• Tidak ada hasil yang ditemukan

ب س م الله ال رح م ن ال رح یم

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ب س م الله ال رح م ن ال رح یم"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. 1 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm P U T U S A N

Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

ِمﯾِﺣ ﱠرﻟا ِنَﻣ ْﺣ ﱠرﻟا ِ ﱠﷲ ِم ْﺳِﺑ

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili

perkara-perkara perdata pada tingkat pertama, berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan terhadap perkara Cerai Gugat antara :

PENGGUGAT, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan ibu rumah tangga bertempat tinggal di Desa TT KRY Kecamatan ABG SRKRT Kabupaten Lampung Utara,

sebagai Penggugat ;

melawan

TERGUGAT, umur 47 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SLTA ,pekerjaan Karyawan Swasta bertempat tinggal di Kelurahan WNSR Kecamatan CBTG Kabupaten Bekasi, sebagai

Tergugat

Pengadilan Agama tersebut;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Setelah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksi di persidangan;

DUDUK PERKARA

Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 9 November 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, di bawah register Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm tanggal 16 November 2016, telah mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut :

1. Bahwa, Penggugat telah melangsungkan pernikahan dengan Tergugat

(2)

Hal. 2 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

Kecamatan ABG TMR Kabupaten Lampung Utara, dengan Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/15/XII/1995 tertanggal 13 Desember 1995;

2. Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup rukun

sebagaimana layaknya suami isteri dan bertempat tinggal bersama semula di rumah orangtua Tergugat di Kel. WNSR Kec. CBTG Kab. Bekasi dan terakhir pisah tempat tinggal;

3. Bahwa, dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 orang anak bernama :

1. AGP bin TERGUGAT; 2. ARP bin TERGUGAT;

4. Bahwa, sejak bulan September 2006 kehidupan rumah tangga Penggugat

dan Tergugat mulai goyah dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus;

5. Bahwa, sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut

dikarenakan:

a. Tergugat Selingkuh;

b. Tergugat Tidak ada Kecocokkan; c. Tergugat ribut terus menerus; d. Tergugat Egois;

6. Bahwa, perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat

semakin tajam dan puncaknya terjadi pada bulan Juli tahun 2016 disebabkan keributan yang terus menerus;

7. Bahwa, akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, akhirnya

Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;

8. Bahwa, sejak itu juga Penggugat dan Tergugat tidak lagi menjalankan hak

dan kewajibannya masing-masing sebagaimana layaknya suami isteri;

9. Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan

cara bermusyawarah tetapi tidak berhasil;

10. Bahwa, dengan sebab-sebab tersebut diatas, rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak bisa dipertahankan lagi, karena

(3)

Hal. 3 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

berkepanjangan dan sulit diatasi dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi, maka Penggugat berkesimpulan lebih baik bercerai dengan Tergugat; 11. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat

perkara ini;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada ketua Pengadilan Agama Kotabumi cq Majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

Primer :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menceraikan perkawinan Penggugat dengan Tergugat;

3. Membebankan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan yang berlaku; Subsider :

- Dan atau jika pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya

Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat hadir di

persidangan sedangkan Tergugat hanya hadir pada sidang ketiga sedangkan untuk sidang-sidang lainnya Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus wakil atau kuasanya untuk hadir di persidangan meskipun telah dipanggil melalui relaas panggilan secara resmi dan patut dengan relaas panggilan, dan Majelis Hakim telah berusaha semaksimal mungkin mendamaikan antara Penggugat dan Tergugat agar kembali rukun seperti sediakala, akan tetapi belum berhasil;

Bahwa oleh karena upaya damai di persidangan belum berhasil, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada para pihak untuk menempuh mediasi di luar persidangan, dan atas kesepakatan para pihak Majelis Hakim menunjuk Helson Dwi Utama, S.Ag.,M.H, sebagai hakim mediator, namun berdasarkan surat laporan hasil mediasi tertanggal 20 Februari 2017, upaya mediasi antara Penggugat dan Tergugat dinyatakan tidak berhasil;

Bahwa, pemeriksaan dilanjutkan dengan persidangan tertutup untuk umum dan membacakan surat gugatan Penggugat yang pada pokoknya isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

(4)

Hal. 4 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

Bahwa Tergugat pada sidang tahap jawaban dan seterusnya tidak hadir di persidangan sehingga Tergugat tidak dapat dimintai pendapatnya tentang gugatan Penggugat;

Bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya, Penggugat telah

mengajukan bukti tertulis berupa Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/15/XII/1995 tertanggal 13 Desember 1995 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan ABG TMR Kabupaten Lampung Utara. Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P;

Bahwa selain itu Penggugat juga menguatkan dalil gugatannya dengan mengajukan saksi-saksi, yang memberikan keterangan dibawah sumpahnya yaitu :

1. SAKSI I, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan dagang, tempat kediaman di Desa TT KRY Kecamatan ABG SRKRT Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

­ Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat

sebagai suami sah Penggugat;

­ Bahwa saksi adalah adik sepupu Penggugat;

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah, sudah berlangsung sekitar 21

tahun;

­ Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat bertempat

tinggal di rumah orangtua Tergugat di Kel. WNSR Kec. CBTG Kab. Bekasi;

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;

­ Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat

rukun dan harmonis, namun sejak bulan September 2006 rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi pertengkaran;

­ Bahwa saksi sering melihat pertengkaran Penggugat dan Tergugat;

­ Bahwa penyebab pertengkaran tersebut karena Tergugat selingkuh

(5)

Hal. 5 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Juli

2016, Penggugat pergi meninggalkkan tempat tinggal bersama pulang ke rumah orang tuanya;

­ Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah datang, dan tidak pernah

memberi nafkah kepada Tergugat;

­ Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan

Tergugat tetapi tidak berhasil;

2. SAKSI II, umur 58 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan dagang, tempat kediaman di Desa TT KRY Kecamatan ABG SRKRT Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

­ Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat

sebagai suami sah Penggugat;

­ Bahwa saksi adalah kakak kandung Penggugat;

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah, sudah berlangsung sekitar 21

tahun;

­ Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat bertempat

tinggal di di rumah orangtua Tergugat di Kel. WNSR Kec. CBTG Kab. Bekasi;

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;

­ Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat

rukun dan harmonis, namun sejak bulan September 2006 rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi pertengkaran;

­ Bahwa saksi sering melihat pertengkaran Penggugat dan Tergugat;

­ Bahwa penyebab pertengkaran tersebut karena Tergugat selingkuh

dengan pembantunya bernama Fitri;

­ Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Juli

2016, Penggugat pergi meninggalkkan tempat tinggal bersama pulang ke rumah orang tuanya;

­ Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah datang, dan tidak pernah

(6)

Hal. 6 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

­ Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan

Tergugat tetapi tidak berhasil;

Bahwa atas keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut di atas, Penggugat menyatakan mencukupkan alat buktinya dan tidak menyampaikan apapun lagi di persidangan;

Bahwa selanjutnya Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan;

Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini,

maka ditunjuk semua peristiwa hukum yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang selanjutnya dianggap termuat dalam putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

seperti diuraikan tersebut di atas;

Menimbang, bahwa Pasal 49 ayat 1 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Pasal 49 huruf (a) Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, pada pokoknya menjelaskan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan dan lain-lain, khususnya masalah perceraian, sehingga dalam perkara perceraian ini Pengadilan Agama Kotabumi berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara gugatan cerai Penggugat;

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Lampung Utara, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 66

ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, patutlah perkara ini menjadi wewenang Pengadilan Agama Kotabumi;

(7)

Hal. 7 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan dalam surat gugatannya telah menikah dengan Tergugat pada tanggal 13 Desember 1995 dan ikatan perkawinan tersebut tidak pernah putus hingga saat ini, dengan demikian

Penggugat adalah pihak yang berkepentingan dengan perkara ini (persona

standi in judicio) serta mempunyai legal standing untuk mengajukan perkara

gugatan cerai;

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah hadir di persidangan dan Majelis Hakim telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, namun usaha tersebut tidak berhasil;

Menimbang, bahwa oleh karena usaha perdamaian di persidangan tidak berhasil, maka berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, yang telah diganti dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016, Majelis Hakim telah memerintahkan kepada para pihak untuk menempuh mediasi di luar persidangan, dan telah menunjuk Helson Dwi Utama, S.Ag.,M.H, sebagai hakim mediator, namun berdasarkan surat laporan hasil mediasi tertanggal 20 Februari 2017, menyatakan mediasi antara para pihak tidak berhasil;

Menimbang, bahwa oleh karena upaya mediasi tidak berhasil, maka sesuai ketentuan Pasal 68 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dan dilaksanakan dalam persidangan yang tertutup untuk umum;

Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja namun sejak bulan September 2006 sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas;

(8)

Hal. 8 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

Menimbang, bahwa terhadap alasan yang didalilkan oleh Penggugat tersebut diatas, Tergugat tidak memberikan jawaban karena pada persidangan tahap jawaban dan persidangan-persidangan selanjutnya Tergugat tidak hadir di persidangan;

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan dengan Pasal 283 R.Bg. Majelis Hakim memberi kesempatan kepada Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya;

Menimbang, bahwa alat bukti yang disampaikan Penggugat adalah bukti tertulis P berupa Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah dan menghadirkan dua orang saksi;

Menimbang, bahwa alat bukti tertulis P diajukan Penggugat adalah fotokopi yang bermeterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 301 ayat (1) dan (2) R.Bg. jo. Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang Dikenakan Bea Meterai, maka Majelis Hakim menilai alat bukti tertulis tersebut dinyatakan sah sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa bukti P adalah adalah Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, telah bermaterai cukup dan telah berstempel pos serta telah dicocokkan dengan aslinya, maka terhadap alat bukti P tersebut harus dinyatakan sebagai akta otentik, yang membuktikan bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan, pada tanggal 13 Desember 1995;

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dalam perkara perceraian, Penggugat harus menyampaikan alat bukti saksi keluarga maupun orang terdekat untuk menguatkan dalil gugatannya;

(9)

Hal. 9 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penggugat telah menghadirkan bukti kesaksian 2 orang saksi masing-masing bernama SAKSI I dan SAKSI II, Kedua orang saksi tersebut telah memberikan keterangan yang cukup dibawah sumpahnya di depan sidang yang pada pokoknya sebagaimana tertuang dalam duduk perkara;

Menimbang, bahwa keterangan para saksi tersebut masing-masing dibawah sumpahnya, ternyata antara satu dengan lainnya terdapat keterkaitan dan persesuaian, maka sesuai Pasal 308 dan Pasal 309 R.Bg, kesaksian tersebut telah dipandang memenuhi kriteria sebagai alat bukti yang sah menurut hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan masing-masing dari 2 saksi Penggugat, ternyata tidak bertentangan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, maka sesuai ketentuan Pasal 307 R.Bg., keterangan saksi tersebut dapat diterima dan dipertimbangkan sebagai alat bukti dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan semua alat bukti Penggugat baik bukti tertulis maupun bukti saksi, maka telah ditemukan fakta sebagai berikut :

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 13 Desember 1995;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;

- Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun sejak bulan September 2006 rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi pertengkaran;

- Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Juli 2016 sampai sekarang atau selama 8 (delapan) bulan;

- Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah datang, dan tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam petitum surat gugatannya pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat

(10)

Hal. 10 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

dengan menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka akan dipertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa menurut Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan menentukan bahwa untuk melakukan suatu perceraian harus ada cukup alasan dimana suami istri tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri dan pengadilan telah berusaha dan tidak berhasil merukunkan kedua belah pihak, dan selanjutnya dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl) menegaskan salah satu alasan perceraian yaitu adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara suami istri dan tidak ada harapan lagi untuk kembali rukun;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat saat ini sudah tidak rukun lagi, karena antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan, maka atas fakta tersebut alasan perceraian yang disebabkan adanya perselisihan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang didalilkan Penggugat telah terbukti adanya, dan fakta tersebut telah memenuhi unsur alasan terjadinya suatu perceraian sesuai Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl);

Menimbang, bahwa adanya fakta bahwa akibat perselisihan antara Penggugat dan Tergugat, keduanya sudah pisah rumah sejak 8 bulan yang lalu, menunjukkan Penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk dirukunkan kembali, meskipun Majelis Hakim telah berusaha memberi nasehat agar Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat, ternyata tidak juga berhasil, bahkan selama dalam proses persidangan, Penggugat selalu menunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai serta tidak ada kemauan untuk mempertahankan rumah tangganya maka dengan adanya fakta tersebut telah memenuhi unsur alasan terjadinya suatu perceraian, yang menyatakan Pengadilan telah berupaya mendamaikan suami istri tetapi tidak berhasil sebagaimana ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974;

(11)

Hal. 11 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa adanya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dipandang telah memenuhi unsur-unsur terjadinya perceraian sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangan seperti tersebut di atas, dan rumah tangga tersebut dapat disimpulkan juga sebagai

rumah tangga yang pecah (broken marriage);

Menimbang, bahwa dalam rumah tangganya yang sudah pecah tersebut, dapat dinilai bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak mempunyai rasa saling mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin, dimana rasa cinta, hormat-menghormati, setia dan saling memberi bantuan lahir batin yang merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga (vide: Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam), sedangkan tujuan perkawinan pada dasarnya untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Alqur’an surat Ar-Rum ayat (21) jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI). Namun tidak dapat diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga perceraian bagi Penggugat dan Tergugat adalah merupakan jalan yang lebih baik daripada mempertahankan rumah tangganya, sebab rumah tangga yang sudah pecah apabila tetap dipertahankan maka akan lebih banyak menimbulkan penderitaan-penderitaan daripada kemaslahatan, baik bagi Penggugat maupun Tergugat, sehingga dalam hal ini dapat terapkan Hadis Nabi Muhammad SAW, yang dijadikan dalil oleh Majelis Hakim dalam pendapatnya yang berbunyi :

و رﺮﺿ

ﺮﺿ ﻻ

ا

ر

Artinya : “Tidak boleh menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan tidak boleh

pula menimbulkan penderitaan bagi orang lain” .

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat harus

(12)

Hal. 12 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 84 dan 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, jo Undang-Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, jo Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat;

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan ABG SRKRT dan ABG TMR Kabupaten Lampung Utara dan Kantor Urusan Agama Kecamatan CBTG Kabupaten Bogor untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp 881.000,- (delapan ratus delapan puluh satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim

pada hari Senin tanggal 20 Maret 2017 M. bertepatan dengan tanggal 21 Jumadil Akhir 1438 H., oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari ANTONI SAID, S.Ag. sebagai Hakim Ketua dan ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I. serta AHMAD SATIRI, S.Ag., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang bantu oleh RUDI HABIBI, S.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat diluar hadirnya Tergugat.

(13)

Hal. 13 dari 13 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm

Hakim Ketua

ANTONI SAID, S.Ag

Hakim Anggota Hakim Anggota

ALI MUHTAROM, S.HI.,M.HI AHMAD SATIRI, S.Ag.,M.H.

Panitera Pengganti, RUDI HABIBI, S.H. Perincian Biaya: 1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan : Rp. 790.000,- 4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,- 5. Biaya meterai : Rp. 6.000,- Jumlah : Rp. 881.000,-

Referensi

Dokumen terkait

dan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep siswa melalui penerapan strategi Active Learning Tipe Instant Assessment lebih baik daripada pemahaman konsep siswa

UKS adalah Unit Kesehatan Sekolah dan merupakan salah satu kegiatan siswa yang keberadaannya sangat diperlukan untuk menangani masalah kesehatan semua warga sekolah

pasien) Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Citra rumah sakit, Brand trust, Kepuasan pelanggan, Customer Relationship Management

Bisa pula dikatakan bahwa ketika sebuah negara secara langsung bertanggungjawab dalam membuat kondisi negara lain tidak layak ditinggali, misalnya melalui invasi

Peningkatan hasil belajar ini dapat kita lihat dari rata-rata kelas siswa pada skor dasar sebelum melakukan tindakan penelitian yaitu 67,50 dan setelah

Menurut Sugiyono (2012), sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain.

1. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair-cair. 2. Menghitung koefisien distribusi dan yield proses

dihindarkan oleh pasangan suami isteri dengan sentiasa berwaspada. Yang penting, jangan meninggalkan perkara yang wajib yang Allah perintahkan seperti yang dianjurkan di dalam