50
51
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan Penelitian
Jadwal Pelaksanaan Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Persiapan Alat dan Bahan
Penelitian.
2. Pemijahan Induk Ikan Nilem. 3. Pemulihan Kondisi Induk
setelah Pemijahan
4. Aklimatisasi Pemberian Pakan Campuran TTS
5. Pengukuran Bobot Induk Pengukuran Bobot Pakan Campuran TTS
Pengukuran Kualitas Air 6. Pemberian Pakan yang Telah
Ditambahkan Tepung Testis Sapi.
7. Pemeliharaan Induk Ikan Nilem.
8. Pengamatan Gonad Induk Ikan Nilem.
9. Perhitungan Fekunditas Induk Ikan Nilem.
52
Lampiran 2. Data Bobot serta Jumlah Testis Sapi yang Digunakan dalam Penelitian.
No.Testis Bobot Testis Sapi (g)
1. 77,6 2. 78,7 3. 99,5 4. 102,9 5. 105,7 6. 106,3 7. 111,2 8. 111,6 9. 145,4 10. 146,3 11. 146,5 12. 151,8 Jumlah 1383,5 Rata – rata 115,29
Bobot Tepung Testis Sapi (TTS) setelah testis sapi diolah menggunakan mesin Freeze dry dan dihaluskan menggunakn blender adaah 178 g.
Berikut merupakan Jumlah TTS yang digunakan selama Penelitian:
Perlakuan Ulangan
Bobot Awal Induk Ikan (Gram) Bt Jumlah TTS yang Diperlukan (Gram) A 1 186 0 2 112 0 3 203 0 4 201 0 B 1 198 1,98 2 173 1,73 3 168 1,68 4 221 2,21 C 1 183 3,66 2 173 3,46 3 176 3,52 4 172 3,44
53
Lampiran 3. Prosedur Pembuatan Tepung Testis Sapi
1. Siapkan Testis Sapi Segar. 6. Masukkan potongan testis sapi ke dalam wadah untuk menghindari kontaminasi.
2. Bersihkan Testis Sapi Segar dari Kotoran. 7. Masukkan potongan testis sapi ke dalam mesin freeze dry
3. Bersihkan Testis Sapi dari Serat – Serat. 8. Masukkan testis sapi hasil freeze dry ke dalam wadah .
4. Timbang Testis Sapi 9. Menghaluskan testis sapi hasil freeze dry
menggunakan blender.
5. Potong testis sapi sampai ukuran kecil. 10. Simpan tepung testis sapi ke dalam wadah dan kemudian simpan dalam referigator
54
Lampiran 4. Prosedur Pembuatan Larutan Sera
1. Siapkan Alat dan Bahan 5. Masukkan larutan formaldehid tersebut ke dalam botol kaca yang telah berisi alkohol.
2. Masukkan 30 ml larutan alcohol 99% ke dalam gelas ukur menggunakan pipet tetes.
6. Masukkan 5 ml larutan asam asetat 100% ke dalam gelas ukur
3. Masukkan Alkohol tersebut ke dalam botol kaca kosong
7. Masukkan larutan asam asetat tersebut ke dalam botol kaca yang teah berisi campuran
alkohol dan formaldehid
4. TMasukkan 15 ml arutan formadehid 40% ke dalam gelas ukur menggunakan pipet tetes
8. Tutup rapat botol kaca lalu goyangkan botol tersebut agar campuran larutan homogen. Simpan larutan sera sampai
55
Lampiran 5. Prosedur Pembuatan Pakan Uji
Siapkan alat dan bahan
Hancurkan pakan komersil biasa yang akan dijadikan bahan pakan
uji menggunakan blender hingga pakan berbentuk tepung atau
bubuk
Timbang pakan komersil yang telah menjadi bubuk sebanyak 200 g,
kemudian masukkan pakan tersebut ke dalam baskom
Timbang Tepung Testis Sapi (TTS) sebanyak 100 g (perbandingan
pakan komersil dan TTS yaitu 2:1), lalu masukkan TTS ke dalam
baskom yang telah berisi pakan
Tambahkan bahan pengikat adonan pakan (binder) merk dagang
progol pada adonan di dalam baskom sebanyak 3% dari bobot
adonan bahan pakan
Tambahkan air secukupnya pada adonan pakan, lalu sampai adonan
kalis dan dapat dibentuk menjadi pelet
Masukkan adonan ke dalam mesin pencetak pelet
56
Lampiran 6. Perhitungan Jumlah Tepung Testis Sapi yang Dibutuhkan pada Perlakuan A.
Perlakuan A : Jumlah TTS 0 g/Kg induk
(≈Jumlah testosteron 0 µg/Kg induk).
Dik : 1 g TTS mengandung 10,01 µg testosteron (Muslim 2010)
= 10,01 µg testosteron /1 g TTS
≈ 10 µg testosteron /g TTS (Dibulatkan)
Maka :
Jumlah TTS yang dibutuhkan untuk jumlah perlakuan testosteron 0 µg/Kg induk = (1 g TTS / 10 µg testosteron) x (0 µg testosteron/Kg induk) = 0 g TTS/Kg induk
Biomassa ikan = 0,702 kg Maka :
Jumlah TTS untuk 0.702 Kg induk
= 0 g TTS/Kg induk x 0,702 kg ikan = 0 g TTS
Pakan uji terdiri dari campuran pakan komersil biasa dan TTS dengan perbandingan pakan biasa : TTS yaitu 2:1, jadi jumlah pakan uji yang dibutuhkan pada perlakuan A yaitu :
Pakan Uji = 0 g TTS x (3/1 Pakan Uji) = 0 g Pakan Uji/Kg induk
Pemberian pakan dilakukan seminggu sekali selama 8 minggu waktu penelitian: = 0 g / 8
= 0 g
Kebutuhan pakan harian untuk induk nilem adaah 3% dari biomassa induk. Kekurangan ransum harian induk yang di beri pakan uji akan dipenuhi dengan pemberian pakan komersil biasa.
57
Lampiran 7. Perhitungan Jumlah Tepung Testis Sapi yang Dibutuhkan pada Perlakuan B.
Perlakuan B : Jumlah TTS 10 g/Kg induk
(≈Jumlah testosteron 100 µg/Kg induk).
Dik : 1 g TTS mengandung 10,01 µg testosteron (Muslim 2010)
= 10,01 µg testosteron /1 g TTS
≈ 10 µg testosteron /g TTS (Dibulatkan)
Maka :
Jumlah TTS yang dibutuhkan untuk jumlah perlakuan testosteron 100µg/Kg induk = (1 g TTS / 10 µg testosteron) x (100 µg testosteron/Kg induk) = 10 g TTS/Kg induk
Biomassa ikan = 0,760 kg Maka :
Jumlah TTS untuk 0.760 Kg induk
= 10 g TTS/Kg induk x 0,760 kg ikan = 7,6 g TTS
Pakan uji terdiri dari campuran pakan komersil biasa dan TTS dengan perbandingan pakan biasa : TTS yaitu 2:1, jadi jumlah pakan uji yang dibutuhkan pada perlakuan A yaitu :
Pakan Uji = 7,6 g TTS x (3/1 Pakan Uji) = 22,8 g Pakan Uji/Kg induk
Pemberian pakan dilakukan seminggu sekali selama 8 minggu waktu penelitian: = 22,8 g / 8
= 2,85 g
Kebutuhan pakan harian untuk induk nilem adaah 3% dari biomassa induk. Kekurangan ransum harian induk yang di beri pakan uji akan dipenuhi dengan pemberian pakan komersil biasa.
58
Lampiran 8. Perhitungan Jumlah Tepung Testis Sapi yang Dibutuhkan pada Perlakuan C.
Perlakuan C : Jumlah TTS 20 g/Kg induk
(≈Jumlah testosteron 200 µg/Kg induk).
Dik : 1 g TTS mengandung 10,01 µg testosteron (Muslim 2010)
= 10,01 µg testosteron /1 g TTS
≈ 10 µg testosteron /g TTS (Dibulatkan)
Maka :
Jumlah TTS yang dibutuhkan untuk jumlah perlakuan testosteron 200µg/Kg induk = (1 g TTS / 10 µg testosteron) x (200 µg testosteron/Kg induk) = 20 g TTS/Kg induk
Biomassa ikan = 0,704 kg Maka :
Jumlah TTS untuk 0,704 Kg induk
= 20 g TTS/Kg induk x 0,704 kg ikan = 14,08 g TTS
Pakan uji terdiri dari campuran pakan komersil biasa dan TTS dengan perbandingan pakan biasa : TTS yaitu 2:1, jadi jumlah pakan uji yang dibutuhkan pada perlakuan C yaitu :
Pakan Uji = 14,08 g TTS x (3/1 Pakan Uji) = 42,24 g Pakan Uji/Kg induk
Pemberian pakan dilakukan seminggu sekali selama 8 minggu waktu penelitian: = 42,24 g / 8
= 5,28 g
Kebutuhan pakan harian untuk induk nilem adaah 3% dari biomassa induk. Kekurangan ransum harian induk yang di beri pakan uji akan dipenuhi dengan pemberian pakan komersil biasa.
59
Lampiran 9. Prosedur Pengamatan Posisi Inti Telur
Siapkan alat dan bahan
Bedah induk ikan nilem
Ambil gonad induk ikan nilem
Sobek gonad induk ikan nilem pada enam bagian gonad yaitu
pada bagian pangkal gonad kiri, bagian tengah gonad kiri, bagian
ujung gonad kiri, bagian pangkal gonad kanan, bagian tengah
gonad kanan dan bagian ujung gonad kanan
Ambil sampel telur induk ikan nilem sebanyak 10 butir pada ke
enam bagian gonad tersebut
Masukkan telur sampel tersebut pada gelas objek
Tetesi telur sampel menggunakan larutan sera sampai seluruh
bagian telur terlapisi larutan sera
Diamkan sampel telur 5 - 15 menit sampai terlihat pergerakan
posisi inti telur
60
Lampiran 10. Prosedur Pengamatan Diameter Telur
Siapkan alat dan bahan
Bedah induk ikan nilem
Ambil gonad induk ikan nilem
Sobek gonad induk ikan nilem pada enam bagian gonad yaitu
pada bagian pangkal gonad kiri, bagian tengah gonad kiri, bagian
ujung gonad kiri, bagian pangkal gonad kanan, bagian tengah
gonad kanan dan bagian ujung gonad kanan
Ambil sampel telur induk ikan nilem sebanyak 10 butir pada ke
enam bagian gonad tersebut
Masukkan telur sampel tersebut pada gelas objek
Amati diameter telur sampel menggunakan mikroskop yang
dilengkapi mikrometer dengan perbesaran 10x
Catat hasil pengamatan dan konversikan hasilnya dengan faktor
pengali 10x
61 Lampiran 11. Data Hasil Pengamatan Penelitian
Perlakuan Ulangan Bobot Ikan (Gram) Bobot Gonad (Gram) Bobot Hati (Gram) Bobot Sampel Telur (Gram) Jumlah Sampel Telur (Butir) Fekunditas Telur (Butir) Fekunditas (butir) per kilogram Bobot Induk Indeks Kematangan Gonad (%) Hepatosomatic Index (%) Bt Bg Bh Bts Fs F Fpbt IKG HSI A 1 194.4 18.37 0.65 2.42 3054 23183 119252 9.45 0.33 2 119.93 12.89 0.17 0.80 1322 21301 177610 10.75 0.14 3 209.15 13.38 0.40 2.19 2946 17999 86057 6.40 0.19 4 205.25 17.71 1.48 0.82 1262 27256 132795 8.63 0.72 B 1 206.45 18.47 0.48 1.08 1871 31998 154989 8.95 0.23 2 177.23 14.73 1.17 1.38 1887 20142 113647 8.31 0.66 3 173.35 15.24 1.42 0.80 1377 26232 151323 8.79 0.82 4 226.52 14.44 1.65 0.85 1438 24429 107845 6.37 0.73 C 1 188.39 12.82 1.70 0.90 1605 22862 121356 6.81 0.90 2 188.56 26.55 2.03 0.97 1526 41768 221512 14.08 1.08 3 181.71 12.48 1.97 1.09 1819 20827 114615 6.87 1.08 4 176.47 7.82 0.73 0.74 1256 13273 75213 4.43 0.41 Keterangan:
Perlakuan A : Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 0 g per Kg Induk (Kontrol) Perlakuan B : Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 10 g per Kg Induk Perlakuan C: Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 20 g per Kg Induk F = Bg/Bts x Fs
Fpbt = (F/Bt)*1000 gram GSI (%) = Bg/Bt x 100% HSI (%) = Bh/Bt-Bh x 100%
62
Lampiran 12. Analisis Sidik Ragam Hepatosomatic Index (HSI) Induk Ikan Nilem
Data HSI rata-rata ikan nilem
Perlakuan Ulangan Rata-rata Standar
deviasi 1 2 3 4 A 0,33 0,14 0,19 0,72 0,35 0,2623 B 0,23 0,66 0,82 0,73 0,61 0,2600 C 0,91 1,08 1,08 0,41 0,87 0,3151 Data transformasi √x
Perlakuan Ulangan Total Rata-rata
1 2 3 4
A 0,58 0,38 0,44 0,85 2,24 0,56
B 0,48 0,81 0,91 0,85 3,05 0,76
C 0,95 1,04 1,05 0,64 3,67 0,92
Total 2,01 2,23 2,38 2,35 8,97 Perhitungan analisis ragam HSI induk ikan nilem
Faktor Koreksi (FK) = = ( , ) ( )( ) = 6,70 JK Total (JKT) = ∑ Yij2 – FK = ((0,58)2+(0,38)2+ … +(0,64)2) – 6,70 = 0,61 JK Perlakuan (JKP) = ∑ – FK = , ( , ) ( , ) – 6,70 = 0,26 JK Galat (JKG) = JKT – JKP = 0,61 – 0, 26 = 0,35 KT Perlakuan (KTP) = ( ) = ( , ) = 0,129 KT Galat (KTG) = ( ) = (, ) = 0,039 F Hitung (Fh) = = , , = 3,325
Tabel Analisis ragam HSI induk ikan nilem Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam dB JK KT Fh F.05 Perlakuan 2 0,26 0,129 3,325 3,86
Galat 9 0,35 0,039 Total 11 0,61
Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)
63
Lampiran 13. Analisis Sidik Ragam Indeks Kematangan Gonad Induk Ikan Nilem
a. Data IKG rata-rata ikan nilem
Perlakuan Ulangan Rata-rata Standar deviasi
1 2 3 4
A 9,45 10,75 6,40 8,63 8,81 1,8274 B 8,95 8,31 8,79 6,37 8,11 1,1854 C 6,81 14,08 6,87 4,43 8,05 4,1796 b. Data transformasi √x
Perlakuan Ulangan Total Rata-rata
1 2 3 4
A 3,07 3,28 2,53 2,94 11,82 2,95 B 2,99 2,88 2,97 2,52 11,36 2,84 C 2,61 3,75 2,62 2,11 11,09 2,77 Total 8,67 9,91 8,12 7,57 34,27
Perhitungan analisis ragam IKG induk ikan nilem Faktor Koreksi (FK) = = ( , ) ( )( ) = 97,87 JK Total (JKT) = ∑ Yij2 – FK = ((3,07)2+(3,28)2+ … +(2,11)2) – 97,87 = 1,96 JK Perlakuan (JKP) = ∑ – FK = , ( , ) ( , ) – 97,87 = 0,07 JK Galat (JKG) = JKT – JKP = 1,96 – 0,07 = 1,90 KT Perlakuan (KTP) = ( ) = , ( ) = 0,034 KT Galat (KTG) = ( ) = , ( ) = 0,211 F Hitung (Fh) = = ,, = 0,162
Tabel Analisis ragam IKG induk ikan nilem Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam dB JK KT Fh F.05 Perlakuan 2 0,07 0,034 0,162 3,86
Galat 9 1,90 0,211 Total 11 1,96
Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)
64
Lampiran 14. Data Diameter Telur Ikan Nilem Perlakuan A
Ulangan Diameter Telur Sampel Ke- (mm) Diameter Telur Rata-rata
1 1.15 1.14 1.03 0.96 0.85 0.96 0.97 1.2 0.87 0.54 1.03 0.87 0.79 0.98 0.96 1.06 0.98 0.87 1.01 0.9 0.86 1.18 1.06 1.03 1.02 0.83 0.97 1.13 1.02 1.00 0.77 0.97 1.03 0.98 1.12 1.08 0.96 0.4 0.66 1.02 0.97 1.02 0.99 1 0.88 0.94 0.96 1.08 1.04 0.93 1.04 0.97 0.84 0.98 1.06 0.97 1.13 1.13 1.24 0.81 0.98 2 1.01 0.87 0.88 0.98 0.98 0.53 0.97 0.96 0.97 0.98 1.04 1.04 0.97 0.98 1.06 0.96 0.96 0.99 0.91 1.08 1.08 0.53 0.84 1.00 0.96 1.13 0.96 0.94 0.97 1.03 1.04 1.02 0.99 0.89 0.74 0.99 1.08 0.98 1.04 0.82 1.08 1.03 0.89 1.02 1.02 0.77 0.96 1.05 0.94 0.97 1.04 0.94 1.06 1.14 0.94 1.04 1.06 0.86 1.05 1.02 1.07 3 1.06 1.08 1.06 1.09 0.98 1.03 0.97 1.03 1.13 0.97 1.04 1.13 0.89 1.03 1.17 1.12 0.94 0.89 1.08 0.92 1.13 0.95 1.04 0.97 0.86 0.93 0.96 1.06 0.97 1.02 0.75 1.07 0.98 0.98 0.74 0.89 1.03 0.86 0.98 0.91 0.91 0.51 1.02 1.01 1.07 0.87 0.98 0.83 0.84 1.02 0.96 1.02 0.78 1.03 0.87 0.77 0.94 1.01 1.01 0.88 1.04 4 1.21 1.04 1.08 0.77 1.03 1.17 1.02 1.06 1.08 0.97 0.89 1.04 1.06 1.18 1.13 0.98 0.96 0.98 1.03 0.98 1.05 1.01 0.96 0.68 1.05 1.04 1.07 0.98 1.02 1.09 0.97 0.89 1.02 1.13 1.06 1.08 0.99 1.04 1.05 1.04 1.14 1.16 1.03 1.14 1.08 1.13 0.93 0.95 0.86 1.12 0.98 0.87 0.95 1.06 0.92 1.03 1.01 1.06 1.01 1.03 1.01
65
Perlakuan B
Ulangan Diameter Telur Sampel Ke- (mm) Diameter Telur Rata-rata
1 0.94 0.98 1.01 0.98 0.99 0.98 1.01 1.04 0.88 0.93 0.93 0.97 0.90 1.21 1.06 0.96 0.98 0.94 0.86 1.08 1.09 1.03 1.11 0.96 0.89 0.96 1.07 1.05 1.03 0.97 1.24 1.07 1.06 1.06 1.02 0.92 1.07 0.97 1.07 0.90 0.96 1.19 0.82 1.01 1.14 0.97 1.04 1.14 1.03 0.96 1.08 1.01 1.03 0.95 0.78 0.99 0.96 1.03 1.03 1.21 1.14 2 1.12 0.96 0.95 0.87 0.97 0.91 0.97 1.02 0.99 0.97 0.99 1.02 1.07 0.94 0.99 0.96 0.98 0.89 0.93 0.92 1.02 0.95 1.15 0.94 1.03 1.00 0.94 0.99 1.03 0.87 0.94 0.96 0.98 0.93 1.01 0.89 0.98 1.13 1.06 1.02 1.08 0.96 0.88 0.98 0.88 0.91 1.01 0.94 1.03 0.93 1.02 0.97 0.93 0.87 0.82 1.06 0.97 0.92 0.96 0.88 0.99 3 0.99 0.89 0.98 1.01 0.95 0.91 0.97 0.82 1.14 1.06 1.03 0.92 0.96 0.77 0.97 1.11 0.84 0.97 1.03 0.76 1.01 0.97 1.06 0.95 0.96 1.02 0.96 1.02 1.03 1.12 0.85 0.98 0.92 0.97 1.01 0.98 0.97 0.88 0.91 0.91 0.92 1.02 0.94 1.12 0.93 0.94 1.14 0.87 0.87 0.94 0.87 1.02 1.02 1.06 0.91 0.93 0.93 1.05 0.97 0.98 0.97 4 0.88 0.97 1.03 1.04 0.98 0.81 0.96 0.86 0.85 0.96 0.53 1.01 0.84 0.96 0.88 1.02 1.08 0.87 0.91 0.95 0.96 0.93 0.96 1.14 0.97 0.92 0.83 1.07 0.94 1.01 1.04 1.16 0.86 1.04 1.13 0.86 0.79 0.93 1.05 1.06 1.04 0.91 1.12 0.98 0.89 0.95 0.95 1.03 0.91 1.02 1.02 1.02 1.02 0.89 1.02 0.87 1.01 0.87 1.05 1.04 0.79
66
Perlakuan C
Ulangan Diameter Telur Sampel Ke- (mm) Diameter Telur Rata-rata
1 1.04 0.87 0.99 1.06 1.02 0.97 0.93 0.87 1.01 0.48 1.03 1.06 0.80 1.22 0.52 0.78 0.91 1.14 1.03 0.91 0.97 0.91 0.95 0.79 1.04 1.02 1.18 0.89 0.91 0.86 1.18 1.11 0.92 0.88 0.92 0.53 1.04 1.03 0.87 1.13 0.96 1.14 0.96 1.06 0.76 0.98 0.97 0.99 1.08 0.46 0.69 1.16 0.86 0.87 0.92 0.89 0.98 0.87 0.79 0.79 0.93 2 1.02 0.99 0.94 0.98 0.86 0.74 1.03 1.09 0.86 0.87 1.06 1.24 1.06 1.03 1.08 1.17 1.12 1.28 1.06 0.94 1.26 1.12 0.90 1.20 1.13 1.16 1.12 0.98 1.16 1.03 1.01 1.09 0.86 1.03 1.22 0.98 1.14 1.02 1.13 1.02 0.96 0.94 1.01 0.97 1.16 1.15 1.03 1.04 0.98 0.99 1.09 1.02 0.98 1.03 0.86 0.87 0.88 0.95 1.02 0.97 0.82 3 0.94 0.91 0.97 0.99 1.02 1.04 0.96 0.96 0.78 1.04 0.94 1.03 0.95 0.99 0.88 1.09 0.98 0.94 0.97 1.01 1.05 1.12 1.03 0.87 0.97 1.08 0.78 0.97 1.02 1.01 0.85 0.93 0.84 0.94 0.90 0.89 1.12 1.13 0.79 0.98 0.96 0.82 0.98 1.07 0.86 0.89 1.16 0.86 1.03 0.58 0.86 0.85 1.06 1.09 0.94 0.97 1.02 0.97 1.01 0.97 1.02 4 1.04 1.01 1.06 1.03 0.94 0.96 0.94 0.56 0.98 0.97 1.08 0.98 0.93 0.83 0.59 1.02 0.92 0.87 0.81 0.91 0.98 1.04 0.85 1.02 1.02 1.03 0.95 0.96 0.79 0.80 1.02 1.03 0.87 0.98 0.99 1.09 0.94 0.98 0.91 1.02 0.91 0.91 0.82 1.04 0.98 0.83 0.94 1.03 0.97 0.83 0.94 0.96 0.97 0.87 0.87 0.87 0.99 0.99 0.93 0.98 0.89
67
Lampiran 15. Analisis Sidik Ragam Diameter Telur Induk Ikan Nilem
Data diameter telur rata-rata ikan nilem
Perlakuan Ulangan Rata-rata Standar deviasi
1 2 3 4
A 0,9700 0,9700 0,9700 1,0200 0,9825 0,0250
B 1,0100 0,9700 0,9700 0,9600 0,9775 0,0222
C 0,9300 1,0300 0,9600 0,9400 0,9650 0,0451 Data transformasi √x
Perlakuan Ulangan Total Rata-rata
1 2 3 4
A 0,98 0,98 0,98 1,01 3,96 0,99
B 1,00 0,98 0,98 0,98 3,95 0,99
C 0,96 1,01 0,98 0,97 3,93 0,98
Total 2,95 2,98 2,95 2,96 11,85
Perhitungan analisis ragam diameter telur induk ikan nilem Faktor Koreksi (FK) = = ( , ) ( )( ) = 11,70 JK Total (JKT) = ∑ Yij2 – FK = ((0,98)2+(0,98)2+ … +(0,97)2) – 11,70 = 0,0025 JK Perlakuan (JKP) = ∑ – FK = , ( , ) ( , ) – 11,70 = 0,0002 JK Galat (JKG) = JKT – JKP = 0,0026 – 0,0002 = 0,0024 KT Perlakuan (KTP) = ( ) = , ( ) = 0,0001 KT Galat (KTG) = ( ) = (, ) = 0,0003 F Hitung (Fh) = = , , = 0,324
Tabel Analisis ragam diameter telur induk ikan nilem
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam dB JK KT Fh F.05
Perlakuan 2 0,0002 0,0001 0,324 3,86
Galat 9 0,0024 0,0003
Total 11 0,0026
Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)
68
Lampiran 16. Data Hasil Pengamatan Fekunditas Induk Ikan Nilem
Fekunditas Total Perlakuan Ulangan Fekunditas Rata-rata Kisaran Fekunditas Per Perlakuan 1 2 3 4 A 23.183 21.301 17.999 27.256 22.435 17.999 – 27.256 B 31.998 20.142 26.232 24.429 25.700 20.142 – 31.998 C 22.862 41.768 20.827 13.273 24.683 13.273 – 41.768
Fekunditas Per Gram Bobot Gonad Perlakuan Ulangan Fekunditas Rata-rata Kisaran Fekunditas Per Perlakuan 1 2 3 4 A 1.262 1.653 1.345 1.539 1.450 1.262 – 1.653 B 1.732 1.367 1.721 1.692 1.628 1.367 – 1.732 C 1.783 1.573 1.669 1.697 1.681 1.573 – 1.783
Fekunditas Per Kilogram Bobot Induk Perlakuan Ulangan Fekunditas Rata-rata Kisaran Fekunditas Per Perlakuan 1 2 3 4 A 119.252 177.610 86.057 13.2795 128.928 86.057 – 177.610 B 154.989 113.647 151.323 10.7845 131.951 107845 – 154.989 C 121.356 221.512 114.615 75.213 133.174 75.213 – 221.512 Keterangan:
Perlakuan A : Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 0 g per Kg Induk (Kontrol) Perlakuan B : Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 10 g per Kg Induk
Perlakuan C: Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 20 g per Kg Induk
69
Lampiran 17. Data Hasil Pengamatan Tingkat Kematangan Telur Induk Ikan Nilem
Perlakuan Ulangan
Jumlah sampel telur (butir)
Keadaan Inti Telur (butir)
Fase Vitelogenik (%) Rata –rata Fase Vitelogenik (%) Telur awal matang (%) Rata – rata Telur awal matang (%) Telur matang (%) Rata – rata Telur awal matang (%) Tengah Menuju
Tepi Tepi Melebur cGV mGV pGV GVBD A 1 60 25 26 8 1 41,67 44,58 ± 4,38a 56,67 46,25 ± 7,12a 1,67 9,17 ± 5,53a 2 29 16 9 6 48,33 41,67 10,00 3 24 21 6 9 40,00 45,00 15,00 4 29 19 6 6 48,33 41,67 10,00 B 1 21 14 16 9 35,00 35,83 ± 7,52a 50,00 49,17 ± 8,33 a 15,00 15,00 ± 1,36a 2 16 17 19 8 26,67 60,00 13,33 3 22 21 7 10 36,67 46,67 16,67 4 27 16 8 9 45,00 40,00 15,00 C 1 26 16 9 9 43,33 39,58 ± 6,44a 41,67 42,50 ± 5,53 a 15,00 17,92 ± 10,40a 2 21 19 9 11 35,00 46,67 18,33 3 20 14 7 19 33,33 35,00 31,67 4 28 18 10 4 46,67 46,67 6,67 Keterangan:
cGV (central germinal vesicle) yaitu tahap inti di tengah
mGV (germinal vesicle migration) yaitu tahap inti yang bermigrasi dari tengah ke tepi pGV (pheripheral germinal vesicle) yaitu tahap inti yang telah berada di tepi
GVBD (germinal vesicle breakdown) yaitu tahap inti yang telah melebur Fase Vitelogenik = (Jumlah inti telur di tengah/ jumlah sampel) x 100%
Fase Awal Matang = (Jumlah inti telur menuju tepi dan tepi)/ jumlah sampel) x 100% Fase GVBD = (Jumlah inti telur yang pecah/ jumlah sampel) x 100%
70 Lampiran 18. Analisis Sidik Ragam Telur Ikan Nilem yang Berada pada Fase
Vitelogenik.
Data rata-rata telur ikan nilem pada fase vitelogenik Perlakuan Ulangan Rata-rata Standar deviasi
1 2 3 4
A 42 48 40 48 44,58 4,3833
B 35 27 37 45 35,83 7,5154
C 43 35 33 47 39,58 6,4370
Data transformasi √x
Perlakuan Ulangan Total Rata-rata
1 2 3 4
A 6,45 6,95 6,32 6,95 26,68 6,67 B 5,92 5,16 6,06 6,71 23,84 5,96 C 6,58 5,92 5,77 6,83 25,10 6,28 Total 18,95 18,03 18,15 20,49 75,63
Perhitungan analisis ragam telur ikan nilem pada fase vitelogenik Faktor Koreksi (FK) = = ( , ) ( )( ) = 476,67 JK Total (JKT) = ∑ Yij2 – FK = ((6,45)2+(6,95)2+ … +(6,83)2) – 476,67 = 3,33 JK Perlakuan (JKP) = ∑ – FK = , ( , ) ( , – 476,67 = 1,01 JK Galat (JKG) = JKT – JKP = 3,33 – 1,01 = 2,31 KT Perlakuan (KTP) = ( ) = ( , ) = 0,506 KT Galat (KTG) = ( ) = , ( ) = 0,257 F Hitung (Fh) = = , , = 1,970
Tabel Analisis ragam telur ikan nilem pada fase vitelogenik Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam dB JK KT Fh F.05
Perlakuan 2 1,01 0,506 1,970 3,86
Galat 9 2,31 0,257
Total 11 3,33
Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)
71
Lampiran 19. Analisis Sidik Ragam Telur Ikan Nilem yang Berada pada Fase Awal Final Oocyte Maturation (FOM).
Data rata-rata telur ikan nilem pada fase awal FOM Perlakuan Ulangan Rata-rata Standar deviasi
1 2 3 4
A 57 42 45 42 46,25 7,1200
B 50 60 47 40 49,17 8,3333
C 42 47 35 47 42,50 5,5277
Data transformasi √x
Perlakuan Ulangan Total Rata-rata
1 2 3 4
A 7,53 6,45 6,71 6,45 27,15 6,79 B 7,07 7,75 6,83 6,32 27,97 6,99 C 6,45 6,83 5,92 6,83 26,03 6,51 Total 21,05 21,03 19,46 19,61 81,15
Perhitungan analisis ragam telur ikan nilem pada fase awal FOM Faktor Koreksi (FK) = = ( , ) ( )( ) = 548,81 JK Total (JKT) = ∑ Yij2 – FK = ((7,53)2+(6,45)2+ … +(6,83)2) – 548,81 = 2,86 JK Perlakuan (JKP) = ∑ – FK = , ( , , – 548,81= 0,47 JK Galat (JKG) = JKT – JKP = 2,86 – 0,47 = 2,38 KT Perlakuan (KTP) = ( ) = , ( ) = 0,894 KT Galat (KTG) = ( ) = , ( ) = 0,265 F Hitung (Fh) = = , , = 0,894
Tabel Analisis ragam telur ikan nilem pada fase Awal FOM Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam dB JK KT Fh F.05
Perlakuan 2 0,47 0,237 0,894 3,86
Galat 9 2,38 0,265
Total 11 2,86
Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)
72
Lampiran 20. Analisis Sidik Ragam Telur Ikan Nilem yang Berada pada Fase Akhir FOM atau Telah Mengalami Germinal Vesicle Breakdown (GVBD)
Data GVBD rata-rata ikan nilem
Perlakuan Ulangan Rata-rata Standar deviasi 1 2 3 4
A 2 10 15 10 9,17 5,5277
B 15 13 17 15 15,00 1,3608
C 15 18 32 7 17,92 10,3972 Data transformasi √x
Perlakuan Ulangan Total Rata-rata
1 2 3 4
A 1,29 3,16 3,87 3,16 11,49 2,87
B 3,87 3,65 4,08 3,87 15,48 3,87
C 3,87 4,28 5,63 2,58 16,36 4,09
Total 9,04 11,10 13,58 9,62 43,33
Perhitungan analisis ragam telur ikan nilem yang mengalami GVBD Faktor Koreksi (FK) = = ( , ) ( )( ) = 156,48 JK Total (JKT) = ∑ Yij2 – FK = ((1,29)2+(3,16)2+ … +(2,58)2) – 156,48 = 11,86 JK Perlakuan (JKP) = ∑ – FK = , , , – 156,48 = 3,37 JK Galat (JKG) = JKT – JKP = 11,86 – 3,37 = 8,84 KT Perlakuan (KTP) = ( ) = , ( ) = 1,687 KT Galat (KTG) = ( ) = , ( ) = 0,943 F Hitung (Fh) = = ,, = 1,789
Tabel Analisis ragam telur ikan nilem yang mengalami GVBD
Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam dB JK KT Fh F.05
Perlakuan 2 3,37 1,687 1,789 3,86
Galat 9 8,48 0,943
Total 11 11,86
Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)
73
Lampiran 21. Data Pengamatan Kualitas Air
Minggu Ke -
Oksigen Terlarut/DO (ppm) Suhu (oC) Derajat Keasaman (pH)
Perlakuan Perlakuan Perlakuan
A B C A B C A B C 1 6,2 5,7 5,6 23,6 23,8 23,5 7,38 6,9 7,48 2 6,3 5,5 6,6 23,3 23,2 23 7,58 7,71 7,42 3 5,6 4,8 4,6 23,7 23,4 23,6 8,1 8,82 8,94 4 4,3 4,7 4,6 23,8 23,2 23,4 8,71 8,59 8,6 5 5,4 3,9 5 23 22,9 23,2 8,76 8,89 8,83 6 5,6 4,4 4,8 22,7 22,4 22,5 8,81 7,18 8,71 7 5,2 4,5 4,3 24,5 23,9 24 8,97 8,58 8,64 8 5,1 3,7 4,5 23,4 22,9 22,9 8,03 7,77 7,91