• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN EVALUASI SISTEM AKIP (PERMENPAN-RB No. 12/2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN EVALUASI SISTEM AKIP (PERMENPAN-RB No. 12/2015)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN

EVALUASI SISTEM AKIP

(PERMENPAN-RB No. 12/2015)

Disampaikan oleh :

Inspektorat Provinsi Jawa Tengah

Menjadi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Yang Mampu Mendorong

Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Baik Di Jawa Tengah

(2)

2

Ngapusi!”

“mBoten Korupsi, mBoten

Ngapusi!”

GARIS KEBIJAKAN GUBERNUR JAWA TENGAH

MEN

UJU

JA

W

A

T

ENGAH

SEJAHTERA

DAN

BER

DIKARI

7 MIS

I :

1. Membangun Jateng berbasis Trisakti Bung Karno –berdaulat di bidang Politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan; 2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran;

3. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang bersih, jujur dan transparan, “mboten korupsi, mboten ngapusi”;

4. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan;

5. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak;

6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat;

7. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. SASARAN: 1. Meningkatnya kinerja tata kelola pemerintahan; 2. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi aparatur serta sistem pola karier yg jelas; 3. Meningkatnya cakupan layanan pengukuran IKM; 4. Terwujudnya kelembagaan PTSP; 5. Terwujudnya tertib administrasi kependudukan; 6. Terwujudnya peny. pemerintahan bebas dari KKN; 7. Tercapainya LKD opini WTP; 8. Terwujudnya SPIP; 9. Terwujudnya penegakan

dan harmonisasi produk hukum yg mendorong pencapaian akuntabilitas dan kondusivitas.

RPJMD PROV. JATENG 2013-2018

(PERDA JATENG No.5/2014)

(3)

Budaya Kerja

Aparatur (

culture set

dan

mind set

)

Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi

Organisasi

Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran

(

right sizing)

Tatalaksana

Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,

Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,

efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip

good governance

undangan

Peraturan

Perundang-undangan

Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih

dan kondusif

Sumber daya

manusia aparatur

SDM apatur yang berintegritas, netral , kompeten,

capable

,

profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera

Ar

ea

P

eru

bah

an

Pengawasan

Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih

dan bebas KKN

Pelayanan publik

Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

Akuntabilitas

Meningkatnya kapasitas dan

Meningkatnya kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi

Ha

sil

Yang

In

gin

Dic

apa

i

(4)
(5)

SAKIP DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH

5

RPJP

DAERAH

RPJP

DAERAH

RKPD

RKPD

Dokumen

Perencanaan Induk

KERANGKA

EKO. MAKRO

DAERAH

RKA

MONEV KEG

LAPORAN

LAKS. KEG

LAPORAN

LAKS. KEG

WAS

INTERNAL

WAS

INTERNAL

LPPD

LPPD

EKPPD

EKPPD

RKT

PK/TAPKIN

KINERJA

PENGUKURAN

KINERJA

LAKIP

EVALUASI

AKIP

EVALUASI

AKIP

DPA

RFK

LRA SKPD

REVIU LKPD

KUA/PPAS

KUA/PPAS

APBD

APBD

LKPD

LKPD

AUDIT LKPD

OLEH BPK

AUDIT LKPD

OLEH BPK

PERDA LKPJ KEPALA DAERAH

RENSTRA

SKPD

RENSTRA

SKPD

RENJA

RKO

RPJMD

S-AKIP

SPPN

SPKN

(6)

2

3

4

Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran & tujuan yg

telah ditetapkan.

Berorientasi pada pencapaian visi dan misi,

serta hasil dan manfaat.

Komitmen Pimpinan dan seluruh

staf Instansi.

5

Berdasarkan suatu sistem yg menjamin penggunaan sumber daya

secara konsisten dengan peraturan per-UU-an yang berlaku.

1

Jujur, objektif,

transparan, dan akurat.

6

Menyajikan keberhasilan/kegagalan dalam pencapaian sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan

(7)

SIKLUS MANAJEMEN KINERJA

PERENCANAAN

STRATEGIS

(Renstra, RKT, PK)

PENGUKURAN

KINERJA

PELAPORAN

KINERJA

(LKJIP)

EVALUASI &

PEMANFAATAN

INFORMASI

KINERJA

Plan

Do

Check

Action

IKU

IKU

IKU

IKU

(8)

PENERAPAN MANAJEMEN

(9)

9

DASAR HUKUM EVALUASI AKIP

UU 25/2004 TENTANG SPPN;

UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH;

PP 8/ 2006 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH;

PP 39/2006 TENTANG TATA CARA DAL & EVAL. LAKS. REN. BANG.;

INPRES 7/1999 TENTANG AKIP diganti PERPRES 29/2014

TENTANG S-AKIP;

PERMENPAN 12/2015 TENTANG PEDOMAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PERGUB JATENG 23/2013 TENTANG JUKLAK EVAL. AKIP PROVINSI

JAWA TENGAH.

(10)

DASAR PERTIMBANGAN PERLUNYA EVALUASI SISTEM AKIP

LKjIP sebagai alat evaluasi organisasi bersifat

“Self

Assesment”,

sehingga diperlukan umpan balik dari pihak

luar yang obyektif untuk perbaikan di masa mendatang;

Akuntabilitas merupakan salah satu sasaran utama

Reformasi Birokrasi.

Kepala Daerah perlu mengetahui perkembangan efektifitas

pembangunan sistem akuntabilitas kinerja pemerintah di

bawah kepemimpinannya saat ini.

HASIL

EVALUASI

mendorong setiap SKPD untuk secara konsisten meningkatkan

akuntabilitasnya dalam rangka pencapaian kinerja organisasinya

sesuai Renstranya masing-masing.

(11)

TUJUAN EVALUASI AKIP

Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem

AKIP;

Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan

kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi

pemerintah;

Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi

(12)

METODOLOGI EVALUASI

Menggunakan teknik

“criteria referrenced survey”

yaitu

menilai secara bertahap langkah demi langkah

(step by

step assessment)

setiap komponen dan menilai secara

keseluruhan

(overall assessment)

dengan kriteria

evaluasi dari masing-masing komponen yang telah

ditetapkan sebelumnya (tool : Lembar Kriteria Evaluasi)

Dalam menilai apakah suatu instansi telah memenuhi

suatu kriteria, harus didasarkan pada

fakta obyektif dan

(13)

RUANG LINGKUP EVALUASI

Evaluasi atas penerapan

Sistem AKIP

dan

pencapaian

kinerja

Instansi

Evaluasi penerapan SAKIP mempertimbangkan

upaya

atau kemajuan

yang telah dicapai sampai dengan

pembahasan hasil evaluasi;

Penyusunan

rating atau kategori

hasil evaluasi;

Evaluasi dilakukan terhadap seluruh pemerintah

pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang telah

(14)
(15)

TEKNIK EVALUASI AKIP

15

TINJAUAN/STUDI DOKUMENTASI

• Saran Hasil Evaluasi AKIP sebelumnya (Pelaksanaan saran,

kendala/hambatan pelaksanaan saran)

• Dokumen Perencanaan terdiri dari Renstra, RKT, DPA dan PK (ada

atau tidak ada, menilai keterkaitan antar dokumen dan dengan

dokumen RPJMD serta IKU)

WAWANCARA

• Partisipasi dan Co-Evaluation

• Konsultatif

PENGHITUNGAN DAN PENGUKURAN DATA/STATISTIK

• Pengukuran Kinerja/Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).

• Pelaporan Kinerja/LAKIP

(16)

KERANGKA LOGIS

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Internal dan Eksternal)

16

H A S I L ( 2 0 % )

P E N G U N G K I T ( 8 0 % )

P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N

PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI PERENCANAAN KINERJA (30 ) PERENCANAAN KINERJA (30 ) PENGUKURAN KINERJA (25) PENGUKURAN KINERJA (25) PELAPORAN KINERJA (15) PELAPORAN KINERJA (15) EVALUASI KINERJA (10) EVALUASI KINERJA (10)

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5)

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (5)

BENCHMARK KINERJA (5)

KINERJA DARI PENILAIAN STAKEHOLDER (5)

IIMPLEMENTASI

SISTEM AKIP

Action Plan Check Do

(17)

PERUBAHAN BOBOT PENILAIAN

NO

ASPEK

SEBELUM SESUDAH

SUB KOMPONEN

1

Perencanaan

Kinerja

35%

30%

a. Renstra 10% (pemenuhan, kualitas, dan

Implementasi)

b. RKT 20% (pemenuhan, kualitas, dan Implementasi)

2

Pengukuran

Kinerja

20%

25%

a. Pemenuhan pengukuran 5%

b. Kualitas pengukuran 12,5%

c. Implementasi 7,5%

3

Pelaporan

Kinerja

15%

15%

a. Pemenuhan pelaporan 3%

b. Penyajian informasi kinerja 8%

c. Pemanfaatan informasi kinerja 4%

4

Evaluasi Kinerja

10%

10%

a. Pemenuhan evaluasi 2%

b. Kualitas evaluasi 5%

c. Pemanfaatan hasil evaluasi 3%

5

Capaian Kinerja

20%

20%

a. Kinerja yang dilaporkan (output) 5%

b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) 5%

c. Kinerja yang diperbandingkan (benchmark) 5%

d. Kinerja lainnya (penilaian dari eksternal) 5%

(18)

KATEGORI PENILAIAN HASIL EVALUASI (SCORING)

NO KATE

GORI SEMULA MENJADI INTERPRETASI

1 AA >85-100 >90-100 Sangat Memuaskan

2 A >75-85 >80-90 Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja tinggi, dan sangat akuntabel

3 BB - >70-80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja yang andal.

4 B >65-75 >60-70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikan.

5 CC >50-65 >50-60 Cukup (Memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar.

6 C >30-50 >30-50 Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar.

7 D 0-30 0-30 Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk penerapan manajemen kinerja; perlu perbaikan yang sangat mendasar

(19)
(20)

1. ASPEK PERENCANAAN KINERJA (

BOBOT

30%)

A. PERENCANAAN KINERJA (30%) I. PERENCANAAN STRATEGIS (10%) a. PEMENUHAN RENSTRA (2%)

1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) telah disusun 2 Renstra SKPD telah disusun

3 RPJMD/Renstra telah memuat tujuan

4 Tujuan yang ditetapkan telah dilengkapi dengan ukuran keberhasilan (indikator) 5 Tujuan telah disertai target keberhasilannya

6 Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat sasaran

7 Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat indikator kinerja sasaran 8 Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat target tahunan

9 RPJMD/Renstra telah menyajikan IKU 10 RPJMD/Renstra telah dipublikasikan

b. KUALITAS RENSTRA (5%)

11 Tujuan telah berorientasi hasil

12 ukuran keberhasilan (indikator) tujuan (outcome) telah memenuhi kriteria ukuran keberhasilan yang baik 13 Sasaran telahberorientasi hasil

14 Indikator kinerja sasaran (outcome dan output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik 15 Target kinerja ditetapkan dengan baik

16 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan 17 Dokumen RPJMN/Renstra telah selaras dengan Dokumen RPJMN/RPJMD

18 Dokumen RPJMD/Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3%)

19 Dokumen RPJMD/Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran 20 Target jangka menengah dalam RPJMD/Renstra telah dimonitor pencapaiannya sampai dengan tahun

berjalan

(21)

1. ASPEK PERENCANAAN KINERJA (

BOBOT

30%)

II. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (20%)

a. PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (4%)

1 Dokumen perencanaan kinerja tahunan telah disusun 2 Perjanjian Kinerja (PK) telah disusun

3 PK telah menyajikan IKU 4 PK telah dipublikasikan

b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (10%)

5 Sasaran telah berorientasi hasil

6 Indikator kinerja sasaran dan hasil program (outcome) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik 7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran

9 Kegiatan dalam rangka mencapai sasaran telah didukung oleh anggaran yang memadai 10 Dokumen PK telah selaras dengan RPJMD/Renstra

11 Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi) 12 Rencana Aksi atas Kinerja sudah ada

13 Rencana Aksi atas Kinerja telah mencantumkan target secara periodik atas kinerja

14 Rencana Aksi atas kinerja telah mencantumkan sub kegiatan/ komponen rinci setiap periode yang akan dilakukan dalam rangka mencapai kinerja

c. IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (6%)

15 Rencana kinerja tahunan dimanfaatkan dalam penyusunan anggaran

16 Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk mengukur keberhasilan 17 Rencana Aksi atas Kinerja telah dimonitor pencapaiannya secara berkala

18 Rencana Aksi telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan

19 Perjanjian Kinerja telah dimanfaatkan untuk penyusunan (identifikasi) kinerja sampai kepada tingkat eselon III dan IV

(22)

2. ASPEK PENGUKURAN KINERJA (BOBOT 25%)

B. PENGUKURAN KINERJA (25%)

I. PEMENUHAN PENGUKURAN (5%)

1 Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal

2 Telah terdapat ukuran kinerja tingkat eselon III dan IV sebagai turunan kinerja atasannya 3 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja

4 Indikator Kinerja Utama telah dipublikasikan

II. KUALITAS PENGUKURAN (12,5%)

5 IKU telah memenuhi kriteria indikator yang baik 6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja 7 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP

8 Ukuran (Indikator) kinerja eselon III dan IV telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik 9 Indikator kinerja eselon III dan IV telah selaras dengan indikator kinerja atasannya

10 Sudah terdapat ukuran (indikator) kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya 11 Pengukuran kinerja sudah dilakukan secara berjenjang

12 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan

13 Pengumpulan data kinerja atas Rencana Aksi dilakukan secara berkala (bulanan/triwulanan/semester) 14 Pengukuran kinerja sudah dikembangkan menggunakan teknologi informasi

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (7,5%)

15 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran 16 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja

17 Target kinerja eselon III dan IV telah dimonitor pencapaiannya

18 Hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat eselon IV keatas telah dikaitkan dengan (dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward & punishment 19 IKU telah direviu secara berkala

(23)

3. ASPEK PELAPORAN KINERJA (BOBOT 15%)

C. PELAPORAN KINERJA (15%) I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%)

1 Laporan Kinerja telah disusun

2 Laporan Kinerja telah disampaikan tepat waktu 3 Laporan Kinerja telah di upload kedalam website

4 Laporan Kinerja telah disertai pernyataan telah direviu oleh APIP 5 Laporan Kinerja menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU

II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (7,5%)

6 Laporan Kinerja menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome 7 Laporan Kinerja menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan

8 Laporan Kinerja menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja

9 Laporan Kinerja menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan

10 Laporan Kinerja menyajikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya

11 Laporan Kinerja menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja instansi 12 Informasi kinerja dalam Laporan Kinerja dapat diandalkan

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4,5%)

13 Informasi kinerja telah digunakan dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja 14 Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan perencanaan

15 Informasi yang disajikan telahkegiatan organisasi digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan 16 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan kinerja

(24)

4. ASPEK EVALUASI INTERNAL (BOBOT 10%)

D. EVALUASI INTERNAL (10%) I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)

1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja

2 Terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya 3 Evaluasi programtelah dilakukan

4 Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan 5 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas unit kerja telah dilakukan

6 Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan 7 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas kabupaten/kota telah dilaksanakan

(pertanyaan ini hanya berlaku untuk Provinsi) II. KUALITAS EVALUASI (5%)

8 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan dengan menggunakan pedoman/juklak evaluasi yang selaras dengan pedoman/juklak evaluasi Menpan dan RB

9 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang berkompeten

10 Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja telah disupervisi dengan baik melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan bertahap

11 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja menggambarkan akuntabilitas kinerja yang dievaluasi

12 Evaluasi akuntabilitas kinerja telah memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan manajemen kinerja yang dapat dilaksanakan

13 Hasil evaluasi Propvinsi atas akuntabilitas kinerja kabupaten/kota telah disupervisi oleh Kementerian PAN dan RB

(pertanyaan ini hanya berlaku untuk Provinsi)

14 Supervisi hasil evaluasi Provinsi atas akuntabiltas kinerja kabupaten/kota telah ditindak lanjuti

(pertanyaan ini hanya berlaku untuk Provinsi)

15 Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan program

16 Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan

17 Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan 18 Pemantauan Rencana Aksi dilaksanakan dalam rangka mengendalikan kinerja

19 Pemantauan Rencana Aksi telah memberikan alternatif perbaikan yang dapat dilaksanakan 20 Hasil evaluasi Rencana Aksi telah menunjukkan perbaikan setiap periode

(25)

5. ASPEK PENCAPAIAN SASARAN (BOBOT 20%)

E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI (20%) KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5%)

1 Target dapat dicapai

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya 3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (5%)

4 Target dapat dicapai

5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya 6 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan

BENCHMARK KINERJA (5%)

7 Kinerja Bidang Kesehatan 8 Kinerja Bidang Pendidikan

9 Kinerja Bidang Ketenagakerjaan 10 Kinerja Bidang Sosial

11 Kinerja Bidang Ekonomi

KINERJA LAINNYA (5%)

12 Inisiatif dalam pemberantasan korupsi 13 Inovasi dalam manajemen kinerja 14 Penghargaan-penghargaan lainnya

(26)

KRITERIA PENILAIAN EVALUASI AKIP

Dari setiap sub-komponen penilaian, dibagi ke dalam beberapa daftar

pertanyaan/isian sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen tersebut.

Jawaban atau isian atas pertanyaan/isian dapat berupa nilai absolute dan nilai

relatif, tergantung dari materi pertanyaan.

Nilai absolute dapat berupa jawaban/isian ya/tidak untuk pertanyaan2

yang langsung dapat dijawab sesuai dengan pemenuhan kriteria.

Nilai relatif berupa jawaban/isian a/b/c/d/e untuk pertanyaan2 yang

membutuhkan “

judgement

” dari evaluator dan biasanya bersifat kualitatif.

Untuk nilai absolute, setiap jawaban “Ya” diberikan nilai 1 sedangkan jawaban

“Tidak” diberikan nilai 0.

Untuk nilai relatif, untuk masing-masing jawaban a/b/c/d/e, secara umum

penilaian didasarkan pada “

judgement”

Evaluator (0; 0,25; 0,5; 0,75, 1).

(27)

TABEL PENILAIAN RELATIF (QUALITATIF)

JAWABAN

RENTANG

KRITERIA NILAI

Hampir semua kriteria terpenuhi

90% - 100%

a

1

Sebagian besar kriteria terpenuhi

75% - 90%

b

0,75

Sebagian kriteria terpenuhi

40% - 75%

c

0,5

Sebagian kecil kriteria terpenuhi

10% - 40%

d

0,25

(28)

PENGECUALIAN ATAS PENILAIAN

JAWABAN

RENTANG KRITERIA NILAI

Rata-2 realisasi melampaui target

> 100%

a

1

Rata-2realisasi sesuai target

= 100%

b

0,75

Rata-2realisasi mendekati target

80% - 100%

c

0,5

Rata-2realisasi tidak mencapai target

50% - 80%

d

0,25

Rata-2realisasi target sangat kurang

< 50%

e

0

CAPAIAN KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT DAN OUTCOME)

JAWABAN

RENTANG

KRITERIA NILAI

Peningkatan capaian sangat tinggi

> 150%

a

1

Peningkatan capaian tinggi

120% - 150%

b

0,75

Peningkatan capaian agak tinggi

80% - 120%

c

0,5

Peningkatan capaian cukup

50% - 80%

d

0,25

Peningkatan capaian rendah

0% < 50%

e

0

(29)

UNTUK MENJAGA OBYEKTIFITAS

PROSES DAN PENILAIAN HASIL

EVALUASI

REVIU BERJENJANG

Reviu

tingkat 1

• dilakukan di masing-masing Tim Evaluator

• dipimpin oleh Ketua Tim.

Reviu

tingkat 2

• dilakukan dalam bentuk Forum Panel lintas Tim

(30)

KATEGORI PENILAIAN HASIL EVALUASI (SCORING)

30

No

Nilai

Kategori

Karakteristik Instansi

1.

>85-100 Memuaskan

(AA)

Memimpin perubahan, berbudaya kinerja, berkinerja tinggi, dan

sangat akuntabel

2.

>75-85 Sangat Baik (A) Akuntabel, berkinerja baik, memiliki

sistem manajemen kinerja

yang andal.

3.

>65-75 Baik (B)

Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk manajemen kinerja, dan

perlu sedikit perbaikan

.

4.

>50-65 Cukup

(memadai)

(CC)

Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki

sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja

untuk pertanggung jawaban, perlu beberapa perbaikan tidak

mendasar.

5.

>30-50 Kurang (C)

Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem

untuk manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan

perbaikan yang mendasar

.

6.

0-30

Sangat Kurang

(D)

Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk manajemen

kinerja,

perlu banyak perbaikan, sebagian perubahan bersifat

sangat mendasar

.

(31)

31

PERMASALAHAN UMUM IMPLEMENTASI SISTEM AKIP

Target tidak ditetapkan secara benar, masih berorientasi output/ bukan outcome

Inkonsistensi dan ketidak selarasan antara dokumen-dokumen perencanaan (RPJMD, IKU,

Renstra-SKPD, RKT, RKA/DPA-SKPD dan PK),

Dokumen-dokumen perencanaan belum pernah dilakukan reviu/evaluasi.

Tidak ada hubungan kausalitas antara tujuan/sasaran dengan Program/Kegiatan

Indikator kinerja tidak relevan, tidak dapat diukur secara obyektif,

Pemantauan Pengukuran terhadap pencapaian target indikator Kinerja belum dilakukan

secara rutin dan berkala.

LKJIP masih melaporkan pelaksanaan kegiatan, bukan melaporkan pengukuran kinerja

Evaluasi dan analisis secara self-assesment masih kurang

Penyusunan dokumen penganggaran tidak mempedomani Renstra, RKT dan Renja.

Belum ada pemberian reward and punishment berdasarkan evaluasi kinerja internal yang

memadai.

(32)

DRAFT HASIL EVALUASI SAKIP KAB.PEMALANG TH. 2015

KOMPONEN/SUB KOMPONEN

NILAI

TOTAL

NILAI KAB.

PEMALANG

A. PERENCANAAN KINERJA

30,00

22,02

B. PENGUKURAN KINERJA

25,00

12,75

C. PELAPORAN KINERJA

15,00

10,11

D. EVALUASI INTERNAL

10,00

6,73

E. PENCAPAIAN SASARAN / KINERJA ORGANISASI

20,00

15,13

JUMLAH

100,00

66,74

(33)

AGAR NILAI HASIL EVALUASI LEBIH BAIK

1. Kesungguhan SKPD/Unit Kerja dalam penyusunan, reviu dan perbaikan

perencanaan kinerja yang berorientasi hasil (

result oriented

);

2. Perkembangan pembangunan sistem pengukuran dan pengumpulan

data kinerja di lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

3. Penerapan kebijakan penyusunan dokumen penetapan kinerja dan

indikator kinerja utama (IKU);

4. Pengukuran capaian kinerja utama dan pengungkapan informasi

capaian kinerja lain;

5. Monitoring dan evaluasi terhadap capaian kinerja pelaksanaan program

(khususnya program-program strategis yang diprioritaskan).

6. Keterkaitan seluruh komponen-komponen aspek perencanaan kinerja

dengan sistem penganggaran, kebijakan pelaksanaan dan

pengendalian serta pelaporannya.

7. Meningkatkan transparansi informasi instansi pemerintah.

8. Memastikan disusunnya rencana aksi terhadap rekomendasi hasil

evaluasi yang belum ditindaklanjuti.

(34)
(35)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait