• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Agustus 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,84 persen dan 0,40 persen.

 Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 6 (enam) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,88 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,48 persen, kelompok sandang sebesar 0,14 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,71 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 5,00 persen sementara kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 1,26 persen.

 Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Agustus 2016 Kota Padang sebesar 2,60 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 1,90 persen. Laju inflasi year on year (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) Kota Padang sebesar 3,95 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 3,42 persen.

 Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 15 (lima belas) kota mengalami inflasi dan 8 (delapan) kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,05 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,58 persen dan terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,11 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 2 (dua) di Sumatera dan ke 4 (empat) dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara Nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 10 (sepuluh) dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan posisi ke 19 (sembilan belas) secara Nasional.

No. 51/09/13/Th XIX, 1 September 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

AGUSTUS 2016 INFLASI KOTA PADANG SEBESAR 0,84 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Agustus 2016 secara umum menunjukan adanya peningkatan. Di Kota Padang pada bulan Agustus 2016 terjadi inflasi sebesar 0,84 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,32 pada bulan Juli 2016 menjadi 130,40 pada bulan Agustus 2016. Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Agustus 2016 adalah sebesar 2,60 persen sedangkan laju inflasi year on year (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 3,95 persen.

(2)

Tabel 1

Inflasi Kota Padang Agustus 2016, Tahun Kalender 2016, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahanbakar 121.85 121.61 122.19 0.48 0.28 2.17

4. Sandang 109.92 113.29 113.45 0.14 3.21 3.14

5. Kesehatan 123.74 127.41 128.32 0.71 3.70 4.78

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 127.26 127.14 133.50 5.00 4.90 6.21 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 130.03 130.05 128.41 -1.26 -1.25 0.82

*) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK bulan Agustus 2015

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan Agustus 2016 terjadi inflasi sebesar 0,40 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,34 pada bulan Juli 2016 menjadi 123,83 pada bulan Agustus 2016. Laju Inflasi tahun kalender sampai bulan Agustus 2016 sebesar 1,90 persen, dan laju inflasi year on year (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 3,42 persen.

Di Kota Bukittinggi inflasi juga terjadi pada 6 (enam) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,75 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,57 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 2,24 persen, sementara kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,44 persen.

Tabel 2

Inflasi Kota Bukittinggi

Agustus

2016, Tahun Kalender 2016, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 116.81 120.67 121.36 0.57 3.90 6.86 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahanbakar 121.24 122.32 122.35 0.02 0.92 0.31

4. Sandang 106.05 108.91 108.98 0.06 2.76 2.52

5. Kesehatan 116.60 117.92 117.93 0.01 1.14 1.74

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 117.21 120.89 123.60 2.24 5.45 6.98 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 123.28 120.80 120.32 -0.40 -2.40 -2.53

I

*) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK bulan Agustus 2015

(3)

listrik, ikan tongkol/ambu-ambu, jengkol, kentang, kontrak rumah, dan beberapa komoditi lainnya. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya; angkutan udara, bawang merah, papaya, pisang, daging sapi, teri, bayam, minyak goreng, tomat sayur, seng, cabe hijau dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Padang pada bulan Agustus 2016, 6 (enam) kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi terbesar 0,51 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,09 persen, kelompok sandang sebesar 0,01 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,37 persen, sementara kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,23 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga di kota Bukittinggi bulan Agustus 2016 adalah; beras, cabai merah, rekreasi, ketupat/lontong, kentang, ayam goreng, rokok kretek filter, dencis, gulai, telur ayam ras, dan beberapa komoditi lainnya. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain; apel, bawang merah, angkutan antar kota, jeruk, daging ayam ras, petai, tomat sayur, ikan tuna, minyak goreng, gula pasir, dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Bukittinggi pada bulan Agustus 2016, 6 (enam) kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0.19 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan angka mendekati 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan dengan angjka mendekati 0,00 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,15 persen, sementara kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,06 persen.

Tabel 3

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang Dan Kota Bukittinggi Agustus 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi (%)

Padang Bukittinggi

(1) (2) (3)

Umum 0.84 0.40

1. Bahan Makanan 0.51 0.19

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.06 0.12 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 0.09 0.01

4. Sandang 0.01 0.01

5. Kesehatan 0.03 0.00

(4)

Gambar 1

Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Agustus 2016

(2012=100)

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan Kota Bukittinggi2014-2016

(2012=100)

URAIAN MENURUT

KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,88 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 141,82 pada bulan Juli 2016 menjadi 144,48 pada bulan Agustus 2016. Dari 11 (sebelas) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 9 (sembilan) subkelompok mengalami inflasi dan 2 (dua) subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan diawetkan sebesar 3,88 persen, diikuti oleh subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 3,48 persen, dan inflasi terendah pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,18 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,27 persen, dan terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,05 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,51 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; cabai merah 0,24 persen, beras

-3

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

Padang Bukittinggi

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2014 1.89 -0.6 -0.3 -0.0 0.05 0.31 0.81 1.83 0.33 1.18 3.44 2.66

(5)

0,15 persen, jeruk 0,06 persen, ikan tongkol/ambu-ambu dan jengkol sebesar 0,05 persen, kentang 0,04 persen, sepat siam dan daging ayam ras sebesar 0,03 persen, ikan asin belah dan buncis sebesar 0,01 persen, kelapa dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah bawang merah sebesar 0,07 persen, papaya 0,03 persen, pisang 0,02 persen, daging sapi, teri, dan bayam 0,01 persen, minyak goreng dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Agustus 2016 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 127,94 bulan Juli 2016 menjadi 128,35 pada bulan Agustus 2016. Dari 3 (tiga) subkelompok yang ada pada kelompok ini, seluruh subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,62 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,57 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain; rokok putih, teh dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen, rendang, rokok kretek dan beberapa komoditi lainnya dengan andil di bawah 0,01 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Agustus 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,48 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 121,61 pada bulan Juli 2016 menjadi 122,19 pada bulan Agustus 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,19 persen, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 1,13 persen dan subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,98 persen, sementara subkelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami deflasi sebesar 0,20 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; tarif listrik 0,06 persen, kontrak rumah 0,03 persen, lemari pakaian 0,01 persen, kompor dan beberapa komoditi memberikan sumbangan inflasi dibawah 0,01 persen, dan beberapa komoditi lainnya seperti seng, keramik, meja belajar dan beberapa komoditas lainnya memberikan sumbangan deflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

4.

S a n d a ng

Kelompok sandang pada bulan Agustus 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 113,29 pada bulan Juli 2016 menjadi 113,45 pada bulan Agustus 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada, 3 (tiga) subkelompok mengalami perubahan, yaitu subkelompok sandang wanita mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,49 persen, sedangkan subkelompok sandang laki-laki mengalami deflasi sebesar 0,03 persen, sementara subkelompok anak-anak tidak mengalami perubahan.

(6)

5.

K e s e h a t a n

Pada bulan Agustus 2016 kelompok kesehatan di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,71 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 127,41 persen pada bulan Juli 2016 menjadi 128,32 pada bulan Agustus 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok obat-obatan sebesar 1,02 persendan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika mengalami inflasi sebesar 1,35 persen, sementara 2 (dua) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; sabun mandi sebesar 0,01 persen, pasta gigi, obat dengan resep dan beberapa komoditas lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Agustus 2016 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 5,00 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 127,14 pada bulan Juli 2016 menjadi 133,50 pada bulan Agustus 2016. Dari 5 (lima) subkelompok yang ada terdapat 4 (empat) subkelompok mengalami inflasi antara lain subkelompok pendidikan sebesar 7,77 persen, subkelompok kursus dan pelatihan sebesar 0,89 persen, subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,79 persen, dan subkelompok rekreasi sebesar 0,01 persen, sementara subkelompok olah raga tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,37 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; tarif sekolah menengah atas sebesar 0,25 persen, sekolah menengah pertama sebesar 0,07 persen, sekolah dasar sebesar 0,03 persen, kelompok bermain dan beberapa komoditas lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Agustus 2016 di Kota Padang mengalami deflasi sebesar 1,26 persen atau mengalami perubahan indek harga dari 130,05 pada bulan Juli 2016 menjadi 128,41 pada bulan Agustus 2016. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini 1 (satu) subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 1,82 persen, 1 (satu) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,72 persen, sementara 2 (dua) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,23 persen, dengan komoditas penyumbang antara lain angkutan udara sebesar 0,23 persen, bensin dan beberapa komoditi lainnya dengan andil dibawah 0,01 persen. Selain itu komoditas tarif pulsa ponsel memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen.

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender bulan Agustus 2016 Kota Padang sebesar 2,60 persen dan laju inflasi

year on year yaitu perubahan indeks harga bulan Agustus 2016 terhadap bulan Agustus 2015 adalah

sebesar 3,95 persen. Laju inflasi tahun kalender Kota Bukittinggi 1,90 persen dan laju inflasi year on

year sebesar 3,42 persen. Perbandingan laju inflasi, laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi year on

(7)

Tabel 4

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Agustus 2016

Inflasi Kota

Padang

Kota Bukittinggi

1. Agustus 0,84 0,40

2. Agustus (Tahun Kalender) 2,60 1,90

3. Agustus (tahun n) terhadap Agustus (tahun n-1)

(year on year) 3,95 3,42

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Agustus 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (Agustus 2015 s.d Agustus 2016) Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

-4.5 -4 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Padang Bukittinggi

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Ags '15 Sept '15 Okt '15 Nov '15 Des '15 Jan '16 Feb '16 Mar '16 Apr '16 Mei '16 Juni '16 Juli '16 Ags '16

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Agustus 2016, dari 82 kota IHK 33 (tiga puluh tiga) kota mengalami inflasi dan 49 (empat puluh sembilan) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari dan Sorong sebesar 1,27 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 0,87 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen. Kota Padang menduduki urutan 4 dan kota Bukittinggi menduduki urutan ke 19 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Agustus 2016 15 (lima belas) kota mengalami inflasi dan 8 (delapan) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen dan terendah di Kota Dumai sebesar 0,05 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan 0,58 persen, dan terendah di Kota Bandar Lampung 0,11 persen. Kota Padang menduduki posisi 4 dan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 10 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Pulau Sumatera.

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 26 kota IHK di pulau Jawa pada bulan Agustus 2016, hanya 4 (empat) kota mengalami inflasi 22 (dua puluh dua) kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,23 persen dan terendah terjadi di Kota DKI sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri sebesar 0,57 persen dan terendah terjadi di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen.

(9)

Tabel 6

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera Agustus 2016 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2016

Inflasi Tahun keTahun

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meulaboh 123.82 0.52 2.11 2.93

2 Banda Aceh 118.02 -0.35 1.48 2.00

3 Lhokseumawe 119.79 0.49 1.25 3.54

4 Sibolga 126.78 0.61 2.75 3.57

5 Pematang Siantar 129.14 0.66 2.44 4.70

6 Medan 128.59 0.82 3.12 4.01

7 Padangsidempuan 122.73 -0.41 2.09 3.11

8 Padang 130.40 0.84 2.60 3.95

9 Bukittinggi 123.83 0.40 1.90 3.42

10 Tembilahan 129.31 0.26 2.12 2.42

11 Pekanbaru 123.95 0.13 0.94 1.99

12 Dumai 125.11 0.05 1.92 2.18

13 Bungo 123.10 -0.19 2.07 3.06

14 Jambi 124.86 0.13 2.60 2.79

15 Palembang 123.23 -0.26 2.24 3.90

16 Lubuklinggau 121.76 -0.38 1.04 1.96

17 Bengkulu 133.95 0.52 4.16 4.31

18 Bandar Lampung 124.78 -0.11 0.71 2.12

19 Metro 132.86 0.64 1.98 2.79

20 Tanjung Pandan 132.60 -0.58 3.64 3.46

21 Pangkal Pinang 129.73 0.93 4.82 6.03

22 Batam 124.90 -0.34 1.93 2.65

(10)

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Agustus 2016 (2012=100)

Kota IHK

Inflasi/ Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2016

Inflasi Tahun ke

Tahun

(1) (2) (3) (4) (5)

1 DKI Jakarta 125.10 0.01 1.42 2.23

2 Bogor 124.26 0.23 2.11 2.48

3 Sukabumi 123.87 -0.24 1.57 2.20

4 Bandung 123.50 -0.49 1.47 2.39

5 Cirebon 120.27 -0.10 1.12 1.39

6 Bekasi 121.54 0.08 1.20 1.44

7 Depok 123.18 -0.24 1.63 2.25

8 Tasikmalaya 123.29 -0.32 1.81 3.41

9 Cilacap 126.90 -0.18 2.03 2.88

10 Purwokerto 121.79 -0.51 1.22 2.33

11 Kudus 129.65 -0.48 1.11 2.43

12 Surakarta 121.36 -0.25 1.28 2.41

13 Semarang 123.44 -0.21 1.37 2.29

14 Tegal 121.83 -0.45 2.15 3.52

15 Yogyakarta 122.52 -0.04 1.72 2.88

16 Jember 121.10 -0.30 0.72 1.62

17 Banyuwangi 121.82 -0.14 1.35 2.20

18 Sumenep 121.73 -0.43 1.13 2.50

19 Kediri 121.32 -0.57 0.27 1.40

20 Malang 125.10 -0.03 1.61 2.93

21 Probolinggo 122.48 -0.20 1.03 1.76

22 Madiun 121.46 -0.52 1.18 2.25

23 Surabaya 124.65 0.10 2.30 3.16

24 Tangerang 131.37 -0.08 0.93 2.07

25 Cilegon 129.21 -0.01 2.80 4.01

26 Serang 131.54 -0.08 2.11 3.75

(11)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Agustus 2016 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2016

Inflasi Tahun ke

Tahun

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Singaraja 133.54 0.80 3.36 4.46

2 Denpasar 121.83 0.45 1.88 2.46

3 Mataram 123.46 -0.44 1.79 3.50

4 Bima 129.71 0.08 3.59 6.16

5 Maumere 117.01 -0.34 -0.50 1.27

6 Kupang 125.87 -0.87 -0.22 3.84

7 Pontianak 135.37 0.41 4.32 5.27

8 Singkawang 125.89 0.78 2.87 4.14

9 Sampit 125.90 0.56 1.58 3.86

10 Palangka Raya 121.84 0.12 0.66 2.63

11 Tanjung 125.81 -0.53 0.85 4.15

12 Banjarmasin 125.30 0.07 2.87 5.33

13 Balikpapan 129.61 -0.18 2.57 3.56

14 Samarinda 127.74 0.39 1.96 3.68

15 Tarakan 135.70 -0.43 3.62 4.72

16 Manado 124.87 -0.38 -0.26 3.62

17 Palu 125.50 -0.41 0.22 3.60

18 Bulukumba 128.25 -0.05 -0.07 0.80

19 Watampone 119.72 -0.08 1.04 2.28

20 Makassar 124.99 -0.45 2.00 3.53

21 Pare-Pare 121.13 -0.80 1.30 2.25

22 Palopo 122.96 -0.42 2.06 3.51

23 Kendari 121.66 0.01 3.05 3.73

24 Bau-Bau 129.23 -0.72 2.00 3.57

25 Gorontalo 121.47 -0.21 1.04 3.36

26 Mamuju 123.55 -0.79 0.63 3.32

27 Ambon 124.07 0.43 1.82 3.43

28 Tual 138.13 -0.27 1.50 1.90

29 Ternate 129.66 -0.10 1.43 2.31

30 Manokwari 121.60 1.27 5.10 7.40

31 Sorong 127.38 1.27 3.39 3.53

32 Merauke 130.41 0.69 -0.48 7.26

33 Jayapura 126.15 -0.18 2.10 4.01

(12)

Tabel 9

IHK danPerubahan IHK Kota Padang Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Padang Agustus 2016 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%)

Padi-padian, Umbi-umbian danHasilnya 133.75 2.59 0.87 5.17

Daging dan Hasil-hasilnya 124.99 0.18 10.50 4.05

Ikan Segar 117.79 1.74 4.61 6.37

Ikan Diawetkan 145.09 3.88 9.16 14.70

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 133.92 0.37 1.45 2.55

Sayur-sayuran 173.17 2.14 11.56 8.34

Minuman yang Tidak Beralkohol 119.95 0.62 7.15 8.40

Tembakau dan Minuman Beralkohol 151.24 0.57 8.35 11.22

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 122.19 0.48 0.28 2.17

Biaya Tempat Tinggal 118.23 0.19 0.03 2.75

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 135.43 1.13 -0.19 0.53

Perlengkapan Rumahtangga 115.93 0.98 0.62 1.87

Penyelenggaraan Rumahtangga 117.40 -0.20 3.21 4.15

IV SANDANG 113.45 0.14 3.21 3.14

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 132.13 1.35 6.68 8.57

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 133.50 5.00 4.90 6.21

Pendidikan 138.75 7.77 7.77 9.42

Kursus-kursus / Pelatihan 135.96 0.89 0.96 0.96

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 120.12 0.79 0.04 0.26

Rekreasi 125.47 0.01 0.02 1.75

Olahraga 118.27 0.00 0.00 0.00

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 128.41 -1.26 -1.25 0.82

Transpor 140.18 -1.82 -1.86 0.85

Komunikasi Dan Pengiriman 100.01 0.72 0.72 0.72

Sarana dan PenunjangTranspor 108.53 0.00 0.40 0.71

Jasa Keuangan 109.48 0.00 1.30 1.30

(13)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Agustus 2016 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%)

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 133.87 5.16 -0.08 11.01

Daging dan Hasil-hasilnya 134.47 -1.13 17.52 9.49

Ikan Segar 115.51 0.01 5.30 -0.01

Ikan Diawetkan 132.33 0.00 3.66 5.47

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 138.35 0.68 3.36 5.88

Sayur-sayuran 180.37 1.02 26.09 27.03

Minuman yang Tidak Beralkohol 114.03 -0.36 7.98 7.88

Tembakau dan Minuman Beralkohol 143.75 0.43 5.80 11.08

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 122.35 0.02 0.92 0.31

BiayaTempatTinggal 114.13 0.00 0.75 0.83

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 154.19 0.01 1.44 -1.74

Perlengkapan Rumahtangga 110.89 0.21 0.37 1.69

Penyelenggaraan Rumahtangga 114.51 0.08 0.99 2.71

IV SANDANG 108.98 0.06 2.76 2.52

Sandang Laki-laki 120.36 -0.32 -0.17 0.55

Sandang Wanita 104.99 -0.01 0.15 0.48

Sandang Anak-anak 106.79 0.00 1.16 1.42

Barang Pribadi dan Sandang Lain 104.21 0.64 10.94 8.23

V KESEHATAN 117.93 0.01 1.14 1.74

Jasa Kesehatan 122.16 0.00 0.29 0.46

Obat-obatan 104.47 0.00 0.13 0.37

Jasa Perawatan Jasmani 122.77 0.00 0.00 0.00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119.53 0.03 2.28 3.45

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 123.60 2.24 5.45 6.98

Pendidikan 129.07 0.00 4.81 7.16

Kursus-kursus / Pelatihan 124.34 0.00 3.96 3.96

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 103.71 0.00 0.45 1.54

Rekreasi 130.89 12.78 13.23 13.61

Olahraga 101.30 0.00 1.01 1.01

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 120.32 -0.40 -2.40 -2.53

Transpor 127.87 -0.77 -3.65 -3.90

Komunikasi Dan Pengiriman 98.33 0.28 0.28 0.46

Sarana dan PenunjangTranspor 118.37 1.22 1.61 1.95

Jasa Keuangan 123.76 0.00 2.54 2.54

(14)

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Informasi lebih lanjut hubungi:

Azwir, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi

JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161

(15)

Gambar

Tabel  1 Inflasi Kota Padang Agustus 2016, Tahun Kalender 2016, dan
Tabel  3
Gambar 1 Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Agustus 2016
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam pembuatan Aplikasi Analisis Kelemahan Website Dengang Menggunakan Metode Injeksi Remote File Inclusion dan Local File Incluison ini dapat menscanning website dimana

melekatnya lemak dan kolesterol selain itu zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida. Aspek-aspek yang diukur adalah sebagai berikut: a) memastikan

Bersama Tagana dari beberapa provinsi (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, NAD, dan lain-lain) yang berjumlah ± 628 orang dengan peralatan 5 mobil RTU, 3 truck, 2

gambaran kepuasan mahasiswa masing- masing program studi Jurusan PIPS terhadap layanan pendidikan FKIP Unlam dengan menggunakan importance dan performance matrix, adalah

Semakin tinggi EPS suatu perusahaan berarti semakin besar earning yang akan diterima investor dari investasinya tersebut, sehingga bagi perusahaan peningkatan

MH., Mantan Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen Hukum dan HAM, yang saat ini telah bertugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Banten, yang telah

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang akan berusaha dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas ini, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil

Didalam ekosistem mangrove keberadaan siput bakau sangat tergantung kepada kondisi lingkungan mangrove itu sendiri, siput bakau yang hidup dengan cara menempel