati) Termasuk tumbuhan tingkat rendah
Memiliki akar serabut
Mengalami metagenesis (fase sporofit/ tumbuhan paku yang kita lihat lebih dominan daripada fase gametofit)
Memiliki pembuluh pengangkut
Memiliki 2 jenis daun (sporofil dan tropofil) Autotrof (memiliki klorofil)
Produksi spora berada di bawah daun Dapat tumbuh tinggi
Spora tumbuh menjadi protalium Daun muda menggulung
4.
Mengklasifikasikan Pteridophyta (paku)
Berdasarkan jenis spora
Paku homospora (spora nya hanya 1 jenis) paku kawat (lycopodium) Paku heterospora (sporanya 2 jenis, mikrospora = jantan dan makrospora =
betina) semanggi (marsilea) dan paku rane (selaginella)
Paku peralihan (spora yang bentuk dan ukurannya sama namun berbeda jenis kelamin) paku ekor kuda (equisetum)
Berdasarkan divisinya
Tidak memiliki jaringan pengangkut, memiliki rizoma, tidak memiliki akar dan daun. (psilotum sp, rhynia, timesipteris)
Lycophyta (paku kawat)
Epifit, batang berbentuk seperti kawat, spora dapat hidup di dalam tanah selama lebih dari 9 tahun, tumbuhan muda melakukan simbiosis dengan jamur untuk memperoleh makanan, memiliki daun sejati, paku heterospora
(lycopodium sp, sellaginella) Sphenophyta (ekor kuda)
Hidup di rawa,memiliki batang daun dan akar sejati, paku homospora, spora berukuran sangat kecil, dapat berfotosintesis (equisetum sp)
Pterophyta (sejati)
Hidup di berbagai tempat (kosmopolit), memiliki akar batang dan daun, daun lebih besar dari divisi lain, memiliki 2 jenis daun (megafil dan mikrofil) , daun muda menggulung (marsilea crenata, asplenium nidus)
5.
Menjelaskan siklus hidup Pteridophyta (paku)
6.
Mendeskripsikan ciri umum tumbuhan berbiji (spermatophyta)
Alat perkembangbiakannya tampak jelas (bunga/ strobilus) yang menghasilkan biji
Alat kelamin jantan dan betina
Memiliki jaringan pembuluh yang rumit
Organ tubuh seperti akar, batang, dan daun lengkap dan memiliki berkas pembuluh angkut di setiap organnya
pembeda dikotil monokotil
Sistem perakaran tunggang serabut
Batas ujung akar Tidak jelas Batas dan kaliptra jelas perisikel 1 lapis (tipis)
Membentuk banyak cabang akar
Tebal
Hanya membentuk cabang akar
empulur Tidak ada ada
kambium Ada Tidak ada
Jumlah lengan protoxylem
2-6 Lebih dari 12
Letak xylem Xilem di dalam floem diluar
Xylem floem berselang seling
kotiledon 2 1
daun Tunggal Majemuk
Tulang daun Menyirip/ menjari Sejajar/ melengkung
Batang Bercabang Tidak bercabang
Jumlah mahkota bunga Kelipatan 4,5 Kelipatan 3
Korteks Lebih besar Lebih kecil
8.
Menjelaskan tentang macam- macam penyerbukan
Penyerbukan berdasarkan macam perantara
Anemofili (angin) Hidrofili (air)
Zoodiofili (hewan) entomofili (serangga), ornitofili (burung), kiropterifili (kelelawar), malakofili (siput)
Antrofili (manusia)
Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh
Autogami (penyerbukan sendiri)
Geitonogami (penyerbukan tetangga, beda bunga 1 pohon) Alogami (penyerbukan silang, beda bunga, beda pohon)
Hibridogami (penyerbukan bastar, beda bunga, beda pohon, beda spesies)
9.
Menjelaskan reproduksi gymnospermae
Strobilussporofilmegasporofil megaspora (proses pembentukan lihat gambar) Strobilussporofilmikrosporofil mikrospora (proses pembentukan lihat gambar) Proses pembuahan tunggal
Sperma 1 & sel telur zigot embrio Sperma 2 terdisintegrasi kedalam selaput biji Nukleus jaringan haploid endosperm (n)
10.
Menjelaskan reproduksi angiospermae
Bunga putik (betina) megaspora (proses pembentukan lihat gambar) Bunga serbuk sari (jantan) mikrospora (proses pembentukan lihat gambar) Proses pembuahan ganda
Sperma 1 & sel telur zigot embrio
Animalia
1.
Menjelaskan ciri dan struktur porifera (hewan berongga)
Ciri-ciri : tubuh berpori mikroskopis, memiliki 2 fase hidup (hidup berenang bebas dan menetap), belum memiliki organ pencernaan sistem saraf dan sistem peredaran darah, multiseluler paling rendah, memiliki saluran air di dalam tubuh
nya,dipoblastik, berkembang biak dengan tunas
Macam sistem sirkulasi : Ascon (paling sederhana, ostium langsung terhubung dengan spongosol, Sycon (sedikit ribet, ostiumnya berhubungan dengan saluran bercabang ke rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol), leucon (ribet, ostiumnya berhubungan dengan saluran bercabang ke rongga yang tidak berhubungan langsung dengan spongosol
Struktur tubuh : epidermis (lapisan terluar) spongosol (saluran air), oskulum (tempat keluar masuknya air), ostium (lubang kecil tempat masuknya air), porosit (pengendali buka tutup ostium),
mesoglea (lapisan pembatas antara lapisan dalam dan luar) sel amubosit (mengangkut makanan dan zat sisa metabolisme antar sel), sel skleroblas (membentuk spikula (duri penguat dinding yang lunak))
sistem pencernaan : intraseluler
sistem reproduksi : seksual ( persatuan sperma dan ovum), aseksual (pembentukan kuncup) sistem ekskresi : tidak punya, difusi
2.
Menjelaskan ciri dan klasifikasi cnidaria
Ciri-ciri : diploblastik(Tubuh memiliki lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam (Endoderm), diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi sebagai pusat sistem persarafan), memiliki sel knidoblast yang berisi organel sengat, sebagian besar hidup di laut, simetri radial, tubuhnya terdiri dari kantong dan rongga gastrovaskuler (u/ mencerna makanan), hanya memiliki 1 lubang bukaan (mulut sama anus jadi 1), memiliki 2 bentuk tubuh (polip dan medusa), Memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul tersebut terdapat sel nematosit yang menyengat dan beracun
Sistem reproduksi : seksual (pertemuan sperma dan ovum), aseksual (membelah diri secara longitudinal)
Sistem pencernaan : rongga gastrovaskuler Sistem respirasi dan ekskresi : difusi
Sistem saraf : sistem saraf difus yang sederhana yang tersebar dan berbentuk anyaman seperti jala
Klasifikasi :
Hydrozoa (hydra)
Struktur tubuh kecil, polip, bebas
Reproduksi tunas – polip – gamet – zigot – polip (Obelia)
Struktur tubuh polimorfik koloni, polip
Reproduksi tunas – hydra (polip pemangsa – tunas – gonangium – tunas – medusa – gamet – zigot – larva planula – polip – koloni polip
Scyphozoa (aurelia)
Struktur tubuh besar, medusa
Reproduksi gamet – zigot – larva planula – polip – tunas – polip – pembelahan transversal – efira - medusa
Anthozoa
Struktur tubuh besar, bebas, polip
Reproduksi polip – pembelahan sel – polip – fragmentasi – polip – gamet – zigot – planula – polip
Note : biasanya soal sering nanya skema :’)
3.
Menjelaskan struktur tubuh platyhelminthes
Tubuh pipih memanjang, tanpa segmentasi/ ruas, tubuh simetri bilateral, tersusun atas 3 lapisan (triploblastik)
Ektodern (lapisan luar) epidermis(lunak dan bersilia – u/ membantu alat gerak), kutikula
Mesoderm (lapisan tengah) alat reproduksi, jaringan otot, jaringan ikat Endoderm (lapisan dalam) gastrovaskuler (u/ saluran pencernaan makanan) Sistem pencernaan : sistem gastrovaskuler yaitu peredaran makanan tidak melalui darah tapi melalui usus. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, faring, dan kemudian
kerongkongan. tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan dikeluarkan melalui mulut. Sistem saraf : sistem saraf tangga tali. (Pada platyhelminthes tingkat tinggi sistem saraf tersusun atas sel neuron yang kemudian terbagi lagi menjadi sel saraf sensori, sel saraf motoris dan sel asosiasi (perantara))
Sistem ekskresi : sel sel bersilia (sel api)
Sistem reproduksi : bersifat hermafrodit (bisa jadi cewek maupun cowok), generatif (fertilisasi internal dengan cacing lain), vegetatif (regenerasi)
4.
Menjelaskan klasifikasi platyhelminthes dan contohnya
Terbagi menjadi 4 kelas :
Turbellaria (cacaing rambut getar) planaria sp.
Bersifat karnivor,bergerak dengan silia, sistem pencernaan (mulut, faring usus, tidak punya anus), sistem ekskresi (sel api), sistem saraf (tangga tali dengan 2 ganglia dan saraf lateral)
Trematoda ( cacing isap) fasciola hepatica (cacing hati)
Bersifat parasit, tidak bersilia, memiliki alat hisap, ekskresi dan saraf sama dengan turbellaria,sistem reproduksi rumit
Berbentuk pipih dan bersegmen (proglotid), bagian kepala dilengkapi alat penghisap berkait, bersifat hermafrodit, tidak memiliki saluran pencernaan, bersifat endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata
Monogenea neobenedenia
Bersifat parasit, tidak memiliki rongga tubuh, sestem pencernaan sederhana (mulut, usus, anus), hermafrodit,
5.
Menjelaskan ciri dan struktur tubuh, siklus hidup nematoda
Ciri-Ciri : hidupnya bersifat bebas/ parasit, hidup di semua daerah, bentuk tubuhnya gilik panjang, simetri bilateral, tidak bersilia, tidak bersegmen, dilapisi kutikula transparan, triploblastik, pseudoselomata (rongga tubuh semu)
Struktur tubuh : pencernaan (lengkap, memiliki cairan pseudoselom – fungsinya mirip darah di manusia, u/ sirkulasi makanan – esofagus, usus,anus), ekskresi ( 2 saluran lateral yang bermuara di sebuah lubang), pernapasan (difusi), saraf (ganglion serebral, dan berkas saraf longitudinal berjumlah 2-3 buah), reproduksi (seksual – alat kelamin jantan betina terpisah-)
Klasifikasi :
Cacing tambang (ancylostoma) cacing usus
Cacing kremi (Enterobius vermicularis) cacingan di usus Cacing Filaria ( Wuchereria bancrofti) kaki gajah
Cacing otot ( Trichinella spiralis) trichinosis Heterodera radicicola parasit akar tanaman
Ciri- ciri : bertubuh lunak, tidak beruas, ditutupi cangkang (kalsium karbonat)/ tidak bercangkang, simetri bilateral, mengeluarkan lendir, reproduksi seksual (fertilisasi internal), diesis (cewek cowok terpisah)/ monoesis (hermafrodit), triploblastik selomata
Sistem organ : pencernaan (mulut (radula dan gigi), faring, perut, usus halus,anus), saraf ( cincin esofagus dan 2 cabang saraf, tidak punya ganglion yang jelas), peredaran darah ( terbuka, terdiri dari jantung,aorta, dan sinus, insang) ekskresi (ginjal), reproduksi (seksual)
Struktur tubuh :
Massa viceral : bagian tubuh yang lunak
Mantel : berupa rongga tempat pertukaran udara dan yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus. Selain itu, mantel mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca yang bercangkang (lapisan mutiara)
7.
Menjelaskan klasifikasi mollusca dan contohnya
Terbagi menjadi 5 kelas:
Polyplacophora (chiton sp.)
Berbentuk bulat, pipih, simetri bilateral, mulut tidak berkembang dengan baik,tidak memiliki tentakel dan mata, memiliki lidah parut (radula), hidup di laut dan pada umumnya melekat pada dasar perairan. pada bagian
punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya delapan) lempeng berlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Scapopoda (dentalium)
Bercangkang kerucut/ tanduk, kedua ujung cangkang berlubang, kaki terdapat di daerah mulut, tubuhnya diselubungi mantel
Gastropoda (bekicot)
Bergerak menggunakan perut, bersifat herbivora, tubuh terbagi menjadi kepala( tentakel pendek sebagai alat pembau tentakel panjang sebagai
penglihat), leher (kelenjar mukosa), kaki, cangkang, dan alat alat dalam/ viseral
Cephalopoda (cumi,gurita)
Berkaki di kepala, tubuh berbentuk sekoci, dapat berubah warna, memiliki tentakel dilengkapi alat penghisap,
Pelecypoda (venus mercenaria, anadonta, tetrabatulina, lampsilis) Hidup di perairan, memakan zooplankton, bercangkang
(periostakum,prismatik, nakreas), dapat membentuk mutiara
8.
Menjelaskan struktur tubuh dan proses metamorfosis pada insekta
Struktur tubuh :
Sistem organ : pernapasan (trakea), pencernaan (mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, anus) peredaran darah ( terbuka,darah hanya mengangkut makanan, berwarna hijau, kuning, jernih) saraf (tangga tali) ekskresi (pembuluh malphigi)
Metamorfosis pada hewan Insecta biasanya dialami oleh kelompok serangga bersayap (Pterygota). Dalam perkembangannya menuju dewasa, pterygota mengalami
metamorfosis. Metamorfosis pada Pterygota dapat dibedakan menjadi dua yaitu hemimetabola dan holometabola.
Hemimetabola, yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tahapan metamorfosis ini adalah telur, nimfa, imago. Contohnya kecoa, belalang, belalang sangit.
Holometabola, yaitu seangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapannya adalah telur, larva, pupa dan imago. Contohnya nyamuk, lalat dan kupu-kupu.
9.
Menjelaskan struktur tubuh dan klasifikasi echinodermata
Struktur tubuh : simetri bilateral (larva), simetri radial (dewasa),kaki amburakral Sistem organ : pencernaan ( lengkap, sederhana, beberapa tidak punya anus), sirkulasi (sel amubosit, kaki amburakral) pernapasan ( kaki tabung, insang kecil, pohon
respirasi) reproduksi (seksual, aseksual – pembelahan sel - ) saraf (berupa cincin di sekitar mulut
Asteroidea (bintang laut) astropecten irregularis, crossaster papposus Berbentuk bintang, yang diselimuti duri, memiliki pediselaria (duri berbentuk catut), madreporit (tempat masuknya air)
Habitat : daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam Makanan : sampah, ikan kecil, siput dan kerang
Sistem organ : pencernaan (mulut – kerongkongan – kantong/ lambung – saluran masing masing lengan – usus – anus) ekskresi (sel sel amebosit, zat sisa dibawa keluar melalui dinding derma brankhialis) pernapasan ( branchia dermalis yang terletak di semua lengan/ papula) saraf (batang sarafradial pada setiap lengan di atas amburakralyang bertemu dengan cincin saraf oralisyang melingkari mulut) reproduksi (bersifat diesis (cewek cowok terpisah) alat reproduksi terletak di setiap lengan, setelah fertilisasi,disebut larva bipinaria)
Ophiuroidea (bintang ular) ophiotrix sp.
Berbentuk bola cakram dengan 5 lengan bulat panjang (lateral berduri, dorsal dan ventral tidak berduri), kaki amburaklral dilengkapi ampula (alat hisap) Habitat : laut dangkal hingga laut dalam
Makanan : udang udangan, mollusca, sampah,sisa organisme
Sistem organ : pernapasan (5 pasang kantong kecil bercelah disekitar mulut) pencernaan (alat pencernaan terdapat dalam bola cakram, mulut – lambung – mulut, tidak punya anus) reproduksi (jenis kelamin terpisah, hasil pembuahan disebut pluteus)
Echinoidea (landak laut) arbacia punctulata, tripneustes sp., eucidaris sp. Berbentuk bundar tak berlengan, memiliki duri yang dapat digerakkan, memiliki cangkang, duri, pediselaria, madreporit (di daerah aboral) saluran cincin melingkari kerongkongan dan saluran radial berada di dalam cangkang yang terhubung dengan kaki amburakral
Habitat : daerah pantai, diatas batu karang, di dasar laut, dalam lumpur,sumur sumuran daerah pantai, muara sungai
Sistem organ : pencernaan (saluran panjang melingkar dalam cangkang, mulut – kerongkongan – saluran sifon – usus – rektum – anus, saluran pencernaan dikelilingi oleh 5 rangka samping yang ada dalam cangkang/ lentera
aristoteles, anus terletak di daerah aboral), saraf ( saraf cincin yang melingkari mulut, bercabang ke saraf radial), pernapasan (10 insang yang menjorok dari membran peritonium), reproduksi ( memiliki 4-5 gonad yang terletak di permukaan aboral, sesudah fertilisasi terbentuk larva)
Holothuroidea (teripang/timun laut)
Tidak berduri, memiliki banyak endoskeleton yang tereduksi, tubuh bulat memanjang tertutup oleh kulit yang berkutikula dan tidak bersilia. Dibawah kulit terdapat dermis (osikula, selapis otot melingkar, 5 otot ganda yang memanjang), bagian mulut terdapat 10- 30 tentakel, selom tidak terbagi- bagi dan berisi cairan yang berisi sel amoebosit, beberapa jenis memiliki alat pertahanan tubuh ( jajaran pembuluh lunak seperti zat perekat berwarna putih/ cuverian yang menempel pada kloaka)
Habitat : di laut, dasar laut, bersembunyi di lumpur/ pasir
Sistem organ : pernapasan (saluran bercabang seperti pohon) ekskresi (saluran bercabang seperti pohon) pencernaan (bulat panjang posisi merentang di atas rongga tubuh dalam selom, mulut – kerongkongan pendek – lambung – usus panjang – kloaka – anus (posterior)) reproduksi (alat reproduksi terpisah/ ada yang hermafrodit, setelah fertilisasi disebut larva aurikularia
Crinoidea (lili laut) antedon sp.
Warnanya bervariasi (putih berlian, kuning, hijau, cokelat), berbentuk menyerupai bunga lili, bunga bakung, bulu burung, tubuhnya tersusun dari lempeng kapur dan berbentuk cangkir (kaliks), dari kaliks tersembul 5 lengan lentur, memiliki tentakel pendek dan berpinula, ada yang memiliki sirus (u/ memegang objek) atau tangkai perekat (seperti pohon), mulut dan anus terletak sebelahan, tidak memiliki madreporit
Sistem organ : saraf (terletak aboral, pusat saraf berbentuk cincin bercabang ke lengan), reproduksi (bersifat diesis (cewek cowok terpisah) aseksual,
regenerasi dan seksual, fertilisasi eksternal yang menghasilkan larva yang belum mempunyai mulut
Habitat : laut dalam, emnempel di dasar laut, di barisan koral, atau membentuk tanaman laut
10.
Menjelaskan ciri struktur tubuh chordata (mencangkup vertebrata)
Ciri-ciri : Memiliki notokroda yang merupakan tongkat gelatinosa yang nantinya akan menjadi kaku sesuai dengan pertumbuhannya, simetris bilateral, Memiliki tabung saraf yang berada di notokrodanya, Memiliki ekor yang akan mengarah pada anus, Memiliki celah antara faring
Sistem organ : punya jantung/ tidak punya, selomberkembang baik, memiliki mesoderma, memiliki sistem skeleton, pencernaan, pernapasan, saraf, sirkulasi, ekskresi,reproduksi.
Klasifikasi:
Ekosistem
1.
Menjelaskan dan menganalisa antara rantai makanan dan jaring makanan
Disebut rantai makanan jika hanya terdapat 1 produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier kembali lagi ke produsen
Disebut jaring makanan jika terdapat gabungan beberapa rantai makanan Istilah :
Trofik 1 (produsen), trofik 2 (konsumen primer)
2.
Menjelaskan dan menganalisa piramida makanan
Jumlah produsen > konsumen 1 > konsumen 2 > konsumen 3
Piramida energi setiap terjadi perpindahan energi dari 1 tingkat ke tingkat lain terjadi pengurangan energi sebesar 10% (karena tidak semua makanan dicerna/ ada yang dibuang)
3.
Menjelaskan dan menganalisa tentang suksesi
Suksesi = proses perubahan ekosistem dari tidak seimbang menjadi seimbang
Suksesi primer baru terbentuk (biasanya setelah hancur total/ habis terkena bencana alam, diawali dengan lumut)
Suksesi sekunder hanya terganggu,tidak sampai hancur (biasanya masih ada pohon)
Pencemaran air
Pembuangan limbah ke sungai
Eutrofikasi (karena nutient yang berlebih (PO3) sehingga terjadi pertumbuhan tumbuhan dengan cepat)
Pencemaran udara
Efek rumah kaca (diakibatkan oleh gas CO dan CO2) Global warming (diakibatkan oleh CFC)
Pencemaran tanah
Hujan asam (disebabkan gas SO2 dan NO2)
5.
Menjelaskan dan menganalisa tentang etika lingkungan
Etika lingkungan = sikap/ perilaku yang bersifat objektif terhadap kelestarian lingkungan
Prinsip yang diperlukan (manusia bagian dari lingkungan, lingkungan untuk semua makhluk hidup, SDA perlu dipelihara dan dilestarikan, perbaikan kualitas kehidupan disesuaikan dengan produksi alam, aktivitas manusia berpengaruh terhadap alam) Dalam kondisi normal, lingkungan dapat menyeimbangkan diri, menjadi tidak seimbang karena campur tangan manusia
Daur Nitrogen
Daur Karbon
Daur air