• Tidak ada hasil yang ditemukan

003 Penyelenggaraan Pendidikan Program Sarjana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "003 Penyelenggaraan Pendidikan Program Sarjana"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. | 1

PERATURAN UNIVERSITAS FAJAR

NOMOR 003/UNIFA/III/2014

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REKTOR UNIVERSITAS FAJAR,

Menimbang : 1.bahwa untuk meningkatkan kualitas

penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi

melalui penyelenggaraan pendidikan di

Universitas Fajar dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan

intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional;

2.bahwa untuk menjamin penyelenggaraan

pendidikan di Universitas Fajar diperlukan

pengaturan sebagai dasar dan kepastian

hukum;

3.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu

dibentuk Peraturan Universitas tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Program Sarjana;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang

(2)

Hal. | 2

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

132/D/0/2008 tentang Pendirian Universitas

Fajar;

7. Statuta Universitas Fajar;

Dengan Persetujuan Bersama

SENAT UNIVERSITAS FAJAR

dan

REKTOR UNIVERSITAS FAJAR

(3)

Hal. | 3

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang

menyelenggarakan Pendidikan Tinggi.

2. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan

setelah pendidikan menengah yang mencakup

program diploma, program sarjana, program

magister, program doktor, dan program profesi,

serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh

perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa

Indonesia.

3. Universitas Fajar yang selanjutnya disebut UNIFA

adalah Lembaga pendidikan yang didirikan oleh

Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 132/D/0/2008.

4. Pendidikan Akademik adalah Pendidikan Tinggi

Program Sarjana di UNIFA yang diarahkan pada Menetapkan : PERATURAN UNIVERSITAS FAJAR TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM

(4)

Hal. | 4

penguasaan dan pengembangan cabang Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi.

5. Program Sarjana merupakan Pendidikan

Akademik di UNIFA yang diperuntukkan bagi

lulusan pendidikan menengah atau sederajat

sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.

6. Rektor adalah pemimpin UNIFA sebagai

penanggung jawab utama dan pengambil

keputusan tertinggi UNIFA.

7. Fakultas adalah unsur pelaksana akademik UNIFA

dan pengelola sumber daya akademik untuk

pengembangan pengetahuan akademik dan

intelektual dalam disiplin ilmu tertentu.

8. Program Studi adalah kesatuan rencana

pembelajaran sebagai pedoman penyelenggaraan

pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan/atau

pendidikan profesi yang diselenggarakan atas

dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar

mahasiswa dapat menguasai pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang sesuai dengan

sasaran Program Studi.

9. Dekan adalah pimpinan tertinggi Fakultas.

10. Ketua Program Studi adalah pimpinan tertinggi

(5)

Hal. | 5

11. Dosen adalah pendidik profesional dan

ilmuwan di UNIFA dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan

Pengabdian kepada Masyarakat.

12. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan

belajar di UNIFA.

13. Ilmu Pengetahuan adalah rangkaian

pengetahuan yang digali, disusun, dan

dikembangkan di UNIFA secara sistematis dengan

menggunakan pendekatan tertentu, yang

dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk

menerangkan gejala alam dan/atau

kemasyarakatan tertentu.

14. Teknologi adalah penerapan dan pemanfaatan

berbagai cabang Ilmu Pengetahuan di UNIFA

yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan

kebutuhan dan kelangsungan hidup, serta

peningkatan mutu kehidupan manusia.

15. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

(6)

Hal. | 6

16. Garis Besar Rancangan Pembelajaran yang

selanjutnya disebut GBRP adalah program

pembelajaran yang bertujuan memandu

Mahasiswa aktif belajar dan mengusahakan

produk belajarnya sebaik mungkin sehingga tidak

terjebak pada perilaku spekulatif yang meliputi

satu mata kuliah untuk disajikan selama 1

semester.

17. Kalender Akademik adalah jadwal kegiatan

akademik tahunan di UNIFA yang terdiri atas dua

semester.

18. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah formulir yang

menunjukkan mata kuliah yang diprogramkan

oleh Mahasiswa tiap semester.

19. Satuan Kredit Semester yang selanjutnya disebut

SKS adalah takaran penghargaan terhadap

pengalaman belajar yang diperoleh selama 14 – 16

minggu dalam satu semester melalui kegiatan

terjadwal perminggu sebanyak 1 jam perkuliahan

atau 2 jam praktikum atau 4 jam kerja lapangan,

yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 sampai

2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 sampai 2

jam kegiatan mandiri.

20. Indeks Prestasi (IP) adalah nilai rata-rata yang

(7)

Hal. | 7

mata kuliah.

21. IPS adalah IP yang perhitungannya berdasarkan

mata kuliah-mata kuliah yang ditempuh selama

satu semester tertentu.

22. IPK adalah IP yang perhitungannya berdasarkan

seluruh mata kuliah yang telah ditempuh.

BAB II

TUJUAN DAN SISTEM PENDIDIKAN

Bagian Kesatu

Tujuan Pendidikan

Pasal 2

Pendidikan Program Sarjana bertujuan menyiapkan

peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dalam

mengembangkan, menerapkan, dan/atau memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau

kesenian, serta menyebarluaskan dan mengupayakan

penggunaan untuk meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat dalam memperkaya kebudayaan nasional.

Bagian Kedua

(8)

Hal. | 8

Pasal 3

(1)Program Sarjanan yang diselenggarakan oleh UNIFA

dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Kredit.

(2)Sistem Kredit yang dimaksud dalam ayat (1) adalah

Sistem Satuan Kredit Semester (SKS), yaitu sistem

kredit yang diselenggarakan dalam satuan waktu

semester.

Pasal 4

Besar nilai kredit semester untuk tiap kegiatan

akademik ditentukan oleh banyaknya jam kerja yang

digunakan untuk kegiatan akademik yang

bersangkutan dan ditetapkan sebagai berikut:

a.satu SKS untuk perkuliahan teori adalah nilai dari

beban kegiatan yang meliputi keseluruhan dari

tiga macam kegiatan perminggu tiap semester,

yaitu:

1)Untuk Mahasiswa meliputi:

a) 50 (lima puluh) menit kegiatan tatap muka

terjadwal dengan dosen;

b)50 (lima puluh) menit kegiatan akademik

terstruktur, yaitu kegiatan studi tidak

terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen;

(9)

Hal. | 9

mandiri, yaitu kegiatan belajar yang harus

dilakukan Mahasiswa secara mandiri (tidak

direncanakan oleh dosen) untuk mendalami

materi perkuliahan;

2)Untuk dosen meliputi:

a) 50 (lima puluh) menit kegiatan tatap muka

terjadwal dengan Mahasiswa;

b)50 (lima puluh) menit kegiatan perencanaan

dan penilaian kegiatan akademik terstruktur;

c) 50 (lima puluh) menit kegiatan

pengembangan bahan kuliah;

b.1 (satu) SKS untuk seminar dan kapita selekta

adalah nilai dari beban kegiatan yang sama seperti

pada perkuliahan, yang mengandung acara tatap

muka 60 menit per minggu tiap semester;

c. 1 (satu) SKS untuk praktikum di laboratorium

atau kerja lapangan adalah nilai beban tugas di

laboratorium atau aplikasi teori dalam bentuk

kerja nyata di lapangan sebanyak 2 (dua) sampai 3

(tiga) jam per minggu selama 1 semester; dan

d.1 (satu) SKS untuk penelitian, penyusunan

makalah, skripsi, tugas akhir dan sebagainya

adalah nilai dari beban tugas penelitian dan

penulisan karangan ilmiah, sebanyak 3 (tiga)

(10)

Hal. | 10

bulan, dan 1 (satu) bulan itu dianggap setara

dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja.

Bagian Ketiga

Kegiatan Akademik

Pasal 5

(1)Satu tahun akademik minimal dibagi dalam dua

semester.

(2)Sejauh diperlukan dapat diselenggarakan kegiatan

semester tambahan yang ekuivalen dengan semester

reguler di antara dua semester reguler seperti

dimaksud dalam ayat (1).

(3)Ketentuan-ketentuan tentang dan syarat-syarat

penyelenggaraan semester tambahan diatur dengan

Peraturan Rektor mengacu pada peraturan yang

berlaku.

(4)Awal berlangsungnya masing-masing semester

tersebut dalam ayat (1) akan diatur lebih lanjut

dalam Kalender Akademik, yang disusun dan

ditetapkan dalam Keputusan Rektor untuk satu

tahun akademik.

(5)Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan di

UNIFA dimulai selambat-lambatnya pada bulan

(11)

Hal. | 11

Pasal 6

(1)Perkuliahan teori adalah perkuliahan yang bersifat

mengkaji dan menguasai teori.

(2)Responsi adalah kegiatan yang bersifat membantu

Mahasiswa dalam memecahkan permasalahan yang

berkaitan dengan teori.

(3)Asistensi adalah kegiatan yang membantu

Mahasiswa dalam memahami permasalahan dan

pemecahannya yang berkaitan dengan aplikasi teori.

(4)Praktikum adalah perkuliahan yang bersifat

mengaplikasikan teori dalam situasi dan kondisi

yang terbatas.

(5)Kerja lapangan adalah aplikasi teori dalam bentuk

kerja di lapangan dapat berbentuk Kuliah Kerja

Lapang Profesi (KKLP), Kerja Praktek (KP), dan/atau

Kuliah Kerja Nyata (KKN).

(6)Peraturan tentang pengambilan/pendaftaran dan

Ujian Laporan Tugas Akhir, Skripsi, Kerja Praktek

atau Studio, ditetapkan dalam Peraturan Rektor.

BAB III

BEBAN DAN MASA STUDI

(12)

Hal. | 12

Beban studi Program Sarjana sekurang kurangnya

144 (seratus empat belas) SKS dan paling banyak 160

(seratu enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6

(enam) sampai 8 (delapan) semester dan dapat

ditempuh paling lama 14 (empat belas) semester.

Pasal 8

(1)Jumlah SKS yang boleh diprogramkan oleh seorang

Mahasiswa pada satu semester ditentukan oleh

besarnya Indek Prestasi Semester sebelumnya.

(2)Jumlah SKS yang boleh diambil oleh Mahasiswa

yang telah mendapat cuti akademik sebelumnya,

ditentukan oleh besarnya Indek Prestasi Semester

sebelum cuti.

(3)Pedoman penetapan jumlah SKS yang dapat

diprogramkan oleh Mahasiswa program sarjana

adalah sebagai berikut:

Indeks Prestasi

Semester (IPS)

sebelumnya

Beban Studi

Maksimum

yang

diperkenankan

3,25

2,50

2,15 -

-

-

4,00

3,24

2,49

24 SKS

21 SKS

(13)

Hal. | 13

1,00

0,00 -

-

2,14

0,99

15 SKS

12 SKS

Pasal 9

Mahasiwa baru dalam semester pertama diwajibkan

mengambil satu paket mata kuliah yang ditentukan

oleh masing-masing Fakultas dan Program Studi.

BAB IV

KURIKULUM

Pasal 10

(1)Kurikulum Program Sarjana disusun berdasarkan

tujuan, sasaran, dan target sesuai dengan standar

minimal yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

(2)Kurikulum Program Sarjana mencakup kurikulum

nasional dan kurikulum institusional dengan

mengacu pada jenjang 6 (enam) Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

(3)Kurikulum Nasional adalah kurikulum yang berlaku

secara nasional untuk setiap Program Studi yang

memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan, dan

kemampuan minimal yang harus dicapai Mahasiswa

(14)

Hal. | 14

(4)Kurikulum Institusional adalah bagian dari

kurikulum pendidikan yang berkenaan dengan

keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas

UNIFA.

(5)Kelompok mata kuliah dibagi atas 5 (lima) yaitu:

a.Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK),

yang terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan

tujuan pengayaan wawasan, pendalaman

intensitas pemahaman dan penghayatan inti;

b.Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKKK),

yang terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk

memperkuat penguasaan dan memperluas

wawasan kompetensi keilmuan atas dasar

keunggulan kompetitif serta komparatif

penyelenggaraan Program Studi bersangkutan;

c. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKKB), yang

terdiri atas mata kuliah yang relevan, bertujuan

untuk memperkuat penguasaan dan memperluas

wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di

masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif

serta komparatif penyelenggara Program Studi

bersangkutan;

d.Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MKPB), yang

terdiri atas mata kuliah yang relevan, bertujuan

(15)

Hal. | 15

wawasan perilaku berkarya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk

setiap Program Studi; dan

e. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

(MKBB), yang terdiri atas mata kuliah yang

relevan dengan upaya pemahaman serta

penguasaan ketentuan yang berlaku dalam

berkehidupan di masyarakat, baik secara

nasional maupun global, yang membatasi tindak

kekaryaan seseorang sesuatu dengan kompetensi

keahlian.

(6)Untuk menunjang kompetensi lulusan maka

kurikulum perlu didampingi dengan kegiatan/mata

kuliah penunjang yang akan di atur dalam

Peraturan Rektor.

(7)Kurikulum perlu ditinjau kembali minimal sekali

dalam 5 (lima) tahun untuk disesuaikan dengan

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

serta kebutuhan masyarakat.

Pasal 11

(1) Struktur kurikulum Program Studi pada Program

Sarjana terdiri atas Mata Kuliah Wajib dan Mata

(16)

Hal. | 16

(2) Mata Kuliah Pilihan dapat berupa:

a. Sekumpulan Mata Kuliah yang terdapat dalam

Mata Kuliah Peminatan pada Program Studinya;

atau

b. Sekumpulan Mata Kuliah yang dipilih dari

berbagai Program Studi/Fakultas lain.

BAB V

PERENCANAAN PROGRAM STUDI SEMESTER

Bagian Kesatu

Pemilihan Mata Kuliah

Pasal 12

Sistem SKS pada dasarnya memberikan kepada

mahasiwa kebebasan untuk memilih mata kuliah yang

akan diambil/ditempuh dari antara mata kuliah yang

ditawarkan oleh Program Studi yang bersangkutan

pada tiap semester yang berjalan.

Pasal 13

Kebebasan memilih mata kuliah sebagaimana

termaktub dalam Pasal 12 dibatasi oleh

ketentuan-ketentuan tentang:

a.mata kuliah prasyarat, yang harus

(17)

Hal. | 17

berhasil sebelum mengambil mata kuliah yang

menghendaki persyaratan mata kuliah prasyarat

tersebut;

b.mata kuliah ko/semi syarat, yang dapat

diambil/ditempuh lebih dahulu dari atau

bersamaan dengan pengambilan mata kuliah

yang menghendaki persyaratan mata kuliah

ko/semi syarat tersebut; dan

c. jumlah SKS minimal yang harus dilulusi untuk

berhak memprogramkan Kuliah Lapangan,

Skripsi atau Laporan Tugas Akhir diatur melalui

Keputusan Rektor.

Bagian Kedua

Pendaftaran Ulang

Pasal 14

(1)Pendaftaran ulang meliputi Pembayaran BPP,

Pengisian KRS, dan kegiatan lainnya yang

berhubungan dengan penyiapan mengikuti kegiatan

akademik dan kemahasiswaan dalam satu semester.

(2)Masa pendaftaran ulang mata kuliah tiap semester

ditentukan dalam kalender akademik, kecuali

ditentukan lain oleh Rektor.

(18)

Hal. | 18

pendaftaran ulang sesuai waktu yang ditetapkan,

maka Mahasiswa yang bersangkutan secara

otomatis nonaktif dan dikenakan sanksi

administratif.

(4)Bagi Mahasiswa yang nonaktif secara berturut-turut

3 (tiga) semester atau 4 (empat) semester tidak

berturut-turut, dianggap mengundurkan diri dan

dinyatakan putus studi dan akan diberi surat

pemberhentian status sebagai

Mahasiswa/pemutusan hak studi oleh Rektor.

(5)Masa nonaktif diperhitungkan dalam perhitungan

batas waktu studi maksimal sebagaimana yang

dimaksud dalam Pasal 7.

(6)Mekanisme pendaftaran ulang ditetapkan dengan

Keputusan Rektor.

Bagian Ketiga

Pembimbing Akademik

Pasal 15

(1)Pembimbing Akademik ialah Dosen yang disamping

melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi

bertugas pula membimbing Mahasiswa yang

ditunjuk melalui Surat Keputusan Dekan atas usul

(19)

Hal. | 19

(2)Pembimbing Akademik sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) bertugas sebagai berikut:

a.menuntun pengisian KRS Mahasiswa;

b.menuntun dan merekam perkembangan studi

Mahasiswa yang dibimbingnya sampai

menyelesaikan studi;

c. membantu Mahasiswa untuk mengatasi kesulitan

studinya, jika perlu meminta bantuan unit

bimbingan dan konseling; dan

d.membimbing Mahasiswa memasuki kehidupan

akademik untuk menjadi warga masyarakat

akademik.

(3)Konsultasi dengan Pembimbing Akademik

sebagaimana ayat (1) dilakukan secara terjadwal

yaitu dalam rangka pengisian KRS, dan tidak

terjadwal sesuai dengan keperluan Mahasiswa.

(4)Dalam hal konsultasi untuk pengisian KRS maka

Ketua Program Studi dapat menandatangani KRS

apabila Pembimbing Akademik berhalangan sesuai

jadwal yang telah ditetapkan.

(5)Tata cara dan prosedur pembimbingan diatur lebih

lanjut dalam Peraturan Rektor.

Bagian Keempat

(20)

Hal. | 20

Pasal 16

(1)Masa perkuliahan ditetapkan dalam Kalender

Akademik.

(2)Perkuliahan dilaksanakan pada waktu dan tempat

yang ditetapkan sesuai jadwal perkuliahan.

(3)Lamanya perkuliahan adalah 16 (enam belas)

minggu, terdiri dari 14 (empat belas) kali tatap

muka, satu kali Ujian Tengah Semester (UTS) dan

satu kali Ujian Akhir Semester (UAS).

(4)Untuk mata kuliah tertentu, UTS dan UAS

sebagaimana yang dimaksud ayat (3) dimungkinkan

untuk diganti dengan tugas lain.

(5)Pada setiap awal perkuliahan setiap dosen wajib

menjelaskan Kontrak Perkuliahan dan Garis Besar

Rencana Pembelajaran (GBRP) kepada Mahasiswa.

(6)Mahasiswa yang berhak mengikuti kegitan

perkuliahan adalah Mahasiswa yang namanya

tercantum dalam Daftar Peserta Kuliah (DPK) yang

bersangkutan, kecuali bagi yang mendapatkan izin

khusus dari Rektor.

(7)Ketentuan-ketentuan teknis tentang kegiatan

perkuliahan diatur lebih lanjut dengan Peraturan

(21)

Hal. | 21

BAB VI

EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

Bagian Kesatu

Bentuk Evaluasi

Pasal 17

Evaluasi keberhasilan studi Mahasiswa dapat

dilakukan melalui:

a.Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir

Semester (UAS);

b.tugas-tugas akademik;

c. kehadiran Mahasiswa; dan

d.bentuk penilaian alternatif.

Bagian Kedua

Jadwal Ujian

Pasal 18

(1)Ujian Tengah Semester (UAS) dan Ujian Akhir

Semester (UAS) dilaksanakan secara terjadwal

sesuai Kalender Akademik.

(2)Penyelenggaraan Ujian Tengah Semester (UAS) dan

Ujian Akhir Semester (UTS) diselenggarakan oleh

panitia ujian yang dibentuk oleh Deputi Rektor yang

(22)

Hal. | 22

(3)Ujian susulan pada prinsipnya tidak

diselenggarakan, kecuali ada ijin dari Ketua

Program Studi.

(4)Ujian ulangan atau ujian perbaikan pada prinsipnya

tidak dibenarkan, kecuali ada izin dari Ketua

Program Studi.

Bagian Ketiga

Persyaratan Ujian

Pasal 19

(1)Persyaratan utama bagi Mahasiswa untuk berhak

mengikuti Ujian Tengah Semester (UAS) dan Ujian

Akhir Semester (UAS) adalah apabila namanya

tercantum dalam daftar peserta ujian.

(2)Persyaratan bagi Mahasiswa untuk berhak

mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) adalah

persentasi jumlah kehadiran tatap muka Mahasiswa

minimal mencapai 75% (tujuh puluh lima persen)

dari tatap muka yang terlaksana.

(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan

tata tertib ujian ditetapkan dalam Peraturan Rektor.

Bagian Keempat

(23)

Hal. | 23

Pasal 20

(1)Sistem penilaian menggunakan sistem Penilaian

Acuan Patokan (PAP), dengan menetapkan nilai

batas lulus yang dapat menggambarkan

penguasaan materi perkuliahan yang dituntut.

(2)Nilai keberhasilan studi Mahasiswa disampaikan

kepada Fakultas/Program Studi dengan berpatokan

pada tabel berikut:

Rentang Nilai Nilai Huruf Nilai Angka

81 76 71 66 61 51 45 > - - - - - - - < 85 85 80 75 70 65 60 50 45 A A- B+ B B- C+ C D E 4,00 3,75 3,50 3,00 2,75 2,50 2,00 1,00 0,00

(3)Ketentuan tentang pelaksanaan sistem penilaian

diatur lebih lanjut dengan Peraturan Rektor.

Bagian Kelima

(24)

Hal. | 24

Pasal 21

(1)Indeks Prestasi (IP) adalah nilai rata-rata yang

diperoleh Mahasiswa setelah menempuh sejumlah

mata kuliah. Indeks Prestasi dibedakan menjadi

Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK).

a. IPS adalah IP yang perhitungannya berdasarkan

mata kuliah-mata kuliah yang ditempuh selama

satu semester tertentu.

b. IPK adalah IP yang perhitungannya berdasarkan

seluruh mata kuliah yang telah ditempuh.

(2)Cara menghitung IPS dan IPK adalah sebagai

berikut:

Keterangan:

IPi = Indeks Prestasi ∑ = Jumlah Total

K = Kredit (bobot SKS mata kuliah)

N = Nilai Angka Mata Kuliah

I = Semester ke i

Ilustrasi:

Seorang Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

(25)

Hal. | 25

Semester Pertama (Semester I) dengan hasil studi

sebagai berikut:

No. Mata Kuliah

Bobot SKS (K) Nilai Huruf Nilai Angka (N) N.K

1 Agama

Islam

3 A 4,00 12,00

2 Bahasa

Inggris

3 A- 3,75 11,25

3 Filsafat Ilmu 3 B+ 3,50 10,50

4 Pengantar

Komunikasi

3 B 3,00 9,00

5 Pengantar

Bisnis

3 B- 2,75 8,25

6 Pengantar

Sosiologi

2 C+ 2,50 5,00

7 Pengantar

Komputer

3 C 2,00 6,00

8

Ko-Kurikuler

1 E 0,00 0,00

Jumlah ∑Ki =

21

∑K.N = 62

Indeks Prestasi Semester yang diperoleh

(26)

Hal. | 26

Bagian Keenam

Penyerahan Nilai

Pasal 22

(1)Dosen penguji/pengampu mata kuliah wajib

menyerahkan nilai keberhasilan studi Mahasiswa

kepada Pimpinan Fakultas/Program Studi

selambat-lambatnya dalam waktu 10 (Sepuluh) hari

setelah berlangsungnya ujian mata kuliah yang

diampunya.

(2)Apabila sampai batas waktu yang ditentukan

sebagaimana disebutkan pada ayat (1) tidak dapat

dipenuhi, maka peserta ujian diberi nilai sementara

B sampai diterbitkan nilai sesungguhnya menjadi

nilai tetap.

(3)Nilai sementara akan menjadi nilai tetap apabila

nilai sesungguhnya kurang dari nilai sementara.

(4)Perubahan nilai Mahasiswa oleh dosen

bersangkutan karena sesuatu hal dapat dilakukan

tidak lebih dari 2 (dua) minggu setelah nilai tersebut

disetor, dengan menggunakan Blanko Perubahan

Nilai yang terdiri atas 5 (lima) rangkap yang

ditandatangani oleh Dosen, Ketua Program Studi,

dan Dekan.

(27)

Hal. | 27

lambat 12 (dua belas) hari sejak Ujian Akhir

Semester berakhir dengan penerbitan Kartu Hasil

Studi (KHS).

Bagian Ketujuh

Evaluasi Keberhasilan Studi Tahunan

Pasal 23

(1)Evaluasi keberhasilan studi tahunan untuk

Program Sarjana dilakukan pada tiap akhir

semester keempat, semester keenam dan semester

kedelapan bagi Mahasiswa yang bersangkutan.

(2)Setiap Mahasiswa Program Sarjana terhitung sejak

pertama kali terdaftar sebagai Mahasiswa sampai

dengan akhir semester tersebut di bawah ini, harus

sudah berhasil mengumpulkan sks

sekurang--kurangnya sejumlah:

a.pada akhir empat semester pertama = 48 sks;

b.pada akhir enam semester pertama = 72 sks;

c. pada akhir delapan semester pertama = 96 sks;

dan

d.masing-masing dengan Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) tidak kurang dari 2,00.

(3) Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan

(28)

Hal. | 28

akan mendapat peringatan secara tertulis dari

Dekan Fakultas.

(4) Kepada Mahasiswa yang mendapat peringatan

tertulis sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut atau

tidak berturut-turut sebagai dimaksud pada ayat (3)

akan dikenai sanksi pemutusan hak studi apabila

nilai-nilai dan atau IPK pada semester berikutnya

tidak menjadi lebih baik.

BAB VII

LULUS KULIAH

Pasal 24

Untuk menyelesaikan studi, Mahasiswa Program

Sarjana wajib menyelesaikan Skripsi/Tugas Akhir.

Pasal 25

(1)Untuk dapat dinyatakan lulus dari suatu Program

Studi tertentu, seorang Mahasiswa harus memenuhi

syarat sebagai berikut:

a.telah menyelesaikan seluruh beban studi yang

ditetapkan menurut kurikulum untuk Program

Studi yang bersangkutan;

b.IP Kumulatif tidak kurang dari 2,50 (dua koma

lima puluh);

(29)

Hal. | 29

nilai D; dan

d.tidak terdapat nilai E dari antara seluruh mata

kuliah yang diambil.

(2)Predikat kelulusan untuk Mahasiswa ditetapkan

sebagai berikut:

Indeks Prestasi

Kumulatif

Predikat Kelulusan

3,51

2,76

2,00 -

-

-

4,00

3,50

2,75

Dengan Pujian

Sangat

Memuaskan

Memuaskan

(3)Syarat, mekanisme pengusulan, dan penetapan

lulusan terbaik diatur melalui Peraturan Rektor.

BAB VII

CUTI KULIAH

Pasal 26

(1) Cuti kuliah merupakan pengunduran diri

sementara Mahasiswa dari kegiatan akademik dan

kemahasiswaan.

(2) Mahasiswa yang dapat mengambil cuti minimal

berada pada semester 3 (tiga).

(3) Mahasiswa yang mengambil cuti kuliah tidak

(30)

Hal. | 30

kemahasiswaan.

(4) Cuti kuliah dapat diambil untuk jangka waktu

paling lama satu semester dan hanya dapat

diperpanjang 1 (satu) semester berikutnya.

(5) Mahasiswa berhak mengambil cuti akademik

maksimal 4 (empat) kali selama masa studi.

(6) Masa cuti kuliah tidak diperhitungkan dalam

perhitungan batas waktu studi maksimal

sebagaimana tersebut dalam Pasal 7.

(7) Permohonan cuti kuliah diajukan oleh Mahasiswa

yang bersangkutan kepada Rektor melalui Deputi

Rektor yang membidangi Akademik setelah

mendapat persetujuan dari pembimbing akademik

dan Dekan Fakultas serta Ketua Program Studi

masing-masing.

(8) Permohonan cuti kuliah harus diajukan pada

masa pendaftaran ulang dan paling lambat pada

akhir masa perubahan rencana studi dari

semester yang bersangkutan dengan disertai bukti

her-registrasi.

(9) Mahasiswa yang mengajukan cuti kuliah

diwajibkan membayar Biaya Administrasi Cuti

(BAC) yang harus dibayar pada semester berjalan

untuk setiap semester cuti kuliah.

(31)

Hal. | 31

cuti/nonaktif berakhir maka beban SKS yang

dapat diprogramkan sesuai dengan IPS pada

semester aktif terakhir.

BAB VIII

ADMINISTRASI AKADEMIK

Bagian Kesatu

Admisi

Pasal 27

(1)Admisi adalah suatu kegiatan pemberian status

sebagai Mahasiswa kepada seorang calon

Mahasiswa yang hendak menempuh studi pada

suatu Program Studi tertentu yang diselenggarakan

UNIFA.

(2)Admisi dilakukan berkaitan dengan:

a.Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB);

b.perpindahan intern yaitu perpindahan Mahasiswa

antar Program Studi dalam lingkungan UNIFA;

dan

c. perpindahan ekstern yaitu perpindahan

Mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain, baik dari

Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan

(32)

Hal. | 32

Pasal 28

(1)Masa Penerimaan Mahasiswa Baru ditetapkan

dalam kalender akademik.

(2)Penerimaan Mahasiswa Baru ditangani oleh Panitia

Penerimaan Mahasiswa Baru yang bertanggung

jawab kepada Rektor.

(3)Persyaratan, mekanisme dan tata cara penerimaan

Mahasiswa baru diatur dalam Peraturan Rektor.

Bagian Kedua

Penerimaan Mahasiswa Pindahan

Pasal 29

(1)Mahasiswa dari suatu Fakultas atau Program Studi

tertentu dapat pindah ke Fakultas atau Program

Studi lain yang diminati, dalam lingkungan UNIFA,

sejauh peraturan dan peluang dalam Fakultas atau

Program Studi yang diminatinya itu memungkinkan;

perpindahan demikian disebut perpindahan intern.

(2)Perpindahan intern hanya dapat dilakukan dalam

masa pendaftaran ulang (herregistrasi) Mahasiswa.

(3)Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Mahasiswa

yang hendak pindah Program Studi adalah sebagai

berikut:

(33)

Hal. | 33

saat pengajuan pindah;

b.ijazah/STTB yang dimiliki memenuhi syarat bagi

Fakultas atau Program Studi yang diminati;

c. disetujui oleh Dekan, Ketua Program Studi/Ketua

Program Studi yang bersangkutan;

d.diterima oleh Dekan atau Ketua Program Studi

yang diminati dengan mempertimbangkan:

1)rekomendasi dari Dekan atau Ketua Program

Studi dari Fakultas asal;

2)transkrip akademik yang sah; dan

e. menyelesaikan semua kewajiban administratif

dan keuangan yang ditetapkan oleh UNIFA.

(4)Kredit yang telah diperoleh dari Program Studi asal

dan yang berlaku atau diakui dapat dialihkan ke

Program Studi baru.

(5)Beban studi untuk semester pertama pada Program

Studi baru/alih program yang boleh diambil oleh

Mahasiswa yang bersangkutan adalah maksimal 18

sks.

(6)Masa studi yang telah ditempuh di Program Studi

asal, tetap diperhitungkan dalam menghitung batas

waktu studi maksimal sebagaimana termaktub

dalam pasal 7.

(7)Ketentuan dan syarat-syarat lain tentang

(34)

Hal. | 34

Pasal 30

(1)UNIFA dapat menerima Mahasiswa pindahan dari

Perguruan Tinggi lain sejauh peraturan

perundang-undangan yang berlaku memperkenankan dan

dimungkinkan oleh peraturan serta peluang

Fakultas, Program Studi atau Program Studi yang

diminati; perpindahan demikian disebut

perpindahan ekstern.

(2)Perpindahan ekstern hanya dapat dilakukan dan

diterima pada permulaan semester.

(3)Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Mahasiswa

yang hendak melakukan Perpindahan Ekstern

adalah sebagai berikut:

a.berasal dari Program Studi yang memiliki izin

operasional dan terakreditasi oleh BAN-PT.

b.mengajukan surat permohonan kepada Rektor,

dengan disertai:

1)Salinan Ijazah/STTB dan/atau STK SMU atau

SMK;

2)Surat pindah atau surat rekomendasi dari

Perguruan Tinggi asal; dan

3)Transkrip akademik yang sah dari Perguruan

Tinggi asal.

(35)

Hal. | 35

menentukan mata kuliah serta nilai kredit yang

dapat dialihkan dalam mata kuliah serta nilai kredit

yang masih harus diambil pada Program Studi

tersebut.

(5)Beban studi untuk semester pertama yang boleh

diambil oleh Mahasiswa pindahan dimaksud dalam

ayat (1) adalah maksimal 18 sks.

(6)Masa studi yang telah ditempuh di Perguruan

Tinggi asal, tetap diperhitungkan dalam

menghitung batas waktu studi maksimal

sebagaimana termaktub dalam pasal 7.

(7)Ketentuan dan syarat lain tentang perpindahan

ekstern diatur lebih lanjut dengan Peraturan

Rektor.

Bagian Keempat

Readmisi

Pasal 31

Mahasiswa yang telah keluar secara resmi maupun

yang telah dinyatakan keluar karena tidak melakukan

pendaftaran ulang (herregistrasi) 3 (tiga) semester

turut atau 4 (empat) semester tidak

berturut-turut, tidak dapat lagi menjadi Mahasiswa Unifa,

(36)

Hal. | 36

Pasal 32

(1)Setiap Mahasiswa, termasuk yang sedang dalam

skorsing dan cuti kuliah, wajib melakukan

pendaftaran ulang sebagaimana ditentukan dalam

Kalender Akademik dengan membayar biaya kuliah

sesuai ketentuan.

(2)Pendaftaran ulang tidak dapat dilakukan setelah

masa pendaftaran berakhir.

(3)Penyimpangan atas ketentuan ayat (2), hanya dapat

diberikan oleh Rektor jika ada rekomendasi dari

Dekan Fakultas yang bersangkutan.

Pasal 33

Mahasiswa yang tidak melakukan kewajiban

melakukan pendaftaran ulang tidak berhak

mendapatkan pelayanan akademik dan administrasi

serta tidak berhak menikmati fasilitas kemahasiswaan

yang tersedia.

Bagian Kelima

Pindah atau Keluar

Pasal 34

(1)Permohonan pindah ke Perguruan Tinggi lain atau

pengunduran diri sebagai Mahasiswa harus

(37)

Hal. | 37

Dekan Fakultas dengan tembusan kepada Biro

Akademik (BA), dan disertai bukti:

a.mengembalikan Kartu Tanda Mahasiswa;

b.bebas dari semua dan segala jenis kewajiban

keuangan; dan

c. bebas dari pinjaman buku di perpustakaan

dan/atau peralatan laboratorium.

(2)Kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan

sebagaimana tersebut dalam ayat (1), oleh Biro

Akademik (BA) akan diserahkan:

a.surat keterangan pindah atau surat keterangan

keluar;

b.transkrip hasil studi; dan

c. surat-surat lain sejauh diperlukan.

Pasal 35

(1)Kepada Mahasiswa yang telah dikenai sanksi

pemutusan hak studi karena pertimbangan

akademik dapat diberikan transkrip hasil studi oleh

UNIFA bila yang bersangkutan dapat memenuhi

persyaratan seperti yang ditetapkan dalam Pasal 35

ayat (1).

(2)Mahasiswa yang dikeluarkan dengan tidak hormat

tidak berhak mendapatkan surat keterangan

(38)

Hal. | 38

BAB IX

IJAZAH, GELAR, DAN WISUDA

Bagian Kesatu

Ijazah

Pasal 36

(1)Setiap Mahasiswa, yang telah menyelesaikan

program pendidikannya, diberikan ijazah beserta

transkrip nilai prestasi akademik.

(2)Ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan.

(3)Transkrip nilai prestasi akademik ditandatangani

oleh kepala Biro Akademik dan Ketua Program

Studi.

Bagian Kedua

Gelar

Pasal 37

(1)Setiap lulusan memperoleh derajat dan hak untuk

menyandang gelar akademik sesuai bidang ilmu

yang telah ditempuh dan tercantum dalam ijazah.

(2)Gelar diberikan berdasarkan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

(3)Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian gelar

(39)

Hal. | 39

Bagian Ketiga

Wisuda

Pasal 38

(1)Wisuda diselenggarakan melalui Rapat Senat

Terbuka Luar Biasa sebagaimana diatur dalam

Peraturan Universitas tentang Senat.

(2)Acara pokok wisuda adalah penyerahan ijazah,

transkrip nilai akademik, janji lulusan, pengukuhan

lulusan, dan pidato wisuda oleh Rektor

(3)Calon wisudawan diajukan oleh Program studi

kepada Biro Administrasi Akademik paling lambat 1

(satu) bulan sebelum hari wisuda dan mereka telah

mengikuti yudisium.

(4)Wisudawan wajib membayar biaya penyelenggaraan

wisuda dan biaya lainnya yang berhubungan

dengan penerbitan ijazah dan transkrip nilai

berdasarkan Peraturan Rektor.

(5)Lulusan yang mengikuti wisuda ditetapkan melalui

Keputusan Rektor.

(6)Penetapan wisudawan terbaik diatur dalam

Keputusan Rektor.

BAB X

(40)

Hal. | 40

Bagian Kesatu

Penghargaan

Pasal 39

(1)Dosen yang telah melakukan kegiatan

pembelajaran, penelitian dan/atau pengabdian

kepada masyarakat dengan kualitas luar biasa dan

terukur akan diberikan penghargaan sesuai aturan

yang berlaku.

(2)Tenaga Kependidikan yang telah memberikan

pelayanan dan menjalankan tugas-tugas yang

menunujukkan kualitas luar biasa akan diberikan

penghargaan sesuai aturan yang berlaku.

(3)Mahasiswa yang telah melakukan kegiatan

akademik dan memberikan prestasi luar biasa akan

diberikan penghargaan sesuai aturan yang berlaku.

Bagian Kedua

Sanksi

Pasal 40

(1)Dosen yang melakukan pelanggaran etika, norma,

dan aturan yang berlaku dalam penyelanggaraan

Tridharma Perguruan Tinggi akan diberikan sanksi

(41)

Hal. | 41

(2)Tenaga Kependidikan yang lalai, tidak memberikan

pelayanan penyelenggaraan yang memenuhi

Peraturan Universitas ini akan diberikan sanksi

sesuai aturan yang berlaku.

(3)Mahasiswa yang melakukan kegiatan akademik dan

tidak memenuhi Peraturan Universitas ini akan

diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41

Semua peraturan yang diperlukan untuk

melaksanakan Peraturan Universitas ini akan disusun sebagaimana mestinya.

Pasal 42

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Universitas ini,

maka Keputusan Rektor UNIFA No.

002/SENAT-UNIFA/IX/2008 tentang Peraturan Akademik

Universitas dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 43

Peraturan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan

ketentuan apabila pada kemudian hari ternyata

terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan

(42)

Hal. | 42

Ditetapkan di Makassar

Pada tanggal ……….. REKTOR UNIVERSITAS FAJAR

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan tersebut membuat Pemerintah Kota Malang berinisiatif untuk menyediakan bus sekolah yang membantu pelajar dalam mobilisasi baik berangkat maupun pulang

Diperkirakan dalam 1 tahun terjadi 30 penambahan M sRiskM gmtComponent baru Dalam 1 tahun pertumbuhan dari tabel ini adalah 89 * 30 = 2670 Byte atau 2,6 Kbyte. Tabel 4.65

Penurunan temperatur dalam ruang pengering, hasil pengujian menunjukkan bahwa temperatur bahan yang tercapai pada pengujian sesuai dengan temperatur bahan yang

Perilaku Hygiene Sanitasi dalam menyajikan makanan pada tenaga pengolahan makanan di Rumah Makan Taman Sari sebagian besar adalah kategori baik.. Kata kunci :Pengetahuan,

Faktor lain selain dukungan caregiver sendiri yang membuat adanya kekambuhan pasien dapat dipengaruhi oleh regimen terapeutik yang berhubungan dengan kepatuhan minum

Dari populasi jumlah sampel yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi didapatkan lebih banyak pada perempuan yaitu sebanyak 53%, sedangkan pada laki-laki hanya 47%.. Hal

Dalam grafik, nilai kadar air terendah adalah tepung ubi jalar termodifikasi dengan konsentrasi 0.50% dengan lama waktu perendaman selama 60 menit yaitu sebesar

Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk