• Tidak ada hasil yang ditemukan

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Notulensi Pertemuan

Kegiatan

: Penilaian Tahap II, Anugerah Pangripta Nusantara 2015 Propinsi Jawa Timur

Tempat

: Kantor Bappeda Jawa Timur

Tanggal

: 25 Maret 2015, pukul 10.00 WIB – 13.00 WIB

Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Pembukaan Kepala Bappeda Jawa Timur

Perkenalan stakeholder, khususnya Bappeda di lingkup Jawa Timur, dinas – dinas dan rekan media.

Pemaparan APN 2015 Arif Haryana Maksud dan tujuan diadakannya penilaian pangripta.

Melakukan proses verifikasi dokumen

perencanaan (RKPD) serta proses disusunnya. Pengenalan tim penilai independen (TPI). Edi E. Tedjakusuma Klarifikasi penilaian tahap II beserta penjelasan

masing – masing kriteria.

Tidak hanya dokumen, tetapi juga proses penyusunan RKPD, apakah sudah baik atau belum.

Kepala Bappeda  Jawa Timur selalu all out memberikan yang terbaik, khususnya terkait perencanaan.  Penghargaan parasamya (2013). Score Jawa

Timur tertinggi 3 tahun berturut – turut.  Jawa Timur sebagai hub Indonesia bagian

timur.

 PDRB Jawa Timur Rp. 1.500,- triliun.

Pertumbuhan ekonomi 5,8% tertinggi sepulau Jawa.

Exit Strategy penyesuaian RKPD dengan RPJMN.

(2)

 Jawa Timur sebagai pusat industri (cluster industri). 48% stok gula nasional dari Jawa Timur. 56% stok garam nasional dari Jawa Timur. 60% stok tembakau nasional dari Jawa Timur. 50% stok susu sapi nasional dari Jawa Timur.

 Tingkat kesulitan: Wilayah yang luas. Contohnya satu kabupaten terdiri dari 80 pulau. 1700km garis pantai. Anggaran yang terbatas.

 Anggaran 22 triliun, namun yang dapat digunakan untuk pembangunan sebesar 8 triliun.

 Relokasi pajak – pajak strategis ke daerah.  4 Badan koordinasi wilayah (Bakorwil) yang

membantu Bappeda dalam memperoleh data dari kabupaten/kota.

 Melakukan FGD terkait dengan proses – proses penyerapan aspirasi masyarakat.  Proses politik di Jawa Timur sangat baik,

dimana setiap tanggal 10 November di sahkan Perda. Satu dari lima yang tercepat dalam penyampaian APBD.

 Inovasi dilakukan secara dinamis. Dinas perindag membuka 5 kantor perwakilan (Kantor Perwakilan Dagang), dibiayai oleh APBD.

 BOSDA sudah dilakukan 10 tahun sebelum program BOS nasional dilakukan.

 Dana bergulir sudah dilakukan sejak 2003, jauh sebelum nasional melakukan.

 Rp. 200 miliar khusus untuk bank tani yang dikelola oleh bank daerah.

(3)

 Jawa Timur melanjutkan Jalinkestra (PNPM) (Rp. 200 miliar).

 1 desa 1 kelurahan 1 koperasi wanita sudah dilakukan sejak 4 tahun lalu. Rp. 400 miliar sebagai modal awal, sudah berkembang menjadi Rp. 800 miliar.

Tanya Jawab Edi Tedjakusuma Dari data pembangunan Jawa Timur,

pertumbuhan ekonomi dan pengangguran lebih baik dari rata-rata nasional, namun kemiskinan masih di atas rata – rata nasional. Mengapa?

Prof. Candra:

 Penduduk Jawa Timur 38 juta, dengan 38 kab/kota. Kemiskinan terutama di daerah – daerah selatan. Pembangunan sebaiknya multiyears. Kemiskinan Jawa Timur nomor 2 setelah Jawa Barat. Pemerintah pusat perlu proaktif membuat kebijakan pro poor yang berbeda pendekatan karena besarnya jumlah penduduk.

 1 triliun untuk mengurangi kurang dari 1 % penduduk miskin.

 Membangun banyak SMK sebagai basis untuk pengurangan kemiskinan.

 Beda pendekatan kemiskinan di gunung, laut dan sebagainya.

 Strategic Development Program, dilakukan melalui identifikasi benang merah

pengentasan kemiskinan.

Policy selalu ada trade off. Kemampuan kepala bappeda dalam memperjuangkan program – program pro kemiskinan sangat penting.

 Subsidi harus punya tenggat waktu, tidak bisa seumur hidup.

(4)

kesehatan di madura masih rendah.  TPID Jawa Timur memiliki peringkat yang

baik.

 Perlunya konsistensi kebijakan pusat agar tidak membingungkan daerah.

 Jawa Timur memiliki ketimpangan daerah yang besar (utara – selatan). Utara sebagai pusat industri (90%), selatan sebagai resource utama.

 Arif Haryana Bagaimana proses musrenbang di daerah hingga

sampai ke propinsi? Apakah pengajuan program diakomodir oleh propinsi?

Kepala Bappeda Sampang:

 Musrenbang dimulai dari daerah (desa).  Untuk mempermudah, pembangunan dibagi

menjadi 4 bidang (klasifikasikan) (ekonomi, sosial, infrastruktur, dan xx).

 Fokus pembangunan dilakukan melalui hasil FGD dan aspirasi masyarakat.

 Usulan desa dibagi berdasarkan 4 bidang dan ditentukan berdasarkan jumlah desa dalam satu kecamatan.

 Ada forum SKPD, dimana stakeholder bertemu dengan SKPD, termasuk DPRD.  Rata – rata program yang diakomodir

sebesar 82%.

 Selanjutnya forum musrenbang kabupaten. Dilakukan penajaman dan klarifikasi. Data diupload ke dalam web pemerintah daerah. 

Arif Haryana Bagaimana kabupaten tahu, bahwa program – programnya diakomodir di tingkat propinsi?

Kepala Bappeda Sampang:

Di tingkat bakorwil sudah terlihat mana

program yang diterima mana yang tidak. Untuk alasannya bisa karena teknis atau anggaran.

(5)

Edi Tedjakusuma Bagaimana pandangan SKPD terkait kemiskinan, isu – isu permasalhan?

Kepala Dinas Perindustrian, dan Perdagangan:  Fokus kepada rumah tangga yang sangat

miskin.

 Bantuan berupa gerobak usaha yang sebelumnya dilakukan verifikasi oleh pemerintah daerah.

 Harus tepat sasaran (tidak ada biaya, usia lanjut, dan memang membutuhkan).

 Berlaku di 10 kabupaten/kota di Jawa Timur.  Program APP yang lintas dinas dan berlaku

bersama mitra.

Kepala Bappeda Jawa Timur:

 Yang sangat miskin diayomi oleh propinsi.  Peralatan yang diberikan kepada orang tidak

mampu disesuaikan dengan kebutuhan yang bersangkutan.

 Data diterima dari 7 dinas yang memang terkait.

Kelas menengah, bagaimana men-trigger nya sebagai katalis pembangunan?

KADIN:

 Pelaku usaha dimotori oleh usaha kelas menengah.

 26 kantor perwakilan Jawa Timur di propinsi lain.

 Semua dibiayai oleh Pemprop Jawa Timur.  Perdagangan antar pemerintah, sudah

surplus antar propinsi. Namun perdagangan dengan pihak luar negeri masih defisit. Kepala Bappeda Jawa Timur:

 Diberlakukan bunga murah (Jamkrida) untuk UKM – UKM yang tidak bankable namun

(6)

feasible.

 Pertama di nasional.

 35 miliar untuk sensus 6,8 juta pelaku UKM. Database lengkap, berdasarkan nama, alamat, jenis usaha, dan sebagainya.  Sebagian besar usaha mikro.

 4000 koperasi wanita dibantu. REDDI:

 Bekerja sama dengan masyarakat uni eropa, karena melihat pentingnya peran Jawa Timur, CITRA, penguatan institusi.  Memperbesar volume perdagangan, dan

sudah berjalan 2 tahun.

Capacity building oleh KADIN propinsi Jawa Timur.

 WB bersama REDDI melakukan diagnosa dan analisis pertumbuhan ekonomi daerah. Jawa Timur satu – satunya di Indonesia yang terpilih.

 Dimuat di artikel internasional.

 SDM Jawa Timur pelan – pelan meningkat. Ada lompatan struktur perekonomian.  Namun, sektor manufaktur stagnan,

dibandingkan dengan sektor – sektor lainnya.

Farid (PUPUK):

 Banyak terlibat di PTSP. Banyak membantu P2T, Jawa Timur seringkali nomor 1 dalam hal kemudahan perizinan. 10

kabupaten/kota sudah menikmati kemudahan ini.

(7)

 Program pengentasan kemiskinan untuk petani (AIBPRISMA). Bantuan pemerintah Australia. Target 150 ribu petani miskin. Arif Haryana Sejauh ini capaian Jawa Timur positif (sangat

baik). Bagaimana komposisi staf di propinsi Jawa Timur?

Ses Bappeda:

 Inovasi selalu didukung oleh atasan.  Selalu berhubungan baik dengan SKPD dan

DPRD.

 38 kabupaten/kota dan periode 1 bulan musrenbang.

Naswi (Kabid):

 staf bappeda membutuhkan komitmen yang tinggi. Etos kerja yang tinggi.

 Tugas datang diselesaikan secepatnya. Edi Tedjakusuma Bagaimana masalah penanganan bencana,

khususnya di dalam dokumen perencanaan?

Kepala Bappeda Jawa Timur:

 Potensi migas di Jawa Timur sangat besar.  Sidoarjo memiliki potensi yang sama dengan

Cepu.

 9 juta barrel/day.

 Banyak KPS yang sudah mulai beroperasi, khususnya di daerah Madura.

 BPLS sebagai solusi penanganan bencana.  Relokasi jalur kereta dari daerah yang

terkena dampak lumpur Lapindo.

 Mengikutsertakan pengrajin tanggulangin ke dalam pameran – pameran.

Bappeda Jombang:

 Mengacu salah satunya ke Permendagri 54/2010.

 Menjalin komunikasi intensif dengan SKPD dan Bappeda propinsi.

(8)

kabupaten menyampaikan usulan program yang terkait dengan daerahnya.

 Melakukan inventaris sesuai kewenangan.  Ada sistem pembangunan daerah.

 Jombang tidak terdampak langsung oleh lumpur Lapindo, namun ada efek tidak langsung dimana pengembangan regional yang lebih baik juga dilakukan lebih merata. LPPM Universitas Trunojoyo:

 Propinsi sangat memperhatikan kemajuan Madura.

 Sinergi yang dilakukan sudah sangat baik. Astra Group:

 Sinergi yang sangat kondusif antara pelaku usaha dengan pemerintah daerah.

 Astra pusat mewajibkan perwakilannya di daerah untuk berkontribusi untuk kemajuan daerah, khususnya pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Ibu guru tersebut sudah memikirkan sebelumnya keadaan nanti di kelas, sehingga dia telah menyusun pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran

Selanjutnya, saat siswa melakukan tes keterampilan bolavoli yang meliputi 4 tahapan passing bawah, passing atas, servis, dan smash, banyak siswa kurang menguasai

mudhārabah di BRISyariah Kantor Cabang Banjarmasin. Nasabah menerima bilyet deposito, bilyet ini berfungsi sebagai bukti kepemilikan deposito mudhārabah di BRISyariah

(5) Untuk kepentingan pemeriksaan di Pengadilan dalam perkara pidana atau perdata, atas permintaan hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata, W a l

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menemukan gagasan utama suatu teks yang dibaca dengan kecepatan 75 kata permenit dengan menerapkan metode quantum

Dari hasil jawaban 30% responden, menyatakan bahwa penafsiran khalayak terhadap penampilan host ”Cinta Juga Kuya”, bintang tamu yang hadir dalam program

Kendali PID menghasilkan overshoot dan settling time yang cukup lama, sedangkan Kendali Logika Samar tidak mudah untuk diterapkan ke dalam perangkat keras serta sulit untuk

Untuk mengubah 0,526 10 ke bentuk oktal kita harus mengalikan desimal dengan basis baru, dalam kasus ini 8, tetapi pada perkalian kedua dan subsekuen- nya,