• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Pemboran Untuk Pemanfaatan Endapan Lumpur Di Daerah Porong Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penelitian Pemboran Untuk Pemanfaatan Endapan Lumpur Di Daerah Porong Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN PEMBORAN UNTUK PEMANFAATAN ENDAPAN LUMPUR DI DAERAH PORONG KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

Juju Jaenudin, Rohmana, R. Hutamadi, Candra Putra Kelompok Penyelidikan Konservasi dan Unsur Tanah Jarang

SARI

Pemboran dilakukan dengan menggunakan alat bor yang biasa digunakan dalam eksplorasi endapan gambut. Pemilihan jenis bor ini setelah mempelajari sifat dari endapan lumpur yang relatif plastis sehingga lubang bor tidak bisa utuh terbentuk, maka dengan menggunakan peralatan bor gambut tersebut pekerjaaan pemboran cukup efektif dengan hasil pemboran hampir rata-rata mencapai titik dasar, hanya beberapa titik tidak bisa sampai ke dasar karena kemampuan alat bor.

Secara megaskopis lumpur berwarna abu-abu tua, plastis, tidak ditemukan perbedaan yang cukup menyolok antara di permukaan dan di kedalaman. Kondisi fisik endapan lumpur agak keras di bagian permukaan akibat terik panas matahari.

Hasil perhitungan jumlah endapan lumpur dengan bantuan program Map Info sebesar 46.675.000 m³ dan sumber daya tereka endapan lumpur sebesar 93.350.000 ton.

Hasil analisis conto endapan lumpur hasil pemboran yang dilakukan, menunjukan relatif tidak adanya peningkatan konsentrasi mineral-mineral terhadap kedalaman Lumpur.

Dari hasil analisis lumpur tersebut terlihat kandungan unsur 52,01 – 55,11 % SiO2, 17,02

– 18,44 % Al2O3, 6,31 – 7,45 % Fe2O3, dengan spesifikasi kimia seperti tersebut di atas

berdasarkan SNI 15-0302-2004 Semen Porland Pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC) dapat digunakan antara lain pada industri semen

Dari hasil uji manfaat dari lumpur tersebut, secara umum dapat dimanfaatkan untuk pembuatan keramik hias dengan suhu pembakaran di bawah 1000°C.

PENDAHULUAN

Pada 29 Mei 2006, lumpur panas menyembur dari sumur Banjar Panji-1 di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur, semburan lumpur yang sampai dengan saat penelitian bulan April 2010 masih menujukan adanya semburan.

Semburan lumpur panas di Porong, Kabupaten Sidoarjo, sampai saat ini lumpur belum menunjukkan adanya penurunan tingkat semburannya, berbagai penelitian dan hipotesa yang terkait dengan penyebab semburan telah dilakukan oleh berbagai

instansi serta melibatkan berbagai bidang disiplin ilmu.

Penanganan akibat luapan lumpur sampai saat ini juga masih dilakukan, pembuatan tanggul dan berbagai upaya untuk mengalirkan lumpur melalui S. Porong untuk mengurangi dampak semakin meluasnya genangan.

(2)

pemanfaatannya serta dampaknya terhadap geotermal berupa larutan hidrotermal yang mempunyai sifat dapat melarutkan trace elements akan membawa unsur-unsur tersebut bersama semburan lumpur panas. Trace elements yang umum terkandung pada larutan hidrotermal yaitu Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, As, Sb, Au, Ag, Ti, Se, Hg dan B.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melengkapi data dan menindak lanjuti kegiatan sebelumnya yaitu penelitian endapan lumpur Porong pada tahun 2007 dan 2008 oleh Pusat Sumber Daya Geologi.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui sebaran unsur baik secara vertikal dan lateral untuk diketahui pemanfaatannya endapan lumpur Porong dan akibat dari pembuangan lumpur tersebut terhadap kualitas endapan S. Porong.

Formasi Kabuh terdiri dari : Batupasir tufaan, batulempung tufaan, batupasir gampingan, konglomerat, lempung dan tuf.

Formasi Jombang terdiri dari : Breksi, batupasir tufaan, lempung, batugamping dan tuf.

Batuan Gunung Api Kuarter Atas terdiri dari : Breksi gunungapi, lapa, tup,breksi tupaan, aglomerat dan lahar.

Batuan Gunung Api Kuarter Bawah terdiri : Breksi gunungapi, tuf, lapa, aglomerat.

Aluvial terdiri dari : endapan sungai dan endapan pantai. Endapan sungai terlampar di sepanjang daerah aliran sungai

porong dan Rejasa. Endapan pantai terlampar di sepanjang selat madura sebagian besar berupa pasir kasar-halus dan lepas, setempat banyak tercampur pecahan cangkang moluska kerang-kerangan dan koral (Gambar 2).

PEMBAHASAN Luapan Lumpur Porong

Semburan lumpur panas di Porong merupakan fenomena geologi yang menarik dan menjadi perhatian tidak saja para ahli dari dalam negeri namun juga dari luar negeri. Awal semburan terjadi di sekitar Sumur Banjar Panji 1 (BJP-1), dengan debit 50.000 m3/hari. Lubang semburan terjadi di

beberapa tempat, sebelum akhirnya menjadi senyawa terlarut di dalamnya. Bahan padat berasal dari batuan penyusun formasi yang ditembus lubang bor, sedangkan bahan cair sangat tergantung kondisi geologi dan geohidrologi daerah di sekitarnya. Pada saat dilakukan penelitian genangan lumpur seluas 742 Ha. Sketsa Penampang terjadinya (LUSI) Lumpur Sidoarjo.

Unsur-unsur dan senyawa terlarut pada fluida yang terbawa keluar bersama semburan lumpur panas akan terdispersi dan mempengaruhi kandungan kimiawi lumpur. Akumulasi dari unsur-unsur tertentu yang terus terbawa dalam fluida, pada kurun waktu yang lama berpotensi menimbulkan perubahan kandungan kimiawi lumpur dan lingkungan yang terlewati. Tim peneliti yang melakukan kajian dan analisis secara menyeluruh terhadap kandungan unsur-unsur utama dan dimungkinkan menitik-beratkan pada pemanfaatan, lumpur untuk pendukung bahan bangunan.

(3)

waktu ke waktu perlu dicermati untuk dasar mekanisme keluarnya material lumpur panas. Proses geotermal dapat terbentuk oleh pengaruh magmatik menghasilkan cairan hidrotermal yang umumnya Lingkungan Hidup.Kendala yang ada yaitu, karena lumpur bersifat plastis dan pekat, terjadi pengendapan di aliran S. Porong. Pola sebaran unsur dan kecenderungan perubahan kandungan dari waktu ke waktu perlu dicermati untuk dasar penanganan baik potensi untuk peluang pemanfaatan maupun risiko dari keberadaannya.

Sumber Daya Endapan Lumpur

Hasil perhitungan jumlah endapan lumpur dengan bantuan program Map Info sebesar 46.675.000 m³ dan sumber daya tereka endapan lumpur sebesar 93.350.000 ton.

Hasil Analisis Major Element Lumpur Analisis major element endapan lumpur Porong dilakukan di Laboratorium

peningkatan konsentrasi mineral-mineral terhadap kedalaman lumpur, dan dapat disimpulkan, kandungan mineral-mineral tersebut sifatnya merata pada masing-masing kedalaman dan tidak terjadi proses konsentrasi mineral-mineral di bagian bawah.

Dari hasil analisis lumpur tersebut terlihat kandungan unsur 52,01 – 55,11 % SiO2, 17,02 – 18,44 % Al2O3, 6,31 – 7,45 %

Fe2O3, dan hasil analisis dari penelitian

terdahulu menunjukkan nilai swelling rata-rata 200 %. Lempung dengan spesifikasi kimia seperti tersebut di atas berdasarkan SNI 15-0302-2004 Semen porland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC) dapat digunakan antara lain pada industri semen.

Hasil Analisis Trace Element Lumpur Analisis trace element endapan lumpur Porong dilakukan di Laboratorium Pengujian Kimia Mineral dan Batubara, Pusat Sumber Daya Geologi. Unsur-unsur trace element yang dianalisis yaitu : Cu, Pb, Zn, Mn, Ag, Fe, Cr, Cd, Se, B, Au, As, Sb, dan Hg. Hasil analisis mempunyai kandungan unsur dengan rata-rata 18-46 ppm Cu, 22-53 ppm Pb, 71-103 ppm Zn, 509-1552 ppm Mn, 1 ppm Ag, 2.42-6.12 % Fe, 21-75 ppm Cr, 1-5 ppm Cd, 17-105 ppm kedalaman lumpur. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan, kandungan unsur-unsur logam sifatnya merata pada masing-masing kedalaman dan tidak terjadi proses konsentrasi unsur-unsur di bagian bawah. Hasil analisis trace element selengkapnya dapat dilihat pada

(4)

mg/L dan di lokasi S. Porong menunjukan konsentrasi antara 0,13-1,77 mg/L apabila disebandingkan dengan kriteria mutu air yang ditentukan dalam PP 82/2001, menunjukan konsentrasi Zn dalam air permukaan lebih tinggi, dimana baku mutu unsur Zn adalah 0,05 mg/L ppm untuk kelas III.

Hasil analisis unsur Cr dalam air di lokasi tanggul menunjukan konsentrasi antara 0,2-0,10 mg/L dan di lokasi S. Porong menunjukan konsentrasi antara 0,00-0,10 mg/L apabila disebandingkan dengan kriteria mutu air yang ditentukan dalam PP 82/2001, menunjukan konsentrasi Cr dalam air permukaan yang lebih tinggi, dimana baku mutu unsur Cr adalah 0,05 mg/L ppm untuk kelas III.

Air di lokasi tanggul dan di lokasi S. Porong menunjukan pH antara 1,9-3,2 disebandingkan dengan Kriteria mutu air yang ditentukan dalam PP 82/2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran pH Air adalah 6-9 untuk kelas III. Hal ini menunjukan pH air di dalam air permukaan masih dibawah baku mutu yang ditentukan, pH yang cukup rendah berada di dalam sedimen sungai aktif.

KESIMPULAN lumpur agak keras di bagian permukaan akibat terik panas matahari.

3. Hasil analisis major element dan trace element conto endapan lumpur, menunjukkan relatif tidak adanya peningkatan konsentrasi unsur-unsur tersebut terhadap kedalaman lumpur. 4. Dari hasil analisis lumpur tersebut

terlihat kandungan unsur 52,01 – 55,11 % SiO2, 17,02 – 18,44 % Al2O3, 6,31 –

7,45 % Fe2O3, dengan spesifikasi kimia

seperti tersebut di atas berdasarkan SNI 15-0302-2004 Semen Porland Pozolan / dimanfaatkan untuk pembuatan keramik hias dengan suhu pembakaran di bawah 1000°C

.

DAFTAR PUSTAKA

Boggs Jr, S., 2006, Principles of Sedimentology and Stratigraphy. Upper Saddle River.

Davis Jr, R., 1983, Depositional System ; A Genetic Approach to Sedimentary Geology, Prientice Hall Inc.

Hutamadi R. Danny.Z.H, Edie K.D, Mangara P.P, 2008, Penelitian Tindak Lanjut Endapan Lumpur Di Daerah Porong Kabupaten sidoarjo provinsi Jawa Timur, Pusat Sumber Daya Geologi.

Kep. Men. LH No 42 Thn 1996, tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak dan Gas Serta Panas Bumi.

Keputusan Gubernur Jawa Timur No.45 Tahun 2002, tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Kegiatan Industri Lainnya, Jawa Timur.Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung

(5)

Sabtanto, J.S., Gunradi, R., Ramli, Y.R., 2007, Geokimia Sebaran Unsur Logam Pada Endapan Lumpur Sidoarjo, Pusat Sumber Daya Geologi.

www.detiknews.com www.esdm.go.id

www.hotmudflow.wordpress.com www.iagi.co.id

www.rovicky.wordpress.com.

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Porong, Sidoarjo, Jawa Timur Gambar 2. Peta Geologi Porong, Sidoarjo

(6)

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Porong, Sidoarjo, Jawa Timur

Referensi

Dokumen terkait

Kafein ialah alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylanthine !ersama sama Kafein ialah alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylanthine !ersama sama senyawa tefilin

yang siap ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan Jumlah RASNI yang siap ditetapkan 8762 9262 9762 10262 10762 Dokumen RASNI 2 Memastikan

Pendapat lain dikemukakan oleh Keraf (2004: 24) yang menurunkan tiga kesimpulan utama mengenai diksi, antara lain sebagai berikut: a). Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian

artikel yang disajikan dalam sebuah seminar/symposium dapat dinilai sama dengan jurnal edisi normal namun tidak dapat digunakan untuk memenuhi syarat khusus publikasi

Berdasarkan Marimin (2004), metode Bayes merupakan teknik pengambilan keputusan terbaik berdasarkan pertimbangan beberapa kriteria sehingga diperoleh nilai

4 kelas yaitu kelas Cyanophyceae, Chlorophyceae, Bacillariophyceae dan Xanthophyceae. Komposisi jenis perifiton berbeda disetiap stasiun, jenis perifiton yang sering

Kelompok tikus perlakuan D memperlihatkan konsentrasi tigliserida plasma yang nyata lebih tinggi (P<0,05), dibandingkan kelompok tikus perlakuan A, B, dan C, namun

Metode yang digunakan untuk memprediksi yaitu metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS).. Pada penelitian ini metode ANFIS diimplementasikan dengan struktur