• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH Dislipidemia terbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH Dislipidemia terbaru"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DISLIPIDEMIA

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan data epidemiologi, fenomena peningkatan kadar lipid terjadi di sebagian besar populasi masyarakat. Hal tersebut sering dikaitkan dengan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. (Lyrawati D. 2008). Perubahan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat berdampak pada banyaknya insidensi penyakit kardiovaskular yang sering dijumpai saat ini. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) seperti penurunan aktivitas fisik, hipertensi, diabetes mellitus (DM), kebiasaan merokok, dan dislipidemia. Perkiraan jumlah insidensi dislipidemia di Amerika Serikat berkisar antara 38% sampai 50%. Dislipidemia yang menyebabkan perubahan di dalam dinding vaskular bahkan terjadi pada anakanak. Disampaikan pula bahwa terdapat insidensi tinggi dislipidemia pada penderita diabetes, hipertensi, dan pada orang Amerika keturunan Afrika.( Brashers L. Valentina. (2007). Sedangkan di Indonesia, berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensi dislipidemia semakin meningkat.

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (≥240mg/dl), kenaikan Low Density Lipoprotein (LDL) (≥160mg/dl), kenaikan kadar trigliserida (≥200mg/dl) serta penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) (<40mg/dl). (Colpo A. 2012 )

(2)

Sementara itu, istilah dislipidemia digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang lebih luas termasuk rendahnya kadar HDL kolesterol. (Arisman, Dr. 2011 )

LDL adalah kolesterol jahat yang mudah melekat pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan atherosklerosis. Atherosklerosis yang terjadi pada pembuluh darah jantung dapat mengakibatkan PJK. HDL lebih dikenal sebagai kolesterol baik yang berfungsi mengimbangi kolesterol LDL yang berlebih.( Murray RK, Granner DK, Rodwell VW, 2009), Oleh karena itu, keseimbangan kadar LDL dan HDL dalam darah harus tetap terjaga. Untuk mengobati dan menjaga keseimbangan kadar kolesterol bisa menggunakan terapi farmakologi dan juga terapi non- farmakologi.

Berdasarkan uraian diatas, semakin tingginya angka kejadian Dislipidemia, maka penulis tertarik membuat sebuah karya tulis ilmiah mengenai Dislipidemia. Banyak penderita Dislipidemia di daerah Puskesmas IV Denpasar Selatan. Karya tulis ilmiah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui pengobatan yang diberikan, mengevaluasi terapi yang telah diberikan dibandingkan dengan standar, memberikan obat pada pasien sehingga kadar kolesterol darah bisa seimbang dan dapat mencegah komplikasi lain yang ditimbulkan.

II. PEMBAHASAN

2.1. Definisi Dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi (unsur) lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (≥240mg/dl), kenaikan Low Density Lipoprotein (LDL) (≥160mg/dl), kenaikan kadar trigliserida (≥200mg/dl) serta penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) (<40mg/dl). (Colpo A. 2012 )

2.2. Patofisiologi

(3)

berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. HDL (High Density Lipoprotein ) adalah bentuk Lipoprotein yang memiliki komponen kolesterol paling sedikit. Dibentuk dari usus dan hati, HDL akan menyerap kolesterol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel makrofag, kemudian membawanya ke hati.

Bentuk Lipoprotein ini memiliki kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol ke jaringan seperti dinding pembuluh darah. Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hatiyang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan) empedu.

2.3. Faktor Resiko Dislipidemia

Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak/ kolesterol tertentu (misalnya VLDL dan LDL) adalah :

a). Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia b). Obesitas

c). Diet kaya lemak

d). Kurang melakukan olah raga e). Penggunaan alkohol

f). Merokok

g). Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik h). Kelenjar tiroid yang kurang aktif. (Nazario, 2008 )

2.4. Gejala Klinis Dislipidemia

(4)

terrasa nyeri seperti tertusuk. Jika dislipidemia ini dibiarkan begitu saja, maka akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. ( Dadan, 2012) 2.5. Pengobatan Dislipidemia

Pengobatan untuk kolesterol ( antihiperlipidemia ) bertujuan untuk menurunkan produksi lipoprotein oleh jaringan, meningkatkan perombakan katabolisme lipoprotein dalam plasma, dan mempercepat bersihan kolesterol dari tubuh.( Nila Aster, Yaya Roni Devi, Frianto Dedy, 2016 )

2.5.1 Terapi Non-Farmakologi

Yang termasuk dalam terapi non-farmakologi untuk kolesterol,yaitu memperbanyak olahraga. Olahraga sangat penting dalam terapi non- farmakologi untuk kolesterol karena dapat membakar kolesterol jahat dalam tubuh seperti tumpukan kalori dan lemak jenuh. Tidak perlu olahraga yang terlalu berat, cukup dengan olahraga secara ringan seperti lari pagi ataupun jogging. Terapi non-farmakologi lain untuk kolesterol yaitu kurangi makanan yang mngandung lemak jenuh dan lemak jahat.

Hindari makanan yang berminyak banyak seperti gorengan dan makann yang bersantan. Karena tubuh tidak dapat memproses minyak, maka minyak dalam makanan tersebut akan tertimbun dan akan menjadi kolesterol jahat. Pengobatan non-farmakologi lainnya dan paling efektif yaitu mengkonsumsi buah dan sayuran. Karena buah dan sayur dapat mengikat kolesterol dalam tubuh lalu mengeluarkannya melalui dubur berbentuk feses. Disamping itu buah dan sayur mengandung banyak vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh serta dapat melancarkan pencernaan juga membersihkan lemak jahat didalam tubuh.

2.5.2. Terapi Farmakologi

2.5.2.1. Resin pengikat Asam Empedu

(5)

2.5.2.2. Niasin atau Asam Nikonat

Obat ini mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas, tetapi penggunaan dalam klinik terbatas karena efek samping yang tidak menyenangkan. Mekanisme kerjanya yaitu dengan menghambat lipolisis ( proses pemecahan) trigliserida menjadi asam lemak bebas. Dihati, asam lemak bebas digunakan sebagai bahan sintesis trigliserida yang nantinya akan menjadi senyawa untuk sintesis VLDL. Sehingga demikian obat ini dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol.

2.5.2.3. Derivat Asam Fibrat

Yang termasuk golongan ini yaitu Fibrat-Klofibrat-Bezafibrat dan Gemfibrozi yang menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Obat ini menurunkan kadar kolesterol. Mekanismenya yaitu dengan memacu aktivitas lipase lipoprotein sehingga menghidrolisis trigliserida pada kilomikrofon dan Lipoprotein.

2.5.2.4. Inhibitor HMG- CoA ( Hidroksimetilglutaril Koenzim A ) Reduktase

Yang termasuk kedalam golongan ini adalah Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin, dan Fluvastatin. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat enzim HMG CoA reduktase dalam sintesis kolesterol dan akan meningkatkan penguraian kolesterol sehingga mengurangi kadar kolesterol. (Nila Aster, Yaya Roni Devi, Frianto Ded, 2016)

(6)

III. PENUTUP

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (≥240mg/dl), kenaikan Low Density Lipoprotein (LDL) (≥160mg/dl), kenaikan kadar trigliserida (≥200mg/dl) serta penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) (<40mg/dl).Pada prinsipnya, hiperlipidemia berkaitan dengan peningkatan kadar satu atau lebih lipoprotein (VLDL, LDL) serta penurunan HDL yang terjadi akibat tingginya kadar kolesterol dalam masing–masing partikel, atau gabungan keduanya (peningkatan kadar lipoprotein sekaligus kolesterol). Penyebab utama hiperlipidemia ialah peningkatan kadar LDL. Secara sederhana, istilah hiperlipidemia digunakan jika didapati peningkatan kadar satu atau lebih komponen lipid darah, yaitu kolesterol total dan kolesterol LDL. Faktor resiko yang akan mempengaruhi kadar kolesterol antara lain Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia, Obesitas, Diet kaya lemak, Kurang melakukan olah raga, Penggunaan alkohol, Merokok sigaret, Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik ,Kelenjar tiroid yang kurang aktif.

(7)

IV. DAFTAR PUSTAKA

Arisman, Dr. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: ECG; 2011.

Brashers L. Valentina. Aplikasi Klinis Patofisiologi, Pemeriksaan dan Manajemen Edisi 2. Jakarta: ECG; 2007.

Colpo A. LDL cholesterol: bad, cholesterol, or bad science. Journal of American Physicians and Surgeons [Internet]. 2005[cited 2012 Oct 12]; 10(3). Available from: http://www.jpands.org/vol10no3/colpo.pdf

Hamdani, Dadan. Stroke. Bandung: FK Unpad RS Hasan Sadikin. Lyrawati D. Dislipidemia-terapi obat. Jakarta: ECG; 2008.

Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. Jakarta: ECG; 2009.

Nazario. (2008). Resiko Kolesterol Tinggi Bahaya Top 2. Web MD. Feature. Surabaya. www.ahliwasir.com. 12 M aret 2010.

Nila Aster, Yaya Roni Devi, Frianto Dedy. 2016. Farmakologi Bidang Keahlian Kesehatan.

Gambar

Gambar 1.1. Rumus Struktur Simvastatin

Referensi

Dokumen terkait

Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai materi.. yang telah dipelajari pada

Peta amplitudo pasang surut vertikal yaitu: tegak lurus dengan laut, dari muara saluran primer (yang behubungan langsung dengan Sungai Barito) ke arah dalam saluran (Gambar 5)

Berdasarkan 5 dimensi tersebut yang terdapat pada pendapat diatas diketahui basil bahwa a The Vision Role, belum sesuai dengan apa yang diinginkan oerganisasinya, hal ini

kelas setiap siklusnya semakin baik dengan refleksi yang dilakukannya. 3) Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam. menulis

A Pemusnahan hasil sitaan pekat kota Yogyakarta FH UWMY adakan praktek latihan kemahiran

Koefisien harga satuan yang digunakan untuk menganalisa biaya sistem halfslab ini menggunakan koefisien yang ada pada [5]. Biaya yang digunakan sebagai acuan untuk perhitungan

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan

Koordinator merupakan seseeorang yang memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi lini dalam suatu organisasi. Mereka bertugas untuk menterjemahkan tugas pokok dari