• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disausun oleh Endrotomo. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI Tim Tahun DIKTI 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disausun oleh Endrotomo. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI Tim Tahun DIKTI 2012"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Disausun oleh Endrotomo

Tim DIKTI

(2)

2

S2

S1

S3

Level lulusan pendidikan tinggi menurut KKNI

KKNI

1

2

3

4

5

7

8

9

6

D I

D III

D II

D IV

S2

(Terapan)

S3

(Terapan)

Spesialis

Profesi

SMK

SMA

(3)

3

LEVEL 5

(setara dengan lulusan D III)

Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang

sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan

menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu

dan kuantitas yang terukur.

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,

serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis

secara komprehensif.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung

jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.

(4)

LEVEL 6

(setara dengan lulusan S 1)

Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan

IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu

beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum

dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut

secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian

masalah prosedural.

Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis

informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam

memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung

jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

(5)

LEVEL 7

(setara dengan lulusan Pendidikan Profesi)

Mampu

merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah

tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif

kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan

langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan

atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan

monodisipliner.

Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis

dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua

aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang

(6)

LEVEL 8

(setara dengan lulusan S 2)

Mampu

mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau

seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya

melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan

atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan

inter atau multidisipliner .

Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat

bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat

pengakuan nasional maupun internasional.

(7)

LEVEL 9

(setara dengan lulusan S 3)

Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau

seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek

profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya

kreatif, original, dan teruji.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan

atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan

inter, multi atau transdisipliner.

Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset

dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan

dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat

pengakuan nasional maupun internasional.

(8)

Capaian Pembelajaran:

SC

IE

N

CE

KN

OW

LED

GE

KN

OW

H

OW

SK

ILL

A

S

FFE

CT

IVE

DO

M

AIN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

KOMPETENSI

(9)

Karakteristik Unsur KKNI

Capaian Pembelajaran (learning outcomes): internasilisasi dan

akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, ketrampilan, afeksi, dan

kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur

dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui

pengalaman kerja.

af

ek

si

Sains

(

Science

)

Pengetahuan

(

knowledge

)

Metode

/Pengetahuan

praktis

(

Know how

)

Ketrampilan

(10)

10

afeksi

afeksi

afeksi

Lebih berbobot keilmuan

Lebih berbobot ketrampilan

Karakteristik Unsur KKNI pada level KKNI

yang sama

(11)

A simple model of competence

KNOWS

KNOWS HOW

SHOW HOW

DOES

COGNITION

BEHAVIOR

Pr

of

es

io

na

l

au

th

en

ti

ci

ty

Miller GE. The assessment of clinical skills/ competence/ performance. Academic Medicine (Supplement) 1990; 65 :

563.57.

(12)

12

KOGNITIF

(Pengetahuan)

PSIKOMOTOR

(ketrampilan)

AFEKTIF

(sikap,nilai,minat)

KEMAMPUAN

(BLOOM)

Pengertian Kompetensi dalam pendidikan

1

(13)

13

A simple model of competence

KNOWS

KNOWS HOW

SHOW HOW

DOES

COGNITION

BEHAVIOR

Pr

of

es

io

na

l

au

th

en

ti

ci

ty

Miller GE. The assessment of clinical skills/ competence/ performance. Academic Medicine (Supplement) 1990; 65 :

563.57.

(14)

14

Kompetensi dan learning outcomes

Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam

melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui

asesmen yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan

tanggung jawab individu pada bidang kerjanya.

Capaian Pembelajaran (learning outcomes) : merupakan

internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, ketrampilan,

afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses

pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang

ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

(15)

PENGERTIAN

1 sks

(sebagai satuan

waktu kegiatan)

PRAKTIKUM- STUDIO- BENGKEL

PERKULIAHAN

RESPONSI - TUTORIAL

Kegiatan mandiri 60 menit Kegiatan tatap muka 60 menit Kegiatan terstruktur 60 menit

100 menit kegiatan tatap muka kegiatan mandiri100 menit

4 jam kegiatan di laboratorium/ studio/ bengkel

Semua kegiatan dihitung

per Minggu - per Semester

(16)

16

ISI PERATURAN DAN KETENTUAN TENTANG

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI

1. Kurikulum berbasis isi

(Kepmendikbud no 056/U/1994)

2. Pergeseran paradigma ke konsep KBK

(Kepmendiknas no 232/U/2000, dan perubahannya

Kepmendiknas no 045/U/2002)

3. Kurikulum dikembangkan oleh PT sendiri

.

(

PP 19 th 2005, PP 17 th 2010)

4. Dikembangkan berbasis kompetensi .

(PP 17 th 2010,ps 97, ayat 1)

5. Minimum mengandung 5 elemen kompetensi.

(PP 17 th 2010, ps 97, ayat 3)

(17)

Pengelompokan mata kuliah dalam kurikulum

KELOMPOK

MATA KULIAH

Sk Mendiknas no.056/U/1994

Kurikulum Inti

Kur. Lokal

MKU 10-20 % 6-7 % 4-14 %

MKDK 30-35 % 20-35 % 10-30 %

MKK 30-60 % 20-40 % 10-40 %

JUMLAH 100 % 50-80 % 20-50 %

KELOMPOK MATA KULIAH

(SK mendiknas no 232/U/2000) KURIKULUM INTI INSTITUSIONALKURIKULUM

Kel.Pengembangan Kepribadian (MPK)

40%-80%

Kel.Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)

Kel.Keahlian Berkarya (MKB) Kel.Perilaku Berkarya (MPB) Kel.Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia.

INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb.

(18)

18

PERSYARATAN KERJA

IBE

UNESCO

KURIKULUM INTI &

INSTITUSIONAL

Penguasaan pengetahuan

dan ketrampilan :

analisis dan sintesis

menguasai IT/computting

managed ambiguity

communication

2

nd

language

learning to know

Matakuliah

Keilmuan dan Ketrampilan

( MKKK )

learning to do

Matakuliah Keahlian Berkarya

( MKKB )

Attitude :

kepemimpinan

teamworking

can work crossculturally

learning to be

Mata kuliah Perilaku Berkarya

( MKPB )

Pengenalan sifat pekerjaan

terkait :

Terlatih dalam etika kerja

Memahami makna globalisasi

Fleksibel thd pilihan pekerjaan

learning to live

together

Mata kuliah berkehidupan

bersama

( MKBB )

MK Pengemb. Kepribadian

( MKPK )

(19)

19

Pengelompokan mata kuliah dalam kurikulum dan perubahannya

ELEMEN KOMPETENSI

(SK mendiknas no.045/U/2002)

KURIKULUM

INTI INSTITUSIONALKURIKULUM

Kompetensi

utama

Kompetensi pendukung Kompetensi lainnya

Pengembangan Kepribadian

40%-80%

20%-40%

0-20%

Keilmuan dan Ketrampilan

Keahlian Berkarya

Perilaku Berkarya

Berkehidupan Bermasyarakat

Kompetensi Utama

ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi

dan pengguna lulusan.

Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya

(20)

20

PROFIL

LULUSAN

KLASIFIKASI KOMPETENSI

PENCIRI

PROGRAM STUDI

LEMBAGA/ INSTITUSI

PENCIRI

KOMPETENSI

UTAMA

KOMPETENSI

PENDUKUNG

KOMPETENSI

LAINNYA

1

2

3

Klasifikasi kompetensi menurut Kepmendiknas no 045/U/2002

KESEPAKATAN

PROGRAM STUDI

SEJENIS

TRACER STUDY

(kebutuhan stakeholders) & SCIENCTIFIC VISION

VISI MISI PT - PS SENDIRI

(university values)

(21)

21

Rumusan Capaian

Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran

A

B

C

D

E

1 V V V V V 2 V V V 3 V V V V 4 V V V 5 V V V 6 V V V 7 V V V 8 V V V V 9 V V V 10 V V V

KEMAMPUAN LULUSAN HARUS MENGANDUNG

5 ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

(A)

Landasan kepribadian. (B) Penguasaan ilmu dan ketrampilan

(C) Kemampuan berkarya (D) Sikap dan perilaku dalam berkarya

(E) Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat

(22)

22

STANDAR ISI dari BSNP

(dalam proses penetapan)

1

Kurikulum berbasis kompetensi

dengan 5 elemen kompetensi

2

Satu Semester

Minimal 16 minggu

3

Beban studi S1

Beban studi S2

Beban studi S3

Minimal 144 sks (lama studi 4-7 th)

36-42 sks (lama studi 1-3 tahun)

42-54 sks (lama studi 3-6 tahun)

4

Mata kuliah wajib S1 dan D3

a. Pendidikan agama

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. Bahasa Indonesia

d. Bahasa Inggris/ asing

e. Matematika/ Statistika/ Logika

Minimal 10 sks

2 sks

2 sks

2 sks

2 sks

2 sks

5

Mata kuliah wajib untuk S2

a. Filsafat Ilmu (2 sks)

b. Metode penelitian (2 sks)

Minimal 4 sks

(23)

KOMPETENSI dan MATA KULIAH

(BNSP)

KOMPETENSI UMUM

(penciri nasional)

Pendidikan Agama (2 sks)

Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks)

Bahasa Indonesia. (2 sks)

Bahasa Inggris/ Bahasa asing. (2 sks)

Matematika/Statistika/Logika (2 sks)

KOMPETENSI UTAMA

(penciri program studi)

KOMPETENSI KHUSUS

(penciri Universitas)

MATA KULIAH KEAHLIAN

MATA KULIAH UMUM/ WAJIB :

(24)

Pengertian SATU sks

dalam standar isi (BSNP)

Kuliah, adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri dari 3 kegiatan

yaitu tatap muka , Tugas terstruktur , dan belajar mandiri ,masing-masing 60 menit.

Responsi/ tutorial/ seminar, adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri

dari tatap muka dan belajar mandiri masing-masing 100 menit.

Praktikum adalah kegiatan belajar di laboratorium/ bengkel/ studio, selama 4 jam

(240 menit) perminggu, per semester.

Praktek lapangan/ kerja praktek, adalah kegiatan praktek di lapangan selama 160

jam per semester atau 10 jam (600 menit) per minggu.

Skripsi/ tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, adalah kegiatan

penelitian/pembuatan model/ pembuatan dan atau pergelaran karya seni/

perencanaan/ perancangan, setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per

semester.

Tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan 4 jam (240 menit)

per minggu, per semester.

(25)

25

EC 2000 General Criteria

Criterion 3. Program Outcomes and Assessment

a) an ability to apply knowledge of mathematics, science, and engineering

b) an ability to design and conduct experiments, as well as to analyze and

interpret data

c) an ability to design a system, component, or process to meet desired needs

d) an ability to function on multi-disciplinary teams

e) an ability to identify, formulate, and solve engineering problems

f) an understanding of professional and ethical responsibility

g) an ability to communicate effectively

h) the broad education necessary to understand the impact of engineering

solutions in a global and societal context

i) a recognition of the need for, and an ability to engage in life-long learning

j) a knowledge of contemporary issues

k) an ability to use the techniques, skills, and modern engineering tools

necessary for engineering practice.

(26)

26

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN

KONSEP SISTEM KREDIT SEMESTER

PERGURUAN TINGGI

DI

(27)

UMUM

Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sebuah sistem penyelenggaraan pendidikan yang di perguruan tinggi di Indonesia mulai diperkenalkan pada tahun 1978 dan mulai diterapkan secara bertahap sejak tahun 1979. Pelaksanaan SKS ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no 0124/U/1979, tertanggal 18 Juni 1979, dan diterbitkannya panduan pelaksanaan SKS bagi perguruan Tinggi oleh DIKTI. Sistem kredit Semester secara umum diartikan sebagai suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa , beban kerja tenaga dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Perbedaan pokok dengan sistem yang digunakan sebelumnya adalah ‘bentuk kurikulumnya’ dimana ‘kredit ’ hanya digunakan sebagai ukuran beban mahasiswa dan keberhasilan belajar dan dalam bentuk paket tahunan.

Sistem Kredit Semester ini dalam perjalanan pelaksanaan mengalami perubahan-perubahan yang dituangkan

dalam ketentuan-ketentuan yang berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (PP) maupun aturan iringannya yang berupa Keputusan Menteri. Perkembangan SKS ini bisa dikuti secara terinci berikut ini.

(28)

1. SK MENDIKBUD RI No. 0124/U/1979 , tertanggal 8 Juni 1979, tentang

Jenjang program pendidikan tinggi dan program akta mengajar dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. secara singkat berisi hal-hal penting berikut ini :

Dasar pertimbangan :

Pembangunan membutuhkan tenaga profesional dalam berbagai macam dan jenjang keahlian. Pendidikan perlu disajikan dalam program yang lebih bervariasi dan fleksibel, sehingga

memungkinkan untuk memperluas pilihan bagi para anak didik dalam mengikuti program pendidikan menuju kepada suatu macam dan jenjang profesi yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Karakter utama sistem kredit semester :

Memungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel, sehingga bagi mahasiswa tersedia kemungkinan lebih luas untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu.

Memungkinkan penggunaan sarana pendidikan dengan lebih efisien walaupun untuk menyelenggarakan berbagai program pendidikan.

Definisi :

Sistem kredit : adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana beban studi mahasiswa , beban kerja tenaga pengajar

dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit.

Semester : adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan.

Satu semester setara dengan 18-19 minggu kerja.

Satuan kredit semester :adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan

atas keberhasilan usaha mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program tertentu, serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi dan khususnya bagi tenaga pengajar.

Jenjang pendidikan : Jenjang pendidikan dibagi dalam dalam dua kelompok yaitu

jenjang pendidikan kelompok profesi non kependidikan, terdiri dari jalur gelar dan jalur non gelar.

jenjang pendidikan kelompok profesi kependidikan, terbagi juga dalam dua jalur yaitu jalur gelar dan jalur non gelar (lihat tabel 1 ).

Kurikulum :

dalam surat keputusan ini bentuk kurikulum dibagi dalam semesteran, dan satu semester terdiri dari 16-17 minggu kerja penyelenggaraan program diikuti oleh 2-3 minggu evaluasi, dan maksimum berjumlah 22 minggu.

(29)

29 No Jenjang pendidikan kelompok profesi non-kependidikan sks Perkiraan lama studi

(tahun) jenjang Kode pendidikan

Jenjang pendidikan kelompok profesi

kependidikan

Jalur gelar Jalur non

gelar Min-maks

Jalur gelar

Jalur non gelar

1 Doktor Spesialis II 228 - 233 8 - 11 S3 Doktor

2 Pasca Sarjana Spesialis I 180 - 194 6 - 9 S2 Pasca sarjana 3 Sarjana - 144 - 160 4 - 7 SI Sarjana 4 Sarjana Muda - 110 - 120 3 - 5 -

-5 Diploma III 110 - 120 3 - 5 S0 3 Diploma III

6 Diploma II 80 - 90 2 - 5 S0 2 Diploma II

7 Diploma I 40 - 50 1 - 2 S0 1 Diploma I

Tabel 1 :

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK PROFESI NON KEPENDIDIKAN DAN

KEPENDIDIKAN

(30)

30

2. Kepmen Dikbud RI no 021/U/1982 tertanggal 26 Juni 1982.

Semester :

adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 18 sampai 20 minggu kuliah atau

kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3

minggu kegiatan penilaian.

Satuan kredit semester :

yang disingkat sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang

diperoleh melalui 1 jam kegiatan terjadwal yang diiringi oleh 2 sampai 4 jam per

minggu oleh tugas lain yang terstruktur maupun yang mandiri selama satu

(31)

PROGRAM GELAR DAN NON GELAR

JENJANG GELAR

JENJANG NON GELAR

sks PER JENJANG sks KUMULATIF PAKET KURIKULUM (SEMESTER) Perkiraan lama studi mahasiswa semester DIPLOMA SPESIALIS D I - 40 – 50 40– 50 2 2 – 4 D II - - 80– 90 4 4 – 6 SM**) D III - - 110 –120 6 6 – 10 S1 D IV *) - - 144 –150 8 8 – 14 S2 - Sp I 40 – 50 180 – 194 12 12 – 18 S3 - Sp II 40 – 50 228 – 233 16 16 – 22

KETERANGAN : *) Program kelompok profesi kependidikan tidak mempunyai jenjang ini.

**) SM adalah program pendidikan yang merupakan bagian utuh dari program S1 dan tidak bersifat terminal

Tabel 2 : Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

No.0211/U/1982 tertanggal 26 Juni 1982

(32)

32

SMU

Sa

rja

n

a

D

ip

lo

m

a

3. Peraturan Pemerintah no 30 tahun 1990 tentang Pendidikan tinggi

(yang merupakan aturan turunan dari UU no 2 tahun 1989)

Pasal 4

Pendidikan tinggi terdiri atas

pendidikan akademik dan

pendidikan profesional

Pasal 5

Pendidikan akademik yang

terkait dengan gelar terdiri atas

Program Sarjana dan Program

Pasca Sarjana

Proram Pasca Sarjana meliputi

Program Magister dan Program

Doktor.

Pendidikan Profesional terdiri

atas Program Diploma dan

Program Spesialis.

Sp

e

sia

lis

P

as

ca

S

ar

ja

n

a

M ag is te r D o kt o r PENDIDIKAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESIONAL

Se

b

u

ta

n

p

ro

fe

si

PENDIDIKAN PROFESI

(33)

4. Kepmen Dikbud no 056/U/1994

(merupakan aturan pelaksanaan dari PP 30 tahun 1990)

Definisi-definisi yang digunakan dalam keputusan ini antara lain :

Sistem kredit

adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa , beban kerja tenaga dosen, pengalaman belajar, dan beban

penyelenggaraan program.

Semester :

adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 18 sampai 20 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya , termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian.

Satuan kredit semester :

selanjutnya disebut sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 -2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

(34)

5. Kepmen Diknas RI no 232/U/2000

(merupakan aturan iringan dari PP 60 tahun 1999)

DEFINISI-DEFINISI yang digunakan dalam keputusan ini antara lain :

Sistem Kredit Semester

adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

Semester

adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 kali kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian .

Satuan kredit semester

selanjutnya disingkat sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal perminggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

Kurikulum

kurikulum pendidikan tinggi seprangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi, yang terdiri dari kurikulum nasional dan kurikulum lokal

Kompetensi

kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu

(35)

PENDIDIKAN AKADEMIK

PENDIDIKAN

PROFESIONAL BEBAN STUDI

Dijadwalkan dalam semester Waktu tempuh mahasiswa (semester) Program Diploma I 40 – 50 2 Program Diploma II 80– 90 4 Program Diploma III 110 –120 6

Program Sarjana Program Diploma IV 144 –160 8 8 – 14 Program Magister Setelah S1: 36 – 50 4 <4 – maks 10

Program Doktor S1 sebidang > 76 8 Maks 12 S1 tidak sebidang > 88 9 <9 – maks 13

S2 sebidang > 40 4 <4 – maks 10 S2 tidak sebidang > 52 5 <5 – maks 11

Tabel 3 :

Rincian Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.232/U/2000 tertanggal 20

Desember 2000.

(36)

36

Beberapa catatan/ kesimpulan

• Dalam Kepmendiknas no 232/U/2000, terdapat konsep kurikulum yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang berbasis isi (KURNAS), yaitu konsep kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK) yang berpengaruh pada pelaksanaan SKS di perguruan tinggi.

• Bentuk kurikulum yang berbasis kompetensi ini bisa mengubah prinsip SKS yang awalnya untuk

fleksibilitas. Kurikulum kedokteran yang disusun dengan sistem blok, tidak ada alternatif bagi mahasiswa untuk membuat pilihan, demikian pula pda Politeknik yang konsepnya sistem blok tahunan.

• Sampai saat ini pengertian satuan kredit semester (sks) hanya menyatakan satuan waktu sebuah kegiatan, tidak terkait dengan intensitas kegiatan itu sendiri. Pengamatan alam selama 8 jam per hari dengan mencatat secara periodik data alat, akan perbeda dengan 8 jam membaca dan merumuskan isi buku. Oleh sebab itu seharusnya sks dimaknai sebagai ukuran waktu yang digunakan mahasiswa untuk mencapai sebuah kompetensi .

• Setelah dikeluarkannya Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003, belum dibuat Peraturan Pemerintah maupun aturan iringannya yaitu Keputusan Menteri yang baru yang terkait dengan pelaksanaan Sistem Kredit Semester di perguruan tinggi. Sehingga yang digunakan sebagai panduan sampai saat ini adalah Kepmendiknas no 232/U/2000 dan tambahannya yang tertuang dalam Kepmendiknas no 045/U/2002.

• Yang tidak sesuai dengan UU no 20 tahun 2003 adalah mengenai Jenis pendidikan. Dalam pasal 15 UU no 20 tahun 2003 disebutkan jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Sedangkan dalam Kepmendiknas diatas jenis pendidikan masih

menggunakan jenis pendidikan akademik dan pendidikan profesional saja, tanpa pendidikan profesi, karena di ketentuan ini pendidikan profesi dianggap ditentukan oleh organisasi profesi di luar Depdiknas. Yang ke dua, pendidikan profesi (spesialis) diselenggarakan oleh perguruan tinggi (pasal 19 ayat 1, UU no 20 tahun 2003), sekaligus perguruan tinggi juga dapat memberikan gelar profesi (di pasal 21 ayat 1).

(37)

PENGERTIAN

1 sks

(selama ini)

PRAKTIKUM- STUDIO- BENGKEL

PERKULIAHAN

RESPONSI - TUTORIAL

Kegiatan mandiri 60–100 menit Kegiatan tatap muka 50 menit Kegiatan terstruktur 60–100 menit

50–100 menit kegiatan tatap muka kegiatan mandiri100 menit

4 – 5 jam kegiatan di laboratorium/ studio/ bengkel

Semua kegiatan dihitung

per Minggu - per Semester

(38)

38

a. seberapa banyak dan seberapa dalam bahan

kajian/ materi ajar yang harus dipelajari oleh

mahasiswa. (lebih tepat : tingkat penguasaan

mahasiswa yang ingin dicapai).

b. waktu yang dibutuhkan agar mahasiswa dapat

mencapai penguasaan/ kompetensi tersebut

dengan metode pembelajaran yang dipilih.

c. Besarnya peran dalam pencapaian kompetensi

lulusan, yang ditunjukkan dengan perbandingan

besarnya sks mata kuliah ini terhadap keseluruhan

beban studi di tiap semester.

Besarnya sks mata kuliah bisa dimaknai sebagai :

(39)

39

DEMENSI

KEMAMPUAN

Program Sarjana

(S1)

Program Magister

(S2)

Program Doktor

(S3)

Dimensi

Ilmu

mampu menerapkan

ilmu dalam kegiatan

produktif dalam

pelayanan

masyarakat

mampu meningkatkan

pelayanan

masyarakat dengan

penelitian dan

pengembangan

mampu menciptakan

konsep baru dalam

bidang ilmunya melalui

penelitian

Dimensi

penelitian

mengerti peran dan

kegiatan

pengembangan ilmu

melalui penelitian

mampu berperan

serta dalam kegiatan

pengembangan ilmu

melalui penelitian

mampu memimpin suatu

pengembangan ilmu

melalui penelitian

Dimensi

Wawasan

mampu

mengantisipasi

permasalahan dalam

bidang keahliannya

mampu memecahkan

permasalahan dalam

bidang ilmu sejenis

mampu memecahkan

permasalahan dengan

pendekatan

interdisipliner

Dimensi

Sikap

cepat menyesuaikan

diri dengan

lingkungan ilmiah

yang ada.

(inovatif)

mampu bekerja tak

tergantung pada

lingkungan ilmunya.

(kreatif)

mampu mengubah

lingkungan ilmunya

dengan konsep yang

dikembangkannya.

(arif)

Sumber : disarikan dari Konsorsium Perguruan Tinggi bidang Matematika dan Sains, Sutrisno PhD.

(40)

40

D I

DII

DIII

DIV

diarahkan pada hasil

lulusan yang menguasai :

• kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau

• memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya

• di bawah bimbingan.

diarahkan pada hasil

lulusan yang menguasai :

• kemampuan dalam

melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau • memecahkan masalah yang

sudah akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya • secara mandiri, baik dalam

bentuk pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya.

diarahkan pada hasil

lulusan yang menguasai :

• kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang

• belum akrab dengan sifat-sifat maupun

kontekstualnya, • secara mandiri dalam

pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, • serta mampu

melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar ketrampilan manajerial yang dimilikinya.

diarahkan pada hasil

lulusan yang menguasai:

• kemampuan dalam

melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan • dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk ketrampilan • merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, • memiliki ketrampilan manajerial, serta • mampu mengikuti perkembangan, pengetahuan, dan

teknologi di dalam bidang keahliannva.

Endro.ITS.2004

TUJUAN PENDIDIKAN PROGRAM DIPLOMA

Menurut SK Mendiknas no 232/U/2000.

(41)

41

DISKUSI

Perhitungan waktu = kompetensi

Apakah diperlukan definisi yang lebih longgar/ sebagai

alternatif.

Pengertian terbatas (profesi-vokasi) atau generik (pendidikan

umum).

Perlu dipikirkan kompetensi selain proses dan hasil dan

keberhasilan (perlu kwantisasi).

Bagaimana program pendidikan S1,S2,S3, berkaitan dengan

sksnya, terkait dengan kualifikasi dunia kerja di Asean.

Apa yang bisa kita gali dengan sistem pendidikan di Eropa

dan Asean (desk evaluation).

Gambar

Tabel 2 : Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  No.0211/U/1982 tertanggal 26 Juni 1982

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi kerawanan pangan dapat bersifat : (1) kronis, ditampakkan adanya gejala kurang makan secara terus menerus, karena ketidakmampuan memperoleh pangan yang cukup, baik dengan

Maize Productivity with Planting Space Manage- ment and Harvesting Periode in Upland Palu Valley. Upland farming is often facing limited water avalability and low

Diperkirakan dalam 1 tahun terjadi 30 penambahan M sRiskM gmtComponent baru Dalam 1 tahun pertumbuhan dari tabel ini adalah 89 * 30 = 2670 Byte atau 2,6 Kbyte. Tabel 4.65

Dari populasi jumlah sampel yang memiliki kadar kolesterol total yang tinggi didapatkan lebih banyak pada perempuan yaitu sebanyak 53%, sedangkan pada laki-laki hanya 47%.. Hal

Komunikasi Hasil kegiatan disampaikan dengan jelas serta obyektif dengan pendukung data penunjang Hasil kegiatan disampaikan dengan jelas dan didukung sebagian data

mempelajari tentang pengertian perencanaan, perencanaan pembangunan wilayah, proses dan prosedur perencanaan pembangunan wilayah (daerah) dan keterkaitannya dengan

Influence of Different Extracts Addition on Total Phenols, Anthocyanin Content and Antioxidant Activity of Blackberry Juice During Storage.. Studies on the Mechanism of The

(2) aktivitas di sekolah dimaknai sebagai sesuatu yang membebani pelajar (3) berlangsungnya simulasi pendidikan tercermin dari penciptaan hiperrealitas di dalam