• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA TERHADAP HARTA BENDA PERKAWINAN ORANG TUA ANGKAT (KAJIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI MEDAN) TESIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA TERHADAP HARTA BENDA PERKAWINAN ORANG TUA ANGKAT (KAJIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI MEDAN) TESIS."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA TERHADAP

HARTA BENDA PERKAWINAN ORANG TUA ANGKAT

(KAJIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI MEDAN)

TESIS

Oleh :

HOTMARIANI BR.SIMBOLON

017011026/Magister Kenotariatan

(2)

Hotmariani BR Simbolon : Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukumnya Terhadap Harta Benda…, 2003 USU Repository © 2007

PENGANGKATAN ANAK DAN AKIBAT HUKUMNYA TERHADAP HARTA BENDA PFRKAWINAN ORANG TUA ANGKAT

(KAJIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI MEDAN)

HOTMARIANI BR SBIBOLON *) Dr. RUNTUNG SITEPIT,S.H, MHum**) CHAIRANI BUSTAMI, S.H,SpN,MKn**)

SYAFRUDDIN HASTBUAN, S.H, MH **) INTISARI

Masyarakat adat Batak Toba menganut sistim kekerabatan patrilineal di mana anak laki-laki adalah sebagai penerus keturunan dan marga dari clannya, oleh karena itu bagi mereka yang tidak mempunyai anak laki-laki dapat mengain (semacam mengangkat anak ) anak laki-laki yang disebut anak naniain dari antara saudaranya atau keluarga dekat lainnya dan harus "dirajahon" (disahkan ) dengan upacara adat yang telah ditentukan untuk itu yang dihadiri oleh keluarga dekat "dalihan natolu", serta pengetua-pengetua dari kampung sekelilingnya (raja-raja blus). Sebagai konsekwensinya maka. anak naniain mewaris dari orang tua yang mengainnya. Kenyataan, bahwa di antara warga masyarakat adat Batak Toba yang berdomisili di Kota Medan ada yang melakukan pengangkatan anak akan tetapi tidak lagi mempedomani sepenulnlya pada konsep pengangkatan anak dimaksud.

Dari kenyataan tersebut perlu diadakan penelitian untuk memperoleh fakta-faktanya agar dapat diketahui bagaimana motif, kriteria dan proses pengangkatan a n a k d a n k e d u d u k a n a n a k a n g k a t d i l i n g k u n g a n k e l u a r g a o r a n g t u a y a n g mengangkat, kedudukan anak angkat atas harta benda perkawinan orang tua angkat dan sikap Pengadilan ( Mahkamah .Agung ) terhadap kedudukan anak angkat tersebut, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis melalui pendekatan hukum empiris, selaniutnya dilakukan pengolahan data primer dan sekunder dari sejumlah sampel sebanyak 29 yang terdiri dari 20 orang Responden (data primer) dan 9 Penetapan Pengadilan tentang Pengangkatan anak (data sekunder), serta didukung data dari informan, kemudian dianalisa sampai pada tahap penarikan kesimpulan.

H a s i l p e n e l i t i a n d a r i 2 0 R e s p o n d e n d a n 9 P e n e t a p a n P e n g a d i l a n mengungkapkan ternyata dari beberapa motif pengangkatan anak, motif yang paling menonjol adalah karena rasa belas kasihan, untuk mengurus hari tua, sebagai tanggungan dalam daftar gaji, mendapatkan ahli waris. Obyek pengangkatan anak yang menonjol adalah anak laki-laki. Subyek pengangkatan anak, yaitu Pasangan suami isteri yang mempunyai anak dan Pasangan suami isteri yang tidak mempunyai anak, Perempuan/orang tua yang tidak kawin dan Janda ( single parent ), di mana subyek yang paling menonjol adalah pasangan suami isteri yang tidak mempunyai

*) Mahasi.swa Magister Kenotariatan

(3)

anak. Asal anak angkat yang menonjol adalah anak perempuan yang berasal dari luar kerabat. Terdapat beberapa proses pengangkatan dengan kecenderungan mengangkat anak dimana penyerahan anak dilakukan di bawah tangan, dirajahon, akta kelahiran dari kantor catatan sipil. Kedudukan anak angkat atas harta benda perkawinan orang tua angkat, bahwa anak laki-laki dan anak perempuan berhak mewarisi harta benda perkawinan orang tua angkat. Kecenderungan-kecenderungan ini menunjukkan adanya pergeseran nilai-nilai tradisional yang disebabkan antara lain karena belum ada unifikasi peraturan yang berkaitan dengan pengangkatan anak beserta akibat hukumnya. pengaruh pendidikan maupun agama yang dianut pandangan terhadap kesetaraan gender dan alasan kemanusiaan y ang dapat mempengaruhi pola pikir mereka. Apabila anak angkat sudah

dirajahon maka anak tersebut sudah diterima sebagai anak kandung dan timbul hubungan kekerabatan a n t a r a a n a k t e r s e b u t d e n g a n k e r a b a t d a l a m l i n g k u n g a n d a l i h a n n a t o l u. N a m u n demikian ada saja dijumpai kemungkinan terjadi pengingkaran yang dilakukan oleh pihak tertentu dari kerabat yang juga turut mengesahkan anak tersebut dengan tujuan untuk menggoyahkan kedudukan anak angkat. Sikap Pengadilan Mahkamah Agung ) terhadap kedudukan anak angkat, Hakim menganggap sah pengangkatan anak secara hukum adat sesuai dengan lingkungan adat yang bersangkutan, namun b i l a t e r j a d i s e n g k e t a a n a k a n g k a t d i P e n g a d i l a n m a k a a n a k a n g k a t y a n g pengesahannya secara adat saja harus dimohonkan Iagi kepada Hakim untuk p e n g e s a h a n n y a d e n g a n b e b a n p e m b u k t i a n d a r i p i h a k a n a k a n g k a t b a h w a pengangkatannya sudah dilaksanakan menurut hukum adat. Anak angkat yang sudah disahkan dengan penetapan pengadilan akan mempunyai kedudukan sebagaimana anak kandung yaitu sebagai ahli waris dari orang tua angkatnya dengan pembatasan yaitu hak waris terhadap harta gono gini orang tua angkatnya atau hak waris terhadap harta pencaharian orang tua angkatnya (bagi yang single parent ).

(4)

Hotmariani BR Simbolon : Pengangkatan Anak Dan Akibat Hukumnya Terhadap Harta Benda…, 2003 USU Repository © 2007

ADOPTION OF CHILD AND ITS LEGAL CONSEQUENCE AGAINTS MATRIMONIAL PROPERTY OF ADOPTED PARENTS

(AN ANALYSIS ON BATAK TOBA PEOPLE IN MEDAN)

HOTMARIANI BR SBIBOLON *) Dr. RUNTUNG SITEPIT, S.H, M.Hum**) CHAIRANI BUSTAMI, S.H, SpN, M.Kn**)

SYAFRUDDIN HASTBUAN, S.H, MH **)

ABSTRACT

Batak Toba people holds a patrilineal kinship system in which son is continuer of generation and family name of his clan, therefore those who have no son can commit adopting a child (mengain) a son adopted, called anak nanian, will be from among relatives or another close relative and he should be “dirajahon” (legitimated) through custom ceremony attended by close relatives “dalihan natolu”,, and also by people figures (raja-raja bius). As consequence, the naniain son will be beneficiary of parents who adopt him (mengain). In fact, that among Batak Toba peoples who live in Medan city, they are practicing the adoption of son without reference entirely on concept of son adoption intended.

Based on that fact, it is very important to make a research to get the facts about motive, criteria and process of adopting a son and status of adopted son over matrimonial property of adopted parents and attitude of Court (Supreme Court) against the status of adopted son, with specification of research is analytical descriptive through empirical law approach, and then tabulation for secondary and primary data will be made from 29 samples. Consisting of 20 respondents (primary data) and 9 decrees regarding adoption of child (secondary data), and also support of informants, and it is analyzed until final conclusion.

The result of research indicated that from 20 Respondents and 9 decrees in fact from several motives of adopting son the most striking motives are cause of pity, to care adopter (parents) in old age, as a load in a payroll, to get a heir. The most striking of the object of adopting child is son. Subject of adopting child other than spouse (husband and wife) who have children, there are also woman elderly who did not marry or widow (single parent), but subject of adopting child, the most common, is spouse (husband and wife) who have no child. There is a tendency of adopting daughter coming from out of kinship. There are several processes of adoption with a tendency of adopting child in which taking over of child is practiced under hand dirajahon, birth certificate from civil registration office.

*) Notary Magisterial Student

(5)

The status of adopted child over the matrimonial property, there is a tendency that. These Tendencies indicate that there is shift in traditional values cause by, among others, the lack of provision unification related to adopting of child and its legal consequences, the effect of education or religion hold. a vision against emancipation and humanity reasons effecting their thinking patterns. If adopted child was taken into dirajahon, the child is then recognized as first child and there is kinship relationship between adopted children to another relative in “dalihan natou” scope. However there is also potential disobedience practiced by certain party from relative who took part in legitimize the child on a round to destroy the status of adopted child. The attitude of Court (Supreme Court) against status of adopted child, Judge assumed that adopting child through a customary law is legal conform with each environment of customary law, but if there is a dispute of adopted child in court, so adopted child who legitimized through customary law will be requested for Judge in order to legitimize the adoption of child with evidence from adopted child party that the adoption was practiced through customary law. The adopted child who had been legitimized through provision of court will have status as a first child, i.e., matrimonial property of adopted parents or inheritance right against property of the beneficiary of adopter (parents) with restriction, i.e., inheritance right against mixed matrimonial property of adopted parents or inheritance right against property of the adopted parents ( for single parent ).

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah jam praktik mengajar (PPL) yang dilakukan praktikan berdasarkan jadwal dan alokasi waktu dan alokasi waktu pelajaran di SD N Sinduadi 1 untuk

Pendapatan rata-rata responden dari hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh responden yang diambil dari TNLL pada kedua lokasi penelitian dapat dilihat pada

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan strategi guru dalam pembentukan karakter siswa di SMA Al-Hidayah Medan sudah berjalan dengan baik, jika dilihat dari kerja

Based on the results of in-depth interviews and systematic observations, it was identified that performance-based assessment promoted positive washback effects on students’

Menurut SRJ dan PDS 15 ,Berkaitan dengan keefektifan implementasi, Konsep Rian “empat tepat" dari hasil wawancara dengan informan diketahui simpulan sebagai

Namun melalui analisis seleksi ini, dapat dilihat jelas bahwa dari banyaknya pihak yang terlibat dalam berita tersebut, narasumber dari kalangan budaya seperti dalang lah yang

4.0 KEMAHIRAN YANG DIUKUR DALAM UJIAN APTITUD AM TAHUN 3. Kemahiran yang diukur dalam Ujian Aptitud Am Tahun

Responden dalam penelitian tentang Hubungan Persepsi Pengguna Layanan Tentang Mutu Pelayanan Unit Rawat Inap VIP (Gryatama) Dengan Minat Pemanfaatan Ulang di BRSU