• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN SOUL MARKETING TERHADAP KEPERCAYAAN SHOHIBUL QURBAN PADA PRODUK SUPERQURBAN RUMAH ZAKAT CABANG SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN SOUL MARKETING TERHADAP KEPERCAYAAN SHOHIBUL QURBAN PADA PRODUK SUPERQURBAN RUMAH ZAKAT CABANG SEMARANG"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

CABANG SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

Dalam Ilmu Ekonomi Islam

r

Oleh:

ZAHROTUL MILLAH 072411084

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)
(3)

iii

(4)

iv

ABSTRAK

Diferensiasi produk merupakan salah satu strategi dalam manajemen pemasaran untuk memenangkan pasar. Dengan menerapkan strategi ini, Rumah Zakat menghasikan produk inovasi baru berupa Superqurban (kornetisasi hewan kurban). Melalui proses kornetisasi ini, daging kurban dapat bertahan hingga tiga tahun sehingga daging kurban dapat didistribusikan hingga pelosok daerah. Dalam menjalankan amanah shohibul qurban, karyawan Rumah Zakat bekerja dengan menggunakan prinsip soul marketing. Di dalam soul marketing terdapat empat elemen yang dapat menumbuhkan keperayaan shohibul qurban, yaitu: jujur, pofesional, silaturahim, dan murah hati. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah diferensiasi produk dan soul marketing memiliki pengaruh terhadap kepercayaan shohibul qurban.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dimana terdapat dua variabel yaitu diferensiasi produk dan soul marketing sebagai variabel bebas (independent) dan kepercayaan shohibul qurban sebagai variabel terikat (dependent). Dengan menggunakan sumber data di antaranya data primer, sekunder, populasi dan sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, menyebar angket (kuesioner) kepada sejumlah responden dan dokumentasi data atau variabel yang berupa catatan-catatan, buku, dan sebagainya. Serta menggunakan alat ukur berupa validitas dan reabilitas untuk melihat kevalidan hasil penelitian dan reliabel dalam cronbach alpha. Selanjutnya menggunakan metode analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial dan simultan, yaitu variabel diferensiasi produk dan soul marketing terhadap kepercayaan shohibul qurban. Di antaranya dengan menggunakan uji hipotesis berupa uji T yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat. Uji simulasi (uji F) digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara simultan mampu menjelaskan variabel terikat. Dan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Dari hasil penelitian tersebut, dilihat secara parsial dengan uji T bahwa diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan shohibul qurban di Rumah Zakat cabang Semarang dengan nilai t hitung sebesar 3,295, sedangkan variabel soul marketing berpengaruh signifikan dengan nilai t hitung sebesar 3,539. Selanjutnya dalam uji pengaruh secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa diferensiasi produk dan soul marketing berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan shohibul qurban dengan nilai F hitung sebesar 51,967. Dan secara koefisien determinan menunjukkan bahwa variasi perubahan variabel kepercayaan

shohibul qurban dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas diferensiasi produk

dan soul marketing sebesar 65,8%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak terutama dalam meningkatkan kepercayaan

(5)

v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Desember 2011 Deklarator,

Zahrotul Millah NIM. 072411084

(6)

vi

MOTTO











(7)

vii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayah dan Ibunda tercinta (Drs. Ahmad Miftah AR., dan Muannisah) yang telah memberikan segalanya bagi penulis, terima kasih atas segala kasih sayang serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putrinya. Tiada yang dapat penulis perbuat untuk membalas kebaikan mereka. Hanya sekuntum do’a yang dapat penulis berikan. Jazakumullah khoirukum khoirol jaza,’ semoga Allah SWT. membalas amal kebaikan mereka dengan balasan yang berlipat ganda, Amin.

2. Kakak tercinta Lia Alif Muflikhah, adik-adik Nihlatin Nabillah dan Alfi Hirza Aniqoh, yang menjadi penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan menjalani hidup ini.

3. Para Guru dan Dosen yang senantiasa selalu penulis harapkan barokah ilmunya.

4. Sahabat-sahabat dan teman-teman Prodi Ekonomi Islam angkatan 2007, khususnya paket EIB’07 (Ekonomi Islam kelas B angkatan 2007) yang selalu berbagi dalam suka maupun duka.

5. Almamater dan Pengelola Prodi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang.

6. Kepada semua pihak yang telah bersedia dengan tulus ikhlas mendo’akan dan membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu memberi limpahan rahmat dan hidayah serta kesabaran dan ketabahan kepada semua dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan maghfiroh-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kehadirat Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat dan para pengikut beliau.

Kepada semua pihak yang membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya, khususnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Dr. Ali Murtadlo, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak Nur Fatoni, M.Ag selaku Sekjur Ekonomi Islam.

4. Bapak Rahman El-Junusi, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak Rustam DKAH, M.Ag selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap civitas akademika Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, para dosen, karyawan beserta staf-stafnya.

6. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan penulis, atas segala kasih sayang serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putrinya.

7. Semua sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

8. Pihak Rumah Zakat cabang Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi ini.

(9)

ix

Teriring do’a semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan dari semuanya dengan sebaik-baik balasan. Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Desember 2011 Penulis,

ZAHROTUL MILLAH

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN ABSTRAK ... iv

HALAMAN DEKLARASI ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR... viii

HALAMAN DAFTAR ISI... x

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan penelitian ... 8

1.3.2 Manfaat penelitian... 9

1.4 Sistematika Penulisan... 10

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diferensiasi Produk... 11 2.1.1 Produk... 11 2.1.2 Strategi Diferensiasi ... 12 2.1.3 Diferensiasi Produk ... 14 2.2 Soul Marketing... 15 2.3 Kepercayaan ... 19 2.4 Penelitian Terdahulu ... 22 2.5 Kerangka Teori ... 24 2.6 Hipotesa... 26

(11)

xi

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian... 27

3.1.1 Lingkup Wilayah Penelitian... 27

3.1.2 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 27

3.2.1 Data Primer ... 28

3.2.2 Data Sekunder ... 28

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.4 Ukuran Sampel dan Teknik Pemilihan Sampel ... 29

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.5.1 Interview ... 29

3.5.2 Kuesioner (angket) ... 30

3.5.3 Dokumentasi ... 30

3.6 Variabel Penelitian dan Pengukuran Data... 31

3.7 Teknis Analisis Data ... 33

3.7.1 Uji Validitas ... 33

3.7.2 Uji Reliabilitas... 33

3.7.3 Uji Asumsi Klasik ... 34

3.7.2.1. Uji Multikolinieritas ... 34

3.7.2.2. Uji Autokorelasi... 34

3.7.2.3. Uji Heteroskidastisitas... 34

3.7.2.4. Uji Normalitas... 35

3.7.4 Analisis Regresi Berganda ... 36

3.7.4.1 Uji Koefisien Determinasi ... 37

3.7.4.2 Uji T ... 37

3.7.4.3 Uji F... 38

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Rumah Zakat ... 40

4.1.1 Visi dan Misi ... 40

4.1.2 Sejarah Singkat Rumah Zakat ... 40

(12)

xii

4.3 Deskriptif Data Penelitian dan Responden... 45

4.3.1 Deskriptif Data Penelitian... 45

4.3.2 Deskriptif Responden ... 46

4.4 Deskriptif Variabel Penelitian ... 50

4.4.1 Variabel Diferensiasi Produk ... 50

4.4.2 Variabel Soul Marketing ... 54

4.4.3 Variabel Kepercayaan Shohibul Qurban ... 61

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas... 66

4.5.1 Uji Validitas ... 66

4.5.2 Uji Reliabilitas... 67

4.6 Uji Asumsi Klasik ... 68

4.6.1 Uji Multikolinieritas ... 68

4.6.2 Uji Autokorelasi ... 69

4.6.3 Uji Heteroskedastisitas ... 71

4.6.4 Uji Normalitas ... 72

4.7 Uji Regresi Linier Berganda... 74

4.8 Uji Koefisien Determinasi ... 76

4.9 Pengujian Hipotesis ... 77 4.9.1 Uji T ... 77 4.9.2 Uji F ... 79 4.10 Pembahasan ... 80 BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 87 5.2 Saran-saran ... 88 5.3 Penutup ... 90 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Tanggapan Responden. Lampiran 2 : Tabel Deskripsi Responden.

Lampiran 3 : Tabel Analisis Deskriptif Prosentase Per-Variabel. Lampiran 4 : Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen.

Lampiran 5 : Tabel Hasil Uji Reliabilitas Instrumen.

Lampiran 6 : Tabel Residual Variabel Etika Kerja Islam, Kepemimpinan Islam, dan Kinerja Karyawan.

Lampiran 7 : Angket Penelitian Lampiran 8 : Surat Izin Riset

(14)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Rumah Zakat adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf secara profesional dengan menitikberatkan pada program pendidikan, kesehatan, pembinaan komunitas dan pemberdayaan ekonomi sebagai penyaluran program unggulan.1 Lembaga ini mulai berdiri di Bandung sejak Mei 1998 dengan nama perdananya Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) yang kemudian berganti menjadi Rumah Zakat.

Lembaga ini dipelopori oleh Ustadz Abu Syauqi dari Bandung bersama dengan rekan beliau di Majlis Ta’lim Ummul Quro sepakat untuk membentuk organisasi yang mengelola bantuan kemanusiaan. Akhirnya terbentuklah Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) pada tanggal 2 Juli 1998. Organisasi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sejak tahun 1998 sampai tahun 1999, donasi yang terkumpul mencapai 0,8 miliar.

DSUQ mengalami pertumbuhan dalam pelayanannya. Dengan semakin bertambahnya jumlah donasi yang didapatkan, DSUQ merintis beberapa program di antaranya: bea siswa pendidikan yatim dan dhuafa, layanan kesehatan, rehabilitasi masyarakat miskin kota, dan lain-lain. Melihat prestasi yang diraih oleh lembaga ini, pemerintah pun memberikan dukungan yang signifikan dengan melahirkan SK Menteri Agama RI No. 157 tanggal 18 Maret 2003 yang

(15)

mensertifikasi organisasi ini sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Sejalan dengan turunnya SK tersebut, nama DSUQ berganti menjadi Rumah Zakat Indonesia.

Tahun 2004 Rumah Zakat membuka cabang-cabang baru utamanya di Sumatera, yaitu cabang Aceh, Medan, Padang, Palembang, Batam berdiri, dan Pekanbaru. Cabang Pekanbaru berekspansi dengan memiliki kantor cabang pembantu Duri dan Dumai. Sistem informasi lembaga mulai masuk ke jaringan online. Mulai transaksi online, absensi online, dan beberapa software keuangan.

Di Jawa berdiri pula kantor cabang Semarang, ditambah jaringan kantor cabang pembantu di Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Cirebon, dan Solo. Penerimaan donasi meningkat tajam khususnya dari bantuan masyarakat untuk program rehabilitasi pasca tsunami Aceh, tercatat Rp 45,26 M donasi terkumpulkan.2

Semangat membumikan nilai spiritualitas menjadi kesalehan amal menjadi motivasi bagi Rumah Zakat untuk terus mengembangkan program-programnya, di antaranya yaitu Edu Care (pendidikan), HealthCare (kesehatan), YouthCare (pelatihan kepemudaan), dan EcoCare (pemberdayaan ekonomi) secara terpadu berbasis komunitas.

Guna penguatan organisasi dikokohkanlah organisasi baru pemberdayaan, yaitu : Rumah Sehat Indonesia (pengelola program kesehatan), Rumah Juara Indonesia (pengelola program pendidikan), Rumah Mandiri Indonesia (pengelola program kemandirian ekonomi). Peningkatan jumlah unit

2

http://www.rumahzakat.org/profilnya.php?id=200911260001&cat=2. Diakses Pada 15 Januari 2011

(16)

layanan terus dilakukan, hingga akhir tahun telah berdiri delapan Sekolah Juara dan tujuh Rumah Bersalin Gratis.

Untuk terus menjembatani antara muzakki dan mustahiq, Rumah Zakat melakukan inovasi terhadap program-program agar visi dan misi tercapai dengan maksimal. Untuk itu, Rumah Zakat berupaya untuk melakukan diferensiasi produk. “Diferensiasi produk adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.”3 Maksud dari diferensiasi adalah bagaimana cara agar produk yang dihasilkan menjadi beda dengan produk lembaga lain, sehingga masyarakat akan cenderung memilih produk yang ditawarkan Rumah Zakat dibandingkan dengan produk yang ditawarkan lembaga lain.

Upaya diferensiasi produk berhasil terealisasi dengan munculnya produk Superqurban sebagai produk andalan Rumah Zakat hingga saat ini. Superqurban adalah program optimalisasi pelaksanaan ibadah kurban dengan mengolah dan mengemas daging kurban menjadi kornet. Langkah ini diambil untuk menjamin distribusi daging kurban sampai daerah-daearah pelosok yang lebih membutuhkan dengan daya tahan yang lebih lama.4

Superqurban mempunyai beberapa macam keunggulan yang dapat diandalkan, seperti praktis, mudah dibawa, dan mudah dibuka. Produk ini tahan hingga tiga tahun, sehingga pendistribusiannya dapat tersalurkan hingga ke

3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta:PT. Penhallindo, 2000, hlm. 328 4 Proposal Superqurban, 2008

(17)

pelosok-pelosok negeri. Penyembelihan dilakukan pada hari raya Idul Adha dan tiga hari tasyrik dan sesuai dengan syariah Islam.5

Rumah Zakat selalu memperhatikan aspek hukum syariah dalam membuat programnya. Keberanian Rumah Zakat untuk mengkornet daging kurban ini didasarkan pada Hadits Nabi:

ٍﻆْﻔَﻟ ﻰِﻓ َو

:

نَأ

ﻰﺣﺎﺿﻻا مﻮﺤﻟ ﻞﻛا ﻦﻋ ﻰﮭﻧ ﻢﻠﺳ و ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟا

ثﻼﺛ ﺪﻌﺑ

,

اوﺮﺧداو اودوﺰﺗو اﻮﻠﻛ ﺪﻌﺑ لﺎﻗ ﻢﺛ

)

ﻰﺋﺎﺴﻨﻟاو ﻢﻠﺴﻣ هاور

(

Dan dalam suatu lafal (dikatakan): Sesungguhnya Nabi SAW. (pernah) melarang makan daging kurban sesudah tiga hari, kemudian beliau bersabda:”(Tetapi sekarang) makanlah, buatlah perbekalan, dan simpanlah.”(H.R. Muslim dan Nasai).6

Berdasarkan riwayat hadits tersebut, diketahui bahwa mengolah atau dalam hal ini mengkornet daging kurban untuk kemudian diberikan kepada yang membutuhkan adalah boleh atau mubah.

Data perkembangan produk Rumah Zakat menunjukkan bahwa produk Superqurban mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sejak diluncurkan pada tahun 2000 atau tahun 1420 H, kurban kambing sebanyak 237 ekor dan 1 ekor sapi. Kemudian tahun 1421 H menjadi 1.232 ekor kambing dan 5 ekor sapi, sedangkan pada tahun 1422 H menurun tetapi tidak drastis sebanyak 942 ekor kambing. Jumlah hewan kurban bertambah lagi menjadi 1.233 ekor kambing dan 2 ekor sapi pada tahun 1423 H. Dan pada tiga tahun terakhir yaitu 1428-1430 H atau dari tahun 2008-2010, Rumah Zakat melalui produk unggulannya tersebut berhasil mendapat amanah dari para shohibul qurban dengan pencapaian angka

5 Ibid 6

A. Qadir Hassan, et al, Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1987, Jilid 4, hlm. 1623

(18)

8.666 ekor kambing dan 288 ekor sapi pada tahun 1430 H. Berikut tabel perkembangan Superqurban pada Rumah Zakat:

Sumber: Laporan Superqurban Rumah Zakat

Sejak diluncurkan produk Superqurban, wilayah-wilayah Indonesia yang terkena musibah dan wilayah binaan Rumah Zakat terbantu dengan adanya daging kornet ini. Seperti untuk membantu korban konflik Ambon, Maluku Utara, bencana tsunami Aceh, gizi buruk di Banten, longsor Banjarnegara, gempa DIY-Jateng, di Sumatra Barat, tsunami Pangandaran dan bina desa lainnya. Penyaluran Superqurban ini diserahkan secara langsung ke daerah yang membutuhkan, bahkan shohibul qurban berhak menunjuk daerah mana yang dikehendaki.7

Diferensiasi produk berupa Superqurban ini tidak lepas dari peran para pegawai Rumah Zakat yang bekerja dengan menggunakan soul marketing. Dalam

7

http://www.situsmesin.com/archive/Superqurban_1430H_compressed.pdf. Diakses Pada 29 Januari 2011

(19)

soul marketing, kejujuran akan menghasilkan kepercayaan, profesionalisme

menghasilkan kesungguhan dan dedikasi tinggi, serta silaturahim membentuk jaringan kerja dan keuntungan moril dan materil yang tidak terbatas. Dengan didasari sikap murah hati dan cara kerja dari ketiga elemen tersebut yang berkesinambungan, akan membentuk sebuah pola pikir yang ideal, sebuah paradigma baru yang berpusat pada sikap murah hati.8 Dan otomatis, diharapkan akan timbul kepercayaan para shohibul qurban untuk berkurban lewat produk Superqurban ini.

Kepercayaan pelanggan kepada perusahaan adalah keyakinan bahwa setiap saat melakukan transaksi bisnis dengan mereka, pimpinan, dan karyawan perusahaan tersebut bertindak adil, kompeten, etis, dan dapat dipercaya. Kepercayaan pelanggan kepada perusahaan tumbuh karena pengalaman baik mereka melakukan transaksi bisnis berulang kali.9

Rumah Zakat melakukan upaya diferensiasi produk berupa Superqurban dan dengan disertai soul marketing, kiranya dapat melahirkan kepercayaan para

shohibul qurban pada produk Superqurban ini. Maka penulis ingin mencoba

meneliti adakah pengaruh differensiasi produk dan soul marketing terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban dengan mengangkatnya menjadi sebuah judul “PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN SOUL

MARKETING TERHADAP KEPERCAYAAN SHOHIBUL QURBAN PADA

PRODUK SUPERQURBAN RUMAH ZAKAT SEMARANG.”

8

Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad SAW., Bandung: PT. Karya Kita, hlm. 97

9

Siswanto Sutojo, Meningkatkan Jumlah dan Mutu Pelanggan, Jakarta:PT Damar Mulia Pustaka, 2003, hlm. 51

(20)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, masalah yang ingin penulis bahas adalah:

1. Apakah diferensiasi produk berpengaruh terhadap kepercayaan shohibul

qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

2. Apakah soul marketing berpengaruh terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

3. Apakah diferensiasi produk dan soul marketing berpengaruh terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

2. Untuk mengetahui pengaruh soul marketing terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

3. Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk dan soul

marketing terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk

(21)

1.3.2. Manfaat Penelitian

1. Bagi pengembangan ilmu adalah untuk memperkaya khasanah dunia ilmu pengetahuan sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan datang.

2. Bagi masyarakat adalah untuk mengetahui sejauh mana kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

3. Bagi Rumah Zakat Semarang adalah sebagai sumbangan saran, pemikiran dan informasi untuk merencanakan strategi di dalam menarik dan mempertahankan para muzakki dengan memperhatikan dimensi dari diferensiasi produk dan soul

marketing, sehingga melahirkan komitmen dan tumbuhlah

kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

4. Bagi peneliti lain adalah sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan serta sebagai acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk memahami masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka penulis mendeskripsikan sesuai dari urutan bab I sampai bab V secara global sebagai berikut:

(22)

I. Bab I : Berisi tentang pendahuluan untuk mengantarkan skripsi secara keseluruhan yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

II. Bab II : Berisi tentang landasan teori yaitu yaitu pengertian produk, diferensiasi produk, soul marketing, kepercayaan, penelitian terdahulu, kerangka pikir, dan hipotesis.

III. Bab III : Berisi tentang gambaran metodologi penelitian, yaitu desain penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

IV. Bab IV : Berisi tentang analisis data dan hasil pembahasan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik meliputi heterokedatisitas, multikolinieritas, autukorelasi, uji regresi berganda meliputi uji t dan uji - F

(23)

10 2.1.1 Produk

Produk adalah sebuah benda atau pelayanan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, baik kebutuhan primer seperti rasa lapar dan haus, atau kebutuhan sekunder seperti hiburan.10 Menurut M. Taufiq Amir, produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan kepada pasar agar dapat dibeli, digunakan, atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka.11

Di dalam konsep produk, konsumen cenderung lebih menyukai produk yang berkualitas dan mempunyai prestasi paling baik. Konsep produk memusatkan perhatian pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan menyempurnakannya secara terus menerus.12 Dalam buku yang berjudul Pengantar Bisnis, konsep produk berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu, penampilan, dan keistimewaan dibandingkan produk yang sejenis. Oleh karena itu, organisasi perlu mengadakan perbaikan-perbaikan dan strategi produk yang sesuai dengan keadaan pasar.13 Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah strategi diferensiasi produk.

10 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad SAW., Op.cit., hlm. 47 11

M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 8

12

M. Suyanto, Marketing Strategi Top Brand Indonesia, Yogyakarta:CV. Andi Offset, 2007, hlm. 14

(24)

2.1.2 Strategi Diferensiasi

“Diferensiasi adalah sebuah pembeda atau bagaimana caranya agar menjadi berbeda dengan produk atau perusahaan lain.”14 Menurut Hermawan diferensiasi merupakan tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran perusahaan. Namun, penawaran ini bukan berarti janji-janji belaka saja, melainkan harus didukung oleh bentuk-bentuk yang nyata.15

Diferensiasi juga diartikan sebagai usaha merealisasikan suatu strategi pemasaran dengan memperhatikan seluruh aspek terkait diperusahaan yang membedakan dari perusahaan lain. Secara mudahnya diferensiasi ini mengubah kondisi perusahaan sehingga tercipta pembeda tersendiri dengan perusahaan lain walau sama dalam hasil produk, jenis pelayanan, sama design, yang ditawarkan baik promosi dan informasi. Semuanya berusaha membangun di benak konsumen atas perbedaan diri.16

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan sebuah diferensiasi adalah dengan mengintegrasikan konten (content), konteks (context), dan infrastruktur (infrastructure) yang perusahaan miliki sehingga dapat menjadi nilai lebih yang dapat perusahaan tawarkan kepada pelanggan. “Esensi dari diferensiasi adalah agar lebih dikenal sehingga menjadi identitas

14 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad SAW, Op.cit, hlm. 34 15

Hermawan Kertajaya Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung:PT Mizan Pustaka, hlm.175

16

Siti Khotijah, Smart Strategi Of Marketing Persaingan Pasar Global, Bandung: Alfabeta, 2004, hlm. 25

(25)

diri.”17 Philip Kotler berpendapat bahwa diferensiasi dapat dilakukan berdasarkan :

1. Diferensiasi produk

Perusahaan merancang perbedaan melalui produknya yang dapat berupa keistimewaan (feature), kualitas kinerja (performance quality), kualitas kesesuaian (conformance quality), daya tahan (durability), keandalan (reliability), mudah diperbaiki (repairability), gaya (style), dan rancangan (design).

2. Diferensiasi pelayanan

Perusahaan merancang perbedaan melalui pelayanannya yang dapat berupa kemudahan pemesanan (ordering ease), pengiriman (delivery), pemasangan (installation), pelatihan pelanggan (customer training), konsultasi pelanggan (customer consulting), serta pemeliharaan dan perbaikan.

3. Diferensiasi personil

Perusahaan merancang perbedaan melalui kualitas sumber daya manusia perusahaan misalnya kemampuannya, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan , cepat tanggap dan komunikasinya.

4. Diferensiasi saluran

Perusahaan merancang perbedaan melalui saluran distribusinya terutama jangkauan, keahlian, dan kinerja saluran-saluran tersebut. 5. Diferensiasi citra

(26)

Perusahaan merancang perbedaan melalui citra perusahaan yang dapat berupa identitas merek, lambang, media tertulis dan audiovisual, suasana, logo, asosiasi maupun celebrity endoser.18

2.1.3 Diferensiasi Produk

Inovasi produk Superqurban Rumah Zakat mengedepankan pada beberapa indikator sebagai berikut:

1. Keistimewaan (feature)

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keistimewaan, yakni karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.19 Keistimewaan dari Superqurban yaitu diolah melalui proses kornetisasi. Proses kornetisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan daging kurban sehingga lebih efektif dan mampu menjadi solusi masalah pangan.

2. Keandalan (reliability)

Reliability adalah sesuatu yang dimiliki produk untuk bekerja sesuai

fungsinya tanpa kegagalan pada periode waktu tertentu.20 Produk Superqurban ini dapat diandalkan, karena proses kornetisasi dari pengumpulan dan pengontrolan kualitas hewan sampai pendistribusiannya ditangani oleh para ahli di bidangnya. Selain itu,

18

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Erlangga, Jakarta, 2000, hal. 329.

19

M. Suyanto, Smart Enterpreneur, Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia, Yogyakarta:Andi Offset, 2004, hlm. 66

20

Syahu Sugian O., Kamus Manajemen (Mutu), Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2006, hlm. 195

(27)

nilai gizi yang terkandung di dalamnya telah memenuhi prosentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) yaitu kurang lebih 2000 kalori.

3. Daya Tahan (durability)

Makin tinggi daya tahan suatu produk berarti makin tinggi pula mutu produk tersebut.21 Melalui proses kornetisasi, produk Superqurban dapat bertahan selama kurang lebih tiga tahun.

2.2 Soul Marketing

Soul marketing adalah upaya menggerakkan daya tarik pasar rasional,

emosi, dan spiritual (tidak terbatas pada agama tertentu). Upaya ini dimulai dengan cara membangun visi bisnis spiritual, silaturahim, customer

partnership, dan kepercayaan pelanggan. Selain itu juga berusaha

membahagiakan pelanggan, menjual produk berkualitas, membangun promosi yang simpatik, dan membangun profesionalitas marketer. Jika soul marketing memperoleh respons positif dari masyarakat, maka keranjang perusahaan akan penuh dengan wallet share pelanggan.22

Soul marketing merupakan pengembangan dari cara berdagang yang

dilakukan Nabi Muhammad sehingga penuh dengan muatan etika dan moral. Dalam praktek berdagangnya, Nabi Muhammad tidak hanya mampu menciptakan loyalty customer, tetapi juga trusty customer. Kepercayaan

21

M. Lies Suprapti, Teknologi Pengolahan Pangan Aneka Olahan Pepaya Mentah dan

Mengkal, Yogyakarta:Kanisius, 2005, hlm. 40

(28)

pelanggan dapat diraih dengan menggunakan formula kejujuran, profesional silaturahim, dan murah hati.23

1. Jujur

Jujur adalah ruh keimanan, ciri utama orang mukmin, bahkan ciri para Nabi. Tanpa kejujuran, agama tidak akan tegak dan tidak akan stabil. Sebaliknya, bohong dan dusta adalah bagian daripada sikap orang munafik. Bencana terbesar di dalam pasar saat ini adalah meluasnya tindakan dusta dan batil, misalnya berbohong dalam mempromosikan barang dan menetapkan harga.24 Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:         

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS.

At-Taubah:119)25

2. Profesional

The Right Man on The Right Job menjadi inti dari sikap

profesional. Sikap ini menjauhkan diri dari sifat malas, tidak mau berusaha dan hanya menerima tanpa ada usaha untuk menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Sindu Mulianto hasil kerja seorang karyawan

23 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad SAW., Loc.cit, hlm. 90 24 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta:Gema Insani, hlm. 175 25

Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya Al-Jumanatul ‘Ali, Bandung:CV Penerbit J-Art, 2005, hlm. 207

(29)

akan mencapai tingkat maksimal apabila berpegang teguh pada profesionalisme sebagai dasar kerja.26 Allah berfirman :

                 

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS.

Al-Isra:36)27 3. Silaturahim

Silaturahim mampu membentuk komunikasi dua arah dan pada akhirnya akan mampu mengetahui dan memahami apa-apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan silaturahim, pelaku bisnis dapat mengetahui customer insight (kebutuhan tersembunyi pelanggan). Sehingga membuka peluang-peluang kerja sama bisnis yang saling menguntungkan.28 Allah berfirman dalam Al-Qur’an:                               

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah

menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan

26

Sindu Mulianto, dkk, Panduan Lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif Syariah, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2006, hlm. 215

27 Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya Al-Jumanatul ‘Ali, Loc.cit., hlm. 286

(30)

bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.(An-Nisa’:1)29

4. Murah Hati

Murah hati akan membuat pelanggan senang bertransaksi dengan sebuah perusahaan dan menghindarkan perusahaan dari sikap sombong saat berhasil menjadi market leader, iri hati kepada kompetitor, dan sikap menjatuhkan kompetitor.30 Dengan didasari sikap murah hati, antara perusahaan dan pelanggan dapat saling memudahkan urusan dalam jual beli. Rasulullah SAW pernah bersabda:

ﺎﺤﻤﺳ ﻼﺟر ﷲا ﻢﺣر

,

ﻰﻀﺘﻗااذاو ىﺮﺘﺷااذاو عﺎﺑ اذا ﺎﺤﻤﺳ

Allah sangat sayang kepada orang yang murah hati ketika menjual,murah hati ketika membeli,murah hati ketika membayar,dan murah hati ketika menagih.31

Soul marketing tidak mengganti semua elemen yang ada dalam teori

marketing, tetapi kehadiran soul marketing akan menjadi esensi yang melengkapi kegiatan marketing sehingga pada akhirnya melahirkan kesetiaan pelanggan yang didasari oleh rasa percaya (trust).

2.3 Kepercayaan

Kepercayaan adalah elemen kunci dalam pengembangan hubungan perusahaan dengan pelanggan, atau atasan dengan para karyawan. Dengan

29 Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya Al-Jumanatul ‘Ali, Loc.cit., hlm. 78

30

Ibid

(31)

kepercayaan, banyak hal yang dapat dicapai. Namun sebaliknya, tanpa kepercayaan usaha apapun akan terasa berat seperti mendaki gunung.32

Kepercayaan atau trust merupakan nilai yang paling dihargai dalam hubungan antar manusia. Trust adalah rasa percaya yang dimiliki orang terhadap orang lain, dimana kepercayaan ini didasarkan pada integritas, reliabilitas, dan kredibilitas. Trust tidak dapat diminta atau dipaksakan, tetapi harus dihasilkan.33

Adapun ketiga indikator tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. “Integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan

kode etik perusahaan.”34 Menurut Wuryanano integritas diri akan membentuk komitmen yang pada akhirnya dapat membuat prestasi-prestasi atau reputasi seseorang diakui oleh orang lain.35 Contohnya jujur dalam memberikan informasi, terdapat kesesuaian data dalam administrasi, menumbuhkan kepercayaan pelanggan akan kemampuan karyawan, kepedulian karyawan terhadap pelanggan.

2. Reliabilitas atau bisa juga disebut dengan keandalan. Robert B. Maddux berpendapat bahwa organisasi hendaknya menempatkan individu-individu yang handal dan kompeten di dalamnya. Karena

32Patricia J. Parsons, Etika Public Relations, Jakarta:Erlangga, hlm. 25 33

Dr. Wibowo, S.E., M. Phil, Manajemen Perubahan, Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2006, hlm. 376

34

David K. Hatch, Inspirasi untuk Mencapai Kehidupan Yang Berakna;Everyday

Greatness, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2007, hlm. 149

35

Wuryanano, The 21 Principles to Build and Develop Fighting Spirit, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2007, hlm. 105-106

(32)

keberhasilan suatu organisasi tidak dapat lepas dari kinerja individu-individu yang ada di dalamnya.36

3. Kredibilitas adalah salah satu elemen untuk membentuk citra, selain unsur lain seperti nilai profesionalisme pegawai dan pelayanan prima yang mengutamakan kepuasan dan kepentingan konsumen.37 Kredibilitas perusahaan memegang peranan penting dalam menciptakan kepercayaan pelanggan. Selain itu, pelanggan hanya akan merekomendasikan suatu produk dari perusahaan bonafid yang memiliki kredibilitas tinggi.

Hal yang perlu dilakukan perusahaan setelah mendapatkan kepercayaan dari pelanggannya adalah memelihara kepercayaan yang telah tercipta. Pelanggan lama sebaiknya lebih diperhatikan daripada sibuk encari pelanggan baru. Hal ini dikarenakan pelanggan lama adalah aset perusahaan yang dapat menjadi pemasar gratis bagi perusahaan.38 Menurut Freddy Rangkuti janganlah jual produk, tetapi biarlah produk yang menjual dirinya sendiri. Promosi yang paling efektif adalah promosi dari mulut ke mulut. Pelanggan lebih percaya membeli produk berdasarkan rekomendasi dari temannya dibandingkan dengan produsen yang mengiklankan produknya sendiri.39

36 Robert B. Maddux, Team Building, Yogyakarta:Esensi, 2001, hlm. 38 37

Bartono PH dan Ruffino EM, Hotel Supervision (Teknik Supervisi dan Uji Kompetensi

untuk Pendidikan Pariwisata), Yogyakarta:CV Andi Offset, 2010, hlm. 29

38

Jenu Widjaja Tandjung, 18 Jurus Mempertahankan Pelanggan Seumur Hidup, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010, hlm. 11

39

Freddy Rangkuti, Spiritual Leadership in Business Wake Up! “Khoirunnas Anfauhum

Linnas”:25 Ways to Increase your Business Performance, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,

(33)

Dalam buku Fool-Proof Marketing, Mark M. Maraia telah mengidentifikasi beberapa praktek yang dilakukan para pelaku bisnis yang dapat mengurangi kepercayaan pelanggan mereka. Salah satunya adalah tidak sabar menunggu pelanggan berhenti berbicara. Hal ini sangat buruk, karena apabila perusahaan tidak mendengar, keinginan pelanggan tidak akan diketahui sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan.40

Menurut Dennis dan Michelle L. Reina ada empat K kepercayaan, yaitu:

1. Kemampuan untuk mempercayai (capacity for trust): kesediaan kita untuk mempercayai.

2. Kepercayaan kontraktual (contractual trust): kepercayaan pada karakter.

3. Kepercayaan komunikasi (communication trust): kepercayaan pada keterbukaan.

4. Kepercayaan kompetensi (competence trust): kepercayaan pada kemampuan.41

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Soul Marketing Terhadap Kepercayaan Shohibul Qurban Pada Produk Superqurban Rumah Zakat Semarang belum banyak dilakukan peneliti sebelumnya. Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan tentang studi-studi yang telah dilakukan

40

Robert W. Bly, Fool-Proof Marketing (15 Metode Efektif untuk Menjual Produk atau

Jasa Apapun dalam Kondisi Ekonomi Apapun, Jakarta:Erlangga, 2004, hlm. 222-224

(34)

tentang Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Soul Marketing Terhadap Kepercayaan Shohibul Qurban Pada Produk Superqurban Rumah Zakat Semarang, maka penulis telah melakukan survey terhadap studi-studi yang diakses. Hasil survei tersebut diantaranya:

Penelitian Noor Azizah yang membahas tentang pengaruh strategi diferensiasi dan positioning produk terhadap persepsi dan motivasi konsumen dalam mengambil Polis Asuransi Mitra Iqra' di Kudus Jawa Tengah. Dengan menggunakan variabel-variabel eksogen (strategi diferensiasi dan positioning produk) dan variabel endogen (persepsi dan motivasi konsumen) setelah dianalisis menggunakan Teknik analisis data SEM (Struktural Equation Modelling) hasilnya menunjukkan bahwa strategi diferensiasi berpengaruh terhadap persepsi konsumen karena nilai CR > + 1,96, tingkat signifikansi 5 %, dan standardized regression weight sebesar 0,006. Kemudian positioning produk berpengaruh terhadap persepsi konsumen, bisa dilihat nilai CR > + 1,96, tingkat signifikansi 5 %, dan standardized regression weight 3,329. Sedangkan persepsi konsumen berpengaruh terhadap motivasi konsumen, karena nilai CR > + 1,96, tingkat signifikansi 5 %, dan standardized regression weight sebesar 0,497.42

Skripsi Ayu Puji Astuti yang berjudul Pengaruh Citra Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepercayaan Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Natasha Skin Care Di Semarang). Hasil analisis dari penelitian ini adalah nilai t hitung sebesar 2,640 lebih besar dar t

42

Noor Azizah, Pengaruh Strategi Diferensiasi Dan Positioning Produk Terhadap

Persepsi Dan Motivasi Konsumen Dalam Mengambil Polis Asuransi Mitra Iqro’ Di Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera 1912 Cabang Kudus, Kudus: STAIN Kudus, 2008.

(35)

tabel 1,6607 dan nilai signifikan 0,010 kurang dari 5%. Sehingga hipotesis yang diajukan, yaitu citra produk berpengaruh positif terhadap kepercayaan pelanggan diterima.43

Selanjutnya tesis Arika Takidah yang berjudul Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Badan Amil Zakat Nasional Terhadap Kepuasan Dan Kepecayaan Muzakki. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah kepuasan muzakki Badan Amil Zakat terhadap persepsi kualitas jasa Amil Zakat berpengaruh positif terhadap kepercayaan muzakki Badan Amil Zakat. Hal ini juga berarti kepercayaan muzakki secara signifikan dibentuk oleh kepuasan Muzakki Badan Amil Zakat. Adapun konstruk yang paling berpengaruh pada kepercayaan muzakki dari segi empati para amil zakat terhadap muzakki.44

2.5 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan penuntun bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian untuk memecahkan masalah. Penyusunan kerangka teori termasuk bagian yang sangat penting dan merupakan petunjuk tentang kematangan calon peneliti.45 Dalam penelitian ini, diketahui ada dua variabel independen dan satu variable dependen. Dua variabel independen adalah pengaruh diferensiasi produk dan soul marketing, sedangkan variabel dependen adalah kepercayaan shohibul qurban terhadap produk Superqurban.

43

Ayu Puji Astuti, Pengaruh Citra Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap

Kepercayaan Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Natasha Skin Care Di Semarang), Semarang: Universitas Stikubank, 2010, hlm. 65

44

Erika Takidah, Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Badan Amil Zakat Nasional Terhadap

Kepuasan Dan Kepecayaan Muzakki, Jakarta: Universitas Indonesia, 2004, hlm. 108

(36)

Model konseptual penelitian dapat dijelaskan melalui kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut:

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dengan mengacu pada pokok permasalahan dan landasan teori yang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, serta untuk memberikan arah yang lebih jelas dari penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Diferensiasi Produk (X1) 1. Keistimewaan (feature) 2. Keandalan (reliability) 3. Daya Tahan (durability) Soul Marketing (X2) 1. Jujur 2. Profesional 3. Silaturahim 4. Murah Hati Kepercayaan (Y) 1. Kredibilitas 2. Reliabilitas 3. Integritas

(37)

H1 : Diferensiasi produk (X1) berpengaruh terhadap kepercayaan

shohibul qurban (Y) pada produk Superqurban Rumah Zakat

Semarang.

H2 : Soul Marketing (X2) berpengaruh terhadap kepercayaan shohibul

qurban (Y) pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

H3 : Diferensiasi produk (X1) dan soul marketing (X2) berpengaruh terhadap kepercayaan shohibul qurban (Y) pada produk Superqurban Rumah Zakat Semarang.

(38)

25

3.1. Desain Penelitian

3.1.1. Lingkup Wilayah Penelitian

Lingkup wilayah penelitian ini adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek penelitian di sekitar wilayah Semarang, baik manajemen Rumah Zakat cabang Semarang maupun para shohibul qurban.

3.1.2. Jenis Penelitian

Penelitian ini membahas tentang pengaruh diferensiasi produk dan

soul marketing terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk

Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Kemudian dilakukan pengujian (retest) terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya bisa berupa penguatan, bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

(39)

3.2.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama. Data ini dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, dan lainnya.46 Yang dimaksud data primer dalam penelitian ini adalah data tentang sejarah, manajemen, maupun tanggapan shohibul qurban tentang produk Superqurban Rumah Zakat Semarang yang diperoleh melalui data kuesioner dan wawancara.

3.2.2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).47 Untuk memperoleh data ini, peneliti menggali dari sejumlah buku, brosur, artikel, blog, compact disk (CD), dan contoh penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang akan diteliti.48 Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.49 Dalam pengambilan sampel penelitian, peneliti memilih bagian dari populasi yang sudah ditentukan, sehingga dapat diperoleh kesimpulan tentang keseluruhan populasi. Populasi pada penelitian ini adalah shohibul qurban pada produk

46

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, hlm 87

47

Indriantoro dan Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE UGM, 2002, hlm.47

48

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, hlm. 119

49

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006, hlm 131

(40)

Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.50

3.4. Ukuran Sampel dan Teknik Pemilihan Sampel

Dalam tehnik pengumpulan sampel peneliti menggunakan Sampling Insidental (tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan) yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.51 Responden yang dijadikan objek penelitian adalah shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang yang mudah ditemui. Sehingga responden yang dapat diteliti sebanyak 57 shohibul qurban.

3.5. Metode Pengumpulan Data

3.5.1. Interview (wawancara)

Pada tehnik ini peneliti datang berhadapan langsung dengan manajemen atau subjek yang diteliti. Dalam hal ini, interviewer menanyakan beberapa pertanyaan terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam untuk mengambil keterangan lebih lanjut.52 Wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai manajemen Rumah Zakat cabang Semarang yaitu untuk mendapatkan data berkaitan tentang produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

3.5.2. Kuesioner (Angket)

50 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2008, hlm 116. 51 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung, Alfabeta, 2006, hlm 96 52 Suharsimi Arikunto, Op.cit., hlm. 227

(41)

Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan yang telah disusun untuk memperoleh data dan informasi dari responden.53 Adanya kuesioner ini dimaksudkan agar peneliti memperoleh data lapangan atau empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Responden di sini adalah shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang. Sehingga hasil isian dari responden merupakan tanggapan dan jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan dalam lembar kuesioner.54

3.5.3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya.55 Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data dari manajemen Rumah Zakat cabang Semarang, websitenya, dan berbagai data tentang Rumah Zakat cabang Semarang.

53

Wasis, S., Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat, Jakarta: Kedokteran EGC, 2008, hlm. 53

54 Sugiono, Op.cit, hlm 142

(42)

3.6. Variabel Penelitian dan Pengukuran Data

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Indikator

- Diferensiasi produk

- Diferensiasi adalah sebuah pembeda atau bagaimana caranya agar menjadi berbeda dengan produk atau perusahaan lain

1. Keistimewaan (feature) 2. Keandalan (reliability) 3. Daya Tahan (durability)

- Soul marketing - Pengembangan dari cara berdagang yang dilakukan oleh Muhammad, sehingga penuh dengan muatan etika dan moral.

- Jujur (shiddiq) - Profesionalisme - Silaturrahmi - Murah hati - Kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang. - Kepercayaan shohibul qurban akan keistimewaan,

keandalan, dan daya tahan Superqurban

- Kredibilitas - Reliabilitas - Integritas

Dari pengembangan instrumen penelitian tersebut, kemudian disusun beberapa item pertanyaan kuesioner. Pengukuran sikap, pendapat dan persepsi responden diukur dengan menggunakan skala likert. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang dijadikan titik tolak menyusun item-item pertanyaan. Interval skala likert yang digunakan menunjukkan nilai atau skor.

(43)

Skala likert Instrumen

Variabel Alternatif jawaban Skor

Sangat setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak setuju 2 - Pengaruh Diferensiasi produk

Sangat tidak setuju 1

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

- Soul marketing

Sangat tidak setuju 1

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

- Kepercayaan shohibul

qurban pada produk

Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

Sangat tidak setuju 1

3.7. Teknik Analisis

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan:

3.7.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.56

56

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Dengan Program SPSS, Cetakan IV, Undip, Semarang, 2006, hlm. 45

(44)

Validitas data diukur dengan rnembandingkan r hitung dengan r tabel (r product moment). Jika r hitung > r table, dan nilai poditif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid.57

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab konstruk-konstruk pertanyaan dalam suatu kuesioner.58 Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach alpha > 0,60.

3.7.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan metode regresi berganda, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

3.7.3.1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.59 Model regresi dinyatakan tidak ada multikolineritas jika nilai VIF kurang dari 10.

3.7.3.2. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara faktor pengganggu yang satu dengan lainnya. Tes

57 Imam Ghozali,Ibid 58

Ivan Gumilar, Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen, Bandung:Widyatama, 2007 hlm. 24

(45)

Durbin Watson dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya

autokorelasi.60

3.7.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians.

Dasar analisis:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang) melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.61

3.7.3.4. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mendekati distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.62

60

Agus Purwoto, Panduan Laboratorium Statistik Inferensia, Jakarta:PT Grasindo, hlm. 96

61

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Jakarta:Salemba Humanika, 2009, hlm. 92

62

Singgih Santoso, Statistik Multivariat, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010, hlm. 43

(46)

Uji normalitas juga dapat diuji melalui normal probability

plot.63 Apabila grafik menunjukkan penyebaran data yang berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

3.7.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda bertujuan untuk memperkirakan atau meramal agar dapat mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari setiap variabel bebas.64 Uji ini digunakan untuk menjawab permasalahan apakah variabel diferensiasi produk dan soul marketing secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kepercayaan

shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang

Semarang.

Rumus yang dipakai : Y = a + b1x1 + b2x2+ e Keterangan :

Y : kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

a : Nilai intersep (konstanta). X1 : Pengaruh diferensiasi produk X2 : soul marketing

63

Singgih Santoso, Statistik Nonparametrik, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010, hlm. 90

64

Superanto, Metode Ramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, hlm 117.

(47)

b : koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan pada variabel bebas (variabel X).

e : standar eror

3.7.4.1. Uji Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk mengetahui besarnya variasi variabel independen dalam menerangkan variabel dependen.65 Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Jika nilai R² kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Namun apabila nilai R² mendekati satu, berarti variabel-vaiabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel independen.

3.7.4.2. Uji t

Untuk mengetahui apakah pengaruh diferensiasi produk dan

soul marketing berpengaruh secara parsial terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

a) Apabila thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima, artinya masing-masing variabel diferensiasi produk dan soul

marketing tidak berpengaruh signifikan terhadap

65

Yudhi Wicaksono, Aplikasi Excel dalam Menganalisis Data, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2006, hlm. 119

(48)

kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

b) Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya masing-masing variabel diferensiasi produk dan soul marketing berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

3.7.4.3. Uji F

Untuk mengetahui apakah pengaruh diferensiasi produk dan

soul marketing berpengaruh secara simultan terhadap

kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

a) Apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka keputusannya menerima hipotesis nol (Ho), artinya variabel diferensiasi produk dan soul marketing tidak berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

b) Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka keputusannya menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha), artinya variabel diferensiasi produk dan

soul marketing berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan shohibul qurban pada produk Superqurban Rumah Zakat cabang Semarang.

(49)

36

4.1 Gambaran Umum Rumah Zakat 4.1.1Visi dan Misi

Visi

Menjadi Lembaga Amil Zakat bertaraf Internasional yang unggul dan terpercaya

Misi

1. Membangun kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan secara produktif

2. Menyempurnakan kualitas pelayanan masyarakat melalui keunggulan insani

4.1.2 Sejarah Singkat Rumah Zakat

Sejarah Rumah Zakat berawal dari Abu Syauqi bersama beberapa rekannya yang mendirikan Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) pada 2 Juli 1998. Sekretariat bertempat di Jalan Turangga 33 Bandung. Tahun 1999, Dukungan masyarakat semakin meluas dan selama 1998-1999, pencapaian donasi terkumpul sebanyak Rp 0,8 Milyar.

Pada tahun 2000, DSUQ merintis program bea siswa pendidikan yatim dan dhuafa, layanan kesehatan, rehabilitasi masyarakat miskin kota, dan lain-lain. Pengumpulan donasi sampai tahun 2002 sebesar Rp 4,19 Milyar. DSUQ resmi berubah nama menjadi Rumah Zakat Indonesia seiring dengan turunnya SK Menteri

(50)

Agama RI No. 157 pada tanggal 18 Maret 2003 yang mensertifikasi organisasi ini sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Tahun 2004 mulai dibangun sistem Teknologi Informasi untuk peningkatan mutu pelayanan. Hampir seluruh kantor cabang telah tersambung secara

online. Kepercayaan masyarakat semakin tumbuh, donasi terkumpul

sebanyak Rp 8,92 Milyar.

Dengan pencapaian angka donasi yang semakin meningkat, Rumah Zakat semakin mantap dan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu pelayanan. Pada tahun 2007, implementasi program mulai difokuskan hingga mengerucut pada empat induk yaitu

EduCare, HealthCare, YouthCare, dan EcoCare. Pengelolaan program

dilakukan dengan konsep terintegrasi dan berkelanjutan berbasis komunitas.

Pada tahun 2009 Rumah Zakat Indonesia mendirikan organisasi baru pemberdayaan, yaitu : Rumah Sehat Indonesia (pengelola program kesehatan), Rumah Juara Indonesia (pengelola program pendidikan), Rumah Mandiri Indonesia (pengelola program kemandirian ekonomi). Peningkatan jumlah unit layanan terus dilakukan. Hingga akhir tahun telah berdiri delapan Sekolah Juara, dan tujuh Rumah Bersalin Gratis.

Brand Rumah Zakat Indonesia resmi berganti menjadi Rumah Zakat pada tanggal 5 April 2010 dengan mengusung tiga brand value baru, yaitu: Trusted, Progressive dan Humanitarian. Trusted berarti

(51)

menjalankan usaha dengan profesional, transparan dan terpercaya.

Progressive adalah senantiasa berani melakukan inovasi dan edukasi

untuk memperoleh manfaat lebih. Serta Humanitarian yang berarti memfasilitasi segala usaha humanitarian dengan tulus secara universal pada seluruh umat manusia.

Brand baru yang diusung Rumah Zakat melahirkan wajah baru dari program pemberdayaan masyarakat. Program EduCare,

HealthCare, YouthCare, dan EcoCare bertransformasi menjadi

Senyum Juara, Senyum Sehat dan Senyum Mandiri. Transformasi ini tidak hanya sekedar mengganti nama program saja, tetapi juga kepada komponen di dalamnya.

Adapun sejarah Rumah Zakat di Semarang dimulai dari pembukaan kantor cabang Semarang di bulan Mei 2005. Program pertama yang digulirkan adalah Beasiswa untuk anak yatim dan dhuafa atau program KSAB (Kembalikan Senyum Anak Bangsa) dan Baksos Siaga Sehat dan Siaga Gizi. Rumah Bersalin Gratis (RBG) berhasil terealisasi pada bulan Mei 2007. Dan pada tahun 2010 hadir Sekolah Dasar Juara Gratis untuk anak yatim dan dhuafa. Program dan layanan Rumah Zakat semakin bergulir sejalan dengan kepercayaan dan dukungan masyarakat kota Semarang.66

Kemudian untuk produk Superqurban di Semarang ini sudah terealisasi sejak tahun 2005. Sebelumnya Rumah Zakat bekerja sama

66

Drs. H. Muhyiddin, M.Ag, et al, Strategi Pengelolaan Zakat Dalam Pengentasan

(52)

dengan Australia dalam kornetisasi daging kurban. Jadi hewan-hewan kurban lokal diimpor ke Australia untuk dikornet, dan selanjutnya daging kornet tadi diekspor ke Indonesia. Namun pada tahun 2006 Rumah Zakat mulai memproduksi sendiri daging kurban untuk dijadikan kornet bekerja sama dengan pengusaha lokal di Probolinggo.67

4.2 Produk Superqurban

Superqurban adalah program optimalisasi pelaksanaan ibadah kurban dengan mengolah dan mengemas daging kurban menjadi kornet. Produk inovatif ini sebagai solusi permasalahan pendistribusian daging kurban sampai ke daerah-daerah pelosok. Kornet tahan hingga tiga tahun, sehingga dapat didistribusikan sepanjang tahun, dan efektif untuk pembinaan gizi dan aqidah. Adapun langkah-langkah pengkornetan Supequrban sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan Pengontrolan Kualitas Hewan

Pengumpulan hewan kurban dilakukan beberapa bulan sebelum hari raya Idul Adha dalam kandang-kandang yang tersusun rapi dan terjaga kebersihan dan kesehatannya. Hewan-hewan kurban secara reguler dipantau kesehatannya oleh dokter hewan dan tim quality control kandang, sehingga siap dan layak dikurbankan pada hari raya Idul Adha.

67

Hasil wawancara dengan karyawan Rumah Zakat cabang Semarang Pada Tanggal 27 Mei 2011

(53)

2. Pembekuan

Maksimal empat jam setelah dipotong, daging kurban yang telah disortir dan dinyatakan siap dikornetkan melewati proses pembekuan. Setelah dibekukan pada suhu -40 derajat celcius, daging hewan beku dikirim ke pabrik pengkornetan untuk diolah menjadi kornet.

3. Pengecekan dan Kornetisasi

Setelah sampai di pabrik, daging diperiksa dahulu sebelum dikalengkan untuk mengecek kualitas pasca dibekukan. Setelah dipastikan dalam keadaan baik oleh tim ahli, daging dimasukkan ke dalam rangkaian mesin pemotong untuk dicampur dan digiling halus. Proses selanjutnya adalah pematangan serta pencampuran bumbu sebelum dimasukkan ke dalam kaleng kornet Superqurban dengan berat total 200 gram. Proses akhir adalah pemanasan dalam vakum untuk membunuh mikroba dan sterilisasi daging sehingga daging tahan hingga 3 tahun, tanpa pengawet. Setelah kornet siap diberi label dan dikemas sehingga siap didistribusikan.

4. Siap Disalurkan

Produksi Superqurban memang memerlukan proses yang lebih panjang dari kurban biasa, tapi sebanding dengan keunggulannya

(54)

untuk dapat memberikan kemanfaatan lebih luas dan lebih lama bagi daerah kurang gizi maupun daerah yang tertimpa musibah.68

4.3 Deskriptif Data Penelitian dan Responden 4.3.1. Deskriptif Data Penelitian

Data penelitian dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada responden yang berhasil ditemui. Kuesioner diperoleh dengan cara peneliti menemui langsung responden dan memberikan kuesioner untuk diisi oleh para responden yang merupakan shohibul qurban pada Rumah Zakat cabang Semarang. Pengumpulan data secara langsung dengan menemui responden, hal ini diharapkan supaya lebih efektif untuk meningkatkan

respon rate responden dalam penelitian ini. Survey dengan kuesioner

dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Mei sampai dengan hari Kamis, 15 September 2011 di kantor Rumah Zakat Cabang Semarang dengan mengambil 57 responden. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik accidental

sampling yaitu sampling yang memiliki sampel dari individu yang

paling mudah dijumpai. Dengan demikian syarat pengolahan data dengan alat analisis SPSS sampel dapat terpenuhi.

68

http://mirror.unpad.ac.id/koran/republika/2010-11-26/republika_2010-11-26_010.pdf, Diakses Pada Tanggal 22 Juni 2011

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah 1 corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap tax avoidance; 2 corporate governance

(Hirsjärvi ym. 1998, 201.) Tämän tutkimuksen kannalta tämä oli oleellista, sillä haasteltavien oli tärkeää ymmärtää, mitä etenkin tutkimuksen keskeisillä

Pengolahan data RINEX GPS dilakukan menggunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK, pengolahan dilakukan untuk mendapatkan koordinat estimasi khususnya koordinat

Dari hasil tes porositas yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah pori tertutup pada binder , terdapat pada komposisi molaritas 14M. 1,5 bisa menyebabkan kuat

paling paling umum: umum: Karakteristik- Karakteristik- karakteristik karakteristik Antrian Antrian Asumsi-asumsi Asumsi-asumsi Umum Umum Sumber Sumber populasi populasi Tak

Namun, pada saat tertentu isnad family juga dapat berkembang hanya melalui satu generasi, hal tersebut jika periwayat yang lebih tua menemukan cucu (murid)nya,

Mereka memiliki ekor yang panjang dan saat dewasa mencapai berat berat.. maksimalnya sekitar

Meningkatnya pelayanan informasi bagi masyarakat dan meningkatnya penyebarluasan informasi pembangunan daerah kepada masyarakat Jumlah Penerimaan Berita Radiogram