• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOM 1001123 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOM 1001123 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Herdi Agustina, 2015

SISTEM PENGUKUR KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE IT BALANCED SCORECARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah membuat hampir semua bidang kehidupan manusia menggunakan teknologi informasi. Termasuk bidang pendidikan yang menggunakan teknologi informasi sebagai sarana pendidikan dan manajemen pendidikan. Penerapan teknologi informasi tersebut merupakan suatu langkah strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan kepada masyarakat (Munir, 2009). Dengan diterapkannya teknologi informasi dalam bidang pendidikan diharapkan pengelolaan pendidikan menjadi lebih baik.

Dalam menerapkan teknologi informasi di organisasi pendidikan harus diikuti oleh kesiapan dari seluruh komponen terkait dengan organisasi pendidikan. Fakta saat ini menunjukkan bahwa faktor kesenjangan dalam menerapkan teknologi informasi selain disebabkan karena faktor sarana dan prasarana yang belum memadai, sumber daya manusia yang masih terbatas dan juga manajemen sistem pendidikan yang belum terpadu. Sebagaimana dimuat dalam Renstra Depdiknas 2010-2014, Kondisi teknologi yang mempengaruhi pembangunan pendidikan dalam kurun waktu lima tahun mendatang antara lain adalah (1) kesenjangan literasi TIK antarwilayah, (2) kebutuhan akan penguasaan dan penerapan iptek dalam rangka menghadapi tuntutan global, (3) terjadinya kesenjangan antara perkembangan teknologi dan penguasaan iptek di lembaga pendidikan, (4) semakin meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, (5) semakin meningkatnya kebutuhan untuk melakukan berbagi pengetahuan dengan memanfaatkan TIK, (6) perkembangan internet yang menghilangkan batas wilayah dan waktu untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi, dan (7) perkembangan internet yang juga membawa dampak negatif terhadap nilai dan norma masyarakat serta memberikan peluang munculnya plagiarisme dan pelanggaran HAKI.

(2)

Herdi Agustina, 2015

SISTEM PENGUKUR KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE IT BALANCED SCORECARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam proses bisninya. Keterlibatan teknologi informasi dalam proses bisnis organisasi menjadi salah satu unsur penting dalam upaya meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kinerja organisasi dalam rangka untuk meningkatkan daya saing dalam bisnis (Prabowo, H., 2007).

Dalam pengelolaan perguruan tinggi, pada dasarnya ada 3 aspek utama yang dikelola, yaitu pertama mengelola process yang dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu proses inti (proses untuk menjalankan fungsi perguruan tinggi – Tri Dharma Perguruan Tinggi), dan proses penunjang (proses terkait dengan fungsi bisnis, seperti keuangan, SDM, dan pemasaran), kedua yaitu mengelola content di perguruan tinggi merupakan aktifitas yang sangat penting, karena di dalamnya terdiri atas pengelolaan isi pembelajaran, penelitian, dan pengembangan ilmu yang lainnya, sedangkan yang ketiga yaitu mengelola resources adalah untuk mengelola semua sumber daya yang dimiliki oleh perguruan tinggi. Evaluasi keberhasilan fungsi teknologi informasi menjadi sangat penting untuk mengukur efektifitas dan produktivitas yang diberikan teknologi informasi mengingat implementasinya memerlukan investasi dan biaya operasional yang relatif besar (Prabowo, H.: 2007)

Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dari teknologi informasi yang sudah diimplementasikan pada suatu organisasi, namun tidak semua metode dapat menggambarkan secara lengkap efektivitas dari kinerja teknologi informasi. Selama ini, faktor finansial menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan, namun pengukuran secara tradisional seperti itu sudah tidak dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan nyata yang terjadi saat ini (Maula, K. dan Ghozali, K., 2012). Metode IT Balanced Scorecard dipilih karena dapat mengukur secara berimbang dari dua aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, serta internal dan eksternal (Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, 2010).

IT Balanced Scorecard diadopsi dari metode Balanced Scorecard (BSC) untuk digunakan pada Departemen teknologi informasi oleh Wim Van Grembergen dan Van Bruggen pada tahun 1997. Tujuan IT Balanced Scorecard

(3)

Herdi Agustina, 2015

SISTEM PENGUKUR KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE IT BALANCED SCORECARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas-aktivitas TI dengan tujuan dan kebutuhan organisasi, menyesuaikan usaha pegawai dengan tujuan TI, menyediakan pengukuran untuk mengevaluasi efektivitas organisasi TI, mendorong dan mempertahankan kinerja TI yang semakin meningkat dan pencapaian hasil yang seimbang di antara kelompok

stakeholder (Hidayanto, A. N. et al., 2010). Ada empat perspektif yang diukur dalam IT Balanced Scorecard yaitu Business Contribution, User Orientation, Operational Excellence, dan Future Orientation. Keempat perspektif tersebut mempunyai hubungan sebab-akibat yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Metode IT Balanced Scorecard digunakan oleh Hien Tran (2013) untuk membuat sebuah platform pengukuran untuk layanan TI suatu industri di Filipina. Perusahaan akan menggunakan platform pengukuran tersebut untuk melakukan evaluasi guna meningkatkan proses operasional, mengurangi biaya yang tidak perlu, kontrol kualitas, dan pengembangan dalam rangka untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Kesederhanaan dan dapat dikelola merupakan faktor yang membuat perusahaan menggunakan platform pengukuran yang dibuat dengan IT Balanced Scorecard sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan evaluasi terhadap layanan TI dan dapat memperbaharui platform pengukuran untuk beradaptasi dengan perubahan tujuan dan strategi perusahaan.

Oo Harsono (2010) menggunakan metode IT Balanced Scorecard untuk melakukan penelitian tentang pengaruh strategi bisnis dan strategi TI terhadap kinerja lembaga pendidikan. Dalam penelitiannya, beliau membuat sebuah kerangka strategis yang dapat mengevaluasi hubungan dan keterkaitan antara strategi bisnis dengan strategi TI. Hasil dari evaluasi tersebut digunakan untuk bahan pertimbangan dalam menyusun rencana strategis, sehingga kinerja lembaga pendidikan dapat ditingkatkan. Evaluasi kinerja yang dilakukan menggunakan kriteria produktivitas, pengurangan biaya, inovasi, reaktivitas, responsivitas, dan kolaborasi. Dari hasil penelitiannya, strategi bisnis dan strategi TI secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja lembaga pendidikan secara positif dan signifikan.

(4)

Herdi Agustina, 2015

SISTEM PENGUKUR KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE IT BALANCED SCORECARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maturity Model for IT Balanced Scorecard. Pengukuran tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengetahui keselarasan strategi bisnis dan strategi TI setelah dilakukannya penggabungan 3 perusahaan yang baru diakuisisi. Dengan menggunakan IT Balanced Scorecard, diharapkan keselaran strategi bisnis dan strategi TI perusahaan dapat dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya.

Dalam penelitian ini, metode pengukuran IT Balanced Scorecard akan digunakan untuk mengukur kinerja teknologi informasi di perguruan tinggi. Dimana akan dilakukan pengukuran tingkat kematangan TI dilihat dari keselaran strategi bisnis dan strategi TI perguruan tinggi. Perangkat lunak akan dibuat untuk membantu dalam melakukan pengukuran terhadap kinerja teknologi informasi dan menggambarkan tingkat kematangan teknologi informasi yang sudah diimplementasikan di perguruan tinggi berdasarkan model kematangan IT Balanced Scorecard (IT Balanced Scorecard Maturity Model).

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) merupakan unsur pelaksana akademik yang bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan akademik bidang MIPA dan pendidikan MIPA. FPMIPA merupakan satu dari tujuh fakultas di UPI, bertugas menyiapkan guru MIPA dan ilmuwan bidang MIPA dituntut untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai daya saing tinggi dalam era globalisasi. Tingkat kematangan TI di FPMIPA akan diteliti mengingat belum pernah dilakukan pengukuran secara khusus untuk kinerja teknologi informasi di FPMIPA.

Pembentukan IT Balanced Scorecard dilakukan setelah menjabarkan visi, misi, dan strategi FPMIPA. Strategi FPMIPA inilah yang nantinya akan dijabarkan ke dalam empat IT Balanced Scorecard yaitu perspektif business contribution, perspektif user orientation, perspektif operational excellence, dan perspektif

(5)

Herdi Agustina, 2015

SISTEM PENGUKUR KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE IT BALANCED SCORECARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah utama yang

akan dibahas pada penelitian ini adalah “Bagaimana membangun perangkat lunak

yang dapat memberikan informasi kepada pemimpin organisasi tentang kinerja

teknologi informasi yang diimplementasikan di perguruan tinggi?”. Selain itu, ada

pula rumusan masalah lain yang muncul dalam mendukung rumusan masalah di atas, yaitu :

1. Bagaimana menyusun alat ukur kinerja teknologi informasi menggunakan metode IT Balanced Scorecard?

2. Bagaimana menentukan tingkat kematangan (maturity level) teknologi informasi dilihat dari hasil pengukuran dengan IT Balanced Scorecard? 3. Bagaimana membangun perangkat lunak berdasarkan metode IT Balanced

Scorecard?

4. Bagaimana hasil pengukuran kinerja teknologi organisasi yang dilakukan di FPMIPA?

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas dan fokus pada sasaran penelitian, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Objek penelitian untuk pengukuran kinerja teknologi informasi dilakukan di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Pada penelitian ini hanya meliputi pengukuran kinerja teknologi informasi, memberikan gambaran tentang tingkat kematangan TI dan memberikan rekomendasi kepada organisasi untuk melakukan perbaikan terhadap hasil pengukuran yang masih belum mencapai target pengukuran.

3. Perangkat lunak yang dibuat berbasis web dengan menggunakan framework

Codeigniter.

1.4. Tujuan Penelitian

(6)

Herdi Agustina, 2015

SISTEM PENGUKUR KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE IT BALANCED SCORECARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perangkat lunak berbasis web yang diimplementasikan untuk mengukur kinerja teknologi informasi di perguruan tinggi dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kinerja teknologi informasinya.

1. Untuk mengetahui cara mengukur kinerja teknologi informasi berdasarkan metode IT Balanced Scorecard.

2. Untuk mengetahui cara menentukan tingkat kematangan (maturity level) teknologi informasi dilihat dari hasil pengukuran dengan IT Balanced Scorecard.

3. Untuk mengetahui cara membangun perangkat lunak berdasarkan metode IT Balanced Scorecard.

4. Untuk mengetahui kinerja teknologi informasi di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA).

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi pihak yang berkepentingan, sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

a.Memberikan wawasan baru tentang cara perancangan dan pembangunan perangkat lunak berdasarkan metode IT Balanced Scorecard yang berbasis web.

b.Mengetahui cara pengukuran kinerja teknologi informasi dengan metode

IT Balanced Scorecard. 2. Bagi Fakultas

a.Dapat mengetahui kinerja teknologi informasi yang sedang diimplementasikan pada saat ini.

b.Dapat melakukan perbaikan untuk meningkatkan kinerja teknologi informasi saat ini.

3. Bagi Universitas

(7)

Herdi Agustina, 2015

SISTEM PENGUKUR KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE IT BALANCED SCORECARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b.Dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini merupakan gambaran umum dari skripsi yang peneliti susun. Sistematika skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini merupakan gambaran umum dari penelitian yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini peneliti mempelajari sumber literatur-literatur ilmiah seperti jurnal, textbook, dan paper untuk mendapatkan data dan terori tentang IT Performance Management, IT Balanced Scorecard, critical success factor, performance indicator dan lain sebagainya yang akan mendukung penelitian yang dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang perihal langkah-langkah penelitian, alat dan bahan yang akan dipakai selama penelitian, metode pembangunan perangkat lunak, dan metodologi penelitian yang dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil penelitian yang telah dilakukan dan membahas perangkat lunak yang dibangun serta mengukur tingkat keberhasilannya dalam menjawab permasalahan yang diangkat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

pada akhir penelitian dan memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan konsentrasi sludge lainnnya yaitu kadar konsentrasi 7,5%, hal ini berarti pada

Salah satu ciri yang melekat pada teknik ini adalah propagandis menggunakan sebutan-sebutan yang buruk atau sesuatu yang berkonotasi negatif terhadap lawan yang dituju

Proses optimasi dengan menggunakan algoritma genetik pada waktu proses perencanaan, dapat digunakan untuk meningkatkan nilai direktivitas antena horn piramida tanpa

Madrasah Tsanawiyah, yang selanjutnya disingkat MTs, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum

Konsep Pelestarian Lingkungan Hidup dalam pandangan Islam merupakan karunia dari Allah swt kepada manusia untuk digunakan sebagai kelangsungan hidup dan menjadikannya

Pilihan menggunakan minyak nabati yang diusulkan adalah minyak zaitun, minyak kelapa VCO dan susu kambing karena menghasilkan kualitas sabun padat dan cair lebih

Pada tahap praktek penyulingan rimpang jahe, petani terlibat langsung mulai dari penyiapan bahan baku, penyiapan alat destilasi, pengisian ketel suling dan kondensor

Oleh karena itu menyisihkan pendapatan sobat untuk memiliki asuransi jiwa akan sangat membantu, agar kelak tidak menyusahkan orang lain ketika