STATISTIK DAERAH
KOTA TANGERANG SELATAN
2014
ISSN : 2089 - 4600
Katalog BPS : 1101002.3674 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 23 Halaman + iv Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Diterbitkan oleh :
BPS Kota Tangerang Selatan Dicetak oleh :
”Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”
Keterangan Gambar Kulit :
1. Wallpaper Abstract Colors Aurora Reloaded Candy (Edited) 2. Gambar insert :
- Kegiatan Sensus Pertanian 2013 (ST2013)
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terbitnya publikasi “Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014”. Publikasi ini diterbitkan secara rutin tiap tahunnya oleh BPS Kota Tangerang Selatan. Publikasi Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014 diterbitkan untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi sejenis yang sudah ada, data yang ditampilkan pada publikasi ini sebagian besar merupakan data primer yang dihasilkan BPS Kota Tangerang Selatan.
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan memuat berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor di wilayah Kota Tangerang Selatan dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.
Akhirnya kami ucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi dimasa mendatang.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan
Darusman, S.Si, MM NIP. 19720727 199412 1 001
Kata Pengantar
1. Geografi dan Iklim 1 2. Pemerintahan 2 3. Penduduk 4 4. Ketenagakerjaan 6 5. Pendidikan 7 6. Kesehatan 8 7. Perumahan 9 8. Pembangunan Manusia 10 9. Pertanian 11 10. Industri Pengolahan 13
11. Transportasi dan Komunikasi 14 12. Pendapatan Regional 15
13. Perbandingan Regional 16
Lampiran Tabel 17
DAFTAR ISI
Bulan Januari dan Desember, Tangerang Selatan hampir setiap hari di guyur hujan Jumlah hari hujan tertinggi terjadi di bulan Januari 2013 dan Desember 2013 dengan jumlah masing-masing hari hujan sebesar 25 hari. Curah hujan tertinggi terjadi di Bulan Januari yaitu mencapai 526.8 mm
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kota Tangerang Selatan sebagai kota termuda yang terletak di bagian timur Provinsi Banten, sebelah utara berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang, sebelah timur berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Depok, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Luas wilayah Kota Tangerang Selatan sebesar 147,19 km2
dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Pondok Aren dengan luas 2.988 ha atau 20,30 persen dari luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan dengan luas paling kecil adalah Setu dengan luas 1.480 haatau 10,06 persen.
Luas wilayah kelurahan/desa dengan wilayah di atas 400 hektar terletak di Kecamatan Pamulang. Sedangkan kelurahan atau desa dengan luas wilayah di bawah 150 hektar terletak di Kecamatan Serpong yaitu, Kelurahan Cilenggang dan Serpong serta di Kecamatan Serpong Utara yaitu Kelurahan Jelupang.
Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun BMKG Wilayah II Ciputat , yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 24,7 - 32,6 0C, temperatur maksimum
tertinggi pada bulan Oktober dan Nopember yaitu 33,9 0C dan temperatur minimum
terendah pada bulan Juli 23,7 0C. Rata-rata
kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 51 % - 98 %. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 526,8 mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 225,87 mm. Hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Desember dengan jumlah hari hujan masing-masing sebanyak 25 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,0
Peta Kota Tangerang Selatan
Uraian Satuan Nilai
DATA GEOGRAFIS
a. Luas wilayah km2 147,19
b. Ketinggian m dpl 25 c. Wilayah terluas (Pondok Aren) Ha 2 988 d. Wilayah terkecil (Setu) Ha 1 480 e. Luas desa terbesar (P.C.Udik) Ha 483 f. Luas desa terkecil (Jelupang) Ha 126 I K L I M
a. Rata-rata temperature udara oC 24,3 - 32,6
b. Rata-rata intensitas matahari % 81 c. Rata-rata curah hujan mm 225.87 d. Rata-rata kecepatan angin knot 4,0
Data Geografis dan Iklim Tangerang Selatan, 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
1
PEMERINTAHAN
PNS Di Pemerintahan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 TURUN Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintahan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 9 PNS (0,17%)
Kota Tangerang Selatan mempunyai pemerintahan yang sama dengan kabupaten/ kota lainnya. Unit pemerintahan di bawah kabupaten adalah kecamatan, masing-masing kecamatan terdiri atas beberapa kelurahan/ desa. Jumlah kecamatan di Kota Tangerang Selatan ada 7 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 54 kelurahan. Dari jumlah kelurahan yang ada, dibagi lagi menjadi 686 rukun warga (RW) dan 3.535 rukun tetangga (RT).
BELUM TAHU DIGANTI APA //*** TAHUKAH ANDA SK KELURAHAN//
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengalami penurunan sebesar 1,17 persen dibanding tahun sebelumnya atau dari 5.186 orang PNS pada tahun 2012 menjadi 5.177 orang PNS pada tahun 2013.
Jumlah anggota fraksi di DPRD Kota Tangerang Selatan yang berpendidikan lulusan SMU atau sederajat masih terdapat di Fraksi Golkar sebanyak 1 orang dan PDI-P sebanyak 2 orang.
Statistik Pemerintahan Tangerang Selatan Tahun 2013
Wilayah Administrasi 2012 2013 1. Kecamatan 7 7 2. Desa 5 - 3. Kelurahan 49 54 4. Rukun Warga ( RW ) 686 686 5. Rukun Tetangga ( RT ) 3 535 3 535 Jumlah PNS di Pemerintah
Kota Tangerang Selatan 2012 2013
Laki-laki 3 177 2 300
Perempuan 2 009 2 877
Jumlah Total 5 186 5 177
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Menurut Pendidikan
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014 Pendidikan yang
Ditamatkan Anggota DPRD Jumlah
1. SMU 3 2. DI - DIII 2 3. S1 21 4. S2/S3 18 Jumlah 44
2
tangselkota.bps.go.id
PEMERINTAHAN
Pendapatan Daerah Kota Tangerang Selatan tahun 2013 mengalamiPENINGKATAN dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan daerah Kota Tangerang Selatan mengalami peningkatan sebesar 13,66 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu 1.702 milyar rupiah tahun 2012 menjadi 1.921 milyar rupiah pada tahun 2013. Pendapatan daerah 1.921 milyar rupiah (sekitar Rp. 1,9 triliyun) dihasilkan dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 728 milyar rupiah (33,98 %), Dana perimbangan sebesar 764 milyar rupiah (38,78 %), dan dari lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 477 milyar rupiah (24,24 %). Sumbangan terbesar terhadap pendapatan daerah Kota Tangerang Selatan dihasilkan dari pendapatan hasil pajak daerah yaitu sebesar 607 milyar rupiah (30,81%), disusul oleh pendapatan dari Dana Alokasi Umum (DAU) yaitu sebesar 536 milyar rupiah (27,20 %).
*** TAHUKAH ANDA
37,02 persen dari Belanja Daerah Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 digunakan untuk belanja pegawai.
Dari pendapatan daerah yang ada, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menge-luarkan anggaran untuk belanja modal sebe-sar 561 milyar rupiah (31,36 % dari total pengeluaran belanja daerah), sedangkan han-ya sekitar 25 milhan-yar rupiah han-yang digunakan untuk belanja hibah sebesar 19 milyar rupiah, belanja bantuan sosial sebesar 5 milyar rupi-ah, belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah De-sa sebeDe-sar 278 juta rupiah, dan belanja tidak terduga sebesar 187 juta rupiah.
Perkembangan Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tangerang Selatan 2012 - 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Realisasi APBD Tangerang Selatan (milyar rupiah)
Realisasi 2012 2013 Belanja Daerah 1 743 1 789 Belanja Pegawai 590 662 Belanja Barang dan Jasa 435 540 Belanja Modal 692 561 Belanja Lain-lain 27 25 Pendapatan Daerah 1 702 1 971
PAD 576 728
Dana Perimbangan 710 764 Lain-lain Pendapatan Daerah
yg sah 416 477
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
2
3
PENDUDUK
LPP Kota Tangerang Selatan terbesar di Provinsi BantenLaju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan 2,72 persen.
Luas wilayah Kota Tangerang Selatan 147,19 Km2 memiliki jumlah penduduk sebesar
1.443.403 jiwa pada tahun 2013 dengan kepadatan penduduk sebesar 9.806 jiwa per Km2, artinya bahwa di Kota Tangerang Selatan setiap 1 Km2 rata-rata dihuni oleh 9.806 orang
penduduk. Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Ciputat Timur yaitu sebesar 12.539 orang per Km2. Ini akan mengakibatkan
semakin padatnya penduduk di Kota Tangerang Selatan jika tidak dapat menekan laju pertumbuhan penduduknya.
*** TAHUKAH ANDA
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan merupakan yang tertinggi di Provinsi Banten dibandingkan kabupaten/ kota yang ada.
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 sebesar 2,72 persen dibanding tahun sebelumnya atau bertambah sebesar 38.233 jiwa dalam satu tahun. Pertumbuhan penduduk yang paling besar ada di Kecamatan Serpong Utara sebesar 4,33 persen selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Serpong sebesar 3,52 persen.
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan ruang semakin tidak terbatas. Aktivitas masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, maupun yang lainnya dari waktu ke waktu berdampak pada meningkatnya kebutuhan penggunaan lahan.
.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 2013 Uraian Satuan 2013 TANGERANG SELATAN Penduduk orang 1 443 403 - Laki-laki orang 727 802 - Perempuan orang 715 601 Pertumbuhan Penduduk persen 2,72 Kepadatan Penduduk orang/km2 9 806
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014 Piramida Penduduk Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013 75 + 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-1
tangselkota.bps.go.id
PENDUDUK
Penduduk Serpong dan Serpong Utara lebih banyak perempuan
Sex ratio penduduk di Kecamatan Serpong dan Serpong Utara sebesar 98,44dan 99,24.
Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan ta-hun 2013 sebesar 1.443.403 jiwa dengan perincian jumlah penduduk laki-laki sebesar 727.802 jiwa dan perempuan sebesar 715.601 jiwa dengan sex ratio sebesar 101,71 artinya bahwa dari 100 perempuan yang ada terdapat 101 laki-laki.
Kecamatan Pondok Aren merupakan kecama-tan yang terbanyak penduduknya yaitu sebesar 341.416 jiwa selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Pamulang yaitu sebesar 314.931 jiwa, sedangkan di Kecamatan Setu jumlah penduduknya hanya sebesar 75.002 jiwa, dan sisanya menyebar di em-pat kecamatan lainnya.
Sex Ratio terbesar terdapat di Kecamatan Setu yakni sebesar 104,64. Hal ini menggambarkan bahwa di Kecamatan Setu lebih banyak penduduk laki-laki dibanding penduduk perempuan dengan kata lain dari 100 penduduk perempuan yang ada, terdapat 104 laki-laki
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan dari tahun ke tahunnya mengalami pen-ingkatan, hal ini disebabkan karena Tangerang Selatan merupakan suatu kota yang letak wilayah nya sangat strategis dibanding kabupaten/kota lain di Banten. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Serpong Utara merupakan yang tertinggi dibandingkan kecamatan lain di Kota Tangerang selalatan yakni sebesar 4,33 persen, sedangkan yang terendah di Kecamatan Ciputat Timur yakni sebesar 1,61 persen.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan Penduduk Jumlah Sex Ratio LPP (%)
Setu 75 002 104,64 3,12 Serpong 157 252 98,44 3,52 Pamulang 314 931 101,99 2,16 Ciputat 212 824 103,47 2,37 Ciputat Timur 193 484 101,48 1,61 Pondok Aren 341 416 102,47 2,94 Serpong Utara 148 494 99,24 4,33 Tangerang Selatan 1 443 403 101,71 2,72 Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Komposisi Penduduk Tangerang Selatan, 2013 Setu; 75002 Serpong; 157252 Pamulang; 314931 Ciputat; 212824 Ciputat Timur; 193484 Pondok Aren; 341416 Serpong Utara; 148494
3
tangselkota.bps.go.id
KETENAGAKERJAAN
Tingkat Pengangguran Terbuka di Tangerang Selatan TURUN
Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 8,07 persen pada tahun 2012 menjadi 4,56 persen pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, dari jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan sebesar 1.443.403 orang terdapat 1.070.776 orang atau 74,18 persen merupakan Penduduk Usia Kerja (PUK). Dari jumlah tersebut 650.259 orang diantaranya atau hampir 60,72 persen merupakan angkatan kerja dan sisanya adalah penduduk bukan angkatan kerja. Proporsi pekerja terhadap Angkatan Kerja pada tahun 2013 sebesar 95,44 persen, angka ini menunjukkan besarnya kesempatan seseorang untuk memperoleh pekerjaan atau yang dikenal dengan istilah ”Tingkat Kesempatan Kerja” (TKK). Dengan begitu, maka tingkat pengangguran di Tangerang Selatan pada tahun 2013 sebesar 4,56 persen.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tingkat pengangguran terbuka di Kota Tangerang Selatan mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 8,07 persen pada tahun 2012 menjadi 4,56 persen pada tahun 2013.
Penduduk usia kerja yang mencari pekerjaan pada tahun 2013 menurut data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan berjumlah 4.839 orang, dimana Kecamatan Pamulang paling banyak jumlah pencari kerjanya yaitu sebesar 1.237 orang. Jika dilihat dari ijazah tertinggi yang dimiliki oleh para pencari sangat bervariasi mulai dari ijazah SD sampai yang memiliki ijazah S2. Dilihat dari data yang ada, jumlah pencari kerja yang dominan adalah pencari kerja yang memiliki ijazah tertinggi strata I yaitu sebesar 2.093 orang, disusul oleh pencari kerja yang berijazah SMK yaitu sebesar 1.219 orang, sedangkan pencari kerja yang memiliki ijazah D I - D II /Bachelor Degree dan Ijazah SD sangat sedikit jumlahnya yaitu masing-masing sebesar 52 orang dan 6 orang saja.
Indikator Ketenagakerjaan Tangerang Selatan, 2013
Sumber : Sakernas 2013, diolah
Sumber : Sakernas 2013, diolah
Pencari Kerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2013
Uraian 2013
Penduduk usia kerja (orang) 1 070 776 Angkatan Kerja (orang) 650 259
- Bekerja 620 627
- Pengangguran 29 632
Bukan Angkatan Kerja (orang) 420 517 - Sekolah dan Mengurus Rumah
Tangga 394 919
- Lainnya 25 598
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) (%) 60,73
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,56 Tingkat Kesempatan Kerja (%) 95,44
SD; 6 SLTP sederajat 1% SLTA sederajat ; 19% SMK; 24%
DI, II, III; 13% SI; 42% SII; 72
4
tangselkota.bps.go.id
5
PENDIDIKAN
APS Kota Tangerang Selatan untuk kelompok usia 7 -12 tahun TURUN signifikan Angka partisipasi sekolah (APS) untuk kelompok usia 7-12 tahun turun sebesar 0,45 persen
Penduduk Kota Tangerang Selatan secara kuantitas memiliki kemampuan membaca dan menulis yang relatif cukup bagus dan bersekolah relatif lebih lama.
Dari hasil Susenas 2013, angka partisipasi sekolah (APS) Kota Tangerang Selatan mengalami penurunan untuk kelompok usia 7-12 tahun dibanding tahun 207-12, tercatat APS usia 7 - 12 tahun 2012 sebesar 99,61 persen menjadi 99,16 persen. Sedangkan untuk ke-lompok usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012, dengan rincian sebagai berikut: APS usia 13-15 tahun sebesar 93,58 persen men-jadi 94,79 persen dan APS usia 16-18 tahun sebesar 68,85 persen menjadi 69,18 persen.
Angka partisipasi kasar (APK) di Kota Tangerang Selatan untuk tingkat SD lebih besar dibandingkan dengan APK tingkat SMP atau SMA, dimana APK tingkat SD sebesar 107,84 persen sedangkan APK tingkat SMP dan SMA masing-masing sebesar 85,68 per-sen dan 66,15 perper-sen. Jika dilihat dari angka partisipasi murni (APM) Kota Tangerang Selatan, penduduk usia 7 - 12 tahun yang bersekolah ditingkat SD sebesar 97,80 persen, sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA masing-masing sebesar 73,96 persen dan 51,87 persen. Dilihat dari jenis kelamin untuk tingkat SD dan tingkat SMA di Kota Tangerang Selatan, APK dan APM penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan penduduk perempu-an, sedangkan tingkat SMP di Kota Tangerang Selatan, APK penduduk perempuan lebih be-sar dibandingkan penduduk laki-laki dan APM penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan penduduk perempuan.
Indikator Pendidikan Kota Tangerang Selatan, 2013
Sumber : Susenas 2013, diolah
Uraian L P L + P
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
- Usia 7 - 12 tahun 99,80 98,52 99,16 - Usia 13 - 15 tahun 93,79 95,91 94,79 - Usia 16 - 18 tahun 74,76 64,14 69,18 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- Tingkat SD 107,85 107,83 107,84 - Tingkat SMP 85,39 86,01 85,68 - Tingkat SMA 67,69 64,75 66,15 Angka Patisipasi Murni (APM)
- SD ( Usia 7 - 12 tahun ) 98,16 97,44 97,80 - SMP ( Usia 13 - 15 tahun ) 69,30 79,16 73,96 - SMA ( Usia 16 - 18 tahun ) 52,01 51,74 51,87
Persentase Penduduk 10 tahun ke atas Menurut pendidikan yang ditamatkan, 2013
Sumber: Susenas 2013, diolah Tidak/ Belum Tamat SD/ sederajat; 11,57 SD/ sederajat; 15,81 SMP/ sederajat; 17,92 SMA/ sederajat; 35,64 Universita s/PT; 19,06 Other; 54,7
tangselkota.bps.go.id
KESEHATAN
Keadaan BALITA Gizi Kurang/Buruk Meningkat di Kota Tangerang Selatan 0,24 persen Balita dengan status gizi buruk dan 4,21 persen status balita gizi kurang di wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Pembangunan di bidang kesehatan mencakup peningkatan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dasar terus ditingkatkan. Tujuan penyediaan fasilitas kesehatan adalah tersedianya fasilitas kesehatan yang mudah dan murah bagi semua lapisan masyarakat.
Sangat disayangkan, semakin mening-katnya sarana dan prasarana kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak didukung dengan sosialisasi atau kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Hal ini dapat dilihat semakin meningkatnya Balita yang memiliki gizi kurang/buruk pada tahun 2012. Tercatat dari 104.645 balita yang ditim-bang, ternyata 4.655 balita (4,45 %) yang memiliki gizi kurang/buruk, atau meningkat sebesar 1,13 persen jika dibanding tahun sebelumnya.
Untuk gambaran kondisi kesehatan balita dari data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2012, tercatat 99.990 balita dengan status gizi baik/lebih (95,55 %) dan 4.403 balita dengan status gizi kurang (4,21 %), sedangkan sisanya 252 balita dengan status gizi buruk (0,24 %). Dari kondisi balita dengan status gizi buruk ternyata banyak ditemukan di Kecamatan Ciputat Timur dan Kecamatan Pondok Aren masing-masing ber-jumlah 59 dan 50 balita. Sedangkan Balita dengan status gizi kurang banyak ditemukan di Kecamatan Pamulang yaitu sebesar 1.928 balita, disusul Kecamatan Pondok Aren sebe-sar 885 balita. .
Dari 35.404 kunjungan pasien rawat jalan/ poliklinik ke RSUD Kota Tangerang Selatan pada tahun 2012, yang paling banyak dikun-jungi oleh pasien rawat jalan adalah UGD yaitu sebanyak 13.537 pasien (38,24 %), selanjutan-ya poli interna selanjutan-yaitu mencapai 6.648 pasien (18,78 %).
Keadaan Gizi Balita di Tangerang Selatan Tahun 2013
Sumber : Kota Tangerang Selatan Dalam Angka 2013
Kunjungan Pasien Rawat Jalan/Poliklinik menurut Jenis Pelayanan di RSUD Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014 Kecamatan
Balita Ditim-bang
Keadaan Gizi Balita (%) Baik/ lebih Buruk Ku-rang Setu 5.624 92,70 0,20 4,60 Serpong 13.222 97,20 0,10 1,00 Pamulang 23.166 94,50 0,20 2,10 Ciputat 13.981 95,50 0,20 2,00 Ciputat Timur 11.786 93,20 0,40 4,70 Pondok Aren 22.279 90,20 0,20 4,40 Serpong Utara 10.902 96,50 0,10 2,50 Tangerang Sel 100.960 93,99 0,21 2,92 Tahun 2012 104.645 95,55 0,24 4,21 Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
6
7
PERUMAHAN
Jumlah rumahtangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air besar NAIK
0,25 persen rumahtangga di Kota Tangerang Selatan yang tidak menggunakan fasilitas untuk buang air besar (BAB)
Tingkat kesehatan dan kenyamanan rumah dapat dilihat dari fasilitas perumahan
yang
memadai, seperti luas lantai, jenis lantai, jenis dinding, jenis atap, sirkulasi udara, memiliki fasilitas buang air besar, dll.Dari data hasil Susenas 2012, jumlah ru-mahtangga dengan status penguasaan tempat tinggal milik sendiri sebesar 75,31 persen se-dangkan 24,69 persen sisanya rumahtangga dengan status penguasaan tempat tinggal kon-trak/sewa/lainnya. Bangunan tempat tinggal berpenghuni di Kota Tangerang Selatan dengan atap beton/genteng mengalami penurunan dari 85,48 persen tahun 2011 men-jadi 82,17 persen tahun 2012, dan untuk lantai terluas bukan tanah juga mengalami penurunan dari 99,59 persen menjadi 99,25 persen.
*** TAHUKAH ANDA
Jumlah rumahtangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air besar meningkat dar 0,03 persen menjadi 0,25 persen
Jika dilihat dari persentase sumber air mi-num yang digunakan oleh rumahtangga di Kota Tangerang Selatan, terjadi pergeseran dari sumber air minumnya ledeng, pompa, sumur, lainnya menjadi sumber air minum utamanya air kemasan.
Dari data Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kota Tangerang Selatan, keluarga dengan tingkat kesejahteraan Tahap II yang paling dominan yaitu sebesar 35,70 persen. Keluarga dengan kategori keluarga pra se-jahtera dan keluarga sese-jahtera tahap I mengala-mi penurunan yang cukup signifikan yaitu mas-ing-masing turun sebesar 36,27 persen dan 9,54 persen jika dibanding tahun sebelumnya
Statistik Perumahan Tangerang Selatan Tahun 2013
Sumber : Data Susenas 2013, diolah
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014 Jumlah keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera Tahap I Tahun 2011-2012
Uraian %
2012 2013
Rumah milik sendiri 82,04 75,90
Lantai terluas bukan tanah 99,25 99,85
Luas lantai rumah perkapita <
10 m2 18,08 16,37
Atap rumah dari beton dan
genteng 82,17 82,88
Dinding rumah berupa tembok 99,13 97,80
Mengkonsumsi air minum
ke-masan dan air ledeng 48,88 52,38
Bahan bakar memasak:
- Gas 97,76 98,23
- Minyak tanah 1,37 0,09
- Kayu bakar 0,25 0,19
- Lainnya 0,62 1,49
Menggunakan fasilitas buang
air besar 99,75 99,95
Pengguna Listrik PLN dan Non
PLN 99,84 100,00 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
Pra Sejahtera 2012 Pra Sejahtera 2013 KS I 2012 KS I 2013
8
PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Kota Tangerang Selatan masih tertinggi di Banten
IPM Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sebesar 76,61 masih di atas Kota Cilegon dan Kota Tangerang
IPM atau sering disebut juga Indikator Pembangunan Manusia merupakan indikator komposit tunggal yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian pembangunan di suatu wilayah. Walaupun tidak dapat mengukur semua dimensi dari pembangunan manusia, namun mampu mengukur dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan kemampuan dasar penduduk. Penghitungan angka IPM dapat dilihat dari tiga komponen yaitu angka harapan hidup (AHH), angka melek huruf (AMH), dan pengeluaran perkapita yang disesuaikan.
Dengan melihat indikator-indikator pemben-tuk IPM dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2012, angka hara-pan hidup di Kota Tangerang Selatan tahun 2012 mencapai 68,77 tahun, ini berarti bahwa kemampuan untuk bertahan hidup masyarakatnya bisa mencapai pada usia 68 tahun, hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat kesadaran untuk sehat dari masyarakat Kota Tangerang Selatan cukup tinggi, selain itu juga sarana dan prasarana kesehatan yang ada semakin memadai.
Dari indikator pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk Kota Tangerang Selatan selama 10,98 tahun atau pendidikan masyarakatnya setara SMA kelas satu. dapat dilihat bahwa angka melek huruf (AMH) di Kota Tangerang Selatan sebesar 98,51 persen, ini berarti bahwa masih tercatat 1,49 persen penduduk di Kota Tangerang Selatan yang masih buta huruf (tidak bisa baca tulis huruf latin maupun huruf lainnya). Pemerintah Kota Tangerang Selatan harus terus melakukan kebijakan dalam rangka pengentasan buta huruf.
Indeks Pembangunan Manusia - Banten 2012-2013
Sumber : Susenas 2013 diolah
IPM Kota Tangerang Selatan , 2012
Uraian 2011 2012 Angka Harapan Hidup 68,77 69,17 Angka Melek Huruf 98,51 98,62 Rata-rata Lama Sekolah 10,98 NA Pengeluaran per Kapita
disesuaikan (ribuan Rp) 645,12 NA Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) 76,61 77,13
Sumber : Susenas 2013 diolah 71,90 69,64 68,82 72,82 70,25 76,05 76,31 73,12 77,13 2012 2013 IP M
tangselkota.bps.go.id
9
PERTANIAN
Luas panen padi sawah NAIK tetapi produksinya TURUN
Luas panen padi sawah turun dari 286 Ha tahun 2011 menjadi 305 Ha tahun 2012, tetapi produksi padi turun 7,52 persen
Penggunaan lahan untuk sektor pertanian di Kota Tangerang Selatan semakin menurun, hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya bangunan/gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Hal ini berbanding lurus dengan laju pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kota Tangerang Selatan.
Dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan, luas panen padi mengalami peningkatan, sedangkan palawija mengalami penurunan dibanding tahun 2011. Walaupun luas panen padi mengalami kenaikan namun produktifitasnya mengalami penurunan, sehingga pada tahun 2012 produksi gabah kering panen mengalami penurunan.
*** TAHUKAH ANDA
Produktifitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami penurunan dari 60,42 Kw/Ha pada tahun 2011 menjadi hanya 52,39 Kw/Ha tahun 2012 (Turun 13,28 %).
Luas panen padi sawah bertambah dari 286 Ha pada tahun 2011 menjadi 305 Ha pada tahun 2012 atau naik 6,64 persen, tetapi produktifitas gabah kering panen mengalami penurunan sebesar 13,28 persen, sehingga menyebabkan produksi gabah kering panen pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 13,28 persen atau dengan kata lain bahwa dari 1.728 ton gabah kering panen yang dihasilkan pada tahun 2011 turun menjadi 1.598 ton di tahun 2012.
Statistik Padi Palawija Tangerang Selatan, 2013
Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) (Ton GKP) Produksi PADI SAWAH 190 6 157 PADI GOGO - - JAGUNG 111 5 320 UBI KAYU 121 16 692 UBI JALAR 44 13 060 KACANG TANAH 144 1 752
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Produksi Padi Palawija 2012 dan 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 Padi Sawah Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah 2012 2013
tangselkota.bps.go.id
9
PERTANIAN
Jumlah ternak sapi potong dan kerbau turun drastis
Jumlah ternak sapi potong tahun 2012 turun sebesar 79,29 persen, sedangkan ternak kerbau turun 91,67 persen
Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Selain sapi, ada juga jenis hewan ternak lainnya seperti kerbau, kuda, kambing, babi, dll. Hewan sapi, kerbau, dan kuda digolongkan ke dalam hewan ternak besar.
Di Kota Tangerang Selatan, kebutuhan akan daging sapi dan kerbau sangat besar hal ini dapat dilihat dari pengeluaran konsumsi rumahtangga untuk daging.
*** TAHUKAH ANDA
Jumlah ternak sapi potong dan kerbau mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu masing-masing turun sebesar 79,29 persen dan 91,67 persen.
Dari data yang tercatat di Dinas Pertanian Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan, pada akhir tahun 2012 jumlah ternak sapi potong dan kerbau mengalami penurunan yang sangat signifikan, dimana pada tahun 2011 jumlah hewan ternak sapi potong di Tangerang Selatan mencapai 1.584 ekor sedangkan tahun 2012 turun menjadi 328 ekor (turun 79,29 %). Sementara itu jumlah ternak kerbau juga mengalami penurunan yang drastis, dari 264 ekor pada tahun 2011 menjadi 22 ekor tahun 2012 (turun 91,67 %).
Selain sapi potong dan kerbau, hewan ternak besar lainnya yang ada di Kota Tangerang Selatan adalah hewan sapi perah dan kuda. Berbeda dengan sapi potong dan kerbau, untuk hewan ternak kuda mengalami peningkatan sebesar 31,40 persen dimana pada tahun 2011 jumlahnya 121 ekor meningkat menjadi 159 ekor kuda pada tahun 2012. Untuk hewan sapi perah jumlahnya tidak mengalami perubahan dari tahun 2011 ke 2012.
Jumlah Ternak Yang Dipelihara Menurut Kecamatan
Ternak Kerbau Kuda Potong Sapi Perah Sapi
Setu 9 0 79 5 Serpong 0 17 58 0 Pamulang 0 50 38 0 Ciputat 0 0 11 0 Ciputat Timur 0 0 1 0 Pondok Aren 17 6 129 0 Serpong Utara 5 0 12 0 Jumlah 31 73 328 5
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Jumlah Ternak Besar Tahun 2012-2013 di Kota Tangerang Selatan
0 50 100 150 200 250 300 350
Kerbau Kuda Sapi
Potong Sapi Perah 22 159 328 5 31 73 328 5 2012 2013
tangselkota.bps.go.id
10
INDUSTRI PENGOLAHAN
Pekerja perumpuan mendominasi di sektor industri pengolahan
67,94 persen pekerja di sektor industri pengolahan di Kota Tangerang Selatan berjenis kelamin perepuan .
Kota Tangerang Selatan yang masih berusia 5 tahunan merupakan salah satu kota penyangga ibukota metropolitan Jakarta. Sektor ekonomi utama yang menunjang perekonomian Kota Tangerang Selatan adalah sektor perdagangan dan jasa, sedangkan sektor industri pengolahan di wilayah ini tidak terlalu mendominasi. Menurut data Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan, sekitar 6,74 persen (108 perusahaan) dari seluruh perusahaan yang ada di Tangerang Selatan adalah perusahaan industri pengolahan baik industri mikro kecil, menengah, maupun industri besar. dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 26.832 pekerja (27,20 %). Sedangkan 30.000 lebih pekerja berada disektor perdagangan, hotel, dan restoran (32,31 %).
*** TAHUKAH ANDA
Pekerja perempuan di sektor industri pengolahan sebanyak 18.231 orang (67,94 %), sedangkan laki-laki hanya sebanyak 8.601 orang (33,06 %).
Kalau dilihat dari status perusahaan dan penyerapan tenaga kerjanya, ternyata perusahaan dengan status swasta nasional yang paling banyak jumlahnya yaitu sebesar 1.136 perusahaan dan dapat menyerap tenaga kerja paling besar yaitu sebesar 61.261 pekerja. Untuk perusahaan PMA dan PMDN jumlahnya berimbang tetapi penyerapan tenaga kerjanya sangat jauh berbeda dimana untuk perusahaan PMA jumlah tenaga kerjanya sebanyak 25.122 pekerja sedangkan di perusahaan PMDN hanya sebanyak 8.679 pekerja saja.
Dari data yang tersedia, perusahaan yang berada di wilayah Kota Tangerang Selatan menyebar di seluruh kecamatan yang ada. 33,11 persen perusahaan berada di wilayah Kecama-tan Serpong, sedangkan 4,06 persen perus-ahaan berada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, dan sisanya menyebar di 5 kecamatan lainnya.
Jumlah Perusahaan Berdasarkan Sektor Usaha di Tangerang Selatan, 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Jumlah Perusahaan Menurut Kecamatan Tahun 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Sektor Jumlah Jumlah
Perush Tenaga
Pertanian Peternakan,
Kehu-tanan dan Perikanan 5 83
Pertambangan dan Penggalian 7 130
Industri Pengolahan 115 26.461
Listrik. Gas dan Air Bersih 4 216
Bangunan/Konstruksi 52 5.292
Perdagangan. Hotel dan
Restoran 763 35.717
Pengangkutan, pergudangan,
dan Komunikasi 29 3.955
Keuangan. Persewaan dan Jasa
Perusahaan 540 20.632
Jasa kemasyarakatan, sosial, &
perorangan 181 11.179
Kegiatan yg belum jelas batasnya 0 0
Jumlah 1.696 103.665 Setu; 226 Serpong; 563 Pamulang; 169 Ciputat; 190 Ciputat Timur; 74 Pondok Aren; 239 Serpong Utara; 265
tangselkota.bps.go.id
11
TRANSPORTASI
Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Serpong semakin berkurang Jumlah penumpang kereta api yang tercatat di Stasiun Serpong sebanyak 2.316.350 penumpang pada tahun 2011
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Selain angkutan jalan raya, kereta api memegang peranan penting dalam sistem transportasi di Kota Tangerang Selatan. Untuk mendukung pengoperasian angkutan kereta api, di wilayah Kota Tangerang Selatan dilengkapi dengan 5 stasiun dengan kondisi yang belum memadai dari segi kapasitas maupun tingkat pelayanan.
Data yang bersumber dari Stasiun KA Serpong menunjukan jumlah penumpang kereta api di Stasiun Serpong setiap bulannya mengalami fluktuasi dan selama 3 tahun terkahir ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2010 jumlah penumpang kereta api mencapai 3.514.693 penumpang sedangkan pada tahun 2011 jumlah penumpang turun menjadi 2.316.350 penumpang (turun 33,91 %). Pada tahun 2012 jumlah penumpang kereta api di stasiun Serpong hanya berjumlah 2.081.482 penumpang saja atau turun 10,14 persen dari tahun 2011.
*** TAHUKAH ANDA
Pendapatan dari penumpang kereta api di Sta-siun Serpong semakin menurun dari tahun 2010 sampai 2012
Semakin menurunnya jumlah penumpang kerata api yang ada mengakibatkan berku-rangnya pendapatan di Stasiun Serpong, hal ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 pen-dapatan dari angkutan kereta api di Stasiun Serpong mencapai 9,89 milyar rupiah, se-dangkan tahun 2011 turun menjadi 8,60 milyar rupiah (turun 13,11 %). Dan pada tahun 2012 pendapatan di Stasiun Serpong kembali turun sebesar 9,84 persen atau hanya sebesar 7,75 milyar rupiah.
Jumlah Penumpang Angkutan Kereta Api di Stasiun Serpong Tahun 2011-2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Jumlah Penumpang Angkutan Kereta Api di Stasiun Serpong Tahun 2011-2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2011 2012 2013 Bulan 2011 2012 2013 Januari 228 846 166 462 40 563 Februari 203 732 153 206 47 816 Maret 241 500 179 676 45 091 April 221 625 155 664 45 847 Mei 174 549 176 406 73 237 Juni 174 707 202 371 74 568 Juli 193 110 197 808 41 618 Agustus 177 714 178 730 42 573 September 189 417 165 158 41 211 Oktober 166 725 174 146 56 118 Nopember 162 128 163 182 44 593 Desember 182 270 168 673 45 900 Total 2 316 350 2 081 482 595 135
tangselkota.bps.go.id
12
PENDAPATAN REGIONAL
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Selatan 2012 melambat
Tahun 2012 PDRB ADHB Kota Tangerang Selatan mencapai 14,97 triliun rupiah dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 8,24 persen
PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. PDRB merupakan besaran nilai tambah bruto yang dihasilkan dalam memproduksi barang dan jasa oleh sektor produktif dalam perekonomian suatu daerah/region, tanpa melihat pelaku ekonominya.
Total nilai tambah yang tercipta dari produksi barang dan jasa yang dilakukan para pelaku ekonomi di Kota Tangerang Selatan dicerminkan oleh besaran angka PDRB-nya. Pada tahun 2012, nilai PDRB Tangerang Selatan mencapai sekitar 14,97 triliun rupiah. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan harga konstan 2000, nilai PDRB Tangerang Selatan mencapai 6,30 triliun rupiah atau meningkat 8,24 persen dari tahun sebelumnya. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku Tan-gerang Selatan sebesar 10,88 juta rupiah atau meningkat 9,13 persen dibanding tahun sebelumnya. Nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun karena adanya pengaruh kenaikan harga.
*** TAHUKAH ANDA
LPE Kota Tangerang Selatan melambat dibanding tahun sebelumnya, dimana LPE tahun 2011 sebesar 8,52 persen sedangkan LPE tahun 2012 8,24 persen.
Sumbangan tertinggi terhadap PDRB masih di sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 30,85 persen, diikuti oleh sektor jasa-jasa yaitu sebesar 15,34 persen. Untuk sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor industri pengolahan, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan terhadap pembentukan PDRB andilnya juga cukup besar antara 12-15 persen.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014 Uraian 2011 *) 2012 *) 2013 **) 1. PDRB ADHB (Triliun Rp) 13,22 14,97 17,14 2. PDRB ADHK (Triliun Rp) 5,82 6,30 6,84 3. PDRB per kapita ADHB (Juta Rp) 9,97 10,88 11,87 4. PDRB per kapita ADHK (Juta Rp) 4,39 4,58 4,74 5. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE %) 8,52 8,24 8,48 PDRB Kota Tangerang Selatan 2010-2012
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014 Persentase Distribusi PDRB terhadap
Pertanian, Peternakan Kehutanan dan Perikanan; 0,78 Pertamban gan dan Penggalian ; 0,02 Industri Pengolaha n; 13,20 Listrik, Gas dan Air Bersih; 3,61 Bangunan; 8,68 Perdagang an, Hotel dan Restoran; 31,21 Pengangku tan dan Komunikas i; 14,87 Keuangan, Persewaan dan Jasa; 11,87 Jasa-jasa; 15,76
tangselkota.bps.go.id
13
PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB perkapita Tangsel berada di peringkat kelima se-Banten
PDRB perkapita Kota Tangerang Selatan masih tertinggal jauh di bawah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
Perbandingan antar kabupaten/kota di Banten untuk beberapa indikator terpilih di tahun 2012 memperlihatkan adanya ketimpangan akibat variasi nilai yang cukup besar. Kalau dilihat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Tangerang menempati urutan pertama dibanding kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten yaitu sebesar 70,201 triliun rupiah, disusul Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon yaitu masing-masing memiliki PDRB ADHB nya sebesar 44,119 triliun rupiah dan 38,219 triliun rupiah.
Jika dilihat dari PDRB adhb per kapita tertinggi di Kota Cilegon yaitu sebesar 97,15 juta rupiah, hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di Kota Cilegon pertengahan tahun 2012 jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yaitu hanya 393.392 jiwa. PDRB per kapita yang paling rendah terdapat di Kabupaten Lebak yaitu sebesar 8,18 juta rupiah per kapita per tahun.
Sedangkan PDRB adhb per kapita Kota Tangerang Selatan sebesar 10,88 juta rupiah per kapita per tahun. Jika dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Banten, Kota Tangerang Selatan menempati posisi kelima setelah Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabu-paten Tangerang dan Kota Serang. Dan bila dibandingkan dengan Provinsi Banten, PDRB adhb perkapita Kota Tangerang Selatan masih jauh di bawah PDRB adhb perkapita Provinsi Banten dimana pada tahun 2012 PDRB adhb Provinsi Banten sebesar 18,86 juta rupiah setahunnya atau 173,45 persen dari PDRB adhb per kapita Kota Tangerang Selatan.
Perbandingan PDRB Perkapita se-Banten ( Rupiah)
Sumber : Banten Dalam Angka 2014
PDRB ADHB, ADHK 2013 (Miliyar Rp)
Sumber : Banten Dalam Angka 2014
Kota/ Kabupaten PDRB ADHB (Milyar
RP) PDRB per Kapita (Juta Rp) Kab. Pandeglang 11.893,99 10,06 Kab. Lebak 11.509,42 9,22 Kab. Tangerang 50.939,88 16,13 Kab. Serang 18.111,26 12,48 Kota Tangerang 80.116,00 41,03 Kota Cilegon 44.164,66 110,88 Kota Serang 8.058,14 13,02
Kota Tangerang Selatan 17.136,97 11,87
Provinsi Banten 241.930,32 21,12 0,00 10.000,00 20.000,00 30.000,00 40.000,00 50.000,00 60.000,00 70.000,00 80.000,00 90.000,00
PDRB ADHB (Milyar RP) PDRB ADHK (Milyar RP)
LAMPIRAN
Tabel 1. Kondisi Iklim di BMKG Wilayah II Ciputat, Tangsel Tahun 2014
Bulan Temperatur (Rata-rata)
Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Rata-rata Kecepatan Angin (Km/jam) Kelembaban Nisbi (%) Min Max [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] Januari 26,4 526,8 25 89 5 15 Pebruari 27,2 224,8 19 85 4 13 Maret 28,1 105,6 16 82 5 15 April 27,9 336,9 19 84 4 17 Mei 27,9 227,2 16 84 4 11 Juni 28,0 82,7 14 79 4 9 Juli 26,5 348,8 22 84 4 10 Agustus 27,7 81,6 5 73 5 11 September 28,2 34,8 6 74 4 10 Oktober 28,2 133,5 15 74 4 14 November 27,7 261,6 14 78 4 17 Desember 27,1 346,2 25 78 5 13 Rata-rata 27,6 225,87 16,33 82 4 17
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 2. Jumlah Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Menurut Fraksi
No Fraksi Laki-laki
Perempu-an Jumlah [1] [2] [3] [4] [5] 1 Demokrat 10 2 12 2 Keadilan Sejahtera 3 3 6 3 Golongan Karya 6 0 6 4 PDI - P 4 2 6 5 PAN 2 1 3 6 Gerindra 2 0 2 7 PPP 2 0 2 8 PKB 1 1 2 9 HANURA 1 1 2 10 PBB 0 1 1 11 PPDI 1 0 1 12 PKPI 1 0 1 33 11 44 Jumlah
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
No Fraksi Pendidikan Jumlah Total SMU DI-DIII S1 S2/S3 [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] 1 Demokrat 0 0 6 6 12 2 PKS 0 1 2 3 6 3 Golongan Karya 1 0 2 3 6 4 PDIP 2 1 2 1 6 5 PAN 0 0 3 0 3 6 Gerindra 0 0 1 1 2 7 PPP 0 0 1 1 2 8 PKB 0 0 1 1 2 9 HANURA 0 0 1 1 2 10 PBB 0 0 1 0 1 11 PPDI 0 0 0 1 1 12 PKPI 0 0 1 0 1 Jumlah 33 2 21 18 44
Tabel 3. Jumlah Fraksi di DPRD Kota Tangerang Selatan Menurut Pendidikan
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
No Kecamatan Penduduk Jumlah Luas wilayah (KM ) Kepadatan Penduduk [1] [2] [3] [4] [5] 1 Setu 75 002 14,80 5 068 2 Serpong 157 252 24,04 6 541 3 Pamulang 314 931 26,82 11 742 4 Ciputat 212 824 18,38 11 579 5 Ciputat Timur 193 484 15,43 12 539 6 Pondok Aren 341 416 29,88 11 426 7 Serpong Utara 148 494 17,84 8 324
Kota Tangerang Selatan 1 443 403 147,19 9 806
Tabel . 4 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk
Kota Tangerang Selatan Menurut Kecamatan 2013
Tabel 5. Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
No Kecamatan Laki -laki Perempuan Jumlah
[1] [2] [3] [4] [5] 1 Setu 38 352 36 650 75 002 2 Serpong 78 007 79 245 157 252 3 Pamulang 159 014 155 917 314 931 4 Ciputat 108 225 104 599 212 824 5 Ciputat Timur 97 453 96 031 193 484 6 Pondok Aren 172 787 168 629 341 416 7 Serpong Utara 73 964 74 530 148 494
Kota Tangerang Selatan 727 802 715 601 1 443 403
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Tabel . 6 Indikator Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan Tahun 2013
Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan (Data Sakernas diolah Tahun 2013)
Uraian Jumlah
No Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
Penduduk usia kerja (orang) 1 070 776
1 537 927 532 849
Angkatan Kerja (orang) 650 259
2 429 377 220 882
- Bekerja 409 505 211 122 620 627
- Pengangguran 19 872 9 760 29 632
Bukan Angkatan Kerja (orang) 420 517
3 108 550 311 967
- Sekolah dan Mengurus Rumah
Tangga 89 081 305 858 394 919
- Lainnya 19 489 6 109 25 598
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) (%) 60,73
4 79,82 41,45
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,56
5 4,63 4,42
Tingkat Kesempatan Kerja (%) 95,44
6 95,37 95,58