• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik BPKH I 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Statistik BPKH I 2009"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR : LP. /VII/BPKH I-3/2010 TAHUN : 2010

STATISTIK KEHUTANAN

BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH I

TAHUN 2009

MEDAN, MARET 2010

DEPARTEMEN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH I

Jalan Pembangunan No. 6 Helvetia Medan 20124

Telepon (061) 8460485 Faksimile (061) 8469051

(2)

KATA PENGANTAR

Statistik kehutanan merupakan data dan informasi kehutanan yang disajikan secara tahunan dan atau berkala (

time series

). Pada Balai

Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah I, penyusunan statistik kehutanan dilaksanakan secara tahunan. Penyusunan statistik kehutanan pada

tahun 2009 dilaksanakan dengan mempedomani Peraturan Menteri Kehutanan No. P.06/Menhut-II/2008 tanggal 11 Maret 2008 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Statistik Kehutanan. Dengan adanya pedoman tersebut, dapat tersajikan data dan informasi secara lengkap, akurat dan mutakhir

sehingga dapat mewujudkan sistem statistik kehutanan yang efektif dan efisien.

Data dan informasi yang disajikan dalam Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 pada umumnya merupakan kompilasi dari data hasil

kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPKH Wilayah I, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yakni tahun

2005 hingga 2009. Data dan informasi tersebut diperoleh dari 2 (dua) sumber yaitu hasil pengolahan data yang dilaksanakan oleh BPKH Wilayah I

dan hasil survei.

Dengan tersajinya buku statistik kehutanan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai data kehutanan,

khususnya yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi BPKH Wilayah I, sehingga dapat mendukung pembangunan kehutanan dimasa mendatang.

Meskipun demikian, kami menyadari adanya kekurangan didalam penyajian buku ini. Oleh karena itu saran dan kritikan yang dapat

menyempurnakannya sangat kami harapkan.

Medan, Maret 2010

Kepala Balai,

Ttd.

Ir. Zahari H. Sipayung

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH I ... 1

KAWASAN HUTAN ... 4

PEMOLAAN KAWASAN HUTAN ... 6

INFORMASI SUMBER DAYA HUTAN ... 17

SUMBER DAYA MANUSIA ... 33

SARANA DAN PRASARANA ... 41

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.

Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Penunjukan pada Wilayah Kerja BPKH Wilayah I ... 5

2.

Pelepasan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 ... 7

3.

Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Sementara (Batas Luar) s/d 31 Desember 2009 ... 10

4.

Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Definitif s/d 31 Desember 2009 ... 11

5.

Rencana dan Realisasi Orientasi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009 ... 12

6.

Rencana dan Realisasi Rekonstruksi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009 ... 13

7.

Rencana dan Realisasi Identifikasi Enclave s/d 31 Desember 2009 ... 14

8.

Rencana dan Realisasi Sosialisasi Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009 ... 15

9.

Rencana dan Realisasi Pembentukan KPH Model s/d 31 Desember 2009 ... 16

10. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Survey Re-Enumerasi PUP s/d 31 Desember 2009 ... 21

11. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Rotan s/d 31 Desember 2009 ... 23

12. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Kemenyan s/d 31 Desember 2009 ... 24

13. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Tumbuhan Obat s/d 31 Desember 2009 ... 25

14. Rencana dan Realisasi Inventarisasi Potensi Hutan Mangrove s/d 31 Desember 2009 ... 26

15. Rencana dan Realisasi Pembuatan Peta Tematik s/d 31 Desember 2009 ... 27

16. Rencana dan Realisasi Penafsiran Citra Resolusi Sangat Tinggi s/d 31 Desember 2009 ... 28

17. Rencana dan Realisasi Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan s/d 31 Desember 2009 ... 29

18. Rencana dan Realisasi Pemasangan Jatikon s/d 31 Desember 2009 ... 30

19. Rencana dan Realisasi Kegiatan Bidang Kehutanan Lainnya s/d 31 Desember 2009 ... 31

20. Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan Honorer/Upah Berdasarkan Golongan s/d 31 Desember 2009 ... 34

(5)

Halaman

22. Penyebaran

Pegawai

Negeri

Menurut Tingkat Pendidikan s/d 31 Desember 2009 ... 35

23. Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin s/d 31 Desember 2009 ... 35

24. Jumlah Pegawai Honorer/Upah Menurut Tingkat Pendidikan s/d 31 Desember 2009 ... 36

25. Keadaan Pegawai Honorer/Upah Menurut Jenis Kelamin s/d 31 Desember 2009 ... 36

26. Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Honorer Menurut Bidang Teknis dan Administrasi s/d 31 Desember 2009 ... 37

27. Jumlah Tenaga Teknis Bersertifikat Berdasarkan Pendidikan/Latihan s/d 31 Desember 2009 ... 37

28. Jumlah Pegawai Kontrak s/d 31 Desember 2009 ... 38

29. Jumlah Mutasi Pegawai s/d 31 Desember 2009 ... 38

30. Diklat Pegawai yang Diikuti Staf BPKH Wilayah I s/d 31 Desember 2009 ... 39

31. Jumlah dan Kondisi Barang Inventaris Kantor s/d 31 Desember 2009 ... 42

32. Daftar Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BPKH Wilayah I s/d 31 Desember 2009 ... 46

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)
(8)

Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang pemantapan kawasan hutan yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, yang organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Kehutanan No. P.25/Menhut-II/2007 tanggal 6 Juli 2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002

tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKH. Dalam peraturan tersebut ditetapkan mengenai wilayah kerja BPKH Wilayah I, yang meliputi Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Tugas pokok dari BPKH yakni melaksanakan pemantapan kawasan hutan, penilaian perubahan status dan fungsi hutan serta penyajian data

dan informasi sumberdaya hutan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut, BPKH menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu:

1.

Pelaksanaan identifikasi lokasi dan potensi kawasan hutan yang akan ditunjuk.

2.

Pelaksanaan penataan batas dan pemetaan kawasan hutan konservasi.

3. Pelaksanaan

identifikasi

fungsi dan penggunaan dalam rangka penatagunaan kawasan hutan.

4.

Penilaian hasil tata batas dalam rangka penetapan kawasan hutan lindung dan hutan produksi.

5. Pelaksanaan

identifikasi

dan penilaian perubahan status dan fungsi kawasan hutan.

6. Pelaksanaan

identifikasi pembentukan unit pengelolaan hutan konservvasi, serta hutan lindung dan hutan produksi lintas administrasi

pemerintahan.

7.

Penyusunan dan penyajian data informasi sumberdaya hutan serta neraca sumberdaya hutan.

8.

Pengelolaan sistem informasi geografis dan perpetaan kehutanan.

9.

Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

BPKH dipimpin oleh seorang Kepala, dengan susunan organisasi terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pemolaan Kawasan Hutan (PKH),

Seksi Informasi Sumber Daya Hutan (ISDH), dan Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas yang dilaksanakan oleh masing-masing bagian tersebut yaitu:

1. Sub Bagian Tata Usaha

: melakukan urusan tata persuratan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga.

(9)

3. Seksi ISDH

: melakukan penyusunan program, anggaran dan evaluasi kegiatan, penginderaan jauh, pengelolaan sistem

informasi geografis, perpetaan kehutanan dan pemasangan titik kontrol, penyusunan neraca sumberdaya hutan,

pengamatan dan pengolahan data pertumbuhan dan kondisi hutan serta penyajian informasi sumberdaya hutan.

4. Kelompok Jabatan Fungsional : melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Gambar 1. Susunan Organisasi BPKH

BALAI

SUB BAGIAN

TATA USAHA

SEKSI PKH

SEKSI ISDH

(10)
(11)

Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999, kawasan hutan diartikan sebagai wilayah tertentu yang yang ditunjuk atau ditetapkan oleh

pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan menurut fungsi pokoknya dibagi menjadi hutan konservasi,

hutan lindung dan hutan produksi. Pengertian dari masing-masing kelompok yaitu:

1. Hutan konservasi ialah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan

satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri dari Kawasan Suaka Alam (KSA), Kawasan Pelestarian Alam (KPA) dan Taman Buru (TB).

a. KSA adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan

keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. KSA terdiri dari

Cagar Alam (CA), dan Suaka Margasatwa (SM).

b. KPA adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem

penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati

dan ekosistemnya. KPA terdiri dari Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (Tahura) dan Taman Wisata Alam (TWA).

c. TB adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.

2. Hutan lindung ialah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,

mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

3. Hutan produksi ialah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi tetap

(HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK).

Tabel 1. Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Penunjukan pada Wilayah Kerja BPKH Wilayah I

Luas Kawasan (ha)

No. Provinsi

KSA/KPA HL

HPT

HP

HPK Jumlah

Dasar Penunjukan

1 NAD

932.633 1.844.500

37.300

601.280

-

3.415.713 SK No. 170/Kpts-II/2000

Tanggal 29 Juni 2000

2 Sumatera

Utara

477.070 1.297.330

879.270

1.035.690

52.760

3.742.120 SK No. 44/Menhut-II/2005

Tanggal 16 Pebruari 2005

3 Sumatera

Barat

846.176

910.533

246.383

407.849

189.346

4.222.913 SK No. 422/Kpts-II/1999

(12)

(13)

A. Pelepasan Kawasan Hutan

Pelepasan kawasan hutan adalah berubahnya sebagian peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan untuk kepentingan

pembangunan diluar sektor kehutanan. Dalam hal ini Departemen Kehutanan telah mengalokasikan kawasan Hutan Produksi yang dapat

dikonversi (HPK) untuk memenuhi kebutuhan lahan pada kegiatan pembangunan. Selama tahun 2009 terdapat 2 (dua) Keputusan Menteri

Kehutanan yang mengesahkan pelepasan kawasan HPK di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 2. Pelepasan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009

No.

Dasar Pelepasan

Tanggal

Lokasi

Peruntukan

Pengelola

Luas (ha)

1

SK. 19/Menhut-II/2009

27 Januari 2009

Kelompok Hutan Nantalu

Kecamatan Sei Kepayang

Kabupaten Asahan

Budidaya Perkebunan

Kelapa Sawit

PT. Inti Palm Sumatera

6.215,80

2

SK. 573/Menhut-II/2009 28 September 2009 Kelompok Hutan Nantalu

Kecamatan Sei Kepayang

Kabupaten Asahan

Budidaya Perkebunan

Kelapa Sawit

PT. Citra Sawit Indah

Lestari

4.773,90

Jumlah 10.989,70

B. Pengukuhan Kawasan Hutan

Pengukuhan kawasan hutan adalah kegiatan lanjutan dengan penataan batas suatu wilayah yang telah ditunjuk sebagai kawasan hutan

untuk mendapatkan kepastian hukum mengenai status, batas, luas dan letak kawasan hutan. Ruang lingkupnya meliputi penunjukan kawasan

hutan, penataan batas kawasan hutan dan penetapan kawasan hutan.

Adapun masing-masing pengertiannya sebagai berikut:

1.

Penunjukan kawasan hutan adalah penetapan areal wilayah tertentu sebagai kawasan hutan dengan keputusan Menteri. Penunjukan kawasan

hutan dapat mencakup wilayah provinsi yaitu penunjukan kawasan hutan dan konservasi perairan provinsi dan penunjukkan parsial.

2.

Penataan batas kawasan hutan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi proyeksi batas, inventarisasi hak-hak pihak ketiga, pemancangan

tanda batas sementara, pemancangan dan pengukuran tanda batas definitif.

3.

Pemetaan kawasan hutan

adalah hasil kegiatan pelaksanaan penataan batas kawasan hutan, berupa peta hasil tata batas yang merupakan

(14)

4.

Penetapan kawasan hutan adalah penegasan tentang kepastian hukum mengenai status, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang

telah ditunjuk sebagai kawasan hutan tetap dengan keputusan Menteri.

Hasil pengukuhan kawasan hutan secara fisik di lapangan antara lain berupa pal batas kawasan hutan, rintis batas, papan pengumuman

kawasan hutan dan tugu batas. Tanda batas yang telah terpasang perlu dijaga dan dipelihara. Upaya awal dalam pemeliharaan dan pengamanan

batas kawasan hutan yakni melalui orientasi batas kawasan hutan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi batas

kawasan hutan di lapangan terutama keberadaan, kedudukan dan keadaan fisik pal batas dan rintis batas kawasan hutan di lapangan.

Upaya lain dalam menjaga dan memelihara tanda batas kawasan di lapangan yaitu dengan melakukan rekonstruksi batas kawasan hutan.

Kegiatan rekonstruksi batas dimaksudkan untuk mengetahui posisi atau letak pal batas di lapangan, apakah masih sesuai dengan posisi semula

atau sudah bergeser sehingga perlu dikembalikan ke posisi semula. Tujuan dari kegiatan tersebut yakni memastikan pal batas kawasan hutan

tetap pada posisinya di lapangan sehingga batas tersebut sesuai dengan letak dan kondisi fisiknya dalam hukum serta terpelihara pada

kedudukan semula di lapangan.

C. Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model

KPH adalah unit pengelolaan hutan terkecil sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan lestari.

Pembangunan KPH di I ndonesia telah menjadi komitmen pemerintah dan masyarakat (para pihak), yang telah dimandatkan melalui UU No. 41

Tahun 1999 tentang Kehutanan, PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanan Kehutanan dan PP No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, yang bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang efisien dan lestari.

Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, KPH telah menjadi prasyarat terselenggaranya PHL karena KPH merupakan wilayah

pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya, serta secara operasional harus memenuhi 3 (tiga) komponen kegiatan, yaitu:

1. Pembentukan unit-unit wilayah KPH pada seluruh kawasan hutan sehingga ada kepastian wilayah kelola

2. Pembentukan institusi pengelola pada setiap unit KPH, sehingga ada kepastian penanggung jawab pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di

tingkat tapak;

(15)
(16)

Tabel 3. Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Sementara (Batas Luar) s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD 1. TNGL Aceh Tamiang km - - - 30 30 - - 30

Jumlah 1 km - - - 30 30 - - 30

2 Prov. Sumatera Utara 1. TN Batang Gadis/Kab. Madina km - - 80 80 160 - 100 100 - - 180

Jumlah 2 km - - 80 80 160 - 100 100 - - 180

3 Prov. Sumatera Barat km - - - -

Jumlah 3 km - - - -

(17)

Tabel 4. Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Definitif s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD km - - - 30 30 30

Jumlah 1 km - - - 30 30 30

2 Prov. Sumatera utara 1. TN Batang Gadis/Kab. Madina km - - 100 - 240 - - - -

Jumlah 2 km - - 100 - 240 - - - -

3 Prov. Sumatera Barat km - - - -

Jumlah 3 km - - - -

(18)

Tabel 5. Rencana dan Realisasi Orientasi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD Lokasi

1. TNGL Lokasi - - - 1 1 1

Jumlah 1 Lokasi - - - 1 1 1 2 Prov. Sumatera Utara

1. TNGL/Langkat Lokasi - - 1 1 - - - 1

2. TNGL/Langkat Lokasi - - 1 1 - - - 1

3. Kw. Barumun/ Lab. Batu Lokasi - - 1 1 - - - 1

4. Kw. Sijaba/Taput Lokasi 1 1 1 1 - - - 2

5. SM Siranggas Lokasi 1 1 1 1 - - - - 1 1 3 6. SM Barumun Lokasi 1 1 1 1 - - - 2

7. Kw. Sibual-buali/Tapsel Lokasi 1 1 1 1 - - - 2

8. Kw. Dolok Tinggi Raja Lokasi 1 1 1 1 - - - 2

9. Kw. Sicikeh-cikeh Lokasi - - 1 1 - - - 1

10. Kw. Deleng Lancuk Lokasi - - 1 1 - - - 1

11. Kw. Dolok Surungan Lokasi - - 1 1 - - - 1

12. SM Sibual-buali/Tapsel Lokasi - - 1 1 - - - 1

13. PT. Grahadura Ledong Prima/ L.Batu Lokasi - - 1 1 - - - 1

14. SM Sipirok Lokasi - - - 1 1 1 15. SM Langkat Timur Laut Lokasi - - - 1 1 1 Jumlah 2 Lokasi 5 5 13 13 - - - - 3 3 21 3 Prov. Sumatera Barat 1. Malampah/ Pasaman Lokasi - - - - 1 1 - - - - 1

2. Pangean I dan II Lokasi - - - - 2 2 - - - - 2

(19)

Tabel 6. Rencana dan Realisasi Rekonstruksi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD

1. TNGL km - - - 40,00 32,00 32,00 Jumlah 1 km - - - 40,00 32,00 32,00 2 Prov. Sumatera Utara

1. Kw. Barumun/Tapsel km - - 160,00 160,00 - - - 160,00 2. Kw. Siranggas/Dairi km - - - - - - - - 3. Kw. TNGL/Langkat km - - 94,00 94,00 - - 25,00 - - - 94,00 4. Kw. Sijaba/Taput km - - - - - - - - 5. Kw. Dlk.Surungan/Tobasa km 150,00 150,00 54,05 54,05 - - - 204,05 6. Kw. Karang Gading/Deli Serdang km - - 30,00 30,00 - - - 30,00 7. TNGL/Kab Karo km - - - - 65,00 65,00 - - - - 65,00 8. CA Sibual-buali km - - - - 25,00 25,00 - - - - 25,00 Jumlah 2 km 150,00 150,00 338,05 338,05 90,00 90,00 25,00 - - - 578,05 3 Prov. Sumatera Barat

1. CA Gunung Sago/Tanah Datar km - - 52,00 52,00 - - - 52,00 2. CA Batang Pangean II/Dharmasraya km - - 36,00 36,00 - - - 36,00 3. CA Baatang Pangean II/Sijunjung km - - 30,00 30,00 - - - 30,00 4. CA Rimbo Panti/Pasaman km - - 36,00 36,00 - - - 36,00 5. CA Malempah/Pasaman km - - 34,00 34,00 - - - 34,00 6. TNKS/Pesisir Selatan km - - - - 320,00 315,00 - - 140,00 140,00 455,00 7. TNKS/Solok Selatan km - - - - - - 80,00 80,00 40,00 40,00 120,00 8. TNKS/Solok km - - - 20,00 20,00 20,00 Jumlah 3 km - - 188,00 188,00 320,00 315,00 80,00 80,00 200,00 200,00 783,00

(20)

Tabel 7. Rencana dan Realisasi Identifikasi Enclave s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD - - - -

Jumlah 1 - - - -

2 Prov. Sumatera utara

1. S. Bilah hulu/ Labuhan Batu Lokasi - - 1 1 - - - 1

2. Torgamba/ Labuhan Batu Lokasi - - 1 1 - - - 1

3. Ambalutu/ kab. Asahan Lokasi - - 1 1 - - - 1

Jumlah 2 Lokasi - - 3 3 - - - 3

3 Prov. Sumatera Barat 1. HL. Barisan I/ Padang Lokasi - - 1 1 - - - 1

2. SM. Air Putih/Limapuluh koto Lokasi - - 1 1 - - - 1

3. HPT. Sirao/Dharmasraya Lokasi - - 1 1 - - - 1

Jumlah 3 Lokasi - - 3 3 - - - 3

(21)

Tabel 8. Rencana dan Realisasi Sosialisasi Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD Lokasi - - - - Jumlah 1 Lokasi - - - -

2 Prov. Sumatera Utara

1. Kab. Nias Selatan Lokasi - - 1 1 - - - 1

2. Kab. Tapanuli Selatan Lokasi - - 1 1 - - - 1

3. Kab. Samosir Lokasi - - 1 1 - - - 1

4. Kab. Labuhan Batu Lokasi - - 1 1 - - - 1

5. Kab. Karo Lokasi - - - 1 1 1 Jumlah 2 Lokasi - - 4 4 - - - - 1 1 5 3 Prov. Sumatera Barat 1. TNKS/Solok Lokasi - - - - 1 1 - - - - 1

2. TNKS/Swl. Sijunjung Lokasi - - - - 1 1 - - - - 1

3. TNKS Pesisir Selatan Lokasi - - - - 1 1 - - - - 1

(22)

Tabel 9. Rencana dan Realisasi Pembentukan KPH Model s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Wilayah / Daerah Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD Unit - - - -

Jumlah 1 Unit - - - -

2 Prov. Sumatera Utara Kabupaten Mandailing Natal 1. Action Plan Pembangunan KPH Model Unit - - - - 1 1 - - - - 1 2. Rancang Bangun KPH Unit - - - - 1 1 - - - - 1 3. Penyusunan Rencana Pengelolaan KPH Unit - - - 1 1 - - 1 Model

4. Fasilitasi Strukturisasi Institusi/ Unit - - - 1 1 1 Kelembagaan Pengelolaan KPH Model

Jumlah 2 Unit - - - - 2 2 1 1 1 1 4

(23)
(24)

A. Inventarisasi Hutan

I nventarisasi hutan merupakan rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk mengetahui keadaan dan potensi sumber daya hutan serta

lingkungannya secara lengkap. Potensi tersebut dapat berupa flora, fauna, sumber daya manusia, sosial ekonomi dan budaya masyarakat di dalam

maupun di luar kawasan hutan. Kegiatan pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung atau dengan

mengkombinasikan kedua-duanya.

Dalam rangka mengetahui potensi tegakan hutan, sejak tahun 1990 telah dilaksanakan pengukuran Temporary Sample Plot (TSP) dan

Permanent Sample Plot (PSP) di seluruh wilayah Indonesia (kecuali Pulau Jawa). Pengkuran TSP dilaksanakan untuk mengetahui potensi

tegakan hutan, sedangkan PSP dilaksanakan untuk mengetahui riap tegakan dan sebagai bahan monitoring perubahan tegakan hutan.

Kegiatan inventarisasi hutan dapat juga dilaksanakan terhadap hasil hutan bukan kayu seperti rotan, kemenyan dan tumbuhan obat. Selain

itu BPKH Wilayah I juga pernah melaksanakan inventarisasi pada hutan mangrove. Namun sejak tahun 2007 kegiatan inventarisasi hutan

mangrove belum berjalan kembali.

B. Pembuatan Peta Dasar Tematik Kehutanan

Dalam perencanaan kehutanan diperlukan adanya peta kehutanan yang dapat menggambarkan potensi sumber daya hutan. Untuk

menyediakan menyediakan peta tersebut diperlukan adanya peta dasar yang biasanya dikenal sebagai Peta Dasar Tematik Kehutanan (PDTK).

PDTK dibuat berdasarkan hasil penafsiran Citra Landsat ETM 7+ yang telah dilakukan orthorektifikasi, yang menggambarkan informasi dasar rupa

bumi berupa garis pantai, sungai, danau dan jaringan jalan, serta kawasan hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS).

PDTK merupakan kerangka

dasar yang harus diacu bagi seluruh pemetaan tematik kehutanan. Hal ini dilaksanakan dalam rangka membangun basis data spasial kehutanan.

C. Penafsiran Citra

(25)

Penafsiran citra tersebut menghasilkan informasi mengenai penutupan lahan, yang digunakan sebagai dasar dalam perhitungan tingkat

deforestasi dan pemetaan sebaran lokasi areal yang mengalami deforestasi. Informasi tersebut dapat mendukung dalam perumusan kebijakan

dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan hutan lestari.

D. Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH)

Dalam penjelasan Undang-Undang No. 41 tahun 1999 pasal 13 ayat 4 menyebutkan bahwa yang dimaksud Neraca Sumber Daya Hutan

(NSDH) adalah suatu informasi yang dapat menggambarkan cadangan sumber daya hutan, kehilangan dan penggunaan sumber daya hutan

sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui kecenderungannya, apakah surplus atau defisit jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Data

yang digunakan dalam penyusunan NSDH berasal dari hasil inventarisasi hutan.

Penyusunan NSDH Nasional dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 644/Kpts-II/1999 tanggal 19

Agustus 1999 tentang Pedoman Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional. Data dan informasi yang tersaji dalam NSDH Nasional

berasal dari hasil rekapitulasi NSDH Provinsi yang satu diantaranya dilaksanakan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) atau Dinas

Kehutanan Provinsi.

Tujuan penyusunan NSDH yakni untuk memperoleh keseimbangan sumber daya hutan dalam rangka kebijaksanaan pemanfaatannya

sehingga pendayagunaan sumber daya hutan dapat berlangsung secara optimal dan lestari. Disamping itu NSDH dapat dijadikan alat evaluasi

kegiatan pengelolaan hutan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

E. Pemasangan Jaringan Titik Kontrol (Jatikon)

Titik kontrol merupakan titik yang memiliki koordinat pasti sebagai titik ikat atau titik awal (

starting point

) bagi kegiatan pra kondisi

pengelolaan hutan dan kegiatan lain yang membutuhkan informasi spatial sebagai pengganti titik markan atau triangulasi yang masih berkoordinat

lokal. Jaringan Kontrol Horisontal Nasional (JKHN) ordo 0 dan ordo 1 yang selama ini dibuat oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan

Nasional (BAKOSURTANAL) masih terbatas, dan lokasinya cukup jauh dari batas-batas kawasan hutan. Jatikon yang dilaksanakan oleh BPKH

Wilayah I (ordo 2) biasanya diletakkan di fasilitas desa yang berdampingan dengan hutan.

(26)

kegiatan fotogrametri, pengukuran, identifikasi dalam rangka pemantapan kawasan hutan serta untuk keperluan perencanaan yang lain diluar

kehutanan dan sebagai pengganti dari titik-titik Triangulasi.

Tujuan pemasangan jatikon ialah untuk memantapkan kegiatan perencanaan dalam pengelolaan hutan serta membantu segi pengawasan

demi tercapainya kelestarian sumber daya alam serta pelaksanaan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

(27)

Tabel 10. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Survey Re-Enumerasi PSP s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD Cluster - - - - - - - Jumlah 1 Cluster - - - - - - - 2 Prov. Sumatera Utara

1. Kab. Labuhan Batu Cluster - - 1 1 - - - 1

2. Kab. Dairi Cluster - - - - 1 1 - - - - 1 3. Kab. Samosir Cluster - - - - - - - 4. Kab. Pakpak Barat Cluster - - - - - - - 5. Kab. Tap. Utara Cluster - - 3 3 1 1 - - 1 1 5

6. Kab. Tap. Tengah Cluster - - 1 1 - - - 1 7. Kab. Nias Selatan Cluster - - 2 2 - - - 2

8. Kab. Tap. Selatan Cluster 2 2 4 4 1 1 - - 1 1 8 9. Kab. Madina Cluster 2 2 3 3 2 2 - - 2 2 9 10. Kab. Tobasa Cluster 1 1 - - - - - - 1 11. Kab. Langkat Cluster - - 1 1 - - - - - - 1 12. Kab. Simalungun Cluster - - - - 1 1 1 Jumlah 2 Cluster 5 5 15 15 5 5 - - 5 5 30 3 Prov. Sumatera Barat

1. Kab. SWl.Sijunjung Cluster - - 2 2 - - - - 2 2 4

2. Kab. Pasaman Cluster 2 2 - - 1 1 1 1 2 2 6 3. Kab. Lima Puluh Koto Cluster - - - - 2 2 - - - - 2

4. Kab. Agam Cluster - - - - 2 2 - - - - 2 5. Kab. Solok Cluster - - 3 3 - - - - 3 3 6

6. Kab. Pesisir Selatan Cluster - - 1 1 3 3 - - 1 1 5 7. Kab. Mentawai Cluster 2 2 5 5 - - - 7

(28)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(29)

Tabel 11. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Rotan s/d 31 Desember 2009

20058 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD ha - - - - -

Jumlah 1 ha - - - - 2 Prov. Sumatera Utara 1. Kab. Labuhan Batu ha - - - -

2. Kab. Dairi ha - - 4,000 4,000 - - - 4,000 3. Kab. Tap. Teng ha - - - - 4. Kab. Tap. Selatan ha 8,000 8,000 4,000 4,000 - - - 12,000 5. Kab. Madina ha 8,000 8,000 4,000 4,000 - - - 12,000 6. Kab. Humbang Hasundutan ha 4,000 4,000 - - - 4,000 7. Kab. Tapanuli Utara ha - - 4,000 4,000 - - - 4,000 Jumlah 2 ha 20,000 20,000 16,000 16,000 - - - 36,000 3 Prov. Sumatera Barat

(30)

Tabel 12. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Kemenyan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD ha - - - - Jumlah 1 ha - - - - 2 Prov. Sumatera Utara

1. Kab. Tobasa ha - - - - 2. Kab. Tap. Utara ha - - 6,000 6,000 - - - 6,000 3. Kab. Tap. Tengah ha - - - - 4. Kab. Pakpak Barat ha - - 6,000 6,000 - - - 6,000 5. Kab. Humbang ha - - 3,000 3,000 - - - 3,000 Jumlah 2 ha - - 15,000 15,000 - - - 15,000

3 Prov. Sumatera Barat

1. Kab. Tanah Datar ha - - 4,000 4,000 - - - 4,000 2. Kab. Solok ha - - - - 3. Kab. Pesisir Seltaan ha - - - - 4. Kab. Pasaman barat ha - - - - Jumlah 3 ha - - 4,000 4,000 - - - 4,000

(31)

Tabel 13. Rencana dan Realisasi Inventarisasi Tumbuhan Obat s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD Lokasi - - - - - - - Jumlah 1 Lokasi - - - - - - -

2 Prov. Sumatera Utara 1. Aek Puli/ Taput Lokasi - - - - 1 1 - - - - 1

Jumlah 2 Lokasi - - - - 1 1 - - - - 1

3 Prov. Sumatera Barat

(32)

Tabel 14. Rencana dan Realisasi Inventarisasi Potensi Hutan Mangrove s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD - - - - - - -

Jumlah 1 - - - - 2 Prov. Sumatera Utara

1. Kab. Asahan Lokasi 2 2 1 1 - - - 3 2. Kab. Labuhan Batu Lokasi 2 2 - - - 2 3. Kab. Langkat Lokasi - - 1 1 - - - 1 4. Kab. Deli Serdang Lokasi - - 2 2 - - - 2 Jumlah 2 Lokasi 4 4 4 4 - - - 8 3 Prov. Sumatera Barat - - - - Jumlah 3 Lokasi - - - -

(33)

Tabel 15. Rencana dan Realisasi Pembuatan Peta Tematik s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD - - - - - - -

Jumlah 1 - - - - - - -

2 Prov. Sumatera Utara

1. Pembuatan Manual Lembar - - 100 - - - - 2. Pembuatan Digital Lembar 50 50 100 100 - - - 150 Jumlah 2 Lembar 50 50 200 100 - - - 150 3 Prov. Sumatera Barat

1. Pembuatan Manual Lembar - - - - - - - 2. Pembuatan digital Lembar - - - 75 75 40 40 115

(34)

Tabel 16. Rencana dan Realisasi Penafsiran Citra Resolusi Sangat Tinggi s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD Lokasi - - - - - - - Jumlah 1 Lokasi - - - - - - -

2 Prov. Sumatera Utara Lokasi - - - - 1 1 1 Jumlah 2 Lokasi - - - - 1 1 1

3 Prov. Sumatera Barat Lokasi

(35)

Tabel 17. Rencana dan Realisasi Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD Provinsi - - - - - - -

Jumlah 1 - - - - - - -

2 Prov. Sumatera Utara Provinsi 1 1 1 1 1 1 - - 1 1 4 Jumlah 2 Provinsi 1 1 1 1 1 1 - - 1 1 4

(36)

Tabel 18. Rencana dan Realisasi Pemasangan Jatikon s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD Buah - - - - - - - Jumlah 1 Buah - - - -

2 Prov. Sumatera Utara 1. Kab. Dairi Buah - - - - 2. Kab. Tanah karo Buah - - - - 3. Kab. Langkat Buah - - - -

4. Kab. Tap. Utara Buah - - - - - - - 5. Kab. Tobasamosir Buah - - - -

6. Kab. Tap. Tengah Buah - - - -

7. Kab. Tap. Selatan Buah - - - - - - - 8. Kab. Nias Buah 5 5 - - - 5

9. Kab. Nias Selatan Buah - - - - 10. Kab. Mandailing Natal Buah 5 5 - - - 5 Jumlah 2 Buah 10 10 - - - 10 3 Prov. Sumatera Barat Buah - - - - Jumlah 3 Buah - - - -

(37)

Tabel 19. Rencana dan Realisasi Kegiatan Bidang Kehutanan Lainnya s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Prov. NAD - - - -

2 Prov. Sumatera Utara

a. Pembuatan Leflet/Poster Eksemplar 2,000 2,000 12,000 12,000 - - - 28,000 b. Pemetaan Areal Rawan Gangguan Kabupaten 18 18 - - - 36

Keamanan Hutan

c. Penyusunan Peta Identifikasi Lembar 18 18 - - - - 36 Penyebaran Jenis Pohon Dominan

d. Pengembangan Sistem Informasi Paket 1 1 27 27 - - - - 1 1 58 Assesment Pembangunan Kehutanan

(SIAPHUT)

e. Sosialisasi Hasil Penafsiran Citra Landsat Kabupaten 18 18 - - - 36

f. Sosialisasi Perundang-undangan Paket 1 1 - - - - 1 1 - - 4

Keplanologian

g. Penyediaan Peta RBI dan CD Peta RBI Lembar 313 313 248 248 - - - 1,122

h. Penyusunan MP-RHL Kabupaten 13 13 18 18 - - - 62 i. Penyusunan RTRWP/K Kabupaten - - - -

j. Evaluasi Bidang Planologi Kabupaten - - - - k. Identifikasi Rencana Daerah Kabupaten - - - - l. Evaluasi Pemasangan Jaringan Titik

Kontrol Titik - - 10 10 - - - 20

(38)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

3 Prov. Sumatera Barat

(39)
(40)

Tabel 20. Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan Honorer/Upah Berdasarkan Golongan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Uraian

IV III II I JML IV III II I JML IV III II I JML IV III II I JML IV III II I JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 PNS 2 53 40 - 95 2 57 32 - 91 2 64 28 - 94 2 51 26 1 80 2 53 24 1 80

2 Honorer - - 3 3 6 - - 3 3 6 - - 2 3 5 - - 1 3 4 - - 3 3 6

Jumlah 2 53 43 3 101 2 57 35 3 97 2 64 30 3 99 2 51 27 4 84 2 53 27 4 86

Tabel 21. Keadaan Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Uraian

d c b a JML d c b a JML d c b a JML d c b a JML d c b a JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 Golongan IV - - - 2 2 - - - 2 2 - - - 2 2 - - - 2 2 - - - 2 2

2 Golongan III 3 - 20 29 53 3 1 27 26 57 3 4 28 29 64 2 4 26 19 51 1 6 28 18 53

3 Golongan II 3 17 5 2 40 21 9 1 1 32 14 6 4 4 28 16 6 - 4 26 14 5 - 5 24

(41)

Tabel 22. Penyebaran Pegawai Negeri Menurut Tingkat Pendidikan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Tingkat Pendidikan

KH NK JML KH NK JML KH NK JML KH NK JML KH NK JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 Pasca Sarjana 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 3 1 - 1 2 Sarjanan (S1) 4 15 19 4 15 19 4 17 21 2 13 15 2 14 16 3 Sarjanan Muda - - - 1 1 1 1 2 4 Diploma II - - - 5 Diploma I - - - 6 SLTA 4 67 71 4 63 67 5 63 68 6 52 58 3 56 59 7 SLTP - 2 2 - 2 2 - 2 2 - 2 2 - 2 2 8 SD - 1 1 - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - Jumlah 9 86 95 9 82 91 10 84 94 9 71 80 7 73 80 Keterangan : KH = Kehutanan

NK = Non Kehutanan

Tabel 23. Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Tingkat Pendidikan

LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 Golongan IV 2 - 2 2 - 2 2 - 2 2 - 2 2 - 2 2 Golongan III 42 11 53 44 13 57 51 13 64 36 14 50 37 16 53 3 Golongan II 34 6 40 28 4 32 23 5 28 21 6 27 19 5 24 4 Golongan I - - - - - - - - - 1 - 1 1 - 1

Jumlah 78 17 95 74 17 91 76 18 94 60 20 80 59 21 80 Keterangan : LK = Laki-laki

(42)

Tabel 24. Jumlah Pegawai Honorer/Upah Menurut Tingkat Pendidikan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Golongan

KH NK JML KH NK JML KH NK JML KH NK JML KH NK JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 Pasca Sarjana (S2) - - - 2 Sarjana (S1) - - - 3 Sarjana Muda (DIII) - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - - - 4 Diploma - - - 5 SLTA - 2 2 - 2 2 - 1 1 - 1 1 - 3 3 6 SLTP - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - - - 7 SD - 2 2 - 2 2 - 2 2 - 2 2 - 3 3 Jumlah - 6 6 - 6 6 - 5 5 - 3 3 - 6 6

Tabel 25. Keadaan Pegawai Hononer/Upah Menurut Jenis Kelamin s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Tingkat Pendidikan

LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 Pasca Sarjana (S2) - - - 2 Sarjana (S1) - - - 3 Sarjana Muda (DIII) - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - - - 4 SLTA 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - 1 1 3 - 3 5 SLTP 1 - 1 1 - 1 1 - 1 - - - -

6 SD 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 3

(43)

Tabel 26. Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Honorer Menurut Bidang Teknis dan Administrasi s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Tingkat Pendidikan

TK ADM JML TK ADM JML TK ADM JML TK ADM JML TK ADM JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 PNS 66 29 95 62 29 91 64 30 94 51 29 80 54 26 80

2 Honorer - 6 6 - 6 6 - 5 5 - 4 4 - 6 6

Jumlah 66 35 101 62 35 97 64 35 99 51 33 84 55 32 86

Keterangan : TK = Teknis ADM = Administrasi

Tabel 27. Jumlah Tenaga Teknis Bersertifikat Berdasarkan Pendidikan/Latihan s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Tingkat Pendidikan

(44)

Tabel 28. Jumlah Pegawai Kontrak s/d 31 Desember 2009

No. Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

1 Pasca Sarjana - - -

2 Sarjana - - -

3 Sarjana Muda (D III) - - - - -

4 SLTA - - - 1 3

5 SMP - - -

6 SD - - -

Jumlah - - - 1 3

Tabel 29. Jumlah Mutasi Pegawai s/d 31 Desember 2009

No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

1 Pegawai Baru - - 2 2 2

2 Kenaikan Pangkat 17 24 17 10 15 3 Kenaikan Gaji Berkala 39 48 40 46 33 4 Mutasi Masuk BPKH Wilayah I 1 - - 1

5 Pensiun 1 1 - 2 1

6 Pegawai Keluar BPKH Wilayah I 2 - 4 13 3 7 Pegawai Diberhentikan Dengan tidak hormat - 1 - - -

8 Meninggal Dunia - 2 - - -

(45)

Tabel 30. Diklat Pegawai yang Diikuti Staf BPKH Wilayah I s/d 31 Desember 2009

No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009

1 2 3 4 5 6 7

I Diklat Penjenjangan

1. Diklat PIM II - - - 2. Diklat PIM III - - 1 1 -

3. Diklat PIM IV - - - 2 -

4. Prajabatan - - 1 3 3

II Diklat Administrasi/Teknis 1. Managemen Proyek - - 1 - -

2. Sosial Ekonomi - - -

3. MOT - - -

4. TOT - - -

5. SIAPHUT - 1 - - -

6. Multimedia - - - - 1

7. Analisis Perencanaan Kehutanan - - - 1 -

8. GIS - - 2 - 1

9. Pengenalan Pohon - - - 10 Sosial Budaya 2 - - - - 11. Rehabilitasi dan Restorasi 1 - - - - 12. Sistim Kepegawaian 1 - - - - 13. Data Entry NSDH 1 1 - - 1

14. Penata Usaha Arsip 2 - - - - 15. Kepegawaian dan Tatalaksana 1 - - - - 16. Penguji dan Penerbit SPM 3 - - - -

(46)

1 2 3 4 5 6 7 19. Keppres thn 2003 - 2 - - -

20. Penginderaan Jauh - 1 - - - 21. Penyusunan Proposal - 1 - 1 - 22. Teristris - 1 - - -

23. Enumerasi TSP/PSP - 3 - - - 24. Bendaharawan - 1 - - -

25. Administrasi Perkantoran - 1 - - - 26. Survey Keanekaragaman Hayati - 1 - - - 27. Pengadaan Barang/Jasa - 1 2 2 2 28. Pengukuran - 1 2 - -

29. ISO 9000-2000 - 1 - - - 30. Perhitungan PDRB Hijau dan Ekonomi

Lingkungan - - - - 1

31. Training Workshop on Rapid Carbon - - - - 1 32. Inventarisasi Hutan - - - - 1 33. Dasar Pengukuran/Perpetaan - - - - 1

(47)

(48)

Tabel 31. Jumlah dan Kondisi Barang Inventaris Kantor s/d 31 Desember 2009

Kondisi Ket.

No. Uraian Jumlah Satuan

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1 2 3 4 5 6 7 8

A Kendaraan

1. Roda 4 (empat) 4 unit 3 1 - 2. Roda 2 (dua) 8 unit 5 3 - B Bangunan Gedung/ Tanah

1. Kantor 1 unit 1 - -

2. Rumah 5 unit 5 - -

3. Tanah 5,570 meter 5,570 - - C Alat Kantor

1. Mesin Ketik manual Standar (14-16 inci) 13 unit - - 13 2. Mesin Ketik Elektronik Selektrik 4 unit - - 4 3. Mesin Fotocopy Elektronik 1 unit 1 - - 4. Overhead Projector 1 unit 1 - - 5. LCD Projector/Infocus 1 unit 1 - - 6. Uninterruptable Power Supply (UPS) 9 unit 9 - -

7. PC Unit 28 unit 22 - 6

8. Laptop 8 unit 7 - 1

9. Printer 10 unit 10 - -

10. Plotter 4 unit 2 - 2

11. Scanner 3 unit 3 - -

12. Modem 2 unit 2 - -

13. Local Area Network (LAN) 1 unit 1 - -

14. Internet 1 unit 1 - -

(49)

1 2 3 4 5 6 7 8 D Alat Penyimpan

1. Lemari Besi/Metal 67 unit 63 - 4 2. Lemari Kayu 22 unit 18 - 4

3. Rak Besi 2 unit 2 - -

4. Rak Kayu 12 unit 2 - 10

5. Filling Cabinet Besi 16 unit 8 - 8

6. Brankas 2 unit 2 - -

7. Alat Penyimpan Perlengkapan Kantor Lainnya 1 unit 1 - - E Alat kantor Lainnya

1. Meja Kerja Kayu 135 unit 135 - - 2. Kursi Besi/Metal 149 unit 82 - 67 3. Kursi Kayu 49 unit 31 - 18

4. Sice 8 unit 5 - 3

5. Meja Rapat 2 unit 2 - -

6. Meja Komputer 24 unit 20 - 4 7. Meja Gambar 12 unit 8 - 4 8. Alat Tulis Gambar 3 unit 2 - 1

9. Meja Sinar 1 unit - - 1

F Alat Pendingin Ruangan

1. AC Split 9 unit 9 - -

2. Kipas Angin 10 unit 10 - - G Alat Rumah Tangga Lainnya

(50)

1 2 3 4 5 6 7 8

6. Lemari Es 3 unit 3 - -

7. Televisi 4 unit 4 - -

8. Sound System 1 unit 1 - - 9. Camera Video 1 unit 1 - -

10. Dispenser 4 unit 4 - -

11. Microphone/Wireless Mic 1 unit 1 - - 12. Assignment Switcher 1 unit - 1 - 13. Camera Electronic 3 unit 3 - -

14. Telephone (PABX) 1 unit 1 - - 15. Pesawat Telepon 1 unit 1 - -

16. Facsimile 1 unit 1 - -

17. Unit Tranceiver UHF Portable 1 unit 1 - - H Peralatan Ukur

1. Meteran Kain 17 unit 17 - -

2. Planimeter 11 unit 2 - 9

3. Sketch Master 5 unit - - 5 4. Theodolite 21 unit 10 10 1

5. Distomat 2 unit 2 - -

6. Level 1 unit - - 1

7. Rambu/Bak Ukur 10 unit - 3 7 8. Kompas Geologi 43 unit 30 - 13 9. Clinometer 18 unit 12 - 6 10. Altimeter 26 unit 3 - 23

11. Telescope 7 unit - - 7

12. Curvemeter 9 unit - - 9

13. GPS Receiver 55 unit 41 - 14

14. Pantograph 3 unit 3 - -

(51)

1 2 3 4 5 6 7 8 16. Peralatan Studio Pemetaan 9 unit 6 - 3

17. Kaca Mulut/Spiegel 40 unit - 6 34

18. Set Ao 1 unit 1 - -

(52)

Tabel 32. Daftar Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BPKH Wilayah I s/d 31 Desember 2009

2005 2006 2007 2008 2009 No. Sarana dan Prasarana satuan

Jumlah Sumber Dana Jumlah Sumber Dana Jumlah Sumber Dana Jumlah Sumber Dana Jumlah Sumber Dana

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Kamera Digital Unit - - 2 DIPA 69 - - - - - - 2 Printer Unit - - 3 DIPA MURNI - - 5 DIPA - -

3 Infocus Unit - - - - - - - - - -

4 Lemari Besi Unit - - - - - - - - - - 5 PC Pentium IV Unit - - - - 3 DIPA - - 4 DIPA

6 Hard Disk 40 Gb SCS Unit 1 DIPA - - - - 7 CD Writer Eksternal Hrd disk Unit 1 DIPA - - - - 8 Soft Ware ENVI 4.0 Unit 1 DIPA - - - - 9 Lemari Gantung Arsip Kaca Unit - - - - 10 Kendaraan Roda 4 Unit 1 DIPA 1 DIPA 69 - - - - 11 Meja Biro Unit 4 DIPA - - - - 12 Kursi Kerja Unit 40 DIPA 20 DIPA Murni 32 DIPA - - - - 13 Meja Kerja Unit 20 DIPA 20 DIPA Murni 32 DIPA - - - - 14 Lemari Arsip Unit 5 DIPA 16 DIPA 69/Murni 5 DIPA 8 DIPA 6 DIPA 15 Komputer dan Printer Unit 2 DIPA - - - - 16 Alat Ukur GPS Unit 20 DIPA - - 7 DIPA 4 DIPA - - 17 Alat Ukur Theodolite Unit 2 DIPA - - - - 18 HP Plotter Design Jet Unit 2 DIPA - - - - 19 Scriber Unit 2 DIPA - - - - 20 Kendaraan roda 2 Unit 5 DIPA - - - - 21 Peta Rupa Bumi Lembar 313 DIPA - - - - 22 CD RBI Unit 313 DIPA - - - - 23 Handycam Unit - 1 DIPA 69 - - - - 24 LCD Acer Mate Unit - - 3 DIPA 69 - - - -

25 PABX Unit - - 1 DIPA 69 - - - - - - 26 Meja Digitizier Unit - - 1 DIPA 69 - - - -

(53)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 28 Kompas Unit - - 2 DIPA 69 10 DIPA - - - - 29 Altimeter Unit - - 3 DIPA 69 - - - 30 GPS Handhelt Unit - - 1 DIPA Murni - - - 31 Note Book Unit - - 3 DIPA 69/ Murni 1 DIPA - - - -

32 GPS Stationer Unit - - 1 DIPA Murni - - - 33 Kompas Suntoo Unit - - 15 DIPA 69/ Murni - - - -

34 Total Station Unit - - 2 DIPA Murni - - - 35 GPS Navigasi Unit - - 4 DIPA Murni - - - 36 Meja Rapat Unit - - 1 DIPA Murni - - - 37 Kursi Rapat Unit - - 40 DIPA Murni - - - 38 UPS Besar Unit - - 4 DIPA Murni - - - 39 UPS Kecil Unit - - 4 DIPA Murni - - - 40 Modem Link Unit - - 1 DIPA Murni - - - 41 Papan Nama Unit - - - - 1 DIPA - - - - 42 Gordin Set - - - - 1 DIPA - - - - 43 Anti Virus Box - - - - 1 DIPA - - - -

44 TV Unit - - - 3 DIPA - - - -

45 Lemari Es Unit - - - - 3 DIPA - - - - 46 Dispenser Unit - - - - 4 DIPA - - - - 47 Kursi Tamu Unit - - - - 4 DIPA - - - - 48 Lemari Pakaian Rumah Jabatan Unit - - - - 2 DIPA - - - -

49 Tempat Tidur Rumah Jabatan Unit - - - - 2 DIPA - - - - 50 Printer Dot Metrik Unit - - - - 1 DIPA - - - - 51 Alat Pendingin Ruangan (AC) Unit - - - - 2 DIPA 2 DIPA 3 DIPA

52 Pompa Air Unit - - - - - - 1 DIPA - - 53 Filling Cabinet Unit - - - - - - 6 DIPA - - 54 Papan Tulis White Board Unit - - - 3 DIPA - -

55 Genset Unit - - - - - - - - 1 DIPA 56 Sound System Set - - - - - - - - 1 DIPA 57 Distometer Unit - - - - - - - - 4 DIPA 58 Server Dekstop Cabinet Unit - - - 1 DIPA

59 Meteran Kain Unit - - - - - - - - 17 DIPA 60 Screen LCD dan LCD Projector Set - - - 1 DIPA

(54)
(55)

Tabel 33. Rencana dan Realisasi Anggaran Sumber Dana APBN dan Dana Pemerintah Lainnya s/d 31 Desember 2009

No. Sumber Dana Target DIPA (Rp.) Realisasi SPJ (RP) Sisa Anggaran Keterangan

1 2 3 4 5 6

1 Tahun 2005

DIPA 6,165,669,000.00 5,205,031,012.00 960,637,988.00

2 Tahun 2006

1. DIPA 69 Lucuran 1,498,984,000.00 1,310,436,000.00 188,548,000.00 2. DIPA Murni 11,496,509,000.00 8,051,255,000.00 3,445,254,000.00 Jumlah 2 12,995,493,000.00 9,361,691,000.00 3,633,802,000.00

3 Tahun 2007

DIPA Murni 13,734,765,000.00 7,778,059,472.00 5,956,705,528.00

4 Tahun 2008

DIPA 2008 7,666,324,000.00 6,400,752,398.00 1,265,571,602.00

5 Tahun 2009

DIPA 2009 9,825,401,000.00 8,288,049,902.00 1,537,351,098.00

Gambar

Tabel 1. Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Penunjukan pada Wilayah Kerja BPKH Wilayah I
Tabel 2. Pelepasan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009
Tabel 3. Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Sementara (Batas Luar) s/d 31 Desember 2009
Tabel 5. Rencana dan Realisasi Orientasi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Metode simulasi merupakan induk dari metode soiodrama, bermain peran ( role playing ), psikodrama, dan permainan. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan

 mengidentifikasi alat gambar teknik  menyebutkan macam-macam alat gambar Siswa mampu:  menjelaskan o prinsip-prinsip bahan logam o prinsip-prinsip bahan non logam Aplikasi

Mengolah pepaya menjadi tape merupakan salah satu usaha dalam mengadakan makanan yang unik dan menarik untuk menjadikan banyak orang ingin mengkonsumsinya1.

Mata kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa tentang pembelajaran pemecahan masalah matematika di SD yang meliputi: perspektif baru dalam pembelajaran matematika,

Tujuan dari pembuatan sistem informasi pelayanan kesehatan ini untuk membantu kinerja petugas dan dokter pada puskesmas, seperti pencarian data pasien, menambahkan

1) Merupakan perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) yang berusia maksimal 3 tahun dan berasal dari mahasiswa, alumni PTN atau PTS (dosen Non PNS).. 3) Produk

(3) In the event of the termination of employment as mentioned under subsection (1), the worker/labourer shall be entitled to compensation pay for her/his entitlements according