ISSN:
1693-7635
JI]ITNTII,
AI(UNTTINS
I
I}rTN
$ISTIIilI
TI]
I{ NOI,OG
I
I
NII(}NilAIt
I
PIISAT
IDIJNGIJilIIIANGAN
AI(I]NTANSI
I'IBODI
AIII]NTASI
FAI(UITAS
I]KON0UI
I]NIITItrBSI
I'AS
SI,AilIIIT IBIYADI
SUBAI(/IIT,III
Persepsi Dosen_dan Tenaga Kep_endidikan tentang Peran lnternalAudit dalam Upaya Mewujudkan Good University Governance di Unlversitas Slamet Riyadi Surakarta
Dewi Sundari, Rispantyo, & Bambang Widarno
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Reklame Kota Surakarta Guarddina Faahtika Subroto, Fadjar Harimurti, & Suharno
Analisis Kebijakan Akuntansi dalam Perataan Laba (Studi Kasus di Hotel X Soto)
Asep Wdianto, Bambang Widarno, & Fadjar Harimurti
Analisis Gender Mahasiswa Akuntansi terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi
lka Hari Mardiyani, Rispantyo, & Djoko Kristianto
Evaluasi Sistem Pengupahan pada PT Delta Merlin Dunia Textile lV Boyolali
Dimas Probo sanfoso, Bambang widarno, & Muhammad Rofiq
suiarko
Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Tingkat Kecukupan Modal Perbankan
(Studi Empir''
E?lf,Eijfifl#t:?;,'E:fftl:;?.';:::;i?'f!',;:,i,="n
rndonesia)Analisis Potensi dan Efektivitas Pajak Parkir dan Retribusi Parkir sebagai Sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta Tahun 2011--2015
Ganang Ahmad Fathoni, Suharno, & Bambang Widarno
Pengaruh Ukuran Perusahaan dan KomiteAudit terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor lndustri Barang Konsumsi yhng Terdaftai
di Bursa Efek lndonesia Tahun
2012-2014
Esther lrene Nainggolan, Rispantyo, & Dewi saptantinah
pujiAstuti
Pengaruh Perputaran.VgOql Kgrja, Peyputaran Piutgng, Rasio Likuiditas, dan penjualan produk
Logam Mulia terhadap Profitabilitas PT Pegadaian Pun,yotomo Surakaita Lani Hayati, Djoko Kristianto,
&
RispantyoAnalisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kota Surakarta Tahun 2010
-
2014Nur Andhika Chandra Kurniawan, Fadjar Harimurti, & Dewi Saptantinah
puji
AstutiPengaruh lnteraksi Kepuasan.Kgrja dan Workplace Spirituatity terhadap Komitmen Organisasional (Studi Empiris pada KAP di Semarang)
Sih Mirmaning Damar Endah
JASTI
Vol.
12
No.
3
Halaman
291 -
388
Surakarta
September
2016
ISSN
PENGARUHINTERAKSTKi',',tr#,+tf
E['i-'"1T,Kf56it^t"EsPtRtruALtrY
(Studi Empiris
pada
KAPdi
Semarang)
Sih
Mirmaning
DamarEndah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata Semarang e.mail: sihmirimaning@unika.ac.id
ABSTRACT
Public accounting
firm
is an independent thirdparty
that provide accounting servicesto
help decision making processfor
the client.All
employeesin
publicaccounting
firm
required to have a commitment in their tasks. This research focusesin foctors that affecting the organizational commitment. The subject of this research
is public accountingfirms in Semarang. The aim of this research is to determine the
effect of
job
satisfoctionin
workplace spirituality to organizational commitment. Acase study are the auditors from thirteen Public Accounting Firms in Semarang. In a
case study
of
thirteen Public Accounting Firms, statistical results reveal thatjob
satisfaction significantly influence
to
organizational
commitmentwith
0,00significance level. The significance level change
to
0,085 andBeta
-6,27 whenmoderated
with
worlqlace
spirituality.It
meansworlqlace spirituality
variable debilitated this relationship.Keywords: Organizational Commitment, Worlqlace Spirituality, Job Satisfaction
PENDAHULUAN
Karyawan adalah aset besar yang
dimiliki
oleh
sebuah organisasi. Dengan adanl akaryawan maka operasional organisasi atau institusi dapat berjalan dengan lancar. Untuk dapai
beroperasi dengan lancar maka perusahaaan membutuhkan orang-orang yang dapat beker-:
secara nyaman dan menghasilkan
kine{a
yang maksimal. Karyawan yang memiliki komrtmen yang tinggi terhadap diharapkan akan lebih produktif terhadap hasil kerjanya. Greenber-e danBaron, 1993 menyatakan karyawan yang produktif karena berkomitnen terhadap pekerlaan dan
tempat kerjanya akan mendatangkan keuntungan yang maksimal dapa organisasi
di
manamereka bekerja. Mowday, Porter
dan
Steers (1982) menyatakan saat seseorang karyau'anberusaha secar maksimal untuk dapat mencapai tujuan organisasi di mana mereka beke4'a akar cenderung termotivasi untuk memberikan
effort
lebrhdari
karyawan yanglain.
Di
sisi
lari
apabila karyawan tersebut tidak memiliki komitmen organisasional maka mereka tiak memil-l--usaha yang lebih untuk berkorban berusaha mencapai tujuan organisasi. Untuk
memastjJ,,--apakah kemauan seseorang berusaha terkait dengan komitmen organisasinya, maka peneL:--:
ini akan secara empiris mencari faktor apayarlgmempengaruhi komitrnen organisasi.
Kantor Akuntan
Publik (KAP)
adalah organisasiyang
'menjual jasakepercar,---kepada masyarakat melalui
opini
yang mereka keluarkan atas laopran keuangan yang >i:-:
profesional mereka audit. Karena hasil keq'a KAP adalah I-aporan Audit lndependen va:_::.
:-meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan tersebut membuat KAP menab-:-:-!r-: karyawan yangmemiliki
kemampuan lebih dalam mengaudit laporan keuangan.Ke:-::'
--saja
tidak
dapat menjaminbahwa auditor
bisa
menghasilkanaudit
yang
ber;-:'
:,:r
masyarakat. Perlu juga ada usaha lebih tanpa paksaan untuk mewujudkan hal
ter'er-"*
!-j:-::d komitmen organisasional diartikan bahwa auditor ingin memberikan kontribusi 1t:---'-.-'
KAP dan secara aktif mewujudkan tujuan KAP di mana mereka bekerja (Robbins.
I
. . ..n o
k
k
S(
r(
ir
te at
al
m
pa
lai
spi
20
anl se(
me der
Me
der (20
org
dan orgi
KE
lYot
yanI
bahr
kont
lingl lebit
men: dalar
baga
orgar tersel
baik
meng dan k
bahwi
hidup Carot
lingkr
(Nasir
Y
Unrukne;r-*-;is;;
k,:mtmen organisasional dimungkinkan ada beberapa faktor yangmempengamh.
;r:s,l
pasa a,la pen-vebab mengapa seseorang tersebut berkomitmen terhadaporganisasi
dl
trt---", -,e=L:atekeqa.
Terdapat beberapafaktor
yang
dapat mempengaruhikomitnen orgar:--{:--:a-
Kryu*an ke{a
dianggap sebagai faktor yang dapat mempengaruhikomitrnen
org::-'-<5;;--r"
Saar auditor merasakan kepuasandi
tempat kerjanya maka akan semakin berlst-,niElen J:L.\P.
Unruk memunculkan kepuasanke{a
pasti perlu dukungan dari rekan keqa amu]Er;
li3-\i
d:ksnal sebagai spritualitas tempat kerja. Spriritualitas tempatke{a
ini
biasadikemi
d.erg;: ',\nrql.iacespiituality
adalahnilai,
etika, motivasi yang adadi
dalamtempat
keqa.
-{pa:- .--
sprrirualitas tersebut dirasakan mendukung atau kondusif oleh auditordi
K-{P r:rake ;xsmsrirar s€orang auditor merasa nyaman dalam bekerja dan diharapkanakan lebrh pua-. b,ekeqa
rer
dapal meningkatkan komitnen organisasionalnya.Menurut
K";^-
r:r-rlt-r) dalam Carolina (2015) menyatakan worlrplace spirituality merupakan pe15"ep:: :"u,lt.-r rerhadapnilai
moral dalam bekerja,nilai
keyakinannya, adaptasipadaiingkung*
L"q,
k*adarandri
serta perbuatan sesuai moral yang tidak merugikan orangiain.
penelitian 1ur.gi:lakukan
oleh Nasina dan Doris (2011) menyatakan bahwa worleplacespirituality berdam;c-k
n:s:li
terhadap komitmen organisasional.Locke (1969) dalam Carolina,Z^O1S
menympull=r
;.alr+3 kepuasan kerja seseorang merupakan hasil hubungan timbal balikantara
r"rloruog
ji:;'-
-ngiiungan kerjanya. Semakin baik pekerjaanyarrg dihasilkan olehseorang auditor akar .rrnm'nulkan persepsi yang mengarah kepada kepuasan kerja- Jika uditor
*..uru
buh*a
pekm-ir.r" 1zng d.ilakukannya sesuai dengan passionrrya maka dia merasa puasdengan
pekeqaamla
sefurgga kernginan untuk berpindah kerja akan rendah (Robin, 2013). Mes-kipun dalamLrF
aufur.liut*
mendapat tekanan waktu yang sangat ketat. Halini
sejalan dengan penelitian dr::L-uhznoleh
Sijabat (2011), Setiawan dan Ghozali (2013) dan Sijabat(200'9) -menpm.p,,t'r,r,r
bah*'a
kepuasankerja
berdampakpositif
terhadap komitmen orgurriru.ional. Penel,Lan mr akenmineliti
kembali pengaruh worlqlace spirituality dari Nasinadan
,Doris (201i1.
akan
memngkatkan hubungananffa
kepuasankerja dan
komimenorganisasional.
KERANGK.A
TEORITIS
lYo rkpl a c e S p i ritu
alitt'
i
Spi.rtrrt
ras mengarah pada sesuatu yang lebih umum, tentangnilai,
tujuan dan makna yangdimiliki
oleh sseo-ran g.'fr'orkptacespirituality
atau spiritualitas tempat kerja mengenaliLah*a orang memitrikr kebJupan paUuai yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja dalam konteks kehidupan sosial dalam suatu komunitas (Robbrns, 2013). Pada workplace spirituality,
lingkungan kega 1-ang sesuai rlan h'rat mendukung seseorang dan membrrat persepsi individu
lebih merasa ditenmJ dan d.iduL:ung dan bersemangat. Sauber (2003) dalam Robbins (2013) menyatakan semangat dalam
t"-put
ke{a
menjadi pemahaman organisasi atau perusahaan (B.\crn rrresq(.trkacN\ua\r
seseomng dal-amhidup
termasuk pekerjaan sehari-harinya danbagaimana menghargai orang
lain-worltplace
spiritualin' dapat
dlaltiakn
sebagaikonsep
yang
membahas perilakuorganisasi atau perusahaan 1'ang mengarah kepada budaya organisasi atau perusahaan' Konsep tersebut membahas secara umum seperti etrtca, nital dan budaya organi-Sasi yang.diterima
secara
baikolehanggotaorgan-rsasi.HalinididuktrngolehRobbins(2013)worlqlacespirituality
mengabungkan kesclr:luhan pembahasan mengeiai etika, motivasi,
nilai,
keseimbangan kerjadan kepemimpinan secara utuh dan holistik.
llirkplace
spirituality mengarah kepada pengertianbahwa setiap indrr-idu adaiah
makhl,li
spirirualyiog
-.-"rlukan
nilai makna dalam menjalani\rilup
ilan
\empa\\eqanra
\Bsls
*"oilo"r\"oo
\.\.*goo
sSqN\t$N
$\UdN[N
$\SN
Caroline, 2015. Dapat disimpulkan bahwa worlrplacespirituality
mengarah kepada kondisi lingkungan kerja yang mana menganutniiai-nilai
yang dapat dimengerti dan dianut bersama(Nasina dan Doris, 2011). Dari uraian di atas maka secara idealnya bahwa seorang auditor yang ;13 :
(i-\r:- -+
L:8.-'l
t. :i!c'.Ei
bm,q;
tE ]=
t"
- --- -.
il'.:*:--0!titri'i-i
emastit':
peneiitian
erca\ aaan'
ang ssara
_1.--'::: lrnr|I E,i1-]i:-r,i:
,fffl.li"-i-.i
::-M@
l|roqIhn uw'
lan6u uuurumu
il'j
merasa bahwa mereka beke{a pada
KAP
yang mempunyai karyawan yang saling mendukungdan membantu akan membuat mereka lebih bersemangat bekerja dan akan dapat terhindar dari turnover karyawan yang tinggi.
Kepuasan
Kerja
Locke (1969) mengartikan kepuasan kerja sebagai hasil dari interaksi seseorang dengan
lingkungan kerjanya.
Jika
aditor berhasil menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya maka akan menimbulkan persepsi yang mengarah kepada kepuasan kerja. Teori Herzberg dalam Gibson 2003 menyatakan bahwa
jika
seseorang dengan interpersonal relation dan working condition tinggl maka tingkat kepuasan kepuasanke{a
mereka jugatinggi
danterhindar dari keinginan mencari tempat bekerja yang baru. Kepuasan kerja juga dapat dianggap sebagai penerimaan seseorang terhadap pekerjaan yang dia lakukan. Menurut Robbins (2013)
sikap
positif
auditor terhadap pekerjaannyatimbul ketika
auditor puas pada pekerjaannya,sebaliknya
sikap negatif
seseorangterhadap peke{aannya
timbul
ketika
tidak
puaspeke{aannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Sijabat (2011), Setiawan dan Ghozali (2013) serta Sijabat (2009) menyimpulkan kepuasan kerja akan berpengaruh positif pada komitmen organisasional.
Komitmen Organisional
Komitmen organisasional adalah totalitas seorang terhadap organisasi/institusinya atau
yangber-effort tanpa adanya paksaan demi organisasi di mana mereka bekerja. Sikap memihak seorang auditor kepada
KAP
tertentu serta berusaha tetapbekefa
di
dalamKAP
tersebut menggambarkan komitrnen organisasiell4l dari seorang auditor (Robbins, 2013). Sikap memihakseorang auditor digambarkan dalam seberapa loyalnya seorang auditor kepada ICA.P atau dapat
diartikan sebagai suatu keterikatan seorang auditor kepada KAP dan anggota KAP.
Menurut
Allen
Meyer
(1990) ada beberapajenis
komitmen. Salah satunya adalahkomitmen affectif adalah ikatan emosional karyawan kepada perusahan sehingga
dia
inginmenjadi bagian dari perusahaanl Bagi karyawan perlu ada kesamaan antaranilai-nilai dan tujuan
pribadi karyawan dengan perusahaan, karyawan akan tetap bertahan
bila
adanya kesamaan tersebut. Apabila tujuan perusahaan berubah maka akan mempengaruhi sikap karyawan dan saattidak
ada kesamaanlagi
antaranilai-nilai
dan tujuan pribadinya maka kernungkinan besarkaryawan akan mencari pekerjaan yang lain. Hal
ini
sering dialami dalam Institusi KAP, karena mereka beke{a dengan date line }ang tingi, maka hubungan atau ketorikatan auditor dengantim
yang mempunyai visi yang sama akan menekan tinggrnya turnoverpada KAP.
Dari uraian di atas maka penulis ingin meneliti hubungan antara kepuasan kerja terhadap
Komitmen Organisasional, dan pengaruhnya apabila hubungan tersebut dimoderasi dengan Worleplace Spiritualy. Maka hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut:
Hr:
Kepuasan kerja akan berpengaruh terhadap komitmen organisasional dengan worlqlace spiritualy sebagai variabel moderating.METODE
PENELITIAN
Populasi adalah seluruh auditor yang beke{apada Kantor Akuntan Publik
di
Semarang.Data adalah data primer dengan cara membagi kuesioner langsung kepada auditor. Purposive sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel yaitu melalai judgment sampling atau
riset
ini
mengunakan sampel adalah auditor dengan kriteria bersedia mengisi kuesioner dan bersedia menjadi responden riset ini dan bekerja sebagai auditor di KAP yang ada di Semarang.Dari 70 kuesioner yang disebar pada auditor yang beke{a di KAP Semarang, terdapat 10
kuesioner yang tidak kembali dan ada 7 kuesioner yang tidak diisi secara lengkap sehingga tidak dapat dimasukkan sebagai responen. Hasil akfiir yang dapat diolah adalah 53 auditor
dari
13KAP yang ada
di
Semarang. Responden wanita be{umlah 28 orang dengan range umur antara23
td
maksi tahun maksi DeJint
variab,
nilai
k
sesuai
mengg
besar s
Jika pe
maka a
akan re
(Locke,
Likert,l
seorang
2003). )
skala
Li
Uji
Dat:s
yang ba
validitas penguku cronbacl
N
yang diol
nilai WI
koefisien Nilr menjelasl organisas
ANALIS]
Pe
unfuk mer
Spiritualy
1.
Ap Ap2.
Ap Ap Daberikut:
lukung iar dari
dengan nggung
r. Teori relation
ggi dan ianggap
; (2013) iaannya,
rk
puasr Sijabat
sional.
nya atau memihak
tersebut
memihak tau daPat
'a
adalahdia
ingintan tujuan kesamaan n dan saat
nan besar tP. karena
engan tim a terhadaP
si
dengantorkplace
Semarang.
Purposite
npling atau
:sioner dan Semarang.
rerdaPat 10
ringga tidak
itor
dari 13umur antara
i: 382
-
38823
tahun sa::-i.,' .:r.-::-.-:-
-,:":r1, Trngkat pendidikan rata-tata S1 dengan lama kerja minimal maksimaii ',-'-- :"r-:Ii"'-
:e-.Tonden laki-laki berjumlah25
orang dengan range umur 25tahun sampar
:=:::: :-
-::--::
dengan tingkat pendidikan rata-tata51
dengan lamake{a
maksimal
I r::'-:
Definisi
Operesi*tC
ti,an Fengukuran VariabelUnruk
c-:i: -::a--r-:
dan memberikan ukuran pada setiap variabel maka variabel-variabelters.b;:
l
r,::--:-j...j:
i-.ara
operasional sebagai berikut:Il'orkplau
ryrr,'toru/rn" nerupakan persepsi auditor terhadapnilai
moral dalam bekerja,nilai
keyakimr:i-:-
::-:r-5-
:.:Ja lingkungan kerja yang tinggi, kesadarandiri
serta perbuatan sesuai moral1e::
::t=i:
-:::=rian
oranglain
(Karakas, 2010). Dalam risetini
diukur denganmenggunakan
a.r-:::::
r}::,'ra-Zamor (2003). Dengan menggunakan skalaLikert.
Semakinbesar skor y'ang
i.:"-:
-:-
..;:'.rnjukkan worltplace spirituality yang semakin tinggi.Kepuasan
kerjn -::r.nakan
persepsi auditor terhadap seberapa baik peke{aan mereka.Jika pekerjaan
):lJ i' :;:s::
auditor sudah sesuai dengan passion yang ada dalamdiri
auditor maka auditor aker-
i=-\d :'::.-. dengan peke{aannya, sehingga keinginan untuk berpindahke{a
akan rendah. Ha-
rr-
:,.:-
:'e:rngkatkan komitmen auditor terhadapKAP
tempat dia bekerja(Locke, 19691
D,..-
:-.j::
'-'
diul-ur dengan menggunakan kuesioner Agustina (2009). SkalaLikert, nilai 1'ang
:'-:::
si:-:.ti.
tinggi kepuasan kerjanya'Komitmen
organisssional merupakan sikap individu yang menggambarkan bagaimana seorang karya*'an':-::.e::i
,lan terikat pada organisasi atau perusahaannya(Allen
&
Meyer,2003). Dalam nsei
":'
:i.;l.'-ur dengan menggunakanAllen
dan Meyer (2003). Menggunakanskala Likert
semaLi
::g-=
skLlr makrn tinggr komitmennya.Uji
Data dan}Iodel
Sebelum d:.-1,
-
i::
m: sudah dilakukanuji
validitas dan reliabilitas dan mendapat hasil yangbaik.
Lli
Var:J:Hsir
tralrrhan dengan pengujianini
telah lolosdari
kriteria pengujianvaliditas riset apabia
r
h.rrun-s>
r
tabel maka kuesionervalid
(Ghozali, 2013).Uji
reliabilitaspengukuran dilal-ukan dengan korelasi antar hasil kuesioner dengan menggunakan
nilai
statistik cronbach's alpho {it I dan dranggap reliabel apabila nilai cr > 0,70 (Ghozali, 2013).Nilai
(sigl tr,oln:osor,tt'-Smintov lebih besar darra:
0,05 (0,53>
0,05).Ini
berarti datayang diolah sudah terdlstnb,rr-rr normal. Ntlai tolerance semua variabel independen > 0,1 dengan
nilai VIF
semurr ranabel r,rdependen<
10.Ini
berarti multikolinearitas tidak terbukti.Nilai
koefisien regresi dari lebih dan a
:
0.05 ini menandakan tidak terjadi heteroskedastisitas.Nilai
sigF
lebihkruil
daria
:
0.05 (0,000<
0,05) modelini
mampudiuji
dan mampu menjelaskanhal-hal
1-ang sedangditeliti,
dapat digunakanuntuk
memprediksi komitmen organisasional (KO)ANALISIS
DAN PE}IB.{IL{S
AJ\iPengujian
im
dilak-ukan denganuji
regresi linear berganda. Tujuan dariuji ini
adalahuntuk meneliti pengaruh kepuasan kerja terhadap Komitmen Organisasional dengan Workplace Spiritualy sebagai variabel moderatinS. Standar penolakan pengambilan keputusan hipotesis'
1.
Apabilasig2
< 0.05 dan nilai o1, o3 dan o+ < 0 maka Hr, valid. Apabila sig < 0,05 maka Hrtidak valid.2.
Apabila sigl2 > 0.05 dan nilai o1, o: dan u4. > 0 maka Hr tidak valid. Apabila nilai sig > 0,05 maka tidak valid'Dari
pengujian regresi arfiara KepuasanKe{a
danKomitnen
Organisasional sebagaiberikut:
Coefficientsu Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients sig.
Beta Std. Error (Constant)
KK
1,360 0,618 3,337 5,890 0,002 0,000 0,4080,105
0.636pu m( (R Ke Ka teti dar bet Put pen dihr sehr
a.
Dependent Variabel: KOSumber: daridataprimer yang diolah
Dari
hasil hasil
pengujianstatistik maka
dapatdilihat
variabel
Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan seberar 0,00 danpositif
terhadapKomitnen
Organisasional.Hal ini
menunjukkan hubungan
yang erat
antara KepuasanKe{a
berpengaruhpada
KomitnenOrganisasional. Jadi ketika Auditor merasa puas dia kan semakin berkomitmen terhadap KAP di
mana dia beke{a. Sejalan dengan penelitian (Robbins, 2013),
ini
menguatkan riset sebelumnyayang dikerjakan oleh Sijabat (2011), Setiawan dan Ghozali (2013) serta Sijabat (2009).
Pengujian selanjutnya pengujian antara kepuasan kerja dan
Komitnen
Organisasionaldengan variabel Worlqlace Spiritualy sebagai variabel moderating.
Coefficientsu meI audr suas beg, Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients sig.
Beta Std. Error Beta
(Constant) WS
KK
WSKK -8,952 2,464 3,249 -0.627 5,984 1,434 1,496 0,141 0,092 0,035DAl
Agu Aller Aran Broa, Garci Ghoz Greel Harhx ( Karakt
Khalil
(
I
Locke, Marscl Ra
Meyen Jt -1,4961,758
1,7193,345
2,2170,357
-3,567
-1,759
0,085a"
Dependent Variabel: KOSumber: dari data primer yang diolah
Hasil
pengujian statistik menunjukkan bahwa KepuasanKerja
berhubungan denganKomiten
Organisasi6n6ldengan
Workplace
Spirituality
sebagai
variabel
moderating mennnjukkanhasil
signifikan sebesar 0,085 padasig
level
l0o/o, tetapi ternyatadari
hasil pengujian terlihat bahwa Workpalce Spirituality yang memoderasi hubungan Kepuasan Kerjaterhadap Komiten Organisasional justru membuat hubungan
KK
dan KO melemah dengan nilaiBeta sebesar -6,27.
Hasil
penelitianini
tidak
sejalan dengan Robbins,2013
yang menyatakan bahwaWorlqlace Spirituality yang
sesuaidan kuat
mendukung seseorang sebagai bagian darikomunitas tersebut, membuat persepsi
individu lebih
merasaditerima dan
didukung dan bersemangat. Dari statistik deskriptif yang dilakukan terhadap Variabel Worlqlace Spiritualityskor rata-rata yang diperoleh sebesar 18,35 yang menunjukkan pada skor yang rendah yang
dapat diartikan bahwa auditor
memiliki nilai
moral dannilai
keyakinan yang kurang terhadapKAP"di mana dia beke{a. Didukung juga dengan data deskriptif dari responden baik laki-laki
dan perempuan rata-rata beke{a masih antara
2 - 3
tahw.
Masih besar kemungkinan merekaingin mencari pekerjaan lain yang
memiliki
tekanan pekerjaan yang lebih ringan dari pada diKantor Akuntan Publik yang harus bekerja secara date line setiap hari.
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari
penelitianyang
ini
menyatakanbahwa
KepuasanKerja
sangatberpengaruh terhadap Komitmen Organisasional. Karena ketika seorang auditor tersebut merasa
Ke{a r1
ini
itmen
AP di mnya
sional
dengan terating
ri
hasil o Kerjaan nilai
bahwa
an
darimg
daninrulitv
ah -vang
:erhadap laki-1al:r
:.11
'
puas terhadai
E<ier,',:
i::g
dibebankan kepadanya dan dapat diselesaikan dengan baik halitu
membuat
dra
-r.:-ii:-r.
beiriomrtmen terhadap organisasi atauKAP
di
manadia
beke{a(Robbins. lr-t13 ,
Di
la:r
:-.-is::rrn\?=
[forkplace Spirituality
justru
melemahkan hubungan antaraKepuasan f,s53
.:;:
(.,t::r:ir.ir
Qlsanisasional halini
dimungkinkan karena beban kerja padaKantor ,Akunia;r
F::^,1
i:rg
raerruntut tidak hanya kemampuan audit dan profesionalisme tinggitetapi juga diru:ru:
:r::i
s::p meiaksanakan tugas yang sangat dibatasi tekanan anggaran waktudan tekanal a:SS::3:
:-:..3
Unndi mea_rrj-'- arakah '.oarl,place Spirituality melemahkan Kepuasan Karyawan karena beban keqa pe:-iu
a',
oer5o.rian lebih lanjutfaktor
apayang menyebabkan Kantor AkuntanPublik yang mea.
a;:
:e--a..rd-n pada peneltianini
kurang mendukung auditor bekerja. Hasilpenelitian iri-r
rnenj-riurg
p'enehuanyang
dilakukanoleh
Marschkeet
al.
(2011). KAPdiharapkan
unrui
darei
men:.:rgkatkan KepuasanKe{a
yang sudah diperoleholeh
Auditorsehingga
Kom:m:er
lk:narsasionaln-va semakin meningkat dan loyal pada organisasidi
manamereka bekeqa.
D-
.ar
sL.rL{P
juga
harus meningkatkan kerja samatim
yangbaik
antarauditor sehinega
rr.*:k:
sflrekrx memiliki
ikatan yang kuat antarAuditor
dan menciptakansuasana yang
koni. r::
':;"r-3ga mereka dapat saling mendukung satu dengan yang lain. Dengan begitullorkpla;;
i-:;";:,
-.'. :r.ereka akan meningkat.DAFTAR
PLST.{L{
Agustina,
L.. l[r-'v.
P*g:r.:h
Konllik
Peran, Ketidakjelasan Perandan
Kelebihan Peranterhadap Krpu.:"-'a:
!'gr"3
rlan KinerjaAuditor
(Riset padaKAP
yang Bemritra denganKAP Big Four
;-
"\-"'a'.r:
DKI
Jakarta), JurnalAkuntansi,l
(l):
40 - 69"Allen
dan Me1-er.l-'-1"
C"c,r,itment
in
the
Worlqlace (Theory Research and Aplication), London: SagePr-:;alrn.
Aranya,
et
al..
i9S5" [h-lar:zatlonal Commituentin
a
lf{ale Domonated Profession, Human Relations. 39t5
-31-1-'ll!.
Broady, E. ;.denS.
-i
rr-;;.ir-rr.
lr,t(18. Se.rDffirences
in Relationships: Comparing. Stereotypesto Self-r epor;-;, i{E:,: i'er C"rLIege.
Garcia-Zamcr
dal
-leea{iau,le. llJ03. \\rorkplace Spirituality and Organizational Performance, Pttblic .Ldmin;r:,s::,:r; ,Qo1;g--.r. 53 (3): 355 - 363.Ghozzli,
L.
101-1. --{:.;iu.''; -in.:,r'isisJhilivariate
dengan Program SP,SS, Semarang: Badan Penerbit Unir e:s t:as Dtp.-,neeoro.Greenberg, J. dan R.
{.
Bar.-,n- 199 -i. Behat'iorIn
Organizations: Understanding And ManagingTlte Htntan Sica 0h Ii 6ri;.
j:
Edition, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.Hartrnann, N. N.. Bnan
\
RuthertbrdG. Nexander Hamwi, Scott B. Friend, 2013, The Effectsof Mentomg
tn
Salespsrson Commitment, Jottrnal of Business Research,66 (11): 2294 -2300Karakas, F., 2010. SpLnru-ahq' and Performance
in
Organizations:A
Literature Review Journalof Business Erhi;s.9-1: 89
-
10.Khalili,
A
dan
-{.
-\sroaw'r.1011.
Appraising
the
Impact
of
Gender Differencos onOrganizational CLrmmitrxent:
Empirical
Evidence
from
a
Private
SME
in
han, Internatiortal Juonralof
Business and Management, T (5).Locke, E.
A.,
1969, Trc Natnre and Causes of Job Satisfoction, Chicago: Rand McNally.Marschke,8.,
Preziosi,R.,
dan
Harrington,W.J.,2011,
How
Sales Personnel ViewtheRelationship Between
Job
Satisfaction andSpiritualityin
the
Workplace,Journal
of
Organizational Culture, Communications and Conflict, 15 (2).
Meyers, 1986, Performance Appraisal Reactions: Measurement, Modelling And Method Bias,
Jottrnal ofAeeli-.! P=v-l,oln*. e5 (5). aog
-,22-aDlngDE)
trt
o*=
Mowday, R.T., Porter,
L.w.,
dan steers,R.M.,
1982, Employee-organization Linlwges: rhePsychologt Of Commitment, Absenteeism And Turnover, New York: Academic Press.
Nasina, M. D. dan K. P. P. Doris, 2011, The Workplace Spirituality and Affective Commitment
Among Auditors
in
Big
Four Accounting Firms: Doesit
Matter?,Journal
of
Global Management.2(l).
Petchsawang, P. dan D. Duchon,2009, Measuring Workplace Spirituality In An Asian Context,
Human Resource Development International,
l2(4):
459468.
Rego,
A.
dan M. P. Cunha,2008, Workplace Spirituality And Organizational CommituentAn
Empirical sttdy, Journal of organizational change Management,
2l
(l):
53 - 7 s .Robbins, S. P., 2013, Perilalru Organisasi atau perusahaan, Konsep Kontroversi dan Aplitasi. Jakafia: Indeks Kelompok Gramedia.
Setiawan,
I.
A.
dan
I.
Ghozali,2013,
Multidimensional CausalPath
on
OrganizationalCommituent and
Job
SatisfactionIn
Intentionto
kave
By
Accountants,Jourual
of
Economics, Business, and Accountancy Yentura, 16
e):339
- 354.Sijabat, J.,2009, Komituen Organisasi atau Perusahaan Auditor Studi Empiris pada KAP Besar
di
Jakarta Yang Berafiliasi denganKAP
Asing (TheBig
Four), Kajian Akuntansi 1 (2):153
-
164.2 2011, Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitrnen Organisasi atau Perusahaan dan Keinginan untuk Pindah,
Visi,lg
(3): 592 - 608.