Lukman Afrianto, 2015
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Tika, M. P
(2005) penelitian deskriptif diartikan penelitian yang mengarah pada
pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan
mengungkapkan fakta-fakta yang ada walau kadang-kadang diberikan interpretasi
atau analisis yaitu tentang sumber dan kebutuhan air bersih di Kecamatan
Indramayu Kabupaten Indramayu. Metode analisis data yang digunakan yaitu
kuantitatif, peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam menganalisis data
karena setelah data di lapangan diperoleh, peneliti mentabulasi serta menghitung
atau menganalisis terlebih dahulu data-data tersebut kemudian
mendeskripsikannya dengan kalimat sehingga data tersebut mudah dipahami oleh
pembaca lain.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu tepatnya di Kecamatan
Indramayu. Kecamatan Indramayu terdiri dari 18 Desa/Kelurahan yaitu: Desa
Tambak, Desa Telukagung, Desa Plumbon, Desa Dukuh, Desa Pekandangan jaya,
Desa Pekandangan, Desa Singaraja, Desa singajaya, Desa Pabean Udik, Desa
Karangsong, Kelurahan Kepandean, Kelurahan Bojongsari, Kelurahan
Lemahmekar, Kelurahan Lemahabang, Kelurahan Margadadi Kelurahan
Karangmalang, Kelurahan Karangannyar dan Kelurahan Paoman.
1. Berdasarkan data dari Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013 lokasi absolut
terletak pada : 6 30’ 45,57’’LS - 6 40’ 30,45’’ LS dan 108 29’ 40,00’’ LS - 108 36 20,00 BT
2. Berdasarkan Peta RBI lembar indramayu dan Jatibarang, lokasi relatif yaitu
Sebelah Utara : Kecamatan Pasekan
Sebelah Selatan : Kecamatan Jatibarang
Sebelah Barat : Kecamatan Sindang dan Kecamatan Lohbener
C. Populasi
Menurut Sugiyono (2013: 117), “bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Populasi tersebut tidak hanya orang melainkan juga objek
dan benda alam yang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang dimaksud populasi dalam
penelitian ini adalah:
1. Populasi wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah wilayah administratif
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu yang terdiri dari 18
Desa/Kelurahan.
Tabel 3.1
Jumlah penduduk, luas desa dan kepadatannya di Kecamatan Indramayu
Sumber: Kecamatan dalam angka tahun 2013
2. Populasi penduduk
Populasi penduduk dalam penelitian ini mencakup seluruh penduduk di
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 yaitu sebesar
109.252 jiwa.
Tabel 3.2
Jumlah penduduk Kecamatan Indramayu tahun 2007-2012
Sumber: BPS Kabupaten Indramayu Dalam Angka 2013
D. Sampel
1. Sampel wilayah
Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sampel wilayah
dengan teknik sampling cluster sampling (area sampling). Menurut Sugiyono
(2013: 121) menytakan bahwa “teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.”
Maka sampel yang akan diteliti yaitu sembilan Desa/Kelurahan dari total seluruh
18 Desa/Kelurahan di Kecamatan Indramayu. Untuk menentukan desa mana saja
yang akan diambil sampelnya, maka wilayah populasi harus terlebih dahulu
ditetapkan secara random. Karena populasi mempunyai unsur yang tidak
homogen maka teknik pengambilan sampel masing-masing daerah tersebut
menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan
menggunakan proporsi jumlah pelanggan dan rumah tangga. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menentukan range dari rumah tangga. Untuk menentukan range
menggunakan persamaan sebagai berikut:
�� �� =Jumlah rumah tangga tertinggi − Jumlah rumah tangga terendah
�� �� = −
�� �� =
Kecamatan Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Range = 884,3
Setelah range telah diketahui maka langkah selanjutnya menentukan klasifikasi
range desa kecil, desa sedang, dan desa besar dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
Desa kecil 884 + 567 = 1451
Range desa kecil adalah 567 sampai 1451
Desa sedang 884 + 1451 = 2335
Range desa sedang adalah 1451 sampai 2335
Desa besar 884 + 2335 = 3220
Range desa besar adalah 2335 sampai 3220
Untuk lebih jelas nya lihat tabel 3.3 dan 3.4
Tabel 3.3
Penentuan Predikat Range Rumah tangga
Sumber: Hasil analisis 2015
Tabel 3.4
Klasifikasi Desa Berdasarkan Range
Sumber: Hasil analisis 2015
Setelah diketahui klasifikasi desa berdasarkan range selanjutnya
menentukan jumlah sampel dari tiap-tiap range. Sampel desa yang diambil dari
masing-masing range karena proporsi nya tidak seimbang maka digunakan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Jumlah sampel tiap range =� ℎ � �
� � �
Jumlah range Desa kecil =
= 2,6 dibulatkan menjadi 3
Jumlah range Desa sedang =
= 1,66 dibulatkan menjadi 2
Jumlah range Desa besar =
= 1,66 dibulatkan menjadi 2
Jadi sampel Desa dalam penelitian ini adalah 7 sampel. Kemudian untuk
memproporsionalkan sampel Desa dari tiap-tiap range dengan melihat proporsi
jumlah pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM. Dua desa tersebut diambil
dengan melihat desa yang paling banyak berlangganan PDAM dan desa yang
No Range
Desa Kecil Desa Sedang Desa Besar
1 Tambak Teluk Agung Singajaya
2 Dukuh Plumbon Lemahmekar
3 Karangmalang Singaraja Margadadi 4 Pekandangan Jaya Paoman Pabean Udik 5 Karangannyar Pekandangan Kapandean 6 Bojongsari
paling sedikit berlangganan PDAM. Lihat gambar 3.2.
Gambar 3.2
Bagan Penentuan sampel desa penelitian
Untuk range Desa kecil karena sampelnya berjumlah 3 maka satu sampel
ditentukan dengan melihat median dari jumlah pelanggan yang banyak dengan
jumlah pelanggan yang sedikit dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Me = Median
n = jumlah data
x = nilai data
(� 8
2 + � + ) = � + �
Me = + = , Kecil
Sedang
Besar
A
B
E C
D
F
Pelanggan PDAM
Sedikit Banyak
G
Tabel 3.5
Penentuan sampel Desa kecil
No Desa Kecil Jumlah Pelanggan PDAM
Sumber: Hasil Analisis 2015
Tabel 3.6
Penentuan sampel Desa sedang
No Desa Sedang Jumlah Pelanggan
PDAM
Sumber: Hasil Analisis 2015
Tabel 3.7
Penentuan sampel Desa Besar
No Desa Sedang Jumlah Pelanggan
PDAM
Sumber: Hasil Analisis 2015
Setelah peneliti memperhatikan dan menganalisis jumlah rumah tangga dan
jumlah pelanggan yang ada di Kecamatan Indramayu maka sampel wilayah dalam
penelitian ini adalah Kelurahan Bojongsari, Desa Pekandangan Jaya, Kelurahan
Karangsong, Desa Plumbon, Desa Pekandangan, Kelurahan Singajaya dan
Tabel 3.8
atau individu-individu yang mewakili suatu populasi.” Kespesifikasian masalah penelitian dan jenis data yang akan dijaring akan banyak ditentukan oleh struktur penyampelan. Untuk mendapatkan sampel yang representatif maka jumlah sampel yang diambil secara proporsional tergantung banyaknya populasi. Sampel bisa disebut juga sebagai atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti.
Setelah diperoleh sampel wilayah, selanjutnya adalah menentukan sampel
penduduk. Dalam menentukan besaran sampel yang akan diambil maka peneliti
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin.
= �
+ ��
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Kepala keluarga
e = Gelagat pendugaan 10 %
= .
+ . , 2
= .
,
= 99,69 dibulatkan menjadi 100 KK
kepala keluarga (KK). Untuk menentukan 100 sampel yang berhubungan dengan
kebutuhan air di lapangan dengan memperhatikan strata sosial dan pelanggan
PDAM di lapangan. Selanjutnya setelah ditentukan sampel wilayah dan sampel
penduduk berdasarkan jumlah kepala keluarga yang telah ditetapkan sebelumnya
maka tahap selanjutnya yaitu menentukan besarnya sampel pelanggan dan sampel
non pelanggan yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
n
p=
� �
Keterangan:
np = Jumlah sampel pelanggan
a = Jumlah pelanggan PDAM keseluruhan
b = Jumlah rumah tangga keseluruhan
N = Jumlah sampel keseluruhan
np = .
. �
np = 54,97 dibulatkan menjadi 55
Untuk menentukan sampel non pelanggan maka 100 – 55 = 45
Setelah diketahui jumlah sampel pelanggan dan non pelanggan maka
selanjutnya adalah menentukan sampel dari tiap-tiap kelompok range yang telah
ditentukan sebelumnya. Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range pelanggan
secara proporsional, dengan rumus:
Dp = �
∑ � � �
Dp = Banyaknya sampel pelanggan yang diambil dari range desa
ni = banyaknya pelanggan dari masing-masing desa
∑ni = jumlah pelanggan dari masing-masing desa
Tabel 3.9
Pelanggan Formula 1 Formula 2
1 Bojongsari Kecil 195
Sumber: Hasil Analisis 2015
Setelah diketahui besaran sampel pelanggan secara proporsional dari
tiap-tiap desa maka selanjutnya adalah menentukan besaran sampel non pelanggan.
Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range non pelanggan secara proporsional,
dengan rumus:
Dnp = ∑ �� � �
Dnp = Banyaknya sampel non pelanggan yang diambil dari range desa ni = banyaknya non pelanggan dari masing-masing desa
Tabel 3.10
Penentuan Sampel non Pelanggan
No Nama
dibulatkan menjadi 17
Bojongsari = .
. � = 9.70
Dibulatkan menjadi 10
2 Pekandangan Jaya Kecil 739 Pekandangan Jaya . � = 6,22
Dibulatkan menjadi 6
3 Karangsong Kecil 126 Karangsong = . � = 1,06
Dibulatkan menjadi 1
Jumlah Kecil 2.017 17 17
4 Plumbon Sedang 1.086 Ds = .
. � = 14,57
dibulatkan menjadi 15
Plumbon = .
. � = 9.66
Dibulatkan menjadi 10
5 Pekandangan Sedang 600 Pekandangan = . � = 5.33
Dibulatkan menjadi 5
Jumlah Sedang 1.686 15 15
6 Singajaya Besar 1.383 Db = .
. � = 12,98
dibulatkan menjadi 13
Singajaya = .
. � = 11,97
Dibulatkan Menjadi 12
7 Margadadi Besar 119 Margadadi = . � = 1.02
Dibulatkan menjadi 1
Jumlah Besar 1.502 13 13
Jumlah 5.205 45 45
Sumber: Hasil analisis 2015
Berdasarkan hasil analisi pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM
maka sampel terakhir yang di dapat untuk kategori pelanggan PDAM sebanyak 55
sampel, sedangkan untuk non pelanggan PDAM sebanyak 45 sampel. Jumlah
tersebut diantaranya untuk Kelurahan Bojongsari berjumlah 11 sampel, terdiri dari
1 sampel pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan Jaya
berjumlah 9 sampel, terdiri dari 3 sampel pelanggan dan 6 sampel non pelanggan
Desa Karangsong berjumlah 10 sampel, terdiri dari 9 sampel pelanggan dan 1
sampel non pelanggan. Desa Plumbon berjumlah 13 sampel, terdiri dari 3 sampel
pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan berjumlah 17
sampel, terdiri dari 12 sampel pelanggan dan 5 sampel non pelanggan. Kelurahan
Singajaya berjumlah 19 sampel, terdiri dari 7 sampel pelanggan dan 12 sampel
non pelanggan. Kelurahan Margadadi berjumlah 21 sampel. Untuk melihat
persebaran sampel yang telah ditentukan dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah
E. Definisi operasional 1. Kebutuhan air bersih
Menurut Kodoatie-J, R dan Sjarief, R (2008: 174), “mengemukakan bahwa
Kebutuhan air bersih terdiri dari kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non
domestik”. Kebutuhan air domestik sangat ditentukan oleh jumlah penduduk dan
konsumsi perkapita. Kebutuhan air non domestik meliputi: pemanfaatan
komersial, kebutuhan institusi dan kebutuhan industri.
2. Pertumbuhan penduduk
Lembaga Demografi FE UI (1981: 5), menyatakan bahwa:
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian pula yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan: ‘imigran’
(pendatang) akan menambah dan ‘emigran’ akan mengurangi jumlah
penduduk. Jadi dapat disimpulkan bagwa pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh empat komponen, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk dan out-migration (migrasi keluar). Selisih antara kelahiran dan kematian disebut reproductive change (perubahan reproduktif) atau natural increase (pertumbuhan alamiah). Selisih antara in-migration dan out-migration disebut net migration atau migrasi neto. Jadi pertumbuhan penduduk hanya dipengaruhi oleh dua cara yaitu melalui perubahan reproduksi dan migrasi neto.
3. Proyeksi Penduduk
Menurut Multilingual demographic dictionary dalam Lembaga Demografi
FE UI (1981: 249)
Proyeksi penduduk adalah perhitungan kalkulasi yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat tertentu.
4. Kualitas Air
Asdak (2010: 498), mengemukakan bahwa:
adalah tidak sama dengan baku mutu air untuk konsumsi manusia (air minum).
Artinya, air untuk keperluan irigasi yang memiliki baku mutu D tidak dapat
begitu saja digunakan untuk air minum dengan baku mutu B. Lebih lanjut, adanya
perubahan karakteristik fisik, biologi dan kimia suatu perairan, dalam hal ini
dikenal sebagai perubahan kualitas air, akibat adanya perubahan pemanfaatan
lahan DAS misalnya, dapat menjadikan air yang sebelumnya dapat dikonsumsi
manusia menjadi sumberdaya air yang tidak lagi dapat dimanfaatkan oleh manusia
tetapi masih dapat dipakai untuk keperluan lain seperti perikanan dan peternakan
(baku mutu C) atau pemanfaatan air untuk keperluan industri (baku mutu D).
A. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:60) “Variabel penelitian adalah suatu antribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa macam variabel, yaitu:
Gambar 3.4 Variabel Penelitian
Variabel X merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kebutuhan air
yaitu variabel Y. Variabel X terdiri dari jumlah penduduk ( X1) dan perseberan Proyeksi Penduduk
-Pendidikan
-Anggota Keluarga -Pendapatan
Persebaran Penduduk
-Lokasi -Jarak
Kebutuhan Air Bersih X1
Y
penduduk (X2), karena jumlah penduduk dan persebaran penduduk berkaitan
dengan perkembangan penduduk di suatu wilayah. Indikator dari X1 terdiri dari
pendidikan, anggota keluarga, dan pendapatan, sedangkan indikator dari X2
terdiri dari lokasi dan jarak. Variabel X tersebut akan mempengaruhi variabel Y
karena variabel Y merupakan variabel terikat sedangkan variabel X adalah
variabel bebas. Variabel Y terdiri dari sumber air, kebutuhan air, pemenuhan air,
kualitas air, dan laju pertumbuhan kebutuhan.
Tabel 3.11 Variabel Penelitian
Sumber: Hasil pemikiran
B. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel berupa catatan-catatan, laporan-laporan yang dimiliki oleh instansi yang
terkait mengenai penduduk dan kebutuhan air bersih. Dalam penelitian ini penulis
mengambil data jumlah penduduk di peroleh dari BPS Kabupaten Indramayu,
debit air Ci Manuk di peroleh dari PSDA Propinsi Jawa Barat, peta administrasi
dari beberapa dinas terkait di Kabupaten Indramayu.
2. Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang
fenomena-fenomena yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan
observasi langsung ke lapangan untuk melihat langsung kondisi fisik daerah
penelitian seperti melihat sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh
penduduk sekitar dan bagaimana kualitas air yang di gunakannya.
Variabel X Variabel Y
Indikator X1 (Proyeksi
Pendidikan Lokasi Sumber air
Anggota Keluarga Jarak Kualitas air
Pendapatan Kebutuhan air
Pemenuhan air
3. Studi Literatur
Studi literatur merupakan kajian yang digunakan penulis dan hukum-hukum
yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi literatur dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan buku-buku literatur seperti jurnal, peneliti mengambil
data tentang standar kebutuhan rata-rata orang/hari. Karya tulis ilmiah, peneliti
mengambil data tentang berbagai macam sumber air bersih yang di gunakan oleh
penduduk.
4. Wawancara
Dilakukan untuk menapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancara/daftar pertanyaan
yang diberikan kepada responden. Responden yang telah di tentukan peneliti yaitu
berjumlah 76 responden. Peneliti memperoleh responden di lapangan dengan cara
melihat status sosial masyarakat miskin, sedang dan kaya. Hal tersebut karena
status sosial di masyarakat sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan
air bersih.
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Peta rupa bumi skala 1 : 25.000 lembar Indramayu 1309-423 tahun 1999 dan
lembar Jatibarang 1309-421 tahun 1999. Dugunakan untuk memplot daerah
penelitian dan membuat peta lokasi penelitian
2. Peta hidrogeologi lembar Indramayu 13.09.11 tahun 2011. Digunakan untuk
mengetahui salinitas air tanah.
3. GPS digunakan untuk menentukan lokasi dan ketinggian.
4. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan objek hasil kegiatan di
lapangan.
5. Botol plastik, digunakan untuk mengambil sampel air dari sumber air yang
telah diketahui.
D. Teknik Analisis Data
1. Untuk mengetahui sumber air bersih yang digunakan oleh penduduk di
daerah penelitian, digunakan teknik suvei kemudian hasil survei tersebut di
identifikasikan sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh penduduk di
daerah penelitian.
2. Untuk menghitung jumlah kebutuhan air bersih bagi penduduk, menggunakan
model perhitungan dari Ditjen Cipta Karya.
Tabel 3.12
Kebutuhan Rata-rata Air Per Orang Per Hari
No Kategori Kota Jumlah Penduduk
Standar kebutuhan
air/orang/hari/liter 1 Metropolitan >1000.000 >150
2 Kota besar 500.000 – 1000.000 120-150 3 Kota sedang 100.000 – 500.000 90-120 4 Kota kecil 20.000 – 100.000 80-120
5 Kota urban <20.000 60-80
Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya dinas PU, 1996.(dalam Komalia, K dan Idrawan, I. (2012).
3. Untuk menentukan kualitas sampel air dari berbagai sumber air maka
diperlukan uji laboratorium.
4. Menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. yaitu menggunakan rumus
pertumbuhan penduduk
a. exponensial.
Pertumbuhan penduduk secara eksponensial
Adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continous) setiap hari dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan.
Rumus: Pn = Poem atau Pt = Poert Untuk mencari r maka:
Di mana:
Pn atau Pt = Jumlah penduduk pada tahun n atau t Po = Jumlah penduduk pada tahun awal
r = Angka pertumbuhan penduduk
n atau t = Waktu dalam tahun
e = Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya sama dengan 2,7182818
b. Geometrik
Dik : Pn = Po (1+r)n
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Jangka waktu dalam tahun
Pn = 109.252 (1+0,0112)n 5. Analisis data wawancara
Analisis data merupakan kegiatan interpretasi data hasil penelitian yang
dilakukan secara sistematis yang kemudian akan menghasilkan suatu kesimpulan.
Setelah data terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan analisis dan
pengolahan data statistik melalui bantuan Software Microsoft Office Excel 2007
dan Software SPSS 16.
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang dimaksudkan mendeskripsikan
gejala yang nampak di lokasi penelitian serta kondisi dari keadaan masalah yang
diteliti mulai dari mengolah, menginterpretasikan data, dan informasi lain dengan
data yang dianalisis yang berasal dari literatur dan hasil observasi di lapangan.
Menurut Tika, P. H (2005, hlm. 116) menyatakan bahwa “analisis data
secara deskriptif penting untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif, baik
dalam geografi sosial maupun geografi fisik”. Dalam menganalisis kajian geografi analisis deskriptif sangat penting karena data dalam ilmu kajian geografi harus
bisa dijelaskan dengan menggunakan kata-kata, agar data tersebut lebih bermakna.
2) Analisis Persentase
setiap alternatif jawaban, sehingga kecenderungan jawaban responden dan
fenomena lapangan dapat diketahui. Rumus analisis persentase adalah:
p =nf x 100%
Keterangan :
p = Presentase
f = Frekuensi setiap kategori jawaban
n = Jumlah seluruh responden
100% = Bilangan konstanta
Kriteria persentase yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
Tabel 3.13
Kriteria Penilaian Persentase
Sumber : Arikunto, S. hml 47 1998
Persentase (%) Keterangan 0 Tidak Ada 1 - 24 Sebagian Kecil 25 - 49 Kurang dari setengahnya