• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Siak terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. Kabupaten Siak terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Siak terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya beberapa perubahan undang-undang khususnya: Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah menjadi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 berimplikasi sangat luas. Konsekuensi logis dari perubahan tersebut menuntut adanya perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak merupakan lembaga di Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Siak yang mempunyai tugas dalam bidang publikasi, informasi, komunikasi, dan dokumentasi tentang pembangunan daerah serta kebijakan yang dilaksanakan, serta tudas-tugas lainnya. Oleh karena itu Bagian Humas mempunyai peran strategis terhadap informasi dan komunikasi pembangunan di Kabupaten Siak sesuai dengan Visi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, yaitu ”Terwujudnya Penyebaran Informasi Pemerintah Daerah Baik Internal maupun Eksternal Secara Baik, Akuntabel dan Bertanggung jawab”.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak mengedepankan profesionalisme yang bertitik tolak pada landasan keimanan dan ketaqwaan sebagai pondasi utama dalam kehidupan

(2)

berbangsa dan bernegara, sebagaimana yang diharapkan oleh Visi Kabupaten Siak, yaitu,“ Terwujudnya Kabupaten Siak sebagai Pusat Budaya Melayu di Riau yang didukung oleh Agribisnis, Agroindustri dan Pariwisata yang maju dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis dan Sejahtera pada tahun 2020 “ (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bagian Humas, 2006-2007).

Era transparansi dan perkembangan teknologi informasi telah menjadikan masyarakat lebih kritis dan cenderung terjadi perubahan yang cepat di masyarakat. Kondisi seperti ini menuntut instansi/organisasi untuk mengakomodir dan mengantisipasi keinginan masyarakat/publik untuk memperoleh informasi.

Perkembangan teknologi informasi telah melahirkan perkembangan yang cukup pesat pada media massa cetak dan elektronik. Menjamurnya berbagai media massa dan derasnya arus informasi yang menerpa masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat. Sementara itu muncul pendapat bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi, maka informasi diserahkan kepada masyarakat dan tidak lagi diurus oleh Pemerintah. Peran Pemerintah lebih dititikberatkan hanya sebagai pembuat kebijakan, regulasi, dan fasilitasi (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak 2006-2007).

Dengan kondisi tersebut, diperlukan kelembagaan Humas (Hubungan Masyarakat) dalam setiap Instansi Pemerintah untuk mengimbangi arus informasi di masyarakat yang sewaktu-waktu dapat merugikan Instansi Pemerintah. Pembentukan Humas instansi berfungsi untuk menerjemahkan kebijakan kepada intern (pegawainya) atau masyarakat/publik dan untuk memonitor setiap sikap dan

(3)

tingkah laku publik/masyarakat untuk disampaikan kepada pimpinan instansi sebagai bahan pengambil keputusan.

Perkembangan arus informasi dan komunikasi yang pesat masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi organisasi untuk tetap berkembang. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan/program dalam lembaga atau organisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal kegiatan lembaga atau organisasi tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

Dalam pengelolaan suatu organisasi di bidang kehumasan di Kabupaten Siak, pegawai menempati posisi yang sangat penting dalam menjamin kelancaran kerja, karena mereka berhadapan langsung dengan aktivitas utama organisasi untuk menghasilkan output tertentu yang diusahakan. Akibatnya pegawai yang berhubungan langsung dengan aktivitas utama organisasi dituntut agar menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga mencapai persyaratan–persyaratan pekerjaan tersebut yang akhirnya secara langsung dapat diterima dari jumlah maupun kualitasnya. Pencapaian persyaratan pekerjaan yang dewasa ini biasa disebut dengan istilah kinerja, Simamora (1997).

Sebagian besar pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak memperlihatkan pencapaian kinerja yang tidak memuaskan. Indikasi tersebut antara lain pelayanan kepada masyarakat yang diberikan dinilai kurang memuaskan, seperti pelayanan informasi kebijakan pimpinan dan informasi pembangunan yang terkesan lambat. Relatif rendahnya pencapaian kinerja

(4)

pegawai diakui memberikan dampak terhadap tingkat kegagalan dan keberhasilan pelayanan kepada masyarakat yang masih cukup tinggi.

Sementara itu kinerja yang diharapkan dalam organisasi akan dapat dicapai apabila strategi pengembangan sumber daya manusia di dalam organisasi dilakukan secara akurat, terencana, dan terpadu. Karena strategi pengembangan sumber daya manusia yang terarah akan memotivasi pegawai untuk bekerja secara produktif, inovatif, dan kreatif yang pada akhirnya organisasi akan memiliki kinerja yang baik pula.

Permasalahan yang terjadi di Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak ini adalah sistem penempatan jabatan struktural yang kurang profesional dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan. Hal ini selain memicu kecemburuan sosial diantara sesama pegawai, juga bisa menjadi penyebab terjadinya pergeseran motivasi kerja pegawai. Di samping itu masih banyak pegawai Bagian Humas ini yang belum faham dengan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi Humas. Kurangnya peran pimpinan dalam membangkitkan motivasi pegawai Humas. Budaya organisasi yang tidak mendukung pencapaian tujuan organisasi serta lemahnya sumber daya manusia yang mengkibatkan kompetensi antara pegawai menjadi rendah.

Memperhatikan permasalahan yang ada di Bagian Humas tersebut, penulis memiliki persepsi bahwa beberapa aspek penting yang perlu mendapat penanganan dan perbaikan terus-menerus adalah: pengembangan organisasi yang meliputi visi dan misi organisasi, budaya organisasi, lingkungan kerja dan etos kerja yang baik. Dengan demikian akan dapat dikembangkan kebijakan-kebijakan pemerintah khususnya pemerintah daerah yang berkaitan dengan peningkatan

(5)

kinerja melalui pengembangan motivasi, budaya organisasi dan kompetensi sehingga diharapkan mampu memberi pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawainya.

Berbagai permasalahan di atas melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan keorganisasian dan manajemen di Bagian Humas Sekretat Daerah Kabupaten Siak. Oleh karena itu penulis memilih oragnisasi ini sebagai objek penelitian dengan judul ” Analisis Motivasi, Budaya Organisasi, dan Kompetensi Dalam Pencapaian Kinerja Pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ditemui terhadap kinerja pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, sebagai berikut:

1. Masih ditemui pegawai yang mencari pencaharian lain selain bekerja di kantor, kurang disiplin waktu bekerja, masuk dan pulang kantor tidak tepat waktu, tidak ada gairah dan semangat dalam bekerja, adanya rasa pesimistis dalam karier.

2. Adanya berbagai keluhan yang disampaikan oleh masyarakat tentang informasi pembangunan dan kebijakan pimpinan di media cetak dan elektronik terkesan lambat. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas layanan Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, masih rendah dan tidak efektif.

(6)

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dalam penelitian ini selanjutnya dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sejauh manakah faktor motivasi, budaya organisasi, dan kompetensi mempengaruhi kinerja pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak?

2. Bagaimana atau apa upaya yang harus ditempuh untuk meningkatkan motivasi, budaya organisasi, dan kompetensi dalam rangka peningkatan kinerja Pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh motivasi, budaya organisasi, dan kompetensi terhadap kinerja Pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak.

2. Merumuskan upaya untuk meningkatkan motivasi, budaya organisasi, dan kompetensi kinerja Pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis, dari segi akademis sebagai sarana pembanding bagi dunia ilmu pengetahuan dalam memperkaya informasi tentang pengaruh tingkat motivasi, budaya organisasi, dan kompetensi terhadap kinerja suatu organisasi.

(7)

2. Manfaat praktis, memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Siak dalam upaya peningkatan kinerja Aparatur Pemerintah, khususnya Bagian Humas Kabupaten Siak dalam upaya peningkatan kinerja di masa datang.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat kendala waktu dan luasnya cakupan, maka obyek penelitian dibatasi hanya untuk menganalisis pengaruh motivasi, budaya organisasi, dan kompetensi terhadap kinerja Pegawai Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak. Obyek penelitian dibatasi hanya terhadap Pegawai yang menjabat sebagai pejabat eselon III, IV, dan unsur Staf baik Pegawai Negeri Sipil maupun Tenaga Honorer Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Siak.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten

Parfum Laundry Cikampek Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI JENIS PRODUK NYA:.. Chemical Untuk Laundry Kiloan/Satuan

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Undang - Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten