• Tidak ada hasil yang ditemukan

SGS INDONESIA (Associated Documents) RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SGS INDONESIA (Associated Documents) RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Page: 1 of 11

PT SGS INDONESIA, Cilandak Commercial Estate # 108 C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia, CONTACT PERSON: Fourry Meilano - Tel: +62 21 781 81 11 - Fax: +62 21 780 79 14

www.sgs.com

RESUME

HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

No Project : ID/JKT-3526 Nama Pemegang Izin : PT. Yasanda

Alamat : Jalan Pertahanan 2 Patumbak Simpang Amplas KM 8 Morawa, Medan 20361, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia

No. Sertifikat :

SGS-ID-VLK-0002

Tipe Sertifikasi: Verifikasi Legalitas Kayu IUI Lanjutan Tanggal Terbit :

10 Agustus 2015

Berlaku sampai

dengan tanggal:

9 Agustus 2018

Kapasitas Produksi : Industri Penggergajian Kapasitas Produksi 1500 m3/tahun, Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan dengan Kapasitas Produksi Kusen Daun Pintu 3.600 m3/tahun, Jari-jari Tangga 1.600 m3/tahun, Palet 3.800 m3/tahun, Komponen Meubel 2.500 m3, Dry Kiln 16.000 m3/tahun, Door 40.000m3/tahun dan Moulding 30.000 m3/tahun.

Ruang Lingkup : Pembelian kayu bulat, kayu gergajian, MDF, particle board dan veneer untuk produksi

moulding dan komponen bahan bangunan sesuai dengan Pembaharuan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu Nomor 191/IUIPHHK/Dishut/Tahun 2007 dengan kapasitas produksi 1.500 m3/tahun dan Perluasan Surat Izin Usaha Industri Nomor IZ.536/IB-IKBB/IP.002/III2008 dengan Kapasitas Produksi Kusen Daun Pintu 3.600 m3/tahun, Jari-jari Tangga 1.600 m3/tahun, Palet 3.800 m3/tahun, Komponen Meubel 2.500 m3, Dry Kiln 16.000 m3/tahun, Door 40.000 m3/tahun dan Moulding 30.000 m3/tahun dengan lokasi industri di Jl. Pertahanan 2 Patumbak Simpang Amplas Km. 8 Morawa, Medan 20361, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara

Kontak Informasi Pemegang Izin :

Ibu Betty

Alamat : Jl. Pertahanan 2 Patumbak Simpang Amplas Km. 8 Morawa, Medan 20361, Kabupaten Deli

Serdang, Provinsi Sumatra Utara.

Telp :

061 - 7867 685 061 – 7867687

Fax : 061- 7867 6832

Email : auditor@yasanda.com; yasanda@yasanda.com Website : www.yasanda.com

Tanggal Verifikasi: Sertifikasi 22 Juli 2015 – 24 Juli 2015

Surveillance 1 Surveillance 2 Resertifikasi

(2)

(1) IDENTITAS LVLK

a. Nama Lembaga : PT. SGS Indonesia b. Nomor Akreditasi : LVLK-008-IDN

c. Alamat : Cilandak Commercial Estate #108C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia

d. Nomor telepon/fax/E-mail : +62 21 781 8111/+62 21 780 7914/ sgs_indonesia@sgs.com e. Direktur : Guy Francois Marie Escarfail

f. Standar : Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan No: P.14/VI-BPPHH/2014

(2) IDENTITAS AUDITEE

PT. Yasanda merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang industri kehutanan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 30 tanggal 10 Februari 1971 dengan Notaris Kusmulyanto Ongko dengan akte perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 5 Maret 2009 dengan Notaris Ny. Yanty Sulaiman Sihotang, SH yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor AHU-40999.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 24 Agustus 2009.

Kepemilikan saham PT Yasanda sesuai akta perubahan terakhir sebagai berikut:

Sunarman : 56 lembar saham (8 %), senilai Rp. 56.000.000,-

Sunkorjanto : 322 lembar saham (46 %) senilai Rp. 322.000.000,-

Suripin : 322 lembar saham (46 %) senilai Rp. 322.000.000,-

Berdasarkan akta perubahan terakhir, susunan pengurus perusahaan sebagai berikut:

Komisaris Utama : Sunkorjanto

Komisaris : Suripin

Direktur : Sunarman

PT. Yasanda memperoleh izin Pembaharuan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu No. 191/IUIPHHK/Dishut/Tahun 2007 tanggal 31 Oktober 2007 dengan kapasitas produksi 1.500 m3/tahun untuk jenis industri penggergajian non hutan alam dan memperoleh izin Perluasan Surat Izin Usaha Industri dari Bupati Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Nomor: No. IZ.536/IB-IKBB/IP.002/III2008 tanggal 28 Maret 2008 dengan Jenis industri Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan (20220) dengan kapasitas izin produksi per tahun sebagai berikut:

(3)

-

Kusen Daun Pintu : 3.600 m

3 /tahun,

-

Jari-Jari Tangga : 1.600 m3/tahun,

-

Palet : 3.800 m3/tahun,

-

Komponen Meubel : 2.500 m3/tahun,

-

Dry Kiln : 16.000 m3/tahun,

-

Door : 40.000 m3/tahun

-

Moulding : 30.000 m3/tahun

PT. Yasanda berlokasi di Jalan Pertahanan 2 Patumbak Simpang Amplas Km. 8 Morawa, Medan 20361, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra utara, Indonesia dengan Nomor Telpon: 061 - 7867685 & 061–7867687; fax: 061-78676832; email: yasanda-iso@indosat.net.id; rusdinah@yasanda.com dan website: www.yasanda.com

(3) RINGKASAN TAHAPAN

Tanggal Waktu Penilai Area/Departemen/Proses/Indikator PIC 06.00 – 09.00 Tim Auditor

SGS Perjalanan dari Jakarta menuju Medan 09.00 – 10.00 Tim Auditor

SGS Perjalanan menuju lokasi industri

22 Juli 2015 10.00 – 10.30 Tim Auditor SGS dan Managemen Opening meeting.

- Sambutan (perusahaan dan Tim audit), - Perkenalan tim audit dan tim perusahaan,

- Penjelasan mengenai audit VLK (latar belakang, tujuan, proses,

metodologi audit) Dll

10.30 – 12.00 YBS Pengecekan dokumen dan rekaman Usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah) Prinsip 1 (Pemegang Izin

10.30 – 12.00 GW

Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 2 (uniit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya)

12.00-13.00 Tim Auditor Istirahat

13.00-17.00 YBS Pengecekan dokumen dan rekaman Usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah) Prinsip 1 (Pemegang Izin

13.00-17.00 GW

Pengecekan dokumen dan rekaman Prinsip 2 (uniit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya)

23 Juli 2015

08.30-12.00 YBS Pengecekan dokumen dan rekaman perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi.) Prinsip 3 (Keabsahan 08.30-12.00 GW Pengecekan dokumen dan rekaman Terhadap Peraturan ketenagakerjaan Bagi Industri Pengolahan) Prinsip4 (Pemenuhan 12.00-13.00 Tim Auditor Istirahat

13.00-17.00 YBS Pengecekan dokumen dan rekaman perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi.) Prinsip 3 (Keabsahan 13.00-17.00 GW Pengecekan dokumen dan rekaman Terhadap Peraturan ketenagakerjaan Bagi Industri Pengolahan) Prinsip4 (Pemenuhan

24 Juli 2015 08.30-12.00 GW + YBS

Outstanding Prinsip1,2,3,4 12.00-13.00 YBS Istirahat

(4)

13.00.-14.00 GW + YBS Validasi Outstanding issue Prinsip 1,2,3,4 dengan MR SVLK 14.00-15.00 GW + YBS Reporting

15.00-16.00 GW + YBS Persiapan Closing Meeting 16.00-17.00 GW + YBS Closing Meeting

Keterangan: GW : Gunung Wijanarko, YBS: Yuliatno Budi Santoso

(4) RESUME HASIL PENILAIAN

Indikator Uraian Pemenuhan Kesimpulan Pemenuhan

1.1.1. Unit Usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah

a. Akta Pendirian Perusahaan dan /atau perubahan terakhir

Organisasi telah memiliki Akta Pendirian Perusahaan dan Akta perubahan terakhir. Akte Pendirian Perusahaan telah sesuai dengan ruang lingkup usahanya.

Memenuhi

b.Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)

Organisasi telah memiliki Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.

Memenuhi

c.Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar Industri)

Organisasi telah memiliki Izin Gangguan (HO) yang masih berlaku sesuai dengan ruang lingkup usaha.

Memenuhi

d.Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Organisasi telah memiliki Tanda Daftar Perusahaan yang sah dan diterbitkan Pejabat yang berwenang, masih berlaku sesuai dengan kegiatan usaha.

Memenuhi

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Organisasi telah memiliki NPWP dan sesuai

dengan dokumen lainnya. Memenuhi

f. AMDAL / Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) / Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) /Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)/Surat Izin Lingkungan (SIL)/Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)

Organisasi telah memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan yang telah disahkan pejabat yang berwenang. sesuai dengan ruang lingkup usahanya.

Organisasi telah memiliki laporan/catatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai/merujuk pada catatan temuan penting.

(5)

g. IUIPHHK,Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT)

Organisasi telah memiliki Izin Usaha Industri diterbitkan oleh instansi berwenang dan telah

sesuai jenis usaha yang dijalankan perusahaan. Memenuhi

h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK

Organisasi telah memiliki dokumen Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil

Hutan dan dilaporkan kepada Dinas Terkait Memenuhi

1.1.2. Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen

a. Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

Organisasi telah memiliki ETPIK terbaru dan sesuai dengan produk yang diekspor.

Memenuhi

1.2.1. Importir adalah importer yang memiliki izin yang sah.

Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir

Organisasi telah memiliki dokumen pengakuan /pengenal importir yang sah dan informasinya sesuai dokumen legalitas lainnya, seperti: akta pendirian perusahaan, IUIPHHK, IUI, TDP, NPWP, API-P, NIK.

Realisasi impor telah sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di dokumen pengakuan/ pengenal sebagai importer

Memenuhi

1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence).

Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importir.

Organisasi memiliki panduan/pedoman pelaksanaan uji tuntas.

Organisasi memiliki laporan bukti pelaksanaan system uji tuntas (due diligence) importer.

Memenuhi

1.3.1. Kelompok memiliki akta notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

Akta notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok.

Tidak relevan untuk dinilai karena Organisasi

tidak melakukan pembentukan kelompok Tidak Dinilai

2.1.1. Unit Usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

a. Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.

Organisasi telah menerima bahan baku kayu bulat untuk proses produksi dilengkapi dengan kontrak jual beli dan dokumen angkutan yang sah.

(6)

b. Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Tidak relevan untuk dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaan kayu bulat

Tidak Dinilai

c. Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

Tidak relevan untuk dinilai karena Organisasi tidak menerimaan kayu bulat dari hutan negara

Tidak Dinilai

d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

Seluruh penerimaan bahan baku kayu telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

Hasil uji petik stock bahan baku di lapangan menunjukkan telah sesuai antara fisik kayu (jenis dan ukuran) dengan dokumen.

Jumlah batang/keping dan volume di dalam dokumen angkutan hasil hutan yang sah telah sesuai dengan stock/ LMKB/ LMKO pada periode yang sama.

Kartu tenaga teknis masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi penempatan.

Memenuhi

e. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari Petugas Kehutanan Kabupaten / Kota atau Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas / hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

Tidak relevan untuk dinilai karena Organisasi tidak menerima kayu bekas / hasil bongkaran

Tidak Dinilai

f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri

Tidak relevan untuk dinilai karena Organisasi

tidak menerima kayu bekas / hasil bongkaran Tidak DInilai

g. Dokumen sertifikasi Legalitas kayu / Sertifikat PHPL yang dimiliki pemasok dan / atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok

Seluruh pemasok kayu telah memiliki S-LK dan/atau menerbitkan DKP.

Organisasi telah menetapkan dan menerapkan prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP.

Telah tersedia personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam pemeriksaan terhadap dokumen DKP yang diterima dari pemasok (beserta bukti surat penunjukannya).

Memenuhi

h. Dokumen LMKB/LMKBK/LMHHOK Organisasi telah menyusun Laporan Mutasi Kayu Bulat and Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu sebagai balance proses produksi dan sesuai dengan dokumen pendukung

(7)

produksi.

i. Dokumen pendukung RPBBI RPBBI terakhir telah dilaporkan kepada instansi berwenang dan didukung dengan dokumen sumber bahan baku yang lengkap sesuai dengan sumber bahan baku.

Memenuhi

2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah.

a.PIB Dokumen PIB untuk kayu yang berasal dari impor telah sesuai dengan dokumen impor lainnya

Memenuhi

b.B/L Dokumen B/L untuk kayu yang berasal dari impor telah sesuai dengan dokumen impor lainnya

Memenuhi

c.Packing list Dokumen Packing List untuk kayu yang berasal dari impor telah sesuai dengan dokumen impor lainnya

Memenuhi

d.Invoice Dokumen Invoice untuk kayu yang berasal dari impor telah sesuai dengan dokumen impor lainnya

Memenuhi

e.Deklarasi impor Tidak relevan untuk dinilai karena peraturan mengenai deklarasi import mulai berlaku 1 September 2015

Tidak Dinilai

f.Rekomendasi Impor Tidak relevan untuk dinilai karena peraturan mengenai rekomensadi import mulai berlaku 1 September 2015

Tidak Dinilai

g. Bukti pembayaran bea masuk bila terkena bea masik

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi

tidak melakukan pembayaran bea masuk Tidak Dinilai

h. Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi tidak menggunakan jenis kayu yang dibatasi

perdagangannya Tidak Dinilai

2.1.3. Unit Usaha menerapkan sistem penelusuran kayu

a. Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi

Organisasi telah memiliki tally sheet penggunaan bahan baku mulai dari penerimaan bahan baku sampai barang jadi. Berdasarkan verifikasi lapangan sudah di lakukan rekaman proses produksi dan memberikan ketelusuran bahan baku.

(8)

b. Laporan produksi hasil olahan Organisasi telah memiliki Laporan Mutasi Kayu Bulat dan laporan Mutasi Hasil Olahan Kayu serta proses logis produksi antara input dan output produksi. Perhitungan rendeman sesuai standard yang ada.

Memenuhi

c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

Realisasi produksi selama periode penilaian tidak melebihi kapasitas produksi yang

diizinkan. Memenuhi

d.Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi

tidak menerima kayu lelang Tidak Dinilai

e.Dokumen LMKB/LMKBK/LMHHOK Organisasi telah memiliki Laporan Mutasi Kayu Bulat and Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu sebagai balance proses produksi dan sesuai dengan dokumen pendukung produksi.

Memenuhi

2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga)

a. Dokumen S-LK

dan/atau DKP

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi tidak melakukan produk melaui jasa atau kerjasama pihak lain

Tidak Dinilai

b. Dokumen kontrak

kerjasama atau kontrak jasa pengolahan produk dengan pihak lain

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi tidak melakukan produk melaui jasa atau kerjasama pihak lain

Tidak Dinilai

c. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi tidak melakukan produk melaui jasa atau kerjasama pihak lain

Tidak Dinilai

d. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi tidak melakukan produk melaui jasa atau kerjasama pihak lain

Tidak Dinilai

e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa.

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi tidak melakukan produk melaui jasa atau kerjasama pihak lain.

Tidak Dinilai

3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi

(9)

3.2.1. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

a.Produk hasil olahan kayu yang diekspor Produk hasil olahan kayu yang dieskpor dapat

dipastikan merupakan hasil produksi sendiri. Memenuhi

b.Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Organisasi melakukan ekspor yang dilengkapi dengan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya

Memenuhi

c.Packing list Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Packing List yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya

Memenuhi

d.Invoice Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Invoice yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya

Memenuhi

e.Bill of lading (B/L) Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Bill of Lading yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya

Memenuhi

f.Dokumen V legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan dokumen V legal

Terdapat Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal. Dokumen V-Legal telah sesuai dengan dokumen PEB

Memenuhi

g.Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis

Realisasi ekspor telah sesuai dengan pengaturan jenis produk yang diatur ekspornya.

Seluruh pemeriksaan verifikasi teknis telah dilakukan oleh surveyor dilakukan di lokasi industri organisasi dan/atau industri penyedia jasa.

Memenuhi

h.Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi

tidak terkena pembayaran bea keluar Tidak Dinilai

i.Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi tidak menggunakan kayu yang dibatasi perdagangannya

Tidak Dinilai

(10)

Tanda V Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan.

Tidak relevan untuk dinilai karena organisasi belum membubuhkan tanda v legal pada hasil produk

Tidak Dinilai

4.1.1. Pedoman /Prosedur dan implementasi K3

a. Implementasi prosedur K3. Organisasi telah memiliki pedoman/prosedur K3 dan telah memiliki personil yang ditunjuk untuk bertanggungjawab dalam implementasi pedoman K3 (beserta surat penunjukannya).

Memenuhi

b. Implementasi K3 Organisasi telah memiliki peralatan K3 yang memadai dan tersedia Jalur Evakuasi maupun Titik Berkumpul Darurat yang sesuai. Peralatan K3 tersebut telah sesuai dengan ketentuan dan berfungsi dengan baik.

Memenuhi

c. Catatan kecelakaan kerja Organisasi telah memiliki catatan kecelakaan kerja serta tersedia upaya penanganan kecelakaan kerja.

Memenuhi

4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

Organisasi telah memiliki serikat pekerja

Memenuhi

4.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) untuk IUIPHHK dan IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang.

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja

Organisasi telah memiliki KKB atau PP yang telah mendapatkan pengesahan dari Pejabat berwenang.

Memenuhi

4.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (di luar ketentuan)

Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur

Organisasi tidak mempekerjakan karyawan di

bawah umur. Memenuhi

Berdasarkan hasil verifikasi legalitas kayu diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Verifier yang memenuhi norma penilaian berjumlah 37 verifier.

Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian berjumlah 0 verifier

Verifier yang tidak dilakukan penilaian karena tidak applikatif untuk organisasi ini adalah

berjumlah 19 verifier.

(11)

Dengan demikian

PT. Yasanda

dinyatakan

”Memenuhi/Tidak Memenuhi”

persyaratan legalitas

kayu sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan oleh karenanya tim audit

“merekomendasikan/tidak

merekomendasikan”

untuk

mendapatkan

“SERTIFIKAT

LEGALITAS KAYU”

.

Laporan audit ini telah dikaji oleh pengambil keputusan sertifikasi SVLK PT SGS Indonesia dan

memutuskan keputusan sertifikasi yang

“sama/berbeda”[]

dengan rekomendasi dari auditor.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dalam pengolahan cookies berbasis tepung lokal sebagai upaya diversifikasi pangan dengan

Deka Sari Perkasa telah membuat Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) serta kebenaran datanya juga telah sesuai dengan masing-masing dokumen

Jaringan Neural ditentukan oleh pola hubungan antara neuron disebut arsitektur jaringan, metode dalam mendapatkan bobot penghubung yang disebut metode training, learning

Perancangan saklar otomatis pada penyimpanan energi listrik seperti akumulator atau baterai menjadi cadangan listrik ketika listrik PLN padam dengan basis Arduino

Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan hasil setelah menggunakan LKM Terbimbing pada perkuliahan Struktur Aljabar dapat meningkatkan aktivitas, motivasi

Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 tentang bantuan keuangan kepada Partai Politik, bantuan keuangan kepada Partai Politik yang

Di antara senyawa berikut yang dapat dibuat dari reaksi antara bromoetana dengan kalium sianida dan kemudian produk yang terbentuk direduksi lebih lanjut, adalah :..

Bonus atau uang pembinaan yang diberikan oleh Dispora Provinsi Kepri kepada para atlet yang berprestasi sangat membantu para atlet tersebut, karna para atlet