• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 11

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2012

TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan, maka perlu perubahan APBD Tahun Anggaran 2012;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a,

perubahan APBD Tahun Anggaran 2012 ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam

lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak

Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4755);

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea

Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran

Negnra Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor

44,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688);

5. Undang-Undang Nomor 28 lahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4286);

7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, T'ambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

lndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(3)

12. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2l Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang

Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang

Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang

Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang

Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelola Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

(4)

22. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4584);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Repubril Indonesia Tahun 2006 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4609);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

26. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang

Tata Cara dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119);

28. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1);

29. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2007

tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 8);

30. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 2 Tahun 2011

tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 49);

31. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2011

tentang Pajak Hotel (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 50);

32. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2011

tentang Pajak Restoran (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kota semarang Nomor 51);

(5)

33. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 201I

tentang Pajak Hiburan (Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semerang Nomor 52);

34. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 20l1

tentang Pajak Reklame (Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2011 Nomor 6, Tambahan Lembarana Daerah Kota Semarang Nomor 53);

35. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2011

tentang Pajak Penerangan Jalan (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 7 , Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 54);

36. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2011

tentang Pajak Air Tanah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembal'an Daerah Kota Semarang Nomor 55);

37. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2011

tentang Pajak Hiburan (Lembaran Daerah Kota

Semarang Tahun 2011 Nomor 9, Tambahan Lemb aranDaerah Kota Semarang Nomor 56);

38. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2011

tentang Pajak Parkir (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 57);

39. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2011

tentang Pajak Sarang Burung Walet (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 58);

40. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2011

tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 201l Nomor 13 Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 60);

41. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2012

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2012 Nomor 1);

42. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 08 Tahun 2012

tentang Pertanggungjaawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2012 Nomor 8);

(6)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG

dan WALIKOTA SEMARANG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2012

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang

Tahun Anggaran 2012 semula sebesar Rp. 2.193.614.078.000,00

bertambah sebesar Rp. 224.772.408.000,00 sehingga menjadi

Rp. 2.418.386.486.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

1. PENDAPATAN DAERAH a. Semula Rp. 2.203.477.362.000,00 b. Bertambah Rp. 74.876.244.000,00 Jumlah Pendapatan setelah perubahan Rp. 2.278.353.606.000,00 2. BELANJA DAERAH a. Semula Rp. 2.193.614.078.000,00 b. Bertambah Rp. 224.772.408.000,00

Jumlah Belanja setelah Perubahan

Rp. 2.418.386.486.000,00 Surplus / Defisit setelah Perubahan (Rp. 140.032.880.000,00)

3. PEMBIAYAAN a. Penerimaan 1) Semula Rp. 10.136.716.000,00 2) Bertambah Rp. 197.582.092.732,00 Jumlah Penerimaan setelah Perubahan Rp. 207.718.808.732,00 b. Penerimaan 1) Semula Rp. 20.000.000.000,00 2) Bertambah Rp. 47.685.928.732,00 Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan Rp. 67.685.928.732,00

Jumlah Pembiayaan Netto

setelah Perubahan Rp. 140.032.880.000,00

Sisa Lebih Pembiayaan

(7)

Surplus Pembiayaan

setelah Perubahan Rp. 0,00

Pasal 2

(1)Pendapatan Daerah sebagai mana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri

dari :

a. Pendapatan Asli Daerah

1) Semula sebesar Rp. 660.372.358.000,00

2) Bertambah Rp. 7.511.284.000,00

Jumlah Pendapatan Asli

Daerah Setelah Perubahan Rp. 667.883.642.000,00

b. Dana Perimbangan

1) Semula sebesar Rp. 1.106.194.326.000,00

2) Bertambah Rp. 810.000.000,00

Jumlah Dana Perimbangan

Setelah Perubahan Rp. 1.107.004.326.000,00

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

1) Semula sebesar Rp. 436.910.678.000,00

2) Bertambah Rp. 66.554.960.000,00

Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Setelah Perubahan Rp. 503.465.638.000,00

(2)Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

terdiri dari jenis pendapatan :

a. Pajak Daerah

1) Semula sebesar Rp. 487.142.179.000,00

2) Bertambah Rp. 14.707.821.000,00

Jumlah Pajak Daerah

Setelah Perubahan Rp. 501.850.000.000,00

b. Retribusi Daerah

1) Semula sebesar Rp. 99.421.615.000,00

2) Bertambah Rp. (2.521.617.000,00)

Jumlah Retribusi Daerah

Setelah Perubahan Rp. 96.899.998.000,00

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

1) Semula sebesar Rp. 6.361.379.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah

(8)

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

1) Semula sebesar Rp. 67.447.185.000,00

2) Bertambah Rp. (4.674.920.000,00)

Jumlah Lain-lain PAD

Setelah Perubahan Rp. 72.122.105.000,00

(3)Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

terdiri dari jenis pendapatan :

a. Dana Bagi Hasil Pajak :

1) Semula sebesar Rp. 96.500.000.000,00

2) Bertambah Rp. 810.000.000,00

Jumlah Bagi Hasil Pajak

Setelah Perubahan Rp. 97.310.000.000,00

b. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak :

1) Semula sebesar Rp. 557.500.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Bagi Hasil Bukan Pajak

Setelah Perubahan Rp. 557.500.000,00

c. Dana Alokasi Umum :

1) Semula sebesar Rp. 936.865.926.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Dana Alokasi Umum

Setelah Perubahan Rp. 936.865.926.000,00

d. Dana Alokasi Khusus :

1) Semula sebesar Rp. 72.270.900.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Dana Alokasi Khusus

Setelah Perubahan Rp. 72.270.900.000,00

(4)Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagaimana tersebut pada

ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan : Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi :

1) Semula sebesar Rp. 222.401.850.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Bagi Hasil Pajak dari

Propinsi Setelah Perubahan Rp. 222.401.850.000,00

(5)Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal & Percepatan Pembangunan

Daerah

Tambahan Penghasilan bagi Guru PNSD :

1) Semula sebesar Rp. 134.748.342.000,00

2) Bertambah Rp. 56.804.160.000,00

Jumlah Tambahan Penghasilan

(9)

(6)Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya :

1) Semula sebesar Rp. 79.760.486.000,00

2) Bertambah Rp. 9.750.800.000,00

Jumlah Bagi Hasil Pajak dari

Propinsi Setelah Perubahan Rp. 89.511.286.000,00

Pasal 3

(1)Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :

a. Belanja Tidak Langsung :

1) Semula sebesar Rp. 1.183.317.652.000,00

2) Bertambah Rp. 8.771.834.000,00

Jumlah Belanja Tidak Langsung

Setelah Perubahan Rp. 1.192.089.486.000,00

b. Belanja Langsung :

1) Semula sebesar Rp. 1.010.296.426.000,00

2) Bertambah Rp. 216.000.574.000,00

Jumlah Belanja Langsung

Setelah Perubahan Rp. 1.226.297.000.000,00

(2)Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

terdiri dari jenis Belanja :

a. Belanja Pegawai :

1) Semula sebesar Rp. 1.073.140.938.000,00

2) Bertambah Rp. 49.395.743.000,00

Jumlah Belanja Pegawai

Setelah Perubahan Rp. 1.122.536.681.000,00

b. Belanja Bunga :

1) Semula sebesar Rp. 6.978.937.000,00

2) Bertambah Rp. 750.000.000,00

Jumlah Belanja Bunga

Setelah Perubahan Rp. 7.728.937.000,00

c. Belanja Hibah :

1) Semula sebesar Rp. 14.770.000.000,00

2) Bertambah Rp. 24.052.367.000,00

Jumlah Belanja Hibah

Setelah Perubahan Rp. 38.822.367.000,00

d. Belanja Bantuan Sosial :

1) Semula sebesar Rp. 86.139.210.000,00

2) Berkurang Rp. (67.174.465.000,00)

Jumlah Belanja Bantuan Sosial

(10)

e. Belanja Bantuan Keuangan :

1) Semula sebesar Rp. 788.567.000,00

2) Bertambah/berkurang Rp. 0,00

Jumlah Belanja Bantuan

Keuangan Setelah Perubahan Rp. 788.567.000,00

f. Belanja Tidak Terduga :

1) Semula sebesar Rp. 1.500.000.000,00

2) Bertambah Rp. 1.748.189.000,00

Jumlah Belanja Tidak Terduga

Setelah Perubahan Rp. 3.248.189.000,00

(3)Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri

dari jenis Belanja :

a. Belanja Pegawai :

1) Semula sebesar Rp. 132.727.947.110,00

2) Bertambah Rp. 22.434.318.724,00

Jumlah Belanja Pegawai

Setelah Perubahan Rp. 155.162.265.834,00

b. Belanja Barang dan Jasa :

1) Semula sebesar Rp. 453.531.353.714,00

2) Bertambah Rp. 68.375.653.037,00

Jumlah Belanja Barang dan

Jasa Setelah Perubahan Rp. 521.907.006.751,00

c. Belanja Modal :

1) Semula sebesar Rp. 424.037.125.176,00

2) Bertambah Rp. 125.190.602.239,00

Jumlah Belanja Modal

Setelah Perubahan Rp. 549.227.727.415,00

Pasal 4

(1)Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :

a. Penerimaan Pembiayaan :

1) Semula sebesar Rp. 10.136.716.000,00

2) Bertambah Rp. 197.582.092.732,00

Jumlah Penerimaan Pembiayaan

Setelah Perubahan Rp. 207.718.808.732,00 b. Pengeluaran Pembiayaan : 1) Semula sebesar Rp. 20.000.000.000,00 2) Bertambah Rp. 47.685.928.732,00 Jumlah PengeluaranPembiayaan Setelah Perubahan Rp. 67.685.928.732,00

(11)

(2)Penerimaan Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis Pembiayaan :

a. SILPA tahun anggaran sebelumnya :

1) Semula sebesar Rp. 10.136.716.000,00

2) Bertambah Rp. 197.582.092.732,00

Jumlah SILPA tahun anggaran

Setelah Perubahan Rp. 207.718.808.732,00

(3)Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

terdiri dari jenis:

a. Pembentukan Dana Cadangan :

1) Semula sebesar Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 30.000.000.000,00

Jumlah Pembentukan Dana

Cadangan Setelah Perubahan Rp. 30.000.000.000,00

b. Penyertaan Modal Bank Jateng :

2) Semula sebesar Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 15.000.000.000,00

Jumlah Penyertaan Modal (Bank Jateng)

Setelah Perubahan Rp. 15.000.000.000,00

c. Penyertaan Modal (PDAM) :

1) Semula sebesar Rp. 20.000.000.000,00

2) Bertambah/berkurang Rp. 0,00

Jumlah Penyertaan Modal

(PDAM) Setelah Perubahan Rp. 20.000.000.000,00

d. Pembayaran Pokok Hutang :

1) Semula sebesar Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 1.900.000.000,00

Jumlah Pembayaran Pokok

Hutang Setelah Perubahan Rp. 1.900.000.000,00

e. Pengembalian Sisa Dana Percepatan Pembangunan Insfrastruktur

Daerah :

1) Semula sebesar Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 785.928.732,00

Jumlah Sisa Dana Percepatan Pembangunan Insfrastruktur Daerah (DPPID)

(12)

Pasal 5

Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :

1. Lampiran I Ringkasan Perubahan APBD

2. Lampiran II Ringkasan Perubahan APBD menurut Urusan

Pemerintah Daerah dan Organisasi SKPD

3. Lampiran III Ringkasan Perubahan APBD menurut Urusan

Pemerintah Daerah, Organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.

4. Lampiran IV Rekapitulasi Perubahan Belanja menurut Urusan

Pemerintah Daerah, Organisasi SKPD, Program dan Kegiatan.

5. Lampiran V Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk

keselarasan dan keterpaduan Urusan Pemerintah Daerah dan Fungsi dalam kerangka Pengelolaan Keuangan Daerah

6. Lampiran VI Daftar Perubahan Jumlah Pegawai per golongan dan

per jabatan

7. Lampiran VII Daftar Kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya

yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini.

8. Lampiran VIII Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah.

Pasal 6

(1)Dalam rangka mengantisipasi pendanaan keadaan darurat termasuk

belanja untuk keperluan mendesak, Pemerintah dapat melakukan pengeluaran dengan menggunakan Anggaran Belanja Tidak Terduga;

(2)Kriteria Keadaan Darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah :

a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktifitas Pemerintah Daerah

dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;

b. tidak diharapkan terjadi secara berulang;

c. berada di luar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah; dan

d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka

pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.

(3)Kriteria belanja untuk keperluan mendesak sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah :

a. program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang

anggarannya belum tersedia dalam anggaran tahun berjalan; dan

b. keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan

menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

(13)

Pasal 7

Walikota menetapkan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pasal 8

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Semarang

Ditetapkan di Semarang

Pada tanggal 16 Oktober 2012 Plt. WALIKOTA SEMARANG

WAKIL WALIKOTA ttd

HENDRAR PRIHADI

Diundangkan di Semarang pada tanggal 16 Oktober 2012

Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG ttd ADI TRIHANANTO Asisten Administrasi Pemerintahan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengujian ini hampir sama dengan stress test yaitu mengamati naik turun atau besar kecil ping dalam terminal waktu sharing atau transfer data dilakukan,

Menurut Louis Gottschalk sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan panca indera yang lain atau dengan alat

Demikian juga dengan nilai sig sebesar 0,000 yang ternyata lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel Stres Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Intensi

Selain itu perlu diketahui pula Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki pendapatan per kapita yang rendah yaitu sebesar 10.033 dolar Amerika pada tahun 2014

Keputusan Bentuk Kepemilikan Bisnis Pajak yang harus dibayar oleh Bisnis Pengendalian Bisnis Akses Bisnis terhadap Pendanaan Nilai Perusahaan... Perusahaan yang dikelola

Setelah ditegaskan istilah-istilah yang ada dalam judul, maka yang dimaksud dalam judul ini adalah penelitian tentang rasa percaya diri santriwati dalam menghadapi

[r]

Sesuai dengan hasil Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Penawaran Pekerjaan Perencanaan DAM Parit dan Bendungan Kecil, dengan ini diberitahukan pada Saudara kiranya dapat