• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN BIOGAS DARI CAMPURAN AMPAS TAHU DAN KOTORAN SAPI : EFEK KOMPOSISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN BIOGAS DARI CAMPURAN AMPAS TAHU DAN KOTORAN SAPI : EFEK KOMPOSISI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN PENELITIAN

BIOGAS DARI CAMPURAN AMPAS TAHU

DAN KOTORAN SAPI : EFEK KOMPOSISI

Oleh:

LAILAN NI’MAH, ST., M.Eng.

Dibiayai Sendiri Dengan Keputusan Dekan Nomor: 276d/H8.1.31/PL/2013

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2013

(2)

ii

HALAMAN INDENTITAS DAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN

1. Judul : BIOGAS DARI CAMPURAN AMPAS TAHU

DAN KOTORAN SAPI : EFEK KOMPOSISI 2. Peneliti : a. Nama Lengkap b. Jenis kelamin c. NIP d. Pangkat/Golongan/NIP e. Jabatan Fungsional f. Fakultas/Program Studi g. Universitas

h. Bidang Ilmu yang diteliti

: : : : : : :

LAILAN NI’MAH, S.T, M. Eng. Perempuan

19840119 201212 2 003 Penata Muda Tk.I/IIIb Tenaga Pengajar Teknik/Teknik Kimia

Universitas Lambung Mangkurat Energi

3. Jumlah Anggota Peneliti : -

4. Lokasi Penelitian : Laboratorium Pengujian Material 5. Kerjasa dengan Institusi lain : -

6. Lama Penelitian : 1 (satu) bulan 7. Biaya yang dibelanjakan : Rp. 11.000.000,00-

Banjarbaru, 12 Oktober 2013 Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Peneliti,

Dr.-Ing. Yulian Firmana Arifin, ST.,MT Lailan Ni’mah, S.T., M. Eng NIP.19750719 200003 1 001 NIP. 19840119 201212 2 003

Mengetahui, Ketua Lembaga Penelitian Universitas lambung Mangkurat

Dr. Ahmad Alim Bachri, SE, M.Si NIP.19671231 199512 1 002

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

segala karunia dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Penelitian ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses

penelitian ini yang manfaatnya bagi kami sangat luar biasa untuk menyelesaikan

penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi penyempurnaan di masa mendatang.

Akhir kata, peneliti berharap semoga hasil penelitian ini berguna bagi

pengembangan ilmu dan teknologi khususnya dalam bidang teknik kimia.

Terima kasih.

Banjarbaru, 12 Oktober 2013

(4)

iv

ABSTRAK

Meningkatnya kebutuhan energi dan menipisnya cadangan bahan bakar fosil menyebabkan terjadinya krisis enegi, untuk itu perlu inovasi untuk menghasilkan sumber energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat dikembangkan adalah biogas yang dapat diproduksi dari limbah ampas tahu. Pemanfaatan limbah ampas tahu untuk memproduksi biogas dapat memperkecil konsumsi sumber energi dari bahan bakar fosil sekaligus mengurangi akumulasi sampah karena selama ini sebagian besar dari limbah ampas tahu langsung dibuang ke lingkungan. Biogas dihasilkan melalui proses pemecahan bahan organik yang melibatkan aktivitas mikroorganisme anaerob yaitu bakteri methanogen dalam suatu biodigester.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan batch anaerobic reactor. Sampel sebanyak 800 mL dimasukkan ke dalam digester yang berkapasitas 1 liter, kemudian diinkubasi secara anaerob dalam ruang bersuhu antara 25oC – 30oC selama 30 hari. Penelitian ini menggunakan 8 variasi komposisi yakni

campuran kotoran sapi (KS):limbah ampas tahu (AT) = 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100 pada sampel dengan volatile solid (VS) sebesar 3% dan KS:AT = 50:50 pada sampel dengan VS sebesar 2%, 4%, dan 5%. Parameter yang diukur berupa volume biogas, gas metan,gas karbondioksida nilai C/N rasio campuran, Total Solid (TS), Volatile Solid (VS),volatile fatty acid (VFA), pH dan suhu. Pengukuran volume gas yang terbentuk dilakukan setiap hari menggunakan gas holder sedangkan konsentrasi gas metan diuji dengan Gas Chromatography (GC).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi campuran kotoran sapi (KS) dan limbah ampas tahu (AT) pada VS 3% KS:AT = 50:50 menghasilkan kadar gas metan tertinggi jika dibandingkan dengan variasi komposisi yang lain.

(5)

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Manfaat Penelitian ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Ampas Tahu ... 4

2.2. Kotoran Sapi ... 6

2.3. Biogas ... 7

2.3.1. Proses Biologis Pada Pembentukan Biogas ... 8

2.4. Landasan Teori ... 11

2.4.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Biogas ... 11

2.5. Hipotesis ... 16

BAB III. METODE PENELITIAN ... 17

3.1. Bahan Penelitian ... 17

3.2. Alat Penelitian ... 18

(6)

vi

3.3.1. Pembuatan Biogas ... 20

3.3.2.1. Penentuan Komposisi Ampas Tahu dan Kotoran Sapi ... 20

3.3.2.2. Penelitian untuk Mencari Komposisi Optimum dari Campuran Ampas Tahu dan Kotoran Sapi ... 21

3.3.2. Variabel ... 22

3.3.3. Analisis Hasil ... 22

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1. Karakteristik Limbah Ampas Tahu, Kotoran Sapi dan Effluent ... 23

4.2. Produksi Biogas ... 26

4.2.1. Pengaruh Komposisi Substrat terhadap Kadar Gas Metan, Volume Biogas dan pH Pada Periode Waktu Tertentu ... 28

4.2.2. Pengaruh Komposisi Umpan terhadap Kadar Gas Metan, Kadar Gas Karbondioksida dan Suhu Pada Periode Waktu Tertentu ... 33

4.3. Parameter Proses Produksi Biogas ... 37

4.3.1. Hubungan Perbedaan Komposisi Umpan Terhadap Total Solid, Volatile Solid, Kadar Gas Karbondioksida, dan Kadar Gas Metana pada Periode Waktu Tertentu ... 37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.1. Kesimpulan ... 42

5.2. Saran ... 43

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kandungan Unsur Gizi dan Kalori dalam Tahu dan Ampas Tahu ... 5

Tabel 2. Karakteristik Kimia Ampas Tahu dan Tepung Ampas Tahu ... 6

Tabel 3. Karakteristik Kotoran Sapi di KP4 UGM ... 7

Tabel 4. Komposisi Jenis Gas dan Jumlahnya Pada Suatu Unit Gas Bio ... 8

Tabel 5. Produksi Biogas dari Sampah Organik ... 10

Tabel 6. Rasio C/N dari Beberapa Bahan Organik ... 14

Tabel 7. Zat Penghambat Aktivitas Mikroorganisme ... 15

Tabel 8. Variasi Komposisi Ampas Tahu dan Kotoran Sapi pada 3% VS ... 20

Tabel 9. Variasi Komposisi Ampas Tahu dan Kotoran Sapi pada 2%, 4% dan 5% VS ... 21

Tabel 10. Karakteristik Limbah Ampas Tahu ... 23

Tabel 11. Karakteristik Kotoran Sapi ... 24

Tabel 12. Karakteristik Inokulum (Effluent dari digester aktif) ... 24

Tabel 13. Karakteristik Bahan Baku dalam Kondisi Operasi ... 26

Tabel 14. Hasil Pengamatan Biogas dari Campuran Limbah Ampas Tahu dan Kotoran Sapi ... 27

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tahu ... 4

Gambar 2.2. Jalur Degradasi Senyawa Kompleks Organik dalam Proses Anaerob ... 8

Gambar 3.1. Rangkaian Alat Penelitian ...19

Gambar 4.1. Hubungan antara pH, akumulasi volume biogas dan kadar metana terhadap

waktu pada komposisi umpan 100% kotoran sapi... 28

Gambar 4.2. Hubungan antara pH, akumulasi volume biogas dan kadar metana terhadap

waktu pada komposisi umpan 100% ampas tahu ... 28

Gambar 4.3. Hubungan antara pH, akumulasi volume biogas dan kadar metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 75:25 ... 29

Gambar 4.4. Hubungan antara pH, akumulasi volume biogas dan kadar metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 25:75 ... 29

Gambar 4.5. Hubungan antara pH, akumulasi volume biogas dan kadar metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 50:50 dan TS

2% ... 29

Gambar 4.6. Hubungan antara pH, akumulasi volume biogas dan kadar metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 50:50 dan TS

3% ... 29

Gambar 4.7. Hubungan antara pH, akumulasi volume biogas dan kadar metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 50:50 dan TS

(9)

ix

Gambar 4.8. Hubungan antara pH, akumulasi volume biogas dan kadar metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 50:50 dan TS

5% ...30

Gambar 4.9. Hubungan antara suhu, kadar karbondioksida dan gas metana terhadap

waktu pada komposisi umpan 100% kotoran sapi... 33

Gambar 4.10. Hubungan antara suhu, kadar karbondioksida dan gas metana terhadap

waktu pada komposisi umpan 100% ampas tahu ... 33

Gambar 4.11. Hubungan antara suhu, kadar karbondioksida dan gas metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 75:25 ... 34

Gambar 4.12. Hubungan antara suhu, kadar karbondioksida dan gas metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 25:75 ... 34

Gambar 4.13. Hubungan antara suhu, kadar karbondioksida dan gas metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 50:50 dan TS

2% ... 34

Gambar 4.14. Hubungan antara suhu, kadar karbondioksida dan gas metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 50:50 dan TS

3% ... 34

Gambar 4.15. Hubungan antara suhu, kadar karbondioksida dan gas metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 50:50 dan TS

4% ... 35

Gambar 4.16. Hubungan antara suhu, kadar karbondioksida dan gas metana terhadap

waktu pada komposisi umpan kotoran sapi : ampas tahu = 50:50 dan TS

(10)

x

Gambar 4.17. Hubungan antara total solid, volatile solid, kadar karbondioksida dan

kadar gas metana pada periode waktu tertentu pada komposisi umpan 100%

kotoran sapi, TS0 2% dan VS0 = 81,44% ... 37

Gambar 4.18. Hubungan antara total solid, volatile solid, kadar karbondioksida dan

kadar gas metana pada periode waktu tertentu pada komposisi umpan 100%

ampas tahu, TS0 3% dan VS0 = 94,19% ... 37

Gambar 4.19. Hubungan antara total solid, volatile solid, kadar karbondioksida dan

kadar gas metana pada periode waktu tertentu pada komposisi umpan

KS:AT = 75:25, TS0 3% dan VS0 = 79,05% ... 38

Gambar 4.20. Hubungan antara total solid, volatile solid, kadar karbondioksida dan

kadar gas metana pada periode waktu tertentu pada komposisi umpan

KS:AT = 20:75, TS0 3% dan VS0 = 85,37% ... 38

Gambar 4.21. Hubungan antara total solid, volatile solid, kadar karbondioksida dan

kadar gas metana pada periode waktu tertentu pada komposisi umpan

KS:AT = 50:50, TS0 2% dan VS0 = 83,43% ... 38

Gambar 4.22. Hubungan antara total solid, volatile solid, kadar karbondioksida dan

kadar gas metana pada periode waktu tertentu pada komposisi umpan

KS:AT = 50:50, TS0 3% dan VS0 = 81,38% ... 38

Gambar 4.23. Hubungan antara total solid, volatile solid, kadar karbondioksida dan

kadar gas metana pada periode waktu tertentu pada komposisi umpan

KS:AT = 50:50, TS0 4% dan VS0 = 83,45% ... 39

Gambar 4.24. Hubungan antara total solid, volatile solid, kadar karbondioksida dan

kadar gas metana pada periode waktu tertentu pada komposisi umpan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin, efektifitas komunikasi

Kinerja karyawan sangat penting bagi karyawan sebagai bukti keberhasilannya dalam menempuh target kerja yang ditetapkan, juga sangat penting bagi pemimpin dan pihak

disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala madrasah dan motivasi kerja guru memiliki pengaruh secara bersama yang signifikan terhadap kinerja guru di MAN

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

“Operasionalisasi komponen keempat dari proses pemulihan, yaitu ‘mengambil tanggung jawab dan kendali’ bisa kita laksanakan dengan mengajak penderita gangguan jiwa

obat Paracetamol ® dosis tunggal melalui rute oral dan diambil urin dengan.. interval 10’, 20’, 30’,

Bila nilainya 0 (nol) artinya tidak ada peserta rapat yang mempunyai jadwal mengajar pada saat itu. Saat inilah waktu yang paling tepat untuk mengadakan rapat pimpinan. Guna

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah mencapai tujuannya yaitu concurrency control dapat mengatur operasi-operasi di dalam semua transaksi yang