Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 1 No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016
P
ERKEMBANGAN
N
ILAI
T
UKAR
P
ETANI
D
AN
I
NFLASI
/
D
EFLASI
P
EDESAAN
A.
PERKEMBANGAN
NILAI
TUKAR
PETANI
*)*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
1.Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan September 2016 sebesar 94,11 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan September 2016 masih mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Begitu juga dengan bulan sebelumnya,
NTP September 2016 mengalami penurunan sebesar 0,47 persen yang disebabkan penurunan
indeks harga yang diterima petani dan kenaikan indeks harga yang dibayar petani.
2.Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan September 2016 sebesar 102,59 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan September 2016 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Dan bila dibandingkan dengan bulan
sebelumnya, NTUP September 2016 turun sebesar 0,19 persen.
3.NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan September 2016 sebesar 94,01 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan September 2016 juga masih mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Begitu juga dengan bulan
sebelumnya, NTP tanpa perikanan September 2016 turun sebesar 0,46 persen.
4.NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan September 2016 sebesar 102,41 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan September 2016 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,
NTUP September 2016 justru mengalami penurunan sebesar 0,19 persen.
5.Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan September 2016 sektor yang mengalami peningkatan NTP dibandingkan bulan Agustus 2016 hanya sektor peternakan sedangkan NTUP naik pada sektor perkebunan rakyat, peternakan dan sektor perikanan tangkap. Sedangkan sektor lainnya mengalami penurunan.
6.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani. Pada bulan September 2016 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,52 persen. Semua kelompok pengeluaran mengalami
inflasi terkecuali kelompok pengeluaran perumahan dan pendidikan, reksreasi dan olahraga
yang mengalami deflasi.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 2
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 116.41 116.35 -0.06
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 123.11 123.62 0.42
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 127.83 128.50 0.52
137.81 138.94 0.82
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.25 113.41 0.14
113.38 113.61 0.21
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.2.6. Upah Buruh
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
1. Nilai Tukar Petani (NTP)
NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan September 2016 sebesar 94,11 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum masih menurun dibanding tahun dasar 2012. Sedangkan bila di bandingkan dengan bulan Agustus 2016, NTP September 2016 juga turun sebesar
0,47 persen. Begitu juga untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan September 2016 turun sebesar 0,19 persen.
Tabel 1
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Agustus 2016 – September 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 3
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 116.34 116.29 -0.04
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 123.19 123.70 0.42
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 127.86 128.52 0.52
138.03 139.16 0.82
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.39 113.56 0.15
113.48 113.73 0.22
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
2.2.6. Upah Buruh
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
Tabel 2
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan
Agustus 2016 - September 2016, serta Persentase Perubahannya (2012=100)
NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan September 2016 sebesar 94,01 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum masih lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012, dan bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2016, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan September 2016 mengalami penurunan sebesar 0,46 persen. Sedangkan untuk
NTUP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan September 2016 juga mengalami penurunan sebesar 0,19
persen.
Pada bulan September 2016 Indeks yang diterima petani (It) turun 0,04 persen yaitu dari
116,34 persen pada bulan Agustus 2016 menjadi 116,29 persen pada bulan September 2016. Namun untuk Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen.
Indeks yang dibayar petani (Ib) pada kelompok pengeluaran rumah tangga mengalami
kenaikan sebesar 0,52 persen, begitu juga pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,15 persen. Pada
kelompok konsumsi rumah tangga kenaikan harga tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 4
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 124.86 124.47 -0.31
125.16 124.91 -0.20
122.75 121.37 -1.12
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 125.41 125.85 0.34
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 128.35 128.95 0.47
140.20 141.33 0.81
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 117.29 117.26 -0.03
114.21 114.25 0.03
2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
1.1. Padi 1.2. Palawija
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan
2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan
Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima (It) petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar (Ib) petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.
Tabel 3
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Agustus 2016 - September 2016
serta Persentase Perubahannya (2012=100)
Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan September 2016 NTP tanaman pangan mengalami penurunan dibanding tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan
dengan besaran nilai tukar petani tanaman pangan dibawah 100. Bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2016 Nilai tukar petani tanaman pangan pada bulan September 2016 mengalami penurunan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 5 tanaman pangan pada bulan September 2016 juga mengalami penurunan sebesar 0,29 persen yaitu
dari 106,46 persen pada bulan Agustus 2016 menjadi 106,15 persen pada bulan September 2016.
Penurunan NTP sektor tanaman pangan pada bulan September 2016 disebabkan oleh indeks
harga yang diterima petani (It) secara umum naik lebih rendah dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) secara umum. Indeks harga yang diterima petani (It) secara umum mengalami penurunan sebesar 0,31 persen atau dari 124,86 persen menjadi 124,47 persen relatif
lebih rendah bila dibanding kenaikan Ib secara umum yang mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen.
3. Nilai Tukar Petani Hortikultura
NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Indeks nilai tukar petani hortikultura pada bulan September 2016 sebesar 110,83 persen, menurun dibanding bulan Agustus 2016 yaitu 112,27 persen atau
mengalami penurunan 1,28 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan
September 2016 juga mengalami penurunan sebesar 0,94 persen atau dari 123,42 persen menjadi
122,25 persen. Penurunan NTP dan NTUP sektor hortikultura disebabkan terjadinya penurunan
indeks harga yang diterima petani (It) secara umum.
Dimana pada bulan September 2016 indeks harga yang diterima petani (It) sektor hortikultura
turun sebesar 0,78 persen, penurunan terjadi pada kelompok buah-buahan. Dan kebalikannya untuk
indeks harga yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan September naik 0,50 persen dari
123,21 persen di bulan Agustus 2016 menjadi 123,83 persen pada bulan September 2016. Kenaikan
Ib terjadi pada semua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga terkecuali sektor perumahan yang mengalami penurunan 0,08 persen, dan secara umum indeks harga yang dibayar petani (Ib) pada kelompok konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,61 persen, dan indeks harga yang dibayar
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 6
Tabel 4
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Agustus 2016 - September 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 138.33 137.24 -0.78
138.05 140.83 2.01
138.95 134.84 -2.96
132.08 134.84 2.09
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 123.21 123.83 0.50
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 127.27 128.05 0.61
136.12 137.30 0.87
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.08 112.26 0.16
106.52 106.55 0.02
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
1.3. Tanaman Obat
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
1.1. Sayur-sayuran 1.2. Buah-buahan
2.1.1. Bahan Makanan
4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)
Pada bulan September 2016, Indeks NTP Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 84,37 persen, lebih rendah dibanding bulan Agustus 2016 yaitu 84,52 persen atau turun 0,17
persen. Indeks NTUP Sektor Perkebunan Rakyat justru naik dari 92,68 persen pada bulan Agustus
2016 menjadi 92,73 persen di bulan September 2016 atau naik 0,06 persen.
Penurunan NTP sektor perkebunan rakyat pada bulan September 2016 disebabkan kenaikan
indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani
(Ib), dimana indeks harga yang diterima petani (It) naik hanya 0,27 persen. Sementara itu indeks
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 7
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 104.59 104.86 0.27
104.59 104.86 0.27
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 123.74 124.29 0.44
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 127.75 128.41 0.52
137.35 138.43 0.79
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.85 113.08 0.21
115.71 115.76 0.04
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh
2.1.7. Transportasi dan Komunikasi
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
1.1. Tanaman Perkebunan Rakyat
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) dipengaruhi terutama oleh naiknya harga
beberapa komoditi hasil perkebunan di Sumatera Selatan seperti karet. Kenaikan indeks harga yang
dibayar petani (Ib) terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 0,52 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) untuk Pengeluaran BPPBM sebesar 0,21 persen.
Kenaikan harga tertinggi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga terjadi pada sub
kelompok bahan makanan sebesar 0,79 persen. Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) kenaikan harga tertinggi terjadi
pada sub kelompok upah buruh sebesar 0,57 persen.
Tabel 5
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Rakyat Agustus 2016 – September 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 8
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 123.08 125.47 1.94
118.33 121.37 2.56
110.07 112.66 2.35
120.79 123.49 2.24
142.40 142.73 0.23
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116.76 117.22 0.40
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 127.74 128.46 0.56
137.73 139.01 0.93
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 108.69 108.97 0.25
109.31 110.91 1.47
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 2.2.1. Bibit
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
1.1. Ternak Besar
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
5. Nilai Tukar Peternak
Sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak (It) terhadap indeks harga yang dibayar peternak (Ib). NTP Sektor peternakan pada bulan September 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,54 persen, begitu juga
NTUP naik sebesar 1,69 persen.
Tabel 6
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Agustus 2016 - September 2016 serta
Persentase Perubahannya (2012=100)
Kenaikan NTP dan NTUP ini disebabkan adanya kenaikan indeks harga yang diterima (It)
peternak relatif lebih tinggi yaitu sebesar 1,94 persen dibandingkan dengan kenaikan indeks harga
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 9
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 117.99 117.61 -0.32
116.40 116.69 0.25
119.57 118.52 -0.88
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 121.14 121.63 0.40
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 127.07 127.81 0.59
132.37 133.49 0.85
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.73 109.73 0.00
110.88 110.67 -0.19
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
2.2.1. Bibit
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
1.1. Tangkap 1.2. Budidaya
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi
6. Nilai Tukar Nelayan
Sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.
Tabel 7
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Agustus 2016 - September 2016
Serta Persentase Perubahannya (2012=100)
NTN sektor perikanan pada bulan September 2016 sebesar 96,70 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 97,40 persen berarti NTN mengalami penurunan sebesar 0,73 persen.
NTUP sektor perikanan juga turun sebesar 0,32 persen atau dari 107,53 persen pada bulan Agustus
2016 menjadi 107,18 persen pada bulan September 2016.
Penurunan NTP dan NTUP sektor perikanan pada bulan September 2016, disebabkan indeks harga yang diterima nelayan (It) secara umum turun 0,32 persen dan indeks harga yang dibayar
nelayan (Ib) secara umum naik 0,40 persen. Dimana kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan (Ib)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 10
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 116.40 116.69 0.25
131.38 132.10 0.55
106.14 106.14 0.00
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 120.67 121.16 0.40
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 126.99 127.73 0.58
132.41 133.53 0.85
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.94 107.91 -0.02
105.27 105.39 0.11
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.2. Transportasi
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
1.1. Penangkapan Perairan Umum
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0,59 persen dari 127,07 pada bulan Agustus 2016 mejadi 127,81 pada bulan September 2016, sedangkan kelompok indeks harga yang dibayar nelayan (Ib) BPPBM secara umum tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan
NTN Usaha Penangkapan pada bulan September 2016 sebesar 96,32 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012, begitu juga jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2016 NTN sektor usaha penangkapan ikan turun
sebesar 0,15 persen, namun NTUP justru naik sebesar 0,27 persen pada bulan September 2016.
Pada bulan September 2016, Indeks harga yang diterima nelayan (It) naik sebesar 0,25 persen,
kenaikan Indeks harga yang diterima nelayan (It) hanya terjadi pada penangkapan perairan umum,
sedangkan penangkapan laut tidak ada perubahan. Selanjutnya, indeks harga yang dibayar nelayan usaha penangkapan (Ib) secara umum pada bulan September 2016 naik 0,40 persen. Dan indeks
harga yang dibayar nelayan usaha penangkapan (Ib) BPPBM turun 0,02 persen. Tabel 8
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Agustus 2016 – September 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 11
Agustus
2016 September 2016 %Sept’16 thd Agustus'16
(2) (3) (4)
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 119.57 118.52 -0.88
119.60 118.53 -0.90
116.47 117.58 0.95
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 121.60 122.09 0.41
2.1. Konsumsi Rumah Tangga 127.14 127.90 0.60
132.34 133.46 0.85
2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 111.51 111.53 0.02
110.88 110.67 -0.19
NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
2.2.2. Pupuk, Obat-obatan dan Pakan 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 2.2.4. Transportasi
2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
2.2.1. Bibit
Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok
(1)
1.1. Budi Daya Air Tawar 1.2. Budidaya Air Payau
2.1.1. Bahan Makanan
2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.1.3. Perumahan
2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan
2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi
8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya
NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). NTN usaha budidaya pada bulan September 2016 sebesar 97,07 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,33 persen berarti NTN turun sebesar 1,28 persen. NTUP usaha Budidaya juga mengalami penurunan
0,90 persen atau dari 107,23 persen menjadi 106,27 persen.
Pada bulan September 2016 indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) turun sebesar
0,88 persen atau dari 119,57 persen menjadi 118,52 persen. Indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib) secara umum pada bulan September 2016 terjadi kenaikan sebesar 0,41 persen dari
121,60 persen pada Agustus 2016 menjadi 122,09 persen pada bulan September 2016. Kenaikan Ib
terjadi baik pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,60 persen dan Ib BBBM
naik 0,02 persen.
Tabel 9.
Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya Agustus 2016 - September 2016
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 58/10/16/Th.XVIII, 3 Oktober 2016 12 Agustus
2016 September 2016
(2) (3) (4) (5)
UMUM 127.83 128.50 -0.33 0.52
137.81 138.94 -0.89 0.82
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Pada bulan September 2016 Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi pedesaan, namun pada bulan sebelumnya justru mengalami deflasi. IHK bulan
September 2016 sebesar 128,50persen, sedangkan bulan sebelumnya 127,83 berarti terjadi inflasi
sebesar 0,52 persen. Inflasi terjadi pada pada semua sub kelompok pengeluaran, kecuali kelompok
perumahan dan pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami deflasi masing-masing sebesar
0,03 dan 0,05 persen.
Tabel 10
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan