Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan ujuan tertentu. Pada penelitian ini, metode yang digunakana dalah PenelitianTindakan Kelas (PTK).
PenelitianTindakanKelas (PTK) adalah sebuah bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkat kanpraktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan-persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. (Ruswandi, Mujono dan AyiSuherman, 2007 hlm. 79)
B. Model Penelitian
Model PTK yang digunakan adalah dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam
http://e- jurnalpendidikan.blogspot.com/2012/04/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html#.U7hzB_mSyKM) bahwa,
penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada
pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.
Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut.
Gambar 3.1
Diagram Alur PTK Menurut Kemmis dan Taggart
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Refleksi awal
Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang
dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang
relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan
pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.
b. Penyusunan perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.
c. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.
e. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus.
C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 4 Cibogo yang terletak di jalan Pasar Ahad No. 46 Desa Cikole, Kec. Lembang Kab. Bandung Barat.
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini akan dilaksanakan dari tanggal 5 Mei 2014 sampai dengan 30 Mei 2014. Penelitian ini disesuaikan dengan jadwal pelajaran IPA yang berlaku dikelas IVA dengan tujuan agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar mata pelajaran lain.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 4 Cibogo Kec. Lembang Kab. Bandung Barat dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang . laki-laki 12 orang dan perempuan 20 orang.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, siklus II pun dirancang untuk dilaksanakan dalam satu kali pertemuan sedangkan siklus III dirancang untuk dua kali pertemuan dan setiap pertemuan alokasi waktunya 3X35 menit. Setiap siklus terdiri dari empat tahap , meliputi : 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) tahap observasi atau pengamatan, 4) tahap refleksi. Masing-masing tahapan ini secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Refleksi awal
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tahap perencanaan
1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan
memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh observer dan penjelasan tentang intisari dari instrumen lembar observasi yang harus diisi oleh observer.
2) Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah, dalam
hal ini permhonan izin diajukan kepada kepala sekolah SD Negeri 4 Cibogo.
3) Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu
pokok bahasan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
4) menganalisa silabus pembelajaran yang kemudian dijabarkan dalam RPP,
menyusun RPP mata pelajaran IPA kelas IV pada materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan daratan dengan subpokok materi tentang erosi dengan menerapkan model pembelajaran VAK.
5) Menyiapkan Instrumen Observasi / Lembar Observasi sebagai alat
perekam data selama proses penelitian dilaksanakan.
6) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
7) Membuat kisi-kisi soal evaluasi.
8) Menyiapkan soal evaluasi pembelajaran (berbentuk uraian)
9) Membuat pedoman penskoran.
10)Menyiapkan media yang digunakan sebagai bahan ajar
c. Tahap pelaksanaan tindakan
pada tahap ini dilakukan pelaksanaan tindakan kelas yang merupakan tahap aplikasi dari perencanaan yang telah disusun.
1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.
2) Melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan yang
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan subpokok bahasan erosi.
3) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai pemahaman
siswa pada materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi)
4) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat
pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi (dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung).
5) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi dan
merefleksikan hasil pengamatan pada lembar observasi.
d. Tahap observasi
Tahap observasi adalah kegiatan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, secara lebih oprasional adalah untuk mengenal siswa lebih dalam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang timbul dari tindakan terencana atau hasil proses pelaksanaan tindakan.
Pada tahap ini juga observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Fungsi dari observasi adalah guru dapat mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah berpengaruh pada terjadinya perubahan kearah positif dalam kegiatan pembelajaran.
e. Tahap refleksi
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melihat data observasi. Apakah kegiatan yang telah dilakukan sudah tercapai atau belum.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
1) Menyusun RPP mata pelajaran IPA kelas IV pada materi pengaruh
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan subpokok bahasan abrasi denagn menerapkan model pembelajaran VAK dan memperhatikan refleksi pada siklus I.
2) Menyiapkan media, alat peraga dan sumber belajar
3) Menyiapkan Instrumen Observasi / Lembar Observasi sebagai alat
perekam data selama proses penelitian dilaksanakan
4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
5) Membuat kisi-kisi soal tes evaluasi
6) Menyiapkan soal tes evaluasi pembelajaran
7) Membuat pedoman penskoran
8) Menyiapkan media yang digunakan sebagai bahan ajar
b. Tahap pelaksanaan tindakan
pada tahap ini dilakukan pelaksanaan tindakan kelas yang merupakan tahap aplikasi dari perencanaan yang telah disusun.
1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.
2) Melaksanakan proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan rencana
pelaksanaan yang telah disusun dengan memperhatikan perbaikan-perbaikan pada siklus I
3) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data mengenai pemahaman
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat
pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi (dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung).
5) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi dan
merefleksikan hasil pengamatan pada lembar observasi.
c. Tahap observasi
Tahap observasi adalah kegiatan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, secara lebih oprasional adalah untuk mengenal siswa lebih dalam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang timbul dari tindakan terencana atau hasil proses pelaksanaan tindakan.
Pada tahap ini juga observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Fungsi dari observasi adalah guru dapat mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah berpengaruh pada terjadinya perubahan kearah positif dalam kegiatan pembelajaran.
d. Tahap refleksi
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dianalisis oleh peneliti untuk menentukan kesimpulan dari hasil pnelitian. Pada akhir siklus II ini diharapkan hasil belajar siswa tentang materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (abrasi) dapat meningkat.
3. Siklus III
a. Tahap perencanaan
1) Menyusun RPP mata pelajaran IPA kelas IV pada materi pengaruh
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan subpokok bahasan banjir dan
longsor denagn menerapkan model pembelajaran VAK dan
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menyiapkan media, alat peraga dan sumber belajar
3) Menyiapkan Instrumen Observasi / Lembar Observasi sebagai alat
perekam data selama proses penelitian dilaksanakan
4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
5) Membuat kisi-kisi soal tes evaluasi
6) Menyiapkan soal tes evaluasi pembelajaran
7) Membuat pedoman penskoran.
8) Menyiapkan media yang digunakan sebagai bahan ajar
b. Tahap pelaksanaan tindakan
pada tahap ini dilakukan pelaksanaan tindakan kelas yang merupakan tahap aplikasi dari perencanaan yang telah disusun.
1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.
2) Melaksanakan proses pembelajaran pada siklus III berdasarkan rencana
pelaksanaan yang telah disusun dengan memperhatikan perbaikan-perbaikan pada siklus II
3) Melakukan tes siklus III untuk mendapatkan data mengenai pemahaman
siswa pada materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (banjir dan longsor)
4) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat
pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi (dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung).
5) Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi dan
merefleksikan hasil pengamatan pada lembar observasi.
c. Tahap observasi
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang timbul dari tindakan terencana atau hasil proses pelaksanaan tindakan.
Pada tahap ini juga observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Fungsi dari observasi adalah guru dapat mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah berpengaruh pada terjadinya perubahan kearah positif dalam kegiatan pembelajaran.
d. Tahap refleksi
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dianalisis oleh peneliti untuk menentukan kesimpulan dari hasil pnelitian. Pada akhir siklus III ini diharapkan hasil belajar siswa tentang materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (banjir dan longsor) dapat meningkat.
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :
1. Instrumen pengumpulan data
Data yang dicari dalam penelitian ini adalah data pelaksanaan
pembelajaran siswa dengan menerapkan model pembelajaran VAK dan data hasil belajar siswa . Data pelaksanaan pembelajaran dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Sedangkan data hasil belajar kognitif siswa dikumpulkan melalui tes.
a. Lembar observasi aktivitas guru
Lembar observasi merupakan kegiatan pengamatan untuk melihat
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengamatan terhadap aktifitas guru selama proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.
b. Lembar observasi aktivitas siswa
Lembar observasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran VAK.
c. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian yang dilaksanakan pada setiap siklus. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa secara individu. Tes ini juga digunakan untuk merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam rangka perbaikan untuk siklus berikutnya. Tes ini berkaitan dengan materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor). pada siklus I, tes mengenai subpokok bahasan erosi dengan 5 soal uraian. Siklus II mengenai subpokok bahasan abrasi dengan 5 soal uraian. Dan siklus III mengenai subpokok bahasan banjir dan longsor dengan 10 soal uraian. Soal tes tersebut mencakup C1, C2 dan C3 yang merujuk pada Indikator pembelajaran yang tercantum dalam RPP.
d. Pedoman Wawancara
Wawancara ini dilakukan diawal penelitian pada guru untuk menentukan tindakan. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa. Dalam wawancara ini terdapat beberapa aspek yang ditanyakan yaitu mengenai pembelajaran IPA dikelas, metode atau model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA, dan mengenai materi pembelajaran IPA yang sulit diterapkan pada siswa.
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif dugunakan untuk mengolah data lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan:
a) Menghitung persentase tingkat aktivitas siswa selama proses pembelajaran
Pengolahan data hasil observasi aktivitas belajar siswa dilihat dari setiap aspek yang diamatinya dan diolah dengan cara mengkonversi data tersebut menjadi bentuk persentase dengan menggunakan persamaan:
∑ ∑
b) Meghitung persentase aktivitas guru
Data keterlaksanaan aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran VAK diolah dengan mengkonversi keterlaksanaan setiap kegiatan pembelajaran kedalam bentuk persentase dengan menggunakan persamaan :
∑ ∑
2. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan pada penilaian hasil belajar siswa dengan menggunakan statistik deskriptif. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan statistik deskriptif bertujuan untuk melihat ketercapaian hasil belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Arikunto
dkk (2010, hlm 131) bahwa “ Data Kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang
dapat dianalisis secara deskriptif”.
Eka Atika Sari
Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ketuntasan belajar individu ini digunakan untuk megetahui ketuntasan belajar keseluruhan. Sedangkan ketuntasan belajar secara keseluruhan adalah 85% dari jumlah siswa yang mengikuti tes. Ketuntasan belajar keseluruhan ini digunakan untuk menentukan keberlangsungan pembelajaran pada setiap siklusnya. Adapun langkah- langkah yang perlu dilakukan :
a. Menghitung rata-rata kelas
Untuk menghitung rata-rata kelas pada setiap siklus digunakan rumus :
∑
Keterangan :
X = Nilai rata-rata (mean) ∑x = Jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek (Sudjana, 2013 hlm. 109)
b. Ketuntasan belajar siswa
Ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan rumus:
∑
∑