• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. 5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN KUBU RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB. 5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN KUBU RAYA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-1

BAB. 5

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN

KABUPATEN KUBU RAYA

5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Arahan rencana RTRW tertuang di dalam naskah RTRW yang akan segera

diselesaikan.

5.1.1. Tujuan penataan ruang

Tujuannya adalah mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif,

berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang berbasis pertanian dan perikanan,

dengan pengembangan wilayah pesisir dan perkotaan sebagai beranda depan

Kalimantan Barat.

5.1.2. Kebijakan penataan ruang

Kebijakan penataan ruang Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan fungsi dan peningkatan peran dari pusat-pusat kegiatan

dan/atau kawasan strategis dengan memacu peningkatan kualitas dan

jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah

b. Pengembangan kawasan-kawasan yang berbasis pertanian dengan konsep

agrobisnis dan agroindustri

c. Pengembangan kawasan-kawasan yang berbasis perikanan

d. Penataan dan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

e. Pengembangan dan penataan kawasan perkotaan sehingga menjadi kawasan

yang produktif, aman, nyaman dan berdaya saing sesuai potensi dan daya

dukung lingkungan

(2)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-2 g. Pemeliharaan, pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup melalui kajian terhadap lingkungan, dalam rangka penerapan

pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan

h. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

5.1.3. Kawasan strategis

Kawasan strategis dilihat dari sudut pandang ekonomi di Kabupaten Kubu Raya

adalah sebagai berikut :

a. Kawasan pengembangan pelabuhan terdapat di Kecamatan Batu Ampar

b. KTM Rasau Jaya yang terletak di Kecamatan Rasau Jaya

c. Kawasan minapolitan dengan sektor unggulan perikanan, terdiri dari : Batu

Ampar, Desa Padang Tikar I, Padang Tikar II, Nipah Panjang, Desa Air Putih,

Desa Kubu, Desa Dabong, Desa Sungai Rengas, Desa Sungai Kakap, Sungai

Kupah, Tanjung Saleh dan Desa Sepok Laut.

5.1.4. Arahan pengendalian

Zona berdasarkan pola

ruang wilayah kabupaten Ketentuan umum / peraturan zonasi / ketentuan umum kegiatan

A. Kawasan lindung

A1. Kawasan lindung yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya

Kawasan hutan lindung a. Pemanfaatan ruang untuk pendidikan, penelitian dan penyelidikan serta wisata alam tanpa mengubah bentangan alam

b. Ketentuan pelarangan seluruh kegiatan yang berpotensi mengurangi luas kawasan hutan dan tutupan vegetasi dan penurunan keanekaragaman hayati spesifik lokal

c. Pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan budi daya hanya diizinkan bagi penduduk sekitar kawasan hutan dengan luasan tetap, tidak mengurangi fungsi lindung kawasan, dan

d. Kegiatan penambangan boleh dilakukan dengan cara pinjam-pakai dan mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kehutanan.

Kawasan bergambut a. Pemanfaatan ruang secara terbatas dan tidak terbangun agar kawasan tersebut tetap memiliki kemampuan tinggi dalam menambat air, dan b. Membatasi pembangunan jalan dan drainase untuk menjaga agar ketebalan

gambut tidak menipis. A2. Kawasan perlindungan setempat

Kawasan sepadan pantai a. Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau

b. Pengembangan struktur alami dan struktur buatan untuk mencegah abrasi pantai

(3)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-3 bangunan permanen

d. Ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain yang dimaksud pada huruf c dan

e. Ketentuan pelarangan semua jenis kegiatan yang dapat menurunkan luas, nilai ekologis dan estetika kawasan

Kawasan sepadan sungai a. Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau

b. Ketentuan pelarangan pendirian bangunan kecuali bangunan yang dimaksudkan pengelolaan badan air dan/atau pemanfaatan air c. Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang aktifitas rekreasi d. Penetapan lebar sempadan danau/waduk yang diatur dengan peraturan

bupati

Ruang terbuka hijau a. Pemanfaatan ruang untuk aktiftas rekreasi

b. Pendirian bangunan hanya dibatasi hanya untuk bangunan penunjang aktifitas rekreasi dan fasilitas umum lainnya, dan

c. Ketentuan pelarangan pendirian bangunan permanen selain yang dimaksud pada huruf b

Kawasan pantai berhutan Mangrove

a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan pendidikan, penelitian dan wisata alam b. Ketentuan pelarangan pemanfaatan hasil hutan mangrove

c. Ketentuan pelarangan kegiatan yang dapat mengubah, mengurangi luas dan/atau merusak ekosistem mangrove dan

d. Hak akses masyarakat terhadap kawasan pantai berhutan mangrove Kawasan sekitar mata air a. Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau; dan

b. Pelarangan kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap mata air B. Kawasan Budi Daya

B1. Kawasan peruntukan hutan produksi

a. Pembatasan pemanfaatan hasil hutan untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan

b. Kemampuan untuk melakukan pemulihan kondisi sumber daya alam c. Mengutamakan pemanfaatan hasil hutan melalui pembangunan hutan

tanamanan

d. Larangan pendirian bangunan pada hutan produksi kecuali hanya untuk menunjang kegiatan pemanfaatan hasil hutan; dan

e. Pembatasan penggunaan kawasan hutan produksi

f. Dimungkinkannya dilakukan kegiatan penambangan, namun harus mengikuti ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku di bidang

kehutanan.

B2. Kawasan hutan rakyat a. Pembatasan pemanfaatan hasil hutan untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan

b. Kemampuan untuk melakukan pemulihan kondisi sumber daya alam c. Mengutamakan pemanfaatan hasil hutan melalui pembangunan hutan

tanaman

d. Larangan pendirian bangunan pada hutan produksi kecuali hanya untuk menunjang kegiatan pemanfaatan hasil hutan; dan

e. Pembatasan penggunaan kawasan hutan produksi

f. Dimungkinkannya dilakukan kegiatan penambangan, namun harus mengikuti ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku di bidang

kehutanan B3. Kawasan peruntukan

pertanian

Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan

a. Pemanfaatan ruang untuk permukiman petani dengan kepadatan rendah b. Ketentuan luasan sawah berkelanjutan dan kawasan pertanian pangan non

sawah

c. Perluasan areal kawasan sawah beririgasi

(4)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-4 Kawasan peruntukan

pertanian hortikultura

a. Pemanfaatan ruang untuk permukiman petani dengan kepadatan rendah b. Ketentuan jumlah dan jenis komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi

tinggi dan keunggulan komparatif

c. Pemanfaatan kawasan peruntukan hortikultura untuk tanaman perkebunan terutama yang bukan berupa tanaman keras apabila terjadi wabah penyakit tanaman hortikultura pada kawasan yang bersangkutan

B4. Pengembangan kawasan usaha peternakan

a. Pemanfaatan ruang untuk areal peternakan

b. Ketentuan jumlah dan jenis ternak dengan kebutuhan ruang untuk perkembangbiakan; dan

c. Pengembangan sistem jaringan infrastruktur utama B5. Kawasan peruntukan

perkebunan

a. Pemanfaatan ruang untuk areal perkebunan

b. Ketentuan jumlah dan jenis komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan keunggulan komparatif

c. Pengembangan sistem jaringan infrastruktur utama d. Permukiman untuk agroindustri hasil perkebunan

e. Perijinan kawasan perkebunan khusus untuk kawasan perkebunan yang batas arealnya berimpit dengan batas negara, tidak diperbolehkan atau dipindah tangankan untuk penanaman modal asing

B6. Kawasan peruntukan perikanan

a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan budi daya perikanan

b. Pemanfaatan ruang untuk kawasan pemijahan dan/atau kawasan konversi c. Pemanfaatan ruang untuk kawasan agroindustri perikanan

d. Kelestarian sumber daya perikanan e. Ketersediaan infrastruktur perikanan B7. Kawasan peruntukan

pertambangan

a. Potensi sumber daya mineral dan energi yang tersedia b. Keseimbangan antara rasio dan manfaat

c. Karakteristik fisik alam dan fisik buatan, status dan fungsi kawasan d. Alokasi seluruh jaringan infrastruktur tambang meliputi jaringan jalan, pipa,

kolam pengendapan dan tempat pengolahan/pencucian e. Kebijakan pemanfaatan ruang yang telah ada

f. Zona operasi produksi berada di luar kawasan B8. Kawasan peruntukan

industri dan pergudangan

a. Kemampuan penggunaan teknologi, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di wilayah sekitarnya

b. Pembatasan pembangunan perumahan baru sekitar peruntukan industri. c. Pemanfaatan ruang untuk kawasan penyangga antara kawasan indsutri

dengan permukiman d. Pengelolaan limbah industri B9. Kawasan peruntukan

pariwisata

a. Pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan

b. Perlindungan terhadap potensi alam, budaya masyarakat dan situs peninggalan sejarah

c. Pembatasan pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pariwisata d. Pengelolaan limbah pariwisata

B10. Kawasan peruntukan budidaya walet

a. Tidak berada dan/jauh dari kawasan permukiman, fasilitas umum perkotaan (kawasan komersial, kawasan pemerintahan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan fasilitas peribadatan)

b. Berjarak minimal dari kawasan permukiman dan fasilitas ± 200 m.

c. Tidak berada pada pusat kota atau subpusat kota dan jauh dari jalan utama kota

d. Tetap memperhatikan kawasan sepadan sungai, pantai dan daerah kawasan aman

e. Pengaturan ketinggian bangunan budidaya walet diperbolehkan melebihi 2 lantai dengan memperhatikan kawasan daerah aman penerbangan f. Kawasan budidaya dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang g. Penerapan peraturan Zero Delta Q Policy dalam setiap kegiatan terbangun

(5)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-5 permukiman perkotaan b. Tema arsitektur bangunan

c. Kelengkapan bangunan dan lingkungan

d. Jenis dan syarat penggunaan bangunan yang diizinkan e. Kesesuainan lahan dan lingkungan

f. Pengelolaan sarana dan prasarana permukiman - Kawasan permukiman

kepadatan tinggi

a. Koefisien dasar bangunan (KDB) maksimum 70-80 % b. Koefisien lantai bangunan (KLB) maksimum 1,4-1,6 % c. Koefisien daerah hijau (KDH) maksimum 25-15 % - Kawasan permukiman

kepadatan sedang

a. Koefisien dasar bangunan (KDB) maksimum 60-70 % b. Koefisien lantai bangunan (KLB) maksimum 1,2-1,4 % c. Koefisien daerah hijau (KDH) maksimum 35-25 % - Kawasan permukiman

kepadatan rendah

a. Koefisien dasar bangunan (KDB) maksimum 50-60 % b. Koefisien lantai bangunan (KLB) maksimum 1-1,2 % c. Koefisien daerah hijau (KDH) maksimum 45-35 % - Kawasan permukiman

pedesaan

a. Perubahan fungsi daerah penggunaan yang lebih tinggi diijinkan dengan syarat masih sesuai dengan rencana tata ruang yang lebih rinci

b. Untuk penggunaan lahan dengan intensitas kegiatannya tinggi diijinkan bersyarat baik dari segi waktu operasional maupun luasan guna lahan yang diijinkan

C. Kawasan sekitar sistem prasarana nasional dan wilayah C.1. Kawasan sekitar prasarana transportasi

C.1.1. Transportasi darat

- Jaringan jalan a. Pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jalan nasional dan sisi jalan provinsi dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi yang kecenderungan pengembangan ruangnya dibatasi ketentuan pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindungan di sepanjang sisi jalan nasional dan jalan provinsi b. Penetapan garis sempadan bangunan di sisi jalan nasional dan sisi jalan

provinsi memenuhi ketentuan ruang pengawasan jalan - Jaringan transportasi

penyeberangan

a. Keselamatan dan keamanan pelayaran

b. Ketentuan pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas perairan yang berdampak pada keberadaan alur penyeberangan

c. Ketentuan pelarangan kegiatan di bawah perairan yang berdampak pada keberadaan alur penyeberangan

d. Pembatasan pemanfaatan perairan yang berdampak pada keberadaan alur penyeberangan

C.1.2. Transportasi laut

- Kawasan pelabuhan a. Pemanfaatan ruang untuk kebutuhan operasional dan pengembangan kawasan pelabuhan

b. Ketentuan pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut

c. Pembatasan pemanfaatan ruang di dalam daerah lingkungan kerja pelabuhan dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan

- Alur pelayaran a. Pemanfaatan ruang pada badan air di sepnjang alur pelayaran dibatasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

b. Pemanfaatan ruang pada wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil disekitar badan air di sepanjang alur pelayaran dilakukan dengan tidak mengganggu aktifitas pelayaran.

C.1.3. Transportasi udara a. pemanfaatan ruang untuk daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan bandar udara

b. pemanfaatan ruang disekitar bandar udara sesuai dengan kebutuhan pengembangan bandar udara berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

c. batas-batas kawasan keselamatan operasi penerbangan dan batas-batas kawasan kebisingan

(6)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-6 prasarana energi memenuhi ketentuan mengenai pemanfaatan ruang di sekitar pembangkit

listrik dan memperhatikan jarak aman dari kegiatan lain

b. Peraturan zonasi untuk jaringan transmisi tenaga listrik harus disusun dengan mematuhi ketentuan mengenai pelarangan pemanfaatan ruang bebas di sepanjang jalur transmisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan . c. Peraturan zonasi untuk gardu induk harus disusun dengan mematuhi

ketentuan mengenai pelarangan pemanfaatan ruang bebas disekitar gardu induk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

C.3. Kawasan sekitar prasarana sumber daya air

a. Pemanfaatan ruang pada kawasan di sekitar wilayah sungai dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan fungsi lindung kawasan

b. Pemanfaatan ruang di sekitar wilayah sungai lintas kabupaten/kota secara selaras dengan pemanfaatan ruang pada wilayah sungai di kabupaten/kota berbatasan

c. Pemanfaatan ruang pada sumber air dengan mempertimbangkan prinsip kelestarian lingkungan dan keadilan

d. Jaringan distribusi air dikembangkan dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan ketersediaan air

e. Pemanfaatan ruang pada kawasan hulu, kawasan tengah dan kawasan hilir disepanjang DAS dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan fungsi lindung kawasan

5.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan Visi

dan Misi Kabupaten Kubu Raya 2014-2019, perlu perubahan secara mendasar,

terencana dan terukur. Upaya pencapaian tersebut dijabarkan secara sistematis

melalui perumusan strategi dan arah kebijakan.

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang

bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif

dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan

sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja

birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan,

tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat

tersebut dapat dilakukan dengan baik.

5.2.1. Strategi

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam

(7)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-7 berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai

yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

Adapun strategi yang digunakan untuk menjalankan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten

Kubu Raya Tahun 2014-2019 dirumuskan sebagai berikut:

Misi Pertama : Mewujudkan Sistem dan Tata Pemerintahan yang Bersih, Baik dan

Berwibawa (Good Governance)

Strategi:

1. Meningkatkan sumberdaya aparatur yang berkualitas dan professional;

2. Mendorong keterlibatan dan peran serta aktif stakeholder dalam proses

perencanaan pembangungan;

3. Mengembangkan kapasitas dan mengefektifkan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) penyelenggara pelayanan publik;

4. Menyediakan akses layanan pengaduan yang cepat.

Misi Kedua :Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Berakhlak Mulia, Berkualitas

dan Memiliki Kreativitas

Strategi:

1. Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh masyarakat;

2. Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan;

3. Mengembangkan pendidikan menengah umum dan kejuruan yang sesuai

dengan kebutuhan daerah;

4. Mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan;

5. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat;

6. Peningkatan kualitas layanan kesehatan;

7. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kelembagaan dalam

melestarikan seni dan budaya;

8. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama;

9. Meningkatkan kehidupan keagamaan dan toleransi antar umat beragama;

Misi Ketiga : Membangun Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Sesuai Potensi Wilayah

(8)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-8 1. Peningkatan dan pengembangan produk-produk unggulan daerah dan ekonomi

kreatif;

2. Peningkatan kemitraan usaha koperasi/usaha kecil, menengah dan besar dalam

menunjang ekonomi kreatif masyarakat;

3. Pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya wilayah dan investasi

untuk menunjang perekonomian daerah dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

baru;

4. Peningkatan kualitas pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing daerah;

5. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha;

6. Peningkatan dan pemerataan pembangunan melalui percepatan pengembangan

kawasan strategis yang berkelanjutan;

7. Pengelolaan potensi sumber daya alam yang memperhatikan kelestarian dengan

fungsi lingkungan hidup;

8. Peningkatan ketersediaan akses, kualitas dan ketahanan pangan;

9. Peningkatan revitalisasi pertanian dan pengembangan pusat agrobisnis dan

agroindustri;

10. Peningkatan efisiensi, produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah

produk kelautan dan perikanan;

11. Pengendalian pencemaran dan perusakan kualitas lingkungan hidup.

Misi Keempat: Menjamin Ketersediaan Sarana, Prasarana Layanan Dasar Masyarakat

Strategi:

1. Meningkatkan pelayanan penyediaan sarana prasarana transportasi;

2. Meningkatkan cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi;

3. Meningkatkan dan mengembangkan sarana prasarana sanitasi lingkungan;

4. Meningkatkan infrastruktur kawasan perumahan dan permukiman;

5. Menetapkan rencana umum dan rencana rinci Kabupaten Kubu Raya;

6. Mengedepankan pembangunan berperspektif lingkungan;

7. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam penataan ruang;

8. Perlindungan kawasan Ruang Terbuka Hijau dalam tata ruang;

9. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang;

10. Peningkatan sarana dan prasarana persampahan;

(9)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-9 5.2.2. Arah kebijakan

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih

agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5

(lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki

fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.

Penentuan arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan proses

pendefinisian visi dan misi untuk memandu pemerintah daerah dalam melaksanakan

pembangunan daerah agar lebih terarah kepada pencapaian tujuan daerah. Arah

kebijakan pembangunan jangka menengah daerah tahun 2014-2019 adalah sebagai

berikut :

Misi Pertama : Mewujudkan Sistem dan Tata Pemerintahan yang Bersih, Baik dan

Berwibawa (Good Governance)

Arah Kebijakan:

1. Peningkatan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan aparatur teknis dan

fungsional;

2. Pengkajian dan evaluasi Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD);

3. Penempatan aparatur yang sesuai dengan kompetensi;

4. Memberikan porsi pembiayaan pembangunan berbasis perencanaan partisipatif,

teknokratis dan politis secara proporsional dan akuntabel;

5. Memberikan akses informasi sistem perencanaan pembangunan berbasis

Informasi Teknologi (IT);

6. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik;

7. Mengimplementasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) berdasarkan Standar

Pelayanan Minimal (SPM);

8. Peningkatan pelayanan publik yang kompeten dan berorientasi pada

pemanfaatan IT dalam proses kerja;

9. Membentuk unit layanan pengaduan yang responsive dan akuntabel;

10. Memberikan kemudahan/fasilitasi dalam pelayanan pengaduan dan pelayanan

(10)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-10 Misi Kedua : Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Berakhlak Mulia, Berkualitas

dan Memiliki Kreativitas

Arah Kebijakan:

1. Melaksanakan Wajib Belajar 9 Tahun dan Perintisan Wajib Belajar 12 Tahun

yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat;

2. Pemenuhan hak-hak pendidikan bagi siswa miskin;

3. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang layak;

4. Pemerataan jumlah sekolah;

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik;

6. Menempatkan tenaga pendidik berkualitas secara merata;

7. Membangun sekolah kejuruan;

8. Menyediakan sarana penunjang/fasilitas bagi sekolah kejuruan;

9. Memberikan insentif pendidikan bagi penduduk miskin;

10. Mengkampanyekan pentingnya pendidikan;

11. Menerapkan Jaminan Perlindungan Sosial terhadap masyarakat;

12. Membangun Rumah Sakit Umum Daerah;

13. Mengembangkan dan meningkatkan puskesmas rawat inap;

14. Menguatkan dan mengembangkan kelembagaan desa siaga;

15. Menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di pedesaan;

16. Meningkatkan kualitas surveilance berbasis masyarakat;

17. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan KB dan peran serta masyarakat

dalam kepesertaan KB Mandiri;

18. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan;

19. Meningkatkan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat;

20. Mengembangkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit;

21. Meningkatkan dan melestarikan kebudayaan dalam kehidupan masyarakat;

22. Meningkatkan dan mengembangkan kelembagaan seni budaya yang kreatif;

23. Meningkatkan kegiatan keagamaan masyarakat;

24. Membina kerukunan kehidupan beragama;

25. Mengembangkan lembaga pembina keagamaan;

26. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder keagamaan;

(11)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-11 Misi Ketiga : Membangun Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Sesuai Potensi Wilayah

Arah Kebijakan:

1. Meningkatkan daya saing produk unggulan daerah;

2. Mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat berbasis potensi lokal masyarakat;

3. Meningkatkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan daerah;

4. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif;

5. Meningkatkan akses pemodalan bagi UMKM dan koperasi;

6. Meningkatkan kualitas kelembagaan UMKM dan koperasi, jaringan pemasaran

dan penggunaan teknologi tepat guna;

7. Memfasilitasi pemenuhan standart mutu dan label halal bagi produk UMKM

dan koperasi;

8. Mempermudah proses perizinan;

9. Meningkatkan infrastruktur perekonomian daerah;

10. Menginventarisasi dan mengembangkan potensi sumber daya wilayah dan

produk unggulan daerah;

11. Meningkatkan mutu dan produktivitas tenaga kerja;

12. Meningkatkan dan mengembangkan diversifikasi usaha;

13. Mengembangkan dan meningkatkan manajemen pelaku usaha untuk

mendukung pengembangan perekonomian daerah;

14. Mengembangkan usaha-usaha ekonomi kreatif bagi masyarakat;

15. Mengembangkan kawasan-kawasan sentra industri;

16. Memperluas lapangan pekerjaan dan berusaha;

17. Mengembangkan pemanfaatan tata ruang kawasan potensi ekonomi cepat

tumbuh berbasis daya dukung lingkungan;

18. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung percepatan pengembangan

kawasan strategis dan kawasan ekonomi cepat tumbuh;

19. Pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan;

20. Melakukan perlindungan/konservasi terhadap Sumber Daya Alam yang rawan

kepunahan;

21. Meningkatkan ketersediaan kualitas pangan dan cadangan pangan yang

berkelanjutan;

(12)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-12 23. Membangun dan meningkatkan perbaikan infrastruktur ketahanan pangan;

24. Mengembangkan kawasan budi daya untuk ketahanan pangan;

25. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian berkelanjutan;

26. Mengembangkan sentra-sentra produksi hasil pertanian;

27. Mengembangkan kawasan agropolitan dan agroindustri;

28. Membangun infrastruktur pendukung kawasan pusat agrobisnis dan

agroindustri;

29. Mengembangkan kawasan produksi kelautan dan perikanan;

30. Meningkatkan sarana dan prasarana produksi kelautan dan perikanan;

31. Meningkatkan produksi perikanan dan kelautan serta kesejahteraan nelayan;

32. Menurunkan tingkat pencemaran dan perusakan lingkungan hidup;

33. Meningkatkan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup

34. Meningkatkan kapasitas dan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup;

35. Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum lingkungan hidup.

Misi Keempat: Menjamin Ketersediaan Sarana, Prasarana Layanan Dasar Masyarakat

Arah Kebijakan:

1. Pengembangan sistem sarana dan prasarana transportasi terpadu untuk

mendukung pertumbuhan wilayah;

2. Peningkatan aksesibilitas pusat-pusat permukiman;

3. Peningkatan akses dan membuka isolasi wilayah sebagai sentra produksi dan

akses pasar;

4. Pengembangan, peningkatan dan fasilitasi penyediaan prasarana dan layanan

komunikasi dan informasi;

5. Pengembangan jaringan listrik PLN bagi daerah yang masih terisolir;

6. Pengembangan energi alternatif dari potensi setempat dan mengoptimalkan

penggunaan energi terbarukan;

7. Peningkatan cakupan pelayanan air bersih yang merata dan berkualitas;

8. Pengembangan, pengolahan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana air

limbah;

9. Pengembangan dan perlindungan sumber-sumber air baku untuk air bersih;

10. Menyediakan, membangun, meningkatkan dan memelihara infrastruktur

(13)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-13 11. Pembangunan kawasan perumahan dan permukiman yang layak huni;

12. Memfasilitasi pengembangan dan peningkatan infrastruktur kawasan perumahan

dan permukiman;

13. Pemanfaatan ruang sesuai dengan tata ruang yang telah ditetapkan;

14. Peningkatan penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup;

15. Peningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;

16. Penataan dan pengelolaan lingkungan perkotaan;

17. Penguatan kelembagaan koordinasi penataan ruang dan pemberdayaan

masyarakat;

18. Penetapan ruang terbuka hijau;

19. Mengefektifkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang;

20. Pembangunan tempat penampungan sampah sementara yang representative;

21. Pembangunan Tempat Pengolahan Akhir (TPA) persampahan yang layak;

22. Penambahan, pengoperasionalan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

pengolahan persampahan

23. Pengembangan pengolahan persampahan sebagai sumberdaya ekonomi;

24. Penambahan petugas pengelola persampahan;

25. Memberikan jaminan dan perlindungan sosial dan kesejahteraan petugas

pengelola persampahan.

Tabel 5.1

ARAH KEBIJAKAN TAHUNAN RPJMD KABUPATEN KUBU RAYA 2014-2019 dan Daya Saing

(14)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-14 Untuk mencapai Visi dan Misi RPJMD tahap kedua Kabupaten Kubu Raya 2014-2019,

dibuat arah kebijakan tahunan yang akan menjadi tema Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) selama periode RPJMD kedua berlangsung. Dalam periode tersebut

pentahapan pembangunan disusun dengan rencana dimana pada tahun 2014 masih

merupakan penyelesaian tahapan pembangunan periode terakhir dalam RPJMD

tahap pertama. Namun dalam periode ini sudah disertai pelaksanaan tata kelola

pemerintahan untuk RPJMD kedua, mengingat masa akhir jabatan Bupati berakhir

pada bulan Pebruari 2014.

Pada tahun 2015 arah kebijakan pembangunan sebagian masih mengacu pada RPJMD

tahap pertama mengingat RKPD 2015 disusun sebelum RPJMD kedua ditetapkan

dengan juga memperhatikan prioritas pembangunan RPJMD Propinsi Kalimantan

Barat, sehingga fokus pembangunan ditujukan pada peningkatan pembangunan dan

pemeliharaan infrastruktur dasar serta pemenuhan infrastruktur pemerintahan

Kabupaten Kubu Raya sebagai kabupaten baru.

RKPD tahun 2016 fokus pembangunan ditujukan pada peningkatan Infrastruktur

wilayah untuk mendukung konektivitas antar wilayah. Ditahun ini juga sudah mulai

dilakukan peningkatan kualitas pelayanan dasar masyarakat yang mencakup urusan

pendidikan, kesehatan dan lingkungan sebagai upaya peningkatan kualitas

sumberdaya manusia di Kabupaten Kubu Raya.

Selanjutnya pada tahun 2017 pembangunan infrastruktur wilayah dan prasarana

umum lain masih terus ditingkatkan yang disertai dengan peningkatan dan

pengembangan ekonomi kerakyatan melalui sektor sektor unggulan di Kabupaten

Kubu Raya terkait pertanian, peternakan, perikanan budidaya dan tangkap serta

industri dan usaha mikro kecil dan menengah.

Pada tahun 2018 dalam rangka memberikan akselerasi pada pertumbuhan ekonomi

dilakukan pembangunan infrastruktur penunjang untuk mendukung pengembangan

sentra-sentra ekonomi unggulan di Kabupaten Kubu Raya khususnya pada kawasan

(15)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-15 industri, kawasan industri hilir dan sentra perdagangan. Hal ini dilakukan dengan

harapan terjadi peningkatan nilai tambah pada usaha-usaha ekonomi berbasis

masyarakat, investasi dan dunia usaha.

Pada akhir RPJMD kedua di tahun 2019 diharapkan target-target prioritas

pembangunan jangka menengah sebagian besar sudah dapat dicapai sehingga dapat

dilakukan upaya-upaya peningkatan pada semua aspek prioritas yang mencakup

perbaikan Indeks Pembangunan Manusia dan infrastruktur wilayah sehingga dapat

memberikan daya tarik dan nilai tambah bagi Kabupaten Kubu Raya untuk menjadi

tujuan investasi yang kondusif dan tempat hunian yang didukung oleh infrastruktur

wilayah yang memadai.

5.2.3. Keterkaitan misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan

Hubungan antara misi, tujuan dan sasaran dengan strategi dan arah kebijakan dapat

(16)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-16 Tabel 5.2

KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2015-2019

VISI : TERWUJUDNYA KABUPATEN KUBU RAYA YANG MAJU, HARMONIS DAN BERBUDAYA SERTA MEMILIKI DAYA

SAING

MISI I : MEWUJUDKAN SISTEM DAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH, BAIK DAN BERWIBAWA (GOOD

GOVERNANCE)

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1. Melaksanakan Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik

1. Terwujudnya birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik

1. Meningkatkan sumberdaya aparatur yang berkualitas dan profesional

1. Peningkatan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan aparatur teknis dan fungsional

2. Pengkajian dan evaluasi Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD)

3. Penempatan aparatur yang sesuai dengan kompetensi

2. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien

1. Mendorong keterlibatan dan peran serta aktif stakeholder dalam proses perencanaan pembangungan

1.Memberikan porsi pembiayaan pembangunan berbasis

perencanaan partisipatif, teknokratis dan politis secara proporsional dan akuntabel 2.Memberikan akses informasi

sistem perencanaan pembangunan berbasis Informasi Teknologi (IT) 2. Meningkatkan 1. Meningkatnya kapasitas SKPD

penyelenggara pelayanan publik

1. Mengembangkan kapasitas dan mengefektifkan Satuan Kerja

(17)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-17

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

pelayanan publik yang prima

Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara pelayanan publik

pelayanan publik

2.Mengimplementasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

3.Peningkatan pelayanan publik yang kompeten dan

berorientasi pada pemanfaatan IT dalam proses kerja

2. Menyediakan akses layanan pengaduan yang cepat

1.Membentuk unit layanan pengaduan yang responsive dan akuntabel

2.Memberikan

kemudahan/fasilitasi dalam pelayanan pengaduan dan pelayanan publik

MISI II : MEWUJUDKAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG BERAKHLAK MULIA, BERKUALITAS DAN MEMILIKI

KREATIVITAS

1. Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan masyarakat

1. Meningkatnya akses dan

kualitas layanan pendidikan bagi seluruh masyarakat

1. Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh masyarakat

1. Melaksanakan Wajib Belajar 9 Tahun dan Perintisan Wajib

Belajar 12 Tahun yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat

2. Pemenuhan hak-hak pendidikan bagi siswa miskin

3. Menyediakan sarana dan

(18)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-18

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

2. Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik 2. Menempatkan tenaga pendidik

berkualitas secara merata

3. Mengembangkan pendidikan menengah umum dan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan daerah

1. Membangun sekolah kejuruan 2. Menyediakan sarana

penunjang/fasilitas bagi sekolah kejuruan

4. Mendorong kesadaran

masyarakat akan pentingnya pendidikan

1. Memberikan insentif pendidikan bagi penduduk miskin

2. Mengkampanyekan pentingnya pendidikan

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

1. Meningkatnya akses dan kualitas layanan kesehatan bagi

masyarakat

1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat

1. Menerapkan Jaminan

Perlindungan Sosial terhadap masyarakat

2. Membangun Rumah Sakit Umum Daerah

3. Mengembangkan dan

meningkatkan puskesmas rawat inap

4. Menguatkan dan mengembangkan kelembagaan desa siaga

5. Menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Pedesaan

(19)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-19

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

berbasis masyarakat 7. Meningkatkan kualitas dan

kuantitas pelayanan KB dan peran serta masyarakat dalam

kepesertaan KB Mandiri 2. Peningkatan kualitas layanan

kesehatan

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.

2. Meningkatkan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat

3. Mengembangkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit

3. Meningkatkan peran

stakeholder dalam

pelestarian budaya

1. Meningkatkan kepedulian

stakeholder terhadap pelestarian

budaya dan peningkatan kreativitas

1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan

kelembagaan dalam melestarikan seni dan budaya

1. Meningkatkan dan melestarikan kebudayaan dalam kehidupan masyarakat.

2. Meningkatkan dan

mengembangkan kelembagaan seni budaya yang kreatif 4. Meningkatkan kualitas

pembinaan keagamaan

1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama

1. Meningkatkan kegiatan keagamaan masyarakat

2. Membina kerukunan kehidupan beragama

3. Mengembangkan lembaga Pembina keagamaan

2. Meningkatkan kehidupan keagamaan dan toleransi antar umat beragama

1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder

(20)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-20

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

2. Memfasilitasi pengembangan sarana dan prasarana keagamaan

MISI III : MEMBANGUN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI SESUAI POTENSI WILAYAH

1. Meningkatkan

perekonomian daerah

1. Terwujudnya perekonomian daerah yang mempunyai daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi

1. Peningkatan dan pengembangan produk-produk unggulan daerah dan ekonomi kreatif

1. Meningkatkan daya saing produk unggulan daerah

2. Mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat berbasis potensi lokal masyarakat

3. Meningkatkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan daerah

4. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif

2. Peningkatan kemitraan usaha koperasi/usaha kecil, menengah dan besar dalam menunjang ekonomi kreatif masyarakat

1. Meningkatkan akses pemodalan bagi UMKM dan koperasi

2. Meningkatkan kualitas

kelembagaan UMKM dan koperasi, jaringan pemasaran dan

penggunaan teknologi tepat guna 3. Memfasilitasi pemenuhan standart

mutu dan label halal bagi produk UMKM dan koperasi

2. Meningkatnya investasi penanaman modal daerah

1. Pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya wilayah dan investasi untuk menunjang perekonomian daerah dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

1. Mempermudah proses perizinan 2. Meningkatkan infrastruktur

(21)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-21

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

baru mengembangkan potensi sumber daya wilayah dan produk

unggulan daerah 2. Peningkatan kualitas pelaku

usaha untuk meningkatkan daya saing daerah

1. Meningkatkan mutu dan produktivitas tenaga kerja 2. Meningkatkan dan

mengembangkan diversifikasi usaha

3. Mengembangkan dan

meningkatkan manajemen pelaku usaha untuk mendukung

pengembangan perekonomian daerah

3. Meningkatnya pendapatan masyarakat

1. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha

1. Mengembangkan usaha-usaha ekonomi kreatif bagi masyarakat 2. Mengembangkan

kawasan-kawasan sentra industri

3. Memperluas lapangan pekerjaan dan berusaha

2. Meningkatkan pemanfaatan

pengelolaan sumber daya alam

yangberwawasan lingkungan hidup

1. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan

1. Peningkatan dan pemerataan pembangunan melalui percepatan pengembangan kawasan strategis yang berkelanjutan

1. Mengembangkan pemanfaatan tata ruang kawasan potensi ekonomi cepat tumbuh berbasis daya dukung lingkungan

2. Meningkatkan sarana dan

prasarana pendukung percepatan pengembangan kawasan strategis dan kawasan ekonomi cepat tumbuh

(22)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-22

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

alam yang memperhatikan kelestarian dengan fungsi lingkungan hidup

yang berwawasan lingkungan 2. Melakukan

perlindungan/konservasi terhadap Sumber Daya Alam yang rawan kepunahan

2. Tersedianya ketahanan pangan yang berkelanjutan

1. Peningkatan ketersediaan akses, kualitas dan ketahanan pangan

1. Meningkatkan ketersediaan kualitas pangan dan cadangan pangan yang berkelanjutan 2. Meningkatkan produktivitas dan

mutu hasil pertanian

3. Membangun dan meningkatkan perbaikan infrastruktur ketahanan pangan

4. Mengembangkan kawasan budi daya untuk ketahanan pangan 2. Peningkatan revitalisasi pertanian

dan pengembangan pusat agrobisnis dan agroindustri

1. Meningkatkan produksi dan prduktivitas pertanian berkelanjutan

2. Mengembangkan sentra-sentra produksi hasil pertanian 3. Mengembangkan kawasan

agropolitan dan agroindustri 4. Membangun infrastruktur

pendukung kawasan pusat agrobisnis dan agroindustri 3. Peningkatan efisiensi,

produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan

1. Mengembangkan kawasan

produksi kelautan dan perikanan 2. Meningkatkan sarana dan

(23)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-23

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

perikanan

3. Meningkatkan produksi perikanan dan kelautan serta kesejahteraan nelayan

3. Terjaganya kualitas dan kelestarian fungsi lingkungan hidup

1. Pengendalian pencemaran dan perusakan kualitas lingkungan hidup

1. Menurunkan tingkat pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 2. Meningkatkan pelestarian dan

perlindungan lingkungan hidup 3. Meningkatkan kapasitas dan

kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup

4. Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum lingkungan hidup

MISI IV : MENJAMIN KETERSEDIAAN SARANA, PRASARANA LAYANAN DASAR MASYARAKAT

1. Menyediakan

Infrastruktur Wilayah yang layak

1. Meningkatnya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur wilayah yangmampu mendukung pembangunan dibidang ekonomi, sosial dan budaya

1. Meningkatkan pelayanan penyediaan sarana prasarana transportasi

1. Pengembangan sistem sarana dan prasarana transportasi terpadu untuk mendukung pertumbuhan wilayah

2. Peningkatan aksesibilitas pusat-pusat permukiman

3. Peningkatan akses dan membuka isolasi wilayah sebagai sentra produksi dan akses pasar

(24)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-24

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

2. Tersedianya infrastruktur energi yang layak dan merata

1. Meningkatkan cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi

1.Pengembangan jaringan listrik PLN bagi daerah yang masih terisolir

2.Pengembangan energi alternatif dari potensi setempat dan mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan

3. Tersedianya layanan air bersih yang memadai dan pengelolaan air limbah yang baik

1. Meningkatkan dan mengembangkan sarana prasarana sanitasi lingkungan

1.Peningkatan cakupan pelayanan air bersih yang merata dan berkualitas 2.Pengembangan, pengolahan,

pengoperasian dan

pemeliharaan prasarana air limbah

3.Pengembangan dan

perlindungan sumber-sumber air baku untuk air bersih 2. Membangun perumahan

dan sanitasi lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni

1. Terbangunnya kawasan perumahan dan permukiman yang layak huni

1. Meningkatkan infrastruktur kawasan perumahan dan permukiman

1.Menyediakan, membangun, meningkatkan dan memelihara infrastruktur kawasan

perumahan dan permukiman. 2.Pembangunan kawasan

perumahan dan permukiman yang layak huni

(25)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-25

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

3. Mewujudkan penataan ruang wilayah

kabupaten yang terpadu dan berkelanjutan

1. Tersedianya Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kubu Raya

1. Menetapkan rencana umum dan rencan rinci Kabupaten Kubu Raya

1.Pemanfaatan ruang sesuai dengan tata ruang yang telah ditetapkan

2. Mengedepankan pembangunan berperspektif lingkungan

1. Peningkatan penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup

2. peningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup

3. Penataan dan pengelolaan lingkungan perkotaan 3. Meningkatkan kapasitas

kelembagaan dalam penataan ruang

1.Penguatan kelembagaan

koordinasi penataan ruang dan pemberdayaan masyarakat 4. Perlindungan kawasan Ruang

Terbuka Hijau dalam tata ruang

1.Penetapan ruang terbuka hijau 2. Terkendalinya pemanfaatan

ruang

1. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang

1.Mengefektifkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang

4. Meningkatkan cakupan layanan persampahan

1. Meningkatnya sistem pengelolaan persampahan

1. Peningkatan sarana dan prasarana persampahan

1.Pembangunan tempat penampungan sampah sementara yang representatif 2.Pembangunan Tempat

Pengolahan Akhir (TPA) persampahan yang layak

3.Penambahan,

(26)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-26

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

pemeliharaan sarana dan prasarana pengolahan persampahan

4.Pengembangan pengolahan persampahan sebagai sumberdaya ekonomi 2. Peningkatan kapasitas personil

pengolahan persampahan

1. Penambahan petugas pengelola persampahan

(27)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-27 5.3. Arahan Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung (PERDA-BG)

Arahan peraturan daerah tentang bangunan gedung diambil dari draft yang telah

disusun dan akan segera di perda kan.

5.3.1. Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung

Fungsi bangunan gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan

persyaratan teknis bangunan gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan

lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan peruntukan lokasi yang

diatur dalam RTRW Kabupaten Kubu Raya dan/atau RTBL.

Fungsi bangunan gedung meliputi:

a. bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai tempat manusia

tinggal;

b. bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai tempat

manusia melakukan ibadah;

c. bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai tempat manusia

melakukan kegiatan usaha;

d. bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama sebagai

tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya serta pelayanan

pemerintahan;

e. bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utama sebagai tempat manusia

melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi dan/atau tingkat

risiko bahaya tinggi; dan

f. bangunan gedung lebih dari satu fungsi

Bangunan gedung fungsi hunian dengan fungsi utama sebagai tempat manusia tinggal

dapat berbentuk:

a. bangunan rumah tinggal tunggal;

b. bangunan rumah tinggal deret;

c. bangunan rumah tinggal susun; dan

(28)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-28 Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai tempat

manusia melakukan ibadah keagamaan dapat berbentuk:

a. bangunan masjid, mushalla, langgar, surau;

b. bangunan gereja, kapel;

c. bangunan pura;

d. bangunan vihara;

e. bangunan kelenteng; dan

f. bangunan keagamaan dengan sebutan lainnya.

Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai tempat manusia

melakukan kegiatan usaha dapat berbentuk:

a. bangunan gedung perkantoran seperti bangunan perkantoran pemerintah dan

nonpemerintah dan sejenisnya;

b. bangunan gedung perdagangan seperti bangunan pasar, pertokoan,

pusat perbelanjaan, mal dan sejenisnya;

c. bangunan gedung pabrik;

d. bangunan gedung perhotelan seperti bangunan hotel, motel, hostel,

penginapan dan sejenisnya;

e. bangunan gedung wisata dan rekreasi seperti tempat rekreasi, bioskop dan

sejenisnya;

f. bangunan gedung terminal seperti bangunan stasiun kereta api, terminal

bus angkutan umum, halte bus, terminal peti kemas, pelabuhan laut,

pelabuhan sungai, pelabuhan perikanan, bandar udara; dan

g. bangunan gedung tempat penyimpanan sementara seperti bangunan

gudang, gedung parkir dan sejenisnya.

h. Bangunan gedung tempat penangkaran burung walet.

Bangunan gedung sosial dan budaya dengan fungsi utama sebagai tempat

manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya serta pelayanan pemerintahan

dapat berbentuk:

a. bangunan gedung pelayanan pendidikan seperti bangunan sekolah taman

kanak kanak, pendidikan dasar pendidikan menengah, pendidikan tinggi,

(29)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-29 b. bangunan gedung pelayanan kesehatan seperti bangunan puskesmas, poliklinik,

rumah bersalin, rumah sakit termasuk panti-panti dan sejenisnya;

c. bangunan gedung kebudayaan seperti bangunan museum, gedung kesenian,

bangunan gedung adat dan sejenisnya;

d. bangunan gedung laboratorium seperti bangunan laboratorium fisika,

laboratorium kimia, dan laboratorium lainnya, dan

e. bangunan gedung pelayanan umum seperti bangunan kantor pemerintah,

stadion, gedung olah raga dan sejenisnya

5.3.2. Pengendalian dampak lingkungan

Setiap kegiatan dalam bangunan dan/atau lingkungannya yang mengganggu

atau menimbulkan dampak besar dan penting harus dilengkapi dengan Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kegiatan dalam bangunan dan/atau

lingkungannya yang tidak mengganggu atau tidak menimbulkan dampak besar

dan penting tidak perlu dilengkapi dengan AMDAL tetapi dengan Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Kegiatan yang

memerlukan AMDAL, UKL dan UPL dilakukan sesuai dengan peraturan yang

ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

5.4. Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

Sampai dengan disusunnya laporan ini, RISPAM kabupaten Kubu Raya belum selesai

disusun.

5.5. Arahan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota

Strategi didefinisikan sebagai upaya mencapai tujuan yang terdiri dari berbagai cara

atau pendekatan. Mengingat strategi didefinisikan sebagai upaya untuk mencapai

tujuan, sebagai langkah awal yang perlu ditetapkan adalah adanya suatu tujuan jelas

yang hendak dicapai terkait dengan pengelolaan sanitasi. Tujuan ini dirumuskan salah

satunya berdasarkan hasil dari penetapan Tahapan Pengembangan Sanitasi. Terdapat

(30)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-30 dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, mengacu pada pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan analisis strategi. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu

disusun Sasaran atas tujuan yang hendak dicapai untuk dapat memberikan arahan

yang lebih operasional. Sasaran dapat diartikan sebagai hasil yang akan dicapai secara

nyata oleh suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun

waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Dalam merumuskan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, maka strategi yang

diperlukan adalah dengan memperhatikan hasil dari identifikasi isu-isu strategis yang

tertuang dalam Buku Putih Sanitasi, terkait dengan permasalahan mendesak, isu

strategis dan posisi pengelolaan sanitasi saat ini. Berdasarkan hasil analisis SWOT

(Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) yang terdapat pada dokumen Buku

Putih Sanitasi Kabupaten Kubu Raya yang telah menghasilkan posisi pengelolaan

sanitasi pada masing-masing subsektor yakni, subsektor air limbah, subsektor

persampahan, subsektor drainase lingkungan dan subsektor PHBS, maka pada BAB III

SSK ini dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian serta strategi utama

setiap subsektor dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi di Kabupaten Kubu

Raya.

Strategi Sanitasi Kabupaten Kubu Raya tahun 2014-2018 (masa 5 tahun) yang akan

memaparkan tentang tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian serta strategi utama

setiap sub sektor sanitasi dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi. Uraiannya

disajikan dalam bentuk tabel-tabel berikut ini:

5.5.1. Tujuan, sasaran dan strategi air limbah domestik

Berdasarkan hasil anaisis SWOT pada sub sektor air limbah domestik menunjukkan

bahwa pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Kubu Raya terdapat beberapa

kelemahan, namun disisi lain terdapat peluang yang cukup signifikan untuk di capai

dengan merubah beberapa strategi yang ada saat ini. Posisi pengelolan sanitasi sub

sektor air limbah domestik di Kabupaten Kubu Raya dapat dilihat pada tabel di

(31)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-31

Tabel 5.2 Analisa SWOT Sub Sektor Air Limbah Domestik di Kabupaten Kubu Raya

No Faktor Internal Skor Angka

1,00 2,00 3,00 4,00 KEKUATAN (STRENGTH)

1 Aspek Kelembagaan

a Adanya SKPD tekait yang menangani tentang pengelolaan air

limbah - -  - 3,00

2 Aspek Keuangan

a Adanya pendanaan pengelolaan dan pemantauan serta

pengkajian mengenai lingkungan - -  - 3,00

3 Aspek Teknis Operasional

a Adanya kegiatan pemantauan kualitas lingkungan - -  - 3,00

b Adanya kegiatan pengelolaan limbah B3 - -  - 3,00

4 Aspek Komunikasi

a Adanya kegiatan seminar terkait komponen air limbah -  - - 2,00

5 Aspek SDM

a Adanya sumber daya petugas pemantauan kualitas

lingkungan di SKPD terkait -  - - 2,00

b Adanya Komisi AMDAL - -  - 3,00

JUMLAH NILAI KEKUATAN 23,00

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Aspek Kelembagaan

a Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang

pengelolaan air limbah - - -  4,00

2 Aspek Keuangan

a Minimnya anggaran pengelolaan air limbah - - -  4,00

3 Aspek Teknis Operasional

a Belum tersedianya IPLT - - -  4,00

b Belum tersedianya IPAL - - -  4,00

c Minimnya sarana dan prasarana pemantauan kualitas

lingkungan - - -  4,00

4 Aspek Komunikasi

a Minimnya sosialisasi mengena air limbah domestik - -  - 3,00

5 Aspek SDM

a Terbatasnya SDM dalam kegiatan pemantauan kualitas

lingkungan - -  - 3,00

JUMLAH NILAI KELEMAHAN 26,00

SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN -3,00

No Faktor Eksternal Skor Angka

1,00 2,00 3,00 4,00 PELUANG (OPPORTUNITIES)

1 Aspek Kelembagaan

a Adanya peraturan perundang-undangan mengenai air limbah

dan lingkungan - -  - 3,00

2 Aspek Keuangan

(32)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-32

3 Aspek Komunikasi

a Media massa maupun elektronik bisa menjadi sarana promosi

pengelolaan air limbah - -  - 3,00

4 Aspek Teknis Operasional

a Pengembang perumahan maupun perusahaan dapat

mengelola air limbah sendiri - -  - 3,00

5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan

Gender

a Adanya partispasi pihak ketiga melalui CSR - -  - 3,00

6 Aspek Sosial Budaya

a Adanya budaya gotong royong di masyarakat - - -  4,00

7 Demografi dan LH

JUMLAH NILAI PELUANG 20,00

ANCAMAN (THREATS)

1 Aspek Kelembagaan

a Adanya perubahan kebijakan aturan -  - - 2,00

2 Aspek Keuangan

a Tingginya biaya pengelolaan air limbah - - -  2,00

3 Aspek Komunikasi

4 Aspek Teknis Operasional

a Sebagian besar septictank masyarakat yang ada belum

memenuhi standar - -  - 3,00

b Pemahaman masyarakat terhadap standar teknis pembuatan

septictank masih kurang - -  - 3,00

5 Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan

Gender

a Pembuangan air limbah domestik ke drainase dan sungai

masih sangat tinggi - - -  4,00

b Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan air limbah cair

atau limbah industri rumah tangga kurang - -  - 3,00

6 Aspek Sosial Budaya

a Masih banyaknya masyarakat yang melakukan BABS - -  - 3,00

b

Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan dari pembuangan air limbah yang sembarangan

- -  - 3,00

7 Demografi dan LH

b Banyaknya masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai - -  - 3,00

JUMLAH NILAI ANCAMAN 28,00

SELISIH NILAI PELUANG – ANCAMAN -8,00

Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan misi sanitasi

yang telah dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari pengelolaan sanitasi sub sektor

(33)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-33

Tabel 5.3 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran Menurunkan

separuh proporsi penduduk yang tidak memiliki akses yang berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar. Stop BABs, baik di perkotaan maupun perdesaan

Fasilitas sanitasi yang layak adalah fasilitas sanitasi

yang memenuhi syarat kesehatan yang dilengkapi dengan:

 Leher angsa, tanki septik (septic tank)/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama (sistem setempat)  Sambungan rumah,

jaringan perpipaan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah/IPAL (sistem terpusat)

Proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap sanitasi layak perkotaan dan perdesaan

 Pengurangan genangan di sejumlah

kota/kawasan perkotaan

1. Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah baik sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat 2. Peningkatan peran

masyarakat dan 5. Peningkatan dan

pengembangan alternatif sumber pendanaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah pemukiman. 6. Mengangarkan

(34)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-34 Pembangunan Ipal Dan Penanganan Limbah

5.5.2. Tujuan, sasaran dan strategi pengembangan persampahan

Berdasarkan hasil Analisis SWOT pada sub sektor persampahan menunjukkan bahwa pengelolaan

persampahan di Kabupaten Kubu Raya terdapat beberapa kelemahan, namun disisi lain terdapat

peluang yang cukup signifikan untuk di capai dengan merubah beberapa strategi yang ada saat ini.

Posisi pengelolan sanitasi sub sektor persampahan di Kabupaten Kubu Raya dapat di bawah ini:

Tabel 5.4 Analisa SWOT Sub Sektor Persampahan di Kabupaten Kubu Raya

No Faktor Internal Skor Angka

1,00 2,00 3,00 4,00 KEKUATAN (STRENG)

1 Aspek Kelembagaan

a Adanya SKPD terkait yang menangani persampahan - - -  4,00

b Adanya perda tentang retribusi pelayanan

persampahan/kebersihan - -  - 3,00

2 Aspek Keuangan

a Adanya anggaran pengelolaan persampahan - -  - 3,00

3 Aspek Komunikasi

a Adanya kerjasama pemerintah daerah dengan media massa

mengenai sosialisasi membuang sampah -  - - 2,00

4 Aspek Teknis Operasional

a Tersedianya TPA dan TPS - -  - 3,00

b Tersedianya alat angkutan pengangkut sampah - -  - 3,00

5 Aspek SDM

a Adanya petugas pengelola sampah - - -  4,00

JUMLAH NILAI KEKUATAN 22,00

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Aspek Kelembagaan

a Walapun sudah memiliki perda retribusi pelayanan

persampahan/kebersihan tetapi belum efektif dilaksanakan - -  - 3,00

2 Aspek Keuangan

a Minimnya dana retribusi persampahan bagi PAD - -  - 3,00

3 Aspek Teknis Operasional

a TPA masih menggunakan sistem open dumping - -  - 3,00

b Cakupan layanan persampahan hanya 29,92 % dari total

jumlah penduduk - - -  4,00

c Minimnya sarana pengangkutan sampah - - -  4,00

4 Aspek komunikasi

(35)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-35 tangga

5 Aspek SDM

a Kurangnya petugas kebersihan/pasukan kuning - -  - 3,00

JUMLAH NILAI KELEMAHAN 26,00

SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN -4,00

No Faktor Eksternal Skor Angka

1,00 2,00 3,00 4,00 PELUANG (OPPORTUNITIES)

1 Aspek Kelembagaan

a Adanya penghargaan adipura - -  - 3,00

2 Aspek Keuangan

a Adanya dana bantuan dari propinsi dan pusat - - -  4,00

b Adanya dana bantuan dari luar negeri - - -  4,00

3 Aspek Komunikasi

a Kerjasama dengan media cetak dan elektronik dalam

sosialisasi pengelolaan sampah - -  - 3,00

4 Aspek Teknik Operasional

a Adanya rencana pembangunan TPA Regional di wilayah

Kabupaten Kubu Raya - - -  4,00

b Adanya inovasi teknologi pengelolaan persampahan - -  - 3,00

5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan

Jender

a Adanya partispasi pihak ketiga melalui CSR - -  - 3,00

b Adanya partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah - -  - 3,00

6 Aspek Sosial Budaya

a Adanya budaya gotong royong di masyarakat - - -  4,00

7 Aspek Demografi dan LH

JUMLAH NILAI PELUANG 31,00

ANCAMAN (THREATS)

1 Aspek Kelembagaan

a Adanya aturan pengelolaan sampah yang mengharuskan

menggunakan Sanitary Landfill - -  - 3,00

2 Aspek Keuangan

a Tingginya biaya pengelolaan sampah di lahan gambut - -  - 3,00

3 Aspek Komunikasi 4 Aspek Teknis Operasional

a Sebagian TPS yang sudah mengalami kerusakan - -  - 3,00

5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Jender

a Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah

sembarangan (dibakar dan dibuang ke sungai) - -  - 3,00

6 Aspek Sosial Budaya

a Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam melakukan

pengelolaan sampah dengan sistem 3R - -  - 3,00

7 Aspek Demografi dan LH

a Bertambahnya timbulan sampah akibat pertumbuhan jumlah

(36)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-36

b Banyaknya masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai - - -  4,00

c Luasnya wilayah dan kondisi geografis Kabupaten Kubu Raya

dalam cakupan pelayanan persampahan - - -  4,00

JUMLAH NILAI ANCAMAN 26,00

SELISIH NILAI PELUANG – ANCAMAN 5,00

Tujuan, sasaran dan indikatornya serta strategi untuk mencapai visi dan misi sanitasi

yang telah dirumuskan berdasarkan kondisi terkini dari pengelolaan sanitasi sub sektor

persampahan, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.5 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran A. Mengurangi Timbunan

sampah disumbernya

kualitas pelayanan

a) Peran serta

B. Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan

Meningkatnya cakupan layanan

Dari 3 kecamatan cakupan layanan menjadi 5 kecamatan

a) Meningkatkan kualitas SDM pengelola sampah b) Meningkatkan sarana

(37)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan V-37 5.5.3. Tujuan, sasaran dan strategi pengembangan drainase

Berdasarkan hasil Analisis SWOT pada sub sektor drainase menunjukkan bahwa

pengelolaan drainase di Kabupaten Kubu Raya terdapat beberapa kelemahan, namun

disisi lain terdapat peluang yang cukup signifikan untuk di capai dengan merubah

beberapa strategi yang ada saat ini. Posisi pengelolan sanitasi sub sektor drainase di

Kabupaten Kubu Raya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.6 Analisa SWOT Sub Sektor Drainase di Kabupaten Kubu Raya

No Faktor Internal Skor Angka

1,00 2,00 3,00 4,00 KEKUATAN (STRENGTH)

1 Aspek Kelembagaan

a Adanya SKPD terkait yang menangani drainase - - -  4,00

2 Aspek Keuangan

a Adanya pendanaan pengelolaan drainase - - -  4,00

3 Aspek Teknis Operasional

a Adanya perencanaan drainase lingkungan - -  - 3,00

b Adanya pembangunan drainase/gorong-gorong setiap

tahunnya - -  - 3,00

c Adanya pengawasan drainase lingkungan - -  - 3,00

4 Aspek Komunikasi

a

Adanya kegiatan kerja sama yang baik dengan pihak media untuk mensoaialisasikan pentingnya menjaga kebersihan drainase lingkungan

- -  - 3,00

5 Aspek SDM

a Adanya tenaga teknis perencana saluran drainase - -  - 3,00

JUMLAH NILAI KEKUATAN 23,00

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Aspek Kelembagaan

a Belum adanya kebijakan pemerintah daerah yang mengatur

pengelolaan drainase lingkungan - - -  4,00

b Belum optimalnya koordinasi pengawasan pembangunan

drainase - -  - 3,00

2 Aspek Keuangan

a Rendahnya pendanaan pengelolaan drainase - - -  4,00

3 Aspek Teknik Operasional

a Rendahnya perhatian terhadap pemeliharaan saluran

drainase - -  - 3,00

4 Aspek Komunikasi

a Minimnya sosialisasi kepada masyarakat terkait pengelolaan

drainase - -  - 3,00

5 Aspek SDM

a Minimnya sumber daya dalam pengawasan dan pengelolaan

Gambar

Tabel 5.1 ARAH KEBIJAKAN TAHUNAN RPJMD KABUPATEN KUBU RAYA
Tabel 5.3 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik
Tabel 5.4 Analisa SWOT Sub Sektor Persampahan di Kabupaten Kubu Raya
Tabel 5.5 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Manusia harus mempunyai sikap adil sebagai pribadinya dalam masalah yang dihadapinya. Sikap ini berakibat akan dihormati oleh sesama manusia. Dari analisis di atas

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Kualitas Semen Segar Sapi Bali (Bos javanicus) pada Kelompok Umur yang Berbeda ”.. Penulis menyadari dalam penyusunan

Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, sekolah mengupayakan pemenuhan kebutuhan dan harapan siswa, guru dan orang tua siswa; kedua, dalam mewujudkan mutu pendidikan,

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahuwata’ala yang telah memberi kelancaran, kesehatan, kekuatan lahir dan batin, sehingga penulis

aat ini dunia industri memiliki peran yang sangat besar di kehidupan sehari - hari. Kebutuhan masyarakat meningkat pesat dibanding sebelum terjadi revolusi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P5 (Vermikompos berbahan aditif campuran daun mimba + daun papaya dengan cara dibenamkan dalam tanah dengan dosis 100

Tahap Perencanaan Siklus I; Kegiatan yang dilakukan dalam tahap siklus I: Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah : a. Menelaah kurikulum Bahasa

Pada penghujung, Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk