• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan OK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab I Pendahuluan OK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

[-

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun demikian, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, masih terdapat berbagai masalah yang harus segera diatasi. Dalam rangka mengantisipasi peluang, tantangan, kendala dan hambatan di masa depan, maka perlu disusun sebuah rencana strategis sebagai acuan bagi pelaksanaan pembangunan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 17 yang dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan

(2)

Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut mengamanatkan bahwa untuk menjamin adanya keterkaitan dan kosistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, maka perlu disusun Rencana Strategis ( Renstra ). Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan sebagai salah satu Satuan Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Garut diwajibkan menyusun Renstra Tahun 2014 – 2019 sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD).

Kebutuhan akan adanya dokumen rencana pembangunan jangka menengah atau RENSTRA salah satunya disebabkan oleh adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah Kabupaten Garut. Perubahan mendasar dari organisasi perangkat daerah tersebut adalah sebagai perwujudan dari diberlakukannya Peraturan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 27) dan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut.

Renstra SOPD sebagaimana tersebut di atas memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Daerah dan bersifat rencana indikatif.

(3)

Pembangunan Daerah Kabupaten Garut secara efektif, efisien dan berkelanjutan.

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan yang buruk merupakan kegagalan awal dalam menentukan pencapaian tujuan, oleh karenanya proses penyusunan perencanaan ini perlu kehati-hatian dan ketelitian dengan mempertimbangkan seluruh aspek kehidupan baik itu politik, ekonomi, sosial dan budaya yang berkembang, dengan memperhatikan asas demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional. Selain itu, perencanaan pembangunan disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Sedangkan perencanaan pembangunan pada hakekatnya bertujuan mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah. Selain itu, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan mengoptimalkan partisipasi masyarakat serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Renstra Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan merupakan dokumen perencanaan jangka menengah untuk periode 5 tahun ke depan, yang ditujukan untuk menjamin terciptanya intregasi, sinkronisasi, dan sinergitas perencanaan yang baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah. Oleh karena itu Renstra Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut memiliki keterkaitan yang erat dengan dokumen perencanaan lainnya, yaitu sebagai berikut :

(4)

RPJM Nasional, yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat daerah, Lintas program antar Satuan Kerja Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Dengan demikian Renstra Dinas Peternakan, Perikanan dan Kealutan ini merupakan implementasi kebijakan pembangunan daerah dalam bidang peternakan, perikanan, dan kelautan.

b. Dalam keadaan RPJM daerah belum tersusun sebagai suatu dokumen perencanaan yang bersifat definitif, maka Renstra SKPD ini masih bersifat rancangan (DRAFT) sebagai bahan untuk penyusunan Rancangan RPJM Daerah. Dengan demikian maka RPJM daerah merupakan sinergitas dari keseluruhan prioritas program pada setiap fungsi dan sub fungsi bidang pembangunan.

Renstra SKPD juga digunakan sebagai sumber referensi bagi pembahasan musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada Forum Gabungan SKPD setelah melalui proses identifikasi terhadap prioritas program dan kegiatan yang diusulkan oleh masing – masing wilayah kecamatan (Hasil Musrenbang Tingkat Kecamatan).

Sebagai salah satu dinas teknis yang memiliki peran strategis dalam pengembangan sektor peternakan, perikanan dan kelautan di Kabupaten Garut, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan harus siap menghadapi tantangan yang cukup berat di masa depan. Era globalisasi dan otonomi daerah merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus diantisipasi sejak dini dalam rangka meningkatkan upaya mensejahterakan masyarakat.

Tantangan yang dihadapi Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut antara lain :

(5)

 Propesionalisme, pengetahuan dan keterampilan peternak dan petugas, baik dalam proses produksi maupun pasca produksi, serta kemampuan manajemen usaha pemasarannya belum optimal.

 Kabupaten Garut memiliki potensi lahan peternakan, perikanan dan kelautan yang cukup luas untuk dikembangkan sehingga perlu lebih dioptimalkan dengan sistem pengelolaan yang intensif dan terpadu.

 Keterbatasan akses permodalan menyebabkan kebutuhan permodalan ditingkat kelompok usaha masih sulit terpenuhi, sehingga perlu ada upaya sinergis dalam meningkatkan permodalan melalui kerjasama dengan instansi dan lembaga keuangan terkait.

 Jumlah dan kualitas petugas teknis di lapangan masih kurang seimbang dibandingkan dengan luasnya jangkauan wilayah kerja serta masih kurang didukung oleh ketersediaan sarana transportasi dan fasilitas kerja yang memadai.

 Semakin menurunnya kualitas dan daya dukung lingkungan bagi pengembangan pembangunan di sektor peternakan, perikanan dan kelautan perlu diantisipasi melalui aktifitas pelestarian lingkungan dan pengembangan tata kelola lahan secara lestari

 Perlunya penataan kelembagaan petani/peternak, pembudidaya ikan dan nelayan sebagai wadah belajar bersama dalam rangka meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap sistem dan mekanisme pasar serta rantai tata niaga pemasaran.

 Proses pelaksanaan alih tehnologi dari hasil – hasil penelitian menjadi teknologi terapan yang praktis, masih sering terkendala oleh terbatasnya jumlah dan kualitas petugas dilapangan sehingga perlu dicari solusi yang efektif.

(6)

melalui penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) sebagai arahan bagi pelaksanaan program pembangunan jangka menengah selama 5 tahun kedepan.

1.2 LANDASAN HUKUM

RENSTRA Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut tahun 2014 – 2019 disusun berdasarkan acuan pada ketentuan per undang – undangan yang berlaku sebagai dasar hukum, antara lain :

1. Undang-undang No. 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

2. Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraaan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 38510);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42860);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembar Negara No 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

(7)

7. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4609);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4663);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4664);

(8)

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);

22. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09 Tahun 2007 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(9)

Barat Tahun 2005-2025;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Garut;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 22 s/d 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Garut.

27. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 4 Tahun 2010 tentan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Garut Tahun 2005-2025

28. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Garut Tahun 2011-2031

29. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut.

30. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Garut Tahun 2014-2019

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

(10)

jangka panjang, perlu terus disempurnakan agar mampu memberikan arah dan kebijakan yang tepat bagi pelaksanaan pembangunan bidang peternakan, perikanan dan kelautan di masa mendatang.

Tujuan dari penyusunan RENSTRA ini adalah untuk :

1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, peluang dana tantangan, serta pengaruh lingkungan strategis, guna merumuskan strategi pemecahan masalah yang dihadapi;

2. Memberikan pedoman dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut melalui visi, misi, kebijakan dan program kegiatan tahun 2014 – 2019;

3. Menjadi bahan masukan dan informasi bagi Pemerintah Daerah, Intansi Pemerintah lainnya dan masyarakat yang berkepentingan;

4. Menjamin keterkaitan dan kosistensi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;

5. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, dan berkeadilan, dan berkelanjutan.

1.4 SITEMATIKA PENULISAN

(11)

Selanjutnya visi tersebut diharapkan mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi di lingkungan organisasi Dinas peternakan, Perikanan, dan Kelautan serta memliki orientasi terhadap masa depan. Selain itu dituntut pula dapat menumbuhkan kesinambungan organisasi.

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan secara bertahap, maka dirumuskan beberapa misi yang merupakan suatu prioritas yang harus dikerjakan oleh Dinas Peternakan, Perikanan dan Kealutan untuk periode 2014 – 2019, agar tujuan organisasi tercapai dan berhasil dengan baik. Dari tiap misi ditetapkan tujuan yang ingin dicapai, dengan memperhitungkan faktor – faktor kunci keberhasilannya, dengan menggunakan analisis SWOT.

Agar lebih konkrit dalam pencapaian tujuan – tujuan dari tiap misi, maka tiap tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran –sasaran yang ingin dicapai dengan dukungan data kuantitatif. Berikutnya ditetapkan strategi atau cara mencapai tujuan dan sasarannya, yaitu berupa kebijakan, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan secara terinci setiap tahun.

Sistimatika penulisan dokumen Renstra Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut tahun 2014 – 2019 disusun sebagai berikut :

1. Bab. I : Pendahuluan; yang memuat latar belakang berisi gambaran umum kondisi daerah dan analisis situasi kinerja organisasi Dinas Peternakan, Perikanan dan kelautan, landasan hukum, maksud dan tujuan yang berisi tentang tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan RENSTRA, serta sistematika penulisan.

2. BAB II: Gambaran Umum Pelayanan, merupakan selayang pandang terkait Dinas Peternakan, Perikanan meliputi tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumberdaya yang dimiliki, kinerja pelayanan yang telah dicapai serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.

(12)

Renstra kementrian dan lembaga terkait, telaahan rencana tata ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) serta penentuan isu-isu strategis. Penetapan isu-isu strategis dibuat dengan mempertimbangkan seluruh faktor lingkungan internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan, serta faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihadapi.

4. Bab IV : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan; merupakan konsensus dan komitmen dari seluruh jajaran aparatur dan masyarakat Peternakan, Perikanan dan Kelautan dalam rangka mendukung visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Garut periode 2014 – 2019 yaitu ”Terwujudnya Kabupaten Garut yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera” serta visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Garut Tahun 2005 – 2025 yaitu

Mewujudkan Kabupaten Garut Yang Maju, Sejahtera, Adil dan

Berwawasan Lingkungan”. Tujuan, Sasaran dan Cara Pencapaian; berisi penetapan tujuan, arah kebijakan dan strategi, sasaran serta cara pencapaian yang merupakan konsensus dan komitmen dari seluruh jajaran aparatur dan masyarakat peternakan, perikanan, dan kelautan, dalam upaya terwujudnya visi dan misi Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan tahun 2014.

5. BAB V: Rencana Program dan Kegiatan; merupakan gambaran umum tentang rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Penetapan program kegiatan meliputi penetapan indikator kinerja program dan kegiatan, penetapan kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

6. BAB VI: Indukator Kinerja SKPD; mencakup indikator-indikator kinerja yang ingin dicapai Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perbedaan dari port statis dan port dinamis ialah pada port statis bersifat port yang dipesan atau telah ditentukan terlebih dahulu untuk penyesuaian pemakaian

Dari partisi yang dilakukan, diketahui bahwa ekstrak larut etil asetat sebanyak 10 g, sehingga kandungan senyawa semi polar lebih banyak dibandingkan dengan

Penugasan penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Barang Di Laut Tahun Anggaran 2021 sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA dituangkan dalam perjanjian

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dompu yang selanjutnya disingkat RTRW Kabupaten Dompu adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah daerah yang

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada jenis dan kadar zat pewarna buatan terhadap tujuh sampel permen lollipop bermerek dan tujuh sampel permen lollipop tidak

Formulasi biofungisida terdiri dari bahan aktif, bahan makanan (sumber nutrisi), bahan pembawa dan bahan pencampur. Bahan organik seperti pelepah daun kelapa sawit, ampas tebu,

Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan pengorbanan yang tiada akhir untukku , yang selalu mendoakanku, air mata dan keringat yang tercucur untukku , sari

Sebagai contoh dari persoalan ini menurut dosen-dosen STT_GKE adalah aksi-aksi sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh perkumpulan organisasi keagamaan tertentu untuk