Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 17
PERBANDINGAN KEPUASAN MAHASISWA
PADA SETIAP PROGRAM STUDI JURUSAN PIPS
TERHADAP LAYANAN PENDIDIKAN FKIP UNLAM
BANJARMASIN
Enny Kartini IKIP PGRI Kaltim
ABSTRACT
Satisfied service if the service is felt equal or exceed the quality of service expected. Customer perceptions and expectations reflected in the dimensions of service quality are tangibles, reliability, responsiveness, assurance and emphaty. The purpose of this research is to describe the quality of educational services and students’ Department of PIPS satisfaction of educational services at the FKIP Unlam. Population in this research is 1.480 Students in the Department of PIPS FKIP Unlam and with 306 people as sample. Instruments used were the 60 item questionnaire expectations, and perceptions of 60 items. Importance and performance analysis results showed that students were satisfied with PIPS Programs FKIP Unlam performance especially in the case lecturers in teaching ability. Researchers suggest the FKIP Unlam to maintain and improve student performance has been satisfactory Programs PIPS especially the quality of faculty in mastering course material, and conduct performance improvement priorities for the types of educational services that have not been giving satisfaction to the students.
Keywords: Student Satisfaction, Education Service Quality PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keadaan persaingan yang cukup kompetitif antar perguruan tinggi
menuntut lembaga pendidikan
memperhatikan mutu pendidikan dan kelembagaan sehingga mampu serta unggul dalam persaingan tersebut.
Keberhasilan fakultas sebagai unit kerja dalam perguruan tinggi sangat ditentukan oleh mutu pelayanan yang diberikan, dimana pelayanan yang bermutu dapat diidentifikasi melalui
kepuasan pelanggan, dalam hal ini adalah mahasiswa.
Program S1 Jurusan PIPS FKIP
Unlam merupakan program jasa
pendidikan yang menawarkan lima
program studi yaitu Pendidikan
Ekonomi, Pendidikan Geografi,
Pendidikan Sejarah, Pendidikan
Kewarganegaraan, Pendidikan sosiologi dan antropologi. Keunggulan Program S1 Jurusan PIPS FKIP Unlam dapat dilihat dari status sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang terbesar di
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 18
Banjarmasin dengan biaya pendidikan yang relatif murah.
Salah satu cara untuk mengetahui mutu sebuah perguruan tinggi dapat dilihat dari peringkat akreditasi program studi. Akreditasi dipahami sebagai penentuan standar mutu serta penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan (dalam hal ini pendidikan tinggi) oleh pihak di luar lembaga pendidikan itu sendiri.
Peringkat akreditasi masing-masing program studi Jurusan PIPS FKIP Unlam Banjarmasin dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini :
Tabel 1
Peringkat Akreditasi Program Studi Jurusan PIPS FKIP Unlam
Banjarmasin
Program Studi Peringkat
P. Ekonomi B P. Sejarah B P. PKn B P. Geografi - P. Sosiologi dan Antropologi - Sumber: www.ban-PT.or.id
Salah satu indikator dari pengelolaan universitas yang profesional adalah apabila lembaga tersebut mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas artinya pelayanan yang dapat
memuaskan pelanggan. Pelayanan
dikatakan memuaskan jika layanan yang dirasakan sama atau melebihi kualitas
layanan yang diharapkan. Pelayanan yang seperti inilah yang dipersepsikan sebagai pelayanan berkualitas dan ideal. Persepsi dan ekspektasi pelanggan tersebut tercermin pada dimensi kualitas pelayanan yaitu tangibles (bukti fisik), reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan emphaty (empati).
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan perbandingan kepuasan mahasiswa setiap pogram studi Jurusan PIPS terhadap layanan
pendidikan yang diberikan FKIP
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin dilihat dari dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah deskripsi
kepuasan mahasiswa setiap program studi pada Jurusan PIPS terhadap layanan pendidikan FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin? Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepuasan mahasiswa setiap program studi pada
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 19
pendidikan FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Jasa
Menurut Alma (2000:204) jasa adalah sesuatu yang dapat diindentifikasi secara terpisah, tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan.
Jasa dapat dihasilkan dengan
menggunakan benda-benda bewujud atau tidak. Dalam rumusan yang hampir senada Mursid (1993:116) merumuskan jasa sebagai kegiatan yang dapat diidentifikasikan scara tersendiri, pada hakikatnya bersifat tidak teraba, untuk memenuhi kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjual produk atau jasa lain.
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa jasa adalah kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya, dimana tidak disertai
dengan pemindahan hak atau
kepemilikan atas prosuk atau jasa tersebut dan bersifat tidak berwujud (intangible).
Karakteristik Jasa
Membahas karakteristik jasa pada perguruan tinggi, ada beberapa hal yang perlu kita catat, antara lain :
1. Perguruan tinggi termasuk kelompok jasa tunai, dimana pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana pendukung semata. Contoh : ruangan kelas, kursi, meja, buku-buku dan sebagainya.
2. Jasa yang diberikan membutuhkan
kehadiran pengguna jasa
(mahasiswa) yang dalam hal ini pelanggan yang mendatangi lembaga
pendidikan tersebut untuk
mendapatkan jasa yang diinginkan (meski dalam perkembangan ada juga yang menawarkan program Universitas Terbuka, Kuliah Jarak Jauh.
3. Penerima jasanya adalah orang. Pelanggan dan penyedia jasa terus berinteraksi selama proses pemberian jasa berlangsung. Dengan kata lain untuk menerima jasa, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem jasa tersebut.
4. Hubungan dengan pelanggan
berdasarkan hubungan keanggotaan
(member ralationship) dimana
pelanggan telah menjadi anggota
lembaga pendidikan tertentu.
(Rambat Lupioadi, 2006:148) Kepuasan Pelanggan
Menurut Rangkuti (2002:30) mendefinisikan kepuasan pelanggan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 20
adalah perbandingan antara harapan pelanggan dan persepsi pelanggan terhadap apa yang diberikan perusahaan
kepada mereka. Menurut Oliver
(J.Suprapto, 2001:233) kepuasan adalah “tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya”.
Kepuasan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja. Kepuasan juga bisa diartikan sebagai tolok ukur dimana pengguna jasa atau konsumen mempersepsi terhadap apa yang telah di berikan (pelayanan) oleh penyedia layanan.
Apabila harapan tinggi sementara kinerja biasa saja maka kepuasan tidak tercapai, sebaliknya bila kinerja melebihi harapan maka kepuasan meningkat. Teori kepuasan konsumen didasarkan
pada upaya meminimalkan gap
(kesenjangan) tersebut. Kepuasan konsumen akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa sesuai dengan yang
dipersepsikan konsumen (Yazid,
2001:46).
Seperti dijelaskan pada
pengertian diatas kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja lebih baik dari pada harapan, maka inilah yang dinamakan kepuasan. Sebaliknya jika kinerja lebih buruk dari
pada harapan maka akan menimbulkan kesenjangan (gap) atau disebut dengan ketidak puasan.
Tampubolon (2001:74-75) menyatakan pelanggan perguruan tinggi (PT) ialah pihak yang dipengaruhi oleh produk PT dan proses-proses yang terjadi dalam produksi dan penyajian produk itu. Pelanggan PT dapat dibagi menjadi: 1. Berdasarkan langsung tidaknya
pengaruh:
a. Pelanggan Primer: Mahasiswa langsung kena pengaruh produk dan berpartisipasi dalam produksi dan penyajiannya.
b. Pelanggan Sekunder: Pengelola PT (terdiri dari pimpinan, tenaga
kependidikan, dan pegawai
administrasi), orangtua,
masyarakat, pemerintah, dan lingkungan.
c. Pelanggan Tersier: Dunia kerja
(perusahaan, kewirausahaan,
lembaga, organisasi, pemerintah, dan lain-lain), lembaga pendidikan dan pelatihan lanjutan, dan lingkungan.
2. Berdasarkan lokasi dan posisi pelanggan terhadap PT:
a. Pelanggan Internal : Pengelola PT berada di dalam dan merupakan bagian tetap dari PT.
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 21
b. Pelanggan Eksternal : Berada di luar dan bukan merupakan bagian tetap dari PT. Terdiri atas : (1) Pelanggan Eksternal Primer: Mahasiswa. Pelanggan Eksternal Sekunder: Orangtua, masyarakat, pemerintah, dan lingkungan. (2) Pelanggan Eksternal Tersier: Dunia kerja, lembaga pendidikan dan pelatihan lanjutan, dan lingkungan. Kualitas Pelayanan Jasa
Sebuah Perguruan Tinggi yang mengedepankan mutu pasti berfokus
pada pelanggan dimana pemimpin
Universitas harus mengidentifikasi dan mendokumentasi semua kebutuhan dan tuntutan mahasiswa yang terjelma ke dalam kurikulum sedemikian sehingga dapat memberikan keahlian kepada lulusan dan menunjukkan kinerja. Kebutuhan dan tuntutan mahasiswa
harus dapat dipenuhi sehingga
mahasiswa sebagai pelanggan terpuaskan (Wijanto, 2009 : 212)
Menurut Thorik G. dan Utus H.
(2006:77) pentingnya memberikan
pelayanan yang berkualitas disebabkan pelayanan (service) tidak hanya sebatas mengantarkan atau melayani. Service berarti mengerti, memahami, dan merasakan sehingga penyampaiannya akan mengenai heart share konsumen
dan pada akhirnya memperkokoh posisi dalam mind share konsumen. Dengan adanya heart share dan mind share yang tertanam, loyalitas seorang konsumen pada produk atau usaha perusahaan tidak akan diragukan.
Lembaga Pendidikan Tinggi
menghasilkan beberapa pelayanan
seperti jasa kurikuler, jasa penelitian, jasa ekstrakurikuler, jasa administrasi dan jasa kebijakan. Jasa yang dihasilkan oleh Pendidikan Tinggi memiliki pelanggan-pelanggan khusus, seperti jasa kurikuler erat kaitannya dengan pelanggan eksternal-primer (mahasiswa dan pelanggan sekunder (pengguna). Jasa penelitian erat kaitannya dengan pelanggan sekunder (pengguna). Jasa administrasi berkaitan dengan pelanggan primer (mahasiswa dan orang tua mahasiswa). Jasa Kebijakan berkaitan dengan pelanggan eksternal maupun internal seperti dosen, karyawan, para pimpinan, dsb (Tampubolon, 2001)
Namun diantara kelima
pelayanan tersebut, pelayanan dari Pendidikan Tinggi yang rawan mutu adalah jasa kurikuler dan jasa administrasi (Rahayu, 2003 : 18). Jasa kurikuler berkaitan dengan proses belajar mengajar itu sendiri, yang meliputi kurikulum, proses pengajaran, fasilitas
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 22
pendukung, dan dosen atau staf pengajar. Sedangkan jasa administrasi berkaitan dengan pelayanan administrasi seperti kelancaran registrasi mahasiswa, pengelolaan ruang, pengaturan jadwal, kelancaran proses ujian, tranformasi nilai dan sebagainya.
Dimensi Kualitas Pelayanan
Disamping itu ada beberapa
pakar pemasaran yang melakukan
penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi
lima dimensi pokok utama yang
menentukan kualitas pelayanan.
1. Bukti langsung (tangibles), meliputi: fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. 2. Keandalam (reliability), yaitu
kemampuan memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera akurat dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsieness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
4. Jaminan (assurance), mencakup
pengetahuan, kemampuan,
kesopanan, adab, sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan
memahami kebutuhan para
pelanggan. Kerangka Berpikir
Adapun alur kerangka berpikir sbb : Diagram 1
Perbedaan Ekspektasi dan Persepsi Masing-masing Program Studi
Pend. Sejarah Pend. Geografi Pend. Ekonomi Pend. Sosiologi Pend. PKn EKSPEKTASI LAYANAN PENDIDIKAN Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Emphaty PERSEPSI GAP KEPUASAN MAHASISWA KUALITAS LAYANAN
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 23
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIP Jurusan PIPS Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dengan jumlah mahasiswa sebanyak 1.480 orang dan sampel ditentukan berdasarkan tabel Krejcie, maka diperoleh 306 orang dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan
kisi-kisi varibel penelitian. Kuesioner disusun dalam bentuk 60 kalimat
pernyataan tentang harapan dan
kenyataan kinerja pelayanan pendidikan Jurusan PIPS FKIP Unlam Banjarmasin. Analisis Data
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka teknik analisis yang digunakan untuk rumusan masalah dan tujuan penelitian adalah
Importance Performance Analysis
(Gambar 1).
Gambar 1
ImportancePerformance Analysis
Sumber : Kotler and Keller (2006 : 63) Menurut Husein Umar (2000) diagram kartesius merupakan bangunan yang terdiri dari 4 bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X rata-rata dengan titik Y rata-rata. Titik X rata-rata merupakan nilai skor rata-rata dari tingkat pelaksanaan atau kepuasan
pelanggan seluruh faktor/atribut. Titik Y rata-rata merupakan nilai skor rata-rata dari tingkat kepentingan seluruh faktor
yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan.
Kuadran A, B, C, dan D menunjukkan tingkat prioritas atribut. Kuadran A, menunjukkan prioritas
A. Konsentrasi disini C. Prioritas Rendah D. Berlebihan B. Pertahankan prestasi
Kinerja Sangat Baik Kinerja Sangat Tidak Baik X (Kinerja/Performance) Y (Harapan/Importance) Sangat Penting
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 24
atribut yang dianggap penting dan perlu diperbaiki. Kuadran B, menunjukkan prioritas atribut yang dianggap penting
dan perlu dipertahankan karena
pelanggan dianggap telah terpuaskan. Kuadran c, menunjukkan prioritas atribut yang dianggap kurang penting tetapi tingkat kepuasan konsumen cukup baik. Kuadran D, menunjukkan prioritas atribut yang dianggap penting tetapi tingkat kepuasan konsumen sangat tinggi.
Adapun rumus untuk menghitung skor rata-rata tingkat kepentingan (Y ) dan skor rata-rata kinerja (X ) digunakan rumus sebagai berikut:
n i n i
(Hadiati dan Ruci, 1999:60)
HASIL PEMBAHASAN Analisis Data
Penyebaran naskah kuesioner
dilakukan kepada 306 mahasiswa
Jurusan PIPS FKIP Unlam Banjarmasin seperti yang ditunjukkan pada grafik 1 berikut ini:
Berdasarkan pada rata-rata jumlah semua item ekspektasi masing-masing program studi dapat dibuat grafik seperti terlihat pada grafik 4 di bawah ini :
Berdasarkan pada rata-rata jumlah semua item persepsi untuk masing-masing program studi dapat dibuat grafik seperti pada grafik 3 berikut ini:
Hasil Deskripsi Data Ekspektasi Apabila dilihat dari rata-rata skor item ekspektasi berdasarkan program studi, maka layanan pendidikan yang dianggap sangat penting bagi 4 program studi yaitu Pendidikan Sejarah,
Pendidikan Ekonomi, Pendidikan
Sosiologi dan pendidikan Ppkn adalah
dosen yang menguasai materi
57 78 78 47 46 0 20 40 60 80 100
P. Sejarah P. Geografi P. Ekonomi P. Sosiologi P. PKn
Grafik 1. Jumlah Responden Berdasarkan Program Studi Jumlah … 4.38 4.63 4.51 4.52 4.5 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
P. Sejarah P. GeografiP. EkonomiP. Sosiologi P. PKn
Skor R ata -R ata Program Studi
Grafik 2. Besar Ekspektasi Berdasarkan Program Studi 3.16 3.81 2.98 3.01 3.17 2.8 3.3 3.8 P. Sejarah P. Geografi P. Ekonomi P. Sosiologi P. PKn Skor R ata -r ata Program Studi
Grafik 3. BESAR PERSEPSI BERDASARKAN PROGRAM STUDI
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 25
perkuliahan. Hal ini memang pantas dianggap sangat penting, karena tujuan utama mahasiswa memasuki perguruan tinggi adalah untuk memperoleh ilmu
pengetahuan sehingga mahasiswa
menjadi mengetahui dan memahami ilmu yang di dapatnya dari dosen yang
mempunyai penguasaan yang baik
terhadap materi perkuliahan.
Sedangkan Pendidikan Geografi
menganggap tersedianya ruang
laboratorium untuk praktikum sebagai ekspektasi yang dipandang sangat penting karena Pendidikan Geografi memerlukan ruang laboratorium yang memadai untuk melakukan pengamatan terhadap gajala yang terjadi di alam, selain terjun langsung ke lapangan sehingga ilmu yang di dapat mudah dimengerti dan dipahami dengan mudah.
Program Studi Pendidikan
Sosiologi juga menganggap ruang
belajar yang nyaman, buku-buku
perpustakaan yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa, bahan ajar dosen yang up to date, dan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi merupakan layanan pendidikan yang sangat penting diberikan oleh FKIP Unlam.
Hasil Deskripsi Data Persepsi
Program Studi Pendidikan
sejarah dan Pendidikan Sosiologi
menempatkan persepsi tertinggi pada dosen yang menguasai bahan ajar, hal ini dimemang ditunjang oleh rata-rata dosen yang mengajar bergelar S2 dan ada yang bergelar S3, sedangkan rata-rata item terendah adalah ruang laboratorium tersedia untuk praktikum, bahan-bahan praktikum lengkap tersedia dan luas laoratorium memadai, ketiga item tersebut saling berkaitan, apabila dilihat dari ketersediaan ruang laboratorium, Pendidikan Sejarah memang tidak mempunyai ruang laboratorium sehingga otomatis item yang lain juga tidak tersedia.
Program Studi Geografi,
Pendidikan Ekonomi dan PPKn
menempatkan dosen berpakaian rapi sebagai rata-rata item persepsi tertinggi karena mahasiswa merasa puas dengan
penampilan dosen mereka ketika
mengajar berpakaian rapi, dan
Pendidikan Geografi dan Sosiologi menempatkan persepsi terendah pada kebersihan toilet karena sebagian mahasiswa merasa kurang puas dengan kebersihan toilet yang disediakan.
Program Studi Ekonomi
menempatkan persepsi terendah pada ketersediaan peralatan laboratorium yang cukup, hal ini menunjukkan mahasiswa masih merasa kurang puas dengan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 26
penyediaan peralatan di laboratorium ketika melakukan praktikum. PPKn menempatkan media belajar sebagai persepsi terendah karena media belajar yang digunakan masih dianggap belum modern sehingga mahasiswa merasa kurang puas.
Deskripsi Kepuasan Mahasiswa
Terhadap Layanan Pendidikan di
Jurusan PIPS FKIP Unlam
Banjarmasin
Berdasarkan hasil yang didapat dari Importance dan Performance Matrix, maka masing-masing pernyataan akan menempati di antara 4 kuadran yang telah ditetapkan berdasarkan
rata-rata Importance dan rata-rata
Performance, yaitu: 1. Kuadran I
Pernyataan yang menempati posisi
kuadran I menunjukkan bahwa
variabel-variabel tersebut dianggap penting oleh mahasiswa tetapi pada kenyataannya belum sesuai dengan yang diharapkan oleh mahasiswa yang artinya bahwa kepuasan mahasiswa masih sangat rendah. Hasil tersebut menjelaskan bahwa FKIP Unlam untuk masing-masing program studi pada Jurusan PIPS berdasarkan item yang tertinggi rata-ratanya pada setiap kuadran adalah sebagai berikut: a. Program Studi Pendidikan Sejarah
Perlunya peningkatkan
ketersediaan ruang belajar yang
nyaman serta meningkatkan
kebersihan toilet.
b. Program Studi Pendidikan
Geografi
Hal yang perlu ditingkatkan kinerjanya adalah tersedianya bahan-bahan untuk melakukan praktikum serta areal parkit yang dekat dengan kampus.
c. Program Studi Pendidikan
Ekonomi
Tersedianya ruang belajar yang
nyaman serta peralatan
laboratorium yang cukup
merupakan kinerja yang
diharapkan dapat ditingkatkan oleh FKIP Unlam Banjarmasin.
d. Program Studi Pendidikan
Sosiologi
Melengkapi koleksi buku-buku perpustakaan sesuai kebutuhan
mahasiswa, meningkatkan
kenyaman ruang belajar serta adanya bantuan berupa beasiswa
bagi mahasiswa berprestasi
sehingga mahasiswa terdorong untuk meningkatkan prestasinya. . e. Program Studi Pendidikan Ppkn
Tepatnya jadwal perkuliahan diawal semester, kelengkapan koleksi
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 27
buku-buku perpustakaan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa serta
kemampuan dosen dalam
mengatasi kesulitan belajar mahasiswa merupakan kinerja yang harus ditingkatkan oleh FKIP Unlam Banjarmasin.
2. Kuadran II
Variabel-variabel yang berada pada kuadran II merupakan variabel yang menjadi kekuatan bagi FKIP Unlam karena memiliki Importance dan Performance yang berada di atas rata-rata. Variabel-variabel tersebut bekenaan dengan :
a. Program Studi Pendidikan Sejarah Kompetensi dosen yang baik yaitu
penguasaan dan ketuntasan materi sesuai dengan rencana dan bahan
ajar yang sesuai dengan
perkembangan IPTEK berdasarkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, kemampuan mengelola kelas baik dengan memberikan kesempatan kepada siswa bertanya pada saat PBM dan tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
b. Program Studi Pendidikan
Geografi
Tersedianya ruang laboratorium untuk praktikum dan penguasaan
dosen terhadap materi perkuliahan merupakan kinerja yang sesuai dengan ekspektasi mahasiswa.
c. Program Studi Pendidikan
Ekonomi
Kinerja yang sesuai dengan ekpektasi tertinggi mahasiswa
adalah kemampuan dosen
menguasai materi perkuliahan sehingga dipandang sebagai dosen yang memliki kompetensi yang bagus dalam mengajar.
d. Program Studi Pendidikan
Sosiologi
Referensi dosen dalam mengajar yang up to date serta program studi yang peduli terhadap keluhan mahasiswa merupakan kinerja yang
harus dipertahankan karena
merupakan ekspektasi yang
tertinggi pada program studi pendidikan Sosiologi.
e. Program Studi Pendidikan Ppkn Dosen yang menguasai bahan
materi perkuliahan dan areal parkir yang aman merupakan kinerja yang
sesuai dengan ekspektasi
mahasiswa sehingga kinerjanya harus dipertahankan.
Variabel-variabel tersebut harus di pertahankan oleh FKIP Unlam jangan sampai Importance dan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 28
Performance menjadi rendah yang akhirnya menjadikan mahasiswa yang tadinya puas menjadi merasa
tidak puas dengan layanan
pendidikan yang diberikan. 3. Kudran III
Variabel-variabel dalam kuadran III, merupakan variabel yang Importance
dan Performance sangat rendah
artinya pelayanan yang diberikan FKIP Unlam dirasakan mahasiswa tidak telalu memuaskan mahasiswa tetapi bukan merupakan pelayanan yang terlalu diharapkan mahasiswa sehingga bukan merupakan masalah utama. Berdasarkan matriks di atas, variavel-variabel yang masuk dalam kuadran III untuk :
a. Penddikan Sejarah adalah peralatan laboratorium
b. Pendidikan Geografi adalah luas laboratorium untuk praktikum c. Pendidikan Ekonomi adalah jumlah
toilet yang sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa
d. Pendidikan Sosiologi adalah peralatan laboratorium yang cukup
e. Pendidikan Ppkn adalah
ketersediaan bahan-bahan untuk praktikum.
Mahasiswa merasa tidak puas dengan kinerja dalam pelayanan tersebut
tetapi mahasiswa tidak terlalu
mempermasalahkannnya karena
mereka merasa pelayanan tersebut bukan sesuatu hal yang terlalu penting,
4. Kuadran IV
Pada kuadran ini variabel
Performance baik menurut
mahasiswa, tetapi variabel ini memiliki Importance yang tidak begitu penting, jadi, variabel ini perlu
dipertimbangkan lagi karena
dirasakan terlalu berlebihan tingkat kepuasan mahasiswa. Variabel yang
terdapat dalam kuadran ini
berdasarkan masing-masing program studi adalah:
a. Program Studi Pendidikan Sejarah : Dosen keluar kelas tepat waktu dan karyawan administrasi yang berpakaian rapi merupakan kinerja yang baik tetapi bukan merupakan hal yang penting bagi mahasiswa.
b. Program Studi Pendidikan
Geografi: Teknisi berpakaian rapi dan pembatalan perkuliahan yang
ditekan seminimal mungkin
merupakan kinerja yang bagus
tetapi tidak penting bagi
mahasiswa.
c. Program Studi Pendidikan
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 29
berpakaian rapi dan bersikap sabar
merupakan pelayanan yang
dirasakan tidak terlalu penting bagi mahasiswa tetapi memiliki kinerja yang bagus.
d. Program Studi Pendidikan
Sosiologi: Dosen, staf administrasi dan teknisi yang berpakaian rapai dinggap mahasiswa tidak terlalu penting tetapi menunjukkan kinerja/performance yang bagus. e. Program Studi Pendidikan Ppkn:
Luas ruangan perpustakaan yang memadai dan letak toilet yang mudah dijangkau merupakan hal yang dianggap tidak terlalu penting bagi mahasiswa tetapi memiliki performance yang tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa
gambaran kepuasan mahasiswa masing-masing program studi Jurusan PIPS terhadap layanan pendidikan FKIP Unlam dengan menggunakan importance dan performance matrix, adalah :
1. Variabel yang dianggap penting tetapi kepuasan mahasiswa sangat rendah adalah kenyamanan ruang kuliah, kelengkapan buku-buku perpustakaan dan kebersihan toilet.
2. Variabel yang dianggap sebagai keunggulan dimana importance dan performance berada di atas rata-rata adalah kompetensi dosen dalam mengajar yaitu kemampuan dosen dalam menguasai materi perkuliahan.
Dalam kuadran ini mahasiswa
merasa puas dengan layanan
pendidikan yang diselenggarakan
Jurusan PIPS FKIP Unlam
Banjarmasin.
3. Variabel yang memiliki importance dan performance yang rendah antara
lain ketersediaan peralatan
laboratorium dan jumlah toilet yang sesuai dengan jumlah mahasiswa. 4. Variabel yang memiliki performance
yang menurut mahasiswa baik tetapi importance yang tidak begitu penting antara lain dosen, staff administrasi dan teknisi yang berpakaian rapi, pembatalan perkuliahan yang ditekan seminimal mungkin, kedisiplinan dosen masuk dan keluar kelas. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk kenyamanan dan kebersihan ruang belajar, hendaknya mahasiswa
mendisiplinkan diri dengan
merapikan kembali kursi/meja
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012 30
dan menjaga kebersihan selama perkuliahan diruang belajar.
2. Sebagai pengguna fasilitas umum seperti toilet, mahasiswa hendaknya berperan serta secara aktif dalam menjaga kebersihan toilet.
3. Untuk memenuhi ekspektasi
mahasiswa Jurusan PIPS yang
tertinggi, FKIP Unlam hendaknya berusaha meningkatkan kualitas dosen dalam menguasai materi perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2004), Managemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Gunara, Thorik & Hardiono, U. S. (2006). Marketing Muhammad. Bandung: Takbir Publishing House.
Hadiati, S dan Ruci, S. (1999). Analisis
Kinerja Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Telkomsel Malang Area.
Jurnal manajemen dan
Kewirausahaan Volume 1 Nomor 1, September1999.
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management. Twelfth Edition. New Jersey : Upper Saddle River
Lupiyoadi, R dan Hamdani, A. (2006).
Manajemen Pemasaran Jasa.
Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Mursid. (1993), Managemen
pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Rahayu, Amy. Y. S. (2003).
Menciptakan Mutu Pendidikan
Tinggi, Jurnal Bisnis dan
Birokrasi, No. 03/Vol. XI/ September. Hal 11-19.
Rangkuti, F. (2002). Measuriming
Customer Satisfaction. Teknik
Mengukur dan Strategi
Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.
Supranto, J. (2001). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Edisi Baru. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tampubolon, Daulat. P. (2001).
Perguruan Tinggi Bermutu
(Paradigma Baru Manajemen
Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad Ke-21). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. (2003). Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara Komprehensif. Edisi 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wijanto, S. (2009). Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien, Efektif dan Ekonomis (Untuk
Meningkatkan Mutu
Penyelenggaraan Pendidikan dan Mutu Lulusan). Jakarta: Salemba Empat.
Yamit, Z. (2001). Manajemen Kualitas
Produk dan Jasa. Yogyakarta:
Ekonesia.
Yazid. (2001). Pemasaran Jasa: Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: Ekonesia.