• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the Decision to Buy of Solid Brem Madiun Outlets

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the Decision to Buy of Solid Brem Madiun Outlets"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG ATRIBUT PRODUK

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG ATRIBUT PRODUK

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG ATRIBUT PRODUK

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TENTANG ATRIBUT PRODUK

YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BREM PADAT

YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BREM PADAT

YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BREM PADAT

YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BREM PADAT

DI KOTA MADIUN

DI KOTA MADIUN

DI KOTA MADIUN

DI KOTA MADIUN

Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the

Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the

Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the

Analysis of Consumer Perception about Product Attributes Influencing the

Decision to B

Decision to B

Decision to B

Decision to Buy of Solid Brem Madiun Outlets

uy of Solid Brem Madiun Outlets

uy of Solid Brem Madiun Outlets

uy of Solid Brem Madiun Outlets

Siti Asmaul Mustaniroh

1)

Retno Astuti

1)

dan Dinar Widyaningtias

2)

1) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UNIBRAW, Malang 2) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UNIBRAW, Malang

ABSTRACT ABSTRACT ABSTRACT ABSTRACT

The research was made to analyze any attributes that influence the decision of buying of solid brem in Madiun town outlets. All attributes that might have been considered in buying decision of solid brem was listed by interviewing its consumers. The most popular brand was eventually used as a product reference. The perceived quality was then determined upon the consumers’ selection on the listed attributes. The respondents were consumers at the outlets in Madiun town, the centre of solid brem produced in Java. The number of respondents, i.e. 80, was determined based on a linear time function. The data collected was then analyzed by means of the Cochran Q Test. Finally, an assessment was made on the performance of attributes of two other brands of solid brem in comparison with the product reference.

Amongst the 13 attributes listed influencing consumers in buying of solid brem, only nine of them were considered to be important, namely: the brand, packaging material, ability of packaging material protecting the quality of product, brem colour, expire date, taste, halal warrants, sales (outlets) location and availability of product. Whilst the packaging shape, packaging colour, brem composition and cleanliness were not considered as the important ones. The results indicated that the brand, expired date, and taste were considered to be the prominent attributes. It was obvious that the product reference of solid brem was rated better in these three attributes than the other two competitors.

Key words: consumer perception, product attribute, solid brem

PENDAHULUAN PENDAHULUANPENDAHULUAN PENDAHULUAN

Brem padat adalah suatu produk hasil fermentasi dari ketan oleh khamir yang kemudian dikeraskan. Banyaknya merek brem padat yang ada di Madiun memberikan berbagai pilihan kepada konsumen dalam mengkonsumsi brem padat. Banyaknya merek brem padat yang ada di Madiun memberikan berbagai pilihan kepada konsumen dalam mengkonsumsi brem padat. Munculnya merek-merek baru di pasaran menyebabkan terjadinya perubahan sikap konsumen dalam mengkonsumsi produk (Soekamto, 1993). Perubahan sikap konsumen ini akibat

perubahan pola konsumsi terhadap makanan ringan dan tingginya tingkat persaingan berupa diversifikasi produk (Yuliani, 2004).

Salah satu merek brem padat yang kini digemari konsumen adalah “A”. Brem padat “A” mempunyai outlet khusus yang hanya menjual produknya, kebersihan dan keaslian produk terjamin, serta pelayanan yang cepat (mempunyai banyak pegawai yang terampil). Harga produk juga bersaing dengan merek brem padat baru yang ada di pasaran.

Adanya perubahan perilaku konsumsi dalam membeli dan mengkonsumsi brem padat yang dirasakan konsumen di wilayah

(2)

Madiun dan sekitarnya membuat produsen/industri brem padat perlu menambah sasaran penjualannya kepada konsumen dari luar Kota Madiun. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pembelian dan konsumsi brem padat sebagai oleh-oleh khas Kota Madiun sehingga diharapkan akan meningkatkan keuntungan yang diterima produsen. Salah satu cara yang dilakukan dengan melakukan diversifikasi produk tersebut antara lain kemasan berukuran kecil, pemberian rasa coklat pada brem padat, pemberian warna dan bentuk label yang berbeda dari yang lain, dan adanya jaminan pelayanan yang memuaskan.

Persepsi tentang atribut-atribut produk yang dikehendaki oleh konsumen dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian brem padat. Peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan adanya persepsi konsumen yang baik terhadap suatu merek brem padat.

Berdasarkan survey pendahuluan di Madiun menunjukkan bahwa persepsi konsumen lokal terhadap produk mengalami perubahan perilaku dalam mengkonsumsi merek brem padat. Konsumen mempertimbangkan faktor memudahan dan efisiensi waktu dalam membeli atau mengkonsumsi brem padat, sedangkan produsen menghendaki pemasaran yang efektif untuk melayani penjualan brem padat.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut-atribut produk yang mempengaruhi keputusan pembelian brem padat di Kota Madiun.

BAHAN DAN BAHAN DAN BAHAN DAN

BAHAN DAN METODEMETODEMETODE METODE

Penentuan Sampel Penentuan SampelPenentuan Sampel Penentuan Sampel

Populasi yang diteliti adalah konsumen yang mengkonsumsi dan membeli brem padat di outlet-outlet penjualan brem padat di Kota Madiun. Jumlah sampel yang dihitung berdasarkan linier time function dirumuskan sebagai berikut:

n = 1

t

to

T

=

(

) (

)

(

0

.

25

20

)

20

4

24

20

x

x

x

= 80 responden Keterangan : n = jumlah sampel

T = waktu yang tersedia untuk penelitian (20 hari x 24 jam/hari = 480 jam) to = waktu tetap yang tidak tergantung

pada besarnya sampel, yaitu waktu pengambilan sampel (4 jam/hari x 20 hari = 80 jam)

t1 = waktu yang digunakan setiap sampel

unit, yaitu waktu yang digunakan responden untuk mengisi kuesioner (0.25 jam/hari x 20 hari = 5 jam)

Pengukuran Pengukuran Pengukuran

Pengukuran Perceived QualityPerceived QualityPerceived Quality Perceived Quality

Menurut Simamora (2004), pengukuran Perceived Quality produk memerlukan langkah-langkah berikut.

Pertama yaitu menentukan atribut produk dengan cara riset pendahuluan (preliminary research). Kedua, menentukan pesaing dimana brem padat “A” termasuk yang paling laris dibandingkan brem padat merek lain yang ada di wilayah Kota Madiun dan sekitarnya. Pesaing brem padat “A” adalah brem padat “B” dan “C”. Dan yang ketiga yaitu mengukur performance produk sasaran dan performance pesaing dengan terlebih dahulu melakukan analisis Asosiasi dengan Cochran Q Test. Analisis Cochran Q Test digunakan untuk menemukan atribut-atribut suatu produk yang mempengaruhi keputusan atau maksud beli konsumen melalui daftar pertanyaan yang pilihannya YA dan TIDAK (Simamora, 2002).

Cochran Q Test dilakukan untuk menentukan atribut yang valid dengan prosedur sebagai berikut :

Menentukan hipotesis yang diuji, yaitu : Ho: Semua atribut yang diuji memiliki

proporsi jawaban YA yang sama. Ha: Semua atribut yang diuji memiliki

proporsi jawaban YA yang berbeda.

Mencari Q hitung dengan rumus sebagai berikut :

(3)

Q =

(

)









n i n i i i k j j k j j

R

R

k

C

C

k

k

2 2 2

1

Keterangan : i = jumlah responden, i = 1, 2, 3, ……,n j = jumlah atribut, j = 1, 2, 3, ……., k

Ri = jumlah nilai yang diberikan

oleh responden ke-i

Cj = jumlah nilai yang diberikan oleh

responden untuk atribut ke-j

Penentuan Q tabel (Qtab) :

Dengan

α

= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1, maka diperoleh Qtab (0,05; df)

dari tabel Chi-Square Distribution.

Keputusan :

- terima Ha dan tolak Ho, jika Qhit > Qtab

- tolak Ha dan terima Ho, jika Qhit

Qtab

Kesimpulan :

•Jika terima Ha berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut. Artinya belum ada kepakatan diantara responden tentang atribut. •Jika tolak Ha berarti proporsi jawaban

YA pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.

Skor total performance merupakan penjumlahan angka yang dipilih responden pada setiap atribut dalam kuesioner. Skor total performance atribut yang telah dipertimbangkan oleh konsumen kemudian dianalisis dengan Cochran Q Test yaitu:

Mengukur tingkat kepentingan setiap atribut dimana atribut yang digunakan pada pengukuran performance agregat merupakan atribut yang telah dipertimbangkan oleh konsumen.

Menghitung kualitas total relatif setiap produk.

Menghitung harga relatif, tingkat kepentingan relatif, dan performance relatif, baik per atribut maupun total. Dengan menjumlahkan performance relatif pada setiap atribut, diperoleh Perceived Quality relatif masing-masing produk.

Evaluasi Posisi Persaingan Produk Evaluasi Posisi Persaingan ProdukEvaluasi Posisi Persaingan Produk Evaluasi Posisi Persaingan Produk

Menurut Simamora (2004) setiap atribut yang mendapat arsiran di sebelah kanan sumbu Y memiliki Perceived Quality yang lebih tinggi dari rata-rata atau atribut yang mempunyai arsiran di sebelah kanan menunjukkan pengaruh terhadap keputusan pembelian demikian sebaliknya.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

G GG

Gambaran Umum Lokasi Penelitianambaran Umum Lokasi Penelitianambaran Umum Lokasi Penelitian ambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di outlet-outlet penjualan jajanan khas Kota Madiun yang terletak di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Masing-masing outlet penjualan brem padat, di Kecamatan Kartoharjo baik skala besar atau kecil, menjual brem padat dengan merek yang berbeda-beda.

Pengujian Kuesioner Pengujian KuesionerPengujian Kuesioner Pengujian Kuesioner

Ukuran validitas yang digunakan adalah validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment. Jika r hitung > r tabel, maka instrumen penelitian ini dikatakan valid. Pada r tabel diperoleh nilai kritis sebesar 0,19 untuk jumlah responden 80 dengan tingkat signifikasi 95 %. Pada pengujian reliabilitas apabila nilai

α

di atas 0,600 maka ketepatan instrumen penelitian dapat dipertanggungjawabkan (Umar, 2003). Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner seperti pada Tabel 1.

(4)

Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Item Atribut

Brem Padat Merek Brem Padat

“A” “B” “C” r hitung Nilai

α

hitung r Nilai

α

hitung r Nilai

α

r hitung Nilai

α

Merek 0,282 0,830 0,519 0,673 0,255 0,673 0,624 0,674 Bahan Pengemas 0,682 0,793 0,379 0,699 0,271 0,667 0,655 0,646 Kemampuan Kemasan melindungi Produk 0,732 0,782 0,467 0,681 0,562 0,607 0,482 0,686 Warna Brem Padat 0,430 0,822 0,260 0,727 0,413 0,637 0,461 0,693 Masa Kadaluarsa 0,352 0,825 0,628 0,657 0,246 0,671 0,205 0,739 Cita Rasa 0,282 0,829 0,375 0,699 0,574 0,606 0,469 0,733 Kebersihan Produk 0,563 0,805 0,265 0,720 0,244 0,673 0,468 0,738 Jaminan Halal 0,362 0,823 0,549 0,678 0,273 0,656 0,207 0,731 Lokasi Penjualan 0,665 0,795 0,251 0,718 0,373 0,646 0,661 0,647

Penentuan Atribut dengan Penentuan Atribut dengan Penentuan Atribut dengan

Penentuan Atribut dengan Cochran Q TestCochran Q TestCochran Q TestCochran Q Test Analisis dengan Cochran Q Test yaitu untuk menemukan atribut-atribut suatu produk yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Responden diberikan daftar pertanyaan yang pilihan jawabannya YA atau TIDAK

Setiap jawaban YA diberi nilai satu, sedangkan jawaban TIDAK diberi nilai nol. Hasil jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Proporsi Jawaban Responden terhadap Nilai Atribut

No Atribut yang Diuji Ya Tidak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Merek Bentuk Kemasan Warna Kemasan Bahan Pengemas Kemampuan Kemasan Melindungi Produk Warna Brem Padat Komposisi Brem Padat Masa Kadaluarsa Cita Rasa Kebersihan Brem Padat Jaminan Halal Lokasi Penjualan Ketersediaan Produk di Outlet Penjualan 75* 31 21** 69 66 63 43 71 72 69 69 63 37 5 49 59 11 14 17 37 9 8 11 11 17 43 Keterangan : * jawaban YA terbesar

** jawaban YA terkecil

Atribut merek banyak dipilih oleh responden dalam memutuskan pembelian

brem padat. Hal ini berarti seorang responden memutuskan untuk membeli dan mengkonsumsi brem padat dipengaruhi oleh kekuatan merek dan tidak mempertimbangkan warna kemasan produk. Konsumen brem padat tidak mempertimbangkan warna kemasan karena brem padat yang beredar di pasaran mempunyai banyak kesamaan warna kemasan. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam membeli brem padat konsumen hanya memperhatikan merek yang akan dibeli dan dikonsumsi

Tabel 3. Cochran Q Test 1

No Atribut yang Diuji Ya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Merek Bentuk Kemasan Warna Kemasan Bahan Pengemas Kemampuan Kemasan Melindungi Produk Warna Brem Padat Komposisi Brem Padat Masa Kadaluarsa Cita Rasa

Kebersihan Brem Padat Jaminan Halal Lokasi Penjualan Ketersediaan Produk di Outlet Penjualan 75 31 21 69 66 63 43 71 72 69 69 63 37

atribut 13 Cochran hitung 239,479

χ

2 tabel

(5 %)

21,03

(5)

Cochran Q test dilakukan terus hingga

diperoleh hasil nilai

cochran hitung <

χ

2 tabel. Setelah dilakukan pengujian sebanyak 4 kali dengan membuang atribut dengan jumlah jawaban YA terkecil, yaitu warna kemasan pada Cochran Q Test 2, bentuk kemasan pada Cochran Q Test 3, ketersediaan produk di outlet penjualan pada Cochran Q Test 4 dan komposisi brem padat pada Cochran Q Test 5 diperoleh nilai Cochran hitung sebesar 13,040 dan nilai

χ

2 tabel sebesar 15,51 dengan

α

= 0,05 dan derajat bebas = 10-1 = 9. Keputusan pada Cochran Q Test 5 adalah tolak Ha karena Cochran hitung (13,040) <

χ

2 tabel (15,51). Hal ini berarti kesepuluh atribut yang masih ada memiliki kemungkinan jawaban YA yang sama untuk setiap atribut. Hasil akhir Cochran Q Test dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil Cochran Q Test, maka ada 9 (sembilan) atribut yang harus ada.

Tabel 4. Cochran Q Test 5

N Atribut yang Diuji Ya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Merek Bahan Pengemas Kemampuan Kemasan melindungi Produk Warna Brem Padat Masa Kadaluarsa Cita Rasa

Kebersihan Brem Padat Jaminan Halal Lokasi Penjualan 75 69 66 63 71 72 69 69 63

atribut 9 Cochran hitung 13,04

χ

2 tabel 15,51 Analisis AnalisisAnalisis

Analisis Perceived QualityPerceived QualityPerceived QualityPerceived Quality

Atribut pada pengukuran Perceived Quality merupakan atribut yang diperoleh dari Cochran Q Test.

Mengukur Mengukur Mengukur

Mengukur performanceperformanceperformance produk sasaran dan performanceproduk sasaran dan produk sasaran dan produk sasaran dan performance

performanceperformance

performance pesaingpesaingpesaing pesaing

Skor total performance produk danproduk pesaing seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Skor Total Performance

Atribut Performance Brem Padat “A” “B” “C” Merek 378 * 378 248 378 * Bahan Pengemas 258 367 236 ** 253 Kemampuan Kemasan Melindungi Produk 246 376 246 238 ** Warna Brem 182 ** 349 246 289 Masa Kadaluarsa 372 381 376 * 373 Cita Rasa 376 371 240 365 Kebersihan Brem 268 377 262 336 Jaminan Halal 321 387 * 372 374 Lokasi Penjualan 208 240 ** 335 252 Keterangan : * nilai tertinggi

** nilai terendah

Tabel 5 menunjukkan jumlah skor performance brem padat dan masing-masing merek brem padat hasil kuesioner. Semakin tinggi skor performance maka semakin penting atribut tersebut di mata konsumen. Atribut yang mempunyai performance tertinggi adalah merek dengan skor 378 sehingga merek dianggap paling penting (mempunyai derajat kepentingan tertinggi) oleh responden dalam memutuskan untuk membeli dan mengkonsumsi brem padat. Merek merupakan identitas perusahaan yang dapat dijadikan tolak ukur kualitas dan dapat membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya (Asri, 1991).

Atribut yang kurang dipertimbangkan oleh konsumen adalah warna brem padat dengan performance terendah yaitu 182. Hal ini berarti warna brem padat tidak penting dalam pertimbangan responden untuk membeli dan mengkonsumsi brem padat. Warna produk tidak mempengaruhi keputusan pembelian karena konsumen lebih mengutamakan cita rasa produk (Buckle, et al., 1997).

Jika ditinjau dari masing-masing merek, performance terbaik pada brem padat “A” ditunjukkan oleh atribut adanya jaminan halal yaitu dengan skor 387. Atribut jaminan halal “A” mempunyai skor tertinggi bila dibandingkan dengan skor jaminan halal brem padat secara umum

(6)

maupun dibandingkan dengan skor “B”, dan “C”. Bila dibandingkan dengan brem padat “B” dan “C”, atribut jaminan halal brem padat “A” adalah performance tertinggi sehingga jaminan halal berpengaruh besar pada keputusan pembelian brem padat “A”. Walaupun konsumen mengutamakan merek yang ditunjang dengan adanya jaminan halal dan cita rasa brem padat “A”, konsumen memberikan skor terendah untuk performance atribut lokasi penjualan pada brem padat “A”, yaitu 240. Skor lokasi penjaulan “A” lebih tinggi dibandingkan skor brem padat secara umum, tetapi lebih rendah dari pada skor lokasi penjualan brem padat “B” dan “C”. Kondisi ini merupakan ancaman bagi “A” dalam persaingan sehingga perlu segera diperbaiki supaya kondisinya membaik.

Performance terbaik brem padat “B” ditunjukkan oleh atribut adanya masa kadaluarsa dengan skor 376, tetapi lebih rendah dari brem padat “A” yaitu 381. Performance terendah brem padat merek B adalah atribut bahan pengemas dengan skor 236, lebih rendah dari skor performance secara umum yaitu 258. Skor terendah pada atribut bahan pengemas adalah brem padat “B” karena bahan pengemas yang digunakan berlapis sehingga sulit untuk dibuka.

Performance terbaik brem padat “C” ditunjukkan oleh atribut merek dengan skor 378. Performance terendah adalah atribut kemampuan kemasan melindungi produk dengan skor 238. Skor untuk atribut kemampuan kemasan melindungi produk pada brem padat “C” lebih rendah dari skor performance brem padat secara umum. Menurut konsumen, kemasan brem padat “C” kurang mampu melindungi produk karena mudah robek.

Brem padat “A” sebagai produk sasaran mempunyai performance lebih unggul untuk semua atribut bila dibandingkan dengan produk pesaing, yaitu brem padat “B” dan “C”. Performance brem padat “A” bila dibandingkan dengan performance secara keseluruhan juga lebih unggul untuk semua atribut, kecuali atribut cita rasa yang mempunyai performance di bawah tingkat kepentingan.

Mengukur tingkat kepentingan setiap atribut Mengukur tingkat kepentingan setiap atributMengukur tingkat kepentingan setiap atribut Mengukur tingkat kepentingan setiap atribut

Skor performance agregat berarti tingkat keleluasaan konsumen dalam memilih masing-masing atribut yang dikehendaki dalam mengkonsumsi dan membeli brem padat. Skor tersebut diperoleh dengan membagi skor total dengan jumlah responden. Skor total performance agregat seperti pada Tabel 6.

Berdasarkan Tabel 6, atribut dengan performance paling tinggi adalah atribut merek dengan skor agregat 4,73 dan atribut terendah adalah warna brem padat dengan skor 2,28. Penjumlahan skor performance agregat menunjukkan keleluasaan dalam memilih. Semakin tinggi angka tersebut, maka keleluasaan konsumen dalam memilih brem padat semakin terbatas sebab konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi brem padat yang sesuai dengan atribut yang diutamakannya, termasuk juga masalah harga. Hasil penjumlahan skor performance agregat tertinggi adalah brem padat “A” sebesar 40,33. Walaupun harga brem padat “A” relatif lebih mahal tetapi konsumen merasa terpuaskan dengan segala atribut yang melekat pada brem padat “A”.

Menghitung kualitas total relatif setiap Menghitung kualitas total relatif setiap Menghitung kualitas total relatif setiap Menghitung kualitas total relatif setiap produk.

produk.produk. produk.

Perceived Quality relatif dapat menunjukkan loyalitas konsumen terhadap brem padat yang dibeli /konsumsi, walaupun harga yang ditawarkan lebih tinggi atau lokasi penjualannya jauh tetapi konsumen tetap akan mencarinya karena kepuasan yang diperoleh sebanding dengan pengorbanan yang dikeluarkan. Perceived Quality relatif dapat dilihat pada Tabel 7.

Simamora (2004) mengatakan bahwa konsumen akan membeli produk yang memberikan nilai relatif paling tinggi dengan catatan harga produk tersebut masuk dalam preferensi responden.

Harga relatif yang dihitung dari pembagian harga masing-masing jenis brem padat dengan harga rata-rata yang terdapat pada Tabel 7. Nilai rata-rata relatif diperoleh sebesar 1,00.

(7)

Tabel 6. Skor Total Performance Agregat Atribut Performance Agregat Brem Padat “A” “B” “C” Rata-Rata Harga 4500 3000 3500 3666,66 Merek 4,73 4,73 3,10 4,73 4,18 Bahan Pengemas 3,23 4,59 2,95 3,16 3,57 Kemampuan Kemasan Melindungi Produk 3,08 4,70 3,08 2,98 3,58 Warna Brem 2,28 4,36 3,08 3,61 3,68 Masa Kadaluarsa 4,65 4,76 4,70 4,66 4,71 Cita Rasa 4,70 4,64 3,00 4,56 4,07 Kebersihan Brem 3,35 4,71 3,28 4,20 4,06 Jaminan Halal 4,01 4,84 4,65 4,68 4,72 Lokasi Penjualan 2,60 3,00 4,19 3,15 3,45 Jumlah 32,61 40,33 32,01 35,73

Tabel 7. Perceived Quality Relatif

Atribut Performance Relatif Brem Padat “A” “B” “C” Harga Relatif 1,23 0,82 0,95 Merek 0,13 1,13 0,74** 1,13* Bahan Pengemas 0,09 1,29 0,83 0,89 Kemampuan Kemasan Melindungi Produk 0,09 1,31* 0,86 0,83** Warna Brem 0,06 1,18 0,84 0,98 Masa Kadaluarsa 0,13 1,01 1,00 0,99 Cita Rasa 0,13 1,14 0,74** 1,12 Kebersihan Brem 0,09 1,16 0,81 1,03 Jaminan Halal 0,11 1,02 0,99 0,99 Lokasi Penjualan 0,07 0,87** 1,21* 0,91 Relatif Perceived Quality

Total 1,01 0,80 0,89

Keterangan : * nilai tertinggi

**

nilai terendah

Harga relatif brem padat “A” adalah 1,23 yang artinya harga relatif brem padat “A” relatif lebih mahal sekitar 23 % dari harga rata-rata. Hal ini disebabkan brem padat “A” menggunakan bahan-bahan

kualitas unggul dalam proses produksi sehingga mempunyai cita rasa yang khas dan keaslian produknya terjamin. Harga relatif brem padat “B” lebih murah sekitar 18 % dan brem padat “C” lebih murah 5 % dari harga rata-rata. Harga relatif brem padat “B” lebih murah karena pengemas yang digunakan lebih sederhana dari pada pengemas brem padat “A” sehingga berpengaruh terhadap harga jual produk, sedangkan untuk brem padat “C” mempunyai harga relatif lebih murah karena “C” merupakan brem padat baru yang masih mencari konsumen.

Performance paling tinggi untuk brem padat “A” ditunjukkan melalui atribut kemampuan kemasan melindungi produk dengan skor 1,31. Hal ini berarti konsumen menganggap kualitas kemampuan kemasan brem padat “A” melindungi produk sebesar 31 % di atas rata-rata. Sedangkan yang terendah adalah atribut lokasi penjualan dengan skor 0,87. Hal ini berarti konsumen menganggap kualitas lokasi penjualan brem padat “A” 13 % di bawah rata-rata.

Performance relatif untuk brem padat “B” yang tertinggi ditunjukkan oleh atribut lokasi penjualan dengan skor 1,21. Hal ini berarti konsumen menganggap kualitas lokasi penjualan brem padat “B” sebesar 21 % di atas rata-rata. Sedangkan yang terendah adalah merek dan cita rasa dengan skor 0,74 yang berarti konsumen menganggap kualitas kedua atribut brem padat “B” 26 % di bawah rata-rata.

Pada brem padat “C”, performance relatif yang tertinggi ditunjukkan oleh atribut merek dengan skor 1,13 yang berarti konsumen menganggap kualitas merek brem padat “C” sebesar 13 % di atas rata-rata. Sedangkan performance relatif terendah adalah kemampuan kemasan melindungi produk dengan skor 0,83. Hal ini berarti konsumen menganggap kualitas kemampuan kemasan melindungi produk pada brem padat “C” sebesar 17 % di bawah rata-rata.

Dengan menjumlahkan performance relatif pada setiap atribut kemudian dibagi jumlah atribut, diperoleh Perceived Quality relatif masing-masing jenis brem padat. Perceived Quality brem padat yaitu 1,01;

(8)

0,89; dan 0,80 berturut-turut untuk “A”, “C” dan “B”. Dari ketiganya, kualitas brem padat “A” dipersepsikan paling tinggi oleh konsumen sehingga kualitas brem padat “A” 21% relatif lebih tinggi dari brem padat “B” dan 12 % dari brem padat “C”.

Nilai Perceived Quality tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa brem padat yang paling laris adalah brem padat “A” karena harus dilihat juga nilai relatifnya.

Evaluasi Posisi Persaingan Produk Evaluasi Posisi Persaingan ProdukEvaluasi Posisi Persaingan Produk Evaluasi Posisi Persaingan Produk

Setelah mengetahui persepsi konsumen terhadap kualitas ketiga jenis brem padat, maka langkah selanjutnya adalah memetakan posisi masing-masing brem padat guna mengetahui positioning produk. Menurut Simamora (2004) setiap atribut yang mendapat arsiran disebelah kanan sumbu Y memiliki Perceived Quality yang lebih tinggi dari rata-rata. Kalau arsiran berada di sebelah kiri sumbu Y, berarti Perceived Quality atribut yang bersangkutan berada di bawah rata-rata. Peta Posisi Persaingan Brem Padat “A” Peta Posisi Persaingan Brem Padat “A”Peta Posisi Persaingan Brem Padat “A” Peta Posisi Persaingan Brem Padat “A”

Nilai 0,00 pada Gambar 1. menunjukkan nilai rata-rata tingkat kepentingan brem padat secara umum dan brem padat “A”. Terlihat bahwa performance brem padat “A” adalah positif untuk 8 atribut. Hal ini berarti atribut-atribut “A” berpengaruh pada keputusan pembelian brem padat. Konsumen menilai kualitas atribut “A” di atas rata-rata, terutama untuk atribut kemampuan kemasan melindungi produk sebesar 31 % di atas rata-rata yang berarti atribut tersebut berpengaruh 31 % dalam keputusan pembelian brem padat “A”.

Atribut pada brem padat “A” memiliki nilai Perceived Quality yang melebihi bobot relatif, seperti bahan pengemas, kebersihan brem, cita rasa, dan lainnya, kecuali lokasi penjualan. Salah satu upaya perbaikan yang dapat dilakukan brem padat “A” dalam bersaing adalah dengan menunjuk agen-agen penjualan yang dapat menjangkau konsumen yang tidak berada dekat dengan outlet penjualan yang sudah ada. Untuk mencapai tujuan penjualan,

yaitu keuntungan yang sebesar-besarnya, maka dalam penentuan lokasi produsen harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti meminimalkan jarak antara pabrik dengan lokasi penjualan, lokasi yang strategis, dan luas outlet penjualan (Assauri, 1990).

-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35

Merek Bahan Pengemas Kemampuan Kemasan Melindungi Produk Warna Brem Masa Kadaluarsa Cita Rasa Kebersihan Brem Jaminan Halal Lokasi Penjualan

Performans Brem Padat Performans Brem Padat 'A'

Gambar 1. Peta Posisi Persaingan Brem Padat “A”

Peta Posisi Persaingan Brem Padat “B” Peta Posisi Persaingan Brem Padat “B”Peta Posisi Persaingan Brem Padat “B” Peta Posisi Persaingan Brem Padat “B”

Berdasarkan Gambar 2, performance brem padat “B” negatif untuk 8 atribut. Hal ini berarti atribut-atribut tersebut tidak mempengaruhi keputusan penjualan brem padat “B”. Keputusan pembelian hanya dipengaruhi oleh atribut lokasi penjualan. Menurut konsumen, banyak atribut brem padat “B” yang harus dibenahi. Atribut lokasi penjualan brem padat “B” berada 21 % di atas rata-rata, namun sebaiknya lokasi penjualan brem padat “B” ditingkatkan kualitasnya.

Atribut lokasi penjualan brem padat “B” berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut konsumen, kualitas atribut terendah brem padat “B” adalah merek dan cita rasa yang masing-masing masih 26 % di bawah rata-rata.

Hasil pemetaan brem padat “B” menurut konsumen seperti pada Gambar 2. Performance kualitas atribut masa kadaluarsa brem padat “B” berada pada batas positif dan negatif (mendekati nilai rata-rata). Konsumen beranggapan bahwa semua atribut brem padat “B” harus dibenahi. Jika keadaan ini tidak diperbaiki

(9)

maka keunggulan bersaing yang bisa dipakai brem padat “B” selain lokasi penjualan adalah harga karena brem padat “B” paling murah dibanding “A” dan “C”.

-0.30 -0.20 -0.10 0.00 0.10 0.20 0.30

Merek Bahan Pengemas Kemampuan Kemasan Melindungi Produk Warna Brem Masa Kadaluarsa Cita Rasa Kebersihan Brem Jaminan Halal Lokasi Penjualan

Performans Brem Padat Performans Brem Padat ' B'

Gambar 2. Peta Posisi Persaingan Brem Padat “B”

Peta Posisi Persaingan Brem Padat “C” Peta Posisi Persaingan Brem Padat “C”Peta Posisi Persaingan Brem Padat “C” Peta Posisi Persaingan Brem Padat “C”

P

erformance brem padat “C” positif atau berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu pada atribut merek sebesar 13 % di atas rata-rata, cita rasa 12 % di atas rata-rata, dan kebersihan brem padat sebesar 3 % di atas rata-rata. Selain itu juga ada performance negatif terhadap keputusan pembelian pada atribut lokasi penjualan, jaminan halal, masa kadaluarsa, warna brem padat, kemampuan kemasan melindungi produk dan bahan pengemas. Atribut terbesar yang tidak mempengaruhi keputusan pembelian adalah kemampuan kemasan melindungi produk, yaitu 17 % di bawah rata-rata (Gambar 3).

-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Merek Bahan Pengemas Kemampuan Kemasan Melindungi Produk Warna Brem Masa Kadaluarsa Cita Rasa Kebersihan Brem Jaminan Halal Lokasi Penjualan

Performans Brem Padat Performans Brem Padat 'C'

Gambar 3. Peta Posisi Persaingan Brem

Padat “C”

KESIMPULAN KESIMPULANKESIMPULAN KESIMPULAN

Berdasarkan analisis Cochran Q Test didapatkan 9 atribut dari persepsi konsumen yang harus ada dalam produk brem padat yaitu merek, bahan pengemas, kemampuan kemasan melindungi produk, warna brem padat, masa kadaluarsa, cita rasa, kebersihan brem padat, jaminan halal, dan lokasi penjualan. Bentuk kemasan, warna kemasan, komposisi brem padat, dan ketersediaan produk di outlet tidak temasuk atribut yang dipertimbangkan.

Persepsi tentang atribut yang sangat penting dalam brem padat adalah merek, masa kadaluarsa, dan cita rasa. Secara relatif, konsumen menilai kualitas brem padat “A” paling unggul di antara kedua jenis brem padat yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1999. Peraturan Pemerintah Nomer 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan. Jakarta

Asri, M. 1991. Marketing. Edisi 1. BPFE. Jakarta

Assauri, S. 1990. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Rajawali Press. Jakarta

Buckle, K. A. Edward, R. A. Fleet, G. H. dan Wooton, N. 1997. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh : Hari Purnomo. UI Press. Jakarta

Simamora, B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia. Jakarta

Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran:

Falsafah, Teori, dan Aplikasi.

PT Gramedia. Jakarta

Tjiptono, F dan Diana, A. 2002. Total Quality Management. Edisi ketiga Andy Offset. Yogyakarta

Umar, H. 2002. Metode Penelitian

Aplikasi dalam Pemasaran. PT

Gramedia. Jakarta

Yuliani. I, Y. Agung, dan Zain. Djumilah.

2004. Analysis of Consumer

Behaviour Influence Againts

Decesions. Jurnal Ekonomi Pasca

Universitas Brawijaya. Lembaga

(10)

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 5. Skor Total  Performance
Tabel 6. Skor Total  Performance  Agregat  Atribut  Performance  Agregat  Brem  Padat  “A”  “B”  “C”  Rata-Rata  Harga  4500 3000 3500 3666,66 Merek  4,73  4,73 3,10 4,73 4,18 Bahan  Pengemas                               3,23  4,59 2,95 3,16 3,57 Kemampua
Gambar 1.  Peta Posisi Persaingan Brem  Padat “A”
+2

Referensi

Dokumen terkait

tingkah laku seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan dan keputusan Menurut (Sunyoto 2018, hal.192). Karyawannya juga membutuhkan adanya

rndahn ekspor adalan k.rct dan bamnE karcl (pcnunbuhm ckspor karct dan barm8 Iutot nencapai sckirar 65% dalam 3 tahutr r$akhn) di samping CPO t.ig rerap.. neni.di

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematis siswa MTs yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah melalui kajian literatur, pengumpulan data,serta penerapan, meliputi penentuan tipe pasang surut dan tinggi muka air

Tanggal periode pernyataan kehendak pemegang saham publik LPPF 21 – 27 September 2011 yang beniat untuk menjual sahamnya. Tanggal perdagangan terakhir saham LPPF sebelum Penggabungan

Oleh karenanya, faktor kali Energi-Delay dalam satuan Joule detik digunakan untuk menggambarkan konsumsi energi pada setiap paket dikaitkan dengan delay transmisi paket

Die im Studienfach „Politik, Wirtschaft und Gesellschaft“ angebotenen Lehrinhalte betreffen die Gegen- stände des schulischen Unterrichts entsprechend den Rahmenvorgaben und

Hasil Simulasi Pola Radiasi Rancangan Antena dalam 3D Distibusi medan listrik rancangan antena sesuai dengan hasil simulasi dapat dilihat pada gambar 11. Dari gambar