• Tidak ada hasil yang ditemukan

Key words: pesantren literature, literary macro-theory, nurturers, form of nurture, East Java

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Key words: pesantren literature, literary macro-theory, nurturers, form of nurture, East Java"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DI JAW A TIM UR

The Nurture of Pesantren Literature in East Java

Toha M achsum

Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 17, Batu Merah, Ambon, Maluku, Telp: 081330693646, Pos-el: ramane_halwa@yahoo.co.id

Naskah masuk: 20 September 2012—Revisi akhir: 31 Mei 2013

Abstrak: Penelitian ini mengkaji kepengayoman sastra pesantren di Jawa Timur pada tahun 2000—

2011. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang keberadaan para pengayom sastra pesantren di Jawa Timur dan bentuk kepengayomannya pada tahun 2000—2011. Hal tersebut sangat bermanfaat dalam rangka penyusunan sejarah sastra pesantren di Jawa Timur. Teori yang digunakan adalah teori makro sastra yang dikembangkan oleh Tanaka. Teori makro sastra adalah sebuah teori yang lebih menekankan perhatiannya pada hubungan antara sastra dan masyarakat pendukungnya. Dari pembahasan dapat diketahui bahwa para pengayom sastra pesantren di Jawa Timur dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah dan oleh lembaga-lembaga-lembaga-lembaga swasta. Sementara itu, pengayom dari penerbit, terutama penerbit-penerbit yang beranggotakan IKAPI masih sangat terbatas. Pemuatan dan penerbitan karya sastra pesantren oleh para pengayom bersifat kultural. Bentuk kepengayoman yang dilakukan oleh penerbit, baik dari lembaga pemerintah maupun dari lembaga nonpemerintah berupa pemberian hadiah kepada sanggar sastra yang tumbuh dan hidup di pesantren, pendiskusian kesasteraaan dengan melibatkan santri, dan penerbitan hasil-hasil karya sastra.

Kata kunci: Sastra pesantren, teori makro sastra, para pengayom, bentuk pengayom, dan Jawa Timur

Abstract: This study focuses on the nurture of literature of pesantren (Islamic boarding school) in East Java from the years 2000 to 2011. The aim of the study is to obtain the description of the existence of the pesantren-literature nurturer in East Java and the forms of the nurture from the years 2000—2011. It is a significant part in the effort of compiling the pesantren-literature history in East Java. This study uses literary macro-theory developed by Tanaka. Literary macro-theory is a theory emphasizing its focus on the relationship between literature and its supporting community. The discussion has found that the nurturers of pesantren literature in East Java are state and private institutions. Meanwhile, there is a very limited number of nurturers from publishers, especially those which are the members of IKAPI (Association of Indonesian Publishers). The nature of the pesantren literary work publication by the nurturers is cultural. The forms of nurture by publishers, either governmental or nongovernmental, are giving awards to sanggar sastra (literary workshops) which grow and exist in pesantren, literary discussions involving santri (Islamic boarding school students), and the publication of the literary works.

(2)

1. Pendahuluan

Di Ind o nesia, p ad a d ekad e 2000-an sastra p esantren m enunjukkan perkembangan yang semarak. Kreativitas penulisan cerpen, novel, esai, puisi, dan juga drama d alam pesantren meningkat, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Mereka menulis, merefleksi, dan bahkan m engg ug at ling kungan d an p emikiran dunia pesantren yang selama ini dianggap m eny esakkan. Beberap a kary a sastra pesantren dibeli oleh productin house untuk diangkat menjadi senetron televisi (Dok. The W ahid Institut, 2007).

Perkembangan karya sastra pesantren tersebut tentu sangat menggem birakan karena sebelumnya karya sastra pesantren jumlahnya sangat sed ikit d an terbatas, bahkan d alam p ertum buhan d an p ercaturan sastra Ind o nesia kurang diperhitungkan. Munaw w ar menyatakan bahwa fenomena itu menunjukkan sesuatu ko mp likasi yang unik karena eksistensi sastra pesantren selama ini mengalami sepi d ari p encip taan-p encip taan baru (Machsum, 2010:509).

Perkembangan karya sastra pesantren tersebut salah satunya disebabkan oleh sikap p eng asuh p o nd o k p esantren terhad ap sastra. Resp o n, baik o leh seo rang kiai maupun oleh pengasuh pondok pesantren terhadap karya sastra dapat mendongkrak kreativitas d apat memberikan semangat kebebasan santri untuk berkreasi menulis kary a sastra. Berkaitan d engan ko nd isi tersebut ada beberapa pondok pesantren di Jaw a Tim ur, sep erti p esantren Sid o giri Pasuruan, p esantren A l-A m ien, A nnuqayyah, d an Darul Ulum Mad ura, p esantren Lang itan Tuban, p esantren Mathla’ul Anwar dan pesantren Suci Gresik, dan pesantren Salafiyah Sokorejo Situbondo. Karya-karya mereka banyak yang dimuat di berbagai media massa bahkan diterbitkan dalam bentuk buku. Di samping itu, mereka juga m enerbitkan m ajalah d an buletin khusus pesantren yang di dalamnya memuat rubrik karya sastra.

A p abila d icermati d engan seksama, perkembangan sastra pesantren tersebut tampak ada campur tangan dari luar sistem mikro sastra. Satu di antara campur tangan y ang d ekat d eng an p eng arang ad alah had irny a p eng ay o m atau maecenas. Kepengayoman adalah suatu lembaga atau p ero rangan yang berad a d i lingkungan sistem m akro sastra d an lem bag a itu memiliki fungsi khusus, yaitu mendukung, membantu, atau menyo ko ng kehad iran karya seni, termasuk d alam kehid up an sastra, memberi kemudahan dalam proses kehadiran sastra.

M asalah kep eng ay o m an sastra pesantren pernah disinggung oleh penulis d alam Ko ngres Bahasa Ind onesia tahun 2008 (lihat Machsum, 2008:6—7). Namun, p em bahasan belum m em fo kus d an mendalam. Pembahasan masih menganalis secara um um beberap a fakto r y ang m end ukung p erkem bang an sastra pesantren di Jawa Timur. Pengayom sastra pesantren dan bentuk pengayomannya serta imp lementasi kep engayo m an terhad ap kreativitas kepengarangan sastra pesantren belum tergarap/ tersentuh. Oleh karena itu, masalah kepengayoman sastra pesantren perlu dielaborasi dan dikembangkan lebih mendalam. Pembahasan itu sangat penting, bukan saja bag i p eng em bang an ilm u pengetahuan, melainkan bagi kehidupan sastra, khususnya p erkembangan sastra pesantren di Jawa Timur. Kehidupan sastra memang tidak hanya bertumpu pada faktor p eng arang tetap i bertum p u jug a p ad a banyak faktor yang berada di sekitar sistem pengarang. Salah satu faktor penting itu ad alah p eng ay o m beserta sistem d i dalamnya.

(3)

2. Kajian Teori

Penelitian ini secara khusus m em ap arkan kep eng ay o m an terhad ap sastra pesantren di Jawa Timur pada tahun 2000—2011. Kepengayoman adalah suatu lembaga atau perorangan (individu) yang berada di lingkungan sistem makro sastra-dan lembaga itu memiliki fungsi khusus, y aitu m end ukung , m em bantu atau menyokong kehadiran karya seni, termasuk d alam kehid up an sastra, m em beri kemudahan dalam proses kehadiran sastra; sedangkan yang dimaksud sastra pesantren di Jaw a Timur ad alah karya sastra yang dituliskan atau dihasilkan oleh para santri pondok pesantren di Jawa Timur, terutama pada tahun 2000—2011.

Karya sastra, baik berupa puisi, cerpen, no vel, maup un berup a d rama, tid aklah d atang d ari lang it. Karya sastra had ir melalui serangkaian kelembagaan yang kompleks atau kelembagaan sastra yang disebut sistem sosial sastra atau sistem makro sastra. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan sebagai landasan pembahasan adalah pendekatan yang dikemukakan oleh Tanaka (1976) yang dikenal dengan sebutan teo ri m akro sastra. Teo ri m akro sastra berp end irian bahw a kary a sastra m erup akan sebuah sistem y ang keberad aanny a berkaitan erat d eng an sistem -sistem lain y ang terd iri atas p eng arang , p enerbit, p eng kritik, d an p em baca. Teo ri m akro sastra lebih menekankan perhatiannya pada hubungan antara sastra d an m asy arakat pendukungnya.

Berdasarkan ko nsep tersebut metode yang d igunakan d alam p embahasan ini adalah metod e yang dekat dengan teori makro sastra, yaitu pendekatan yang melihat kondisi pengayom sebagai subjek sekaligus sebagai subjek d ari sistem ko nkret atau sistem sosial yang luas. Berkenaan dengan hal itu m eto d e yang d igunakan ad alah sosiologi sastra (Damono, 1999). Sosiologi sastra digunakan sebagai analisis bagaimana pengayom sastra pesanten di Jaw a Timur

p ada tahun 2000—2011 itu membangun sistem kepengayomannya. Sesuai dengan metode tersebut cara kerja yang dilakukan ad alah (1) m encatat berbag ai bentuk p engayo man d alam sastra d i sep anjang tahun 2001— 2010, d an (2) m encatat berbag ai info rm asi sastra (tentang p eng ay o m an) d i m ed ia m assa atau melakukan w aw ancara langsung dengan para pengayo m sastra p esantren. Dalam pencatatan d ata, baik tentang pengayom maupun tentang kepengayoman, digunakan teknik catat dan rekam.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Para Pengayom Sastra Pesantren di Jawa Timur

Perkembangan terhadap apresiasi sastra p esantren d i Jaw a Tim ur ad a em p at kecenderungan. Salah satu kecenderungan itu ad alah m unculny a p enerbit y ang menggarap buku-buku sastra p esantren (M achsum , 2008:4— 5). Lem bag a y ang peduli pada penerbitan karya-karya sastra p esantren, baik lem bag a p em erintah maup un lembaga nonpemerintah, antara lain Balai Bahasa Jaw a Tim ur, D ew an Kesenian, p em erintah d aerah, LPQ (Lembaga Pengembangan al-Qalam), Mata Pena, Diva Press, Tunas Publising, Ihrab Publising, dan lain-lain. Dalam konteks itu, kary a sastra p esantren tid ak d ap at dipisahkan dengan penerbitan, baik berupa buku, majalah, buletin maup un berup a surat kabar. Penerbitan inilah y ang menyebabkan karya sastra pesantren lahir dan berkembang serta memperoleh bentuk yang jelas.

(4)

dan karya-karya sastra pesantren ad alah sebagai berikut.

3.1.1 Lembaga-Lembaga Pemerintah

D ijelaskan d alam Und ang -Und ang Bahasa Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 41 ayat 1 bahwa pemerintah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra Indonesia agar tetap memenuhi kedudukan d an fung siny a d alam kehid up an bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai d eng an p erkem bang an z am an. Peng em bang an, p em binaan, d an pelindungan sebagaimana dimaksud pada ay at (1) d ilakukan secara bertahap , sistematis, dan berkelanjutan oleh lembaga kebahasaan. D eng an d em ikian, secara yuridis formal keberadaan sastra pesantren sebagai satu di antara bagian sastra Indo-nesia harus d ilind ung i, d ibina, d an dikembangkan oleh pemerintah.

Lembaga-lembaga p emerintah y ang mengayomi p engarang d an karya-karya sastra pesantren tidak banyak. Berdasarkan p eng am atan hany a beberap a lem bag a pemerintah yang turut mengayomi sastra p esantren d i Jaw a Timur, yaitu D ew an Kesenian Jawa Timur, Dewan Kebudayaan d an Pariw isata, D ew an Kesenian Lamongan, dan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Lembaga-lembaga tersebut dap at d ikatakan berp eran m em bina d an m eng ay o m i kary a sastra p esantren walaupun belum maksimal.

Balai Bahasa Pro v insi Jaw a Tim ur m isalny a, sejak tahun 2000-an telah berpartisipasi aktif dalam pembinaan dan pengayoman sastra pesantren. Pembinaan d ilakukan secara lang sung d an tid ak langsung. Pem binaan lang sung ad alah pembinaan sastra yang dilaksanakan secara langsung atau bertatap muka dengan para santri pondok pesantren, seperti bengkel sastra bag i santri p o nd o k p esantren. Sementara itu, pembinaan tidak langsung d ilakukan d eng an cara m em berikan p enghargaan kep ad a sang gar sastra d i lingkungan p esantren d an mengad akan lomba penulisan puisi dan cerita pendek di

pesantren. Kegiatan lomba-lomba tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat para santri pondok pesantren terhadap kegiatan apresiasi sastra.

Balai Bahasa Pro v insi Jaw a Tim ur memberikan pengayoman sastra pesantren melalui sanggar. Sanggar sastra di pondok pesantren jumlahnya tidak terlalu banyak. Sanggar-sanggar yang terdapat di pondok p esantren, antara lain, Sangg ar Sastra A nd alas Po nd o k Pesantren A nuqayyah Guluk-Guluk, Sumenep yang diprakarsai o leh A hmad Faizi el-Kaelan; Komunitas Sanggar Sastra dan Teater Kertas, Pondok Pesantren D arul Ulum , Bany uany ar, Pamekasan, Madura yang diprakarsai oleh p eng urus p o nd o k p esantren; keg iatan penulisan karya kreatif yang diaw ali oleh ustad Dwi Sa’doellah dari Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan; Forum Kajian Jurnalistik d an Sastra (FKJS) d i Pondo k Pesantren Langitan, Tuban yang diprakarsai oleh Mas Cantrek (M uham m ad Hasy im ); Putra Sanggar Sastra d ip rakarsai o leh Z ainul Walid, dan Sanggar Sastra Al-Amien (SSA) di Pondok Pesantren A l-Amien Prenduan, Sum enep y ang d ip im p in o leh ustad Hamzah.

(5)

Pariw isata Pam ekasan jug a berp eran m enjad i p eng ay o m sastra p esantren, misalnya pada tahun 2004 menerbitkan puisi A li Ibnu Umar, seo rang santri Po nd o k Pesantren A l-A mien dalam antologi puisi bersama dari hasil lomba cipta puisi se-Jawa Timur.

3.1.2 Lembaga-Lembaga Swasta

Forum Lingkar Pena (FLP)

Lembaga FLP memogramkan berbagai kegiatan pembinaan dan penerbitan sastra pesantren. Terkait dengan hal itu, FLP sering mengadakan temu ilmiah membicarakan tema-tema sastra pesantren. Selain itu, FLP memberi bimbingan d an dorongan, serta dukungan kepada para santri untuk menulis kary a sastra d an menerbitkannya. FLP tam p il sebagai p eng ay o m karya sastra pesantren. Pondok pesantren di Jawa Timur yang telah dirangkul FLP dalam kegiatan proses kreatif dan tulis-menulis, antara lain Sanggar Sastra dan Teater Kertas Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Pondok Pesantren Langitan, Sang gar Sastra A l A mien d an Sang g ar Remaja Ind o nesia (SRRI) Po nd o k Pesantren A l A m ien, Perinduan.

N askah-naskah sastra, baik berup a cerp en m aup un berup a p uisi, y ang dihasilkan atau dituliskan para santri bisa didokumentasikan dan diterbitkan dalam bentuk anto lo g i. A nto lo g i y ang telah diterbitkan berkat dukungan FLP antara lain, antologi cerpen bersama yang bejudul Di Musim Gugur Kurengkuh Cintamu (2006) d ari Po nd o k Pesantren D arus Salam , Pamekasan, Madura, antologi puisi bersama M engasah A lie” (2007) dan antologi Puisi Moh. Hamzah A rsa Di Batas Suny” (2011) dari Pondok Pesantren Al Amien, Sumenep, Madura.

M ajalah Ho riso n

Majalah bulanan berbahasa Indonesia y ang berkaitan d eng an p eran kep eng ay o m an bag i sastra Ind o nesia termasuk sastra pesantren adalah majalah

Horison. Majalah ini berstatus independen dan memunyai kepedulian terhadap karya sastra p esantren. Sejak berd iri, Horison menjad i m ed ia utama sastra Ind o nesia termasuk sastra pesantren. Hampir semua sastraw an Indonesia terkemuka lahir dari majalah ini dan banyak karya sastra penting diumumkan di Horison. Di samping itu, p emikiran d i bidang sastra d an budaya p ad a um um ny a d ium um kan m elalui majalah ini.

Sejak tahun 1996, Horison mengembangkan diri untuk berkiprah di dunia pendidikan. Semenjak itu pula, Horison tidak semata-mata ditujukan untuk kalangan peminat sastra, khususnya sastrawan dan akademisi sastra, tetapi ditujukan juga untuk kalangan pendidikan, terutama siswa dan guru sastra seko lah m eneng ah. D eng an kata lain, majalah Horison bergaul dengan semua or-ang termasuk pesantren yor-ang selama ini tid ak tersentuh o leh lem bag a sastra/ menghindari sastra (Rahman dalam Horison, 2006:4).

Sebagai majalah yang berkecimpung d alam bid ang sastra, bud ay a, d an pendidikan, Horison memunyai kegiatan y ang terkait d engan p em binaan sastra seperti pendiskusian sastra dan budaya, pendokumentasian karya sastra, penerbitan, dan pemberian hadiah bagi karya-karya yang baik. Beberapa anto logi puisi yang terbit d engan dukungan majalah Horison adalah Sepasang M ata yang Cemburu karya Ali Ibnu Anwar, Bumi Gora karya M. Hasan Sanjuri, antologi puisi bersama Cahaya Kata d ari Po nd o k Pesantren A l- A m ien, Prinduan.

D eng an d em ikian, H orison secara mandiri memainkan dua peran, yaitu (1) sebagai w ahana pengembangan sastra In-d o nesia serta sastra p esantren In-d an (2) sebag ai w ahana p end id ikan ting kat menengah, khususunya di bidang sastra dan dunia baca tulis secara umum.

Penerbit dan Pers

(6)

kecend erungan. Satu kecend erungan itu ad alah m unculny a p enerbit y ang menggarap buku-buku sastra p esantren (M achsum , 2008:4— 5). Fakta em p irik berdasarkan catatan peneliti menunjukkan bahwa sejak tahun 2000–2011 telah muncul sejumlah penerbit termasuk penerbit dari p esantren y ang mengg arap buku-buku sastra pesantren. Penerbit tersebut, antara lain, LPQ (Lembaga Pengembangan al-Qalam), Mata Pena, Diva Press, dan Tunas Publising . D alam hal ini, karya sastra pesantren tidak dapat dipisahkan dengan penerbitan, baik yang berupa majalah, bul-letin maupun surat kabar.

Kehid up an p ers d i ling kung an pesantren minim lebih-lebih yang memuat karya sastra para santri pondok pesantren. Hal itu sang at berg antung p ad a p ara p engasuh p o nd o k p esantren. Machsum dalam penelitiannya yang berjudul “ Profil Keg iatan Bersastra Po nd o k Pesantren” mecatat beberapa pondok pesantren yang sangat ped uli dengan kegiatan bersastra po ndo k p esantren, di antaranya Pond ok Pesantren A nnuq ay ah Q uluk-Q uluk, Sumenep, Madura; Al-Amien, Perinduan, Sumenep, Madura; Pondok Pesantren Darus Salam Plak-Plak, Pam ekasan, Mad ura; Pondok Pesantren Langitan, Tuban; Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, dan Pondok Pesantren Salafiyayah, Situbondo. Dalam mengembangkan kreativitas tulis-menulis, mereka juga menerbitkan majalah, misalnya majalah A l-Ikhwan dari Pondok Pesantren Darus Salam; majalah Khazanah dari Pondok Pesantren A l-A mien; majalah M uara dari Po nd o k Pesantren A nnuq y ay ah; d an majalah Tamassya dari Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan. Mereka juga berusaha berkomunikasi dengan pihak lain seperti penerbit untuk menerbitkan karya-karya sastranya. Sampai saat ini pers di lingkungan pesantren menjad i lembaga yang p aling m end ukung p eny ebarluasan sastra pesantren.

3.1.3 A nalisis

Persoalan pengayo m yang dilakukan m ajalah-m ajalah atau jurnal terbitan

pesantren bersifat kultural. Hal itu dapat d iketahui d engan jelas p ada kep ed ulian majalah-majalah atau jurnal-jurnal tersebut yang secara khusus menyediakan ko lom karya sastra yang ditulis para santri, baik puisi maupun cerpen. Kesungguhan redaksi dalam menyediakan rubrik/ kolom khusus m erup akan lang kah ny ata d alam mengayomi pengarang (santri).

Kepengayoman yang berupa pemuatan karya sastra dan pemberian honorarium memunyai andil yang besar bagi kehidupan karya sastra p esantren d i Jaw a Tim ur. majalah Horizon dan FLP. Majalah Horison sebagaimana yang telah disebutkan adalah majalah independen. Pimpinan redaksi dan stafnya adalah para penulis dan sastrawan. Horison berisi filsafat, p end id ikan, seni, budaya, cerpen, puisi, dan kritik sastra. Oleh karena itu, ia memunyai peran yang besar dalam mengayomi karya sastra termasuk sastra karya santri pondok pesantren. Tidak sedikit sastra karya santri pondok pesantren yang dimuat dalam majalah tersebut.

Sementara itu, Fo rum Lingkar Pena (FLP) sebagai wadah kreativitas penulis dan kep enulisan jug a terus m em berikan pendidikan dan pelatihan para santri untuk terus menulis d an menerbitkan karya-karyanya. Banyak santri yang bergabung dalam organisasi tersebut. Hal yang menarik d ari o rganisasi ini ad alah mengad akan diskusi rutin dengan memberikan bimbingan p ad a p ara santri baik d alam p enulisan cerp en, p uisi m aup un esai. D i sinilah kelihatan keseriusan FLP sebagai pengayom kepada calon-calon penulis yang andal di lingkungan pondok pesantren.

(7)

kreativitas penulis dan kepenulisan yang memancing semangat untuk berkarya tetap diutamakan. Sentuhan bisnis terlihat pada banyakny a sp o nso r berup a iklan y ang d itemukan d i d alamnya. Perkembangan orientasi bisnis di sini justru akan membuat o rganisasi tersebut d ap at bertahan d an dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

3.2 Bentuk-Bentuk Kepengayoman

3.2.1 Pemberian Hadiah Sastra

Pemberian hadiah kepada p emerhati dan pelestari sastra adalah salah satu wujud kep ed ulian suatu lem bag a terhad ap kehidupan sastra. Pemberian hadiah atau penghargaan sastra dapat dilakukan dengan cara m em berikan p eng harg aan sastra kepada sanggar yang memiliki kepedulian d alam m eng em bang kan sastra d an memberikan penghargaan sastra kepada pengarang yang memunyai karya terbaik.

Balai Bahasa Pro v insi Jaw a Tim ur hing g a tahun 2012 ad alah salah satu lembaga pemerintah yang secara fungsional dan kongkrit membina masyarakat dalam berbahasa dan bersastra, baik bahasa dan sastra Indonesia maupun bahasa dan sastra daerah. Terkait dengan tugas dan fungsi itu, Balai Bahasa Pro v insi Jaw a Tim ur m em berikan p eng harg aan/ had iah. Pemberian hadiah yang pernah dilakukan o leh Balai Bahasa Pro vinsi Jaw a Timur ad alah p embinan kep ad a sanggar yang hidup di lingkungan po nd ok pesantren. Selama dua tahun terakhir, Balai Bahasa mengadakan pengamatan dan penyeleksian kep ad a sanggar-sanggar yang prod uktif dalam kegiatan bersastra. Pada tahun 2011, Balai Bahasa memberikan p enghargaan kepada sanggar Andalas Pondok Pesantren A nnuqayah, Sumenep , Mad ura. Had iah berup a p iag am d an uang p em binaan berjumlah Rp 7,5juta. Dalam tahun 2012, Balai Bahasa Pro vinsi Jaw a Timur masih akan memberikan p enghargaan kep ad a sang g ar-sang g ar y ang p ro d uktif d i lingkungan pondok pesantren. Penghargaan

tersebut d iharap kan d ap at m em icu kreativitas para santri agar terus menulis karya sastra yang pada gilirannya percaya d iri d an berani m enerbitkan kary a-karyanya.

Selain itu, penghargaan dapat diganti dengan pemberian hadiah lomba dengan objek yang bervariasi bergantung pada besar d ana tahunan yang tersed ia. Pemberian had iah kep ad a p emerhati d an p elestari sastra adalah w ujud kepedulian lembaga tersebut terhadap kehidupan bersastra di wilayah kerjanya.

Kegiatan pembinaan itu telah dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2000 hing g a sekarang d eng an memilih kegiatan lomba penulisan puisi, cerp en, lomba menulis naskah berhuruf Jaw a, lo m ba p ew ara bahasa Jaw a, mendongeng, dan lain-lain. Terkait dengan lo mba penulisan p uisi dan cerpen, Balai Bahasa Pro vinsi Jaw a Timur melibatkan p o nd o k p esantren untuk turut serta mengikuti lo mba. Dengan lo mba-lo mba seperti itu, diharapkan para santri terdorong untuk terus m eng hid up kan d an mengembangkan kemamp uannya d alam kegiatan bersastra.

Sementara itu, lembaga d i luar Balai Bahasa adalah Dewan Kesenian Jawa Timur d an Dew an Kebud ayaan d an Pariw isata Pamekasan. Dewan Kesenian Jawa Timur d an Dew an Kebud ayaan d an Pariw isata Pam ekasan m elakukan p em berian p enghargaan terhadap sastra p esantren dengan mengadakan lomba dan sayembara. Karya sastra santri yang secara kebetulan m em enang kan lo m ba atau say em bara tersebut diterbitkan dalam bentuk antologi bersama.

3.2.2 Penerbitan Buku

(8)

p enerbitan d alam bentuk kerja sam a. Penerbit yang bekerja sama adalah Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Horison, FLP, dan sanggar-sanggar yang ada di pesantren. Jenis-jenis karya sastra yang d iterbitkan adalah novel, puisi, cerpen, dan drama.

Balai Bahasa Pro v insi Jaw a Tim ur sebag ai lem bag a p em erintah y ang m eng ayo m i sastra p esantren berusaha untuk m end o kum entasikan d an memublikasikan karya-karya santri pondok pesantren. Beberapa karya santri yang telah d iterbitkan, antara lain anto lo gi cerp en bersama berjudul Perjalanan D oa, antologi puisi bersama berjudul Yaa-siin: A ntologi Puisi Santri Pondok Pesantren Jawa Timur 2005; dan antologi puisi mas Chantrek Kata Tanpa Nama (2008). Baik p uisi maup un cerpen tercatat dari hasil karya sastra santri terbaik dan terpilih. Kepengayoman tersebut bersifat tidak tetap bergantung pada pro-gram tahunan dan dana yang dialokasikan. Sanggar Andalas menerbitkan beberapa kary a sastra Po nd o k Pesantren Annuqayyah. Sanggar ini sejak tahun 2001 telah menerbitkan beberap a buah buku anto lo gi sastra p esantren, yaitu naskah drama Kabarkan ER Telah Mati (2001) karya Hendriyanto Attan; antologi puisi bersama Risalah Dua Jari (2002); naskah d rama M elamar Santri Putri (2002) d an naskah drama Lirik Palestina 2003 karya Faizi L. Kaelan; naskah drama A nnuqayyah (2003) karya A bd ullah Mamber; naskah drama Kedalama Tuhan (2004) karya M. Wail Irsyad; naskah drama Syeih Siti Jena (2004) karya Faishal E.R.; naskah drama Generasi Sarung (2004) karya Rofiqi Ghazali; antologi puisi bersama Air Mata Reformasi (2004); naskah drama bersama Badar (2005); antologi puisi bersama A ir M ata Hujan 1 dan 2 (2006); antologi puisi bersama Tetesan Kota Sarun” (2007); naskah drama bersama Uang Tuhan Tuhan Uang (2007); antologi puisi bersama Pertemuan Dua Kota (2008); naskah drama Indonesia Setengah Merdeka (2008) karya A. Zainuddin; antologi puisi bersama Sepotong Senja D i Kotamu (2009); anto lo g p uisi bersama M emburu Sajak (2010); anto lo gi p uisi bersam a Cahay a Nun (2011); d an

antologi cerpen bersama Bulan di Tepi Jalan (2011) (D o kum en Terbitan Sang g ar A ndalas, 2011)

D i sam p ing terbitan d ari Sang g ar A nd alas, perlu dicatat pula terbitan d ari Sang g ar Sastra A l-A m ien, Po nd o k Pesantren Al-Amien, Prenduan, Sumenep, y aitu anto lo g i p uisi bersam a berjud ul Rantau (2010), dan novel Vita Agustina Bring to Future: Sebuah A y at di A ngkasa Ray a (2010). Selain itu, antologi yang diterbitkan oleh sanggar tersebut bekerja sama dengan majalah Horison rubrik “ Kakilangit” adalah antologi puisi bersama Cahaya Kata (2002); antologi puisi Ali Ibnu Anwar berjudul At-the-is (2003), O . D e, Sepasang M ata y ang Cemburu (2010), antologi puisi M. Hasan Sansuri Bumi Gora (2010), antolo gi Mo h. Hamzah Arsa Di Batas Sunyi (2011).

Beberap a penerbit p ondo k pesantren yang juga menerbitkan sastra pesantren ad alah Po nd o k Pesantren D arul Ulum Banyuanyar, Pamekasan, Madura. Pondok pesantren ini telah menerbitkan anto logi cerp en y ang berjud ul D i M usim Gugur Kurengkuh Cintamu dan antologi puisi yang berjudul Tafsir Cinta Tafsir Para Remaja dan A ku. Sem entara itu, Po nd o k Pesantren Langitan juga telah menerbitkan beberapa kary a sastra, y aitu anto lo g i p uisi Muhammad Hasim yang berjudul Kasidah dan kumpulan cerpen yang berjudul Embun-embun Senja.

(9)

sem ata-m ata tid ak d iland asi m o tif keuntungan.

3.2.3 Pendiskusian dan Pembinaan Kreatif

Pembinaan sastra adalah sebuah upaya untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhad ap sastra Ind o nesia d an d aerah. Pem binaan tersebut d ap at berbentuk beng kel sastra y ang berup a p elatihan penulisan puisi, penulisan cerpen, dan lain-lain. Pembinaan yang dilakukan oleh Balai Bahasa Pro v insi Jaw a Tim ur biasany a ad alah p embinaan langsung. Pembinaan langsung berupa pelatihan penulisan puisi d an cerp en kep ad a p ara santri y ang berminat untuk mengikutinya. Pelatihan langsung ini pernah dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur kepada Pondok Pesantren Langitan Tuban pada tahun 2008 dan Pondok Pesantren Annuqayah, Quluk-Q uluk, Sum enep p ad a tahun 2009). Pem binaan tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat menulis karya sastra di lingkungan p ond ok p esantren. Keg iatan tersebut jug a d ap at membangkitkan rasa cinta terhadap sastra, meningkatkan ap resiasi terhad ap karya sastra, d an menumbuhkan sikap p o sitif terhadap karya sastra.

Balai Bahasa Pro v insi Jaw a Tim ur pernah memberikan pembinaan pada dua sangg ar sastra, yaitu Sanggar A nd alas, Po nd o k Pesantren A nnuq ay ah Guluk-Guluk, Sumenep yang d ip rakarsai o leh Ahmad Faizi el-Kaelan dan sangar/ forum Kajian Jurnalistik d an Sastra, Po nd o k Pesantren Langitan, Tuban yang diprakarsai oleh Mas Cantrek (Muhammad Hasyim). Pembinaan Balai Bahasa Pro v insi Jaw a Timur terhad ap kedua sanggar tersebut berup a p elatihan p enulisan p uisi d an cerp en. D alam p elatihan itu, Balai m end atang kan to ko h-to ko h sastra (sastraw an) sebagai pembicara. Di antara to ko h y ang d iund ang untuk berbicara adalah M. A mir Tohar dari Balai Bahasa Jatim , Ibnu Hajar, d an Z aw aw i Im ro n (sastrawan dari Sumenep), Joko Pitono dari Unesa, dan Ali Syafaat.

Selain pembinaan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan penerbit d i luar p esantren dan p erguruan tinggi mengadakan pertemuan rutin berdiskusi dan membedah karya sastra. Diskusi ini dilakukan secara rutin setiap tahun pada bulan Oktober dalam rangka memeringati hari Sumpah Pemuda. Dalam acara bedah buku tersebut, p ara p engelo la sanggar, pemerhati sastra, dan akademisi, termasuk p o nd o k p esantren d ilibatkan untuk mendiskusikan dan mengkritik karya sastra. Pertemuan rutin tahunan ini dilakukan di Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.

3.2.4 A nalisis

Bentuk nyata kepengayoman terhadap kary a sastra p esantren m asih tebatas d ilakukan o leh lem bag a-lem bag a nonpenerbitan, seperti Balai Bahasa, Dewan Kesenian, d an Dew an Kebud ayaan d an Pariw isata y ang m enam p ung d an menyebarluaskan hasil karya pengarang, santri p o nd o k p esntren. Secara umum, lembag a-lembaga tersebut m emberikan hadiah kepada para pengarang atau santri melalui lomba atau sayembara penulisan, baik p uisi m aup un cerp en. Selain itu, pemberian hadiah juga dilakukan melalui penyeleksian atau penilaian berdasarkan produktivitas sanggar-sanggar yang ada di pondok pesantren. Balai Bahasa Jawa Timur telah memberikan hadiah kepada sanggar A nd alas Po ndo k Pesantren A nnuqayah, Quluk-quluk, Sumenep. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lembaga-lembaga p em beri had iah bag i santri p o nd o k pesantren pada tahun 2000—2011 adalah lembaga nonpenerbitan.

(10)

disambut dengan senang hati. Penerbitan buku jelas membaw a keberuntungan bagi para santri karena selain karya-karyanya dimuat dalam jurnal, juga dapat dibaca oleh masyarakat secara umum. Hal itu juga akan menentukan kualitas karya-karya y ang dihasilkan oleh para santri. P e n e r b i ta n -p enerbitan tersebut ke d e-p an akan berimplikasi pada jumlah karya sastra santri yang beredar di masyarakat. Apabila secara kuantitatif karya sastra santri banyak yang diterbitkan, lambat laun akan diikuti oleh peningkatan secara kualitas.

Selanjutny a, p embinaan kreatif d an pendiskusian yang dilakukan oleh lembaga pemerintah yang melibatkan santri pondok pesantren akan membangkitkan semangat menulis, kritis dan semangat memiliki karya sastra. Kegiatan itu akan tercapai apabila d ilakukan secara rutin d an berkesinam bung an. Hal itu sang at bergantung pada perencanaan yang baik. Oleh karena itu. diperlukan perencana yang memunyai misi dan visi kesasteraan yang and al. Perencanaan y ang tep at sang at m enentukan masa d ep an kary a sastra, khususnya karya sastra santri.

4. Simpulan

Berd asarkan uraian kep engayo man terhadap karya sastra pesantren di Jaw a Timur tahun 2000—2011 dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Salah satu fakto r p enting d alam perkembangan sastra adalah pengayom dan sistem yang berada di dalammnya. Pada periode 2000—2011, ada dua jenis p eng ay o m sastra p esantren, y aitu pengayom dari lembaga pemerintah dan nonpemerintah. Lembaga p engayo m

yang berad a d i baw ah p em erintah, antara lain Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dew an Kesenian Jaw a Timur, Dew an Kebud ayaan d an Pariw isata Pam ekasan, d an D ew an Kesenian Lamo ngan. Sem entara itu, lembaga pengayom nonpemerintah antara lain, Sanggar Sastra Andalas, Sanggar Sastra Al-Amein, Sanggar Sastra Remaja Indo-nesia, Forum Lingkar Pena dan Majalah Horison.

Kep eng ay o m an terhad ap sastra p esantren d i Jaw a Tum ur y ang dilakukan oleh majalah-majalah atau jurnal terbitan p esantren bersifat kultural. Bersifat kultural karena kepengayoman semata-mata ditujukan untuk p ertum buhan d an p erkem bang an sastra p esantren. Sementara itu, kepengayoman dari FLP w alaup un sud ah beraro m a bisnis, tujuan utam a m eng em bang kan kreativitas p enulis d an kep enulisan masih menjadi acuan utama.

2. Bentuk kepengayoman terhadap sastra pesantren yang dilakukan oleh lembaga pemerintah dan nonpemerintah adalah pemberian penghargaan, pendiskusian dan pembinaan, serta penerbitan buku, baik berupa antologi puisi, cerpen, novel maupun berupa drama. Secara umum, lembaga-lembaga tersebut memberikan hadiah kepada para pengarang santri m elalui lo m ba atau say em bara penulisan. Selain itu, pemberian hadiah juga d ilakukan melalui penyeleksian atau p enilaian berd asarkan produktivitas sanggar-sanggar dalam mendokumentasikan dan menerbitkan karya sastra.

Daftar Pustaka

Anwar, Ali Ibnu. 2010. Sepasang Mata yang Cemburu. Sumenep: Sanggar Sastra Al-Amien (SSA).

Arsa, Moh. Hamzah. 2011. Di Batas Sunyi. Sumenep: Sanggar Sastra Al-Amien (SSA).

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(11)

Hasan, Bakir dkk. 2002. Kumpulan Sajak: Cahaya Kata. Sumenep: Sanggar Sastra Al-Amien (SSA).

Machsum, Toha. 2008. Apresiasi Sastra Pesantren di Jawa Timur. Jakarta: Kongres Bahasa Indonesia.

Machsum, Toha. 2010. “Profil Kegiatan Sastra Pondok Pesantren di Jawa Timur” dalam Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah, 12—16 April 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian pendidikan Nasional.

Mushannif dkk. 2006. Di Musim Gugur Kurengkuh Cintamu. Pamekasan: FLP Ranting Banyuanyar, P.P. Darul Ulum, Banyuanyar.

Sanjuri, M. Hasan. 2010. Bumi Gora. Sumenep: Sanggar Sastra Al-Amien (SSA).

Sa’doellah, Dwy. 2006. Ah, Santri: Kumpulan Esai dan Puisi Dwi Sa’doellah. Pasuruan: IIS Konsulat Bondowoso.

Tanaka, Ronald. 1976. System Models for Literary Macro-Theory. Lisse: The Petter de Ridder Press.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan. 2001. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kementerian Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

strategies to enhance students’ reading ability in comprehending narrative texts. The reason behind this choice of narrative texts is due to emphasis of

[r]

Dari hasil penelitian ini akan melahirkan aplikasi Kehadiran Siswa dengan menggunakan Fingerprint Berbasis Sidik Jari Berbasis PHP Agar bisa menjadi alat untuk mencegah kecurangan

Indikator keberhasilan proses pembelajaran ini dapat dilihat melalui (1) Penerapan model PBL pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Ternate yaitu (a) kemampuan

Dari hasil analisis pengumpulan data gangguan untuk tower 42 SUTT 70 KV Ujungberung-Sumedang terjadi penurunan jumlah gangguan pada tower tersebut, sebelum

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan metode survey. Observasi pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan

maka POKJA ULP Pengadaan Kordinator Wilayah Di Empat Lingkungan Peradilan Nusa Tenggara Timur menetapkan Pemenang Pada Paket Tersebut di atas sebagai berikut :. Nama Penyedia :