• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM c01e215ce6 BAB I1. bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM c01e215ce6 BAB I1. bab 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara teknis fungsional, Rencana Progam Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang

Cipta Karya yang dibuat oleh Kabupaten/Kota diarahkan dalam rangka mendorong

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah dan memacu pertumbuhan

ekonomi Kabupaten/Kota dan pemerataan pembangunan secara efektif dan efisien.

Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum memiliki peran

strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam penyediaan

infrastruktur permukiman baik dalam skala nasional, regional bahkan sampai tingkat lokal

yang diharapkan dapat menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung. Terbitnya

Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan

Pembagian Kewenangan yang Jelas antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan

Kabupaten/Kota di mana peran Pemerintah Pusat (DJCK) lebih kepada peran Pengaturan,

Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas) dan Pemerintah Daerah berfokus pada

Pembangunan. Pembangunan/penyediaan infrastruktur permukiman baik yang dilakukan

oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu saling bersinergi agar pengembangan

wilayah dan pembangunan lebih tepat sasaran.

Dalam pelaksanaan perencanaan program di bidang infrastruktur permukiman, Direktorat

Jenderal Cipta Karya Provinsi Sumatera Utara berlandaskan kepada Rencana Strategi

Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014 dan RPIJM Kabupaten/Kota Bidang Cipta

Karya. Dokumen RPIJM Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara memuat kebutuhan

program dan anggaran di bidang Cipta Karya murni dari usulan daerah (bottom up) yang

kemudian akan disinkronkan dengan sasaran output Renstra Direktorat Jenderal Cipta

(2)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-2

setiap proses perencanaan, pemprograman, dan penganggaran pembangunan/penyediaan

infrastruktur permukiman.

Pembangunan Bidang Cipta Karya adalah bagian penting dari pembangunan infrastruktur

dalam pembangunan wilayah dan terkait dengan tingkat kesejahteraan penduduk. Karena

itu dalam pelaksanaan pembangunan Nasional, Departemen Pekerjaan Umum melalui

Direktorat Jenderal Cipta Karya memiliki tugas dan tanggung jawab teknis pembangunan

Bidang Cipta Karya yang tergolong strategis. Selain amanat pembangunan tersebut, secara

faktual pembangunan yang diterapkan di Indonesia memiliki tingkat kompleksitas yang

tinggi, diantaranya meliputi multi-pelaku, multi-metode, multi-sumberdaya, multi-sasaran

dan lokasi, multi-stakeholders dan lain sebagainya. Kondisi ini memerlukan koordinasi

yang intensif antar unsur tersebut. Dalam situasi seperti ini, keberhasilan pembangunan

memiliki ketergantungan kuat antar unsurnya, sehingga memunculkan lebih banyak jalur

kritis yang harus dilalui.

Proses revisi dokumen RPIJM ini merujuk kepada dokumen RPJMD Kota

Pematangsiantar dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pematangsiantar, fokus domain

perencanaannya adalah pada upaya peningkatan kualitas hidup manusia melalui

peningkatan kualitas sanitasi permukiman kota. Rencana Program Investasi Jangka

Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pematangsiantar (2013-2017) mencoba

mengidentifikasi permasalahan, mengurai dan memetakan hubungan permasalahannya.

Kemudian dilakukan sejumlah langkah penyelesaian dalam bentuk pelaksanaan sejumlah

program. Upaya Pemerintah Kota Pematangsiantar dalam mereview dokumen RPIJM

tahun 2013-2017 ini sebagai perumusan masalah, rencana dan program di Kota

Pematangsiantar. Sasaran telaahan meliputi sub bidang :

1. Air Minum

2. Air limbah/Sanitasi/3R

3. Drainase

4. Persampahan

5. Penataan Bangunan dan Lingkungan

(3)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-3

RPIJM Kota Pematangsiantar ini merupakan dokumen Pembiayaan, Kelembagaan, Teknis,

Regulasi, Sumber Daya Manusia, Peran serta masyarakat dan swasta. Perencanaan,

pembiayaan dan investasi di Kota Pematangsiantar yang disusun melalui proses

partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai arah dan strategi

pembangunan kabupaten dengan memperhatikan potensi daerah. Untuk itu Pemerintah

Kota Pematangsiantar memandang perlu melengkapi dokumen RPIJM dengan pendetailan

Memorandum Program yang diharapkan dapat mendukung terciptanya konsistensi

program dalam rangka menggerakkan sumber daya yang ada untuk memenuhi

kebutuhannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pergerakan sumber daya ke semua sektor dan semua wilayah di Kota Pematangsiantar

akan mengakibatkan terjadinya pemerataan pembangunan dan menimbulkan efek ekonomi

positif yang akan menciptakan lapangan pekerjaan, juga mengurangi angka kemiskinan.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten/Kota pada

dasarnya mengacu kepada Peraturan Perundangan maupun Kebijakan yang berlaku,

diantaranya sebagai berikut :

1. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan

Nasional;

2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005 – 2025;

3. Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

4. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

7. Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

8. Undang-Undang No. 12 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(4)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-4

9. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;

10. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;

11. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Kesehatan Lingkungan);

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2008 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang merupakan kewenangan

Pemerintah dan dilaksanakan sendiri;

14. Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No : Pr.02.03-Dc/496 perihal

Penyusunan Program Investasi Jangka Menengah Pembangunan PU bidang Cipta

Karya (Infrastruktur Permukiman) Kabupaten/Kota;

15. Dokumen RPIJM Kota Pematangsiantar 2009-2013.

1.3 Kebijakan dan Strategi

1 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian / Lembaga, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib

menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP/RPJPD), Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM/RKPD) sebagai rencana tahunan.

3. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Program Investasi Jangka

Menengah.

4. Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional 2010 - 2014.

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional

dan Strategi Pengembangan Pengelolaan Persampahan.

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Rencana

Umum Tata Bangunan dan Lingkungan.

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelengaraan

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Nasional

(5)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-5

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan secara umum adalah sebagai berikut :

1. Menyeluruh (komprehensif) dan mencakup seluruh sektor yang terkait, mengacu pada

Visi pembangunan kota dan Rencana Tata Ruang serta menentukan arah dan strategi

pembangunan kota.

2. Disusun melalui proses partisipatif & melibatkan stakeholder terkait

3. Memuat kajian terhadap kondisi eksisting dan permasalahan Kota

4. Memuat rencana investasi pembangunan sarana dan prasarana (hard infrastructure)

serta rencana peningkatan kapasitas (soft infrastructure) yang didukung dengan

kalayakan teknis, teknologis, ekonomi, finansial, sosial, dan lingkungan berdasarkan

kondisi eksisting dan lingkungan strategis yang dihadapi.

5. Penetapan sasaran strategis daerah/ nasional yang terkait dengan fokus pada upaya

pengurangan kemiskinan, pengembangan ekonomi lokal, dan peningkatan pelayanan

publik (urban/rural services) yang lebih baik.

6. Penetapan rencana tindak peningkatan pendapatan dan kapasitas manajemen daerah.

1.4.1 Tujuan Dan Manfaat RPIJM

Pada Revisi Dokumen RPIJM Kota Pematangsiantar 2013-2017 sebagai turunan RPJM

pada prinsifnya disusun dengan maksud menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah

Daerah dalam mencari upaya bagaimana dapat mencapai tujuan dan sasaran pembangunan

dengan melihat kondisi, potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan dengan atau tanpa

rekayasa dan agar tersedianya dokumen panduan dan rujukan dalam rangka penyusunan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Pematangsiantar untuk

kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.

Tujuan revisi RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Pematangsiantar Tahun 2013 - 2017 ini

(6)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-6

1. Memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap kemajuan dari implementasi

desentralisasi dan otonomi daerah terhadap peningkatan kinerja perekonomian dan

pembangunan daerah.

2. Memberikan gambaran mengenai kondisi dan potensi, serta permasalahan yang

dihadapi Kota Pematangsiantar saat ini di bidang Cipta Karya.

3. Untuk menetapkan arah kebijakan dan strategi kebijakan pembangunan daerah dalam

jangka waktu 5 tahun ke depan (2013-2017) sesuai dengan kondisi, potensi, dan

dinamika serta masalah yang dihadapi oleh masyarakat di daerah ini.

Adapun manfaat dari revisi dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Pematangsiantar

Tahun 2013 - 2017 ini antara lain sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan rencana pembangunan yang telah ditetapkan melalui Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Pematangsiantar.

2. Justifikasi program dan anggaran pembangunan infrastruktur yang berasal dari berbagai

sumber baik APBN, APBD Propinsi/Kabupaten/Kota maupun sumber-sumber lainnya.

3. Untuk memformulasikan tujuan, sasaran, program-program pembangunan yang

menjadi prioritas pembangunan daerah dalam rentang waktu lima tahunan, baik yang

dibiayai APBD Provinsi, APBD Kota Pematangsiantar, maupun yang dibiayai APBN,

maupun bantuan/pinjaman luar negeri dan investasi swasta (dunia usaha).

4. Untuk menjadi panduan bagi semua pemangku kepentingan di daerah ini, terutama

pihak eksekutif dan legislatif dalam melaksanakan tugas pelayanan dan pengabdian

kepada masyarakat.

RPIJM Kabupaten/Kota pada hakekatnya disusun untuk menjamin terciptanya :

a. Peningkatan produktivitas;

b. Peningkatan efisiensi pelayanan dan kegiatan;

c. Pembangunan yang berkelanjutan melalui pendekatan yang berwawasan lingkungan;

d. Pembangunan yang berkeadilan sosial;

e. Pembangunan yang mendukung kelestarian budaya;

f. Pembangunan yang didukung oleh partisipasi masyarakat;

(7)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-7

1.5 Mekanisme dan Kerangka Kerja Penyusunan RPIJM

Perlu dilakukan suatu analisis antara kondisi saat ini dengan kondisi yang ingin dicapai

dalam waktu mendatang sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta kebijakan

dan strategi penanganannya berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan.

Mekanisme penyusunan RPIJM pada prinsipnya mengacu kepada diagram alur proses

perencanaan sebagaimana terlihat pada Mekanisme penyusunan RPIJM pada prinsipnya

mengacu kepada diagram alur proses perencanaan sebagaimana terlihat pada Gambar I-1

di bawah ini.

Gambar I.1

Diagram Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah

(8)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-8

1.6 Sistematika Penyusunan RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang, landasan hukum, tujuan dan sasaran yang dilakukan

untuk mencapai tujuan penyusunan RPIJM sesuai mekanisme dan kerangka

penyusuanan RPIJM.

Bab II Gambaran Umum Dan Kondisi Wilayah Kota Pematangsiantar

Tinjauan umum wilayah Kota Pematangsiantar yang meliputi kondisi fisik dan

geografis, kependudukan, kondisi sosial ekonomi, kebijkasanaan dan kondisi

prasarana Bidang Cipta Karya.

Bab III Rencana Pembangunan Wilayah Kota Pematangsiantar

Berisi tentang strategi/skenario pengembangan wilayah Kota Pematangsiantar

berdasarkan RTRW dan skenario pengembangan bidang PU/Cipta Karya.

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur

Menguraikan mengenai Eksisting dan Rencana Investasi Sub Bidang Air

Minum, Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan,

Air Limbah, Persampahan dan Drainase yang sesuai dengan petunjuk umum.

Analisa dan rekomendasi rencana investasi.

Bab V Safeguard Sosial dan Lingkungan

Mengenai petunjuk umum komponen safeguard ditinjau dari sosial ekonomi,

sosial budaya dan Lingkungan. Metoda Pendugaan Dampak, Pemilihan

Alternatif, Rencana Pengelolaan Safeguard Sosial dan Lingkungan dan

(9)

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

1-9

Bab VI Keuangan

Mengenai Profil Keuangan Kota Pematangsiantar, Profil Keuangan, Rencana

Pembiayaan Program dan Peningkatan Kapasitas Pembiayaan dan Strategi

untuk Mengoptimalkan Sumber-sumber Pendanaan.

Bab VII Kelembagaan Kota Pematangsiantar Dan Rencana Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Mengenai kondisi kelembagaan Kota Pematangsiantar dan Non Pemerintahan,

masalah, analisis, usulan program, usulan sistem prosedur antar instansi serta

membahas mengenai kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM.

Bab VIII Rencana Kesepakatan (Memorandum) Rencana Investasi dan Kaidah Pelaksanaan

Mengenai ringkasan rencana pembangunan Kota Pematangsiantar, ringkasan

Gambar

Gambar I.1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberhasilan pelatihan kerja da- pat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti : reaksi karyawan, bahan pembelaja- ran,

didik akan merasa senang kalau gum tersebut tidak hadir di kelas. Dengan beban tugas administratif, pengembangan karier, dan masalah kehidupan pribadinya, seorang gum dapat

Cara mengevaluasi efisiensi motor tersebut adalah dengan menentukan besarnya daya output motor, daya input motor untuk mengetahui besarnya effisiensi motor

Selama engkau telah bertaubat dari hal itu dan menyesali perbuatanmu baginya, dan engkau berketatapan hati bahwa ucapan buruk itu tidak akan keluar lagi dari mulutmu

Dari analisis SWOT tentang posisi awal strategi yang dilihat pada gambar diagram SWOT untuk sub sektor drainase lingkungan adalah terletak di garis batas antara kuadran

Untuk megetahui pengaruh simultan Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Cash Ratio (CR), dan Quick Ratio (QR) variabel terhadap harga saham perusahaan makanan dan

Dari hasil simulasi terhadap model ini dapat disimpulkan bahwa peningkatkan efisiensi pemanfaatan knowledge merupakan cara yang lebih efektif untuk meningkatkan

Jasa ( service ), seperti: konstruksi, pendidikan, pelatihan, dll Hanya saja menurut gaspersz (2002), para manajemen dari perusahaan yang berkompetisi dalam pasar global