• Tidak ada hasil yang ditemukan

note AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D07 CONTENT SELAMANYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "note AQUARIUS note Learn More in Less Time AQUARIUS D07 CONTENT SELAMANYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tanpa sadar, kita selalu memberikan arti pada segala hal yang kita temui di dunia ini. Kita selalu memberikan arti berdasarkan

pengalaman yang telah kita miliki. Dengan cara seperti itulah kita membuat semua yang kita temui menjadi sesuatu yang benar-benar nyata. Dan, kita akan selalu mencari pengalaman rasa kasih terlebih dahulu sebelum mencari pengalaman lainnya. Dalam keadaan meditatif, kita akan menyadari bahwa kita bukanlah sebuah tubuh, melainkan sebuah kesadaran nonlokal, yang tidak terbatas dan bernyawa, yang bersemayam di dalam sesosok tubuh. Bersandar pada aliran megah dari kesadaran akan kasih—yang biasa disebut dengan Tuhan—kita menemukan bahwa di dalam diri kita, telah memiliki segala hal yang mungkin kita butuhkan dan kita cari selama ini.

Pikiran kita tidaklah memiliki batasan dan kesadaran kita memenuhi dan melampaui pemahaman kita mengenai waktu dan ruang. Kemampuan cenayang kita, terutama Penerawangan, terfokus pada kesadaran megah yang berada dalam ruang tanpa batasan dan bisa terus berkembang. Kemampuan cenayang tidaklah sekuler maupun sakral; kemampuan ini hanyalah kemampuan biasa pada seorang manusia. Kita semua dapat menggunakannya untuk menemukan kunci mobil yang hilang, atau menemukan tempat parkir, atau mengubah pasar saham, atau malah bisa juga digunakan untuk mencari jati diri.

BATASAN ILMIAH YANG BELUM DIKETAHUI

Sebagian besar manusia memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan

asing.

Sebuah perwujudan dari bentuk kesadaran dapat membangkitkan rasa takut akan keintiman telepatik yang tidak terkendali, dan kemungkinan masalah kehilangan privasi. Ketika ego pribadi kita terdesak oleh perkembangan ilmu pengetahuan, konsep akan jati diri kita sebenarnya jadi meningkat dengan pesat. Begitu kita dapat melepaskan ego pribadi yang terus berusaha mengikat kita, maka kita akan dapat melebur ke dalam sebuah keintiman tanpa hadirnya rasa takut akan kehilangan jati diri kita. Kita dapat menyebarkan aliran energi kasih dengan orang lain dan sekaligus mengembangkan jati diri kita. Keintiman sama sekali bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti; melainkan, keintiman adalah hal yang perlu untuk dirayakan dan dibanggakan.

Bahkan pada kenyataannya, prinsip untuk dapat menemukan jawaban dari segala penelitian mengenai hal ini adalah dengan menyadari dan meyakini bahwa tidak ada ruang maupun waktu yang membatasi kesadaran kita. Dengan kata lain, kita semua di dunia ini merupakan sebuah kesatuan. Atau, dalam keyakinan Buddha dan dalam teori ahli fisika kuantum, terdapat sebuah ungkapan: “Perpisahan hanyalah sebuah ilusi”.

Kita semua hidup dalam realita “nonlokal”, yaitu di mana kita percaya bahwa kehidupan kita tidak terpengaruh dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar dari lingkup jarak kesadaran kita. Ide ini

menimbulkan sebuah kegelisahan bagi para peneliti fisika. Karena dengan adanya kenyataan seperti ini berarti eksperimen dalam laboratorium merupakan sebuah subjek dari sebuah kekuatan yang berada dalam kendali dan pengetahuan ilmiah.

Bahkan, dari data yang telah didapatkan melalui berbagai penelitian penerawangan menunjukkan sebuah bukti kuat, bahwa sebuah eksperimen bisa saja terpengaruh dari sebuah sinyal yang dikirim dari masa depan. Jadi, jawaban yang tepat dari pertanyaan singkat, “bagaimana caranya agar saya bisa mendeskripsikan secara fisik sebuah objek yang berada di jarak yang jauh dari saya?” adalah dengan menyadari bahwa objek tersebut sebetulnya tidaklah benar-benar berada pada jarak yang jauh dari kita. Besar

kemungkinan bahwa, data-data ini menunjukkan seluruh keadaan dan batasan waktu dan ruang berada di dalam kesadaran kita, tepat di mana Anda berada saat ini.

Para peneliti telah menemukan bahwa keadaan photon dapat dipengaruhi oleh keadaan saudara kembarnya, yang bahkan berada dalam jarak bermil-mil jauhnya.

Eksperimen kuantum telah dilakukan dengan menggunakan dua photon, elektron, atom, yang kembar, dan bahkan juga dengan struktur atom yang cukup besar. Pada akhirnya nanti, tidak menutup kemungkinan bahwa segala sesuatunya akan berkembang dan keluar dari lingkupnya. Hukum dari mekanika kuantum tidak dapat

dirumuskan tanpa bantuan dari konsep kesadaran.

Deskripsi fisika dari fenomena yang paling memuaskan yang pernah diteliti kemungkinan adalah model matematis nonlokal dari ruang dan waktu, yang dikenal dengan “ruang Minkowski kompleks”. Herman Minkowski menemukan empat dimensi ruang dan waktu yang pernah digunakan oleh Einstein untuk mendeskripsikan rumusan relativitas istimewa miliknya yang telah dikenal luas. Ruang Minkowski terdiri dari tiga dimensi ruang nyata (x, y, z) dan sebuah dimensi waktu (ict), di mana “I” adalah akar persamaan dari –I, “c” adalah kecepatan cahaya, dan “t” adalah waktu. Model ini konsisten dengan pondasi mekanika kuantum.

Ruang Minkowski yang kompleks merupakan model geometrik yang murni dan telah diformulasikan pada koordinat ruang dan waktu yang ada, yang mana tiap tiga fase (jarak) dan satu tempo (waktu)

berkembang menjadi dua bagian yang nyata dan maya.

Kemampuan untuk mengakses informasi secara nonlokal ini, yang mana terbatasi oleh persepsi umum dapat dianggap sebagai sebuah hasil dari perpisahan antara penerawang dengan sasarannya. Agar kita dapat menghadirkan Penerawangan, kesadaran seseorang harus berada dalam keadaan berdampingan dengan peristiwa di masa depan yang dirasakannya.

Dalam ranah kesadaran, tergantung pada niat seseorang, perpisahan bisa menjadi kenyataan dan bisa menjadi hanya ilusi belaka. Walaupun pada suatu saat mungkin akan ditemukan bahwa ruang Minkowski kompleks bukanlah merupakan model terbaik untuk mendeskripsikan teori ruang dan waktu, para peneliti yakin dan percaya diri bahwa dua faktor yang terkandung di dalam model ruang Minkowski kompleks akan tetap bertahan, yaitu: 1. Bahwa fenomena ini bukanlah

merupakan hasil dari transmisi energetik; 2. Bahwa fenomena ini lebih

yang memiliki orientasi tujuan. Salah satu yang termasuk proses ini adalah mengingat dan memanggil kembali memori di pikiran kita. Pada kenyataannya, dunia nonlokal benar-benar ada di kehidupan kita ini. Keberadaannya bahkan menjadi sebuah dasar dari sisi alamiah ruang dan waktu. Jadi, walaupun nonlokal ini bukan hal fisik, namun hal ini tersedia dan dapat diakses kapanpun kita inginkan.

Dalam Penerawangan, yang juga terjadi pada dunia penyembuhan, fokus intensi pelakunya memanggil dan memancing informasi yang dibutuhkan. Jadi, pada penyembuhan batiniah dan Penerawangan, sang penerawang dan penyembuh bertindak dan berperan sebagai seorang pembawa pesan atau seorang perantara.

Dalam proses Penerawangan, penerawang menerjemahkan pengalaman dan informasi yang mereka temukan kepada bentuk gambaran dan konsep verbal. Dalam pengobatan batiniah, sang penyembuh menginterpretasikan kesan dan pengalaman dari pasien dan mengubahnya pada bentuk diagnosa. Dan selain itu, tidak jarang pula pada proses pengobatan batiniah, terdapat proses tindakan memanipulasi energi menjadi sebuah penawar atau penyembuh bagi penyakit atau masalah yang dialami oleh pasien.

Dalam proses pengobatan batiniah juga diperkenalkan unsur lain. Dengan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh sang penyembuh, biasanya unsur kekuatan di luar dunia kita pun juga dilibatkan dan diperkenalkan, yaitu unsur yang biasa kita sebut dengan Tuhan. Dengan begitu, sang penyembuh tidak membuat sebuah interpretasi pun pada bentuk nonlokal, dan hal ini dipercaya dapat membuat sel-sel pasien kembali membentuk diri menjadi pola yang lebih menyehatkan.

Gagasan mengenai keadaan pikiran kita yang dapat melampaui ruang dan waktu bukanlah sebuah bentuk pemikiran yang baru. Dalam ajaran kepercayaan Buddhisme, terdapat sebuah gagasan mengenai wujud perpisahan yang dianggap sebagai sebuah ilusi dan bahwa kita dan dunia ini beserta isinya adalah sebuah kesatuan. Begitu koneksi spiritual semacam ini dialami oleh seseorang, rasa welas asih pada tiap makhluk yang ada di dunia ini merupakan sebuah konsekuensi yang datang dan terasa secara alamiah.

Ketika identifikasi bergeser dari tubuh yang wujud kepada keadaan

PADA HARI YANG CERAH KITA AKAN DAPAT MEMAHAMI MAKNA “SELAMANYA”

Penerawangan bukanlah merupakan arah atau jalur spiritual, namun seperti juga dengan fungsi dari psikis yang merupakan sebuah langkah dalam jalur kesadaran—pikiran nonlokal membuat kita dapat melihat hal ini.

Salah satu logika yang digunakan oleh kepercayaan buddhisme adalah bahwa dunia itu bisa jadi: 1. Nyata; 2. Tidak nyata; 3. Nyata dan tidak nyata; 4. Tidak keduanya. Sedangkan dalam pemikiran analitis yang biasa dipakai oleh orang Barat adalah kita ini adalah sebuah sosok diri atau hanya jiwa tanpa penyangga yang merasuk ke dalam jasad. Dengan dua nilai logika seperti kepercayaan orang Barat ini, kenyataan terbingkai dalam pertanyaan seperti: “Apakah kita makhluk yang fana atau abadi?”, “Apakah pikiran dan jiwa merupakan bagian dari tubuh?”, atau, “Apakah cahaya sejatinya berbentuk gelombang atau partikel?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak memiliki jawaban ‘iya’ atau ‘tidak’. Hal ini harus dirasakan dan diamati dengan kesadaran penuh.

Mencapai pengetahuan tingkat tinggi tidaklah berarti kita bisa mengetahui segala hal. Namun, dengan mengajukan pertanyaan satu persatu, kita dapat mengetahui segala hal yang kita perlu ketahui. Terdapat empat area dalam aplikasi Penerawangan. Pertama adalah evaluasi, kedua adalah lokasi, ketiga diagnosis, dan keempat adalah ramalan.

Evaluasi dapat melingkup proses mempertimbangkan berbagai alternatif, seperti sebuah investasi atau pilihan teknologi atau tempat yang akan digunakan. Biasanya evaluasi merupakan campuran dari kemampuan intuisi batiniah dan nonbatiniah.

Kemampuan untuk meramal dapat menjadi aplikasi yang paling menjanjikan dari seluruh bentuk aplikasi batiniah. Meramalkan gempa, aktivitas gunung berapi, keadaan politik, perkembangan teknologi, keadaan cuaca, tingkat suku bunga, peluang investasi, dan tingkat harga komoditas adalah contoh-contoh kemampuan meramal yang cukup menjanjikan.

Objek Penerawangan haruslah sebuah objek yang menarik dan cukup

menantang karena proses ini memerlukan kekuatan perhatian penuh dari seorang penerawang. Lingkungan dan prosedur yang terlibat dalam sebuah proses penerawangan dirancang untuk menimbulkan rasa alamiah dan nyaman agar meminimalisir distraksi yang dapat menyerang perhatian dan fokus penerawang.

Merupakan tanggung jawab dan tugas dari sang penerawang untuk terus melatih tindakan dan proses penerawangan. Penerawang harus bisa menjelaskan dan mengalami segala gambaran mental yang mereka dapatkan—tanpa ada penilaian, penghakiman atau penganalisaan terhadap apa yang mereka dapatkan. MENGAPA HARUS ESP?

Jika Anda belum pernah menemukan siapa Anda sesungguhnya, maka Anda akan berasumsi bahwa kompetensi hanyalah sebuah dinding yang terbuat dari pasir yang digunakan untuk menghalangi air pasang.

Penerawangan bukanlah semata-mata jalur spiritual, namun proses ini dapat mengarahkan kita ke sana, memberikan kita alat untuk

mengheningkan pikiran kita, dan mengikuti jalur yang telah ada dan telah terbentuk selama berabad-abad lamanya. Lebih penting lagi, pengalaman terhadap proses penerawangan dapat memberikan kita keyakinan yang kukuh bahwa kita dapat mempelajari cara untuk mengembangkan kesadaran kita melalui ruang dan waktu—agar kita bisa mengeksplorasi hal-hal yang tidak terbatas oleh waktu dan yang biasa dianggap sebagai hal mistis.

Memberikan kesempatan pada kesadaran Anda untuk berkembang dan meluas hingga dapat merasakan kemegahan yang tersimpan di dalam dunia ini, merupakan sebuah penghargaan besar. Dari praktik proses penerawangan ini seperti Anda membuka gerbang, dan dengan begitu, Anda dapat melihat dunia dengan sebenarnya serta mengenali siapa diri Anda sebenarnya.

Pujangga Sufi, Jalaludin Rumi mengingatkan kita bahwa kita dapat melihat diri kita dan kebaikan sejati kita pada orang lain. Kita memaafkan orang lain yang kita percaya bersalah pada diri kita, karena kita ingin beban kita di masa lalu tidak menghantui diri kita di masa depan. Karena, dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih sehat. Memikul dendam ialah serupa dengan memikul batu panas

kita harus selalu dalam keadaan tegas, santai, dan terbuka pada tiap keadaan agar kita dapat merasakan dan menerima kehadiran rasa cinta kasih dan hidup kita menjadi jauh lebih sehat dan menyehatkan. Walaupun kita tidak pernah bisa benar-benar mengendalikan segala peristiwa di sekitar kita, namun kita pun juga memiliki kekuatan untuk memilih dan menyikapi bagaimana kita ingin mengalami

peristiwa-peristiwa tersebut. Kapanpun kita dapat mengendalikan tujuan dari hidup kita, baik itu secara individual maupun kolektif dengan memilih untuk mengarahkan dan memfokuskan perhatian kita pada aspek yang ada di dalam diri kita, agar kita menjadi semakin sadar dengan keberadaan diri kita.

Pilihan akan ke mana kita meletakkan dan memfokuskan perhatian kita merupakan kebebasan terkuat yang kita miliki. Fokus dan sikap yang kita pilih dapat berdampak tidak hanya pada persepsi dan pengalaman kita saja, namun juga pengalaman dan perilaku orang lain.

Terdapat lima hasrat keberadaaan yang mendefinisikan seluruh dinding yang mengekang dan menghambat kita. Kita harus bisa mengenali dan melepaskan hasrat-hasrat ini dari dalam diri, pikiran dan kehidupan kita. Kelima hasrat ini adalah:

Amarah Arogansi Rasa cemburu Kebodohan Nafsu/syahwat

Jika seseorang memutuskan untuk mencari makna dari hidupnya, maka dia harus terlebih dahulu meyakini sepenuh hati bahwa hidup itu memang mengandung sebuah makna yang berharga. Selain itu, dia pun juga harus memiliki visi akan makna tersebut. Jika Anda tidak dapat memanfaatkan keberadaan Anda dengan sebaik mungkin, maka Anda tidak akan dapat menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING! P P P P BATASAN ILMIAH YANG BELUM DIKETAHUI

PADA HARI YANG CERAH KITA AKAN DAPAT MEMAHAMI MAKNA “SELAMANYA” MENGAPA HARUS ESP? MINDMAP CONTENT

1

5

6

8

Diri dan ego kita tidaklah mendefinisikan siapa kita sebenarnya. Namun definisinya dapat terkuak dari berbagai macam cara, yang mana salah satunya adalah dengan Penerawangan. Melalui proses Penerawangan ini ditemukan bahwa terdapat sebuah

aliran rasa kasih yang selalu tersedia jika kita sedang berada dalam keadaan yang tenang dan damai. Hal inilah yang menjadi dasar di balik buku Limitless Mind ini.

A GUIDE TO REMOTE VIEWING AND

TRANSFORMATION OF CONSCIOUSNESS

OLEH : RUSSEL TARG

NEW WORLD LIBRARY · 209 HALAMAN

ISBN-13: 977-1577314131

LIMITLESS MIND

(2)

Tanpa sadar, kita selalu memberikan arti pada segala hal yang kita temui di dunia ini. Kita selalu memberikan arti berdasarkan

pengalaman yang telah kita miliki. Dengan cara seperti itulah kita membuat semua yang kita temui menjadi sesuatu yang benar-benar nyata. Dan, kita akan selalu mencari pengalaman rasa kasih terlebih dahulu sebelum mencari pengalaman lainnya. Dalam keadaan meditatif, kita akan menyadari bahwa kita bukanlah sebuah tubuh, melainkan sebuah kesadaran nonlokal, yang tidak terbatas dan bernyawa, yang bersemayam di dalam sesosok tubuh. Bersandar pada aliran megah dari kesadaran akan kasih—yang biasa disebut dengan Tuhan—kita menemukan bahwa di dalam diri kita, telah memiliki segala hal yang mungkin kita butuhkan dan kita cari selama ini.

Pikiran kita tidaklah memiliki batasan dan kesadaran kita memenuhi dan melampaui pemahaman kita mengenai waktu dan ruang. Kemampuan cenayang kita, terutama Penerawangan, terfokus pada kesadaran megah yang berada dalam ruang tanpa batasan dan bisa terus berkembang. Kemampuan cenayang tidaklah sekuler maupun sakral; kemampuan ini hanyalah kemampuan biasa pada seorang manusia. Kita semua dapat menggunakannya untuk menemukan kunci mobil yang hilang, atau menemukan tempat parkir, atau mengubah pasar saham, atau malah bisa juga digunakan untuk mencari jati diri.

BATASAN ILMIAH YANG BELUM DIKETAHUI

Sebagian besar manusia memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan

kemungkinan masalah kehilangan privasi. Ketika ego pribadi kita terdesak oleh perkembangan ilmu pengetahuan, konsep akan jati diri kita sebenarnya jadi meningkat dengan pesat. Begitu kita dapat melepaskan ego pribadi yang terus berusaha mengikat kita, maka kita akan dapat melebur ke dalam sebuah keintiman tanpa hadirnya rasa takut akan kehilangan jati diri kita. Kita dapat menyebarkan aliran energi kasih dengan orang lain dan sekaligus mengembangkan jati diri kita. Keintiman sama sekali bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti; melainkan, keintiman adalah hal yang perlu untuk dirayakan dan dibanggakan.

Bahkan pada kenyataannya, prinsip untuk dapat menemukan jawaban dari segala penelitian mengenai hal ini adalah dengan menyadari dan meyakini bahwa tidak ada ruang maupun waktu yang membatasi kesadaran kita. Dengan kata lain, kita semua di dunia ini merupakan sebuah kesatuan. Atau, dalam keyakinan Buddha dan dalam teori ahli fisika kuantum, terdapat sebuah ungkapan: “Perpisahan hanyalah sebuah ilusi”.

Kita semua hidup dalam realita “nonlokal”, yaitu di mana kita percaya bahwa kehidupan kita tidak terpengaruh dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar dari lingkup jarak kesadaran kita. Ide ini

menimbulkan sebuah kegelisahan bagi para peneliti fisika. Karena dengan adanya kenyataan seperti ini berarti eksperimen dalam laboratorium merupakan sebuah subjek dari sebuah kekuatan yang berada dalam kendali dan pengetahuan ilmiah.

Bahkan, dari data yang telah didapatkan melalui berbagai penelitian penerawangan menunjukkan sebuah bukti kuat, bahwa sebuah eksperimen bisa saja terpengaruh dari sebuah sinyal yang dikirim dari masa depan. Jadi, jawaban yang tepat dari pertanyaan singkat, “bagaimana caranya agar saya bisa mendeskripsikan secara fisik sebuah objek yang berada di jarak yang jauh dari saya?” adalah dengan menyadari bahwa objek tersebut sebetulnya tidaklah benar-benar berada pada jarak yang jauh dari kita. Besar

kemungkinan bahwa, data-data ini menunjukkan seluruh keadaan dan batasan waktu dan ruang berada di dalam kesadaran kita, tepat di mana Anda berada saat ini.

Eksperimen kuantum telah dilakukan dengan menggunakan dua photon, elektron, atom, yang kembar, dan bahkan juga dengan struktur atom yang cukup besar. Pada akhirnya nanti, tidak menutup kemungkinan bahwa segala sesuatunya akan berkembang dan keluar dari lingkupnya. Hukum dari mekanika kuantum tidak dapat

dirumuskan tanpa bantuan dari konsep kesadaran.

Deskripsi fisika dari fenomena yang paling memuaskan yang pernah diteliti kemungkinan adalah model matematis nonlokal dari ruang dan waktu, yang dikenal dengan “ruang Minkowski kompleks”. Herman Minkowski menemukan empat dimensi ruang dan waktu yang pernah digunakan oleh Einstein untuk mendeskripsikan rumusan relativitas istimewa miliknya yang telah dikenal luas. Ruang Minkowski terdiri dari tiga dimensi ruang nyata (x, y, z) dan sebuah dimensi waktu (ict), di mana “I” adalah akar persamaan dari –I, “c” adalah kecepatan cahaya, dan “t” adalah waktu. Model ini konsisten dengan pondasi mekanika kuantum.

Ruang Minkowski yang kompleks merupakan model geometrik yang murni dan telah diformulasikan pada koordinat ruang dan waktu yang ada, yang mana tiap tiga fase (jarak) dan satu tempo (waktu)

berkembang menjadi dua bagian yang nyata dan maya.

Kemampuan untuk mengakses informasi secara nonlokal ini, yang mana terbatasi oleh persepsi umum dapat dianggap sebagai sebuah hasil dari perpisahan antara penerawang dengan sasarannya. Agar kita dapat menghadirkan Penerawangan, kesadaran seseorang harus berada dalam keadaan berdampingan dengan peristiwa di masa depan yang dirasakannya.

Dalam ranah kesadaran, tergantung pada niat seseorang, perpisahan bisa menjadi kenyataan dan bisa menjadi hanya ilusi belaka. Walaupun pada suatu saat mungkin akan ditemukan bahwa ruang Minkowski kompleks bukanlah merupakan model terbaik untuk mendeskripsikan teori ruang dan waktu, para peneliti yakin dan percaya diri bahwa dua faktor yang terkandung di dalam model ruang Minkowski kompleks akan tetap bertahan, yaitu: 1. Bahwa fenomena ini bukanlah

merupakan hasil dari transmisi energetik; 2. Bahwa fenomena ini lebih

ini. Keberadaannya bahkan menjadi sebuah dasar dari sisi alamiah ruang dan waktu. Jadi, walaupun nonlokal ini bukan hal fisik, namun hal ini tersedia dan dapat diakses kapanpun kita inginkan.

Dalam Penerawangan, yang juga terjadi pada dunia penyembuhan, fokus intensi pelakunya memanggil dan memancing informasi yang dibutuhkan. Jadi, pada penyembuhan batiniah dan Penerawangan, sang penerawang dan penyembuh bertindak dan berperan sebagai seorang pembawa pesan atau seorang perantara.

Dalam proses Penerawangan, penerawang menerjemahkan pengalaman dan informasi yang mereka temukan kepada bentuk gambaran dan konsep verbal. Dalam pengobatan batiniah, sang penyembuh menginterpretasikan kesan dan pengalaman dari pasien dan mengubahnya pada bentuk diagnosa. Dan selain itu, tidak jarang pula pada proses pengobatan batiniah, terdapat proses tindakan memanipulasi energi menjadi sebuah penawar atau penyembuh bagi penyakit atau masalah yang dialami oleh pasien.

Dalam proses pengobatan batiniah juga diperkenalkan unsur lain. Dengan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh sang penyembuh, biasanya unsur kekuatan di luar dunia kita pun juga dilibatkan dan diperkenalkan, yaitu unsur yang biasa kita sebut dengan Tuhan. Dengan begitu, sang penyembuh tidak membuat sebuah interpretasi pun pada bentuk nonlokal, dan hal ini dipercaya dapat membuat sel-sel pasien kembali membentuk diri menjadi pola yang lebih menyehatkan.

Gagasan mengenai keadaan pikiran kita yang dapat melampaui ruang dan waktu bukanlah sebuah bentuk pemikiran yang baru. Dalam ajaran kepercayaan Buddhisme, terdapat sebuah gagasan mengenai wujud perpisahan yang dianggap sebagai sebuah ilusi dan bahwa kita dan dunia ini beserta isinya adalah sebuah kesatuan. Begitu koneksi spiritual semacam ini dialami oleh seseorang, rasa welas asih pada tiap makhluk yang ada di dunia ini merupakan sebuah konsekuensi yang datang dan terasa secara alamiah.

Ketika identifikasi bergeser dari tubuh yang wujud kepada keadaan

seperti juga dengan fungsi dari psikis yang merupakan sebuah langkah dalam jalur kesadaran—pikiran nonlokal membuat kita dapat melihat hal ini.

Salah satu logika yang digunakan oleh kepercayaan buddhisme adalah bahwa dunia itu bisa jadi: 1. Nyata; 2. Tidak nyata; 3. Nyata dan tidak nyata; 4. Tidak keduanya. Sedangkan dalam pemikiran analitis yang biasa dipakai oleh orang Barat adalah kita ini adalah sebuah sosok diri atau hanya jiwa tanpa penyangga yang merasuk ke dalam jasad. Dengan dua nilai logika seperti kepercayaan orang Barat ini, kenyataan terbingkai dalam pertanyaan seperti: “Apakah kita makhluk yang fana atau abadi?”, “Apakah pikiran dan jiwa merupakan bagian dari tubuh?”, atau, “Apakah cahaya sejatinya berbentuk gelombang atau partikel?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak memiliki jawaban ‘iya’ atau ‘tidak’. Hal ini harus dirasakan dan diamati dengan kesadaran penuh.

Mencapai pengetahuan tingkat tinggi tidaklah berarti kita bisa mengetahui segala hal. Namun, dengan mengajukan pertanyaan satu persatu, kita dapat mengetahui segala hal yang kita perlu ketahui. Terdapat empat area dalam aplikasi Penerawangan. Pertama adalah evaluasi, kedua adalah lokasi, ketiga diagnosis, dan keempat adalah ramalan.

Evaluasi dapat melingkup proses mempertimbangkan berbagai alternatif, seperti sebuah investasi atau pilihan teknologi atau tempat yang akan digunakan. Biasanya evaluasi merupakan campuran dari kemampuan intuisi batiniah dan nonbatiniah.

Kemampuan untuk meramal dapat menjadi aplikasi yang paling menjanjikan dari seluruh bentuk aplikasi batiniah. Meramalkan gempa, aktivitas gunung berapi, keadaan politik, perkembangan teknologi, keadaan cuaca, tingkat suku bunga, peluang investasi, dan tingkat harga komoditas adalah contoh-contoh kemampuan meramal yang cukup menjanjikan.

Objek Penerawangan haruslah sebuah objek yang menarik dan cukup

menyerang perhatian dan fokus penerawang.

Merupakan tanggung jawab dan tugas dari sang penerawang untuk terus melatih tindakan dan proses penerawangan. Penerawang harus bisa menjelaskan dan mengalami segala gambaran mental yang mereka dapatkan—tanpa ada penilaian, penghakiman atau penganalisaan terhadap apa yang mereka dapatkan. MENGAPA HARUS ESP?

Jika Anda belum pernah menemukan siapa Anda sesungguhnya, maka Anda akan berasumsi bahwa kompetensi hanyalah sebuah dinding yang terbuat dari pasir yang digunakan untuk menghalangi air pasang.

Penerawangan bukanlah semata-mata jalur spiritual, namun proses ini dapat mengarahkan kita ke sana, memberikan kita alat untuk

mengheningkan pikiran kita, dan mengikuti jalur yang telah ada dan telah terbentuk selama berabad-abad lamanya. Lebih penting lagi, pengalaman terhadap proses penerawangan dapat memberikan kita keyakinan yang kukuh bahwa kita dapat mempelajari cara untuk mengembangkan kesadaran kita melalui ruang dan waktu—agar kita bisa mengeksplorasi hal-hal yang tidak terbatas oleh waktu dan yang biasa dianggap sebagai hal mistis.

Memberikan kesempatan pada kesadaran Anda untuk berkembang dan meluas hingga dapat merasakan kemegahan yang tersimpan di dalam dunia ini, merupakan sebuah penghargaan besar. Dari praktik proses penerawangan ini seperti Anda membuka gerbang, dan dengan begitu, Anda dapat melihat dunia dengan sebenarnya serta mengenali siapa diri Anda sebenarnya.

Pujangga Sufi, Jalaludin Rumi mengingatkan kita bahwa kita dapat melihat diri kita dan kebaikan sejati kita pada orang lain. Kita memaafkan orang lain yang kita percaya bersalah pada diri kita, karena kita ingin beban kita di masa lalu tidak menghantui diri kita di masa depan. Karena, dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih sehat. Memikul dendam ialah serupa dengan memikul batu panas

Walaupun kita tidak pernah bisa benar-benar mengendalikan segala peristiwa di sekitar kita, namun kita pun juga memiliki kekuatan untuk memilih dan menyikapi bagaimana kita ingin mengalami

peristiwa-peristiwa tersebut. Kapanpun kita dapat mengendalikan tujuan dari hidup kita, baik itu secara individual maupun kolektif dengan memilih untuk mengarahkan dan memfokuskan perhatian kita pada aspek yang ada di dalam diri kita, agar kita menjadi semakin sadar dengan keberadaan diri kita.

Pilihan akan ke mana kita meletakkan dan memfokuskan perhatian kita merupakan kebebasan terkuat yang kita miliki. Fokus dan sikap yang kita pilih dapat berdampak tidak hanya pada persepsi dan pengalaman kita saja, namun juga pengalaman dan perilaku orang lain.

Terdapat lima hasrat keberadaaan yang mendefinisikan seluruh dinding yang mengekang dan menghambat kita. Kita harus bisa mengenali dan melepaskan hasrat-hasrat ini dari dalam diri, pikiran dan kehidupan kita. Kelima hasrat ini adalah:

Amarah Arogansi Rasa cemburu Kebodohan Nafsu/syahwat

Jika seseorang memutuskan untuk mencari makna dari hidupnya, maka dia harus terlebih dahulu meyakini sepenuh hati bahwa hidup itu memang mengandung sebuah makna yang berharga. Selain itu, dia pun juga harus memiliki visi akan makna tersebut. Jika Anda tidak dapat memanfaatkan keberadaan Anda dengan sebaik mungkin, maka Anda tidak akan dapat menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING!

(3)

Tanpa sadar, kita selalu memberikan arti pada segala hal yang kita temui di dunia ini. Kita selalu memberikan arti berdasarkan

pengalaman yang telah kita miliki. Dengan cara seperti itulah kita membuat semua yang kita temui menjadi sesuatu yang benar-benar nyata. Dan, kita akan selalu mencari pengalaman rasa kasih terlebih dahulu sebelum mencari pengalaman lainnya. Dalam keadaan meditatif, kita akan menyadari bahwa kita bukanlah sebuah tubuh, melainkan sebuah kesadaran nonlokal, yang tidak terbatas dan bernyawa, yang bersemayam di dalam sesosok tubuh. Bersandar pada aliran megah dari kesadaran akan kasih—yang biasa disebut dengan Tuhan—kita menemukan bahwa di dalam diri kita, telah memiliki segala hal yang mungkin kita butuhkan dan kita cari selama ini.

Pikiran kita tidaklah memiliki batasan dan kesadaran kita memenuhi dan melampaui pemahaman kita mengenai waktu dan ruang. Kemampuan cenayang kita, terutama Penerawangan, terfokus pada kesadaran megah yang berada dalam ruang tanpa batasan dan bisa terus berkembang. Kemampuan cenayang tidaklah sekuler maupun sakral; kemampuan ini hanyalah kemampuan biasa pada seorang manusia. Kita semua dapat menggunakannya untuk menemukan kunci mobil yang hilang, atau menemukan tempat parkir, atau mengubah pasar saham, atau malah bisa juga digunakan untuk mencari jati diri.

BATASAN ILMIAH YANG BELUM DIKETAHUI

Sebagian besar manusia memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan

kemungkinan masalah kehilangan privasi. Ketika ego pribadi kita terdesak oleh perkembangan ilmu pengetahuan, konsep akan jati diri kita sebenarnya jadi meningkat dengan pesat. Begitu kita dapat melepaskan ego pribadi yang terus berusaha mengikat kita, maka kita akan dapat melebur ke dalam sebuah keintiman tanpa hadirnya rasa takut akan kehilangan jati diri kita. Kita dapat menyebarkan aliran energi kasih dengan orang lain dan sekaligus mengembangkan jati diri kita. Keintiman sama sekali bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti; melainkan, keintiman adalah hal yang perlu untuk dirayakan dan dibanggakan.

Bahkan pada kenyataannya, prinsip untuk dapat menemukan jawaban dari segala penelitian mengenai hal ini adalah dengan menyadari dan meyakini bahwa tidak ada ruang maupun waktu yang membatasi kesadaran kita. Dengan kata lain, kita semua di dunia ini merupakan sebuah kesatuan. Atau, dalam keyakinan Buddha dan dalam teori ahli fisika kuantum, terdapat sebuah ungkapan: “Perpisahan hanyalah sebuah ilusi”.

Kita semua hidup dalam realita “nonlokal”, yaitu di mana kita percaya bahwa kehidupan kita tidak terpengaruh dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar dari lingkup jarak kesadaran kita. Ide ini

menimbulkan sebuah kegelisahan bagi para peneliti fisika. Karena dengan adanya kenyataan seperti ini berarti eksperimen dalam laboratorium merupakan sebuah subjek dari sebuah kekuatan yang berada dalam kendali dan pengetahuan ilmiah.

Bahkan, dari data yang telah didapatkan melalui berbagai penelitian penerawangan menunjukkan sebuah bukti kuat, bahwa sebuah eksperimen bisa saja terpengaruh dari sebuah sinyal yang dikirim dari masa depan. Jadi, jawaban yang tepat dari pertanyaan singkat, “bagaimana caranya agar saya bisa mendeskripsikan secara fisik sebuah objek yang berada di jarak yang jauh dari saya?” adalah dengan menyadari bahwa objek tersebut sebetulnya tidaklah benar-benar berada pada jarak yang jauh dari kita. Besar

kemungkinan bahwa, data-data ini menunjukkan seluruh keadaan dan batasan waktu dan ruang berada di dalam kesadaran kita, tepat di mana Anda berada saat ini.

Eksperimen kuantum telah dilakukan dengan menggunakan dua photon, elektron, atom, yang kembar, dan bahkan juga dengan struktur atom yang cukup besar. Pada akhirnya nanti, tidak menutup kemungkinan bahwa segala sesuatunya akan berkembang dan keluar dari lingkupnya. Hukum dari mekanika kuantum tidak dapat

dirumuskan tanpa bantuan dari konsep kesadaran.

Deskripsi fisika dari fenomena yang paling memuaskan yang pernah diteliti kemungkinan adalah model matematis nonlokal dari ruang dan waktu, yang dikenal dengan “ruang Minkowski kompleks”. Herman Minkowski menemukan empat dimensi ruang dan waktu yang pernah digunakan oleh Einstein untuk mendeskripsikan rumusan relativitas istimewa miliknya yang telah dikenal luas. Ruang Minkowski terdiri dari tiga dimensi ruang nyata (x, y, z) dan sebuah dimensi waktu (ict), di mana “I” adalah akar persamaan dari –I, “c” adalah kecepatan cahaya, dan “t” adalah waktu. Model ini konsisten dengan pondasi mekanika kuantum.

Ruang Minkowski yang kompleks merupakan model geometrik yang murni dan telah diformulasikan pada koordinat ruang dan waktu yang ada, yang mana tiap tiga fase (jarak) dan satu tempo (waktu)

berkembang menjadi dua bagian yang nyata dan maya.

Kemampuan untuk mengakses informasi secara nonlokal ini, yang mana terbatasi oleh persepsi umum dapat dianggap sebagai sebuah hasil dari perpisahan antara penerawang dengan sasarannya. Agar kita dapat menghadirkan Penerawangan, kesadaran seseorang harus berada dalam keadaan berdampingan dengan peristiwa di masa depan yang dirasakannya.

Dalam ranah kesadaran, tergantung pada niat seseorang, perpisahan bisa menjadi kenyataan dan bisa menjadi hanya ilusi belaka. Walaupun pada suatu saat mungkin akan ditemukan bahwa ruang Minkowski kompleks bukanlah merupakan model terbaik untuk mendeskripsikan teori ruang dan waktu, para peneliti yakin dan percaya diri bahwa dua faktor yang terkandung di dalam model ruang Minkowski kompleks akan tetap bertahan, yaitu: 1. Bahwa fenomena ini bukanlah

merupakan hasil dari transmisi energetik; 2. Bahwa fenomena ini lebih

ini. Keberadaannya bahkan menjadi sebuah dasar dari sisi alamiah ruang dan waktu. Jadi, walaupun nonlokal ini bukan hal fisik, namun hal ini tersedia dan dapat diakses kapanpun kita inginkan.

Dalam Penerawangan, yang juga terjadi pada dunia penyembuhan, fokus intensi pelakunya memanggil dan memancing informasi yang dibutuhkan. Jadi, pada penyembuhan batiniah dan Penerawangan, sang penerawang dan penyembuh bertindak dan berperan sebagai seorang pembawa pesan atau seorang perantara.

Dalam proses Penerawangan, penerawang menerjemahkan pengalaman dan informasi yang mereka temukan kepada bentuk gambaran dan konsep verbal. Dalam pengobatan batiniah, sang penyembuh menginterpretasikan kesan dan pengalaman dari pasien dan mengubahnya pada bentuk diagnosa. Dan selain itu, tidak jarang pula pada proses pengobatan batiniah, terdapat proses tindakan memanipulasi energi menjadi sebuah penawar atau penyembuh bagi penyakit atau masalah yang dialami oleh pasien.

Dalam proses pengobatan batiniah juga diperkenalkan unsur lain. Dengan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh sang penyembuh, biasanya unsur kekuatan di luar dunia kita pun juga dilibatkan dan diperkenalkan, yaitu unsur yang biasa kita sebut dengan Tuhan. Dengan begitu, sang penyembuh tidak membuat sebuah interpretasi pun pada bentuk nonlokal, dan hal ini dipercaya dapat membuat sel-sel pasien kembali membentuk diri menjadi pola yang lebih menyehatkan.

Gagasan mengenai keadaan pikiran kita yang dapat melampaui ruang dan waktu bukanlah sebuah bentuk pemikiran yang baru. Dalam ajaran kepercayaan Buddhisme, terdapat sebuah gagasan mengenai wujud perpisahan yang dianggap sebagai sebuah ilusi dan bahwa kita dan dunia ini beserta isinya adalah sebuah kesatuan. Begitu koneksi spiritual semacam ini dialami oleh seseorang, rasa welas asih pada tiap makhluk yang ada di dunia ini merupakan sebuah konsekuensi yang datang dan terasa secara alamiah.

Ketika identifikasi bergeser dari tubuh yang wujud kepada keadaan

seperti juga dengan fungsi dari psikis yang merupakan sebuah langkah dalam jalur kesadaran—pikiran nonlokal membuat kita dapat melihat hal ini.

Salah satu logika yang digunakan oleh kepercayaan buddhisme adalah bahwa dunia itu bisa jadi: 1. Nyata; 2. Tidak nyata; 3. Nyata dan tidak nyata; 4. Tidak keduanya. Sedangkan dalam pemikiran analitis yang biasa dipakai oleh orang Barat adalah kita ini adalah sebuah sosok diri atau hanya jiwa tanpa penyangga yang merasuk ke dalam jasad. Dengan dua nilai logika seperti kepercayaan orang Barat ini, kenyataan terbingkai dalam pertanyaan seperti: “Apakah kita makhluk yang fana atau abadi?”, “Apakah pikiran dan jiwa merupakan bagian dari tubuh?”, atau, “Apakah cahaya sejatinya berbentuk gelombang atau partikel?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak memiliki jawaban ‘iya’ atau ‘tidak’. Hal ini harus dirasakan dan diamati dengan kesadaran penuh.

Mencapai pengetahuan tingkat tinggi tidaklah berarti kita bisa mengetahui segala hal. Namun, dengan mengajukan pertanyaan satu persatu, kita dapat mengetahui segala hal yang kita perlu ketahui. Terdapat empat area dalam aplikasi Penerawangan. Pertama adalah evaluasi, kedua adalah lokasi, ketiga diagnosis, dan keempat adalah ramalan.

Evaluasi dapat melingkup proses mempertimbangkan berbagai alternatif, seperti sebuah investasi atau pilihan teknologi atau tempat yang akan digunakan. Biasanya evaluasi merupakan campuran dari kemampuan intuisi batiniah dan nonbatiniah.

Kemampuan untuk meramal dapat menjadi aplikasi yang paling menjanjikan dari seluruh bentuk aplikasi batiniah. Meramalkan gempa, aktivitas gunung berapi, keadaan politik, perkembangan teknologi, keadaan cuaca, tingkat suku bunga, peluang investasi, dan tingkat harga komoditas adalah contoh-contoh kemampuan meramal yang cukup menjanjikan.

Objek Penerawangan haruslah sebuah objek yang menarik dan cukup

menyerang perhatian dan fokus penerawang.

Merupakan tanggung jawab dan tugas dari sang penerawang untuk terus melatih tindakan dan proses penerawangan. Penerawang harus bisa menjelaskan dan mengalami segala gambaran mental yang mereka dapatkan—tanpa ada penilaian, penghakiman atau penganalisaan terhadap apa yang mereka dapatkan. MENGAPA HARUS ESP?

Jika Anda belum pernah menemukan siapa Anda sesungguhnya, maka Anda akan berasumsi bahwa kompetensi hanyalah sebuah dinding yang terbuat dari pasir yang digunakan untuk menghalangi air pasang.

Penerawangan bukanlah semata-mata jalur spiritual, namun proses ini dapat mengarahkan kita ke sana, memberikan kita alat untuk

mengheningkan pikiran kita, dan mengikuti jalur yang telah ada dan telah terbentuk selama berabad-abad lamanya. Lebih penting lagi, pengalaman terhadap proses penerawangan dapat memberikan kita keyakinan yang kukuh bahwa kita dapat mempelajari cara untuk mengembangkan kesadaran kita melalui ruang dan waktu—agar kita bisa mengeksplorasi hal-hal yang tidak terbatas oleh waktu dan yang biasa dianggap sebagai hal mistis.

Memberikan kesempatan pada kesadaran Anda untuk berkembang dan meluas hingga dapat merasakan kemegahan yang tersimpan di dalam dunia ini, merupakan sebuah penghargaan besar. Dari praktik proses penerawangan ini seperti Anda membuka gerbang, dan dengan begitu, Anda dapat melihat dunia dengan sebenarnya serta mengenali siapa diri Anda sebenarnya.

Pujangga Sufi, Jalaludin Rumi mengingatkan kita bahwa kita dapat melihat diri kita dan kebaikan sejati kita pada orang lain. Kita memaafkan orang lain yang kita percaya bersalah pada diri kita, karena kita ingin beban kita di masa lalu tidak menghantui diri kita di masa depan. Karena, dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih sehat. Memikul dendam ialah serupa dengan memikul batu panas

Walaupun kita tidak pernah bisa benar-benar mengendalikan segala peristiwa di sekitar kita, namun kita pun juga memiliki kekuatan untuk memilih dan menyikapi bagaimana kita ingin mengalami

peristiwa-peristiwa tersebut. Kapanpun kita dapat mengendalikan tujuan dari hidup kita, baik itu secara individual maupun kolektif dengan memilih untuk mengarahkan dan memfokuskan perhatian kita pada aspek yang ada di dalam diri kita, agar kita menjadi semakin sadar dengan keberadaan diri kita.

Pilihan akan ke mana kita meletakkan dan memfokuskan perhatian kita merupakan kebebasan terkuat yang kita miliki. Fokus dan sikap yang kita pilih dapat berdampak tidak hanya pada persepsi dan pengalaman kita saja, namun juga pengalaman dan perilaku orang lain.

Terdapat lima hasrat keberadaaan yang mendefinisikan seluruh dinding yang mengekang dan menghambat kita. Kita harus bisa mengenali dan melepaskan hasrat-hasrat ini dari dalam diri, pikiran dan kehidupan kita. Kelima hasrat ini adalah:

Amarah Arogansi Rasa cemburu Kebodohan Nafsu/syahwat

Jika seseorang memutuskan untuk mencari makna dari hidupnya, maka dia harus terlebih dahulu meyakini sepenuh hati bahwa hidup itu memang mengandung sebuah makna yang berharga. Selain itu, dia pun juga harus memiliki visi akan makna tersebut. Jika Anda tidak dapat memanfaatkan keberadaan Anda dengan sebaik mungkin, maka Anda tidak akan dapat menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING!

Matriks seperti ini merupakan sebuah ukuran dari struktur ruang dan waktu di mana kita hidup saat ini. Dalam struktur ini, kita akan mampu mendefinisikan ruang dan waktu secara fisik maupun psikis, yang mana biasa disebut sebagai “garis batas dunia (world line)”.

(4)

Tanpa sadar, kita selalu memberikan arti pada segala hal yang kita temui di dunia ini. Kita selalu memberikan arti berdasarkan

pengalaman yang telah kita miliki. Dengan cara seperti itulah kita membuat semua yang kita temui menjadi sesuatu yang benar-benar nyata. Dan, kita akan selalu mencari pengalaman rasa kasih terlebih dahulu sebelum mencari pengalaman lainnya. Dalam keadaan meditatif, kita akan menyadari bahwa kita bukanlah sebuah tubuh, melainkan sebuah kesadaran nonlokal, yang tidak terbatas dan bernyawa, yang bersemayam di dalam sesosok tubuh. Bersandar pada aliran megah dari kesadaran akan kasih—yang biasa disebut dengan Tuhan—kita menemukan bahwa di dalam diri kita, telah memiliki segala hal yang mungkin kita butuhkan dan kita cari selama ini.

Pikiran kita tidaklah memiliki batasan dan kesadaran kita memenuhi dan melampaui pemahaman kita mengenai waktu dan ruang. Kemampuan cenayang kita, terutama Penerawangan, terfokus pada kesadaran megah yang berada dalam ruang tanpa batasan dan bisa terus berkembang. Kemampuan cenayang tidaklah sekuler maupun sakral; kemampuan ini hanyalah kemampuan biasa pada seorang manusia. Kita semua dapat menggunakannya untuk menemukan kunci mobil yang hilang, atau menemukan tempat parkir, atau mengubah pasar saham, atau malah bisa juga digunakan untuk mencari jati diri.

BATASAN ILMIAH YANG BELUM DIKETAHUI

Sebagian besar manusia memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan

kemungkinan masalah kehilangan privasi. Ketika ego pribadi kita terdesak oleh perkembangan ilmu pengetahuan, konsep akan jati diri kita sebenarnya jadi meningkat dengan pesat. Begitu kita dapat melepaskan ego pribadi yang terus berusaha mengikat kita, maka kita akan dapat melebur ke dalam sebuah keintiman tanpa hadirnya rasa takut akan kehilangan jati diri kita. Kita dapat menyebarkan aliran energi kasih dengan orang lain dan sekaligus mengembangkan jati diri kita. Keintiman sama sekali bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti; melainkan, keintiman adalah hal yang perlu untuk dirayakan dan dibanggakan.

Bahkan pada kenyataannya, prinsip untuk dapat menemukan jawaban dari segala penelitian mengenai hal ini adalah dengan menyadari dan meyakini bahwa tidak ada ruang maupun waktu yang membatasi kesadaran kita. Dengan kata lain, kita semua di dunia ini merupakan sebuah kesatuan. Atau, dalam keyakinan Buddha dan dalam teori ahli fisika kuantum, terdapat sebuah ungkapan: “Perpisahan hanyalah sebuah ilusi”.

Kita semua hidup dalam realita “nonlokal”, yaitu di mana kita percaya bahwa kehidupan kita tidak terpengaruh dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar dari lingkup jarak kesadaran kita. Ide ini

menimbulkan sebuah kegelisahan bagi para peneliti fisika. Karena dengan adanya kenyataan seperti ini berarti eksperimen dalam laboratorium merupakan sebuah subjek dari sebuah kekuatan yang berada dalam kendali dan pengetahuan ilmiah.

Bahkan, dari data yang telah didapatkan melalui berbagai penelitian penerawangan menunjukkan sebuah bukti kuat, bahwa sebuah eksperimen bisa saja terpengaruh dari sebuah sinyal yang dikirim dari masa depan. Jadi, jawaban yang tepat dari pertanyaan singkat, “bagaimana caranya agar saya bisa mendeskripsikan secara fisik sebuah objek yang berada di jarak yang jauh dari saya?” adalah dengan menyadari bahwa objek tersebut sebetulnya tidaklah benar-benar berada pada jarak yang jauh dari kita. Besar

kemungkinan bahwa, data-data ini menunjukkan seluruh keadaan dan batasan waktu dan ruang berada di dalam kesadaran kita, tepat di mana Anda berada saat ini.

Eksperimen kuantum telah dilakukan dengan menggunakan dua photon, elektron, atom, yang kembar, dan bahkan juga dengan struktur atom yang cukup besar. Pada akhirnya nanti, tidak menutup kemungkinan bahwa segala sesuatunya akan berkembang dan keluar dari lingkupnya. Hukum dari mekanika kuantum tidak dapat

dirumuskan tanpa bantuan dari konsep kesadaran.

Deskripsi fisika dari fenomena yang paling memuaskan yang pernah diteliti kemungkinan adalah model matematis nonlokal dari ruang dan waktu, yang dikenal dengan “ruang Minkowski kompleks”. Herman Minkowski menemukan empat dimensi ruang dan waktu yang pernah digunakan oleh Einstein untuk mendeskripsikan rumusan relativitas istimewa miliknya yang telah dikenal luas. Ruang Minkowski terdiri dari tiga dimensi ruang nyata (x, y, z) dan sebuah dimensi waktu (ict), di mana “I” adalah akar persamaan dari –I, “c” adalah kecepatan cahaya, dan “t” adalah waktu. Model ini konsisten dengan pondasi mekanika kuantum.

Ruang Minkowski yang kompleks merupakan model geometrik yang murni dan telah diformulasikan pada koordinat ruang dan waktu yang ada, yang mana tiap tiga fase (jarak) dan satu tempo (waktu)

berkembang menjadi dua bagian yang nyata dan maya.

Kemampuan untuk mengakses informasi secara nonlokal ini, yang mana terbatasi oleh persepsi umum dapat dianggap sebagai sebuah hasil dari perpisahan antara penerawang dengan sasarannya. Agar kita dapat menghadirkan Penerawangan, kesadaran seseorang harus berada dalam keadaan berdampingan dengan peristiwa di masa depan yang dirasakannya.

Dalam ranah kesadaran, tergantung pada niat seseorang, perpisahan bisa menjadi kenyataan dan bisa menjadi hanya ilusi belaka. Walaupun pada suatu saat mungkin akan ditemukan bahwa ruang Minkowski kompleks bukanlah merupakan model terbaik untuk mendeskripsikan teori ruang dan waktu, para peneliti yakin dan percaya diri bahwa dua faktor yang terkandung di dalam model ruang Minkowski kompleks akan tetap bertahan, yaitu: 1. Bahwa fenomena ini bukanlah

merupakan hasil dari transmisi energetik; 2. Bahwa fenomena ini lebih

ini. Keberadaannya bahkan menjadi sebuah dasar dari sisi alamiah ruang dan waktu. Jadi, walaupun nonlokal ini bukan hal fisik, namun hal ini tersedia dan dapat diakses kapanpun kita inginkan.

Dalam Penerawangan, yang juga terjadi pada dunia penyembuhan, fokus intensi pelakunya memanggil dan memancing informasi yang dibutuhkan. Jadi, pada penyembuhan batiniah dan Penerawangan, sang penerawang dan penyembuh bertindak dan berperan sebagai seorang pembawa pesan atau seorang perantara.

Dalam proses Penerawangan, penerawang menerjemahkan pengalaman dan informasi yang mereka temukan kepada bentuk gambaran dan konsep verbal. Dalam pengobatan batiniah, sang penyembuh menginterpretasikan kesan dan pengalaman dari pasien dan mengubahnya pada bentuk diagnosa. Dan selain itu, tidak jarang pula pada proses pengobatan batiniah, terdapat proses tindakan memanipulasi energi menjadi sebuah penawar atau penyembuh bagi penyakit atau masalah yang dialami oleh pasien.

Dalam proses pengobatan batiniah juga diperkenalkan unsur lain. Dengan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh sang penyembuh, biasanya unsur kekuatan di luar dunia kita pun juga dilibatkan dan diperkenalkan, yaitu unsur yang biasa kita sebut dengan Tuhan. Dengan begitu, sang penyembuh tidak membuat sebuah interpretasi pun pada bentuk nonlokal, dan hal ini dipercaya dapat membuat sel-sel pasien kembali membentuk diri menjadi pola yang lebih menyehatkan.

Gagasan mengenai keadaan pikiran kita yang dapat melampaui ruang dan waktu bukanlah sebuah bentuk pemikiran yang baru. Dalam ajaran kepercayaan Buddhisme, terdapat sebuah gagasan mengenai wujud perpisahan yang dianggap sebagai sebuah ilusi dan bahwa kita dan dunia ini beserta isinya adalah sebuah kesatuan. Begitu koneksi spiritual semacam ini dialami oleh seseorang, rasa welas asih pada tiap makhluk yang ada di dunia ini merupakan sebuah konsekuensi yang datang dan terasa secara alamiah.

Ketika identifikasi bergeser dari tubuh yang wujud kepada keadaan

seperti juga dengan fungsi dari psikis yang merupakan sebuah langkah dalam jalur kesadaran—pikiran nonlokal membuat kita dapat melihat hal ini.

Salah satu logika yang digunakan oleh kepercayaan buddhisme adalah bahwa dunia itu bisa jadi: 1. Nyata; 2. Tidak nyata; 3. Nyata dan tidak nyata; 4. Tidak keduanya. Sedangkan dalam pemikiran analitis yang biasa dipakai oleh orang Barat adalah kita ini adalah sebuah sosok diri atau hanya jiwa tanpa penyangga yang merasuk ke dalam jasad. Dengan dua nilai logika seperti kepercayaan orang Barat ini, kenyataan terbingkai dalam pertanyaan seperti: “Apakah kita makhluk yang fana atau abadi?”, “Apakah pikiran dan jiwa merupakan bagian dari tubuh?”, atau, “Apakah cahaya sejatinya berbentuk gelombang atau partikel?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak memiliki jawaban ‘iya’ atau ‘tidak’. Hal ini harus dirasakan dan diamati dengan kesadaran penuh.

Mencapai pengetahuan tingkat tinggi tidaklah berarti kita bisa mengetahui segala hal. Namun, dengan mengajukan pertanyaan satu persatu, kita dapat mengetahui segala hal yang kita perlu ketahui. Terdapat empat area dalam aplikasi Penerawangan. Pertama adalah evaluasi, kedua adalah lokasi, ketiga diagnosis, dan keempat adalah ramalan.

Evaluasi dapat melingkup proses mempertimbangkan berbagai alternatif, seperti sebuah investasi atau pilihan teknologi atau tempat yang akan digunakan. Biasanya evaluasi merupakan campuran dari kemampuan intuisi batiniah dan nonbatiniah.

Kemampuan untuk meramal dapat menjadi aplikasi yang paling menjanjikan dari seluruh bentuk aplikasi batiniah. Meramalkan gempa, aktivitas gunung berapi, keadaan politik, perkembangan teknologi, keadaan cuaca, tingkat suku bunga, peluang investasi, dan tingkat harga komoditas adalah contoh-contoh kemampuan meramal yang cukup menjanjikan.

Objek Penerawangan haruslah sebuah objek yang menarik dan cukup

menyerang perhatian dan fokus penerawang.

Merupakan tanggung jawab dan tugas dari sang penerawang untuk terus melatih tindakan dan proses penerawangan. Penerawang harus bisa menjelaskan dan mengalami segala gambaran mental yang mereka dapatkan—tanpa ada penilaian, penghakiman atau penganalisaan terhadap apa yang mereka dapatkan. MENGAPA HARUS ESP?

Jika Anda belum pernah menemukan siapa Anda sesungguhnya, maka Anda akan berasumsi bahwa kompetensi hanyalah sebuah dinding yang terbuat dari pasir yang digunakan untuk menghalangi air pasang.

Penerawangan bukanlah semata-mata jalur spiritual, namun proses ini dapat mengarahkan kita ke sana, memberikan kita alat untuk

mengheningkan pikiran kita, dan mengikuti jalur yang telah ada dan telah terbentuk selama berabad-abad lamanya. Lebih penting lagi, pengalaman terhadap proses penerawangan dapat memberikan kita keyakinan yang kukuh bahwa kita dapat mempelajari cara untuk mengembangkan kesadaran kita melalui ruang dan waktu—agar kita bisa mengeksplorasi hal-hal yang tidak terbatas oleh waktu dan yang biasa dianggap sebagai hal mistis.

Memberikan kesempatan pada kesadaran Anda untuk berkembang dan meluas hingga dapat merasakan kemegahan yang tersimpan di dalam dunia ini, merupakan sebuah penghargaan besar. Dari praktik proses penerawangan ini seperti Anda membuka gerbang, dan dengan begitu, Anda dapat melihat dunia dengan sebenarnya serta mengenali siapa diri Anda sebenarnya.

Pujangga Sufi, Jalaludin Rumi mengingatkan kita bahwa kita dapat melihat diri kita dan kebaikan sejati kita pada orang lain. Kita memaafkan orang lain yang kita percaya bersalah pada diri kita, karena kita ingin beban kita di masa lalu tidak menghantui diri kita di masa depan. Karena, dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih sehat. Memikul dendam ialah serupa dengan memikul batu panas

Walaupun kita tidak pernah bisa benar-benar mengendalikan segala peristiwa di sekitar kita, namun kita pun juga memiliki kekuatan untuk memilih dan menyikapi bagaimana kita ingin mengalami

peristiwa-peristiwa tersebut. Kapanpun kita dapat mengendalikan tujuan dari hidup kita, baik itu secara individual maupun kolektif dengan memilih untuk mengarahkan dan memfokuskan perhatian kita pada aspek yang ada di dalam diri kita, agar kita menjadi semakin sadar dengan keberadaan diri kita.

Pilihan akan ke mana kita meletakkan dan memfokuskan perhatian kita merupakan kebebasan terkuat yang kita miliki. Fokus dan sikap yang kita pilih dapat berdampak tidak hanya pada persepsi dan pengalaman kita saja, namun juga pengalaman dan perilaku orang lain.

Terdapat lima hasrat keberadaaan yang mendefinisikan seluruh dinding yang mengekang dan menghambat kita. Kita harus bisa mengenali dan melepaskan hasrat-hasrat ini dari dalam diri, pikiran dan kehidupan kita. Kelima hasrat ini adalah:

Amarah Arogansi Rasa cemburu Kebodohan Nafsu/syahwat

Jika seseorang memutuskan untuk mencari makna dari hidupnya, maka dia harus terlebih dahulu meyakini sepenuh hati bahwa hidup itu memang mengandung sebuah makna yang berharga. Selain itu, dia pun juga harus memiliki visi akan makna tersebut. Jika Anda tidak dapat memanfaatkan keberadaan Anda dengan sebaik mungkin, maka Anda tidak akan dapat menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING!

Kita memiliki kesempatan untuk mengalami dan merasakan sesosok diri, namun ini bukanlah kita yang sesungguhnya. Bahkan, dalam ajaran Sufisme, diri atau ego adalah sebuah wujud campuran dari masa lalu; hal inilah yang menjadi wujud nyata—namun belum berarti itu berarti siapa diri kita sebenarnya.

(5)

Tanpa sadar, kita selalu memberikan arti pada segala hal yang kita temui di dunia ini. Kita selalu memberikan arti berdasarkan

pengalaman yang telah kita miliki. Dengan cara seperti itulah kita membuat semua yang kita temui menjadi sesuatu yang benar-benar nyata. Dan, kita akan selalu mencari pengalaman rasa kasih terlebih dahulu sebelum mencari pengalaman lainnya. Dalam keadaan meditatif, kita akan menyadari bahwa kita bukanlah sebuah tubuh, melainkan sebuah kesadaran nonlokal, yang tidak terbatas dan bernyawa, yang bersemayam di dalam sesosok tubuh. Bersandar pada aliran megah dari kesadaran akan kasih—yang biasa disebut dengan Tuhan—kita menemukan bahwa di dalam diri kita, telah memiliki segala hal yang mungkin kita butuhkan dan kita cari selama ini.

Pikiran kita tidaklah memiliki batasan dan kesadaran kita memenuhi dan melampaui pemahaman kita mengenai waktu dan ruang. Kemampuan cenayang kita, terutama Penerawangan, terfokus pada kesadaran megah yang berada dalam ruang tanpa batasan dan bisa terus berkembang. Kemampuan cenayang tidaklah sekuler maupun sakral; kemampuan ini hanyalah kemampuan biasa pada seorang manusia. Kita semua dapat menggunakannya untuk menemukan kunci mobil yang hilang, atau menemukan tempat parkir, atau mengubah pasar saham, atau malah bisa juga digunakan untuk mencari jati diri.

BATASAN ILMIAH YANG BELUM DIKETAHUI

Sebagian besar manusia memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan

kemungkinan masalah kehilangan privasi. Ketika ego pribadi kita terdesak oleh perkembangan ilmu pengetahuan, konsep akan jati diri kita sebenarnya jadi meningkat dengan pesat. Begitu kita dapat melepaskan ego pribadi yang terus berusaha mengikat kita, maka kita akan dapat melebur ke dalam sebuah keintiman tanpa hadirnya rasa takut akan kehilangan jati diri kita. Kita dapat menyebarkan aliran energi kasih dengan orang lain dan sekaligus mengembangkan jati diri kita. Keintiman sama sekali bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti; melainkan, keintiman adalah hal yang perlu untuk dirayakan dan dibanggakan.

Bahkan pada kenyataannya, prinsip untuk dapat menemukan jawaban dari segala penelitian mengenai hal ini adalah dengan menyadari dan meyakini bahwa tidak ada ruang maupun waktu yang membatasi kesadaran kita. Dengan kata lain, kita semua di dunia ini merupakan sebuah kesatuan. Atau, dalam keyakinan Buddha dan dalam teori ahli fisika kuantum, terdapat sebuah ungkapan: “Perpisahan hanyalah sebuah ilusi”.

Kita semua hidup dalam realita “nonlokal”, yaitu di mana kita percaya bahwa kehidupan kita tidak terpengaruh dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar dari lingkup jarak kesadaran kita. Ide ini

menimbulkan sebuah kegelisahan bagi para peneliti fisika. Karena dengan adanya kenyataan seperti ini berarti eksperimen dalam laboratorium merupakan sebuah subjek dari sebuah kekuatan yang berada dalam kendali dan pengetahuan ilmiah.

Bahkan, dari data yang telah didapatkan melalui berbagai penelitian penerawangan menunjukkan sebuah bukti kuat, bahwa sebuah eksperimen bisa saja terpengaruh dari sebuah sinyal yang dikirim dari masa depan. Jadi, jawaban yang tepat dari pertanyaan singkat, “bagaimana caranya agar saya bisa mendeskripsikan secara fisik sebuah objek yang berada di jarak yang jauh dari saya?” adalah dengan menyadari bahwa objek tersebut sebetulnya tidaklah benar-benar berada pada jarak yang jauh dari kita. Besar

kemungkinan bahwa, data-data ini menunjukkan seluruh keadaan dan batasan waktu dan ruang berada di dalam kesadaran kita, tepat di mana Anda berada saat ini.

Eksperimen kuantum telah dilakukan dengan menggunakan dua photon, elektron, atom, yang kembar, dan bahkan juga dengan struktur atom yang cukup besar. Pada akhirnya nanti, tidak menutup kemungkinan bahwa segala sesuatunya akan berkembang dan keluar dari lingkupnya. Hukum dari mekanika kuantum tidak dapat

dirumuskan tanpa bantuan dari konsep kesadaran.

Deskripsi fisika dari fenomena yang paling memuaskan yang pernah diteliti kemungkinan adalah model matematis nonlokal dari ruang dan waktu, yang dikenal dengan “ruang Minkowski kompleks”. Herman Minkowski menemukan empat dimensi ruang dan waktu yang pernah digunakan oleh Einstein untuk mendeskripsikan rumusan relativitas istimewa miliknya yang telah dikenal luas. Ruang Minkowski terdiri dari tiga dimensi ruang nyata (x, y, z) dan sebuah dimensi waktu (ict), di mana “I” adalah akar persamaan dari –I, “c” adalah kecepatan cahaya, dan “t” adalah waktu. Model ini konsisten dengan pondasi mekanika kuantum.

Ruang Minkowski yang kompleks merupakan model geometrik yang murni dan telah diformulasikan pada koordinat ruang dan waktu yang ada, yang mana tiap tiga fase (jarak) dan satu tempo (waktu)

berkembang menjadi dua bagian yang nyata dan maya.

Kemampuan untuk mengakses informasi secara nonlokal ini, yang mana terbatasi oleh persepsi umum dapat dianggap sebagai sebuah hasil dari perpisahan antara penerawang dengan sasarannya. Agar kita dapat menghadirkan Penerawangan, kesadaran seseorang harus berada dalam keadaan berdampingan dengan peristiwa di masa depan yang dirasakannya.

Dalam ranah kesadaran, tergantung pada niat seseorang, perpisahan bisa menjadi kenyataan dan bisa menjadi hanya ilusi belaka. Walaupun pada suatu saat mungkin akan ditemukan bahwa ruang Minkowski kompleks bukanlah merupakan model terbaik untuk mendeskripsikan teori ruang dan waktu, para peneliti yakin dan percaya diri bahwa dua faktor yang terkandung di dalam model ruang Minkowski kompleks akan tetap bertahan, yaitu: 1. Bahwa fenomena ini bukanlah

merupakan hasil dari transmisi energetik; 2. Bahwa fenomena ini lebih

ini. Keberadaannya bahkan menjadi sebuah dasar dari sisi alamiah ruang dan waktu. Jadi, walaupun nonlokal ini bukan hal fisik, namun hal ini tersedia dan dapat diakses kapanpun kita inginkan.

Dalam Penerawangan, yang juga terjadi pada dunia penyembuhan, fokus intensi pelakunya memanggil dan memancing informasi yang dibutuhkan. Jadi, pada penyembuhan batiniah dan Penerawangan, sang penerawang dan penyembuh bertindak dan berperan sebagai seorang pembawa pesan atau seorang perantara.

Dalam proses Penerawangan, penerawang menerjemahkan pengalaman dan informasi yang mereka temukan kepada bentuk gambaran dan konsep verbal. Dalam pengobatan batiniah, sang penyembuh menginterpretasikan kesan dan pengalaman dari pasien dan mengubahnya pada bentuk diagnosa. Dan selain itu, tidak jarang pula pada proses pengobatan batiniah, terdapat proses tindakan memanipulasi energi menjadi sebuah penawar atau penyembuh bagi penyakit atau masalah yang dialami oleh pasien.

Dalam proses pengobatan batiniah juga diperkenalkan unsur lain. Dengan sikap dan tindakan yang dilakukan oleh sang penyembuh, biasanya unsur kekuatan di luar dunia kita pun juga dilibatkan dan diperkenalkan, yaitu unsur yang biasa kita sebut dengan Tuhan. Dengan begitu, sang penyembuh tidak membuat sebuah interpretasi pun pada bentuk nonlokal, dan hal ini dipercaya dapat membuat sel-sel pasien kembali membentuk diri menjadi pola yang lebih menyehatkan.

Gagasan mengenai keadaan pikiran kita yang dapat melampaui ruang dan waktu bukanlah sebuah bentuk pemikiran yang baru. Dalam ajaran kepercayaan Buddhisme, terdapat sebuah gagasan mengenai wujud perpisahan yang dianggap sebagai sebuah ilusi dan bahwa kita dan dunia ini beserta isinya adalah sebuah kesatuan. Begitu koneksi spiritual semacam ini dialami oleh seseorang, rasa welas asih pada tiap makhluk yang ada di dunia ini merupakan sebuah konsekuensi yang datang dan terasa secara alamiah.

Ketika identifikasi bergeser dari tubuh yang wujud kepada keadaan

seperti juga dengan fungsi dari psikis yang merupakan sebuah langkah dalam jalur kesadaran—pikiran nonlokal membuat kita dapat melihat hal ini.

Salah satu logika yang digunakan oleh kepercayaan buddhisme adalah bahwa dunia itu bisa jadi: 1. Nyata; 2. Tidak nyata; 3. Nyata dan tidak nyata; 4. Tidak keduanya. Sedangkan dalam pemikiran analitis yang biasa dipakai oleh orang Barat adalah kita ini adalah sebuah sosok diri atau hanya jiwa tanpa penyangga yang merasuk ke dalam jasad. Dengan dua nilai logika seperti kepercayaan orang Barat ini, kenyataan terbingkai dalam pertanyaan seperti: “Apakah kita makhluk yang fana atau abadi?”, “Apakah pikiran dan jiwa merupakan bagian dari tubuh?”, atau, “Apakah cahaya sejatinya berbentuk gelombang atau partikel?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak memiliki jawaban ‘iya’ atau ‘tidak’. Hal ini harus dirasakan dan diamati dengan kesadaran penuh.

Mencapai pengetahuan tingkat tinggi tidaklah berarti kita bisa mengetahui segala hal. Namun, dengan mengajukan pertanyaan satu persatu, kita dapat mengetahui segala hal yang kita perlu ketahui. Terdapat empat area dalam aplikasi Penerawangan. Pertama adalah evaluasi, kedua adalah lokasi, ketiga diagnosis, dan keempat adalah ramalan.

Evaluasi dapat melingkup proses mempertimbangkan berbagai alternatif, seperti sebuah investasi atau pilihan teknologi atau tempat yang akan digunakan. Biasanya evaluasi merupakan campuran dari kemampuan intuisi batiniah dan nonbatiniah.

Kemampuan untuk meramal dapat menjadi aplikasi yang paling menjanjikan dari seluruh bentuk aplikasi batiniah. Meramalkan gempa, aktivitas gunung berapi, keadaan politik, perkembangan teknologi, keadaan cuaca, tingkat suku bunga, peluang investasi, dan tingkat harga komoditas adalah contoh-contoh kemampuan meramal yang cukup menjanjikan.

Objek Penerawangan haruslah sebuah objek yang menarik dan cukup

menyerang perhatian dan fokus penerawang.

Merupakan tanggung jawab dan tugas dari sang penerawang untuk terus melatih tindakan dan proses penerawangan. Penerawang harus bisa menjelaskan dan mengalami segala gambaran mental yang mereka dapatkan—tanpa ada penilaian, penghakiman atau penganalisaan terhadap apa yang mereka dapatkan. MENGAPA HARUS ESP?

Jika Anda belum pernah menemukan siapa Anda sesungguhnya, maka Anda akan berasumsi bahwa kompetensi hanyalah sebuah dinding yang terbuat dari pasir yang digunakan untuk menghalangi air pasang.

Penerawangan bukanlah semata-mata jalur spiritual, namun proses ini dapat mengarahkan kita ke sana, memberikan kita alat untuk

mengheningkan pikiran kita, dan mengikuti jalur yang telah ada dan telah terbentuk selama berabad-abad lamanya. Lebih penting lagi, pengalaman terhadap proses penerawangan dapat memberikan kita keyakinan yang kukuh bahwa kita dapat mempelajari cara untuk mengembangkan kesadaran kita melalui ruang dan waktu—agar kita bisa mengeksplorasi hal-hal yang tidak terbatas oleh waktu dan yang biasa dianggap sebagai hal mistis.

Memberikan kesempatan pada kesadaran Anda untuk berkembang dan meluas hingga dapat merasakan kemegahan yang tersimpan di dalam dunia ini, merupakan sebuah penghargaan besar. Dari praktik proses penerawangan ini seperti Anda membuka gerbang, dan dengan begitu, Anda dapat melihat dunia dengan sebenarnya serta mengenali siapa diri Anda sebenarnya.

Pujangga Sufi, Jalaludin Rumi mengingatkan kita bahwa kita dapat melihat diri kita dan kebaikan sejati kita pada orang lain. Kita memaafkan orang lain yang kita percaya bersalah pada diri kita, karena kita ingin beban kita di masa lalu tidak menghantui diri kita di masa depan. Karena, dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih sehat. Memikul dendam ialah serupa dengan memikul batu panas

Walaupun kita tidak pernah bisa benar-benar mengendalikan segala peristiwa di sekitar kita, namun kita pun juga memiliki kekuatan untuk memilih dan menyikapi bagaimana kita ingin mengalami

peristiwa-peristiwa tersebut. Kapanpun kita dapat mengendalikan tujuan dari hidup kita, baik itu secara individual maupun kolektif dengan memilih untuk mengarahkan dan memfokuskan perhatian kita pada aspek yang ada di dalam diri kita, agar kita menjadi semakin sadar dengan keberadaan diri kita.

Pilihan akan ke mana kita meletakkan dan memfokuskan perhatian kita merupakan kebebasan terkuat yang kita miliki. Fokus dan sikap yang kita pilih dapat berdampak tidak hanya pada persepsi dan pengalaman kita saja, namun juga pengalaman dan perilaku orang lain.

Terdapat lima hasrat keberadaaan yang mendefinisikan seluruh dinding yang mengekang dan menghambat kita. Kita harus bisa mengenali dan melepaskan hasrat-hasrat ini dari dalam diri, pikiran dan kehidupan kita. Kelima hasrat ini adalah:

Amarah Arogansi Rasa cemburu Kebodohan Nafsu/syahwat

Jika seseorang memutuskan untuk mencari makna dari hidupnya, maka dia harus terlebih dahulu meyakini sepenuh hati bahwa hidup itu memang mengandung sebuah makna yang berharga. Selain itu, dia pun juga harus memiliki visi akan makna tersebut. Jika Anda tidak dapat memanfaatkan keberadaan Anda dengan sebaik mungkin, maka Anda tidak akan dapat menemukan kebahagiaan sejati dalam hidup ini.

SEMOGA ANDA MENIKMATI AQUARIUS NOTE INI. HAPPY READING!

Diagnosa masalah medis, masalah mekanis, masalah keamanan, masalah sumber daya manusia, dan masalah lingkungan dan kesehatan merupakan aplikasi-aplikasi yang mungkin terjadi dan dapat ditangani para praktisi batiniah dan intuitif.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian oleh Liapis dkk (2001) yang mengambil jaringan paravagina dan ligamentum sakrouterina didapatkan penurunan ekspresi kolagen III pada wanita

4.  Pedoman  PKB  dan  Angka  Kreditnya,  Buku  4,  Ditjend  Peningkatan  Mutu  Pendidik  dan  Tenaga  Kependidikan,  Kemendiknas, Tahun 2010 

Game bermain dan belajar di dunia sejarah kebudayaan mengenai gatotkaca dan keris sebagai senjata tradisional indonesia permainan ini diajukan untuk semua

Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi pada gudang bahan kimia di mana bahan bereaksi dengan udara, air dan juga dengan bahan-bahan lainnya yang mudah meledak

Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menengah orang dapat tidur dengan nyenyak, sedangkan pada kelelahan yang berlebihan akan

Adventure Games, Merupakan suatu permainan petualangan yang bukan kompetisi dan simulasi dimana permainan ini tidak menawarkan proses untuk dikelola atau

UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem. UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan suatu sistem atau

Beberapa peneliti berpendapat bahwa jamu merupakan bagian dari ilmu penyembuhan alternatif homeopati. Berasal dari kata Homeopathy dari bahasa Yunani yang artinya