• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Interaksi Kepuasan Kerja dan Workplace Spirituality Terhadap Komitmen Organisasional (Studi Empiris padaKAP diSemarang) - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Interaksi Kepuasan Kerja dan Workplace Spirituality Terhadap Komitmen Organisasional (Studi Empiris padaKAP diSemarang) - Unika Repository"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN:

1693-7635

JI]ITNTII,

AI(UNTTINS

I

I}rTN

$ISTIIilI

TI]

I{ NOI,OG

I

I

NII(}NilAIt

I

PIISAT

IDIJNGIJilIIIANGAN

AI(I]NTANSI

I'IBODI

AIII]NTASI

FAI(UITAS

I]KON0UI

I]NIITItrBSI

I'AS

SI,AilIIIT IBIYADI

SUBAI(/IIT,III

Persepsi Dosen_dan Tenaga Kep_endidikan tentang Peran lnternalAudit dalam Upaya Mewujudkan Good University Governance di Unlversitas Slamet Riyadi Surakarta

Dewi Sundari, Rispantyo, & Bambang Widarno

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Reklame Kota Surakarta Guarddina Faahtika Subroto, Fadjar Harimurti, & Suharno

Analisis Kebijakan Akuntansi dalam Perataan Laba (Studi Kasus di Hotel X Soto)

Asep Wdianto, Bambang Widarno, & Fadjar Harimurti

Analisis Gender Mahasiswa Akuntansi terhadap Pemahaman Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi

lka Hari Mardiyani, Rispantyo, & Djoko Kristianto

Evaluasi Sistem Pengupahan pada PT Delta Merlin Dunia Textile lV Boyolali

Dimas Probo sanfoso, Bambang widarno, & Muhammad Rofiq

suiarko

Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Tingkat Kecukupan Modal Perbankan

(Studi Empir''

E?lf,Eijfifl#t:?;,'E:fftl:;?.';:::;i?'f!',;:,i,="n

rndonesia)

Analisis Potensi dan Efektivitas Pajak Parkir dan Retribusi Parkir sebagai Sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta Tahun 2011--2015

Ganang Ahmad Fathoni, Suharno, & Bambang Widarno

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan KomiteAudit terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor lndustri Barang Konsumsi yhng Terdaftai

di Bursa Efek lndonesia Tahun

2012-2014

Esther lrene Nainggolan, Rispantyo, & Dewi saptantinah

pujiAstuti

Pengaruh Perputaran.VgOql Kgrja, Peyputaran Piutgng, Rasio Likuiditas, dan penjualan produk

Logam Mulia terhadap Profitabilitas PT Pegadaian Pun,yotomo Surakaita Lani Hayati, Djoko Kristianto,

&

Rispantyo

Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kota Surakarta Tahun 2010

-

2014

Nur Andhika Chandra Kurniawan, Fadjar Harimurti, & Dewi Saptantinah

puji

Astuti

Pengaruh lnteraksi Kepuasan.Kgrja dan Workplace Spirituatity terhadap Komitmen Organisasional (Studi Empiris pada KAP di Semarang)

Sih Mirmaning Damar Endah

JASTI

Vol.

12

No.

3

Halaman

291 -

388

Surakarta

September

2016

ISSN

(2)

PENGARUHINTERAKSTKi',',tr#,+tf

E['i-'"1T,Kf56it^t"EsPtRtruALtrY

(Studi Empiris

pada

KAP

di

Semarang)

Sih

Mirmaning

Damar

Endah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata Semarang e.mail: sihmirimaning@unika.ac.id

ABSTRACT

Public accounting

firm

is an independent third

party

that provide accounting services

to

help decision making process

for

the client.

All

employees

in

public

accounting

firm

required to have a commitment in their tasks. This research focuses

in foctors that affecting the organizational commitment. The subject of this research

is public accountingfirms in Semarang. The aim of this research is to determine the

effect of

job

satisfoction

in

workplace spirituality to organizational commitment. A

case study are the auditors from thirteen Public Accounting Firms in Semarang. In a

case study

of

thirteen Public Accounting Firms, statistical results reveal that

job

satisfaction significantly influence

to

organizational

commitment

with

0,00

significance level. The significance level change

to

0,085 and

Beta

-6,27 when

moderated

with

worlqlace

spirituality.

It

means

worlqlace spirituality

variable debilitated this relationship.

Keywords: Organizational Commitment, Worlqlace Spirituality, Job Satisfaction

PENDAHULUAN

Karyawan adalah aset besar yang

dimiliki

oleh

sebuah organisasi. Dengan adanl a

karyawan maka operasional organisasi atau institusi dapat berjalan dengan lancar. Untuk dapai

beroperasi dengan lancar maka perusahaaan membutuhkan orang-orang yang dapat beker-:

secara nyaman dan menghasilkan

kine{a

yang maksimal. Karyawan yang memiliki komrtmen yang tinggi terhadap diharapkan akan lebih produktif terhadap hasil kerjanya. Greenber-e dan

Baron, 1993 menyatakan karyawan yang produktif karena berkomitnen terhadap pekerlaan dan

tempat kerjanya akan mendatangkan keuntungan yang maksimal dapa organisasi

di

mana

mereka bekerja. Mowday, Porter

dan

Steers (1982) menyatakan saat seseorang karyau'an

berusaha secar maksimal untuk dapat mencapai tujuan organisasi di mana mereka beke4'a akar cenderung termotivasi untuk memberikan

effort

lebrh

dari

karyawan yang

lain.

Di

sisi

lari

apabila karyawan tersebut tidak memiliki komitmen organisasional maka mereka tiak memil-l--usaha yang lebih untuk berkorban berusaha mencapai tujuan organisasi. Untuk

memastjJ,,--apakah kemauan seseorang berusaha terkait dengan komitmen organisasinya, maka peneL:--:

ini akan secara empiris mencari faktor apayarlgmempengaruhi komitrnen organisasi.

Kantor Akuntan

Publik (KAP)

adalah organisasi

yang

'menjual jasa

kepercar,---kepada masyarakat melalui

opini

yang mereka keluarkan atas laopran keuangan yang >i:

-:

profesional mereka audit. Karena hasil keq'a KAP adalah I-aporan Audit lndependen va:_:

:.

:-meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan tersebut membuat KAP menab-:-:-!r-: karyawan yang

memiliki

kemampuan lebih dalam mengaudit laporan keuangan.

Ke:-::'

--saja

tidak

dapat menjamin

bahwa auditor

bisa

menghasilkan

audit

yang

ber;-:'

:,:r

masyarakat. Perlu juga ada usaha lebih tanpa paksaan untuk mewujudkan hal

ter'er-"*

!-j:-::d komitmen organisasional diartikan bahwa auditor ingin memberikan kontribusi 1t:---

'-.-'

KAP dan secara aktif mewujudkan tujuan KAP di mana mereka bekerja (Robbins.

I

. . ..

n o

k

k

S(

r(

ir

te at

al

m

pa

lai

spi

20

anl se(

me der

Me

der (20

org

dan orgi

KE

lYot

yanI

bahr

kont

lingl lebit

men: dalar

baga

orgar tersel

baik

meng dan k

bahwi

hidup Carot

lingkr

(Nasir

(3)

Y

Unruk

ne;r-*-;is;;

k,:mtmen organisasional dimungkinkan ada beberapa faktor yang

mempengamh.

;r:s,l

pasa a,la pen-vebab mengapa seseorang tersebut berkomitmen terhadap

organisasi

dl

trt---", -,e=L:a

tekeqa.

Terdapat beberapa

faktor

yang

dapat mempengaruhi

komitnen orgar:--{:--:a-

Kryu*an ke{a

dianggap sebagai faktor yang dapat mempengaruhi

komitrnen

org::-'-<5;;--r"

Saar auditor merasakan kepuasan

di

tempat kerjanya maka akan semakin berlst-,niElen J:

L.\P.

Unruk memunculkan kepuasan

ke{a

pasti perlu dukungan dari rekan keqa amu

]Er;

li3-\i

d:ksnal sebagai spritualitas tempat kerja. Spriritualitas tempat

ke{a

ini

biasa

dikemi

d.erg;: ',\nrql.iace

spiituality

adalah

nilai,

etika, motivasi yang ada

di

dalam

tempat

keqa.

-{pa:- .--

sprrirualitas tersebut dirasakan mendukung atau kondusif oleh auditor

di

K-{P r:rake ;xsmsrirar s€orang auditor merasa nyaman dalam bekerja dan diharapkan

akan lebrh pua-. b,ekeqa

rer

dapal meningkatkan komitnen organisasionalnya.

Menurut

K";^-

r:r-rlt-r) dalam Carolina (2015) menyatakan worlrplace spirituality merupakan pe15"ep:: :"u,lt.-r rerhadap

nilai

moral dalam bekerja,

nilai

keyakinannya, adaptasi

padaiingkung*

L"q,

k*adaran

dri

serta perbuatan sesuai moral yang tidak merugikan orang

iain.

penelitian 1ur.g

i:lakukan

oleh Nasina dan Doris (2011) menyatakan bahwa worleplace

spirituality berdam;c-k

n:s:li

terhadap komitmen organisasional.Locke (1969) dalam Carolina,

Z^O1S

menympull=r

;.alr+3 kepuasan kerja seseorang merupakan hasil hubungan timbal balik

antara

r"rloruog

ji:;'-

-ngiiungan kerjanya. Semakin baik pekerjaanyarrg dihasilkan oleh

seorang auditor akar .rrnm'nulkan persepsi yang mengarah kepada kepuasan kerja- Jika uditor

*..uru

buh*a

pekm-ir.r" 1zng d.ilakukannya sesuai dengan passionrrya maka dia merasa puas

dengan

pekeqaamla

sefurgga kernginan untuk berpindah kerja akan rendah (Robin, 2013). Mes-kipun dalam

LrF

aufur.li

ut*

mendapat tekanan waktu yang sangat ketat. Hal

ini

sejalan dengan penelitian dr::L-uhzn

oleh

Sijabat (2011), Setiawan dan Ghozali (2013) dan Sijabat

(200'9) -menpm.p,,t'r,r,r

bah*'a

kepuasan

kerja

berdampak

positif

terhadap komitmen orgurriru.ional. Penel,Lan mr aken

mineliti

kembali pengaruh worlqlace spirituality dari Nasina

dan

,Doris (201i1.

akan

memngkatkan hubungan

anffa

kepuasan

kerja dan

komimen

organisasional.

KERANGK.A

TEORITIS

lYo rkpl a c e S p i ritu

alitt'

i

Spi.rtrrt

ras mengarah pada sesuatu yang lebih umum, tentang

nilai,

tujuan dan makna yang

dimiliki

oleh sseo-ran g.'fr'orkptace

spirituality

atau spiritualitas tempat kerja mengenali

Lah*a orang memitrikr kebJupan paUuai yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja dalam konteks kehidupan sosial dalam suatu komunitas (Robbrns, 2013). Pada workplace spirituality,

lingkungan kega 1-ang sesuai rlan h'rat mendukung seseorang dan membrrat persepsi individu

lebih merasa ditenmJ dan d.iduL:ung dan bersemangat. Sauber (2003) dalam Robbins (2013) menyatakan semangat dalam

t"-put

ke{a

menjadi pemahaman organisasi atau perusahaan (B.\crn rrresq(.trkac

N\ua\r

seseomng dal-am

hidup

termasuk pekerjaan sehari-harinya dan

bagaimana menghargai orang

lain-worltplace

spiritualin' dapat

dlaltiakn

sebagai

konsep

yang

membahas perilaku

organisasi atau perusahaan 1'ang mengarah kepada budaya organisasi atau perusahaan' Konsep tersebut membahas secara umum seperti etrtca, nital dan budaya organi-Sasi yang.diterima

secara

baikolehanggotaorgan-rsasi.HalinididuktrngolehRobbins(2013)worlqlacespirituality

mengabungkan kesclr:luhan pembahasan mengeiai etika, motivasi,

nilai,

keseimbangan kerja

dan kepemimpinan secara utuh dan holistik.

llirkplace

spirituality mengarah kepada pengertian

bahwa setiap indrr-idu adaiah

makhl,li

spirirual

yiog

-.-"rlukan

nilai makna dalam menjalani

\rilup

ilan

\empa\

\eqanra

\Bsls

*"oilo"r\"oo

\.\.*goo

sSqN\t$N

$\UdN[N

$\SN

Caroline, 2015. Dapat disimpulkan bahwa worlrplace

spirituality

mengarah kepada kondisi lingkungan kerja yang mana menganut

niiai-nilai

yang dapat dimengerti dan dianut bersama

(Nasina dan Doris, 2011). Dari uraian di atas maka secara idealnya bahwa seorang auditor yang ;13 :

(i-\r:- -+

L:8.-'l

t. :i!c'.Ei

bm,q;

tE ]=

t"

- --- -.

il'.:*:--0!titri'i-i

emastit':

peneiitian

erca\ aaan'

ang ssara

_1.--'::: lrnr|I E,i1-]i:-r,i:

,fffl.li"-i-.i

::-M@

l|roq

Ihn uw'

lan6u uuurumu

il'j

(4)

merasa bahwa mereka beke{a pada

KAP

yang mempunyai karyawan yang saling mendukung

dan membantu akan membuat mereka lebih bersemangat bekerja dan akan dapat terhindar dari turnover karyawan yang tinggi.

Kepuasan

Kerja

Locke (1969) mengartikan kepuasan kerja sebagai hasil dari interaksi seseorang dengan

lingkungan kerjanya.

Jika

aditor berhasil menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya maka akan menimbulkan persepsi yang mengarah kepada kepuasan kerja. Teori Herzberg dalam Gibson 2003 menyatakan bahwa

jika

seseorang dengan interpersonal relation dan working condition tinggl maka tingkat kepuasan kepuasan

ke{a

mereka juga

tinggi

dan

terhindar dari keinginan mencari tempat bekerja yang baru. Kepuasan kerja juga dapat dianggap sebagai penerimaan seseorang terhadap pekerjaan yang dia lakukan. Menurut Robbins (2013)

sikap

positif

auditor terhadap pekerjaannya

timbul ketika

auditor puas pada pekerjaannya,

sebaliknya

sikap negatif

seseorang

terhadap peke{aannya

timbul

ketika

tidak

puas

peke{aannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Sijabat (2011), Setiawan dan Ghozali (2013) serta Sijabat (2009) menyimpulkan kepuasan kerja akan berpengaruh positif pada komitmen organisasional.

Komitmen Organisional

Komitmen organisasional adalah totalitas seorang terhadap organisasi/institusinya atau

yangber-effort tanpa adanya paksaan demi organisasi di mana mereka bekerja. Sikap memihak seorang auditor kepada

KAP

tertentu serta berusaha tetap

bekefa

di

dalam

KAP

tersebut menggambarkan komitrnen organisasiell4l dari seorang auditor (Robbins, 2013). Sikap memihak

seorang auditor digambarkan dalam seberapa loyalnya seorang auditor kepada ICA.P atau dapat

diartikan sebagai suatu keterikatan seorang auditor kepada KAP dan anggota KAP.

Menurut

Allen

Meyer

(1990) ada beberapa

jenis

komitmen. Salah satunya adalah

komitmen affectif adalah ikatan emosional karyawan kepada perusahan sehingga

dia

ingin

menjadi bagian dari perusahaanl Bagi karyawan perlu ada kesamaan antaranilai-nilai dan tujuan

pribadi karyawan dengan perusahaan, karyawan akan tetap bertahan

bila

adanya kesamaan tersebut. Apabila tujuan perusahaan berubah maka akan mempengaruhi sikap karyawan dan saat

tidak

ada kesamaan

lagi

antara

nilai-nilai

dan tujuan pribadinya maka kernungkinan besar

karyawan akan mencari pekerjaan yang lain. Hal

ini

sering dialami dalam Institusi KAP, karena mereka beke{a dengan date line }ang tingi, maka hubungan atau ketorikatan auditor dengan

tim

yang mempunyai visi yang sama akan menekan tinggrnya turnoverpada KAP.

Dari uraian di atas maka penulis ingin meneliti hubungan antara kepuasan kerja terhadap

Komitmen Organisasional, dan pengaruhnya apabila hubungan tersebut dimoderasi dengan Worleplace Spiritualy. Maka hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut:

Hr:

Kepuasan kerja akan berpengaruh terhadap komitmen organisasional dengan worlqlace spiritualy sebagai variabel moderating.

METODE

PENELITIAN

Populasi adalah seluruh auditor yang beke{apada Kantor Akuntan Publik

di

Semarang.

Data adalah data primer dengan cara membagi kuesioner langsung kepada auditor. Purposive sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel yaitu melalai judgment sampling atau

riset

ini

mengunakan sampel adalah auditor dengan kriteria bersedia mengisi kuesioner dan bersedia menjadi responden riset ini dan bekerja sebagai auditor di KAP yang ada di Semarang.

Dari 70 kuesioner yang disebar pada auditor yang beke{a di KAP Semarang, terdapat 10

kuesioner yang tidak kembali dan ada 7 kuesioner yang tidak diisi secara lengkap sehingga tidak dapat dimasukkan sebagai responen. Hasil akfiir yang dapat diolah adalah 53 auditor

dari

13

KAP yang ada

di

Semarang. Responden wanita be{umlah 28 orang dengan range umur antara

23

td

maksi tahun maksi DeJint

variab,

nilai

k

sesuai

mengg

besar s

Jika pe

maka a

akan re

(Locke,

Likert,l

seorang

2003). )

skala

Li

Uji

Dat:

s

yang ba

validitas penguku cronbacl

N

yang diol

nilai WI

koefisien Nilr menjelasl organisas

ANALIS]

Pe

unfuk mer

Spiritualy

1.

Ap Ap

2.

Ap Ap Da

berikut:

(5)

lukung iar dari

dengan nggung

r. Teori relation

ggi dan ianggap

; (2013) iaannya,

rk

puas

r Sijabat

sional.

nya atau memihak

tersebut

memihak tau daPat

'a

adalah

dia

ingin

tan tujuan kesamaan n dan saat

nan besar tP. karena

engan tim a terhadaP

si

dengan

torkplace

Semarang.

Purposite

npling atau

:sioner dan Semarang.

rerdaPat 10

ringga tidak

itor

dari 13

umur antara

i: 382

-

388

23

tahun sa::-i.,' .:r.-::-.-

:-

-,:":r1, Trngkat pendidikan rata-tata S1 dengan lama kerja minimal maksimai

i ',-'-- :"r-:Ii"'-

:e-.Tonden laki-laki berjumlah

25

orang dengan range umur 25

tahun sampar

:=:::: :-

-::--::

dengan tingkat pendidikan rata-tata

51

dengan lama

ke{a

maksimal

I r::'-:

Definisi

Operesi*tC

ti,an Fengukuran Variabel

Unruk

c-:i: -::a--r-:

dan memberikan ukuran pada setiap variabel maka variabel-variabel

ters.b;:

l

r,::--:-j

...j:

i-.ara

operasional sebagai berikut:

Il'orkplau

ryrr,'toru/rn" nerupakan persepsi auditor terhadap

nilai

moral dalam bekerja,

nilai

keyakimr:i-:-

::-:r-5-

:.:Ja lingkungan kerja yang tinggi, kesadaran

diri

serta perbuatan sesuai moral

1e::

::t=i:

-:::=rian

orang

lain

(Karakas, 2010). Dalam riset

ini

diukur dengan

menggunakan

a.r-:::::

r}::,'ra-Zamor (2003). Dengan menggunakan skala

Likert.

Semakin

besar skor y'ang

i.:"-:

-:

-

..;:'.rnjukkan worltplace spirituality yang semakin tinggi.

Kepuasan

kerjn -::r.nakan

persepsi auditor terhadap seberapa baik peke{aan mereka.

Jika pekerjaan

):lJ i' :;:s::

auditor sudah sesuai dengan passion yang ada dalam

diri

auditor maka auditor aker

-

i=-\d :'::.-. dengan peke{aannya, sehingga keinginan untuk berpindah

ke{a

akan rendah. Ha-

rr-

:,.:-

:'e:rngkatkan komitmen auditor terhadap

KAP

tempat dia bekerja

(Locke, 19691

D,..-

:-.j::

'-'

diul-ur dengan menggunakan kuesioner Agustina (2009). Skala

Likert, nilai 1'ang

:'-:::

si:-

:.ti.

tinggi kepuasan kerjanya'

Komitmen

organisssional merupakan sikap individu yang menggambarkan bagaimana seorang karya*'an

':-::.e::i

,lan terikat pada organisasi atau perusahaannya

(Allen

&

Meyer,

2003). Dalam nsei

":'

:i.;l.'-ur dengan menggunakan

Allen

dan Meyer (2003). Menggunakan

skala Likert

semaLi

::g-=

skLlr makrn tinggr komitmennya.

Uji

Data dan

}Iodel

Sebelum d:.-1,

-

i::

m: sudah dilakukan

uji

validitas dan reliabilitas dan mendapat hasil yang

baik.

Lli

Var:J:Hs

ir

tralrrhan dengan pengujian

ini

telah lolos

dari

kriteria pengujian

validitas riset apabia

r

h.rrun-s

>

r

tabel maka kuesioner

valid

(Ghozali, 2013).

Uji

reliabilitas

pengukuran dilal-ukan dengan korelasi antar hasil kuesioner dengan menggunakan

nilai

statistik cronbach's alpho {it I dan dranggap reliabel apabila nilai cr > 0,70 (Ghozali, 2013).

Nilai

(sigl tr,oln:osor,tt'-Smintov lebih besar darr

a:

0,05 (0,53

>

0,05).

Ini

berarti data

yang diolah sudah terdlstnb,rr-rr normal. Ntlai tolerance semua variabel independen > 0,1 dengan

nilai VIF

semurr ranabel r,rdependen

<

10.

Ini

berarti multikolinearitas tidak terbukti.

Nilai

koefisien regresi dari lebih dan a

:

0.05 ini menandakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Nilai

sig

F

lebih

kruil

dari

a

:

0.05 (0,000

<

0,05) model

ini

mampu

diuji

dan mampu menjelaskan

hal-hal

1-ang sedang

diteliti,

dapat digunakan

untuk

memprediksi komitmen organisasional (KO)

ANALISIS

DAN PE

}IB.{IL{S

AJ\i

Pengujian

im

dilak-ukan dengan

uji

regresi linear berganda. Tujuan dari

uji ini

adalah

untuk meneliti pengaruh kepuasan kerja terhadap Komitmen Organisasional dengan Workplace Spiritualy sebagai variabel moderatinS. Standar penolakan pengambilan keputusan hipotesis'

1.

Apabila

sig2

< 0.05 dan nilai o1, o3 dan o+ < 0 maka Hr, valid. Apabila sig < 0,05 maka Hrtidak valid.

2.

Apabila sigl2 > 0.05 dan nilai o1, o: dan u4. > 0 maka Hr tidak valid. Apabila nilai sig > 0,05 maka tidak valid'

Dari

pengujian regresi arfiara Kepuasan

Ke{a

dan

Komitnen

Organisasional sebagai

berikut:

(6)

Coefficientsu Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients sig.

Beta Std. Error (Constant)

KK

1,360 0,618 3,337 5,890 0,002 0,000 0,408

0,105

0.636

pu m( (R Ke Ka teti dar bet Put pen dihr sehr

a.

Dependent Variabel: KO

Sumber: daridataprimer yang diolah

Dari

hasil hasil

pengujian

statistik maka

dapat

dilihat

variabel

Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan seberar 0,00 dan

positif

terhadap

Komitnen

Organisasional.

Hal ini

menunjukkan hubungan

yang erat

antara Kepuasan

Ke{a

berpengaruh

pada

Komitnen

Organisasional. Jadi ketika Auditor merasa puas dia kan semakin berkomitmen terhadap KAP di

mana dia beke{a. Sejalan dengan penelitian (Robbins, 2013),

ini

menguatkan riset sebelumnya

yang dikerjakan oleh Sijabat (2011), Setiawan dan Ghozali (2013) serta Sijabat (2009).

Pengujian selanjutnya pengujian antara kepuasan kerja dan

Komitnen

Organisasional

dengan variabel Worlqlace Spiritualy sebagai variabel moderating.

Coefficientsu meI audr suas beg, Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients sig.

Beta Std. Error Beta

(Constant) WS

KK

WSKK -8,952 2,464 3,249 -0.627 5,984 1,434 1,496 0,141 0,092 0,035

DAl

Agu Aller Aran Broa, Garci Ghoz Greel Harhx ( Karak

t

Khalil

(

I

Locke, Marscl R

a

Meyen Jt -1,496

1,758

1,719

3,345

2,217

0,357

-3,567

-1,759

0,085

a"

Dependent Variabel: KO

Sumber: dari data primer yang diolah

Hasil

pengujian statistik menunjukkan bahwa Kepuasan

Kerja

berhubungan dengan

Komiten

Organisasi6n6l

dengan

Workplace

Spirituality

sebagai

variabel

moderating mennnjukkan

hasil

signifikan sebesar 0,085 pada

sig

level

l0o/o, tetapi ternyata

dari

hasil pengujian terlihat bahwa Workpalce Spirituality yang memoderasi hubungan Kepuasan Kerja

terhadap Komiten Organisasional justru membuat hubungan

KK

dan KO melemah dengan nilai

Beta sebesar -6,27.

Hasil

penelitian

ini

tidak

sejalan dengan Robbins,

2013

yang menyatakan bahwa

Worlqlace Spirituality yang

sesuai

dan kuat

mendukung seseorang sebagai bagian dari

komunitas tersebut, membuat persepsi

individu lebih

merasa

diterima dan

didukung dan bersemangat. Dari statistik deskriptif yang dilakukan terhadap Variabel Worlqlace Spirituality

skor rata-rata yang diperoleh sebesar 18,35 yang menunjukkan pada skor yang rendah yang

dapat diartikan bahwa auditor

memiliki nilai

moral dan

nilai

keyakinan yang kurang terhadap

KAP"di mana dia beke{a. Didukung juga dengan data deskriptif dari responden baik laki-laki

dan perempuan rata-rata beke{a masih antara

2 - 3

tahw.

Masih besar kemungkinan mereka

ingin mencari pekerjaan lain yang

memiliki

tekanan pekerjaan yang lebih ringan dari pada di

Kantor Akuntan Publik yang harus bekerja secara date line setiap hari.

KESIMPULAN

Kesimpulan

dari

penelitian

yang

ini

menyatakan

bahwa

Kepuasan

Kerja

sangat

berpengaruh terhadap Komitmen Organisasional. Karena ketika seorang auditor tersebut merasa

(7)

Ke{a r1

ini

itmen

AP di mnya

sional

dengan terating

ri

hasil o Kerja

an nilai

bahwa

an

dari

mg

dan

inrulitv

ah -vang

:erhadap laki-1al:r

:.11

'

puas terhadai

E<ier,',:

i::g

dibebankan kepadanya dan dapat diselesaikan dengan baik hal

itu

membuat

dra

-r.:-ii:-r.

beiriomrtmen terhadap organisasi atau

KAP

di

mana

dia

beke{a

(Robbins. lr-t13 ,

Di

la:r

:-.-is:

:rrn\?=

[forkplace Spirituality

justru

melemahkan hubungan antara

Kepuasan f,s53

.:;:

(.,t::r:ir.ir

Qlsanisasional hal

ini

dimungkinkan karena beban kerja pada

Kantor ,Akunia;r

F::^,1

i:rg

raerruntut tidak hanya kemampuan audit dan profesionalisme tinggi

tetapi juga diru:ru:

:r::i

s::p meiaksanakan tugas yang sangat dibatasi tekanan anggaran waktu

dan tekanal a:SS::3:

:-:..3

Unndi mea_rrj-'- arakah '.oarl,place Spirituality melemahkan Kepuasan Karyawan karena beban keqa pe:-iu

a',

oer5o.rian lebih lanjut

faktor

apayang menyebabkan Kantor Akuntan

Publik yang mea.

a;:

:e--a..rd-n pada peneltian

ini

kurang mendukung auditor bekerja. Hasil

penelitian iri-r

rnenj-riurg

p'enehuan

yang

dilakukan

oleh

Marschke

et

al.

(2011). KAP

diharapkan

unrui

darei

men:.:rgkatkan Kepuasan

Ke{a

yang sudah diperoleh

oleh

Auditor

sehingga

Kom:m:er

lk:narsasionaln-va semakin meningkat dan loyal pada organisasi

di

mana

mereka bekeqa.

D-

.ar

sL.r

L{P

juga

harus meningkatkan kerja sama

tim

yang

baik

antar

auditor sehinega

rr.*:k:

sflrekrx memiliki

ikatan yang kuat antar

Auditor

dan menciptakan

suasana yang

koni. r::

':;"r-3ga mereka dapat saling mendukung satu dengan yang lain. Dengan begitu

llorkpla;;

i-:;

";:,

-.'. :r.ereka akan meningkat.

DAFTAR

PL

ST.{L{

Agustina,

L.. l[r-'v.

P*g:r.:h

Konllik

Peran, Ketidakjelasan Peran

dan

Kelebihan Peran

terhadap Krpu.:"-'a:

!'gr"3

rlan Kinerja

Auditor

(Riset pada

KAP

yang Bemritra dengan

KAP Big Four

;-

"\-"'a'.r:

DKI

Jakarta), Jurnal

Akuntansi,l

(l):

40 - 69"

Allen

dan Me1-er.

l-'-1"

C"c,r,itment

in

the

Worlqlace (Theory Research and Aplication), London: Sage

Pr-:;alrn.

Aranya,

et

al..

i9S5" [h-lar:zatlonal Commituent

in

a

lf{ale Domonated Profession, Human Relations. 39

t5

-31-1

-'ll!.

Broady, E. ;.denS.

-i

rr-;;.ir-rr.

lr,t(18. Se.r

Dffirences

in Relationships: Comparing. Stereotypes

to Self-r epor;-;, i{E:,: i'er C"rLIege.

Garcia-Zamcr

dal

-leea{iau,le. llJ03. \\rorkplace Spirituality and Organizational Performance, Pttblic .Ldmin;r:,s::,:r; ,Qo1;g--.r. 53 (3): 355 - 363.

Ghozzli,

L.

101-1. --{:.;iu.''; -in.:,r'isis

Jhilivariate

dengan Program SP,SS, Semarang: Badan Penerbit Unir e:s t:as Dtp.-,neeoro.

Greenberg, J. dan R.

{.

Bar.-,n- 199 -i. Behat'ior

In

Organizations: Understanding And Managing

Tlte Htntan Sica 0h Ii 6ri;.

j:

Edition, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Hartrnann, N. N.. Bnan

\

RuthertbrdG. Nexander Hamwi, Scott B. Friend, 2013, The Effects

of Mentomg

tn

Salespsrson Commitment, Jottrnal of Business Research,66 (11): 2294 -2300

Karakas, F., 2010. SpLnru-ahq' and Performance

in

Organizations:

A

Literature Review Journal

of Business Erhi;s.9-1: 89

-

10.

Khalili,

A

dan

-{.

-\sroaw'r.

1011.

Appraising

the

Impact

of

Gender Differencos on

Organizational CLrmmitrxent:

Empirical

Evidence

from

a

Private

SME

in

han, Internatiortal Juonral

of

Business and Management, T (5).

Locke, E.

A.,

1969, Trc Natnre and Causes of Job Satisfoction, Chicago: Rand McNally.

Marschke,8.,

Preziosi,

R.,

dan

Harrington,

W.J.,2011,

How

Sales Personnel Viewthe

Relationship Between

Job

Satisfaction andSpirituality

in

the

Workplace,

Journal

of

Organizational Culture, Communications and Conflict, 15 (2).

Meyers, 1986, Performance Appraisal Reactions: Measurement, Modelling And Method Bias,

Jottrnal ofAeeli-.! P=v-l,oln*. e5 (5). aog

-,22-aDlngDE)

trt

o*=

(8)

Mowday, R.T., Porter,

L.w.,

dan steers,

R.M.,

1982, Employee-organization Linlwges: rhe

Psychologt Of Commitment, Absenteeism And Turnover, New York: Academic Press.

Nasina, M. D. dan K. P. P. Doris, 2011, The Workplace Spirituality and Affective Commitment

Among Auditors

in

Big

Four Accounting Firms: Does

it

Matter?,

Journal

of

Global Management.2

(l).

Petchsawang, P. dan D. Duchon,2009, Measuring Workplace Spirituality In An Asian Context,

Human Resource Development International,

l2(4):

459

468.

Rego,

A.

dan M. P. Cunha,2008, Workplace Spirituality And Organizational Commituent

An

Empirical sttdy, Journal of organizational change Management,

2l

(l):

53 - 7 s .

Robbins, S. P., 2013, Perilalru Organisasi atau perusahaan, Konsep Kontroversi dan Aplitasi. Jakafia: Indeks Kelompok Gramedia.

Setiawan,

I.

A.

dan

I.

Ghozali,

2013,

Multidimensional Causal

Path

on

Organizational

Commituent and

Job

Satisfaction

In

Intention

to

kave

By

Accountants,

Jourual

of

Economics, Business, and Accountancy Yentura, 16

e):339

- 354.

Sijabat, J.,2009, Komituen Organisasi atau Perusahaan Auditor Studi Empiris pada KAP Besar

di

Jakarta Yang Berafiliasi dengan

KAP

Asing (The

Big

Four), Kajian Akuntansi 1 (2):

153

-

164.

2 2011, Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitrnen Organisasi atau Perusahaan dan Keinginan untuk Pindah,

Visi,lg

(3): 592 - 608.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas bakteriologis selada (Lactusa sativa ) dengan mengidentifikasi keberadaan bakteri Salmonella sp pada selada yang dijual

Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan lengkap dengan peralatan dan berada di dalam bangunan, antara lain WC, urinoir, wastafel, floor drain, clean out dan

Dengan dibuatnya Tugas Akhir ini maka akan dapat diprediksi dengan lebih akurat tentang serangan yang mungkin terjadi pada suatu jaringan komputer secara real-time

Aplikasi yang dibuat ini dapat menyediakan in.formasi yang berkaitan dengan informasi kejuaraan Road Race secara /uas, yang melipuli in.formasi kejuaraan, data

Kelompok 2 merupakan kelompok yang paling potensial untuk tanaman padi karena memiliki luas panen dan produktivitas padi paling tinggi, hal ini menunjukkan bahwa

Subyek dalam penelitian ini adalah guru bidang Teknik Menggambar dengan Menggunakan Komputer dan penanggungjawab laboratorium komputer gambar bangunan, sedangkan

Tampilan Bangunan pada Rumah Sakit Khusus Hewan Kuda yang mengusung konsep “Gagah” merepresentasikan karakteristik dari hewan kuda yaitu kuat, seperti diterapkan pada

Reaksi antara propionaldehida dan Reaksi antara propionaldehida dan asam hidrosianat telah dipelajari pada asam hidrosianat telah dipelajari pada 25°C dalam 25°C