• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EFEKTIFITAS PENGAMANAN PANTAI KUTA BALI SECARA STRUKTURAL DENGAN MENGGUNAKAN NEMOS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN EFEKTIFITAS PENGAMANAN PANTAI KUTA BALI SECARA STRUKTURAL DENGAN MENGGUNAKAN NEMOS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

xiv

DAFTAR ISTILAH

Abrasi : Proses terkikisnya batuan atau material keras seperti dinding atau tebing batu, yang biasanya diikuti dengan longsoran atau runtuhan material.

Arus menyusur pantai (longshore current)

: Arus yang terjadi akibat gelombang dating yang membentuk sudut dengan pantai.

Erosi pantai : Proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula yang disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pasokan dan kapasitas angkutan sedimen.

Garis pantai (shore line) : Tempat atau garis dimana merupakan tempat pertemuan antara laut dan daratan.

Gelombang : Gerak muka air secara periodeik sehingga membentuk puncak dan lembah.

Gelombang angin : Gelombang yang dibangkitkan oleh angin.

Jetty : Bangunan yang menjorok ke laut yang dipergunakan untuk keperluan pengamanan pantai atau untuk pengamanan pasir buatan .

Krib sejajar pantai : Konstruksi pengaman pantai (pemecah gelombang) yang posisinya sejajar atau kira-kira sejajar dengan garis pantai. Bangunan ini berfungsi untuk menahan energi gelombang yang menuju pantai atau menjaga agar pasir yang terdapat di pantai tidak tererosi.

Pantai (shore) : Suatu daerah yang merupakan pertemuan antara laut dan daratan diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah.

Pasang surut : Fluktuasi muka air laut akibat adanya gaya tarik benda – benda langit yang terjadi secara periodic, terutama oleh bulan dan matahari.

Pengisian pasir (sand nourishment)

: Kegiatan untuk membentuk pantai menjadi stabil dengan menambahkan pasir ke pantai tersebut.

Pemindahan pasir (sand by passing)

: Suatu proses pemindahan pasir dari hulu (updrift) ke hilir (downdrift) menggunakan suatu teknologi, untuk menjaga agar transport sedimen di pantai tersebut tidak terganggu karena adanya rekayasa pantai, misalnya adanya pembangunan jetty di muara sungai.

(2)

xv air atau kedap air.

Sudut dating gelombang : Sudut yang dibentuk oleh garis tegak lurus pantai dengan arah datangnya gelombang.

Tembok laut (sea wall) : Bangunan pengaman pantai yang bertujuan untuk melindungi kawasan di belakang tembok laut dan agar pantai tidak tererosi.

Referensi

Dokumen terkait

6.1.1.2 Perhitungan gelombang rencana dan gelombang pecah untuk revetment Pada saat gelombang menjalar dari perairan dalam ke pantai dimana bangunan pantai akan dibangun,

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis Perencanaan Bangunan Pantai dengan Memperhatikan Perubahan Garis Pantai Lokasi Studi

(struktur) penanganan dengan jalan membuat struktur bangunan pelindung pantai, seperti dinding pantai ( seawall ), groin, jetty atau pemecah gelombang ( breakwater ).. 6.2.1

Konstruksi revetment dipilih sebagai struktur bangunan pelindung pantai untuk mengatasi abrasi di Pantai Semarang Bagian Timur, karena revetment dapat secara langsung

Groin adalah bangunan yang menjorok dari pantai ke arah laut, yang digunakan untuk menangkap/menahan gerak sedimen sepanjang pantai, sehingga transpor sedimen sepanjang pantai

Gelombang dari laut dalam yang bergerak menuju pantai akan bertambah kemiringannya sampai akhirnya tidak stabil dan pecah pada kedalaman tertentu yang disebut dengan

Gelombang tersebut akan pecah pada lokasi yang sudah dekat garis pantai, sehinggga lebar surf zone tidak cukup untuk menghancurkan energi gelombang badai tersebut..

Besarnya energi gelombang yang terbentuk tidak terlepas dari kecepatan dan arah angin yang terjadi di lokasi penelitian, dari analisis data angin arah dominan berasal