• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6O Tahun 1958 tentang BUPAII MALUKU TENGGARA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6O Tahun 1958 tentang BUPAII MALUKU TENGGARA BARAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BUPAII MALUKU

TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT

NOMOR : t4 - - TAHUN 2OI4 TENTANG

PEMBAGIAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT,

Menimbang

:

a. bahwa

untuk

mendukung pelaksanaan pengelolaan dan pemungutan

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), maka terhadap aparat yang terlibat

dalam

pengelolaan

dimaksud,

perlu

diberikan

penghargaan lewat

tambahan

penghasilan

terhadap

tercapainya

target

operasional

kegiatan pungutan pajak yang dijalankannya;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan

sebagaimana

dimaksud

dalam

hurrrf

a di

atas,

perlu

menetapkan Peraturan

Bupati

Maluku

Tenggara

Barat tentang

Pembagian

Biaya

Pemungutan Pajak Bumi

dan Bangunan Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Mengingat

:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6O

Tahun

1958 tentang Penetapan Undang-Undang

Darurat

Nomor

23 Tahun

L957 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra

Tingkat

II

dalam

Wilayah

Daerah Swatantra Tingkat

I

Maluku

(Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 16a5);

2.

Undang-Undang

Nomor

46

Tahun

1999

tentang

Pembentukan

Provinsi

Maluku

Utara, Kabupaten

Buru dan

Kabupaten

Maluku

Tenggara

Barat

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

L999 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3895); sebagaimana telah

diubah

dengan Undang-Undang Nomor O6

Tahun

2OOO (Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun

2OOO

Nomor

75,

Tambahan Lembaran Negara

Republik

Indonesia Nomor 3e6 1);

(2)

3. Undang-Undang

Nomor 17 Tahun

2OO3

tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia

Tahun

2OO3

Nomor

47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a389) ;

4. Undang-Undang

Nomor

1

Tahun

2OO4

tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AA4

Nomor

5,

Tambahan

Irmbaran

Negara Reprrblik Indonesia Nomor a355I;

5.

Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2OO4

tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OO4 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor aa37l; sebagaimana

telah

diubah

beberapakali

terakhir

dengan

Undang-Undang

Nomor

t2

Tahun

2OO8

tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OO8

Nomor

59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aSaal;

6.

Undang-Undang

Nomor

33

Tahun

2AA4

tentang

Perimbangan

Keuangan

Antara

Pemerintah

Pusat

dan

Pemerintah

Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OO4

Nomor

126, Tambahan Lernbaran Negara Reptr,btrik Indonesia Nomor a438);

7. Undang-Undang Noneor

28 Tahun

2OO9

tentang

Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun

2OO9

Nomor 13O, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5oae);

8.

Undang-Undang

Nornor

12

Tahun

ZOLL

tentang

Pembentukan

Peraturan

Perundang-undangan

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OLL Nomor

82,

Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 523a1;

9.

Peraturan

Pemerintah

Nomor 16 Tahun

2OOO

tentang

Pernbagian

Hasil

Penerimaan

Pajak

Bumi dan Bangunan

Antara

Pemerintah

Pusat

dan

Daerah

(Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2OOO Nomor 36);

1O.

Peraturan Pemerintah

Nornor

55

Tahun

2OO5

tentang

Dana

Perimbangan

(kmbaran

Negara

Republik Indonesia

Tahun

2OO5

Nomor L37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4575r,

11.

Kepr-rtusan

Menteri

Keuangan

Nornor

83/KMK/2OO0

tentang

(3)

12.

Peraturan

Menteri Dalam

Negeri

Nomor

13 Tahun

2OAG tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

telah

diubah

beberapa

kali

terakhir

dengan Peraturan

Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun

2Oll;

13.

Peraturan

Bupati

Nomor

25

Tahun

2Ol3

tentang

Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten

Maluku

Tenggara Barat

Tahun Anggaran 2014.

MEMUTUSKAN:

MenCtAPKaN

:

PEMBAGIAN DAN PEMANFAATAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI

DAN BANGUNAN DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati

ini,

yang dimaksud dengan :

1.

Daerah adalah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat;

2.

Bupati adalah Bupati Maluku Tenggara Barat;

3.

Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Maluku Tenggara Barat;

4.

Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Maluku Tenggara Barat;

5.

Kepala

Dinas

Pendapatan

adalah Kepala

Dinas

Pendapatan

Daerah

Kabupaten

Maluku Tenggara Barat;

6.

Inspektorat Daerah adalah Inspektorat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat;

7

.

BagSaurt Hukum adalah Bagian Hukum Sekretariat Daerah Maluku Tenggara Barat;

8.

Anggaran Pendapatan

dan

Belanja

Daerah

yang

selanjutnya

disebut

APBD

adalah Anggaran

Pendapatan

dan

Belanja Daerah Kabupaten

Maluku

Tenggara

Barat;

9.

Biaya

pungut

adalah bagian penerimaan daerah yang diperoleh

untuk

mendukung

pelaksanaan Pemungutan

Pajak

Bumi

dan

Bangunan

sektor

Pedesaan

dan

Perkotaan;

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang

lingkup

Peraturan

Bupati

ini

hanya terbatas pada biaya pemungutan Pajak Bumi

dan

Banguna.n sektor perkebunan,

kehutanan dan

pertambangan yang menjadi bagian

(4)

1.

Pembagian;

2.

Pemanfaatan;

3.

Pelaporan dan Pertanggungiawaban; dan

4.

Monitoring dan Evaluasi.

BAB

III

BESARNYA BIAYA PUNGUTAN

Pasal 3

(1) Besarnya Biaya

Pemungutan

Pajak

Bumi dan

Bangunan

sektor

perkebunan,

kehutanan dan pertambangan yang menjadi bagran daerah

dihitung

berdasarkan presentasi sebagai

berikut

:

a.

Objek sektor Pajak Perkebunan sebesar 4Oo/o (empat

puluh

per seratus);

b.

Objek sektor Pajak Kehutanan sebesar 35% (tiga

puluh

lima per seratus);

c.

Objek sektor Pajak Pertambangan sebesar 3O%o (tiga

puluh

per seratus).

(21

Biaya pemungutan

sebagaimana

dimaksud pada

ayat

(1) dipergunakan untuk

membiayai kegiatan operasional pemungutan Pajak

Bumi dan

Bangunan sektor

perkebunan,

kehutanan

dan

pertambangan

dan

presentasi pembagian sebagai

berikut:

a.

45% (empat

puluh lima

per seratu)

dari total

biaya pemungutan yang diterima

daerah dipergunakan

untuk

tambahan penghasilan dalam rangka peningkatan prestasi kerja pegawai;

b.

55% (lima

puluh lima per

seratus)

dari total

biaya pemungutan yang diterima daerah dipergunakan

untuk

membiayai operasional pemungutan Pajak Bumi

dan Bangunan lainnya.

BAB IV

PEMBAGIAN DAN PEMANFAATAN

Pasal 4

(1)

45o/o (ernpat

puluh lima per

seratus)

dari total

biaya pemungutan yang diterima

daerah dipergunakan

untuk

tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada

pasal 3 ayat (2)

huruf

b dimanfaatkan secara langsung

untuk

membiayai jasa yang

terkait

dengan pelayanan

pemungutan

dan

manajemen pengelolaan

pada Unit

Kerja/Satuan Kerja

Perangkat Daerah termasuk

jasa bagi

pegawai

dan

petugas pungut.

{21 Pembaglan tamba}ran penghasilan sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1) dengan

presentasi sebagai

berikut

:

(5)

b.

Wakil Bupati

c.

Sekretaris Daerah

d.

Dinas Pendapatan

e.

UPTD

f.

Petugas Pungut Kecamatan

g.

Unit

Kerja

terkait

lainnya

4.5 o/o (empat koma lima per seratus);

4 o/o

lernpat per seratus);

60 o/o (enam

puluh

per seratus);

20 o/o (dua

puluh

per seratus);

4.5 o/o (empat koma lima per seratus);

2 o/o (dua per seratus).

(3)

Unit

Keda

terkait lainnya

sebagaimana

dimaksud pada

ayat (21

huruf

g adalah

Unit

Kerja

yang terlibat

dalam manajemen pengelolaan Pqiak

Bumi dan

Bangunan

yaitu

Inspektorat Daerah dan Bagian Hukurn.

(a)

Teknis

pembagian

kepada

Pejabat,

Dinas

Pendapatan

atau

pegawai

Dinas Pendapatan, UPTD, petugas

pungut, dan

unit

kerja lainnya

sebagaimana dimaksud

pada

ayat (21

dilakukan

oleh Dinas Pendapatan dengan memperhatikan potensi dan

kinerja.

Pasal 5

(1) Biaya pemungutan

55 %

(lima

puluh lima per

seratus)

dari total

biaya pemungutan

yang

diterima daerah

sebagaimana

dimaksud pada Pasal

3

ayat (2) huruf

a dimanfaatkan

untuk

membiayai kegiatan-kegiatan

meliputi

:

a.

pengadaan sarana dan prasarana pendukung kelancaran operasional pemungutan

PBB;

b.

komputerisasi perpajakan;

c.

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia;

d. kegiatan

lainnya yang

mendukung kelancaran

pelaksanaan

tugas

Dinas

Pendapatan.

(2) Pelaksanaan

kegiatan

sebagaimana

dimaksud pada

ayat

(1)

dimuat

dalam

APBD

tahun

a.nggaran berkenan dan dikelola secara langsung oleh Dinas Pendapatan;

BAB V

PEI,APORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 6

(1)

Biaya

pemungutan

yang dibagi dalam bentuk

penghasilan

tambahan

sebagaimana

dimaksud

pada Pasal

3

ayat

(2)

wajib dilaporkan

dalam

jumlah bruto

oleh

Kepala

Dinas Pendapatan Daerah kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah setelah dilakukan

pencatatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Laporan sebagaimana

dimaksud harus disertai

dengan

bukti-bukti

pembagran yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Penyampaian

laporan

sebagaimana

dimaksud pada

ayat

(1) dilakukan pada

awal

(6)

Pasal 7

Pelaporan pemanfaatan

biaya

pemungutan

wajib

dilaporkan

oleh

Kepala

Dinas

Pendapatan

Daerah kepada

Bupati

melalui

Sekretaris

Daerah sesuai

ketentuan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8

(1) Pertanggungiawaban atas penggunaan dana 55 a/o (lima

puluh

lima per seratus) dalam

bentuk pembiayaan kegiatan dilampirkan dengan

bukti-bukti

yang sah.

(2)

Arsip

pertanggungjawaban sebagaimana

dimaksud pada

ayat

(1)

disimpan

dan

dipergunakan oleh Dinas Pendapatan sebagai objek pemeriksaan.

Pasal 9

(1) Pertanggungjawaban

atas

pemanfaatan

dana

45

Yo (ernpat

puluh

lima per

seratus)

dilakukan

oleh Dinas Pendapatan sesuai mekanisme ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pertanggungiawaban sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi

:

a.

laporan realisasi penggunaan dana;

b.

bukti-bukti

yang lengkap

dan

sah

sesuai

peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(3) Kepala Dinas Pendapatan selaku pengguna dana 45 o/o (empat

puluh

lima per seratus)

bertanggungiawab secara

formal

dan material atas

penggunaan

biaya

pemungutan dimaksud.

(a)

Arsip

pertanggungjawaban sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(21

disimpan

dan dipergunakan sebagai objek pemeriksaan.

Pasal

10

Realisasi pemanfaatan pendapatan yang bersumber

dari

Biaya Pemungutan Pajak Bumi

dan

Bangunan

dicantumkan

pada

laporan

keuangan Pemerintah Daerah

dalam tahun

anggaran berkenan.

BAB VI

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal

11

(1)

Inspektorat Daerah melakukan

monitoring

dan

evaluasi terhadap

pembagian dan

pemanfaatan

biaya

pemungutan Pajak

Bumi

dan

Bangunan

yang

diatur

dalam Peraturan Bupati ini.

(2)

Hasil monitoring

dan

evaluasi

sebagaimana

dirnaksud pada

ayat

(1)

disampaikan

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan kepada SKPD terkait yang mempuayai tugas dan fungsi trrengawasan.

(7)

Pasal

12

Apabila

hasil monitoring dan

evaluasi sebagaimana

dimaksud

dalam Pasal

1l

ayat (21

terdapat

penggunaan

yang

bertentangan

dengan

ketentuan peraturan

perundang-undangan, pengguna

dana

yang

bersangkutan

dikenakan

sanksi

sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Peraturan Bupati

ini

mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Agar

setiap

orang dapat

mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan

Bupati

ini

dengan penempatannnya dalam

Berita

Daerah Kabupaten

Maluku

Tenggara

Barat.

:

Saumlaki

:

t)-

l4{rustus - 2Ol4

BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT,

PARAF KOORDINASI

Sekretaris Daerah

Y

Asisten Koordinasi

ir\l

Kabae

Hukum

Keoala SKPD

,,,

Diundangkan

di :

Saumlaki

pada

tanggal

: go - $vcWc 2Ol4

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT TAHUN 2OI4

NOMOR

:

lo7

Ditetapkan di pada tanggal

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengevaluasi kinerja setiap divisi penjualan, seorang manager terlebih dahulu perlu menilai efektifitas setiap segmen laba dan pusat pertanggung jawaban dengan cara

Universitas Negeri

Faktor Lingkungan Rumah dan Faktor Perilaku Penghuni Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran.. xv + 126 halaman +

In contrast, Roca (2000:145) finds the existence of interdependency among the five ASEAN’s stock markets in the short run, but not significantly related in the long run before

(1) Udang spesies tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang tiba di pelabuhan Indonesia pada atau setelah tanggal ditetapkan Peraturan Bersama ini wajib direekspor ke

Apabila Saudara tetap mengirimkan peserta seperti dimaksud di atas, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada peserta, maka penjemputan peserta sepenuhnya menjadi

[r]

Bagian ini juga memasukan pertanyaan tentang apakah responden telah dikunjungi oleh seorang petugas lapangan keluarga berencana, tingkat masyarakat yang menurutnya tepat/cocok