Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen,
sebagaimana yang dikatakan oleh Wiersma (1991:99) bahwa dalam quasi
eksperimen, variabel bebas sengaja “dimanipulasi” oleh peneliti. Manipulasi yang
dimaksud disini yaitu, peneliti sengaja membawa sebuah metode atau strategi baru
dalam sebuah pembelajaran, dan mengarahkan siswa untuk mengikuti strategi
yang dibawa oleh peneliti. Arikunto (2005:207) menjelaskan bahwa metode
eksperimen merupakan metode yang digunakan untuk mencari tahu ada tidaknya
pengaruh atau akibat dari penerapan “sesuatu” yang dikenakan pada subjek
selidik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan umum metode eksperimen ini
adalah untuk membandingkan sebuah keadaan dengan keadaan lainnya, sehingga
diperlukan adanya kelompok/kelas kontrol dan ada pula kelompok eksperimen
untuk dijadikan pembanding.
B. Desain Penelitian
Desain yang digunakan yaitu Posttest Only Control Groups Design
(McMillan, J.H and Sally, S, 1989:321). Dalam penelitian ini, kelas yang dipilih
sebagai kelas kontrol dan eksperimen yaitu kelas dimana para siswanya memiliki
kesamaan tingkat prestasi. Sebagaimana desain eksperimen pada umumnya,
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kelompok yang dijadikan sebagai subjek penelitian, hanya saja dalam model atau
desain ini tidak diadakan pretest sebelum pemberian treatment. Adapun yang
digunakan sebagai alat pembanding untuk melihat berkembang atau tidaknya
karakter budaya siswa sebelum dan setelah pemberian treatment yaitu dengan
membandingkan hasil belajar bersama guru yang menggunakan strategi awal
dengan hasil belajar menggunakan strategi baru yang dibawa oleh peneliti.
Berikut dipaparkan dalam tabel desain penelitian di bawah ini mengenai desain
yang dimaksud:
Tabel 3.1
Desain Penelitian Eksperimen
Kelompok Treatment Posttest
Eksperimen X O
Kontrol - O
Keterangan:
O = Tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol X = Treatment (pembelajaran peneladanan pahlawan melalui diskusi
dan tanya jawab) - = Ceramah
C. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Bandung yang berlokasi di Jalan
Solontongan no. 3 Bandung, Jawa Barat. Adapun kelas yang dijadikan sampel
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas XI IPS. Dimana kelas XI
IPS 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen yang
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Peneladanan Biografi Pahlawan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan “meneladani” yaitu meniru atau mencontoh, sama halnya
dengan Noer (1999:178) yang mengartikan kata “teladan” dalam arti yang sama
yaitu memberi contoh. Dari definisi tersebut, maka dapat ditarik benang merah
mengenai makna peneladanan dalam pendidikan, yaitu cara mendidik dengan
memberi contoh dimana anak didik dapat menirunya baik dari segi perkataan,
perbuatan, maupun cara berpikir sosok yang diidolakannya. Adapun sosok yang
sengaja dimunculkan dalam strategi yang diterapkan ini yaitu para pahlawan.
2. Karakter Bangsa
Berikut dijelaskan melalui tabel di bawah ini mengenai karakter bangsa
yang dimaksud:
Tabel 3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Indikator Deskripsi
Karakter Bangsa
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lanjutan..
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh kepada berbagai ketentuan dan peraturan 5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas 8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
9. Rasa ingin tahu besar
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengarnya 10.Semangat
kebangsaan
Cara berpikir, bertindan, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
11.Cinta tanah air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa
12.Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang ebrguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain
13.Bersahabat/ komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
14.Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
15.Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
16.Peduli lingkungan
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lanjutan..
17.Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan pada orang lain dan masyarakat yangmembutuhkan
18.Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melakukan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa
Sumber: Hasan, et al (2010:9-10;46)
E.Teknik Pengumpulan Data
1. Tes tertulis
Tes ini sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan informasi mengenai
karakter bangsa yang telah terbentuk dalam diri peserta didik. Adapun tes tertulis
ini dilakukan dua kali, yaitu pada pertengahan pertemuan (midtest) dan pada akhir
pertemuan (posttest). Adapun bentuk tes yang dimaksud yaitu berupa essay, yang
dimulai pada pemahaman konsep hingga sikap dan tindakan yang dilakukan oleh
peserta didik ketika menemukan suatu peristiwa, setelah guru memberikan
treatment yang berbeda dengan proses pembelajaran sebelumnya. Berikut
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian
Skala Kategori Keterangan
1 Kurang Tidak menjawab
2 Cukup Mendeskripsikan makna
3 Baik Mendeskripsikan makna
Memberikan sebuah contoh 4 Sangat
baik
Mendeskripsikan makna Memberikan beberapa contoh
Mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Adapun tes tertulis yang diberikan pada midtest yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4
Instrumen Midtest
No Indikator Definisi Aplikasi
1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa ingin tahu besar
10. Semangat kebangsaan
11. Cinta tanah air
12. Menghargai
13. Bersahabat/ komunikatif
14. Cinta damai
15. Gemar membaca
16. Peduli lingkungan
17. Peduli social
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.5
Instrumen Posttest
No Indikator
1. a. Menurut pendapat anda, bagaimanakah aplikasi konsep sila pertama dari Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa)?
b. Berikan contoh konkrit yang telah anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari
2. a. Menurut pendapat anda, mengapa kejujuran memiliki peran penting dalam pembangunan sebuah bangsa?
b. Berikan contoh sikap jujur yang telah anda terapkan sebagai penerus
bangsa, di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat!
3. a. Bagaimana sikap bijak dalam menghadapi keragaman budaya yang ada di Indonesia?
b. Kemukakan contoh konkrit yang telah anda lakukan dalam menyikapi keragaman tersebut, baik di lingkungan sekolah dan masyarakat!
4 a. Menurut anda, hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi
keberhasilan/kemajuan suatu bangsa?
b. Apakah anda telah melakukan hal-hal tersebut? Kemukakan contoh!
5 a. Untuk mencapai kemerdekaan seperti sekarang ini, para pejuang tentu tidak mendapatkannya dengan mudah (tanpa kerja keras). Menurut pendapat anda, masih perlukah para penerus bangsa bekerja keras untuk mengisi kemerdekaan yang telah dicapai oleh para pahlawan?
b. Kemukakan alasannya, serta berikan contoh sikap (kerja keras) yang telah anda lakukan sehubungan dengan hal-hal pengisian kemerdekaan!
6 a. Sebagai generasi penerus, hal-hal apa saja yang dapat anda lakukan untuk mengisi kemerdekaan?
b. Sebutkan contoh konkrit yang telah anda lakukan, serta kemukakan alasannya!
7 a. Menurut pendapat anda, apakah sikap masyarakat dalam mengemukakan pendapat (dengan demonstrasi) merupakan aplikasi konsep demokratis yang benar?
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lanjutan..
8 a. Pernahkah anda dengan sengaja mencari tahu bagaimana proses Indonesia dalam mencapai kemerdekaan? Kemukakan alasan mengapa anda melakukan hal tersebut! Hal apa saja yang anda temukan untuk dijadikan tauladan dari perjuangan para pahlawan yang dapat anda terapkan dalam kehidupan saat ini?
9 a. Bagaimana cara anda mempertahankan kebudayaan indonesia? Apa yang akan anda lakukan jika negara lain mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai kebudayaan mereka? Kemukakan alasan anda dalam melakukan hal tersebut!
10 a. Menurut pendapat anda, apa yang dimaksud dengan “cinta tanah air”? sebutkan contohnya, serta kemukakan alasan mengapa hal tersebut dikatakan sebagai aplikasi dari rasa cinta kepada tanah air!
11 a. Sebagai seorang peserta didik, perlukah anda meneladani sosok pahlawan? Kemukakan alasannya, dan berikan contoh keteladanan yang telah anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari!
2. Tugas Terstruktur
Tugas terstruktur ini dikemukakan sejak awal pertemuan pada
masing-masing kelas (eksperimen dan kontrol), dan akan dikumpulkan pada saat proses
rangkaian pembelajaran telah selesai dilakukan. Hasil akhir dari tugas ini yaitu
berbentuk sebuah makalah yang berisikan pengembangan materi yang diberikan
oleh guru. Cara ini diambil karena disebabkan durasi pembelajaran sejarah yang
terbilang singkat, sehingga terbatasnya guru dalam memberikan seluruh informasi
yang berkenaan dengan materi pembelajaran yang terkait. Selain itu, pemberian
tugas terstruktur ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat pemahaman,
nalar, dan kreativitas tiap peserta didik dalam memperoleh informasi tambahan
dalam rangka memperkaya wawasan dan pengetahuan mereka mengenai
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
akan dinilai yaitu konten makalah berupa kesimpulan mengenai point-point
keteladanan yang diperoleh peserta didik dari para pahlawan yang mereka angkat
dalam makalah tersebut.
3. Observasi
Observasi dilakukan setiap kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
membawa lembar observasi yang berisi indikator-indikator karakter yang ingin
dicapai dari pendidikan karakter bangsa. Hasil yang diperoleh dari observasi
tersebut akan dijadikan sebagai data tambahan dalam mengambil kesimpulan.
Dalam mengadakan observasi, digunakan lembar observasi yang dijadikan acuan
dalam penilaian. Adapun lembar observasi yang digunaka adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Lembar Observasi
No Kegiatan Siswa Skala Penilaian
1 2 3 4
1 Religious
Berdoa sebelum dan atau setelah pembelajaran Beribadah pada waktunya
2 Jujur
Tidak mencontek
Mengumumkan benda yang ditemukan 3 Toleransi
Menghargai teman yang sedang beribadah Menolong teman yang tidak membawa alat tulis 4 Disiplin
Hadir tepat waktu
Memakai seragam sesuai aturan 5 Kerja keras
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lanjutan.. 6 Kreatif
Memberikan jawaban dan atau ide yang unik
Memperindah tampilan tugas yang diberikan oleh guru 7 Mandiri
Percaya diri dalam mengerjakan tugas sendiri 8 Demokratis
Memberi kesempatan kepada teman untuk mengemukakan pendapatnya
9 Rasa ingin tahu
Berani bertanya kepada guru
Menggunakan media lain dalam mencari informasi yang berkaitan dengan tugas
10 Semangat kebangsaan
Berpartisipasi dalam perlombaan
Membaca biografi para pahlawan dan mencontoh hal positif dalam kehidupan keseharian
11 Cinta tanah air
Sungguh-sungguh dalam belajar 12 Menghargai
Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru Turut member apresiasi terhadap keberhasilan teman Tidak mengejek hasil kerja atau pendapat teman 13 Bersahabat/komunikatif
Berkomunikasi dengan santun baik terhadap guru maupun teman
Mengucapkan terimakasih setelah menerima bantuan 14 Cinta damai
Tidak bertengkar antar teman Menjalin keakraban
15 Gemar membaca
Membaca buku-buku yang telah disediakan oleh pihak sekolah (di perpustakaan)
Banyak mencari referensi lain dalam menyelesaikan tugas 16 Peduli lingkungan
Membersihkan kelas sebelum memulai pelajaran Membuang sampah pada tempatnya
Mencuci tangan setelah melakukan kegiatan 17 Peduli sosial
Membantu teman yang sedang mengalami kesulitan Memanggil teman yang masih berada di luar kelas ketika pembelajaran akan segera dimulai
Berbagi dengan teman 18 Bertanggung jawab
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
F. Teknik Analisis Data
1. Uji instrumen
Tes yang baik adalah tes yang telah diuji tingkat validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan tingkat kemudahan/kesukarannya. Adapun alat bantu yang
digunakan dalam menguji kualitas tes tersebut yaitu menggunakan software SPSS
17 for windows. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu jenis pengujian yang
dimaksud dalam rangka untuk mengetahui kualitas dari alat tes yang dibuat.
a. Validitas
Menghitung validitas item butir soal dengan rumus korelasi Pearson Product
Moment angka kasar seperti yang telah dikemukakan oleh Arikunto S
Untuk memberi interpretasi mengenai validitas item butir soal, dapat
digunakan pedoman penilaian seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.7
Interpretasi Validitas Item Soal
No Tingkat Hubungan Interval
1 Sangat Kuat 0,80 - 1,00
2 Kuat 0,60 - 0,79
3 Sedang 0,40 - 0,59
4 Rendah 0,20 - 0,39
5 Sangat Rendah 0,00 - 0,19
Dengan taraf signifikansi 5%, rhitung dibandingkan dengan rtabel, dengan
interpretasi sebagai berikut:
rhitung < rtabel, maka korelasi tidak signifikan
rhitung > rtabel, maka korelasi signifikan
kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi yang didapat, diuji dengan uji t
dengan rumus sebagai berikut:
2
1
2
r
n
r
t
, Sugiyono (2008:257)Keterangan:
t = daya beda uji t
n = jumlah subjek
r = koefisien korelasi
Berikut ini dipaparkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrument, baik yang
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Midtest
Item-Total Statistics
Item-Total Correlation
Sig. (2-tailed)
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Tafsiran
indikator 1 .708 .000 .649 . .924 valid
indikator 2 .776 .000 .743 . .922 valid
indikator 3 .605 .000 .566 . .926 valid
indikator 4 .642 .000 .596 . .925 valid
indikator 5 .565 .001 .510 . .927 valid
indikator 6 .721 .000 .669 . .924 valid
indikator 7 .619 .000 .572 . .926 valid
indikator 8 .514 .004 .473 . .928 valid
indikator 9 .587 .001 .514 . .928 valid
indikator 10 .787 .000 .750 . .921 valid
indikator 11 .815 .000 .790 . .922 valid
indikator 12 .558 .001 .521 . .927 valid
indikator 13 .530 .003 .480 . .927 valid
indikator 14 .696 .000 .666 . .925 valid
indikator 15 .828 .000 .786 . .921 valid
indikator 16 .716 .000 .668 . .923 valid
indikator 17 .813 .000 .782 . .921 valid
indikator 18 .750 .000 .692 . .924 valid
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Posttest
Item-Total Statistics
Deleted Tafsiran
indikator 1 .649 .000 .608 . .978 valid
Sumber data: diolah dengan SPSS
Saifuddin Azwar (2003) dalam Kusnendi (2009:9) mengatakan bahwa, jika
koefisien korelasi item total memberikan nilai signifikansi positif ≤ 0.05 atau jika
koefisien korelasi item total dikoreksi (corrected item-total correlation)
memberikan nilai positif ≥ 0.25 atau ≥ 0.30 maka item tersebut dikatakan
memiliki validitas yang memadai dalam mengukur konstruk yang diteliti. Dari
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
total untuk semua item memberikan nilai signifikansi positif ≤ 0.05. Selain itu,
koefisien korelasi item total dikoreksi (corrected item-total correlation) untuk
semua item memberikan nilai positif ≥ 0.30, hal tersebut menunjukkan bahwa
seluruh item pada instrumen tersebut memiliki validitas yang memadai untuk
mengukur karakter atau sikap siswa.
b. Reliabilitas
Reliabilitas merujuk kepada konsistensi skor yang dicapai oleh peserta
didik yang sama ketika mereka diuji ulang dengan soal yang sama pada
kesempatan yang berbeda. Pada penelitian ini reliabilitas menggunakan teknik
belah dua Spearman-Brown dengan koefisien reliabilitas (Arikunto, 1999:173)
r11 = koefisien reliabilitas yang telah disesuaikan
2 1 2 1
r = koefisien antara skor-skor tiap bahan tes
Interpretasi dari derajat Reliabilitas suatu tes dapat dilihat pada tabel kategori
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.10
Kategori Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80<r11 ≤1,00 Tinggi
0,60<r11 ≤0,80 Cukup
0,40<r11 ≤0,60 Agak rendah
0,20<r11 ≤0,40 Rendah
<r11 ≤0,20 Sangat rendah
Hasil uji reliabilitas data. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS,
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Midtest Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.928 .933 18
Sumber data: diolah dengan SPSS
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.977 .981 18
Sumber data: diolah dengan SPSS
Hair, Anderson, Tatham & Black (1998) dalam Kusnendi (2009:13) menjelaskan
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pengukuran memiliki reliabilitas internal yang memadai dalam mengukur
konstruk yang diteliti. Dari tabel hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan nilai
Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebesar 0.928 dan 0.977 (> 0.70), maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas internal yang
memadai untuk mengukur karakter atau sikap siswa.
c. Daya Pembeda
Daya pembeda sebuah soal adalah kemampuan suatu soal tersebut untuk
dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang
kemampuannya rendah. Sebuah soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik
bila peserta didik yang pandai dapat mengerjakan dengan baik, dan peserta didik
yang kurang pandai tidak dapat mengerjakan dengan baik. Discrimminatory
Power (daya pembeda) dihitung dengan membagi testee kedalam dua kelompok,
yaitu kelompok atas (the higher group); kelompok testee yang tergolong pandai,
dan kelompok bawah (the lower group); kelompok testee yang tergolong rendah.
A B A
JS
JB
JB
DP
, SuhermanKeterangan:
DP = daya pembeda
JBA = jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab benar
JBB = jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab salah
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Klasifikasi daya pembeda yang digunakan menurut Suherman, sebagai berikut:
Tabel 3.13
Klasifikasi Daya Pembeda
Rentang Kategori
0,00 < DP ≤ 0,19 Kurang
0,20 < DP ≤ 0,39 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,69 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
Adapun daya pembeda soal instrument midtest dan posttest yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain dipaparkan dalam table berikut:
Table 3.14
Daya Pembeda Soal Instrument Midtest
Item soal Daya Pembeda Tafsiran
1 0,48 Baik
2 0,22 Cukup
3 0,40 Baik
4 0,40 Baik
5 0,20 Cukup
6 0,41 Baik
7 0,20 Cukup
8 0,20 Cukup
9 0,25 Cukup
10 0,41 Baik
11 0,42 Baik
12 0,20 Cukup
13 0,20 Cukup
14 0,20 Cukup
15 0,47 Baik
16 0,25 Cukup
17 0,25 Cukup
18 0,47 Baik
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Table 3.15
Daya Pembeda Soal Instrument Posttest
Item sosal Daya Pembeda Tafsiran
1 0,42 Baik
2 0,44 Baik
3 0,47 Baik
4 0,42 Baik
5 0,20 Cukup
6 0,48 Baik
7 0,20 Cukup
8 0,20 Cukup
9 0,48 Baik
10 0,42 Baik
11 0,40 Baik
12 0,20 Cukup
13 0,20 Cukup
14 0,20 Cukup
15 0,42 Baik
16 0,22 Cukup
17 0,40 Baik
18 0,42 Baik
Diolah dengan Anatest
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda yang telah dipaparkan pada tabel 3.13,
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang dijadikan alat ukur dalam
penelitian ini termasuk pada klasifikasi “baik”, dalam arti, soal-soal yang
digunakan dalam pengukuran, sudah baik dalam membedakan antara peserta didik
kelompok atas, dengan peserta didik kelompok bawah.
d. Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran suatu item menunjukkan apakah butir soal termasuk
sukar, sedang ataupun mudah. Untuk mengetahui taraf kemudahan setiap item
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
N X p
Dimana
P = nilai tingkat kemudahan
∑X = jumlah peserta tes yang menjawab benar N = jumlah seluruh peserta tes
Kriteria untuk tingkat kemudahan soal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.16
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Kategori
0,00 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar
0,31 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang
0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah
Adapun tingkat kesukaran soal instrument midtest dan posttest yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain dipaparkan dalam table berikut:
Table 3.17
Tingkat Kesukaran Soal Instrument Midtest Item soal Tingkat Kesukaran Tafsiran
1 0,64 Sedang
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Table 3.18
Tingkat Kesukaran Soal Instrument Posttest Item soal Tingkat Kesukaran Tafsiran
1 0,54 Sedang
2 0,51 Sedang
3 0,46 Sedang
4 0,49 Sedang
5 0,30 Sukar
6 0,37 Sedang
7 0,25 Sukar
8 0,25 Sukar
9 0,37 Sedang
10 0,30 Sukar
11 0,58 Sedang
12 0,26 Sukar
13 0,28 Sukar
14 0,28 Sukar
15 0,52 Sedang
16 0,23 Sukar
17 0,23 Sukar
18 0,47 Sedang
Diolah dengan Anatest
Berdasarkan klasifikasi tingkat kesukaran soal yang telah dipaparkan pada tabel
3.16, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang dijadikan alat ukur dalam
penelitian ini termasuk pada klasifikasi yang seimbang antara soal yang sedang
dan yang sukar, dalam arti, soal-soal yang digunakan dalam pengukuran memiliki
tingkat kesukaran yang tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah.
2. Uji Hipotesis
a. Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran kedua populasi
berdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahuinya peneliti
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
adalah pada taraf signifikansi α 0,05 dikatakan data berdistribusi normal jika
χ2
hitung≤ χ2tabel, sedangkan jika χ2hitung> χ2tabel maka data dinyatakan tidak normal.
Berikut disajikan dalam tabel mengenai hasil uji normalitas data yang diteliti:
Tabel 3.19
Uji Normalitas Data
Diolah dengan SPSS
Kriteria Uji Normalitas Data sebagaimana yang dijelaskan oleh Candiasa (2004:3)
bahwa:
Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh > α (0.05), maka sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh < α (0.05), maka sampel bukan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
(Sig) yang diperoleh dari uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol
masing-masing sebesar 0.000 (< 0,05). Jika dilihat dari kriteria uji normalitas,
maka perolehan nilai signifikansi di atas mengindikasikan bahwa data bukan
berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Berikut digambarkan melalui
grafik:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kelas eksperimen .494 37 .000 .479 37 .000
kelas kontrol .494 37 .000 .479 37 .000
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Grafik 3.1
Normalitas Kelas Eksperimen
Grafik 3.2
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Terlihat pada dua buah grafik di atas bahwa titik (nilai) observasi menjauh dari
garis normal yang diharapkan, dengan demikian disimpulkan bahwa data yang ada
tidak berdistribusi normal.
b. Homogenitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah kedua populasi mempunyai variansi yang
homogen dan heterogen. Tes uji homogenitas dua buah variansi ini dilakukan
bila kedua kelompok data ternyata berdistribusi normal. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
Mencari nilai F dengan menggunakan rumus (Fisher, 1985:23):
)
Menentukan nilai F daftar dengan mencari nilai
Fα = (n1-1)(n2-1)
Menentukan homogenitas dengan kriteria, jika F hitung < Fα (n1
-1)(n2-1) maka kedua variansi tersebut homogen, sedangkan jika F hitung ≥
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka
dilanjutkan dengan uji-t menggunakan rumus berikut:
, Ruseffendi (1998)
Dengan: dk = nx + ny – 2, dan
Kriteria uji-t adalah jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka dapat dikatakan bahwa kedua
kelas eksperimen dan kontrol relatif sama atau tidak dapat perbedaan. Sedangkan
jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas
eksperimen dan kontrol sama atau terdapat perbedaan. Berikut disajikan dalam
tabel dibawah ini megenai hasil uji homogenitas data yang diteliti:
Tabel 3.20
Uji Homogenitas Data
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
VAR00001 Based on Mean .000 1 72 1.000
Based on Median .000 1 72 1.000
Based on Median and with adjusted df
.000 1 72.000 1.000
Based on trimmed mean .000 1 72 1.000
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Dalam Candasia (2004:5) bahwa interpretasi dilakukan dengan memilih salah
satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada nilai rata-rata (Based on Mean).
Adapun kriteria untuk menetapkan homogenitas data yaitu:
Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh > α (0.05), maka variansi setiap
sampel dikatakan homogen.
Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh < α (0.05), maka variansi setiap
sampel tidak homogen.
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai signifikansi yang diperoleh berdasarkan
nilai rata-rata (Based on Mean) sebesar 1.000 (> 0,05). Dari hasil perolehan uji
homogenitas tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf
signifikansi (α) 0,05 data yang diolah merupakan data yang homogen.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan homogenitas data di atas, diperoleh
kesimpulan bahwa data yang ada merupakan data yang tidak berdistribusi normal
namun homogen. Oleh karena itu, jenis pengujian yang digunakan untuk menguji
hipotesis menggunakan Uji Wilcoxon. Sebagaimana dikatakan oleh Pratisto
(2009:24) bahwa Uji Wilcoxon dapat dilakukan tanpa harus memperhatikan
asumsi-asumsi yang disyaratkan dalam uji-t (normal dan homogen).
G. Prosedur Penelitian
1. Rancangan Perlakuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana karakter siswa
dipengaruhi oleh pembelajaran melalui peneladanan pahlawan yang diberikan di
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
seperti pada kelas eksperimen, melainkan menggunakan strategi yang biasa
dipakai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Skenario Kegiatan
Adapun skenario kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dari awal hingga
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.21 Skenario Kegiatan
No Kegiatan
1 Observasi awal; mengumpulkan informasi mengenai karakter bangsa yang ada pada diri siswa. Kemudian memperhatikan cara atau strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran di dalam kelas, yang diasumsikan dapat menjadi salah satu penyebab pembentukan karakter bangsa dalam diri siswa.
2 Meminta izin kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk
menerapkan strategi yang akan diberlakukan dalam pembelajaran, mensosialisasikan strategi tersebut kepada guru yang bersangkutan, serta meminta izin untuk turut terlibat dalam pembelajaran sebagai observer.
3 Mengamati, mengambil data dan dokumentasi ketika pembelajaran berlangsung baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.
4 Mengolah data hasil penelitian di lapangan
5 Menyusun laporan berdasarkan hasil yang diperoleh sebelun dan selama melakukan pembelajaran
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
3. Skenario Perlakuan
Adapun perlakuan yang akan diberikan kepada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dijabarkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.22
Skenario Perlakuan
No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Pembukaan
Guru memberikan scaffolding kepada siswa
Pembukaan
2 Memberikan penjelasan tentang strategi yang digunakan
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan metode ceramah
3 Guru mempersilahkan para peserta didik untuk memilih pahlawan yang diidolakannya, kemudian diminta mencari dan memaparkan sikap yang dapat diteladani dari pahlawan yang diidolakannya tersebut.
*Midtest
Peserta didik mencatat apa yang dijelaskan guru
4 Guru membantu peserta didik untuk menyebutkan karakter pahlawan yang dapat dijadikan tauladan oleh para peserta didik dalam kaitannya pengembangan karakter bangsa dalam diri penerus bangsa.
Guru memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk bertanya materi-materi yang tidak dimengerti
5 Guru meminta peserta didik memberikan contoh-contoh karakter bangsa yang sesuai dengan keadaan saat ini
Guru memberikan tugas kepada masing-masing peserta didik
8 Guru dan peserta didik mengambil sebuah kesimpulan
-
Eha Julaeha, 2012
Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
4. Alur Pelaksanaan Penelitian
Treatment Penyusunan Instrumen
Uji Coba Butir Soal
Revisi Butir Soal
Penentuan Subjek Penelitian
Kelas Kontrol Kelas
Eksperimen
*Midtest *Post-test
Analisis Data Kesimpulan
Persiapan Penelitian
Studi Lapangan Studi Kepustakaan
Masalah
Eksperimen:
Peneladanan Pahlawan
Kontrol:
Ceramah
Bagan 3.1