NASKAH APA KABAR JOGJA
No Kaset : Darma 02
Judul : Kekerasan terhadap anak perempuan & difabel Lokasi : depok
Reporter & Camerawan :Darma
Tanggal Liputan : 13 desember 2004
ACC
Redaktur Narator EditorNaskah Apa Kabar Jogja Page 1 28/10/2010
Pemberitaan tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak terutama yang memiliki
kelainan fisik atau mental (difabel) hampir setiap hari kita dengar/kenyataan dilapangan ternyata
jumlah kasus yang belum tersentuh jauh lebih banyak//perempuan dan anak difabel menjadi
kelompok yang rentan untuk menjadi korban kekerasan karena mereka mengalami diskriminasi
ganda/sebagai perempuan sekaligus sebagai difabel//kekerasan yang banyak mereka alami berupa
pelecehan seksual dan perkosaan/pelecahan seksual kerap kali terjadi secara spontanitas saat para
pelaku mendapatkan peluang/sedangkan perkosaan tidak terjadi begitu saja/tetapi lebih sering
terencana/biasanya pelaku sudah punya niat sebelumnya karena perkosaan sering terjadi di
tempat yang tak terduga atau dianggap aman/seperti di rumah sendiri/rumah
tetangga/sekolah/atau adalam kendaraan pribadi//perempuan difabel sering menjadi korban
perkosaan karena dianggap lemah dan tidak mempunyai kekuatan untuk melapor/selain itu
perempuan difabel cenderung memiliki perasaan pesimis/kurang percaya diri/cenderung
mengalah asal bisa dijadikan pacar/mudah untuk diperdaya//berpijak dari peristiwa tersebut
beberapa organ masyarakat yang peduli terhadap perempuan dan difabel bekerjasama dengan
pemerintah kota Yogyakarta melaksanakan seminar sehari dengan tema kekerasan terhadap
perempuan dan anak difabel//
---Statement: Indana Laazulva, SIP.,M.Kes. (Panitia)---
Time code :
Visual :
Pada kesempatan tesebut dibahas berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan/baik yang
terjadi dalam rumah tangga atau kekerasan terhadap istri/kekerasan dalam berpacaran/pelecehan
seksual/dan pemerkosaan// melalui seminar ini diharapkan masyarakat lebih tahu tentang
kekuatan hukum atau undang-undang tentang penghapusan kekerasan dalam rumah
tangga/pasal-pasal KUHP tentang pemerkosaaan dan pelecehan seksual//