• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM RINTISAN SKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM RINTISAN SKS"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PELAKSANAAN

PROGRAM RINTISAN SKS

(SATUAN KREDIT SEMESTER) TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

Nama Sekolah : SMAN 10 Melati Samarinda

Alamat Sekolah : Jl.H.A.M.M. Rifaddin Kel.Harapan Baru

Kec. Samarinda Seberang Kode pos 75132 No. Telp/Fax : Telp. (0541 ) 261827

e-mail : smaplus@sma10melati.net Website : www.sma10melati.net

Kota/Kabupaten : Samarinda

Provinsi : Kalimantan Timur

DINAS PENDIDIKAN KOTA SAMARINDA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

(2)

PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM RINTISAN SKS (SATUAN KREDIT SEMESTER) TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

Direvisi pada :

Hari Kamis, tanggal 4 Juni 2009

Anggota Tim Revisi :

1. Arif Imam S, S.Pd 7. Marwata, S.Pd

2. Agus Gazali, M.SI 8. Fathur Rachim, S.Kom

3. Dra. Sumarti, M.Psi 9. Umul Laili, S.Pd 4. Dra. Etty Wahyunani 10. Dewi Masitoh, S.Pd

5. Suyanto, S.Pd 11. Subakri, S.Pd

(3)

P PEEMMEERRIINNTTAAHH KKOOTTAA SSAAMMAARRIINNDDAA D DIINNAASS PPEENNDDNNDDIIKKAANN S SMMAANN 1100 MMEELLAATTII SSAAMMAARRIINNDDAA

Alamat : Jl. H.A.M.M. Rifaddin No. 1 Samarinda Seberang Tlp/Fax : (0541)261829 Kode Pos 75132 website : www.sma10melati.net e-mail : smaplus@sma10melati.net

PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM RINTISAN SKS SMAN 10 MELATI SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

Pasal 1 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat 1.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 11 ayat 2 dan 3, Pasal 16 ayat 5, serta pasal 49 ayat 1.

3. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi.

4. Depdiknas Ditjen Pembinaan SMA, Ditjen Manajemen Dikdasmen, tentang profil sekolah Kategori Mandiri SMA ( Panduan ).

5. Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 564.a/C4/MN/2007, tentang Penetapan SMAN 10 Melati Samarinda sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

6. Depdiknas Ditjen Pembinaan Manajemen Dikdasmen, tentang Panduan Penyeleng-garaan RSBI tahun 2007.

7. Surat Rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 419/1529/v/2008

Pasal 2

Pengertian Sistem Kredit Semester

1. Kredit adalah suatu penghargaan secara kuantitatif atas kegiatan akademik.

2. Sistem kredit adalah sistem penghargaan terhadap beban studi, beban kerja guru, dan beban penyelenggaraan program yang dinyatakan dalam kredit.

3. Semester adalah waktu terpendek untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan untuk suatu jenjang. Satu semester setara dengan 14-18 minggu kerja. Penyelenggaraan program pendididkan selama satu semester merupakan pendidikan yang bulat, yang berarti sejak proses pendidikan dalam semester itu dinilai dan berakhir dengan evaluasi. 4. Sistem Satuan Kredit Semester adalah Sistem penyelenggaraan program pendidikan

yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan.

(4)

5. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah sistem penghargaan terhadap kegiatan akademik yang menggunakan satuan waktu semester.

6. Dalam pelaksanaan sistem kredit semester digunakan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk menyatakan besarnya beban studi kegiatan akademik siswa dan besarnya usaha kegiatan akademik oleh guru.

7. Setiap mata pelajaran dan kegiatan akademik lainnya ditetapkan harga sks-nya yang menyatakan bobot mata pelajaran dan kegiatan akademik tersebut.

8. Penyelenggaraan pendidikan dalam waktu semester terdiri atas kegiatan belajar mengajar dalam bentuk tatap muka, tugas terstruktur dan mandiri.

9. Yang disebut 1 sks adalah

a. 45 menit pembelajaran tatap muka terjadwal oleh guru. b. 45 menit tugas terstruktur.

c. 45 menit tugas mandiri tidak terstruktur.

Pasal 3 Beban Studi

1. Beban studi adalah sejumlah sks yang dibebankan kepada siswa disesuikan dengan program studi yang diambil.

2. Beban studi untuk program IPA, IPS dan Bahasa adalah minimal 120 sks.

Pasal 4 Lama Studi

1. Lama studi adalah batas waktu yang digunakan siswa menyelesaikan kegitaan program pendidikan.

2. Lama studi untuk program IPA, IPS dan Bahasa adalah 2 sampai 5 tahun.

Pasal 5

Struktur Kurikulum

1. Stuktur kurikulum yang digunakan SMA Negeri 10 Melati mengacu pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan sistem sks (satuan kredit semester).

2. Distribusi Mata Pelajaran per program studi dengan bobot sksnya adalah sebagai berikut I. PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

Kelompok Mata Pelajaran Jumlah Jumlah MPDU : Pendidikan Agama 12 6 Pendidikan Kewarganegaraan 12 6 Bahasa Indonesia 18 9 Bahasa Inggris 18 9 Matematika Dasar 12 6

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan 6 3

Seni Budaya 6 3

Sub Jumlah 84 42

(5)

Kelompok Mata Pelajaran Jumlah Jumlah Matematika lanjutan (HL/SL) 36 20/10 Fisika (HL/SL) 36 20/10 Biologi (HL/SL) 36 20/10 Kimia(HL/SL) 36 20/10 Sub Jumlah 108 60 MPP : TIK 12 6 Muatan Lokal 12 6 Pengembangan Diri 12 6 Sub Jumlah 36 18 Total Jam 228 120

II. PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Kelompok Mata Pelajaran Jumlah Jam Jumlah SKS

MPDU :

Pendidikan Agama 12 6

Pendidikan Kewarganegaraan 12 6

Bahasa Indonesia (A/B) 18 9

Bahasa Inggris (A/B) 18 9

Matematika Dasar 12 6

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan 6 3

Seni Budaya 6 3 Sub Jumlah 84 42 MPWP : Sejarah (HL/SL) 36 20/10 Geografi (HL/SL) 36 20/10 Ekonomi (HL/SL) 36 20/10 Sosiologi (HL/SL) 36 20/10 Sub Jumlah 108 60 MPP : TIK 12 6 Muatan Lokal 12 6 Pengembangan Diri 12 6 Sub Jumlah 36 18 Total Jam 228 120

III. PROGRAM STUDI BAHASA

Kelompok Mata Pelajaran Jumlah Jam Jumlah SKS

MPDU :

Pendidikan Agama 12 6

Pendidikan Kewarganegaraan 12 6

Bahasa Indonesia (A/B) 18 9

Bahasa Inggris (A/B) 18 9

Matematika Dasar 12 6

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

(kebugaran) 6 3

Seni Budaya 6 3

(6)

MPWP :

Sastra Indonesia (HL/SL) 36 20/10

Sastra Inggris (HL/SL) 36 20/10

Bahasa Asing Lainnya (HL/SL) 36 20/10

Antropologi (HL/SL) 36 20/10 Sub Jumlah 108 60 MPP : TIK 12 6 Muatan Lokal 12 6 Pengembangan Diri 12 6 Sub Jumlah 36 18 Total Jam 228 120 Pasal 6 Penjurusan

1. Penentuan penjurusan program studi dilakukan mulai awal semester 1.

2. Kriteria Penjurusan program studi dipertimbangkan atas dasar hasil tes bakat dan minat (psikotes), nilai raport, nilai Ujian Nasional dan hasil tes seleksi akademik calon siswa baru.

3. Kriteria prestasi akademik siswa dengan ketentuan sebagai berikut :

A. Program studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : jika memiliki nilai rata-rata raport, UN dan tes seleksi akademik minimal 70 untuk mata pelajaran-mata pelajaran Matematika dan IPA.

B. Program studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : jika memiliki nilai rata-rata raport, UN dan tes seleksi akademik minimal 70 untuk mata pelajaran-mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPS.

C. Program studi Bahasa: jika memiliki nilai rata-rata raport, UN dan tes seleksi akademik minimal 70 untuk mata pelajaran-mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

D. Jika siswa tidak memenuhi ketiga syarat di atas, maka penjurusan dapat dilakukan melalui pertimbangan dari guru Bimbingan dan Konseling (hasil tes bakat dan minat).

4. Siswa diberi kesempatan untuk pindah program studi (multi-entry-multi-exit) apabila ia tidak cocok pada program studi semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya.

5. Batas waktu untuk pindah program studi paling lambat 1 (satu) Minggu setelah penerimaan nilai tengah semester 1.

6. Siswa yang pindah jurusan wajib difasilitasi oleh sekolah untuk dapat menyesuaikan dengan jurusan yang baru.

Pasal 7 Pembelajaran

(7)

1. Pembelajaran dibedakan menjadi pembelajaran tatap muka, tugas (terstruktur dan tidak terstruktur), program semester pendek, pemanfaatan perpustakaan, penggunaan laboratorium terjadwal, moving kelas, dan konsultasi mata pelajaran.

2. Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara langsung antara guru dengan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

3. Pembelajaran/tugas terstruktur yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru. Misalnya tugas menyelesaikan soal-soal latihan yang terdapat di modul, tugas menganalisis suatu masalah yang disampaikan oleh guru. Tugas terstruktur dapat dilaksanakan di dalam kelas setelah pembelajaran tatap muka

4. Pembelajaran/tugas mandiri (tidak terstruktur) yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa. Misalnya tugas membaca buku referensi diperpustakaan atau di internet, tugas membuat project penelitian/ penelitian ilmiah, dan lain-lain.

5. Program semester pendek.

a. Adalah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan antara semester genap dan semester ganjil tahun pembelajaran berikutnya.

b. Program semester pendek hanya diberikan kesempatan kepada siswa yang belum lulus pada mata pelajaran yang ditempuh sebelumnya (remidi) dengan nilai kurang dari 60.

c. Nilai maksimum peserta program semester pendek adalah 60.

d. Peserta semester pendek wajib mendaftarkan diri ke BAAS melalui guru wali. e. Guru mata pelajaran wajib memberikan layanan semester pendek jika terdapat

siswa yang terdaftar sebagai peserta semester pendek .

f. Jumlah pertemuan 6 jam tatap muka tiap 2 sks mata pelajaran.

g. Biaya pelaksanaan program semester pendek dibebankan kepada orang tua yang besarnya diatur oleh sekolah melalui rapat dewan guru.

6. Pemanfaatan perpustakaan adalah pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

7. Penggunaan laboratorium terjadwal adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas laboratorium untuk kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. 8. Moving kelas adalah pembelajaran yang dilakukan dengan sistem pindah kelas sesuai

dengan jadwal dan ruang mata pelajaran yang sudah ditentukan.

9. Konsultasi mata pelajaran yaitu kegiatan konsultasi antara guru mata pelajaran dengan siswa untuk memecahkan masalah / kesulitan siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan.

Pasal 8

Layanan Siswa Cerdas Istimewa (CI)

1. Siswa cedas istimewa (CI) adalah siswa yang mempunyai perbedaan secara intelektual, ketertarikan serta kebutuhan di atas rerata siswa seumurnya.

(8)

2. Layanan siswa cerdas istimewa adalah layanan pendidikan khusus bagi siswa yang telah diidentifikasi memiliki prestasi sangat memuaskan, dan oleh psikolog telah diidentifikasi memiliki kemampuan intelektual umum pada taraf cerdas, memiliki kreativitas dan keterikatan terhadap tugas di atas rata-rata, untuk dapat menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar mereka.

3. Syarat-syarat untuk mengikuti layanan siswa cerdas istimewa adalah :

a. Nilai raport SMP tiap semester dengan rata-rata 7,5 dengan nilai matematika dan IPA minimal 7,5

b. Nilai UN Matematika , IPA minimal 8

c. Nilai test seleksi calon siswa baru dengan rata-rata 7,5 d. Memiliki Intelligence quotient (IQ) minimal 130.(Suverior)

e. Memiliki Task Commitment (TC) dan Creativity Quations (CQ) di atas rata-rata . 4. Program akselerasi individual mata pelajaran atau subject aceceleration adalah program

akselerasi yang dilaksanakan secara individual dan diterapkan pada situasi kelas regular. 5. Program akselerasi individual mata pelajaran hanya dapat diikuti oleh kelompok siswa

cerdas istimewa (CI) dan atau kelompok siswa yang memiliki IPK minimal 3,5.

6. Proses belajar mengajar siswa peserta akselerasi individual mata pelajaran dilaksanakan dengan cara siswa tetap tinggal bersama teman sekelasnya dalam kelas inklusi, tetapi siswa diberi kesempatan untuk melakukan aselerasi individual untuk mata pelajaran yang dia minati.

7. Mata pelajaran yang dapat diakselerasi adalah Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Pasal 9

Bimbingan Akademik Dan Konseling

1. Guru Wali adalah guru yang bertugas membantu siswa mengembangkan potensinya sehingga memperoleh hasil yang optimal dan dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Tugas dan kewajiban Guru Wali adalah sebagai berikut:

a. Membantu siswa menyusun rencana studinya dan memberikan pertimbangan kepada siswa dalam memilih mata pelajaran yang diambil untuk semerter yang akan datang. b. Memberikan pertimbangan kepada siswa mengenai jumlah sks yang dapat diambil. c. Mendorong siswa bekerja dan belajar secara teratur dan terus menerus serta

menanamkan kepada siswa tentang pentingnya disiplin diri sendiri dan kemampuan mengenai potensinya sendiri.

d. Memberikan saran dan keterangan lain atau rekomendasi tentang siswa bimbingannya untuk dibimbing kepada pihak-pihak yang dianggap perlu.

e. Menyampaikan peringatan kepada siswa bimbingannya yang berprestasi kurang/menurun.

f. Membantu mengatasi/ memecahkan segala permasalahan yang dihadapi siswa yang sekiranya dapat mengganggu kelancaran belajar

g. Mengkoordinir siswa dalam kegiatan non akdemik, seperti upacara bendera, senam kesegaran jasmani, kebersihan kelas dan lingkungan.

h. Input data nilai dari guru mata pelajaran yang selanjutnya diserahkan ke BAAS dalam bentuk softcopy untuk dibuatkan KHS

(9)

3. Selain Guru Wali, tugas pembimbing juga dilaksanakan oleh unit bimbingan konseling yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah.

Pasal 10

Perencanaan dan Penentuan Beban Studi Semester

1. Perencanan studi adalah penyusunan rancangan studi oleh siswa dengan bimbingan guru wali sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perencanan studi mencakup perencanan studi dalam satu semester dan perencanan studi sampai siswa selesai studi.

2. Beban studi semester adalah jumlah sks yang diambil siswa dalam satu semester. 3. Beban studi semester satu ditetapkan sebanyak paket yang ditawarkan oleh sekolah. 4. Beban studi semester berikutnya ditentukan atas dasar kualitas belajar siswa pada

semester sebelumnya yang dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP) yang tercantum pada Kartu Hasil Studi (KHS) siswa yang bersangkutan.

Indeks Prestasi (IP) Jumlah SKS yang bisa diambil IP < 2,00 2,00 ≤ IP < 2,75 2,75 ≤ IP < 3,50 IP ≥ 3,50 18 19 - 21 22 - 24 25 atau lebih

5. Berdasarkan kemajuan prestasi siswa, Guru Wali dapat mengambil keputusan menambah atau mengurangi jumlah SKS beban studi termasuk jika mata pelajaran yang diambil ternyata kurang atau lebih besar dari SKS normal, dan posisi siswa berada pada semester akhir sehingga dapat berpengaruh terhadap waktu penyelesaian studi siswa yang bersangkutan.

Pasal 11 Registrasi Akademik

1. Registrasi Akademik adalah pelayanan bagi siswa untuk memperoleh hak ijin mengikuti kegiatan pembelajaran pada semester tertentu yang dilakukan pada awal semester dengan ketentuan bahwa siswa tersebut telah memenuhi kewajiban administrasi.

2. Registrasi Akademik meliputi kegiatan sebagai berikut: a. Konsultasi rencana studi dengan guru wali.

b. Pengisian dan pengesahan Kartu Rencana Studi (KRS) oleh siswa bersama guru wali dan Waka Kurikulum.

3. Layanan registrasi akademik dilakukan di SMAN 10 Melati oleh guru wali dan bagian akademik.

4. Seorang siswa dapat didaftarkan sebagai peserta dalam suatu mata pelajaran apabila: a. Telah memenuhi persyaratan bagi mata pelajaran yang bersangkutan.

b. Telah mendapat persetujuan dari guru wali.

5. Mata pelajaran bersyarat hanya dapat ditempuh oleh siswa jika telah mengikuti mata pelajaran yang memenuhi persyaratan dengan prestasi minimal C.

(10)

6. Pengisian KRS dapat dilakukan mulai awal kegiataan registrasi akademik dan paling lambat tanggal yang ditetapkan dalam kalender akademik.

7. KRS dibuat rangkap tiga. Satu lembar untuk siswa yang bersangkutan, satu lembar untuk guru wali, dan satu lembar untuk bagian akademik.

Pasal 12

Proses Hasil Studi Semester

1. Setiap guru wajib menyerahkan langsung nilai akhir siswa yang dimuat dalam Daftar Peserta Nilai Akhir (DPNA) yang dimuat rangkap tiga, batas penyetoran paling lambat satu minggu setelah mata pelajaran yang dibina diujikan kepada sub bagian akademik. 2. Data nilai yang kurang lengkap karena siswa tidak mengikuti pelajaran dengan tertib

maka dinyatakan dengan nilai E.

3. Siswa dinyatakan lulus menempuh suatu mata pelajaran apabila minimal mencapai nilai C dengan IPK minimal 2,00.

4. Kartu Hasil Studi (KHS) yang diproses adalah siswa yang terdaftar secara sah sebagai peserta mata pelajaran yang bersangkutan dan mata pelajaran yang tercantum dalam KHS adalah mata pelajaran yang sudah direncanakan dan diikuti sesuai dengan KRS-nya. Setiap mata pelajaran yang telah diikuti siswa meskipun telah diberi nilai oleh guru, tetapi mata pelajaran yang dimaksud tidak terdaftar dalam KRS, maka siswa yang telah menempuh mata pelajaran tersebut nilainya tetap tidak diperhitungkan, dan siswa yang bersangkutan dianggap belum menempuh mata pelajaraan tersebut.

5. KHS diberikan kepada siswa pada tanggal yang ditetapkan dalam Kalender akademik. 6. KHS dibuat rangkap tiga. Satu lembar KHS untuk siswa yang bersangkutan, satu lembar

untuk guru wali, dan satu lembar untuk bagian akademik.

Pasal 13

Pengertian Evaluasi Hasil Belajar

1. Evaluasi adalah bagian integral dari proses belajar mengajar yang dimaksud untuk mengukur taraf kemampuan siswa, yang ditetapkan bagi mata pelajaran yang bersangkutan dan program pendidikan yang dijalani.

2. Evaluasi keberhasilan proses pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan meliputi evaluasi adanya program, cara penyelenggaraan pendidikan dan kesenian dengan tujuan serta keikutsertaan pengajar dan siswa dalam kegiataan pendidikan.

b. Keberhasilan usaha belajar siswa dilakukan dengan mendapat informasi mengenai sejauh mana siswa terlah mencapai tujuan-tujuan yang dirumuskan dari kurikulum melalui penyenggaraan ujian, pemberian tugas dan sejenisnya.

Pasal 14

Jenis dan Bentuk Ujian

(11)

a. Tugas Terstruktur b. Ulangan Harian

c. Ujian Tengah Semester d. Ujian Akhir Semester e. Ujian Nasional

2. Ujian dapat dilaksanakan dalam berbagai cara seperti ujian tertulis, ujian lisan, ujian dalam bentuk pemberian tugas, ujian praktik, dan sebagainya.

Pasal 15

Syarat Mengikuti Ujian

1. Siswa diperkenankan mengikuti ujian apabila memenuhi syarat berikut:

a. Mengikuti kegiataan pembelajaran sedikitnya 80% dari jumlah tatap muka pembelajaran yang diberikan oleh pengajar, kecuali bagi siswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan alasan yang sah (sakit / ijin) dan telah mengikuti kegiatan belajar sedikitnya 50 %.

b. Menyelesaikan syarat-syarat administrasi ujian.

2. Siswa yang berhalangan mengikuti ujian diberikan kesempatan menempuh ujian susulan dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Mempunyai alasan sah, yang ditujukan kepada Kepala Sekolah secara tertulis .

b. Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya satu minggu setelah masa ujian tengah semester maupun ujian semester dilaksanakan.

Pasal 16

Penilaian Ujian Mata Pelajaran

1. Penilaian adalah suatu proses penentuan klasifikasi hasil belajar yang dicapai oleh siswa peserta ujian. Penilaian terdiri atas penilaian untuk setiap jenis ujian, dan penilaian untuk suatu mata pelajaran.

2. Nilai akhir dari suatu mata pelajaran adalah rata-rata atau perhitungan dari semua nilai yang dikumpulkan siswa selama satu semester, yaitu : kehadiran (5%), keaktifan di kelas (10%), tugas/praktikum (15%), nilai ulangan harian (20%), nilai mid semester (20%) dan nilai ujian semester (30%) serta nilai ekstra point jika ada.

3. Nilai ekstra point diberikan bagi siswa yang memperoleh juara dalam lomba akademik maupun non akademik untuk menutupi kekurangan nilai mata pelajaran yang diperlukan, setelah mendapat rekomendasi dari guru pembimbing lomba dan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum.

Nilai maksimum ekstrapoint adalah sebagai berikut : o Juara Tingkat Internasional = 50 point.

o Juara Tingkat Nasional = 30 point. o Juara Tingkat Propinsi = 25 point o Juara Tingkat Kota = 20 point

4. Untuk penilaian hasil ujian mata pelajaran dapat dinyatakan dengan angka mutu (rentang nilai), nilai huruf (nilai prestasi) dan nilai bobot (konversi).

5. Angka mutu untuk tiap ujian yang diberikan kepada kelompok siswa dalam satu kelas untuk mata pelajaran, mempunyai rentangan 0 sampai 100.

(12)

Konversi Nilai

Predikat (Huruf) Rentang Nilai (Angka) Bobot

A 90 – 100 4,00 B 85 – 89 3,70 B 80 – 84 3,30 B 75 – 79 3,00 C 70 – 74 2,70 C 65 – 69 2,30 C 60 – 64 2,00 D 50 -59 1,70 E < 50 0

6. Skor lulus minimal C.

7. Siswa yang telah lulus dapat mengulang mata pelajaran pada semester berikutnya jika menghendaki perbaikan nilai dari yang diperoleh sebelumnya.

8. Nilai yang dianggap sah bagi siswa yang mengulang mata pelajaran yang telah lulus adalah nilai terakhir yang diperoleh.

Pasal 17 Indeks Prestasi

1. Indeks Prestasi (IP) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh siswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti siswa tersebut dalam jangka tertentu, yang dinyatakan dalam bentuk bilangan.

2. Indeks Prestasi terdiri atas Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

3. Untuk menghitung Indeks Prestasi (IP), angka mutu harus diubah menjadi nilai bobot.

Keterangan : :

= Jumlah P = SKS N = Nillai Bobot

4. Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh siswa dari semua kegiatan akademik dalam satu semester,

Rumus IP Semester IP Semester =

P N P.

5. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh siswa dari semua kegiatan akademik selama mengikuti pendidikan.

Rumus IPK IPK =

Pm Pm NB.

Keterangan : NB = Nilai Bobot masing-masing mata pelajaran yang telah ditempuh Pm = Jumlah sks masing-masing mata pelajaran yang telah ditempuh

(13)

Pasal 18

Evaluasi Keberhasilan Studi dan Sanksi

1. Penilaian kemajuan siswa dilkukan oleh sekolah setiap pertengahan semester dan akhir semester.

2. Penilaian keberhasilan studi bagi siswa masing-masing jurusan dilakukan oleh sekolah dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Nilai minimal C.

b. IPK ≥ 2,00 dari jumlah SKS yang telah ditempuh. c. Lulus ujian sekolah dan ujian nasional.

3. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan siswa tidak dapat menyelesaikan program studinya, maka siswa yang bersangkutan dinyatakan gugur atau DO.

Pasal 19 Kriteria Kelulusan

1. Predikat kelulusan tiap siswa didasarkan pada Kartu Hasil Studi (KHS) siswa. 2. Indeks Prestasi Kumulatif sebagai dasar penentuan predikat kelulusan adalah :

a. 3,50 < IPK < 4,00 Predikat Cumlaude

b. 3,00 < IPK < 3,50 Predikat Sangat Memuaskan c. 2,00 < IPK < 3,00 Predikat Memuaskan

3. Predikat Cumlaude diberikan kepada siswa dengan persyaratan siswa tersebut tidak pernah mengulang suatu mata pelajaran yang bersangkutan dan tidak boleh ada nilai C.

(14)

Lampiran 1

P

P

E

E

M

M

E

E

R

R

I

I

N

N

T

T

A

A

H

H

K

K

O

O

T

T

A

A

S

S

A

A

M

M

A

A

R

R

I

I

N

N

D

D

A

A

D

DIINNAASS PPEENNDDIIDDIIKKAANN NNAASSIIOONNAALL SSMMAANN 1100 ““MMEELLAATTII”” SSAAMMAARRIINNDDAA

Alamat : Jl. H.A.M.M. Rifaddin No. 1 Samarinda Seberang Tlp/Fax : (0541)261829 Kode Pos 75132

website : www.sma10melati.com e-mail : smaplus@sma10melati.com

KARTU RENCANA STUDI (KRS)

Nama : ... Semester : ... NIS : ... Tahun Pembelajaran : ... Program/Jurusan : ... Guru Wali : ...

Rombel : ...

No Kode Mata Pelajaran Kredit Guru Pengajar Hari, Jam Jadwal

Jumlah Kredit yang diambil

Samarinda, ...

Guru Wali, Siswa,

Keterangan :

1. Kartu ini harus dibawa waktu ujian 2. Mata Pelajaran harus sesuai dengan

yang ditawarkan sekolah. 3. Dibuat rangkap 3,

Untuk Siswa, Guru Wali dan BAAS.

(15)

Lampiran 2.

KARTU HASIL STUDI (KHS)

Nama Siswa : Program :

Nomor Induk : Semester :

Nama Sekolah : Tahun Pelajaran :

No Mata Pelajaran Kode SKS

Nilai Hasil Belajar

Pengetahuan dan Praktik Sikap

Angka Bobot Huruf SKS x Bobot Predikat

JUMLAH Keterangan :

Tanda blok hitam pada Pengetahuan dan Praktik menunjukkan bahwa aspek tersebut sangat tipis ( tidak dominan ) untuk dinilai secara mandiri

Indeks Prestasi semester (IPs) =

Untuk semester berikutnya Anda dapat mengambil maksimal : ….. sks

Pengembangan Diri : Ketidakhadiran :

No Jenis Kegiatan Nilai No Alasan Ketidakhadiran Lama

1 Sakit

2 Ijin

3 Tanpa Keterangan

Kepribadian :

No Aspek yang dinilai Keterangan

1 Kelakuan

2 Kerajinan/Kedisiplinan

3 Kerapihan

4 Kebersihan

Catatan Guru Wali :

Samarinda,

Mengetahui

Orang Tua / Wali Guru Wali, Kepala Sekolah,

(16)
(17)

Lampiran 3

DISTRIBUSI JUMLAH SKS TIAP SEMESTER

1. Jurusan IPA

Kelompok Mata Pelajaran SKS sem.1 sem.2 sem.3 sem.4 sem.5 sem.6

MPDU : Pendidikan Agama 6 2 2 2 Pendidikan Kewarganegaraan 6 2 2 2 Bahasa Indonesia 9 2 2 2 3 Bahasa Inggris 9 2 3 2 2 Matematika Dasar 6 4 2

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

(kebugaran) 3 1 1 1 Seni Budaya 3 1 1 1 MPWP : Matematika lanjutan (HL/SL) 20/10 5/3 5/3 6/3 4/1 Fisika (HL/SL) 20/10 3/2 4/2 2/2 3/2 5/2 3/- Biologi (HL/SL) 20/10 3/2 2/2 3/2 4/2 5/2 3/- Kimia(HL/SL) 20/10 2/2 4/2 3/2 3/2 5/2 3/- MPP : TIK 6 2 2 2 Muatan Lokal 6 2 4 Pengembangan Diri 6 1 1 1 1 1 1 Total 120 21 21 21 21 21 21

Dua di antara MPWP berada pada HL.

Materi pembelajaran untuk kelompok High Level (HL) terdiri dari materi pembelajaran kelompok Standar Level (SL) ditambah dengan pengayaan (enrichment).

2. Jurusan IPS

Kelompok Mata Pelajaran SKS sem.1 sem.2 sem.3 sem.4 sem.5 sem.6

MPDU : Pendidikan Agama 6 2 2 2 Pendidikan Kewarganegaraan 6 2 2 2 Bahasa Indonesia 9 2 2 2 3 Bahasa Inggris 9 2 3 2 2 Matematika Dasar 6 4 2

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

(kebugaran) 3 1 1 1 Seni Budaya 3 1 1 1 MPWP : Sejarah (HL/SL) 20/10 2/1 2/2 4/2 4/2 4/2 4/1 Geografi (HL/SL) 20/10 2/2 2/2 4/1 4/2 4/2 4/1 Ekonomi (HL/SL) 20/10 2/1 2/2 4/2 4/2 4/2 4/1 Sosiologi (HL/SL) 20/10 2/2 2/2 4/1 4/2 4/2 4/1 MPP : TIK 6 2 2 2 Muatan Lokal 6 2 4 Pengembangan Diri 6 1 1 1 1 1 1 Total 120 21 21 21 21 21 21

Dua di antara MPWP berada pada HL.

Materi pembelajaran untuk kelompok High Level (HL) terdiri dari materi pembelajaran kelompok Standar Level (SL) ditambah dengan pengayaan (enrichment).

(18)

3. Jurusan Bahasa

Kelompok Mata Pelajaran SKS sem.1 sem.2 sem.3 sem.4 sem.5 sem.6

MPDU : Pendidikan Agama 6 2 2 2 Pendidikan Kewarganegaraan 6 2 2 2 Bahasa Indonesia 9 2 2 2 3 Bahasa Inggris 9 2 3 2 2 Matematika Dasar 6 4 2

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

(kebugaran) 3 1 1 1

Seni Budaya 3 1 1 1

MPWP :

Sastra Indonesia (HL/SL) 20/10 2/1 2/2 4/2 4/2 4/2 4/1

Sastra Inggris (HL/SL) 20/10 2/2 2/2 4/1 4/2 4/2 4/1

Bahasa Asing Lainnya (HL/SL) 20/10 2/1 2/2 4/2 4/2 4/2 4/1

Antropologi (HL/SL) 20/10 2/2 2/2 4/1 4/2 4/2 4/1 MPP : TIK 6 2 2 2 Muatan Lokal 6 2 4 Pengembangan Diri 6 1 1 1 1 1 1 Total 120 21 21 21 21 21 21

Dua di antara MPWP berada pada HL.

Materi pembelajaran untuk kelompok High Level (HL) terdiri dari materi pembelajaran kelompok Standar Level (SL) ditambah dengan pengayaan (enrichment).

(19)

Lampiran 4

DAFTAR KODE MATA PELAJARAN DAN BOBOT SKS

MATA PELAJARAN DASAR UMUM ( MPDU ) MATA PELAJARAN WAJIB PROGRAM ( MPWP )

1. Jurusan IPA

KODE MATA PELAJARAN SKS KODE MATA PELAJARAN SKS

MPDU 101 Pendidikan Agama 1 2 MPWP 101 Matematika Lanjut 1 (SL) 3

102 Pendidikan Agama 2 2 102 Matematika Lanjut 2 (SL) 3

103 Pendidikan Agama 3 2 103 Matematika Lanjut 3 (SL) 3

MPDU 201 Kewarganegaraan 1 2 104 Matematika Lanjut 4 (SL) 1

202 Kewarganegaraan 2 2 105 Matematika Lanjut 1 (HL) 5

203 Kewarganegaraan 3 2 106 Matematika Lanjut 2 (HL) 5

MPDU 301 Bahasa Indonesia 1 2 107 Matematika Lanjut 3 (HL) 6

302 Bahasa Indonesia 2 2 108 Matematika Lanjut 4 (HL) 4

302 Bahasa Indonesia 3 2 MPWP 201 Fisika 1 (SL) 2

302 Bahasa Indonesia 4 3 202 Fisika 2 (SL) 2

MPDU 401 Bahasa Inggris 1 2 203 Fisika 3 (SL) 2

402 Bahasa Inggris 2 3 204 Fisika 4 (SL) 2

402 Bahasa Inggris 3 2 205 Fisika 5 (SL) 2

402 Bahasa Inggris 4 2 206 Fisika 1 (HL) 3

MPDU 501 Matematika Dasar 1 4 207 Fisika 2 (HL) 4

502 Matematika Dasar 2 2 208 Fisika 3 (HL) 2

MPDU 601 Penjaskes 1 1 209 Fisika 4 (HL) 3

602 Penjaskes 2 1 210 Fisika 5 (HL) 5

603 Penjaskes 3 1 211 Fisika 6 (HL) 3

MPDU 701 Seni Budaya 1 1 MPWP 301 Kimia 1 (SL) 2

702 Seni Budaya 2 1 302 Kimia 2 (SL) 2

703 Seni Budaya 3 1 303 Kimia 3 (SL) 2

304 Kimia 4 (SL) 2

305 Kimia 5 (SL) 2

306 Kimia 1 (HL) 2

MATA PELAJARAN PILIHAN ( MPP ) 307 Kimia 2 (HL) 4

308 Kimia 3 (HL) 3

KODE MATA PELAJARAN SKS 309 Kimia 4 (HL) 3

MPP 101 TIK 1 2 310 Kimia 5 (HL) 5

102 TIK 2 2 311 Kimia 6 (HL) 3

103 TIK 3 2 MPWP 401 Biologi 1 (SL) 2

MPP 201 Mulok 1 2 402 Biologi 2 (SL) 2

202 Mulok 2 4 403 Biologi 3 (SL) 2

MPP 301 Pengembangan Diri 1 1 404 Biologi 4 (SL) 2

302 Pengembangan Diri 2 1 405 Biologi 5 (SL) 2

303 Pengembangan Diri 3 1 406 Biologi 1 (HL) 3

304 Pengembangan Diri 4 1 407 Biologi 2 (HL) 2

305 Pengembangan Diri 5 1 408 Biologi 3 (HL) 3

306 Pengembangan Diri 6 1 409 Biologi 4 (HL) 4

410 Biologi 5 (HL) 5

(20)

MATA PELAJARAN WAJIB PROGRAM ( MPWP ) MATA PELAJARAN WAJIB PROGRAM ( MPWP )

2. Jurusan IPS 2. Jurusan Bahasa

KODE MATA PELAJARAN SKS KODE MATA PELAJARAN SKS MPWP 501 Sejarah 1 (SL) 1 MPWP 901 Sastra Indonesia 1 (SL) 1

502 Sejarah 2 (SL) 2 902 Sastra Indonesia 2 (SL) 2 503 Sejarah 3 (SL) 2 903 Sastra Indonesia 3 (SL) 2 504 Sejarah 4 (SL) 2 904 Sastra Indonesia 4 (SL) 2 505 Sejarah 5 (SL) 2 905 Sastra Indonesia 5 (SL) 2 506 Sejarah 6 (SL) 1 906 Sastra Indonesia 6 (SL) 1 507 Sejarah 1 (HL) 2 907 Sastra Indonesia 1 (HL) 2 508 Sejarah 2 (HL) 2 908 Sastra Indonesia 2 (HL) 2 509 Sejarah 3 (HL) 4 909 Sastra Indonesia 3 (HL) 4 510 Sejarah 4 (HL) 4 910 Sastra Indonesia 4 (HL) 4 511 Sejarah 5 (HL) 4 911 Sastra Indonesia 5 (HL) 4 512 Sejarah 6 (HL) 4 912 Sastra Indonesia 6 (HL) 4 MPWP 601 Geografi 1 (SL) 2 MPWP 1001 Sastra Inggris 1 (SL) 2 602 Geografi 2 (SL) 2 1002 Sastra Inggris 2 (SL) 2 603 Geografi 3 (SL) 1 1003 Sastra Inggris 3 (SL) 1 604 Geografi 4 (SL) 2 1004 Sastra Inggris 4 (SL) 2 605 Geografi 5 (SL) 2 1005 Sastra Inggris 5 (SL) 2 606 Geografi 6 (SL) 1 1006 Sastra Inggris 6 (SL) 1 607 Geografi 1 (HL) 2 1007 Sastra Inggris 1 (HL) 2 608 Geografi 2 (HL) 2 1008 Sastra Inggris 2 (HL) 2 609 Geografi 3 (HL) 4 1009 Sastra Inggris 3 (HL) 4 610 Geografi 4 (HL) 4 1010 Sastra Inggris 4 (HL) 4 611 Geografi 5 (HL) 4 1011 Sastra Inggrisi 5 (HL) 4 612 Geografi 6 (HL) 4 1012 Sastra Inggris 6 (HL) 4 MPWP 701 Ekonomi 1 (SL) 1 MPWP 1101 Bahasa Jepang 1 (SL) 1 702 Ekonomi 2 (SL) 2 1102 Bahasa Jepang 2 (SL) 2 703 Ekonomi 3 (SL) 2 1103 Bahasa Jepang 3 (SL) 2 704 Ekonomi 4 (SL) 2 1104 Bahasa Jepang 4 (SL) 2 705 Ekonomi 5 (SL) 2 1105 Bahasa Jepang 5 (SL) 2 706 Ekonomi 6 (SL) 1 1106 Bahasa Jepang 6 (SL) 1 707 Ekonomi 1 (HL) 2 1107 Bahasa Jepang 1 (HL) 2 708 Ekonomi 2 (HL) 2 1108 Bahasa Jepang 2 (HL) 2 709 Ekonomi 3 (H) 4 1109 Bahasa Jepang 3 (H) 4 710 Ekonomi 4 (HL) 4 1110 Bahasa Jepang 4 (HL) 4 711 Ekonomi 5 (HL) 4 1111 Bahasa Jepang 5 (HL) 4 712 Ekonomi 6 (HL) 4 1112 Bahasa Jepang 6 (HL) 4 MPWP 801 Sosiologi 1 (SL) 2 MPWP 1201 Antropologi 1 (SL) 2 802 Sosiologi 2 (SL) 2 1202 Antropologi 2 (SL) 2 803 Sosiologi 3 (SL) 1 1203 Antropologi 3 (SL) 1 804 Sosiologi 4 (SL) 2 1204 Antropologi 4 (SL) 2 805 Sosiologi 5 (SL) 2 1205 Antropologi 5 (SL) 2 806 Sosiologi 6 (SL) 1 1206 Antropologi 6 (SL) 1 807 Sosiologi 1 (HL) 2 1207 Antropologi 1 (HL) 2 808 Sosiologi 2 (HL) 2 1208 Antropologi 2 (HL) 2 809 Sosiologi 3 (HL) 4 1209 Antropologi 3 (HL) 4 810 Sosiologi 4 (HL) 4 1210 Antropologi 4 (HL) 4 811 Sosiologi 5 (HL) 4 1211 Antropologi 5 (HL) 4 812 Sosiologi 6 (HL) 4 1212 Antropologi 6 (HL) 4

(21)

Lampiran 5

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB V PESERTA DIDIK

Pasal 12

1. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak :

b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya; f. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing

dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Pasal 11

(1) Beban belajar untuk SMP/MTs/SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS).

(2) Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur pendidikan formal kategori standar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester.

(3) Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester.

(4) Beban belajar minimal dan maksimal bagi satuan pendidikan yang menerapkan sistem SKS ditetapkan dengan Peraturan Menteri berdasarkan usul dari BSNP.

Pasal 16

(5) Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (4) sekurang-kurangnya meliputi model kurikulum tingkat satuan pendidikan apabila

menggunakan sistem paket dan model kurikulum tingkat satuan pendidikan apabila menggunakan sistem kredit semester.

(22)

(1) Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006

TENTANG

STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BAB III

BEBAN BELAJAR

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan.

Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori standar menggunakan sistem paket atau dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit semester.

...

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

...

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri dari:

1. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMP/MTs/SMPLB maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

...

Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur. Panduan tentang sistem kredit semester diuraikan secara khusus dalam dokumen tersendiri.

(23)

BAB II

PROFIL SEKOLAH KATEGORI MANDIRI

1. Dasar penerapan Satuan Kredit Semester adalah: a. Kecepatan belajar siswa tidak sama

b. Potensi belajar siswa tidak sama

c. Minat siswa terhadap mata pelajaran tidak sama

d. Siswa akan sukses bila belajar sesuai dengan potensi dan minatnya.

e. Siswa dapat menyelesaikan studi selama 5 semester dan bisa lebih dari 6 semester 2. Kurikulum Sistem Kredit Semeter adalah:

a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar disusun menjadi satuan kredit semester, yaitu 120 SKS

b. Mata pelajaran:

1). Wajib/Pokok untuk seluruh peserta didik

2). Pilihan Paket, sebagai dasar untuk mendukung bidang kemampuan yang akan dipilih di perguruan tunggi.

3). Pilihan Bebas, sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

4). Kelompok MP Pilihan Paket, meliputi berbagai bidang kemampuan yang diperlukan peserta didik untuk melanjutkan ke pendidikan lebih lanjut, yang mencakup:

a). Program akademik: Teknik, Ilmu kesehatan, Sains, Ekonomi, Ilmu Sosial, Bahasa, Hukum, dan sebagainya

b). Program profesional: Politeknik.

c. Beban belajar siswa dinyatakan dengan satuan kredit semester (SKS), yaitu 16 sampai 27 SKS per semester. Kecepatan belajar normal adalah 20 SKS per semester.

d. Satu SKS untuk mata pelajaran teori terdiri atas: 1). 45 menit tatap muka

2). 25 menit penugasan akademik terstruktur dan 20 menit kegiatan akademik mandiri tidak terstruktur

e. Satu SKS pelajaran praktikum terdiri atas 2 sampai 3 jam praktek di laboratorium atau bengkel

f. Mata pelajaran pilihan ditawarkan mulai semester 2 3. Beban Belajar:

a. Semester 1 dan 2 sebanyak 20 SKS

b. Semester 3 dan seterusnya bisa 16 SKS sampai 28 SKS sesuai dengan prestasi yang dicapai pada semester sebelumya

c. Dimungkinkan siswa lulus kurang dari 6 (enam) semester

d. Pemilihan mata pelajaran sesuai dengan potensi, minat, dan kecepatan belajar siswa melalui bimbingan dari penasehat akademik siswa

(24)

4. Pembelajaran:

a. Pelaksanaan pembelajaran menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Oleh karena itu siswa didorong untuk dapat belajar secara mandiri.

b. Menerapkan pengelolaan pembelajaran dengan sistem siswa pindah ruang kelas (moving class). Untuk itu diperlukan kelas mata pelajaran.

c. Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran.

e. Jadwal pemanfaatan laboratorium untuk kegiataan di luar jadwal rutin f. Pemanfaatan perpustakaan

g. Penasehat akademik mendeteksi potensi siswa, bisa dengan tes bakat disertai data prestasi belajar.

h. Ada program remedi sepanjang semester (tidak ada batasan frekuensi pelaksanaan remedi dalam satu semester sehingga diperlukan perangkat pendukung untuk pelaksanan remedi antara lain dalam bentuk modul pembelajaran mandiri yang disiapkan oleh guru)

i. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK 5. Penilaian:

a. Bentuk penilaian: tugas-tugas, ujian midsemester dan ujian semester b. Penilaian menggunakan acuan kriteria dengan kategori A, B, C, dan D c. Konversi skor menjadi grade, dan konversi grade menjadi skala 4 d. Lulus minimum mencapai nilai C

e. Syarat lulus dari sekolah indeks prestasi minimum 2,00 6. Administrasi Akademik:

a. Setiap siswa di bawah bimbingan penasehat akademik membuat rencana studi, kemudian bisa direvisi atas dasar prestasi yang dicapai siswa

b. Administrasi data prestasi siswa

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan tersebut membuat Pemerintah Kota Malang berinisiatif untuk menyediakan bus sekolah yang membantu pelajar dalam mobilisasi baik berangkat maupun pulang

Diperkirakan dalam 1 tahun terjadi 30 penambahan M sRiskM gmtComponent baru Dalam 1 tahun pertumbuhan dari tabel ini adalah 89 * 30 = 2670 Byte atau 2,6 Kbyte. Tabel 4.65

Faktor lain selain dukungan caregiver sendiri yang membuat adanya kekambuhan pasien dapat dipengaruhi oleh regimen terapeutik yang berhubungan dengan kepatuhan minum

Dari populasi jumlah sampel yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi didapatkan lebih banyak pada perempuan yaitu sebanyak 53%, sedangkan pada laki-laki hanya 47%.. Hal

Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa emotional arousal dan attitude toward website dapat mempengaruhi purchase intention, maka fashion website atmospherics menjadi

Terhirup : Segera pindahkan korban ketempat yang memiliki udara segar , jika batuk atau ganguan pernafasan harus segera mendapatkan pertolongan dokter.. Tertelan :

Kutil kelamin atau kutil genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Kutil kelamin adalah kutil yang

Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk