• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide PPh 21 UPD 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide PPh 21 UPD 2014"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR HUKUM

PMK No. 252/PMK.03/2008

ttg

JUKLAK PEMOTONGAN PPh SEHUB. DNG PEKERJAAN, JASA, DAN KEGIATAN

ORANG PRIBADI

Pedoman teknis tata cara pemotongan, penyetoran dan pelaporan ppH Ps. 21 dan/atau Ps. 26 diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Direktur Jenderal Pajak

PER. 31/PJ/2012 tgl 27 Des 2012

PER. 57/PJ/2009 tgl 12 Okt 2009 PMK No. 162/PMK.11/2012

(2)

Pengertian PPh Pasal 21/26

Pajak Penghasilan Sehubungan dengan

Pekerjaan atau Jabatan,Jasa dan kegiatan,

Yang dilakukan Wajib Pajak Orang Pribadi

Penghasilan berupa :

• Gaji

Upah

HonorariumTunjangan dan

Pembayaran lain dengan nama apapun

(3)

Pemotong PPh Pasal 21

Pembayar Honor

- Badan

- WP OP Usaha / Pek Bebas

Bendaharawan Pemerintah Pusat/Daerah

(termasuk Kedubes RI di LN)

Dana Pensiun, PT TASPEN, PT ASTEK,

Penyelenggara JAMSOSTEK

Penyelenggara Kegiatan

Pemberi Kerja

- Badan

(4)

Dikecualikan Sbg Pemotong

PPh Pasal 21

Kantor Perwakilan Negara Asing

Organisasi Internasional Yg Ditetapkan Menkeu

KMK 601/KMK.03/2005

WP OP non Usaha / Pekerjaan Bebas

(5)

Penerima Penghasilan yang

dipotong PPh Pasal 21/26

Penerima

Penghasilan

Pegawai :

Pegawai Tetap, Pegawai Tidak Tetap & Penerima Upah

Bukan Pegawai

Pegawai Wajib Pajak Luar Negeri

Penerima Pesangon, Pensiun, termasuk THT/JHT

(6)

Dikecualikan dari Penerima Penghasilan

yang dipotong PPh Pasal 21/26

Penerima

Penghasilan

Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat :

- bukan warga negara Indonesia dan

- di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan

lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut

- negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik

Pejabat perwakilan organisasi internasional yg telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan , dengan syarat :

- bukan warga negara Indonesia dan

(7)

Penghasilan yang

dipotong PPh Pasal

21/26

Penghasilan

Diterima/Diperoleh secara teratur

Diterima/Diperoleh secara tidak teratur

Upah/

Uang saku

harian, mingguan, satuan, borongan,

Berupa uang tebusan pensiun, THT, pesangon

dan pembayaran lain sejenis

sehub dg PHK

Berupa honorarium, uang saku, hadiah, komisi, & imbalan lain sehubungan dgn pekerjaan Jasa dan kegiatan

Termasuk pemberian dalam bentuk natura/kenikmatan yg diberikan oleh bukan Wajib Pajak

(selain pemerintah

)

(8)

Tidak termasuk penghasilan

yang dipotong PPh Pasal 21

Penghasilan

Pembayaran asuransi dr. perusahaan asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna dan bea siswa

Iuran pensiun pada DP dan Iuran THT/JHT yang dibayar oleh pemberi kerja

Penerimaan natura & kenikmatan kecuali …..

Bea Siwa sesuai PMK 246/PMK.03/2008

(9)

Pegawai Tetap &

Penerima Pensiun Bulanan

Pegawai tetap

adalah pegawai yang menerima atau

memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara

teratur, termasuk :

-

Anggota dewan komisaris dan anggota dewan

pengawas yang secara teratur terus menerus ikut

mengelola kegiatan perusahaan secara langsung, serta

-

Pegawai yang bekerja berdasarkan

kontrak

untuk suatu

jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang

bersangkutan bekerja penuh (full time) dalam pekerjaan

tersebut

(10)

Penghitungan PPh Pasal 21 (Tarif

• Iuran yg terkait dgn pengh. tetap

Pensiunan

Pengh. Netto Dikurangi PTKP

Penghasilan Kena Pajak

(dibulatkan ke bawah ribuan penuh)

(11)

Saat Penghitungan PPh pasal 21

Masa

Dilakukan di masa Jan s.d. masa

sebelum masa pajak terakhir

Contoh :

1.Peg. Tetap bekerja s.d. Desember 13 :

Penghitungan Masa dilakukan di Masa Jan-Nop 13 Penghitungan Ulang dilakukan di Masa Des 13

2.Peg. Tetap bekerja s.d Mei 13 :

Penghitungan Masa dilakukan di Masa Jan- Apr 13 Penghitungan ulang dilakukan di Masa Mei 13

Penghitungan Ulang Tahunan

(12)

Dasar penghitungan

PPh Ps. 21 Tahunan

Penghitungan PPh Pasal 21

DISETAHUNKAN

Kewajiban pajak subjektif Sbg. WPDN DIMULAI

Atau BERAKHIR

Dalam bagian tahun pajak (WPLN niat menetap Atau tinggal lebih 183 hari)

(WPDN meninggal dunia / Meninggalkan Ind. selamanya

Pegawai dipindahkan ke

Kantor Cabang dari Kantor

Pusat atau sebaliknya atau

Antar cabang pada pemberi

Kerja yang sama

(13)

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

sejak Tahun 2013

Rp 24.300.000

WP OP yang bersangkutan

Rp 2.025.000

Tambahan untuk WP yang kawin

Rp 2.025.000

Tambahan untuk setiap anggota

keluarga

sedarah

&

keluarga

semenda dalam garis keturunan

lurus, serta anak angkat yang menjadi

tanggungan

sepenuhnya,

paling

banyak 3 orang untuk setiap keluarga.

Ditentukan keadaan pada awal tahun kalender

Karyawati kawin, PTKP yang dikurangkan untuk dirinya sendiri Rp 24.300.000, kecuali suami tidak menerima/ memperoleh penghasilan yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Pemerintah Daerah setempat

(14)

PTKP UTK KARYAWATI

HANYA UTK DIRI SENDIRI

STATUS KAWIN STATUS TDKKAWIN

- UTK DIRI SENDIRI SEBAGAI WP

- TANGGUNGAN MAKS 3 ORANG

SYARAT:

MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/

MEMPEROLEH PENGHASILAN

- UTK DIRI SENDIRI SEBAGAI WP

- STATUS KAWIN - TANGGUNGAN MAKS 3 ORANG

(15)

TARIF PASAL 17 UU

PPh

Lapisan Penghasilan Kena Pajak

Tarif PPh

Sampai dengan Rp50.000.000

5%

Di

atas

Rp50.000.000

s.d

Rp250.000.000

15%

Di

atas

Rp250.000.000

s.d

Rp500.000.000

25%

(16)

PEGAWAI TETAP

(17)

Pegawai Tidak Tetap / Tenaga Kerja Lepas

Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas

adalah

pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila

pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah

hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan

atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh

pemberi kerja

Penghasilan Pegawai Tidak Tetap :

Upah Harian adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan secara harian.

Upah Mingguan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan secara mingguan.

Upah Borongan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan berdasarkan penyelesaian suatu jenis pekerjaan tertentu.

(18)

Kondisi Yg Menentukan Penghitungan

A. Penghasilan Dibayar Bulanan

B. Penghasilan Tidak Dibayar Bulanan

Sejak Tahun 2013

1.

Jumlah kumulatif sebulan <= Rp.2.025000

2.

Jumlah kumulatif sebulan > Rp.2.025.000

3.

Jumlah kumulatif sebulan > Rp.7.000.000

(19)

Penghitungan PPh Pasal 21

Pegawai Tidak Tetap yg Dibayar Bulanan

Penghasilan yg dibayar bulanan

Penghasilan Setahun

PTKP

PKP x Tarif Psl. 17

PPh Terutang Setahun

(20)

Penghitungan PPh 21

Pegawai Tidak Tetap Yg Tidak Dibayar

Bulanan

Upah Sehari

Tidak lebih dari Rp.200.000,-

Lebih dari

Dikurangi

Rp.200.000,-Dipotong PPh 5%

Tidak dipotong PPh

Pada saat telah melebihi Rp.2.025.000,- dalam 1 bulan

Dihitung ulang dgn Dikurangi PTKP harian sebenarnya

PhKP

Tarif 5%

Pada saat telah melebihi Rp.7 juta dalam 1 bulan, Dihitung ulang

(21)

Bukan Pegawai

1. tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris;

2. pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya;

3. olahragawan;

4. penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;

5. pengarang, peneliti, dan penerjemah;

6. pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan;

7. agen iklan;

8. pengawas atau pengelola proyek;

9. pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara;

10.petugas penjaja barang dagangan; 11.petugas dinas luar asuransi;

(22)

Bukan Pegawai

Syarat pengurangan PTKP : • Memiliki NPWP

Penghasilan dari hubungan kerja dgn pemotong pajak • Tidak memperoleh

penghasilan lain

Jml Kumulatif 50% Pengh. Bruto

X

Tarif Pasal 17

Berkesinambungan : dibayar/terutang lebih dari sekali dalam satu tahun kalender

(23)

Bukan Pegawai Lainnya

Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti rapat, sidang, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau kegiatan lainnya dan menerima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut

Dewan Komisaris Yg Tidak Merangkap Sbg Pegawai Tetap

Pengertian merangkap adalah secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung

Mantan Pegawai yang menerima jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang bersifat tidak teratur

(24)

Penghitungan PPh pasal 21

Penghasilan Bruto Setiap kali bayar X

Tarif pasal 17

Penghasilan Bruto Kumulatif X

Tarif Pasal 17

Penghasilan Peserta

Kegiatan • Penghasilan Tidak Teratur Dewan Komisaris Yg tidak

Merangkap sbg Peg. Tetap

• Jasa Produksi, Bonus, Tantiem, Gratifikasi yg diterima Mantan Pegawai

• Penarikan Dana Pensiun oleh Peserta Program

(25)

Tarif dan Penerapannya

Penghasilan berupa Uang Pesangon, Uang Tebusan

Pensiun dan Tunjangan Hari Tua atau Jaminan

Hari Tua yg dibayarkan sekaligus

Diatur dengan PMK Tersendiri

Bersifat

(26)

TARIF PROGRESIF FINAL X PENGHASILAN BRUTO

I.

PENERIMA UANG PESANGON

PENGHASILAN BRUTO TARIF

Sampai dengan Rp 50.000.000

di atas Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000 di atas Rp 100.000.000 s.d. Rp 500.000.000 di atas Rp 500.000.000 s.d.

---tidak dipotong 5%

15% 25%

Bersifat Final

PP 68 TAHUN 2009 TGL 16 NOPEMBER 2009

II. PENERIMA MANFAAT PENSIUN ATAU TUNJANGAN

HARI TUA/ TABUNGAN HARI TUA/ JAMINAN HARI TUA

YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS

PENGHASILAN BRUTO TARIF

Sampai dengan Rp 50.000.000

(27)

TARIF 15% X PENGHASILAN BRUTO

KETENTUAN TERBARU 2011 ????

-- Lihat Lampiran PP-80 Th. 2010

Pejabat Negara

PNS (Gol III/a keatas)

TNI/Polri (Peltu/Ajun Inspektur Tk. I keatas) Yang menerima honorarium (di luar gaji) yang bersumber

dari keuangan negara/daerah

(28)

Orang Pribadi status Wajib Pajak Luar Negeri

Penghasilan yang diterima/diperoleh dari

Pekerjaan, jasa dan kegiatan

Dipotong PPh Ps. 26

Tarif : 20% (sesuai Tax Treaty – SKD)

Dari Penghasilan Bruto

Jika berubah status menjadi WPDN

Bersifat

FINAL

(29)

Menghitung PPh 21/26 yang terutang setiap bulan

Membuat kertas kerja penghitungan PPh 21 utk masing2

penerima penghasilan

 Memotong PPh 21/26 yang terutang

Memberikan bukti potong pada saat pemotongan

kepada Peg Tetap dengan bukti potong khusus (1721 A1) paling lambat 1 bulan setelah tahun kalender selesai atau setelah

berhenti bekerja

 Menyetor PPh 21/26 yang dipotong

Paling lambat tgl.10 bulan berikutnya.

 Melaporkan PPh 21/26 dalam SPT Masa (sekalipun nihil)

Paling lambat tgl.20 bulan berikutnya.

 Menghitung kembali PPh 21 terutang Peg. Tetap & Pensiun

Bulanan

Pada Masa Pajak terakhir

(30)

Bagi Yang berhak Pengurangan PTKP Wajib

Menyerahkan Surat Pernyataan Jumlah

Tanggungan Pada Awal Tahun Pajak.

PPh 21 Yang Dipotong Merupakan Kredit Pajak,

Kecuali Yang Bersifat Final.

HAK & KEWAJIBAN

(31)

Ketentuan UU PPh 2009

Bagi WP yang tidak ber NPWP diterapkan

Tarif PPh pasal 21 lebih tinggi 20%

dari pada yang diterapkan bagi

WP yang ber NPWP

1.

Dapat diperhitungkan dgn PPh 21

bulan-bulan setelah memiliki NPWP, atau

(32)
(33)

Ahmad Zakaria bekerja pada perusahaan Perum BULOG dengan memperoleh Gaji sebulan Rp 2.500.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp100.000,00. Ahmad menikah tetapi belum mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21-nya adalah sebagai berikut :

Pegawai Tetap : Gaji Bulanan

(34)

Bambang Yuliawan pegawai pada perusahaan

Perum BULOG

, menikah tanpa anak, memperoleh

gaji sebulan Rp 2.500.000,00.

Perum BULOG

mengikuti program Jamsostek,

premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi

Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja

dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30%

dari gaji.

Perum BULOG

menanggung iuran Jaminan Hari

Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji

sedangkan Bambang Yuliawan membayar iuran

Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap

bulan.

Disamping itu

Perum BULOG

juga mengikuti

program pensiun untuk pegawainya.

Perum BULOG

membayar iuran pensiun untuk

Bambang Yuliawan ke dana pensiun, yang

pendiriannya telah disahkan oleh Menteri

Keuangan, setiap bulan sebesar Rp 100.000,00,

sedangkan Bambang Yuliawan membayar iuran

pensiun sebesar Rp 50.000,00

(35)
(36)

Pegawai Tetap : Karyawati Kawin

(37)

Pegawai Tetap : Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi, THR,

Bonus, Premi dan Sejenisnya

Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya dengan memperoleh gaji sebesar Rp 2.500.000,00 sebulan. Dalam tahun yang bersangkutan Joko menerima bonus sebesar Rp 5.000.000,00. Setiap bulannya Joko membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 60.000,00

Cara menghitung PPh Pasal 21 atas bonus adalah :

(38)

Pegawai Tetap : Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi,

THR, Bonus, Premi dan Sejenisnya

Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya dengan memperoleh gaji sebesar Rp 2.500.000,00 sebulan. Dalam tahun yang bersangkutan Joko menerima bonus sebesar Rp 5.000.000,00. Setiap bulannya Joko membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 60.000,00

B. PPh Pasal 21 atas Gaji :

C. PPh Pasal 21 atas Bonus :

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil belajar siswa menggunakan video pembelajaran menggunakan model problem solving berbantu wondershare lebih baik dari pada hasil belajar konvensional, diperkuat

Pembahasan utama yang dijadikan obyek oleh penulis dalam karya tulis ilmiah ini adalah “Analisis Hukum Keluarga tentang Status Perkawinan Setelah Suami Mati Suri

Acuan biaya yang ditampilkan pada LCD dan yang dikirimkan pada Server menggunakan acuan biaya PDAM daerah Salatiga yang ada di segmentasi rumah tangga. bagian

1) Panitia menerima, mengagendakan dan memeriksa kelengkapan berkas peserta calon guru berprestasi tingkat Provinsi dan menetapkan waktu serta agenda pelaksanaan

Sedang- kan yang dilakukan oleh seseorang seperti Ahlulkitab , di samping me- reka telah berlaku syirik, kitab sucinya juga telah dirubah dan mereka tidak mempercayai

Data baru memberikan bukti kuat untuk tanggal yang terbesar di dunia gunung berapi lumpur, yang menewaskan 13 orang pada tahun 2006 dan tiga puluh ribu orang mengungsi di Jawa Timur,

6000/materai, bagi hasil yang diberikan bank kepada nasabah besar (diatas 5%), besarnya bagi hasil yang diberikan pihak bank kepada nasabah tidak tergantung oleh BI

Oleh karena itu, pertimbangan kafa&gt;‘ah dalam tujuannya dalam membangun rumah tangga merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan, dan akibat dari tidak adanya pertimbangan